Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB 8
“PROSES BISNIS PROKUREMEN DAN
SUMBER DAYA MANUSIA”

MELINDA LUMENTA – 15061104031


MIRANDA KOTAMBUNAN – 15061104044
KEZIA SAROINSONG – 15061104046
JANNIFER KUMENDONG – 15061104077

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2017
RINGKASAN

Proses Bisnis Pengeluaran Kas


Proses bisnis pengeluaran kas mengendalikan pengeluaran cek dan pengeluaran
kas aktual. Biasanya cek digunakan pada sebagian besar pengeluaran, dimana
pengeluaran dibatasi pada jumlah kecil yang diambil dan dipertanggungjawabkan
sebagai dana imprest kas kecil.
Konsep dana imprest tidak dibatasi untuk pengendalian kas kecil. Dana imprest
penggajian dan pembebanan imprest dan dana biaya adalah biasa pada perancangan
system. Dana imprest adalah dana yang dikelola pada jumlah yang telah ditentukan.
Setiap waktu jumlah kas yang dimiliki ditambah dokumen untuk pengeluaran-
pengeluaran harus dengan jumlah yang telah ditentukan. Secara periodic, dana imprest
diisi; pengeluaran-pengeluaran yang telah didokumen (voucher kas kecil) dipaksa dan
disetujui dan cek dikeluarkan untuk dana sejumlah tertentu agar jumlah dana sama
dengan jumlah yang ditentukan. Pemeriksaan terpisah imprest juga digunakan untuk
mengelola gaji dan kategori biaya lainnya, seperti pembayaran dividen.
Ciri utama pengendalian proses bisnis pengeluaran kas adalah penggunaan
system voucher untuk mendukung pengeluaran cek, pemisahan fungsi persetujuan
dengan pengeluaran kas, dan rekonsiliasi bank secara indipenden.

Hutang Dagang
Departemen hutang dagang mengakses dokumen yang diperlukan untuk
mendukung pengeluaran kas. Dokumen-dokumen itu adalah permintaan pembelian,
pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktor pemasok. Dokumen-dokumen ini
diperiksa, dinyatakan lengkap, dan diproses untuk pembayaran pada tanggal jatuh
tempo faktur.
Hutang dagang merupakan awal proses pembayaran, meliputi menghitung
jumlah yang jatuh tempo, diskon(jika ada), dan item lainnya. Cek voucher disiapkan
untuk setiap voucher. Cek voucher diposting ke register voucher. Total posting ini
disiapkan. Voucher diposting ke buku besar hutang dagang. Posting ini diringkas pada
ayat jurnal. Pemrosesan voucher mencakup pemrosesan distribusi biaya. Voucher
dibebankan pada unit organisasional yang diidentifikasi dengan nomer rekening pada
voucher. Cek voucher dan voucher disetujui dan dilanjutkan ke departemen pengeluaran
kas. Ayat journal dilanjutkan ke buku besar.

Pengeluaran Kas
Cek voucher dan voucher diterima dari departemen hutang dagang. Setelah cek
voucher dan voucher dipriksa, cek ditanda-tangani dan voucher dicap dan disimpan urut
nomer. Voucher, termasuk dokumen asli,jika memungkinkan, dicap untuk menghindari
kemungkinan pembayaran rangkap. Cek voucher diposting ke register cek. Control total
dari jumlah yang telah diposting disiapkan dan direkonsiliasi dengan voucher yang
diterima dari hutang dagang. Cek voucher dilanjutkan langsung ke yang dibayar.
Control total dilanjutkan ke buku besar.

Buku Besar
Ayat journal diterima dari hutang dagang control total pengeluaran kas
direkonsilasi, dan total diposting ke buku besar. Ayat journal dan control total disimpan
menurut tanggal.
Audit Internal
Cek yang telah di cap di terima dari bank bersama-sama dengan laporan bank.
Rekonsiliasi bank independen adalah pengendalian yang penting pada proses bisnis
pengeluaran kas.

Sistem Voucher
Sistem voucher pada dasanya adalah teknik pemeriksaan. Pengendalian
sesungguhnya pada pengeluaran merupakan pemeriksaan terakhir dokumen yang
menunjukkan seluruh transaksi sebelumnya sampai dengan otoritas pembayaran.
Otoritas dapat dilakukan dengan menandatangani formulir secara fisik pada paket
voucher, menyiapkan suatu dokumen untuk mengotorisasi entri pada register voucher,
atau memasukkan data ke dalam komputer. Proses pemeriksaan akhir ini menunjukkan
bahwa prosedur telah diotorisasi selayaknya dan dilengkapi sesuai dengan spesifikasi
sistem. Ini adalah proses pemeriksaan, bukan penandatangan cek, yaitu pengendalian.
Hal ini menjadi jelas dengan menggunakan aplikasi komputer di mana cek “ditandai”
cap tanda tangan dengan tingkat kecepatan seratus cek per menit.
Sistem hutang dagang secara khusus meneglola buku pembantu dari rekening
kreditur, memposting faktur dan membayar setiap rekening kreditur. Hutang dagang
pada umumnya berkaitan dengan rekening perdagangan, dimana sistem voucher hutang
dagang meliputi semua pengeluaran, termasuk rekening perdagangan, penggajian,
pengeluaran modal, dan sebagainya. Pada sistem voucher hutang dagang, rekening
individual untuk kreditur tidak perlu disimpan. Sistem voucher mengelola register
voucher atau, alternative lain, file paket voucher dalam numerik atau urutan yang lain.
Beberapa voucher berkaitan dengan kreditur yang sama, tetapi tidak demikian dengan
rekening tunggal dalam sistem hutang dagang. Jika informasi untuk kreditur individual
diperlukan, tembusan voucher dapat digunakan untuk menghasilkan informasi. Banyak
file voucher hutang dagang dikelola pada banyak sistem karena informasi hutang
dagang penting untuk perencanaan keuangan jangka pendek.
Sistem voucher terpusat pada voucher. Voucher dapat terdiri dari berbagai
bentuk, dari formulir sederhana atau amplop sampai dengan kombinasi voucher-check.
Suatu voucher menunjukkan nama, alamat pemasok, deskripsi faktur, total atau jumlah
bersih jatuh tempo, dan rekening yang akan dibebankan (distribusi). Pada aplikasi
computer, banyak dokumen dimasukkan dalam voucher dengan dikodekan dan diproses
dengan computer.sistem voucher diimplementasikan dengan cap pada faktur atau
pesanan pembelian dengan cap voucher dan pendokumentasian voucher pada dokumen
aslinya. Cap voucher adalah wilayah pada dokumen untuk otoritas tanda tangan, nomer
dokumen, tanggal, dan sebagainya.
Formulir voucher sendiri tidak signifikan. Sistem voucher dapat dioperasikan
tanpa voucher yang dapat di baca oleh manusia. Pada kasus ini, ‘voucher’ adalah entri
yang disetujui di dalam register voucher, beberapa tipe dari file komputer. Referensi
untuk dokumen, bukannya dokumen itu sendiri, disediakan di dalam register dan entri
voucher berada dalam pngendalian numerik.

Posting Hutang Dagang


Pertanyaan dasar pada perancangan sistem voucher berkaitan dengan kapan
faktur-faktur diposting ke hutang voucher. Khususnya, kapan kewajiban ‘dibukukan’
(tidak termasuk periode akhir akrual)? Setelah faktur disetujui untuk pembayaran,
faktur akan disimpan sampai tanggal jatuh tempo dan secara formal diposting pada saat
itu; alternatif lain, akan dibukukan pada saat disetujui (yang berbeda dengan tanggal
jatuh tempo). Karena banyak perusahaan berusaha membayar faktur-fakturnya pada
tanggal jatuh tempo untuk memaksimalkan modal kerjanya, pertanyaan yang berkaitan
adalah, apakah ada pencatatan formal untuk jumlah yang dimiliki kreditur? Jika faktur
dibukukan pada tanggal jatuh tempo, tidak ada pencatatan formal dari faktur yang
belum dibayarkan karena kewajiban akan segera batal oleh pembayaran. Jika faktur
dibukukan pada tanggal persetujuan, pencatatan formal untuk kewajiban masih ada.
keuntungan cara ini adalah pada biaya: register voucher sekarang harus dicari atau
diurutkan menurut tanggal jatuh tempo untuk memudahkan pembayaran.
Menyiapkan voucher untuk faktur individual ketika beberapa faktur menunjuk
pada pemasok yang sama pada periode yang sama akan menghasilkan beberapa seri
cek untuk pemasok yang sama pada bulan yang sama. Cara ini tidak efisien. Oleh
karena itu, banyak perusahaan menggunakan built-up voucher system. Built-up
voucher system merupakan akumulasi beberapa faktur dari pemasok yang sama dan
membayarnya dengan cek tunggal.
Ada tiga file yang diperlukan untuk mengelola informasi yang berguna: (1) file
yang disetujui, tetapi faktur belum dibayarkan, dengan akses ke tanggal jatuh tempo
untuk pembayaran, (2) file faktur yang telah dibayar, biasanya berdasarkan numerical,
dan (3) file pemasok yang menunjukkan baik jumlah yang terbayar maupun yang
belum, yang diurutkan menurut kode pemasok. Pada sistem manual, file ini diperoleh
dari salinan voucher yang disimpan. Pada sistem computer, file terpisah dikelola, atau
pemrosesan database akan menghasilkan hasil yang sama tanpa memiliki tiga file yang
terpisah.
Konsep voucher akan membantu prosedur pengeluaran pada banyak organisasi
ketika pencatatan dasar diperlukan dan otorisasi yang mencukupi dan pengendalian
pengeluaran merupakan hal yang penting. Voucher yang sudah dibayar dapat disimpan
urut numerical untuk memberikan dokumentasi untuk setiap jumlah yang sudah
dibayar. Prosedur seperti ini akan menyediakan pencatatan dokumentasi yang rapi dan
baik dan menciptakan pengelolaan kas yang baik.
PILIHAN GANDA

1. Manakah dari dokumen di bawah ini dalam bisnis prokuremen yang opsional
dalam SAP R/3?
a. permintaan pembelian
b. pesanan pembelian
c. keduanya opsional
d. keduanya tidak opsional

2. Untuk memenuhi pengendalian internal, departemen yang bertanggung jawab


menyiapkan cek untuk ditandatangani adalah…
a. pengeluaran kas
b. piutang dagang
c. penyimpanan
d. buku besar

3. Pada proses bisnis pengeluaran kas, paket voucher disahkan oleh…


a. pengeluaran kas
b. piutang dagang
c. penyimpanan
d. buku besar

4. Built-up voucher system sebenarnya merupakan…


a. hutang dagang
b. piutang dagang
c. persediaan
d. penerimaan kas

5. Berapa banyak file yang diperlukan untuk mengelola informasi yang berguna?
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat

6. Prosedur built-up voucher system adalah berupa…


a. sistem akrual penuh
b. sistem informasi
c. sistem informasi penuh
d. sistem non akrual

7. Secara khusus, register voucher digunakan untuk…


a. pengaturan sistem
b. pengendalian numerikal
c. penyaringan masalah
d. pembayaran tagihan

8. Sistem voucher pada dasarnya adalah…


a. Teknik pemeriksaan
b. Teknik computer
c. Teknik informasi
d. Teknik pengeluaran
9. Sekumpulan dokumen yang dikelola dan disetujui untuk mengotorisasi
pengeluaran disebut…
a. Paket internet
b. Paket voucher-
c. Pengeluaran kas
d. Buku besar

10. Sistem voucher terpusat pada…


a. Voucher-
b. Paket
c. Audit
d. Cek

11. Wilayah pada dokumen untuk otorisasi tanda tangan, nomer dokumen, tanggal,
dan sebagainya disebut…
a. Paket voucher
b. Deskripsi faktur
c. Cap voucher-
d. Cap tanda tangan

12. Yang biasa digunakan pada sebagian besar pengeluaran, dimana pengeluaran
dibatasi jumlah kecil yang diambil dari dan dipertanggungjawabkan sebagai
dana imperest kas kecil disebut…
a. Cek
b. Kas
c. Hutang
d. Pengeluaran

13. Penggunaan system voucher untuk mendukung pengeluaran cek, pemisahan


fungsi persetujuan dengan pengeluaran kas merupakan ciri utama dari…
a. Hutang dagang
b. Cek
c. Pengeluaran kas
d. Pengendalian proses bisnis pengeluaran kas

14. Awal proses pebayaran, meliputi menghitung jumlah yang jatuh tempo,
diskon,dan ite lainnya merupakan pengertian dari…
a. Pengeluaran kas
b. Hutang dagang
c. Pengeluaran kas
d. Buku besar

15. Setelah cek voucher dilanjutkan langsung ke yang dibayar kemudian control
total dilanjutkan ke…
a. Buku besar
b. Audit internal
c. Posting hutan dagang
d. Sistem voucher
PERTANYAAN PEMAHAMAN

1. Apa sifat proses bisnis prokuremen?


 Prokuremen adalah proses bisnis dari pemilihan sumber daya, pemesanan dan
mendapatkan barang atau jasa. Barang atau jasa bisa diperoleh secara internal
jika barang dihasilkan oleh entitas lain dalam perusahaan.

2. Identifikasi beberapa langkah proses prokuremen.


 Langkah-langkah dalam proses prokuremen:
- Menentukan Kebutuhan
Permintaan pembelian adalah dokumen internal yang dibuat untuk meminta
sesuatu pada suatu waktu tertentu. Permintaan pembelian dapat disiapkan
secara manual, dapat pula dibuat secara otomatis oleh sistem MRP
(materials requirements planning).
- Memilih Sumber Daya
Langkah berikutnya adalah menentukan sumber penyedia untuk permintaan
pembelian. R/3 dapat memeriksa apakah ada kontrak dengan pemasok
untuk menyediakan suatu item yang diminta. Jika kontrak ada, R/3
memberikan jumlah yang diminta. Jika tidak ada kontrak untuk suatu item,
maka permintaan untuk dokumen quotation disiapkan.
- Permintaan untuk Quotation
Permintaan untuk quotation dibuat untuk item atau jasa yang sangat mahal
atau untuk item atau jasa yang penawarannya diperlukan sebagai kebijakan
perusahaan.
- Memilih Pemasok
R/3 membandingkan kebutuhan prokuremen dengan catatan pemasok yang
telah dicatat dalam dokumen quotation dan mengindikasikan quotation yang
pantas untuk permintaan. R/3 akan mengirimkan surat penolakan ke
pemasok untuk penawaran yang tidak diterima.
- Menerbitkan Pesanan Pembelian
Dokumen pesanan pembelian mengidentifikasi pemasok dan mengonfirmasi
barang yang dipesan, jumlah, harga, tanggal pengiriman, jangka waktu
pengiriman, dan jangka waktu pembayaran.
- Penerimaan Barang
Ketika pemasok melakukan pengiriman, dokumen penerimaan barang
disiapkan dalam R/3. Dokumen penerimaan barang diterbitkan ketika
barang disimpan sebagai persediaan, tanpa memerhatikan sumbernya. Jadi,
penerimaan barang disiapkan ketika suatu item dikirim dari sumber in-
house dan ketika ada transfer inventori yang memindahkan sebuah item dari
satu lokasi ke lokasi lain.
- Verifikasi Faktur
Faktur harus diperiksa dan dicocokkan dengan dokumen penerimaan barang
dan pesanan pembelian ke pembayaran. Proses bisnis ini memastikan bahwa
biaya dan kebutuhan kuantitas sudah dipenuhi.
- Pembayaran Pemasok
Jika faktur sudah diposting, pembayaran dapat dilakukan. Pembayaran
dibuat sesuai dengan jangka waktu pembayaran dan persyaratan yang
ditentukan dalam pesanan pembelian atau record master pemasok.
3. Apa perbedaan dokumen permintaan pembelian dengan dokumen pesanan
pembelian?
 Dokumen permintaan pembelian adalah suatu dokumen internal yang dibuat
untuk meminta sesuatu pada suatu waktu tertentu sedangkan dokumen pesanan
pembelian adalah dokumen yang digunakan untuk mengkonfirmasi barang yang
dipesan, jumlah, harga, tanggal pengiriman, jangka waktu pengiriman, dan
jangka waktu pembayaran.

4. Apa itu entri akuntansi, jika ada, apakah ia diperlukan saat pembuatan pesanan
pembelian?
 Hanya terdapat istilah jurnal entri dalam akuntansi, dan jurnal entri ini
merupakan catatan untuk transaksi akuntansi berdasarkan urutan kronologis,
yaitu pada saat transaksi itu terjadi. Pembuatan pesanan pembelian adalah salah
satu proses transaksi pembelian, jadi diperlukan entri data atau jurnal entri pada
saat itu.

5. Jelaskan secara singkat beberapa tipe pesanan pembelian yang diproses dalam
SAP R/3.
 R/3 memproses beberapa tipe pesanan pembelian. Pesanan pembelian standar
diterbitkan untuk pesanan barang atau jasa. Pesanan pembelian subkontrak
diterbitkan ketika pemasok harus menerima suku cadang untuk memproduksi
produk akhir yang akan dikirim ke perusahaan. Pesanan pembelian konsinyasi
diterbitkan untuk barang yang ditangani dalam konsinyasi. Pesanan pembelian
pihak ketiga diterbitkan ketika barang atau jasa akan dikirimkan kepada pihak
ketiga. Dan terakhir, pesanan pembelian transportasi persediaan, diterbitkan
untuk memulai perpindahan barang antarpabrik di dalam perusahaan.

6. Sebutkan dan jelaskan tiga kategori informasi yang dikelola dalam record
master pemasok.
 Ada tiga kategori informasi dalam record master pemasok. Data umum berisi
nomor pemasok, nama, alamat, nomor telepon, dan item yang sama. Data kode
perusahaan (juga disebut data akuntansi) didefinisikan pada level kode
perusahaan dan dihubungkan dengan modul akuntasi keuangan dan buku besar
dalam R/3. Data pembelian menjelaskan kebutuhan pembelian dan
didefinisikan pada level organisasi pembelian.

7. Sebutkan dua aspek utama dari proses bisnis prokuremen.

8. Apa fungsi laporan penerimaan ?


 Untuk memonitor pengiriman dan pelaporan ketika pesanan telah dipenuhi ,dan
mendokumentasikan dampak piutang dan persediaan juga menunjukka transaksi
dibuku besar.

9. Apa yang disebut dengan proses verifikasi faktur ?


 Faktur harus diperiksa dan dicocokkan dengan dokumen penerimaaan barang
dan pesanan pembelian ke pembayaran.Verifikasi faktur memastikan bahwa
biaya dan kebutuhan kuantitas sudah dipenuhi juga menghubungkan manajemen
material dengan prokuremen dengan modul R/3 lainnya seperti akuntansi
keuangan dan pengendalian.
10. Sebutkan beberapa pengendalian yang dilakukan untuk memastikan integritas
proses bisnis prokuremen.
 -Pengendalian individual
-Pengendalian proses bisnis prokuremen

11. Bagaimana pengendalian anggaran dilakukan pada proses bisnis prokuremen ?


Berikan contoh nyata.
 Mengendalikan pengeluaran cek dan pengeluaran kas actual. Biasanya cek
digunakan pada sebagian besar pengeluaran, dimana pengeluaran dibatasi pada
jumlah kecil yang diambil dari dan dipertanggungjawabkan sebagai dana
imprest kas kecil.

12. Faktor atau kualifikasi apa yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi
persetujuan daftar pemasok?
 - Mengidentifikasi dan mendaftar atribut-atribut yang dimasukan dalam
evaluasi.
- Memberikan bobot untuk setiap atribut berdasarkan tingkat kepentingannya
dan objektivitasnya
- Memiliki peringkat evaluator individual untuk setiap pemasok pada setiap
atribut
- Menjumlahkan evaluasi individu dengan mengalikan setiap peringkat angka
atribut dengan bobotnya.

13. Lakukan kritik terhadap pernyataan berikut ini : “Pengendalian utama pada
pengeluaran kas adalah penandatanganan cek.
 Pengeluaran kas mengendalikan pengeluaran cek yang akan dikeluarkan tetapi
dalam jumlah yang sudah dibatasi dalam jumlah kecil atau sebgai dana imprest
kas kecil. Dimana dana imprest yang sudah dikelola dengan jumlah yang
ditentukan.

14. Sebutkan karakteristik pengendalian utama dalam proses bisnis prokuremen.


 Karakteristik utama adalah pemisahan fungsi sebagai berikut: permintaan
(seperti gudang), pembelian, penerimaan, hutang dagang, pengeluaran kas, dan
buku besar.

15. Apa itu sistem voucher?


 Sistem voucher adalah suatu sistem dimana setiap pengeluaran organisasi harus
didokumentasikan dengan voucher yang disetujui.

16. Sebutkan beberapa file yang disimpan dalam sistem voucher untuk menyediakan
informasi yang berguna.
 Rekening perdagangan, penggajian, pengeluaran modal dan sebagainya.

17. Apa perbedaan utama antara pembukuan faktur pada tanggal persetujuan dan
pembukuan faktur pada tanggal pembayaran.

 Pembukuan faktur pada tanggal persetujuan akan dibukukan pada saat disetujui;
sedangkan pembukuan faktur pada tanggal pembayaran, faktur akan disimpan
sampai pada tanggal jatuh tempo dan secara formal diposting pada saat itu.
18. Sebutkan beberapa tujuan proses bisnis sumber daya manusia.
 Menyediakan alat untuk menyiapkan dan mengelola informasi yang relevan
dengan struktur organisasi.

19. Definisikan istilah infotype yang ada pada SAP R/3 dalam proses bisnis
sumberdaya manusia.
 Infotype adalah istilah dalam SAP yang menunjukkan kumpulan field data yang
dikelompokkan bersama-sama untuk ditampilkan. Data personel karyawan, data
pembayaran karyawan, data persetujuan karyawan, dan jadwal kerja merupakan
inforype umum dalam sumberdaya manusia.

20. Apakah yang dimaksud dengan istilah personnel event dalam pemrosesan
sumberdaya manusia SAP R/3 ?
 Personnel event adalah sebuah grup infotype. Event dibuat untuk
menyederhanakan entri transaksi sumberdaya manusia. Personnel event secara
khusus dirancang untuk digunakan di dalam perusahaan dan mudah untuk
disesusaikan dalam R/3.

21. Apakah yang menjadi sumber daya informasi yang berkaitan dengan persyaratan
pemerintah federal dalam hal pemrosesan pembayaran gaji ?

 Yang menjadi sumberdaya informasi yaitu informasi dasar karyawan seperti


nama, alamat, besar gaji, dan potongan-potongan perlu untuk menyiapkan gaji.
Contoh persyaratan pemerintah federal dalam pemrosesan pembayran gaji,
seperti adanya aturan beberapa pajak berdasarkan penggajian. Kontribusi
didasarkan pada tarif pajak yang dibebankan pada gaji kotornya. Perencanaan
asuransi untuk pengangguran, PPh untuk upah individual dikumpulkan dalam
periode dimana upah dibayarkan, dsb.

22. Sebutkan pengendalian-pengendalian utama dalam sebuah proses bisnis


pembayaran gaji.
 Pengendalian siklus transaksi pada proses bisnis pengeluaran meliputi
pemisahan fungsi-fungsi, yaitu personel (karyawan), pencatat waktu, akuntansi
penggajian, dan buku besar.

23. Identifikasikan tiap-tiap formulir berikut ini.


a. Formulir 941
 Formulir 941 (Employer’s Quarterly Federal Tax Return) yaitu pengusaha
menggunakan ini untuk melaporkan pajak penghasilan, pajak jaminan sosial,
atau pajak Medicare dipotong dari gaji karyawan, dan membayar sebagian
majikan jaminan sosial atau pajak Medicare. Pada setiap akhir kuartal,
perusahaan perlu menyimpan pengembalian kuartalan dari Form 941 atau 9841A
dan membayar saldo pajak yang belum didepositkan. Jika pajak telah
didepositkan semuanya, tambahan 10 hari masih diperbolehkan. Pengembalian
ini digunakan untuk menutup laba yang ditahan dan pajak F.I.C.A untuk semua
karyawan.
b. Formulir W-2
 Pada atau sebelum tanggal 31 Januari, setiap perusahaan perlu memberikan ke
setiap karyawan Form W-2 Wage and Tax Statement yang telah lengkap.
c. Formulir W-3
 Perusahaan perlu melanjutkan tembusan Form W-2 dengan Form W-3
(Transmittal of Wage and Tax Statements) pada atau sebelum 28 Februari ke
pemerintah, dibayar dengan Copy A untuk setiap Form W-2.
d. Formulir 1099-Misc
 Pada atau sebelum 31 Januari Form 1099-Misc (US Information Return fot
Recipients of Miscellaneous Income) diberikan ke konsultan dan dibayarkan
langsung.
e. Laporan Pendapatan
 Laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Anda mungkin juga menyukai