Berikut ini adalah informasi Laporan Laba Rugi dari PT.
Mitra Bersama untuk tahun 2010:
Pendapatan Penjualan Rp. 36.700.000.000 Retur Penjualan Rp. 578.000.000 Persediaan barang dagangan 1 Januari 2010 Rp. 6.543.200.000 Pembelian Rp. 24.500.000.000 Persediaan 31 Desember 2010 Rp. 4.500.000.000 Dividen Rp. 300.000.000 Sewa Toko Rp. 250.000.000 Bunga Deposito Rp. 100.000.000
Beban Beban Gaji Rp. 1.800.000.000 Beban Angkut Rp. 261.250.000 Beban Penyusutan Mesin Rp. 112.500.000 Beban Penyusutan Kendaraan Rp. 45.000.000 Beban Penyusutan Bangunan Rp. 85.000.000 Sumbangan Korban Gempa Rp. 120.000.000 Piutang Tak Tertagih Rp. 365.400.000 Beban Bea Siswa Rp. 125.000.000 Beban Pengurusan Kontrak Usaha Rp. 20.000.000 Pembayaran Dividen Rp. 2.500.000.000 Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 16.000.000 Beban sanksi bunga dan denda perpajakan Rp. 23.600.000 PPh ps 25 Rp. 600.000.000
Informasi untuk Rekonsiliasi Fiskal : a. Beban gaji sudah termasuk pemberian beras, minyak, dan gula Rp. 175.000.000 dan gaji supir pribadi direktur Rp. 3.500.000 b. Harga perolehan mesin Rp. 450.000.000 dengan masa manfaat selama 4 tahun (kelompok 1). Perusahaan menghitung penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun sebesar 25% c. Harga perolehan kendaraan Rp. 300.000.000 dengan masa manfaat 4 tahun (kelompok 1). Penyusutan oleh perusahaan menggunakan metode garis lurus sebesar 15%. d. Harga perolehan bangunan permanen Rp. 850.000.000, untuk penyusutannya perusahaan menggunakan metode garis lurus 10% e. Bea siswa yang diberikan termasuk untuk anak kandung direktur Rp. 25.000.000 f. Piutang tak tertagih yang dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pajak hanya 50%
Informasi Kredit pajak : a. PPh pasal 21 Rp. 486.450.000 b. PT. Mitra Bersama membeli kendaraan senilai Rp. 300.000.000 dan dipotong PPh pasal 22 (0,45%) c. PT. Mitra Bersama membayar jasa apraisal Rp. 15.000.000 untuk menilai toko yang akan disewakan dan dipotong PPh pasal 23 (2%)
Hitunglah : 1. Koreksi fiskal dan Laba Fiskal dalam rekonsiliasi fiskal tahun 2010 (60) 2. PPh Badan terutang tahun 2010 (25) 3. Jumlah kurang/lebih bayar PPh terutang (15)