Menurut Kamus Besar Indonesia standar adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai
patokan.Sedangkan operasional adalah secara sifat operasi yang berhubungan dengan operasi.
Prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
Menurut IR. M. Budiharjdo standar operasional prosedur adalah suatu perangkat lunak
pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Oleh karena
prosedur kerja yang dimaksud bersifat tetap, rutin, dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja
tersebut dilakukan menjadi dokumen tertulis yang disebut sebagai Standar Operating Procedure
atau disingkat SOP.
Standar operasional prosedur adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar
yang ada di dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan
dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang di
dalam organisasi yang adalah anggota-anggota organisasi berjalan secara efektif (dan efesien),
konsisten, standar dan sistematis.
Dalam menjalankan operasional perusahaan, peran pegawai memiliki kedudukan dan fungsi
yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai
acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional,
handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, para customer service harus
berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. SOP ini mungkin
berbeda-beda di setiap bank. Namun, secara umum tugas customer service bank tidak jauh dari
melakukan pelayanan secara langsung kepada nasabah. Tugas-tugas customer service bank di
antaranya:
Ada kalanya seorang nasabah memutuskan untuk menutup rekening dengan berbagai alasan.
Ketika kasus ini muncul, customer service juga harus menjelaskan akibat dan biaya yang dapat
ditimbulkan. Persetujuan nasabah adalah hal yang mutlak sebelum penutupan dilakukan.
Produk perbankan tidak hanya berupa tabungan/simpanan. Ada juga giro dan deposito. Selalin
itu ada produk berupa kartu yang biasa digunakan nasabah untuk transaksi, seperti kartu kredit
dan kartu debit. Agar informasi yang disampaikan valid, customer service harus terlebih dulu
memahami produk-produk itu sendiri.
3. Menerima Pertanyaan Dan Keluhan Dari Nasabah Dan Berusaha Memberi Solusi
Menjadi seorang customer service bank berarti siap menghadapi berbagai karakter nasabah yang
datang setiap harinya. Tidak hanya pertanyaan-pertanyaan sederhana, namun juga keluhan yang
terkadang disertai emosi. Disini lah perlunya kesabaran dan sikap mengayomi yang memang
harus dimiliki oleh customer service.
Nasabah yang datang membawa keluhan tentunya ingin mendapatkan jawaban dan solusi bagi
permasalahannya. Bisa jadi terdapat beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan. Menjadi
tugas customer service untuk memberikan saran sesuai dengan prosedur bank sendiri. Perlu
kecakapan dan kecepatan seorang customer service dalam menelaah masalah.
Kadang kala keluhan dan masalah yang disampaikan nasabah tidak dapat ditanggulangi dan di
luar kendali bank. Maka customer service harus menjelaskan secara hati-hati perihal keadaan
tersebut, karena ada kemungkinan nasabah tidak dapat menerimanya.
Ketika semua alternatif sudah tidak memungkinkan, yang perlu dilakukan adalah memastikan
bahwa nasabah merasa mereka tetap didengarkan. Customer service harus berusaha terlihat
bahwa ia sangat mengusahakan sebuah solusi, meskipun kenyataannya hal tersebut di luar
kemampuan bank.
Tugas customer service bank dapat dilaksanakan secara maksimal apabila diiringi beberapa hal
penunjang. Ini juga dapat dijadikan sebagai syarat customer service yang baik. Hal-hal
penunjang tersebut antara lain:
1. Berpenampilan Menarik
Pengertian menarik tidak harus diartikan sebagai cantik atau tampan. Pakaian yang bersih, rapi,
dan wangi; serta ekspresi wajah yang segar dan percaya diri dapat menjadi kesan positif bagi
nasabah. Selain itu, bahasa tubuh yang tegas dan suara yang jelas juga merupakan poin penting
yang dapat memberikan kesan menarik.
Selain itu, penting juga untuk memahami target sasaran atau segmentasi suatu produk. Seperti
alasan mengapa seorang nasabah sebaiknya lebih memilih produk simpanan A daripada B. Atau
berapa kisaran nominal yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah ketika akan
melakukan peminjaman.
Memanfaatkan Skill dalam Menjalankan Tugas Customer Service Bank
Customer Service Bank
Untuk menjadi customer service bank yang baik, diperlukan adanya perpaduan antara hardskill
dan softskill. Hardskill adalah kemampuan yang lebih mengarah kepada urusan teknis. Dapat
juga dikatakan bahwa kemampuan jenis ini dapat diukur dan bersifat materiil.
Contoh dari hardskill ini misalnya kemampuan mengetik cepat dan penguasaan software.
Dengan kemampuan ini, kerja seorang customer service dapat menjadi lebih efisien. Ini akan
berpengaruh signifikan ketika nasabah sedang ramai dan antrean panjang.
Selain itu, kemampuan mengetik cepat dan penguasaan software juga dapat membantu dalam
berbagai pekerjaan lainnya. Misalnya dalam pengadministrasian dan rekapitulasi data.
Sementara itu, softskill lebih merujuk kepada hal yang abstrak. Kemampuan ini tidak dapat
dilihat dari deretan sertifikat dan tes yang dinilai dengan skor. Ketika hardskill dapat meningkat
dengan pelatihan dan sejenisnya, maka peningkatan softskill lebih dipengaruhi oleh kemauan
individu itu sendiri.
Kemampuan beradaptasi, komunikasi, manajemen waktu, dan empati adalah di antara contoh
softskill. Seorang customer service dituntut untuk berempati atau menempatkan dirinya pada
posisi nasabah. Maksudnya, dia harus mampu membaca situasi dan menyesuaikan diri dengan
latar belakang nasabah.
Komunikasi yang efektif harus terbangun agar tidak terjadi kesalahpahaman. Pemahaman yang
baik akan membantu nasabah dalam memilih produk yang paling cocok bagi mereka. Dengan
begitu, kepuasan nasabah dapat lebih mudah dicapai.
Menjalankan tugas customer service bank tampaknya sederhana namun tidak dapat dikatakan
mudah. Dibutuhkan perpaduan antara hardskill dan softskill, serta ditambah hal-hal penunjang
lainnya. Ketika mampu mengolaborasikan kemampuan-kemampuan ini, seorang customer
service bank dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan tanpa beban.