Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN


KAS DENGAN CEK “

KELOMPOK 2
NAMA NPM
FIFI YAMAN 15.11.1001.3408.089
JIMI JIM 16.11.1001.3408.018
M. ADHANI ADHITAQWAN 16.11.1001.3408.071
MUHAMMAD ABDUH S 16.11.1001.3408.024
JABAL NUR 16.11.1001.3408.036
ALIEF DHANY RIO 16.11.1001.3408.038
DAHLAN JAUHARI 16.11.1001.3408.054

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


SAMARINDA
2018
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul“Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dengan
Cek” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing
mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.

Ucapan terima kasih saya haturkan kepada orang tua kami, dosen dan keluarga serta
teman-teman yang telah memberikan motivasi dan inspirasi kepada kami sehingga tugas Mata
Kuliah Sistem Informasi Akuntansi ini dapat diselesaikan. Dalam makalah ini dibahas tentang
bagaimana Proses dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dengan Cek.

Dalam penulisan makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu kami
memerlukan kritik dan saran yang bermanfaat untuk lebih baiknya pembuatan makalah di masa
mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan seluruh
masyarakat Indonesia.

Samarinda, 8 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS ...................................................................................................... 1
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS DENGAN CEK ............................................................................... 1
1. Dokumen yang Digunakan ................................................................................................................ 1
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan .................................................................................................. 2
3. Fungsi yang Terkait ........................................................................................................................... 2
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem .................................................................................... 3
5. Unsur Pengendalian Intern ............................................................................................................... 4
6. Flowchart Pengeluaran Kas dengan Cek ........................................................................................... 5
7. Prosedur Pencatatan Utang .............................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................... ii

ii
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan dua Sistem yakni Sistem pengeluaran kas
menggunakan cek dan Sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui Sistem dana kas kecil.
Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek ( biasanya karena jumlah relative kecil).
Dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan salah satu diantara 2 sistem :
fluctuating-fund-balance Sistem dan imprest Sistem

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS DENGAN CEK

Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan menggunakan cek biasanya ditujukan untuk
pengeluaran yang jumlah nominalnya besar. Pengeluaran kas dengan sistem cek ini mempunyai
beberapa kebaikan ditinjau dari pengendalian intern, diantaranya:

1. Pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud
oleh pihak pembayar.
2. Pengeluaran kas dengan cek direkam juga oleh bank yang secara periodic mengirimkan
rekening Koran bank (bank statement) kepada perusahaan nasabahnya. Rekening Koran
bank ini dapat digunakan perusahaan untuk mengecek ketelitian catatan transaksi
pengeluaran kas dan dapat digunakan oleh perusahaan yang direkam dalam jurnal
penerimaan dan pengeluaran kas.
3. Jika Sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada check issuer. Pengeluaran
kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek
dengan dapat digunakan cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima
pembayaran.

Berdasarkan uraian di atas maka pengeluaran kas dengan menggunakan cek sangat berguna
sekali bagi perusahaan karena dapat ditelusur penggunaan cek tersebut. Penelusuran tersebut
dapat dilakukan melalui rekonsiliasi bank. Berikut dokumen, catatan, fungsi terkait, jaringan
prosedur dan unsur pengendalian intern yang membentuk sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek :

1. Dokumen yang Digunakan

Adapun Dokumen yang digunakan dalam Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
adalah:

a. Bukti kas keluar


Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasa sebesar
yang tercantum dalam dokumen. Disamping itu Bukti kas keluar ini juga dikirimkan
kepada kreditur sebagai surat pemberitahuan dan sebagai dokumen sumber bagi
pencatatan berkurangnya utang.

1
b. Cek
Cek merupakan dokumen perintah kepada bank untuk melakukan pembayaran sejumlah
uang kepada pihak/orang yang tercatum dalam dokumen tersebut. Ada 2 pilihan dalam
penggunaan cek untuk pembayaran yaitu:
1) Check issuer membuat cek atas nama
2) Check issuer membuat cek atas unjuk

c. Permintaan cek
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran
kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.

2. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
adalah:

a. Jurnal pengeluaran kas


Catatan ini digunakan untuk mencatat segala pengeluran kas yang dilakukan oleh
perusahaan. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal ini
adalah faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.

b. Register cek
Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk
pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.

3. Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah:

a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas


Fungsi ini biasanya mengajukam cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang) jika
memerlukan pengeluaran kas untuk suatu kepentingan perusahaan. Permintaan cek ini
harus mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan. Jika perusahaan
menggunakan voucher payable Sistem maka bagian utang membuat bukti kas keluar
untuk memungkinkan bagian kasa mengisi cek sejumlah permintaan yang diajukan oleh
fungsi yang memerlukan pengeluaran kas.

b. Fungsi kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisis cek, memintakan otorisasi cek dan
mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan secara langsung kepada
kreditur atau melakukan pemindahbukuan melalui jasa perbankan.

2
c. Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan
mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
Fungsi ini bertanggung jawab atas :
1) Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.
2) Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek
3) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam
mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
4) Melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang
dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar

d. Fungsi pemeriksaan intern


Fungsi ini bertanggung jawab untuk :
1) Melakukan penghitungan kas secara periodic dan mencocokan hasil perhitungannya
dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (rekening kas dalam buku besar)
2) Melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas yang ada ditangan
dan membuat rekonsiliasi bank secara periodic.

4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

a. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan cek,
terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1) Prosedur pembuatan bukti kas keluar
2) Prosedur pembayaran kas
3) Prosedur pencatatan pengeluaran kas

Jika pengeluaran kas timbul dari transaksi pembelian, Sistem akuntansi pembelian telah
mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung seperti surat order pembelian, laporan
penerimaan barang, dan faktur dari pemasok ditangan bagian utang. Selanjutnya bagian
utang membuat bukti kas keluar atas dasar dokumen pendukung tersebut. Pada saat
utang kepada pemasok jatuh tempo bukti kas keluar dipakai sebagai perintah kepada
bagian kasa untuk membuat cek. Selanjutnya bagian kasa mengisi cek, mendapat
otorisasi atas cek dari penjabat yang berwenang dan kemudian mengirimkan cek
tersebut kepada kreditur.

b. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang memerlukan permintaan cek, terdiri
dari jaringan prosedur berikut ini :
1) Prosedur Permintaan Cek. Dalam prosedur ini fungsi yang mengeluarkan
pengeluaran kas mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan mengisi
permintaan cek. Dokumen ini dimintakan otorsasi dari kepala fungsi yang
bersangkutan dan dikirimkan ke fungsi akuntansi (Bagian Utang) sebagai dasar
fungsi yang terakhir ini dalam pembuatan bukti kas keluar.

3
2) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar. Berdasarkan dokumen pendukung yang
dkumpulkan melalui sitem pembelian atau berdasarkan permintaan cek yang
diterima oleh fungsi akuntansi (Bagian Utang), dalam prosedur pembuatan bukti
kas keluar, Bagian Utang membuat bukti kas keluar. Bukti kas keluar ini berfungsi
sebagai perintah kepada fungsi kas untuk mengisi cek sebesar jumlah rupih yang
tercantum pada dokumen tersebut dan mengirimkan cek tersebut kepada kreditur
yang namanya ditulis dalam dokumen tersebut.
3) Prosedur Pembayaran Kas. Dalam prosedur ini, fungsi kas mengisi cek, meminta
tanda tangan atas cek kepada pejabatyang berwenang, dan mengirimkan cek
tersebut kepada kreditur yang namanya tercantum pada bukti kas keluar.
4) Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas. Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi
mencatat pengeluaran kas didalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. di
samping fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran
kas, pendebitan yang timbul dari transaksi pengeluaran dicatat dalam buku
pembantu (dalam kartu biaya dan kartu persediaan).

5. Unsur Pengendalian Intern

Ciri pengendalian intern atas transaksi pengeluaran kas yang baik:


a. Organisasi
1) Fungsi penyimpan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
2) Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh
bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan


1) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
2) Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari
pejabat yang berwenang.
3) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran harus didasarkan pada bukti kas keluar yang
telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan
dokumen pendukung yang lengkap.

c. Praktek Yang Sehat


1) Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau
penggunaan yang tidak semestinya.
2) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran bank harus
dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.
3) Penggunaan rekening koran bank, yang merupakan informasi dari pihak ketiga,
untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern yang
merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.
4) Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan
penerima pembayaran atau dengan pemindahbukuan.
5) Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, dilakukan melalui dana
kas kecil, yang diselenggarakan dengan imprest Sistem.
6) Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan
jumlah kas menurut catatan akuntansi.

4
7) Kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan dari kerugian.
8) Kasir diasuransikan.
9) Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas
yang ada di tangan. Misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room.
10) Semua bukti pengeluaran kas dipertanggungjawabkan oleh kasir.

6. Flowchart Pengeluaran Kas dengan Cek

7. Prosedur Pencatatan Utang


Ada dua prosedur pencatatan utang:
a. Account payable procedure

Dokumen yang digunakan dalam account payable procedur adalah:


1) Faktur dari pemasok
2) Kuwitansi tanda terim auang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan
pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim pemasok, yang keterangan untuk
pembayaran tersebut dilakukan.

5
Catatan akuntansi yang digunaan dalam account payable procedure adalah:
1) Kartu Utang, digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiap
kreditur.
2) Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembeian
3) Jurnal pengeluaran kas, digunaakn untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan
pengeluaran kas yang lain.

Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah sebagai berikut :

1) Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui untuk dibayar :


a) Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnak pembelian
b) Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting ke dalam kartu utang
diselenggarakan untuk setiap kreditur.
2) Pada saat jumlah dalam faktur dibayar :
a) Cek dalam jurnal pengeluaran kas
b) Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan
pembayaran utang diposting kedalam kartu utang.

b. Voucher payable procedures

Dokumen yang digunakan dalam voucher payable procedures adalah bukti kas keluar,
Formulir ini mempunyai tiga fungsi :

1) Sebagai surat perintah kepada bagian kas untuk melakukan pengeluaran kas sesuai
yang trcantum didalamnya.
2) Sebagai pemberitahuan kepada kreditur mengenai tujuan pembeyarannya (sebagai
remittance advice).
3) Sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan atau distribusi lain

Catatan akuntansi yang digunakan dalam voucher payable procedures adalah sebagai
berikut:
1) Register bukti kas keluar (voucher register)
2) Register cek (check register)

6
Prosedur pencatatan utang dengan voucher payable procedures dapat dibagi menjadi
berikut:
1) One-Time Voucher Procedures
One-time voucher procedures dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a) One-time voucher procedures dengan dasar tunai (cash basis)
Dalam procedure ini, faktur yang diteima oleh fungsi akuntansi dari pemasok
disimpan dalam arsip sementara menurut tanggal jatuh temponya.
b) One-time voucher procedures dengan dasar waktu (accrual basis)
Dalam prosedur ini, pada saat faktur diterima oleh bagian utang dari pemasok
langsung dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang, yang kemudian atas
dasr dokumen ini dilakukan pencatatan transaksi pembelian dalam register
bukti kas keluar (voucher register).

2) Build-Up Voucher Procedures


Dalam prosedur ini, satu set voucher dapat digunakan untuk menmpung lebih dari
satu faktur pasok. Dalam prosedur ini, arsip bukti kas keluar yang belum dibayar
merupakan catatan utang yang diselenggarakan atas dasar wktu (accrual basis)

7
DAFTAR PUSTAKA

https://datakata.wordpress.com/2014/11/26/pengendalian-untuk-sistem-pengeluaran-kas/ diakses
tanggal 8 November 2018 jam 10.00

http://kartikaside.blogspot.com/2011/08/akuntansi-pengeluaran-kas.html diakses tanggal 8 November


2018 jam 10.00

https://softskillgunadarmayudadriantama.wordpress.com/2015/12/08/sistem-informasi-akuntansi-
pengeluaran-kas/ diakses tanggal 8 November 2018 jam 10.00

http://sistem-akuntansi1000.blogspot.com/2012/09/sistem-akuntansi-utang.html diakses tanggal 8


November 2018 jam 10.00

http://mimpibesardanupayaku.blogspot.com/2013/08/makalah-sistem-akuntansi-pengeluaran-kas.html
diakses tanggal 8 November 2018 jam 10.00

ii

Anda mungkin juga menyukai