Secara garis umum, kegiatan profesi sebagai teller memiliki standar operasional sebagai dasar dalam
melakukan fungsinya dengan baik. Salah satu standar tersebut mengatur mengenai etika dalam bekerja
sebagai teller.
Do
Penampilan
Kepribadian yang menarik
Pelayanan yang cepat dan tepat, menghindarkan nasabah menunggu terlalu lama.
Menjaga kerahasiaan bank dan kerahasiaan nasabah.
Jika merangkap sebagai customer service, teller dituntut untuk dapat menjelaskan kepada
nasabah tentang jasa jasa yang ditawarkan bank dengan sistematis dan logis.
Memelihara persediaan tunai dalam teller's box sesuai over
Night limit (batas toleransi menyimpan uang di cash box).
Meneliti setiap warkat yang diajukan oleh nasabah.
Memeriksa dan mencocokkan tanda tangan dalam warkat seperti cek/bilyet giro dengan kartu
spesimen.
Menghubungi bagian giro untuk menanyakan saldo nasabah (earmark).
Menyetujui pembayaran sesuai dengan jumlah wewenang
Menerima setoran tunai atau dengan house check
Meneliti kebenaran pengisian setoran-setoran nasabah (jumlah yang tertulis pada warkat
dengan nominal uang secara fisik)
Mencatat setiap penyetoran atau pengambilan dalam teller's blotter.
Membuat daftar mutasi kas
Menyimpan dan merahasiakan kunci kombinasi teller's box
Menyortir dan mengepak uang tunai menurut nilai nominalnya serta menurut kondisi fisiknya.
Don’t
Makan di teller counter
Membawa tas keruangan teller
Menggantung baju dan sejenisnya didalam ruangan
Tidak boleh membawa masuk orang lain ke dalam ruang teller kecuali yang bersangkutan
TIdak Fokus
Don’t:
Menyalahkan Pelanggan
Mengabaikan Pelanggan
Ini adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan ketika menghadapi pelanggan. Ketika mereka
memutuskna untuk menghubungi customer service, mereka menyisihkan waktunya dan memiliki
banyak hal lain yang harus dilakukan. Mengabaikan pelanggan sama saja dengan membuang waktu
yang mereka luangkan. Akibatnya, pelanggan dapat beralih ke brand lain dengan pelayanan yang
lebih baik
Bersikap Dingin
Ketik konsumen mendapatkan sikap yang bersahabat dari Customer Service, mereka akan
dengan leluasa bercerita tentang permasalahannya. Berbeda ketika Customer Service bersikap
dingin. Sebuah penelitian menyebutkan, dari sisi pelayanan, 78% konsumen merasa kecewa jika
ternyata produk tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. 77% konsumen merasa kurang nyaman
dengan costumer service yang dingin, tidak bersahabat dan kurang sopan. Sedangkan 73%
konsumen benci jika ditangani oleh customer service yang tidak berpengalaman dan tidak
menguasai produk. Hal ini menyebabkan sulitnya mereka mendapatkan solusi yang tepa tatas
permasalahan mereka.
Berdebat bukanlah ide bagus meskipun Customer Service tahu jika mereka sebagai pihak yang
benar. Usahakan agar tetap tenang dalam menghadapi pelanggan yang sedang emosi, dan hargai
pendapat mereka. Setidaknya buat pelanggan tenang sebelum Customer Service menjelaskna hal
yang benar. Jika tidak, mereka akan merasa tidak dihargai, bahkan dipermalukan, dan tentu saja
mereka tidak akan melakukan transaksi.
Seorang Customer Service diandalkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada
pelanggannya. Salah satu respon yang paling tidak diharapkan oleh seorang pelanggan adalah ketika
Customer Service berkata “tidak bisa” untuk permasalahan mereka. Untuk mengatasi permasalahan
ini, cobalah untuk berusaha menyelesaikan permaslahan dan mengganti kalimat “tidak bisa” dengan
kalimat yang lain seperti:
“Kami tidak bisa melakukan ini, namun kami memiliki cara lain untuk mengatasinya. Cobalah
cara B C dan sebagainya.
Memberikan Respon Yang Lambat
Bagi setiap orang menunggu adalah bukan pekerjaan yang menyenangkan, apalagi jika itu
terjadi kepada pelanggan yang menunggu layanan kita. Jika tidak bisa di hindarkan, usahakan sebisa
mungkin kita perhatikan kenyamanan mereka saat menunggu, itu pun jangan sampai memakan
waktu lama. Paling baik adalah dengan cepat kita layani mereka dengan memberikan produk atau
jasa yang mereka inginkan.
Membeda-bedakan Pelayanan
Saat ada beberapa pelanggan yang mendatangi tempat usaha kita, sebisa mungkin kita harus
menyamaratakan pelayanan yang di berikan, ini untuk menghindari pelanggan merasa di beda-
bedakan. Berikan layanan, potongan harga, bonus dan sebagainya dengan merata pada setiap
pelanggan, agar tidak menyinggung salah satu pihak lainnya.
Meski kita memiliki kegiatan yang padat dan banyak karyawan, sebaiknya jangan serta-merta
melepas penanganan pelanggan kepada mereka sepenuhnya. Sesekali ada baiknya kita sebagai
pemilik usaha secara langsung melayani atau setidaknya menyapa pelanggan, mereka akan sangat
merasa di hargai jika dilayani oleh pemilik usahanya langsung, maka dari itu luangkan waktu untuk
sekali-sekali berbicara dengan mereka.
Memperlihatkan Kegelisahan
Terkadang dalam perjalanan usaha sering kita mendapatkan hal yang tidak menyenangkan,
sebaiknya jangan perlihatkan kondisi tersebut pada saat melayani pelanggan. Raut wajah yang
muram, marah, gelisah, malas adalah sesuatu yang tidak patut kita perlihatkan kepada mereka,
meski sulit sebaiknya tinggalkan dahulu perasaan-perasaan tersebut jika sedang menghadapi
pelanggan.
Kadang terjadi konsumen tidak merasa puas dengan produk yang kita jual, mengatasi hal ini kita
harus bisa memberikan solusi yang sama-sama menguntungkan. Jangan pernah mencoba untuk
tidak menanggapi terhadap keluhan yang pelanggan utarakan, karena itu sama saja dengan
menjelek-jelekan bisnis sendiri, pelanggan akan kapok untuk membeli produk atau jasa kita.
Menipu Pelanggan
Ini adalah hal yang sangat tidak baik untuk dilakukan kepada pelanggan, sedikit demi sedikit
bisnis anda akan di tinggalkan dan selanjutnya tidak akan berjalan. Dengan memberikan penjelasan
yang tidak benar kepada pelanggan, dengan maksud agar mereka mau membeli produk kita, akan
membuat mereka memberikan penilaian yang sangat buruk terhadap bisnis anda, dan dengan
mudah penilaian tersebut menyebar kepada calon pembeli lainnya, ini yang akan menyebabkan
bisnis anda tidak akan lama bertahan.
Etika Satpam
Profesi Satpam adalah profesi yang menuntut moral kepribadian yang baik, dengan memiliki
moral kepribadian yang baik, maka kepercayaan pengguna (Klien) dapat diraih. Etika Profesi Satpam
adalah Ilmu mengenai kewajiban moral yang harus dilakukan oleh seorang Anggota Satpam. Kewajiban
moral ini memiliki penuntun yang tercantum di dalam Prinsip Prinsip Penuntun Satpam.
DO:
Kesetiaan (Loyalty)
Terhadap perusahaan, pekerjaan, atasan dan pegawai harus memiliki kesetiaan yang tinggi. Oleh
karena memberikan perhatian kepada setiap orang tanpa terkecuali sehingga tidak adanya
perbedaan.
Sifat dasar yang harus yaitu kejujuran. Dengan memiliki sifat kejujuran maka dapat dipercaya
oleh perusahaan untuk menjalankan setiap tugas tanpa ada perasaan khawatir dari atasan anda
serta orang-orang di dalamnya.
Kedisiplinan merupakan hal yang wajib saat bertugas sebagai seorang satpam. Dengan adanya
suatu kedisiplinan dalam menjalankan tugas, sehingga tugas yang dikerjakan akan menjadi baik dan
meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi saat melaksanakan tugas.
Dalam bertugas harus tetap adanya suatu kewaspadaan, akan tetapi perlakuan kewaspadaan
kepada setiap orang tanpa menandang srtata dan status dari orang tersebut. Hal ini akan membuat
orang tidak merasa diperlakukan tidak adil.