Dosen Pengampu :
Diyah Atika, S.E., M.Ak
Disusun Oleh :
Yasmine Nurmaydani Syahputri (2021020)
Maria Ance Tambing (1921004)
Aprilia Mutiara (2021011)
Universitas Mulia
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM
PENGELUARAN KAS DENGAN DANA KAS KECIL“. Adapun tujuan kami
menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI.
Kami berharap dengan membaca makalah ini pembaca dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang sistem pengeluaran kas khusus dengan dana kas kecil.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis pada zaman globalisasi
menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal . maka
indonesia harus mampu bersaing dalam menghadapi berbagai jenis bisnis lain. Hal ini
dilakukan agar organisasi bisnis tersebut mampu mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya. organisasi bisnis bisa mempertahankan kelangsungan usahanya
dengan melakukan pengelolaan bisnis yang baik, sehingga bisnis tersebut tetap
berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dengan cara melakukan perhitungan
pembiayaan. sejalan dengan hal tersebut, dalam akuntansi dikenal dengan istilah
sistem pengeluaran kas. “Sistem pengeluaran kas, adalah suatu catatan akuntansi yang
dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek,maupun dengan
tunai melalui sistem dana kas kecil yang digunakan untuk kegiatan umum
perusahaan”.
Oleh karena itu, prosedur pengeluaran kas sangat berperan penting untuk
menunjang kelancaran dalam pelaksanaan bisnis perusahaan dan membantu proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pihak eksternal. Prosedur pengeluaran
kas juga berperan penting dalam mengelola kas yang terkait dengan pembelian,
pembayaran hutang, dan pembayaran beban operasional perusahaan, sehingga
terhindar dari pengeluaran yang tidak tepat pengalokasiannya dan
memperkeciladanya manipulasi dan penyelewengan yang dilakukan oleh pihak
tertentu. Hal itu dikarenakan kas merupakan asset perusahaan yang bersifat likuid
yang dapat digunakan sewaktu-waktu dan dapat dipindahtangankan dengan mudah.
Dalam kas yang bersifat likuid sering terjadi kecurangan , untuk mencegah adanya
kecurangan dalam pengeluaran kas saat pembayaran harus menggunakan cek untuk
pengeluaran kas yang besar dan untuk pengeluaran kas dengan jumlah yang kecil
dapat dilakukan menggunakan uang tunai atau dana kas kecil. Selain itu, dengan
4
adanya prosedur pengeluaran kas, laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi
lebih baik dan memudahkan perusahaan dalam mengelola dan mengukur kinerja
organisasi bisnis tersebut.
B. Tujuan pembahasan
1. Mampu memahami tentang pengertian sistem pengeluaran kas.
2. pembaca mampu memahami tentang dokumen apa saja yang dapat digunakan
dalam sistem pengeluaran kas khususnya dengan dana kas kecil.
3. mampu memahami tentang fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas
degan dana kas kecil.
4. mampu memahami tentang proses pengeluaran kas menggunakan dana kas
kecil.
5. Mampu memahami tentang catatan akuntansi dengan menggunakan dana kas
kecil.
6. mampu memahami tentang prosedur pengawasan
7. mampu memahami tentang prosedur pembentukan dana kas kecil dalam
Imprest system.
8. mampu memahami tentang prosedur pengisian kembali dana kas kecil.
9. mampu memahami tentang aliran sistem dana kas kecil dalam bentuk bagan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Kas Kecil Dana kas kecil adalah uang kas
yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dan tidak
ekonomis jika dibayar menggunakan cek. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan kas
kecil terdapat dua metode, yaitu sistem imprest dan metode fluktuasi (Baridwan,
2008:86).
Jika sistem tersebut melakukan pembayaran lebih awal, perusahaan akan melepas
penghasilan dari bunga yang seharusnya didapatkannya atau dana tersebut. Akan tetapi,
jika kewajiban terlambat dibayar, perusahaan akan kehilangan diskon pembelian atau
dapat merusak peringkat kreditnya.” (James A. Hall:2009:330).
6
1) Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi
akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Bukti kas keluar diperlukan pada saat pembentukan dan pengisian kembali dana
kas kecil.
2) Cek
Cek yaitu dokumen yang memerintahkan bank untuk melakukan pembayaran
sejumlah uang kepada pihak yang bersangkutan dalam dokumen tersebut.
3) Permintaan Pengeluaran Kas Dokumen
Dokumen permintaan pengeluaran kas kecil digunakan oleh pemakai dana kas
kecil untuk meminta uang kepada pemegang dana kas kecil.
4) Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen bukti pengeluaran kas kecil dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan dalam pemakaian dana kas kecil.
5) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian
utang agar membuat bukti kas keluar untuk pengisian kembali dana kas kecil.
1. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, meminta otorisasi atas
penyerahan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas
kecil, serta pengisian kembali dana kas kecil.
2. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas:
a. Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan.
b. Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil.
7
c. Pencatatan pengisian dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek.
d. Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas
kecil (dalam fluctuating-fund-balance system).
e. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas
dalam mengeluarkan cek yang sebesar tercantum dalam dokumen tersebut.
Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verivikasi kelengkapan
dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan
bukti kas kecil.
3. Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil
Fungsi yang mempunyai tanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil dan
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang
ditunjuk, serta permintaan pengisian dana kas kecil.
4. Fungsi Pemeriksaan Intern
Fungsi pemeriksaan intern bertanggung jawab atas perhitungan dana kas kecil
secara periodik dan pencocokan hasil perhitungan dengan catatan kas, serta
pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang dipegang oleh
pemegang dana kas kecil.
8
2. Imprest system, dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan
mendebit akun Dana Kas Kecil. Saldo akun Dana Kas Kecil ini tidak boleh
berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah
ditetapkan tersebut dinaikkan atau dikurangi.
b. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (sehingga tidak
mengkredit akun Dana Kas Kecil). Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil
dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh
pemegang dana kas kecil.
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum
dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas
kecil ini dilakukan cek dan dicatat dengan mendebit akun beban dan
mengkredit akun kas. Akun dana kas kecil tidak terpengaruh dengan
pengeluaran dana kas kecil. Dengan demikian pengawasan terhadap dana kas
kecil mudah dilakukan, yaitu secara periodik atau secara mendadak
menghitung dana kecil. Jumlah uang yang ada ditambah dengan permintaan
pengeluaran kas kecil yang belum dipertanggungjawabkan dan bukti
pengeluaran dana kas kecil, harus sama dengan saldo akun dana kas kecil
yang tercantum dalam buku
E. Catatan Akuntansi
Menurut Mulyadi (2017:445), catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas dengan kas kecil adalah:
9
Register cek digunakan perusahaan untuk mencatat cek yang dikeluarkan untuk
pembentukan dan pengisian kembali kas kecil.
c. Jurnal Pengeluaran Kas Kecil
Jurnal pengeluaran kas kecil digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas
kecil.
F. Prosedur Pengawasan
Menurut Zaki Baridwan (2008:85), beberapa prosedur pengawasan yang penting
adalah sebagai berikut:
b. Bukti kas keluar diberikan ke Bagian jurnal untuk dicap lunas dan mencatat
pengeluaran kas dalam register cek dengan jurnal:
10
I. Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
a. Bagian utang mencatat dalam jural
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx
Biaya administrasi dan umum xx
Biaya pemasaran xx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
b. Bagian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam register cek dengan jurnal:
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Kas xx
11
J. Bagan Alir Sistem Dana Kas Kecil
a. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
12
b. Bagian Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Dana Kas Kecil
dengan Imperest System
13
c. Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Dana Kas Kecil Dengan
Fluctuating Fund Balance System.
14
d. Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
15
16
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
“Sistem akuntansi pokok yang digunakan dalam melaksanakan pengeluaran kas
dibagi atas dua macam, yang pertama sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
dan sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui sitem dana kas kecil. Sistem
pengeluaran kas dengan cek, erat hubungannya dengan sistem pencatatan utang , oleh
karena itu sistem pengeluaran kas dengan cek dibagi 4 macam yaitu:
sistem pengeluaran kas dengan uang tunai dilaksanakan melalui dana kas kecil yang
diselenggarakaN dengan dua macam sistem yaitu:
1. Fluctuating fund balance system, dimana saldo rekening dana kas kecil dalam
buku besar berubah-ubah sesuai dengan pengisian dan pemakaian dana kas kecil.
Pengeluaran dana kas kecil dicatat dalam jurnal pengeluaran kas dan pengisian
kembali dana kas kecil tidak harus sama dengan jumlah dana kas kecil yang telah
dikeluarkan.
2. Imprest system, dimana dalam saldo rekening dana kas kecil dalam buku besar
tidak berubah dengan transaksi pengeluaran dana kas kecil, tidak seperti halnya
dengan Fluctuating fund balance system, Imprest system tidak mencatat
pengeluaran dana kas kecil didalam jurnal pengeluaran kas, namun hanya
mengarsipkan bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dalam arsip sementara ,
sampai dengan waktu pengisian kembali dana kas kecil.
18
B. Saran
“Kas kecil adalah uang tunai yang disiskan oleh perusahaan dengan jumlah tertentu
yang berguna untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran operasional perusahaan .
Alasan terbentuknya kas kecil oleh perusahaan adalah karena efektif dan efisien ,
sebab apabila perusahaan akan membuat satu lembar cek dan digunakan untuk setiap
pengeluaran biaya operasional perusahaan yang jumlahnya relatif kecil maka akan
banyak lembar cek yang akan digunakan , hal ini yang seharusnya dihindari karena
bisa menjadi pemborosan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20