Anda di halaman 1dari 18

PRODUK DAN JASA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LKM dapat menawarkan bermacam-macan produk dan jasa bagi para pelanggan mereka. Yang paling penting adalah jasa keuangan.namun demikian oleh karena sasaran pelanggan LKM wanita dan pria miskin tanpa asset yang dapat diraih,yang sering kali tinggal di daerah terpencil dan besar kemungkinan buta huruf LKM tidak biasa beroperasi seperti kebanyakan lembaga keungan yang

formal.Lembaga keuangan formal pada umumnya kurang mencurahkan perhatian pada bisnis tidak formal dan sangat kecil yang diselenggarakan masyarakat miskin sebagai suatu investasi yang menarik,jumlah pinjaman yang dibutuhkan bisnis terlalu kecil dan terlalu sulit memperoleh informasi.ini berarti pria atau wanita yang berpendapatan rendah menghadapi rintangan hebat dalam mengakses perbankan. Intermediasi financial biasa pada umumnya tidak cukup membantu mereka dalam mnegambil bagiaan,dan oleh karena itu LKM perlu menciptakan mekanisme yang dapat menjembatani kesenjangan yang tercipta oleh kemiskinan,buta huruf, gender,dan keadaan terpencil.lembaga-lembaga setempat harus dibangun dan dipelihara dan keterampilan dan kepercayaan pelanggan harus dikembangkan da;am banyak hal pelanggan juga membutuhkan leterampilan manajemen produksi dan bisnis khusus serta alses pasar yang lebih baik apabila mereka akan menggunakan jasa keuangan secara menguntungkan.

A.

Kerangka Kerja Sistem Didalam kerangka kerja sistem, ada 4 kategori jasa secara luas yang dapat

disediakan untuk para pelanggan keuangan mikro yaitu : Intermediasi financial, atau penyediaan produk dan jasa keuangan seperti tabungan, kredit, asuransi, kartu kredit dan sistem pembayaran.Intermediasi financial tidak membutuhkan subsidi secara terus menerus. Intermediasi social, atau proses pengembangan modal manusia dan social yang dibutuhkan oleh intermidiasi financial berkelanjutan bagi masyarakat miskin.Intermediasi social mungkin membutuhkan subsidi untuk waktu yang

lebih panjang dari pada intermediasi financial, walaupun akhirnya subsidi harus dihapuskan. Jasa pengembangan usaha, atau jasa nonkeuangaan yang membantu pengusaha mikro mereka meliputi pelatihan bisnis, jasa pemasaran dan teknologi, pengembangan keterampilan, dan analisis subsektor. Layanan social, atau jasa bukan keuangan yang memusatkan perhatian pada kesejahtraan pengusaha mikro.mereka meliputi kesehatan,nutrisi,pendidikan dan nutrisi.

B.

Intermediasi Financial Peran utama LKM adalah menyediakan intermediasi financial. Ini meliputi

pemindahan modal atau likuiditas dari mereka yang kelebihan pada satu waktu tertentu kepada mereka yang kekurangan pada waktu yang sama.Kerena produksi dan konsumsi tidak berlangsung serempak perlu tindakan untuk mengkoordinasi ritmeritme yang berlainan ini..pembiayaan dalam bentuk tabungan dan kredit timbul untuk memungkinkan koordinasi. Tabungan dan kredit dibuat lebih efisien ketika para perantara mulai memindahkan dana dari pengusaha atau perseorangan yang telah menghimpun dana dan mau melepaskan likuiditas kepada mereka yang ingin memperoleh likuiditas.

Walaupun sebenarnya semua LKM menyediakan layanan kredit , sebagian juga menyediakan beberapa produk keuangan lainnya termaksud tabungan, asuransi, dan jasa pembayaran. Dua hal yang sangat mendesak untuk dipertimbangkan pada saat penyediaan jasa keuangan adalah: Secara efektif menaggapi permintaan dan preferensi pelanggan. Menyusun produk yang sederhana dan mudah dipahami pelanggan dan mudah dikelola LKM.

Pada umumnya, rentang produk yang tersedia meliputi : Kredit Tabungan Asuransi Kartu kredit Dan Jasa pembayaran

a. Kredit Kredit adalah dana yang dipinjam dengan peryaratan pembayaran kembali secara khusus. Kalau jumlah tabungan yang dihimpum kurang mencukupi untuk membiayai suatu bisnis dan kalau hasil dari meminjam dana melebihi pembayaran suku bunga yang dibebankan maka masuk akal untuk meminjam dari pada menangguhkan kegiatan bisnis sampai cukup dana berhasil dihimpun, dengan anggapan adanya kemampuaan untuk membayar hutang. Pada umumnya metode pemberian kredit dapat dibagi dalam dua kategori luas pendekatan individu / perseorangan dan kelompok berdasarkan bagaimana LKM menyampaikan dan meminjan pinjamanya. Pinjaman Individu diberikan diberikan kepada perseorangan berdasarkan kemampuan mereka untuk menyediakan kepastian kepada LKM mengenai pembayaran kembali dan tingkat keamanan. Pendekatan berdasarkan kelompok, Memberikan pinjaman kepada kelompok yaitu baik kepada perseorangan yang merupakan anggota kelompok dan meminjam pinjaman satu sama lain atau kepada kelompok yang kemudian meminjamkan kembali kepada para anggota mereka.

i.

Pemberian Kredit Individu

LKM telah mengembangkan beberapa model yang sukses untuk pemberian kredit individu , yang menggabungkan pemberian kredit formal

sebagai lembaga keuangan tradicional, dengan pemberian kredit non formal sperti yang dilakukan para rentenir. Ciri-ciri model pemberian kredit individu meliputi ( Waterfielt and Duval 1996,84) : Adanya jaminan pinjaman dari semacam agunan ( yang kurang ketat dari pada agunan untuk pemberian kredit formal) Penjaringan pelanggan potensial melalui pemeriksaan kredit dan referensi mengenai watak. Penysuian ukuran dan persyaratan kredit dengan kebutuhan bisnis. Peningkatan ukuran dan persyaratan pinjaman secara sering dari waktu ke waktu. Upaya karyawan untuk memelihara hubungan erat dengan para pelanggan sehingga masing masing pelanggan mewakili suatu investasi besar dari waktu dengan tenaga karyawan.

ii. Pemberian kredit berdasarakan kelompok

Pemberian kredit berdasarkan kelompok meliputi pembentukan kelompok orang yang mempunyai keinginan bersama mengakses jasa keuangan. Pendekatan pemberian kredit kelompok seringkali dibangun atau meniru kelompok pemberian kredit tidak formal dan tabungan yang sudah ada. Dapat dikatakan bahwa keberadaan kelompok seperti itu pada setiap negara dan dikenal dengan bermacam-macam nama, yang paling umum adalah asosiasi tabungan dan kredit bergulir. Beberapa keunggulan dari pemberian kredit berdasarkan kelompok sering kali dikutip dalam kepustakkaan mikro.Salah satu sifat penting dari pemberiaan kredit berdasarkan kelompok adalah penggunaan tekanan bersama sebagai pengganti agunan, dan biaya transaksi kelembagaan tertentu bisa dikurangi. Dengan menggeser biaya penjaringan dan pemantauan ke kelompok LKM dapat

menjangkau sejumlah besar pelanggan bahkan dengan ketiadaan informasi yang simetris melului pemilihan sendiri keanggotaan kelompok.

2.

Tabungan

Pengerahan tabungan sudah lama menjadi persoalan kontoversial dalam keuangan mikro. dalam beberapa tahun terkhir kesadaran pembuat pembuat kebijakan dan praktisi semakin meningkat akan sangat banyaknya skema tabungan tidak formal dan LKM di seluruh dunia ( khususnya, koperasi kredit ) yang sagat berhasil mengerahkan tabungan. Perkembangan ini menegaskan fakta bahwa para pelanggan barpendapat rendah mampu dan memang menabung. worldwide inventory of microfinance institutions dari bank dunia menjumpai bahwa banyak lembaga keuagan mikro besar sagat mengandalkan pengerahan tabungan.

a. Tabungan wajib Tabungan wajib sangat berbeda dengan tabungan sukarela. Tabungan wajib( saldo wajib) merupakan dana yang harus disetor oleh peminjam sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman, adakalanya sebagai suatu persentase dari jumlah pinjaman , terkadang sebagai jumlah nominal. Sebagian besar tabungan wajib dapat dianggap sebagian dari produk kredit dari pada produk tabungan sebenarnya,karena terkait erat dengan perolehan dan pembayaran kembali kredit. Tabungan wajib berguna untuk : Menunjukan nilai dari kebiasaan menabung untuk peminjam Berlaku sebagai mekanisme agunan tambahan untuk memastikan pembayaran kembali kredit. Membuktikan kemampuan pelanggan mengelola arus kas dan membuat kontribusi berkala (penting bagi pembayaran kembali kredit). Membantu membangun dasar aktiva pelanggan.

b. Tabungan Sukarela Tabungan sukarela bukan bagian yang wajib dari menggakses jasa kredit, layanan tabungan sukarela baik bagi peminjam maupun bagi bukan peminjam yang bukan menyetor atau menarik dana sesuai dengan kebutuhan mereka.rentang pembayaran bunga mulai dari yang relatif rendah sampai yang lebih tinggi dari yang ditawarkan lembaga keuangan formal. Ada tiga kondisi yang harus disediakan LKM dalam mempertimbngkan pengerahan tabungan sukarela yaitu : Suatu lingkungan yang memungkinkan,termaksud kerangka hukum dan pengaturan yang tepat suatu tingkat kemantapan politik yang layak dan kondisi demokrafis yang sesuia. Kemampuan pengawasan yang memadai dan efektif untuk melindungi pemilik dana. Pengelolaan dana LKM secara baik dan konsisten.LKM harus sanggup membyar seluruh hutangnya dan mempunayi tinggkat keberhasilan penagihan kredit yang tinggi.

3.

Asuransi

LKM mulai mengadakan percobaan dengan bermacam-macam produk dan jasa keuangan lainya seperti asuransi, kartu kredit, dan jasa pembayaran. Banyak program pemberian kredit kolompok menawarkan suatu skema asuransi atau jaminan.kemudian suatu contoh khas adalah gremer bank.setiap anggota diharuskan menyumbang 1 % dari jumlah kredit untuk dana asuransi. Sekiranya pelanggan yang meniggal dunia maka dana ini digunakan untuk membayar kembali pinjaman dan menyediakan dana untuk menutup biaya pemakaman anggota keluarga pelanggan yang meninggal dunia. Asuransi adalah produk yang kemungkinan besar akan ditawarkan dengan lebih luas oleh LKM dikemudian hari karna ada permintaan yang sedang tumbuh diantara para pelanggan mereka untuk asuransi kesehatan atau kredit dalam hal

kematian atau kehilangan harta.

4.

Kartu Kredit dan Kartu pintar

Kartu ini memungkinkan peminjam untuk mengakses fasilitas kredit jika dan bila mana mereka membutuhkannya.kartu kredit digunakan pada saat pembelian atau ketika akses atas uang dinginkan.Penggunaan kartu kredit masih sangat baru dibidang keuangan mikro,hanya diketahi beberapa contoh.kartu kerdit hanya mungkin digunakan kalau inrfasttutur sektor keuangan formal sudah cukup memadai.sebagai contoh beberapa kartu kredit menyediakan akses uang tunai melalui ATM .kemudian apabila jaringan luas dari mesin seperti itu belum tersedia dan apabila penggeser tidak bersedia menerima kartu kredit , maka kegunaan dari kartu itu terbatas, kartu kredit memang menawarkan banyak keuntungan baik bagi pelanggan maupun untuk LKM.

Kartu kredit memang menawarkan banyak keuntungan baik untuk pelanggan maupun untuk LKM. Kartu kredit dapat : Memperkecil biaya Adm dan biaya operasional Memperlancar kegiatan operacional Menyediakan fasilitas kredit terus menerus kepada peminjam sehingga memungkinkan mereka menambah arus kas mereka sesuai kebutuhan.

Kartu pintar dikerajaan Swaziland menyediakan kartu pintar untuk para pelangganya, yang serupa dengan kartu dengan kartu kredit Namur yang tidak dapat digunakan digera pengecer.kartu pintar beriskan memori chip yang memuat informasi mengenai fasilitas kredit pada lembaga pemberi pinjam yang tersedia bagi pelanggan.

5. Jasa Pembayaran

Jasa pembayaran bank diberkas bersama dengan layanan tabungan (jika cocok) atau secara terpisah dengan imbalan jasa. Apabila jasa pembayaran berkas bersama dengan layanan tabungan, seolah-olah LKM membayar suku bunga yanng rendah atas rekening simpanan nasabah untuk imbalan jasa tersebut, sebaliknya, ada pembeban imbalan jasa untuk menutup biaya ini, yang meliputi biaya personalia, infrastruktur, dan asuransi. Imbalan jasa dapat didasarkan pada presentase dari jumlah sesuai cek atau berupa imbalan jasa tetap minimum dengan biaya tambahan untuk pelanggan pertama kali. Selain itu , karena LKM menalangi cek yang kemudian harus di kliringkan melaui sistem perbankan lembaga menaggung bunga atas dana talangan dan memikul resiko bahwa mungkin sebagian cek tidak dapat ditembus karena dana tidak mencukupi,oleh karena itu LKM harus membina hubungan dengan satu bank untuk mengklringkan semua cek yang telah diuangkan.

C.

Intermediasi Social

Intermediasi social dipahami sebagai proses pembangunan modal manusia dan social yang dibutuhkan untuk intermediasi financial berkelanjutan dengan masyarakat miskin. LKM yang menyediakan jasa Intermediasi social sering kali melakukannya melalui kelompok.Intermediasi social melalui kelompok diartikan sebagai upaya untuk membangun kemampuan kelembagaan dari kelompok dan melakukan investasi dalam sumber daya manusia dari anggota mereka,sehingga mereka dapat memulai lebih berfungsi berdasarkan kemampuan diri mereka sendiri.dengan kurang dibantu oleh pihak luar. Aspek intermediasi social ini menaggapai kesadaran yang makin tumbuh bahwa sebagian masyrat miskin terutama mereka yang tinggal di wilayah terpencil dn berpenduduk jarana atau di mana tingkat social adalah rendah Belum

Siap untuk intermediasi financial yang berkelanjutan tanpa sebelumnya sudah menerima bantuan pengembangan kapasitas.

D.

Jasa Pengembangan Usaha

LKM yang menempuh pendekatan utuh seringkali menyediakan beberapa jenis jasa pengembangan usaha .kalau jasa ini tidak ditawarkan secara langsung oleh LKM, mungkin ada sejumlah lembaga Publik dan swasta lainnya yang menyediakan jasa pengembangan usaha didalam kerangka kerja sistem atas mana para pelanggan LKM memiliki akses. Jasa pengembangan usaha meliputi rentang luas campur tangan bukan keuangan, termaksud : Jasa pemasaran dan teknologi Pelatihan bisnis Pelatihan produksi Analisis dan cambur tangan sub sector

Sementara para penyedia jasa pengembangan usaha paling umum sampai Sekarang adalah : LSM yang menjalankan proyek keuanagan mikro dengan pendekatan utuh Lembaga pelatihan Jaringan dan universitas Perusahaan swasta (perusahaaan pelatihan sub kontraktor lembaga bantuan bilateral ) Kelompok produsen Instansi pemerintah ( bantuan bisnis kecil , biro promosi ekspor) Jaringan tidak formal yang menyediakan pelatihan produksi melalui pekerjaan sebagai magang)

Semua jasa pengembangan usaha bertujuan meningkatkan bisnis yang sudah ada , yang sebaliknya meningkatkan kondisi keuangan pemilik atau penyelenggara, dalam beberapa hal jasa pengembangan usaha adalah golongan tertinggi atau tempat untuk segala macam barang dapat berarti hampir segala hal kecuali jasa keuangan , akibatnya jasa pengembangan usaha adalah gelanggang kerja yang jauh lebih luas dan lebih komplek dari pada kredit dan tabungan. Pada umumnya jasa pengembangan usaha itu agak menyusahkan, karena meskipun hasilnya mungkin besar tapi sukar untuk menilai dampak atau kinerja dari penyedia jasa sendiri . pada umumnya jasa pengembangan usaha tidak melibatkan uang sebagai barang dagangan, namun sebagai alih pengetahuan dalam bentuk keterampilan, informasi, riset dan analisis. Imbalan bagi pelanggan sebagai hasil pengetahuan yang baru ini sukar untuk dinilai karena pelanggan tidak dapat mengukur nilai dari pengetahuan pada titik pembelian maka pembayaran biaya sepenuhnya kepada penyedia mungkin jarang.

E.

Layanan Sosial

Beberapa LSM memilih untuk menyediakan layanan sosial disamping intermediasi financial, dengan cara ini mereka dapat menganbil keuntungan dari hubungan dengan para pelanggan selama pencairan dan pembayaran kembali kredit.Penyelenggaraan dan pengelolaan layanan sosial harus dibedakan sejelas mungkin dengan penyelenggaraan dan pengelolaan jasa pengembangan usaha, ini tidak berarti bahwa layanan sosial tidak dapat disediakan selama pertemuan kelompok namun mereka harus ditentukan secara jelas sebagai terpisah dari layanan kredit dan tabungan.

Beberapa Pendekatan Keuangan Mikro : Halaman-halaman sebagai berikut menyediakan informasi beberapa pendekatan keuangan mikro yang paling terkenal. Pendekatan yang disajikan adalah : Pemeberian kredit individu Pemberian kredit solidaridas Grammen Bank Pemberian kredit kelompok solidaritas Amerika latin Perbankan desa Bank pendesaan mandiri

A. Pemberian Kredit Individu Pemberian kredit individu diartikan sebagai penyediaan kredit

persorangan yang bukan kelompok bersama bertanggung jawab untuk pembayaran kembali kredit. Pemberian kredit individu membutuhkan hubungan yang sering erat dengan pelanggan perseorangan untuk menyediakan produk kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus dari bisnis. pemberian kredit individu paling berhasil baik untk bisnis yang berorientasi produksi perkotaan dan ntuk pelanggan yang memilki agunan, di daerah pedesaan pemberian kredit individu juga sangat berhasil baik bersama para petani kecil. PRODUK PRODUK. Ukuran kredit berfariasi mulai dari $ 100 - $ 3000 dengan jangka waktu enam bulan sampai lima tahun tabungan mungkin atau tidak disediakan bergantung pada struktur kelembagaan dari LKM

PELANGGAN YANG TEPAT. Para pelanggan adalah pengusaha perkotaan atau petani kecil , termaksud pria dan wanitaa dan kemungkinan bisnis kecil dengan pendapatan sedang, bisnis mikro, dan usaha produksi

B. Pemberian Kredit Kelompok Solidaritas Grameen Model pemberiaan kredit ini dikembangkan oleh grameen bank bangladesh untuk melayani wanita pedesaan yang tidak memiliki tanah yang ingin membiayai kegiatan yang menghasilkan pendapatan .

PELANGGAN YANG TEPAT : Para pelanggan bersal dari daerah pedesaan atau perkotaan (berpenduduk padat) dan biasanya kaum wanita yang berpendapatan rendah yang melakukan kegiatan melakukan pendapatan.

PRODUK-PRODUK. Produk kredit adalah untuk enam bulan sampai satu tahun dan pembayaran angsuran dilakukan setiap mingggu jumlah nominal kredit biasanya $ 100 sampai $ 300 suku bunga adalah 20 % / tahun dan tabungan wajib diharuskan.

C. Pemberian Kredit Kelompok Solidaritas Amerika Latin Model pemberian kredit kelompok solidaritas memberikan kredit keperseorangan anggota kelompok dari empat sampai denngan tujuh orang, para anggota saling menjamin pinjaman masing masing sebagai pengganti agunan tradisional . pada umumnya para pelanggan adalah penjaja pasar yang memperoleh kredit modal kerja jangka pendek dalam jumlah yang sangat kecil.

PELANGGAN YANG TEPAT : Para pelanggan sebagian besar berada didaerah perkotaan dan meliputi pria dan wanita yang berpendapatan kecil sampai sedang ( bisnis mikro, saudagar, atau pedagang )

PRODUK-PRODUK. Pada umumnya nilai kredit pertama adalah antara $100- $ 200, tidak ada batas tertinggi untuk kredit berikutnya, sering kali suku bunga agak tinggi dan juga ada pembebanan provisi , ada tabungan wajib sebagai bagian dari pinjaman , beberapa lembaga mendorong dibentuknya

dana darurat antar kelompok yang berlaku sebagai jaringan pengaman,dan hanya sedikit produk suka rela yang ditawarkan.

D. Perbankan Desa Bank desa merupakan asosiasi kredit dan tabungan yang dikelola komunitas untuk menyediakan akses atas jasa keuangan didearah pedesaan, Membangun kelompok mandiri komunitas dan membantu para anggota menghimpun

tabungan.Keanggotaan dalam suatu bank desa biasanya berkisar antara 30 smpai 50 orang yang sebagian besar adalah wanita dan keanggotaan dipilih sendiri dan bank dibiayai oleh pengerahan internal dalam anggota dan pinjaman yang disediakan oleh LKM.

PELANGGAN YANG TEPAT. Para pelnggan biasanya berada didaerah pedesaan dan wilayah berpenduduk jarang dan cukup bersatu padu, pendapatan mereka sangat rendah namun memiliki kemampuan menabung dan terutama terdiri dari kaum wanita.

PRODUK-PRODUK : Tabungan anggota terikat dengan jumlah pinjaman dan digunakan untuk membiayai pinjaman baru auatu untuk kegiatan

menghasilkan pendapatan kolerektif , tidak ada pembayaran bunga atas tabungan namun demikian sebagian anggota menerima sebagian dari keuntungan dari penerusan kredit atau infestasi bank.

E. Bank Desa Mandiri

Sejumlah bank desa yang mandiri didirIkan dan dikelola oleh komunitas desa, mereka berbeda dengan bank desa di mana mereka melayani kebutuhan desa secara menyeluruh tidak hanya sampai 30-50 orang, model ini dikembangkan oleh sebuah LSM perancis.

PELANGGAN YANG TEPAT. Para pelanggan berada di daerah pedesaan dan meliputi pria dan wanita berpendapatan rendah sampai dengan sedang dan memiliki kemampuan menabung.

PRODUK

PRODUK.

Ini

meliputi

tabungan,

giro

,dan

deposito

berjangka,kredit yang diberikan adalah kredit modal jangka pendek. hubungan langsung dengan jmlah kredit dengan kemampuan tabungan anggota tidak ada,suku bunga ditetapkan oleh masing-masing desa berdasarkan pengalaman dengan asosiasi tabungan dan kredit tradisional.

Mencocokkan Jasa Pengembangan Usaha Dengan Permintaan Menyusun jasa pengembangan usaha perlu pengembangan akan banyak system. ini dilakukan untuk mengetahui apakah system yang dijalankan telah berada pada porsi yang tepat atau sitem itu dapat mengganggu bisnis mereka. Konteks ini dapat digambarkan dalam bentuk lingkaran konsentris,dimana penyelenggara bisnis berada di tengah-tengah. Lingkaran 1. Penyelenggara Bisnis Ini merupakan pihak yang menentukan jalannya suatu bisnis,karena pihak inilah yang mempunyai wewenang untuk menyukseskan bisnis yang di jalankan dengan keperluan usahanya sendiri. Lingkaran 2. Bisnis Itu Sendiri Disinilah segala sesuatu dilakukan untuk menjalankan usaha yang telah di rencanakan. Disini penyedia jasa harus memahami betul produk dan jasa apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat jika bisnis itu mempunyai harapan untuk berkembang.

Lingkaran 3. Sub Sektor Maksud dari sub sector disini adalah uraian dari semua bisnis yang terkait dengan produk akhir dan meliputi jasa keuangan dan bukan keuangan. Ini meliputi susunan lengkap dari pembuatan suatu produk dan jasa hingga penjualan produk dan jasa tersebut. Lingkaran 4. Di Luar Lokasi Pasar Setempat Ini merupakan urutan terakhir dalam lingkaran konsentris. Disini memang terdapat kendala yang sangat besar terhadap usaha yang di jalankan.Ini dikarenakan lingkaran konsentris di sekeliling pengusaha mikro perseorangan adalah yang paling luas dan yang paling jauh jaraknya dari sebuah usaha yang di jalankan.

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH Lembaga Keuangan Syariah Mikro adalah lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan (deposits), kredit (loans), pembayaran berbagai transaksi jasa (payment sevices), serta money transfer, yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil (insurance to poor and low- income household and their microenterprises) dengan berdasarkan prinsip syariah. PRODUK DAN JASA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT memiliki dua fungsi utama yaitu funding atau penghimpunan dana dan lending atau pembiayaan. Dua fungsi utama ini memiliki keterkaitan erat, terutama dalam kaitannya dengan rencana penghimpunan dana supaya tidak menimbulkan dana menganggur (idle money) di satu sisi dan rencana pembiayaan untuk menghindari terjadi kurangnya dana/ likuiditas (illiquid) saat dibituhkan di sisi yang lain. Prinsip simpanan di BMT menganut azas wadi`ah dan mudharabah. Adapun wadi`ah dibagi dua yaitu : Wadi`ah amanah, yaitu penitipanbarang atau uang tetapi BMT tidak mempunyai hak untuk mendayagunakan titipan tersebut. Atas pengembangan produk ini, BMT mensyaratkan adanya jasa (fee) kepada penitip (muwadi`). Wadi`ah yad amanah, yaitu akad penitipan barang atau uang kepada BMT, namun BMT memiliki hak untuk mendayagunakan dana tersebut. Atas akad ini, penitip (muwadi`) mendapatkan imbalan berupa bonus yang besarnya sangat tergantung dengan kebijakan manajemen BMT. Adapun prinsip mudharabah adalah akad kerjasama modal dari pemilik dana (shohibul maal) dengan pengelola dana (mudharib) atas dasar bagi hasil. Dalam hal pengimpunan dana, BMT berfungsi sebagai mudharib dan penyimpan sebagai shahibul maal. Secara konsepsi Baitul Maal wat Tamwil adalah suatu lembaga yang di dalamnya mencakup dua jenis kegiatan sekaligus, yaitu :

a. Kegiatan mengumpulkan dana dari berbagai sumber seperti zakat, infak, sedekah yang dapat dibagikan kepada yang berhak dalam mengatasi kemiskinan. b. Kegiatan produktif dalam rangka menciptakan nilai tambah baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bersumberdaya manusia.

Beberapa produk pembiayaan keuangan syariah yang berlaku pada bank syariah di antaranya (Antonio, 2004): 1. Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antar dua pihak di mana pihak pertama (Sahibul Maal) menyediakan seluruh dana (100 %) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. 2. Al Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak untuk suatu usaha tertentu di mana masing masing pihak memberikan kontribusi dana ( atau amal ) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan 3. Ba`I Al Murabahah yaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam ba`i al murabahah penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya 4. Ba`i As Salam yaitu pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari sedangkan pembayaran di muka 5. Ba`i Al Istishna merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk membuat dan membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua pihak bersepakat atas harga serta system pembayaran: apakah pembayaran dilakukan di muka , melalui cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang .

6. Al Ijarah adalah akad pemindahan hak guna barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/ milkiyyah) atas barang itu sendiri 7. Al Ijarah Al Muntahia Bit Tamlik yaitu akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa

Anda mungkin juga menyukai