Disusun Oleh :
BEKASI
2018
DAFTAR ISI
1.3.Tujuan ................................................................................................................. 4
2.1.Perencanaan ........................................................................................................ 5
3.1.Kesimpulan ......................................................................................................... 15
3.2.Saran ................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
Page 1
pemberian kredit yang bukan pemberian uang secara tunai untuk pembelian suatu
barang dan nasabah hanya akan menerima barang tersebut, “pembiayaan konsumen
ini di sale credit karena konsumen tidak menerima uang tunai tapi hanya menerima
barang yang dibeli dari kredit tersebut”.
Dalam transaksi pembiayaan konsumen ada tiga pihak yang terlibat, yaitu
Pihak Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Pemberi dana Pembiayaan atau
Kreditor), pihak konsumen (Penerima dana pembiayaan atau debitor); dan Pihak
supplier (Penjual atau Penyedia Barang).
Page 2
elektronik. Dalam proses pembiayaan tersebut pihak perusahaan multifinance harus
mempunyai keyakinan bahwa pihak konsumen akan sanggup melunasi seluruh
hutangnya. Konstruksi pembiayaan konsumen didasarkan pada perjanjian dengan
asas kebebasan berkontrak sebagai alas hukum bagi kedua belah pihak, maka para
pihak harus lebih hati-hati dalam membuat perjanjian sehingga tidak merugikan
para pihak atau salah satu pihak di kemudian hari serta harus memenuhi prinsip
keadilan.
Page 3
5. Adanya unsur untuk membayar namun kondisi ekonomi yang tidak
mencukupi (condition of economy).
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dengan lebih pasti konsep dan bauran pemasaran perusahaan
multifinance.
2. Untuk mengetahui bagaimana strategi dan mekanisme pemasaran perusahaan
multifinance.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan
perjanjian kredit pembiayaan tunai.
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PERENCANAAN
2.1.1 Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis (pemprograman) adalah proses memutuskan program-
program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka
implementasi strategis dan menaksir jumlah sumberdaya yang akan
dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun yang
akan datang.
Perencanaan strategis untuk perusahaan multifinance sebagai berikut :
1. Membuka cabang dibeberapa kota besar dan bekerja sama dengan
banyak toko-toko agar menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
2. Rasio NPL (Non Profit Loan) rendah dengan cara memperketat seleksi
dokumen dan meningkatkan kualitas survey.
3. Memperluas ruang lingkup usaha dari pembiayaan elektonik dan
furniture dengan menambah ke pembiyaan otomotif.
4. Mendapatkan profit besar dengan suku bunga yang ditawarkan ke
konsumen lebih kecil dari bank.
Page 5
3. Selalu mengadakan evaluasi bulanan kepada surveyor dan collector
untuk lebih meningkatkan kualitasnya.
4. Meningkatkan kualitas perekrutan dan pelatihan Sales Agent yang lebih
baik, agar mereka mampu menjalin hubungan dengan nasabah dalam
menyediakan jasa pembiayaan yang bertanggung jawab, menjadikan
nasabah sebagai prioritas yang utama, serta memberikan setiap nasabah
pengalaman yang luar biasa.
Page 6
2.2.3 Opportunities
1. Minat masyarakat terhadap layanan perkreditan cukup besar
2. Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang semakin baik menyebabkan
tingkat pendapatan masyarakat meningkat. Dengan meningkatnya
pendapatan masyarakat secara langsung mempengaruhi daya beli
masyarakat ikut meningkat.
3. Banyaknya toko furniture dan elektronik di wilayah Indonesia
menyebabkan mudahnya untuk mencari rekan kerja yang memiliki visi
dan tujuan yang sama.
4. Kerjasama dengan pihak eskternal (contoh : indomaret/alfamart) untuk
melakukan pembayaran. Dengan menjalin kerjasama dengan lembaga
publik menyebabkan proses pembayaran pelanggan menjadi lebih
mudah. Hal ini sangat memudahkan pelanggan dalam membayar
angsuran ataupun biaya-biaya yang lain.
2.2.4 Threats
1. Kemungkinan terjadinya wanprestasi atau kredit macet
2. Munculnya pesaing baru di industri multifinance yang lebih mapan
3. Adanya krisis yang dapat mempengaruhi tingkat ekonomi masyarakat
4. Kondisi tempat tinggal pelanggan yang dapat berpindah-pindah terutama
di kota-kota besar yang bisa menyebabkan kemungkinan pelanggan tidak
meneruskan pembayaran kredit.
Page 7
1. Produk (Product).
Diasumsikan bahwa calon konsumen di dalam menetapkan produk yang akan
dibeli pada dasarnya menitikberatkan pada mutu, karakteristik, pelayanan,
kemudahan, dan lain-lain. Perusahaan harus mampu melayani kebutuhan kredit
dari para konsumen yang mempunyai karakteristik tersendiri, seperti proses
kredit sederhana, mudah, cepat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan. Hal
lainnya, produk kredit harus mampu beradaptasi terhadap perilaku dari
masyarakat, serta secara demografi dan geografi bersifat lokal sesuai dengan
karakteristik dan budaya masyarakat setempat.
2. Harga (Price)
Seringkali menjadi pertimbangan utama dari setiap calon konsumen. Tingkat
suku bunga kredit multifinance yang relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga
bank, bukanlah suatu hambatan berarti dalam pemasaran kredit multifinance,
karena jumlah nominal pinjaman tersebut relatif lebih kecil, sehingga perbedaan
tingkat suku bunga tersebut dampaknya tidak terlalu besar bagi para debitur.
Faktor pelayanan yang baik dan waktu proses kredit tepat pada saatnya sangat
dibutuhkan, karena merupakan faktor terpenting untuk memasarkan produk
kredit multifinance.
3. Tempat (Place)
Pemilihan tempat akan meliputi lokasi penjualan produk, saluran penjualan,
kemudahan untuk dijangkau dan lain-lain. Dalam strategi pemasaran produk
perkreditan multifinance, lokasi harus sesuai dengan target pasar yang sudah
ditentukan dan nyaman akan memberikan kemudahan untuk berhubungan
langsung dengan para calon dengan sales agent kami. Perusahaan multifinance
juga bisa membuka stand di toko-toko mitranya.
Page 8
4. Promosi (Promotion)
Kegiatan ini bertujuan agar para calon konsumen mengenal dan mengerti
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Tanpa dikenal dan dimengerti, maka
para calon konsumen tidak akan mengetahui secara benar manfaat produk dari
perusahaan tersebut, sehingga konsekuensinya para calon konsumen tidak akan
membeli/menggunakan produk tersebut. Berikut beberapa contoh bauran
promosi yang dapat diterapkan di perusahaan multifinance:
a. Menyebarkan brosur dengan desain yang menarik
Page 9
d. Menawarkan paket bundling dengan harga yang lebih rendah dan tawaran
uang kembali jika produk yang dibeli ada kerusakan.
e. Memberikan kartu member ekslusif kepada konsumen setia yang memiliki
histori transaksi yang baik atau tidak pernah melebihi tanggal jatuh tempo.
Adapun manfaat dari kartu member ekslusif tersebut, yaitu bunga selalu
lebih rendah dari pelanggan umum, proses pengajuan aplikasi lebih
diprioritaskan, menerima info promosi lebih awal melalui SMS, dan cicilan
pertama dapat ditangguhkan ke bulan berikutnya.
f. Payment points, memberikan kemudahan pembayaran kepada konsumen
seperti bisa membayar angsuran melalui gerai indomaret, alfamart, kantor
pos dan atm.
5. Segmentasi Pelanggan
Page 10
Segmentasi pelanggan merupakan strategi marketing untuk membagi pelanggan
pada kotak-kotak tertentu melalui sebuah ukuran yang telah ditentukan. Menurut
data AEON tahun 2017, lebih dari 7 juta orang mempunyai status, “Tidak ada
Kartu Kredit & Cash”.
Nationwide JABODETABEK
Total Population 220.0million 20.0million
Labour Population 102.6million 10.0million
Credit Cards in Circulation 11.2million 7.3million
Credit Cards / Cardholder 2.0cards 2.5cards
Cardholder Population 5.6million 2.9million
Penetration% to Labour
5.5% 29.1%
Population
Unpenetrated % 94.5% 70.9%
Potential Customer Population 97.0million 7.1million
Page 11
Gambar 2.3.3 Segmentasi Pelanggan
7. Proses Pembiayaan
7.1. Konsumen langsung mendatangi outlet multifinance
Konsumen mendatangi outlet. Sales Agent memberikan rekomendasi
produk dan memberikan aplikasi pembiayaan kepada konsumen. Jika
konsumen sudah selesai mengisi aplikasi dan melengkapi dokumen yang
Page 12
diperlukan maka Sales Agent akan mengirim semua dokumen kepada
Credit Analyst Departement untuk memverifikasi kelayakan kredit
konsumen. Jika aplikasi disetujui maka konsumen tanda tangan kontrak
dan membayar DP di kasir. Kemudian Kepala Gudang akan memberikan
instruksi pengeluaran dan pengiriman barang ke konsumen. Apabila
aplikasi ditolak maka Sales Agent akan memberitahukan kepada
konsumen dan semua dokumen menjadi hak milik perusahaan.
Page 13
holding multifinance untuk memverifikasi kredit. Jika aplikasi disetujui,
merchant akan menerima Surat Penegasan Persetujuan Kredit (SPPK) dan
konsumen akan merima SMS. Merchant mengirim barang ke konsumen
dan konsumen membayar angsuran pertama atau DP kepada merchant
dan saat menerima barang konsumen wajib menandatangani invoice asli.
Kemudian merchant akan mengklaim pembayaran kepada multifinance
melalui Sales Agent dengan menyerahkan data yang diperlukan seperti
formulir aplikasi asli, dokumen konsumen copy, struk pembayaran asli
dan SPPK. EDP (Entry Data Processing) Departement akan menerima
data penjualan dari merchant dan kemudian multifinance melakukan
pembayaran kepada merchant. Apabila aplikasi konsumen tidak disetujui
maka merchant akan menerima SPPK melalui Sales Agent dan
memberitahukan hasilnya kepada konsumen.
Page 14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dikarenakan kebutuhan konsumsi masyarakat yang cukup tinggi dengan daya beli
yang tidak sebanding, maka berdirilah perusahaan multifinance yang memberi jasa
pendanaan guna memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dengan keuntungan
memperoleh kembali dana yang dipinjamkan secara bertahap (menyicil) dan
memperoleh bunga atas pendanaan tersebut. Kehadiran perusahaan multifinance
jelas membantu masyarakat dalam memenuhi tingkat konsumsi dan juga
menguntungkan kedua belah pihak. Pihak yang mendanai memperoleh bunga dari
kegiatan pendanaan yang dilakukannya dan pihak yang didanai dapat memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan kondisi dan waktu yang direncanakan.
3.2 SARAN
Guna memajukan usaha pendanaan multifinance ini, dapat dilakukan dengan
beberapa cara dibawah ini, yaitu :
1. Memastikan tingkat kemampuan pihak yang didanai agar dapat melakukan
pengembalian pinjaman dana dengan cara melunasi cicilan agar tidak
mengalami kerugian piutang tak tertagih yang besar.
2. Memperhatikan tingkat kebutuhan masyarakat dan bekerja sama dengan produk
yang tingkat dibutuhkan masyarakatnya tinggi sehingga pendanaan akan
semakin berkembang seturut dengan kebutuhan masyarakat.
3. Meningkatkan tingkat pelayanan kepada pihak yang didanai agar timbulnya
hubungan baik sehingga proses pembayaran cicilan tidak sulit.
Page 15