Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Sistem Informasi Akuntansi”
Dosen Pengampu :

Iin Wijayanti, M.Ak

Disusun Oleh :

1. Bagas Mahardika Putra (21441846)


2. Ika Febi Puspitasari (21441857)
3. Takesya Avrielda Tirta (21441893)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2022
KATA PENGANTAR
  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga dapat
membuat makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Iin Wijayanti, SE, M.Ak. Selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga kami dapat memahami.

Adapun judul dari makalah ini adalah “Sistem Akuntansi Piutang” dan kami berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ponorogo, 19 Desember 2022

Kelompok Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin
terjadi. Sedangkan akuntansi berasal dari kata “to Accaount” yang berarti
“memperhitungkan”. Dengan kata lain akuntansi adalah serangkaian kerja yang dimulai
dari transaksi sampai membuat laporan keuangan yang berguna untuk pemakai laporan
keuangan tersebut. Adapun sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan
laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh managemen untuk menentuikan kebijakan dalam pengelolaan
kinerja perusahaan.

Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai


organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan
pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap
pembiayaan pengelolaan perusahaan. Terdapat 2 sistem akuntansi pokok dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas yaitu Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek dan
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil.

Sistem akuntansi pengeluaran kas bertujuan untuk mempermudah setiap


pembiayaan pengelolaan perusahaan. Dengan adanya sistem ini perusahaan akan lebih
mudah untuk melukan pengarsiapan data dan juga penegelolaan keuangan perusahaan.
Pembacaan informasi dan informasi profitabilitas perusahaan sebagai bahan penting
investor dalam pengambilan keputusan investasi didasarkan pada informasi dari system
akuntansi pengeluaran kas.

Dalam proses pengelolaan keuangan perusahaan terdapat banyak transaksi yang


dilakukan oleh perusahaan. Maka karena itu penggunaan sistem akuntansi pengeluaran
kas akan sangat membantu akuntan dan manajemen keuangan perusahaan untuk
melakukan pengorganisasian dan pengambilan keputusan kas dan/atau keuangan
perusahaan. Sehingga dirasa sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki sistem
akuntansi pengeluaran kas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Sistem akuntansi pengeluaran kas?
2. Bagaimana Metode pengeluaran kas?
3. Apa organisasi yang terkait dengan pengeluaran kas?
4. Apa dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas?
5. Bagaimana pengelolaan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui flowchart?

1.3 Tujuan
Penulisan Sejalan dengan rumusan masalah, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui:
1. Sistem akuntansi pengeluaran kas
2. Mengetahui metode pengeluaran kas
3. Mengetahui organisasi yang terkait dengan pengeluaran kas
4. Mengetahui dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
pengeluaran kas
5. Pengelolaan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui flowchart
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sistem Akuntansi Piutang

Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek
maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan.
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas terdapat sistem akuntansi pokok yang biasa digunakan
dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yaitu Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan
cek dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil.

Pembayaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek kecuali untuk
pembayaran dalam ukuran kecil biasanya dilaksanakan melalui dana kas kecil. Dana kas kecil
merupakan uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran – pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.

Seperti hanya ongkos transport atau unit keperluan sehari hari dimana pembayaran dengan
cek untuk hal hal seperti itu akan mengakibatkan pekerjaan menjadi tertundua,
membosankan, dan beban pencatatannya mahal. Dana kas kecil diserahkan kepada kasir kas
kecil yang dibertanggung jawab untuk membayar biaya yang relatif kecil dan meminta
pengisian kembali dari kas besar.

Adapun pengertian lain ,sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang digunakan
untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yang meliputi serangkaian proses kegiatan
penerimaan ,menyimpan,menyetor, membayar, penyerahkan dan mempertanggung jawabkan
pengeluaran uang yang berada pada pengelolaan suatu perusahaan.Sistem akuntansi
pengeluaran kas terdiri dari 2 pokok,yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan
sistem dengan uang tunai melaului sistem dana kas kecil.

2.2 Metode Pengeluaran Kas


Pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dan metode berikut ini:

2.2.1 Metode Fluktuasi


Dalam metode ini pembentukan dana kecil dicatat dengan mendebit rekening
dana kas kecil. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening
dana kas kecil ,sehingga saldo rekening kas kecil selalu berulah. Dalam pengisian
kembali dana kas kecil dilakukan sesuai dengan keperluan (tidak berdasarkan
jumlah pengeluaran sebelumnya) dan dicatat dengan mendebit rekening dana
metode ini dilakukan.
2.2.2 Metode Imprest
Dengan cek dan dicetak dengan mendebit rekening dana kas kecil.Saldo kas
kecil tidak berubah sesuai yang ditetapkan ,kecuali jika saldo yang ditetapkan itu
dinaikkan atau ndak dicatat dalam jurnal tetapi hanya mengumpulkan bukti bukti
transaksi sebagai arsip sementara oleh pemegang kas kecil. Saldo kas kecil tidak
berubah sesuai yang ditetapkan, kecuali jika saldo yang ditetapkan itu dinaikkan
atau ndak dicatat dalam jurnal tetapi hanya mengumpulkan bukti-bukti transaksi
sebagai arsip sementara oleh pemegang kas kecil. Pengisian kembali dana kas
kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti
pengeluaran kas kecil. Bukti penggeluaran ini dicap "telah dibayar agar tidak
digunakan lagi. Pengisian ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit
rekening biaya dan mengkredit rekening kas. Pengeluaran kas dengan
menggunakan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian.
a. Dengan digunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat intern,
yaitu: diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada
formulir cek.
b. Dilibatkannya pihak luar dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi
pengeluaran kas.
c. Bagi perusahaan yang mengeluarkan cek, pengembalian cancelled check
digunakan sebagai tanda terima dari pihak yang menerima pembayaran.
Check Issuer secara otomatis menerima tanda penerimaan kas di pihak
yang menerima pembayaran.
2.2.3 Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek adalah:
1. Bukti Kas Keluar
2. Cek
3. Permintaan cek.
2.2.4 Catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek adalah:
1. Jurnal Pengeluaran Kas
2. Register Cek.
2.2.5 Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
adalah:
1. Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas
Apabila suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas, maka fungsi
tersebut mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatat utang.
2. Fungsi Pencatat Utang
Bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang
memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek
sebesar yang tercantum dalam dokumen terebut. Fungsi ini juga
bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas
dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas
keluar. Selain itu fungsi ini juga bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan arsip bukti kas keluar yang belum dibayar yang
berfungsi sebagai buku pembantu.
3. Fungsi keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek, memintakan atas


cek dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau Fungsi bayarkan
langsung kepada kreditur.

4. Fungsi akuntansi biaya

Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas


yang menyangkut biaya dan persediaan.

5. Fungsi akuntansi umum

Bertanggung jawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas m-


jurnal pengeluaran kas atau register.

6. Fungsi audit intern

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas


periodik dan mencocokkan hasil penghitungannya dengan saldo menurut
catatan akuntansi. Selain itu juga bertanggung jawab kukan pemeriksaan
secara mendadak terhadap saldo kas yang ada Jangan dan membuat
rekonsiliasi bank secara periodik.
2.2.6 Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengeluaran dengan
cek:
1. Organisasi
a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
b. Transasksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan
sendiri oleh Bagian Kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur
tangan dari fungsi yang lain.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur pencatatan
a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwenang
b. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan
persetujuan dari pejabat yang berwewenang.
c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode
pencatatan tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas
keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang
dan yang dilampiri dengan dokumen mendukung yang lengkap.
3. Praktek yang Sehat
a. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.
b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas
harus dibubuhi cap "lunas" oleh Bagian Kasa setelah transaksi
pengeluaran kas dilakukan.
c. Penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan
informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas
oleh fungsi pemeriksa intern (internal audit function) yang merupakan
fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.
d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama
perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan.
e. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil,
pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui
dana kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan imprest
sistem.
f. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di
tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.
g. Kas yang ada ditangan (cash insafe) dank as yang ada diperjalanan
(cash in transit) diasuransikan dari kerugian.
h. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance)
i. Asuransi dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya
pencurian terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register
kas, almari besi, dan strong room)
j. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasir.
2.3 Organisasi yang terkait dengan pengeluaran kas
Unit Organisasi yang terkait dalam sistem Pengeluaran Kas dengan Cek adalah:
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Fungsi ini biasanya mengajukan cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang)
jika memerlukan pengeluaran kas untuk suatu kepentingan perusahaan.
Permintaan cek ini harus mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi yang
bersangkutan. Jika perusahaan menggunakan voucher payable sistem maka bagian
utang membuat bukti kas keluar untuk memungkinkan bagian kasa mengisi cek
sejumlah permintaan yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan pengeluaran
kas.
2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisis cek, memintakan otonsasi cek
dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan secara langsung
kepada kreditur atau melakukan pemindahbukuan melalui jasa perbankan.
3. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab atas (a) pencatatan pengeluaran kas yang
menyangkut biaya dan sediaan, pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal
pengeluaran kas atau register cek, dan pembuatan BKK yang memberikan
otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum
dalam dokumen tersebut.
4. Fungsi Pemeriksa Intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan penghitungan kas secara
periodik dan mencocokkan hasil penghitungannya dengan saldo kas menurut
catatan akuntansi. Selain itu, fungsi ini juga melakukan pemeriksaan secara
mendadak terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat rekonsiliasi secara
periodik.
2.4 Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas
2.4.1 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem Pengeluaran Kas
dengan Cek adalah:
1. Bukti Kas Keluar (BKK)
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada
bagian kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. BKK ini
juga dikirimkan kepada kreditur sebagai surat pemberitahuan dan sebagai
dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.
2. Cek
Cek merupakan dokumen perintah kepada bank untuk melakukan
pembayaran sejumlah uang kepada pihak/orang yang tercatum dalam
dokumen tersebut.
3. Permintaan cek
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang
memerlukan pengeluaran kas fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas
keluar.
2.4.2 Dokumen yang digunakan dalam Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang
Tunai melalui Sistem Kas Kecil adalah:
1. BKK
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari
fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum. Dokumen ini
diperlukan saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian
kembali dana kas kecil.
2. Cek
Cek merupakan dokumen perintah kepada bank untuk melakukan
pembayaran sejumlah uang kepada pihak orang yang tercatum dalam
dokumen tersebut.
3. Permintaan pengeluaran kas kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk
meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Dokumen ini berfungsi
sebagai bukti telah dikeluarkannya dana kas kecil bagi pemegang dana kas
kecil dan selanjutnya diarsip menurut nama pemakai dana kas kecil.
4. Bukti pengeluaran kas kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dalam sistem saldo
tetap, bukti dokumen ini dilampiri dengan dokumen pendukungnya dan
disimpan dalam arsip sementara oleh pemegang dana kas kecil untuk
keperluan pengisian kembali, sedangkan dalam sistem saldo berfluktuasi,
dokumen ini dilampiri dengan dokumen pendukungnya dan diserahkan
oleh pemegang dana kas kecil kepada fungsi akuntansi untuk dicatat
dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil.
2.5 Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas:
2.5.1 Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran
kas dengan cek:
1. Jurnal pengeluaran kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat segala pengeluran kas yang
dilakukan oleh perusahaan. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar
pencatatan dalam jurnal ini adalah fakturdari pemasok yang telah dicap
"lunas" oleh fungsi kas.
2. Register cek
Register cek ini digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan
yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak
lain.
2.5.2 Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran
kas dengan uang tunai melalui sistem kas kecil:
1. Jurnal pengeluaran kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dalam
pembentukan dana kas kecil dan dalam pengisian kembali kas kecil.
2. Register cek
Register cek ini digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan
yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak
lain.
3. Jurnal pengeluaran kas kecil
Jurnal ini merupakan jurnal khusus untuk mencatat pengeluaran
dana kas kecil sekaligus sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul
sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini digunakan hanya
dalam sistem saldo berfluktasi.
FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS DENGAN CEK

FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS DENGAN


UANG TUNAI MELALUI SISTEM KAS KECIL
FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS KECIL DENGAN
IMPREST SISTEM

FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS KECIL DENGAN


CEK FLUCTUATING-FUND-BALANCE SISTEM
STUDI KASUS
SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR
MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR (PERUMDA – TPKB)
Sistem Pengeluaran Kas pada PERUMDA – TPKB Pengeluaran Kas menurut
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Pakuan Kota Bogor (PERUMDA-TPKB) adalah
transaksi-transaksi yang mengakibatkan berkurangnya saldo-saldo kas tunai, atau rekening
bank milik perusahaan baik yang berasal dari pembelian tunai, pembayaran utang,
pengeluaran transfer maupun pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Dalam perusahaan PERUMDA-TPKB yang mengelola kas menerapkan sistem
voucher, sistem pengeluaran kas dengan cek, dan sistem pengeluaran kas melalui kas kecil.
Bukti sistem pengeluran kas didukung oleh dokumendokumen yang terkait dengan transaksi.
Alur Sistem Pengeluaran Kas PERUMDA-TPKB dapat dilihat pada Gambar 3.6.1 sebagai
berikut:
Alur Sistem Pengeluaran Kas PERUMDA-TPKB Berdasarkan Gambar 3.6 dapat dijelaskan
mengenai Alur Sistem Pengeluaran kas PERUMDA-TPKB sebagai berikut :
1. Bukti Voucher pembayaran atas gaji, pajak-pajak, pembelian barang dan jasa
kontruksi, konsultasi, serta biaya operasional dan non operasional lainnya dari pihak
atau departemen atau supplier yang berkepentingan.
2. Bukti Voucher :
a. Bagian akuntansi keuangan memeriksa kebenaran bukti dan dokumen
pendukungnya. Membutuhkan kode rekening serta paraf sebagai verifikator.
b. Dokumen pendukung terlebih dahulu harus disetujui oleh kepala bagian atasan
yang terkait.
c. Bukti keluar kas/bank harus diverifikasi kepala bagian atasan yang terkait.
3. Sistem Otorisasi :
a. Voucher yang telah di otorisasi persetujuan pengeluaran kas/bank dan dilakukan
pemeriksaan kelengkapan oleh Asmen Akuntansi dan Pajak serta Manajer
Keuangan.
b. Voucher yang telah diotorisasi dan disetujui oleh Direktur Utama dan Direktur
Umum.
4. Tahapan pembayaran :
a. Voucher yang sudah sah (telah lengkap dengan dokumen pendukung) dan sudah
di otorisasi berupa tanda tangan pengesahan di voucher di terima oleh Asmen Kas
untuk dilakukan pembayaran.
b. Penerimaan uang harus membubuhkan tanda tangan dan nama jelas sebagai randa
terima pada Bukti Keluar Kas (BKK)/ Bukti Keluar Bank (BKB).
c. Transaksi melalui transfer bank maka bukti transfer bank sebagai bukti sah nya
voucher telah dibayarkan
d. Transaksi yang dilakukan dengan cek maka bukti terima pembayaran tersebut
adalah tanda tangan Direktur pelaksanaan pekerjaan. Dan jika pengambilan
pembayaran diwakilkan maka pelaksanaan pekerjaan wajib melampirkan surat
kuasa pengambilan cek atau uang.
5. Membuat Daftar Pengeluaran Harian (DPH), lampiran harian kas yang diserahkan
kepada Manajer Keuangan sebagai bukti pengeluaran dan telah diotorisasi Direktur
Umum.
6. Jika ada ditemukan selisih pada transaski pengeluaran kas maka akan dilakukan
koreksi.
7. Selesai
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh managemen untuk menentuikan kebijakan dalam pengelolaan
kinerja perusahaan. Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya
didefinisikan sebagai organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai
untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan. Terdapat 2
sistem akuntansi pokok dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
dengan uang tunai melalui dana kas kecil.
Metode yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas adalah
metode fluktasi dan metode imprest. Sedangan beberapa dokumen yang
dibutuhkan antara lain, dokumen bukti kas keluar, cek dan permintaan cek. Dalam
pencatatan akuntansi pengeluaran kas terdapat 2 catatan yang digunakan yaitu
jurnal pengeluaran kas, dan registrasi cek. Dalam penerapannnya sistem akuntansi
memiliki peran vital dalam perusahaan. Maka dari itu untuk setiap perusahaan
harus memiliki sistem akuntansi pengeluaran yang baik agar keuangan dan
menejerial perusahaan dapat berjalan dengan baik. Dimana hal tersebu akan
berimbas besar dalam pengembangan dan peningkatan profitabilitas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai