Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH EFEKTIVITAS KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

TERHADAP PENINGKATAN LABA USAHA KECIL DAN MENENGAH


PADA NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA.Tbk
KANTOR UNIT PADJAJARAN

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :
RIZALRRUL FAHMI
434334022018356

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PASUNDAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Perkembangan usaha kecil dan menengah terus mengalami peningkatan


yang cukup besar terhadap penyerapan tenaga kerja dan sumber
pendapatan terutama bagi masyarakat yang masih memiliki penghasilan
yang rendah. Usaha kecil dan menengah memiliki peranan yang penting
dalam pembangunan perekonomian nasional dan daerah, jadi sudah
sewajarnya mendapatkan perhatian yang cukup besar. Namun dibalik
populasi dan potensi yang besar, usaha kecil dan menengah di Indonesia
memiliki banyak masalah salah satunya terkait dengan permodalan.
Mayoritas usaha kecil dan menengah menggunakan modal pribadi yang
jumlahnya terbatas. Kelompok usaha ini sulit mengakses dana ke bank,
padahal aksesibilitas dari bank sangat diperlukan untuk mengembangkan
usahanya. Meskipun, perbankan masih mengalami kesulitan dalam
memberikan pinjaman kepada usaha kecil dan menengah karena pada
umumnya walaupun UKM telah layak tapi masih saja belum memenuhi
persyaratan.
Setiap kegiatan bisnis dan usahanya perlu untuk meningkatkan laba
perusahaan, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah modal, baik
modal sendiri ataupun modal dari perbankan. Tanpa adanya modal yang
cukup, tentu akan menghambat perkembangan usaha, sehingga dalam
hal ini membuat perusahaan kesulitan dalam memperoleh pendapatan
serta keuntungan dari usahanya.
Terkait kendala kurangnya modal, dalam hal ini pelaku usaha perlu
mendapatkan pinjaman dari bank dan memiliki sejumlah kredit untuk
memenuhi kebutuhan dalam mengembangkan usaha mereka. Kemudian
kendala yang kedua adalah banyak bank yang menetapkan beban kredit
dengan bunga yang tinggi, dan banyak pelaku usaha tidak mau
meminjam, sehingga dalam masalah ini pemberian kredit dengan bunga
dan angsuran yang ringan sangat penting mengingat pembiayaan modal
kerja dan investasi diperlukan untuk menjalankan dan mengembangkan
usaha.
Selanjutnya para pelaku UKM tersebut masih kesulitan memenuhi
persyaratan yang ditawarkan oleh pihak bank, biasanya prosedur yang
harus dilalui cukup lama serta persyaratan jaminan masih sulit dipenuhi
oleh pelaku usaha mikro, oleh karena itu dalam pengajuan kredit
dibutuhkan prosedur yang mudah untuk dipenuhi, agar para pelaku usaha
tidak kesulitan dalam memenuhi persyaratan yang ditetapkan terkait
jaminan dan persyaratan maupun yang lainnya, sehingga dana pinjaman
yang diajukan untuk memenuhi kebutuhan modal usaha dapat diperoleh
dengan cepat dan digunakan untuk menjalankan usahanya.
Selain permasalahan diatas, dari pihak nasabah juga setelah menerima
pinjaman kredit usaha seringkali melakukan kesalahan dalam
penggunaan dana yaitu dengan menggunakan untuk keperluan
pribadinya, oleh karena itu perlu dipastikan bahwa dana yang diperoleh
pelaku usaha tersebut dimanfaatkan untuk perkembangan usahanya
dengan baik dan tidak dialih fungsikan untuk keperluan lainnya. Untuk
memperoleh hasil yang optimal tentunya pembinaan dan pendampingan
kepada pelaku usaha harus terus dijalankan, agar penggunaan dana yang
diberikan sudah sesuai dengan seharusnya yaitu sebagai tambahan
modal atau untuk memeperkuat usaha yang telah ada dan untuk
membentuk usaha baru membuka usaha baru sehingga usaha dapat
berkembang dan mampu menjadi penopang perekonomian.
Prospek usaha dari obyek yang dibiayai dengan kredit harus dinilai oleh
bank untuk mengetahui keadaan masa depannya. Penilaian yang
dilakukan oleh bank pelaksana terdiri dari berbagai segi sehingga dapat
diketahui kemungkinan adanya faktor yang menghambat dan
memperlancar keadaan usaha nasabah. Selanjutnya, bank melakukan
penilaian apakah usaha debitur dapat bermanfaat atau tidak.
Dengan melihat permasalahan yang dihadapi UKM dalam hal
permodalan, serta mengingat bagaimana pentingnya UKM terhadap
perekonomian nasional, dibutuhkan peran pemerintah untuk mengadakan
kebijakan ekonomi terkait pemberdayaan UKM terutama bantuan kredit
usaha dengan beban kredit yang ringan dan prosedur yang mudah. Salah
satu cara yang dilakukan pemerintah untuk membantu para pelaku UKM
itu adalah dengan memberikan dana kredit usaha rakyat (KUR) ini
disediakan oleh bank- bank tertentu yang ditunjuk oleh pemerintah yaitu
Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI),
Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank
Mandiri.

Kredit usaha rakyat (KUR) dikeluarkan berdasarkan Instruksi Presiden No.


6 Tahun 2007 tentang kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan
pemberdayaan sektor mikro, kecil dan menengah khususnya bidang
reformasi sektor keuangan. Melalui program kredit usaha rakyat (KUR) ini
pemerintah berharap dapat mempercepat perkembangan kegiatan
perekonomian dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan perluasan
kesempatan kerja. Kredit usaha rakyat (KUR) ini merupakan program
pemberian pinjaman berupa uang tunai kepada peminjam dengan tujuan
untuk menjadi modal bagi si peminjam untuk membuka usaha baru. Kredit
ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha rakyat kecil dengan cara
memberi pinjaman untuk usaha yang didirikannya.
Berjalannya setiap kegiatan usaha tidak terlepas dari diperlukannya modal
dan lebih tepatnya bantuan modal serta penyarapan tenaga kerja. Hal ini
masih merupakan tanggung jawab pemerintah daerah sehingga kredit
usaha rakyat (KUR) menjadi program yang paling laris bagi pelaku usaha
tersebut. Penerimaan dana kredit usaha rakyat (KUR) tersebut didapat
dari bank sebagai penyalur dana sesuai dengan proses dan tahapannya.
Bank nasional yang melayani pemberian KUR ialah Bank Rakyat
Indonesia Unit Padjajaran sebagai tempat penelitian dan menjadi tolak
ukur untuk meneliti keefektifan program KUR terhadap pelaku UKM di
Kota Bandung Berdasarkan data dari PT. BRI Unit Padjajaran dari tahun
2018 jumlah nasabah yang meminjam kur di Bank BRI Unit Padjajaran
terdapat 60 nasabah baru, tahun 2019 jumlah nasabah baru 80 dan tahun
2020 jumlah nasabah baru 110. Hal ini menandakan bahwa keinginan
masyarakat untuk mendapatkan pinjaman dari BRI mengalami
peningkatan dari tahun ketahun. Terdapat 250 nasabah baru dari tahun
2018-2020 yang menggunakan program KUR, hal ini menandakan bahwa
keinginan masyarakat untuk menabung dan mendapatkan pinjaman dari
BRI mengalami peningkatan. Kredit usaha Rrakyat (KUR) mikro BRI
rentang pinjamannya sampai dengan maksimal Rp 50.000.000,00.(Lima
Puluh Juta Rupiah) Jumlah peminjam program Kredit Usaha Rakyat
(KUR) cukup banyak antara lain para petani, peternakan dan pelaku
usaha mikro kecil.
Program kredit usaha rakyat ini memiliki tujuan untuk mengatahui apakah
program telah berjalan secara efektif sesuai rencana yang ditentukan
pemerintah yaitu membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha
kecil dan menengah, dengan bantuan pemerintah melalui bank rakyat
Indonesia. Efektivitas berarti suatu keadaan atau kegiatan itu mencapai
taraf sesuai dengan yang diinginkan ataupun berhasil. Penilaian
efektivitas efektivitas KUR ini diukur menggunakan empat indicator yaitu
ketepatan yaitu penggunaan dana, jumlah kredit, beban kredit dan
prosedur.
Beberapa penelitian terdahulu tentang Efektivitas Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat (KUR) diantaranya penelitian yang dilakukan I Gustu Agung
Alit Semara Putra (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas
program KUR tidak berpengaruh positif terhadap pendapatan karena pada
indikator tujuan program yaitu tidak tepatnya sasaran program. Kemudian
pada pemantauan indikator program yaitu tidak sesuainya pelaksanaan
program dengan prosedur yang ditentukan. Penelitian yang dilakukan
Elvera Aulia (2017) menunjukkan persentase efektivitas program kredit
usaha rakyat (KUR)
menggunakan lima aspek berpengaruh positif terhadap pengembangan
usaha dan masuk kategori efektif.
Pada penelitian diharapkan dapat berjalan secara efektif karena hal
tersebut akan sangat berdampak positif bagi usaha-usaha kecil yang
masih membutuhkan modal untuk perkembangan usaha mereka.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya yaitu Penelitian ini
hanya mengukur efektivitas KUR ini dengan empat aspek yaitu ketepatan
penggunaan dana, ketepatan jumlah kredit, beban kredit dan prosedur.
Penelitian memilih objek yaitu para petani, usaha peternakan dan usaha
kecil lainnya karena kebanyakan para petani, peternakan dan usaha kecil
lainnya kekurangan modal untuk perkembangan usahanya.
Berdasarkan latar belakang seperti yang dikemukakan sebelumnya yang
juga mengindikasikan adanya permasalah yang dapat mengakibatkan
program menjadi tidak efektif dan beberapa perbedaan penelitian yang
dikemukakan diatas penulis ingin melakukan penelitian kembali mengenai
Program tersebut efektif atau tidak maka perlu diidentifikasi terhadap
pencapaian tujuan program KUR terhadap UKM yang mengakses
program tersebut. Penilaian ini akan didapatkan secara langsung
berdasarkan persepsi nasabah KUR, hal ini penting diketahui supaya
diperoleh data dan informasi terkini guna mengembangkan program yang
lebih baik dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Efektivitas Kredit Usaha
Rakyat (KUR) Terhadap Peningkatan Laba Usaha Kecil dan Menengah
Pada Nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia.Tbk Kantor Unit Padjajaran.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah apakah efektivitas kredit usaha rakyat
(KUR) berpengaruh terhadap peningkatan laba usaha kecil dan
menengah pada nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia.Tbk Kantor Unit
Padjajaran?

C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektivitas
kredit usaha rakyat (KUR) terhadap peningkatan laba usaha kecil dan
menengah pada nasabah KUR PT. Bank Rakyat Indonesia.Tbk Kantor
Unit Padjajaran.

D.Manfaat penellitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, baik secara teoritis maupun praktis,
diantaranya:
1.Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran


terkait pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR) dan manfaatnya terhadap
pelaku usaha kecil.
2.Manfaat praktis

A.Bagi Penulis
Bermanfaat sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan
yang diharapkan berguna baik dimasa sekarang atau dimasa yang akan
datang.

B.Akademisi
Bagi para akademisi dan para peneliti, penelitian ini diharapkan mampu
memberikan tambahan pengetahuan tentang pengaruh efektivitas kredit
usaha rakyat (KUR) terhadap peningkatan laba usaha kecil dan
menengah. Sementara itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
motivasi bagi para peneliti untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi
mengenai pelaksaan KUR dimasa yang akan datang.

C.Bagi Perusahaan
Dapat memberikan tambahan informasi kepada perusahaan tentang
penyaluran kredit sehingga program tersebut dapat berjalan lebih baik dari
pelaksanaan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai