Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH ANALISA LAPORAN KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN UNTUK KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA


BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

Muhammad Ilham
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Samudra, Kota Langsa, 24416
m.ilhamsem@gmail.com

Abstact
This study analyzes the influence of company financial performance report
analysis on credit granting decisions to BPRs. The method of analysis uses a
study of literature. This literature study was carried out by searching research
articles on company financial performance reports and journals on Rural Banks
(BPR). After reviewing several articles, it shows that the effect of company
financial performance analysis on credit granting decisions differs from company
to company depending on the value of the nominal loan amount and troubled
debtors.
Keywords : Analisis of financial performance reports, Rural banks.

Abstrak
Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh analisa laporan kinerja
keuangan perusahaan untuk keputusan pemberian kredit pada BPR. Metode
analisis menggunakan telaah Studi Literatur. Studi literarur ini dilakukan dengan
penelusuran artikel penelitian tentang laporan kinerja keuangan perusahaan dan
jurnal-jurnal mengenai Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Setelah dilakukan telaah
dari beberapa artikel menunjukkan bahwa pengaruh analisis kinerja keuangan
perusahaan untuk keputusan pemberian kredit berbeda dari setiap perusahaan
tergantung nilai jumlah nominal pinjaman dan debitur yang bermasalah.
Kata kunci : analisa laporan kinerja keuangan, Bank Perkreditan Rakyat.
PENDAHULUAN
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) saat ini semakin berkembang pesat dari
perkotaan sampai ke pedesaan. Peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tersebut
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khusunya
masyarakat pedesaan dan pengusaha kecil. Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) sangat membantu masyarakat dan pengusaha kecil dengan proses yang
sangat mudah dan cepat, hal ini juga dapat menjadi solusi bagi masyarakat. Proses
kredit yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana dan mengerti kebutuhan
nasabah serta lokasi yang dekat dapat menjadikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
semakin diminati oleh masyarakat. Oleh karena itu, bank merupakan suatu
lembaga yang sangat bergantung kepada kepercayaan nasabah tentunya harus
terus menyempurnakan pelayanannya untuk dapat bersaing dengan banyaknya
penyedia jasa keuangan lainnya. (Nurullasari dkk, 2018)
Lemahnya kondisi internal Bank seperti kemampuan manajemen yang kurang
memadai, pemberian kredit kepada kelompok atau group usaha sendiri serta
modal yang tidak dapat menutupi resiko-resiko yang dihadapi oleh bank tersebut
menyebabkan kinerja bank menurun. (Ottay dan Stanly, 2015)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam
kegiatannya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dari
definisi diatas dapat dilihat jika kegiatan dari Bank Perkreditan Rakyat jauh lebih
sempit dibandingkan dengan Bank Umum. Bank Perkreditan Rakyat dibatasi oleh
berbagai persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa Bank Umum.
Keterbatasan kegiatan Bank Perkreditan Rakyat juga dikaitkan dengan misi
pendirian Bank Perkreditan Rakyat itu sendiri. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan deposito serta
menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, modal kerja maupun
perdagangan. (Nurullasari dkk, 2018)
Analisis laporan keuangan merupakan hasil terakhir dari sebuah proses
akuntansi yang dapat memberikan informasi mengenai posisi keuangan, hasil
usaha serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan sehingga dapat
dijadikan patokan untuk mengukur kesehatan kinerja keuangan suatu perusahaan
perbankan. (Nurullasari dkk, 2018)

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang memiliki kegiatan
usaha terbatas dengan transaksi yang sederhana, meliputi penghimpunan dana
dalam bentuk tabungan, deposito berjangka dan penyaluran kredit. Keterbatasan
ini diberikan kepada BPR terkait dengan tujuan pelayanan utama kepada Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta masyarakat sekitar. (Bank Indonesia,
1998)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu bank pemerintah
daerah yang harus bekerja lebih keras agar tetap eksis di industri keuangan.
Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya, BPR memiliki keterbatasan kegiatan
usaha dibanding bank umum, karena BPR dilarang menerima simpanan giro,
kegiatan valas dan perasuransian. Sehingga profitabilitasnya lebih banyak
mengandalkan dari penyaluran kredit kepada nasabah. (Sofyan, 2019)
Bisnis perbankan utamanya BPR, manajemen harus menanggung risiko yang
sangat besar untuk mendapatkan profitabilitas yang di targetkan sebagai reward
dari risiko yang ditanggung. Tingkat risiko yang ditanggung bervariasi di bisnis
yang berbeda, namun ada hubungan positif antara risiko dan laba. BPR saat ini
semakin terdesak dengan keberadaan bank umum dan bank asing yang
menempatkan pembiayaannya secara besar- besaran pada sektor kredit mikro.
(Sofyan, 2016)
Bank Perkreditan Rakyat menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Menurut
pasal 13 Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 usaha Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) adalah :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan deposito
berjangka, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit atau menyalurkannya kembali pada masyarakat (nasabah
kredit).
c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah
bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.

B. Pengertian Kredit
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998: Kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan
pada jangka waktu yang telah disepakati. (Astiko, 1996)
Permohonan kredit harus diajukan secara tertulis dengan menggunakan format
yang telah ditentukan oleh BPR Batang Kapas yang isinya memuat informasi
lengkap mengenai kondisi pemohon atau calon nasabah, seperti berisi tentang
nama pemohon, alamat pemohon, nama perusahaan, alamat perusahaan, jumlah
permohonan pinjaman, jangka waktu kredit, rencana penggunaan pinjaman,
agunan yang diserahkan sebagai jaminan kredit. (Efriani dan Ratna, 2019)
Pemeriksaan permohonan kredit diidentifikasi melalui pemeriksaan keabsahan
permohonan dengan kelengkapannya, pemeriksaan administrasi dan diikuti
dengan pemeriksaan tentang keadaan benda jaminan, letak, luas, batas-batasnya
dan lain-lain yang dirasa perlu. (Efriani dan Ratna, 2019)

C. Tujuan Kredit
Keberadaan bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang sangat
penting sehingga dapat memotivasi dan mendorong inovasi dalam berbagai
cabang kegiatan ekonomi.
Bank memberikan kredit dengan tujuan :
a. Mendapatkan pendapatan bank pada hasil bunga kredit yang diterima.
b. Memproduktifkan dan memanfaatkan dana-dana yang ada
c. Menjalankan pada kegiatan operasional bank
d. Menambah modal kerja di perusahaan
e. Mensukseskan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembagunan
f. Meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan dari masyarakat
Tujuan diatas mencerminkan adanya keseimbangan kepentingan antara
pemerintah, masyarakat dan pengusaha sebagai pemilik modal.
(Putri dan Ratna, 2019)

D. Jenis-Jenis Kredit
Menurut Kasmir (2003) jenis-jenis kredit dibagi menjadi :
1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit Investasi
Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan uasaha atau membangun
proyek, pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit
investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin.
b. Kredit Modal Kerja
Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
Contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku,
membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan
proses produksi perusahaan.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha produksi atau investasi.
Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Contoh kredit
untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit
pertanian atau kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau
kredit industri lainnya.
b. Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang atau jasa yang dihasilkan, karena memang
untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai
contoh kredit untuk perumahan, kredit untuk mobil pribadi, kredit
perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.

E. Laporan Kinerja Keuangan


Pada dasarnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi
juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan pada
suatu perusahaan. Dengan hasil analisis tersebut, maka dapat membantu pihak
yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Jadi untuk menilai atau
mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan perusahaan. (Ndruru,
2019)
Laporan keuangan adalah pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi
yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan
dalam proses pengambilan keputusan dan menggambarkan kesuksesan suatu
mencapai tujuannya. (Harahap, 2010)
Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban manajemen atau pimpinan
perusahaan terhadap para pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu: pemegang
saham (pemilik), kreditor (pemberi pinjaman), investor, manajemen dan pihak
lainnya. (Silaban, 2017)
Kinerja keuangan bank dapat diukur dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
dan rasio profitabilitas. Laporan keuangan merupakan suatu proses untuk
membantu memecahkan dan sekaligus menjawab masalah- masalah yang timbul
dalam suatu organisasi perusahaan maupun organisasi yang tidak bertujuan untuk
memperoleh laba. (Widjaja, 2000)
1. Rasio Likuiditas
Yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio Solvabilitas
Yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka panjang maupun kewajiban-kewajibannya yang apabila perusahaan
dilikuidasi.
3. Rasio Profitabilitas
Adalah menunjukkan rasio yang kemampuan memperoleh perusahaan
keuntungan dari pengguna modalnya.
Menurut Munawir (2000), kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu
gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-
alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan
keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode
tertentu.

F. Tujuan Laporan Kinerja Keuangan


Menurut Harahap (2011), tujuan laporan kinerja keuangan digolongkan
sebagai berikut :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keungan adalah untuk menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar
dan sesuai dengan GAAP.
2. Tujuan Umum
Adapun tujuan laporan keuangan disebutkan sebagai berikut:
a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi,
dan kewajiban peusahaan dengan maksud:
1) Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
2) Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.
3) Untuk menilai kemampuanya dalam menyelesaikan utang-utangnya.
4) Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada
untuk pertumbuhan perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih
yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan dimaksud:
1) Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang
saham.
2) Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
kepada kreditor, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk
perluasan perusahaan.
3) Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam
pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
4) Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba
dalam jangka panjang.
c. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir
potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta
dan kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai
laporan.

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Studi literatur adalah kajian
teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang
berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2018).

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur
yang mana penelitian ini tidak dilakukan secara langsung, melainkan dari
pengumpulan data, membaca, dan mengolah bahan penelitian berupa jurnal yang
memiliki kaitan dengan Pengaruh analisa laporan kinerja keuangan perusahaan
untuk keputusan pemberian kredit pada BPR.. Sehingga tidak terdapat waktu
penelitian karena penelitian tidak dilakukan secara langsung. Tetapi jurnal yang
direview memiliki lokasi yang masih berada di Indonesia.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah laporan kinerja keuangan perusahaan yang akan
mengambil kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

D. Prosedur
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data, kemudian
dibaca dilakukan pencatatan yang bersumber dari jurnal yang berkaitan dengan
Pengaruh analisa laporan kinerja keuangan perusahaan untuk keputusan
pemberian kredit pada BPR.

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data


Jenis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang
mana data ini berasal dari jurnal penelitian yang sudah di olah kembali. Instrumen
penelitian ini merupakan data tentang analisa laporan kinerja keuangan
perusahaan untuk keputusan pemberian kredit pada BPR. Jurnal yang dijadikan
referensi.

F. Teknik Analisa data


Data yang diperoleh, dianalisis, disimpulkan, dan ditinjau sehingga
mendapatkan kesimpulan telaah literatur. Hasil dari kesimpulan telaah literatur ini
dapat diketahui pengaruh analisa laporan kinerja keuangan perusahaan untuk
keputusan pemberian kredit pada BPR.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Menurut (Ndruru, 2019), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Analisa
Kinerja Keuangan Perusahaan untuk Keputusan Pemberian Kredit Terhadap
Calon Nasabah pada PT. BPR Dana Mandiri. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa laporan keuangan PT. Darmasindo Intikaret telah memenuhi persyaratan
serta standar yang telah ditetapkan dari PT. BPR Dana Mandiri Medan sehingga
mampu melunasi kembali pinjaman yang telah diberikan oleh PT. BPR Dana
Mandiri Medan tersebut. Maka PT. Darmasindo Intikaret layak untuk
mendapatkan kredit modal kerja dari PT. BPR Dana Mandiri Medan setelah
laporan keuangannya dinilai serta dianalisis dengan menggunakan Rasio
Likuditas.
Menurut (Nurillasari dkk, 2018), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Laporan Keuangan dalam Menilai Kesehatan Kinerja Kuangan Perusahaan pada
PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jateng Tahun 2013-2017. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jika dilihat dari faktor rentabilitas dan dihitung dengan
menggunakan rasio ROA juga dikategorikan SEHAT, namun apabila dilihat rasio
BOPO PT. Bank Perkreditan Rakyat Jateng tahun 2015-2017 dikategorikan
TIDAK SEHAT karena rasio yang dihasilkan terlalu tinggi sehingga tidak efisien.
Sedangkan tingkat kesehatan dilihat dari faktor likuiditas PT. Bank Perkreditan
Rakyat Jateng dikategorikan SEHAT.
Menurut (Efriani dkk, 2019), dalam penelitiannya yang berjudul Aktivitas
Kredit Usaha pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Batang Kapas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas kredit bermasalah disebabkan oleh debitur yang
mengalami kesulitan dalam mengembalikan bunga kredit serta ongkos-ongkos
bank yang menjadi beban debitur yang bersangkutan.
Menurut (Ottay dan Stanly, 2015), dalam penelitiannya yang berjudul
Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT. BPR Citra
Dumoga Manado. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kinerja keuangan BPR
Citra Dumoga mengalami peningkatan dilihat dari nilai aset lancar, hutang lancar,
total aset, jumlah kredit dan jumlah dana pihak ketiga mengalami peningkatan
dari tahun 2009 sampai 2011. Untuk rasio rentabilitas perlu adanya kebijakan-
kebijakan internal agar Bank mampu dalam menggunakan pinjaman dan
membiayai kegiatan usahanya, juga kemampuan bank dalam meningkatkan
keuntungan usahanya.
Menurut (Putri dan Ratna, 2019), dalam penelitiannya yang berjudul
Pelaksaaan Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat LPN Pasar Baru Durian
Sawahlunto. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan proses
pemberian kredit yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat LPN Pasar Baru
Durian Sawahlunto dimulai dari pengajuan berkas, penyelidikan berkas pinjaman,
keputusan kredit, dan diakhiri dengan realisasi kredit. Setelah itu barulah
dilakukan pengawasan kredit. Permasalahan yang dihadapi oleh Bank Perkreditan
Rakyat LPN Pasar Baru Durian masih adanya nasabah yang membayar tidak pada
waktunya.
Menurut (Sofyan, 2019), dalam penelitiannya yang berjudul Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Profitabilitas bank Perkreditan Rakyat ((BPR) di Provinsi
Jawa Timur. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara simultan CAR, LDR,
BOPO, dan NPL berpengaruh positif terhadap ROA. Secara parsial CAR, LDR,
dan BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA, sedangkan peubah NPL tidak
berpengaruh terhadap ROA. Implikasi penelitian ini, agar BPR menentukan
plafon penyaluran kredit yang tepat dengan berdasarkan pertimbang Modal yang
dimiliki.
Menurut (Sofyan, 2016), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Suku
Bunga Kredit Modal Kerja, Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio
Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Perkreditan Rakyat. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa Suku Bunga Kredit Modal Kerja, CAR, dan LDR secara
simultan berpengaruh terhadap Kredit Modal Kerja. Suku Bunga Kredit Modal
Kerja berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Kredit Modal Kerja. CAR
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Kredit Modal Kerja. LDR
berpengaruh signifikan dan positif terhadap Kredit Modal Kerja. Manajemen BPR
perlu mempertimbangkan penurunan cost of fund dan biaya operasional BPR
sehingga tingkat bunga yang ditawarkan kepada UMK dapat lebih bersaing
dengan lembaga keuangan atau non keuangan lainnya. Hal ini dapat dilakukan
diantaranya dengan menurunkan tingkat bunga penjaminan, efisiensi biaya
operasional dengan melakukan analisis terhadap pengeluaran yang tidak
produktif. Manajemen BPR agar lebih mengoptimalkan penyaluran dananya
melalui kredit, baik kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumtif.
Sehingga tidak akan terjadi kelebihan likuiditas.
Menurut (Rabuisa dkk, 2018), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Laporan Keuangan dalam Meniai Kinerja Keuangan Perusahaan pada Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Raya Manado. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa rasio keuangan bank korporasi masih mengalami fluktuasi. Penilaian
Likuiditas BPR Dana Dana Manado masih mampu membayar kewajiban
keuangannya. Penilaian Solvabilitas Bank memiliki permodalan yang memadai.
Penilaian profitabilitas perusahaan masih mengalami peningkatan laba.
Menurut (Shanjaya dan Doni, 2017), dalam penelitiannya yang berjudul
Peranan Laporan Keuangan Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada
Calon Nasabah Pada PT. BPR Batang Kapas. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa PT. BPR Batang Kapas diuntungkan dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2016. Baik dari segi besaran pendapatan usaha, pendapatan usaha maupun
pendapatan bersih pada PT. BPR Batang Kapas. Namun berdasarkan data rasio
Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas lihat persentase yang ada pada PT. BPR
Batang Kapas, ada kemungkinan kredit bisa diberikan kepada calon nasabah.
Menurut (Zalpi dan Romi, 2019), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Pemberian Kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Samudera Painan. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa perkembangan penyaluran kredit tahun 2015-
2018 dapat dikategorikan dalam kondisi membaik, meskipun pada tahun 2016
jumlah debitur mengalami peningkatan dan pada tahun 2017 jumlah debitur
mengalami penurunan namun pada tahun terakhir yaitu tahun 2018 jumlahnya
debitur dan jumlah nominal pinjaman meningkat dan debitur bermasalah
menurun.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Dari hasil analisis literatur terdahulu menunjukkan bahwa pengaruh analisis
kinerja keuangan perusahaan untuk keputusan pemberian kredit berbeda dari
setiap perusahaan tergantung nilai jumlah nominal pinjaman dan debitur yang
bermasalah.

B. Saran
Sarannya adalah bank harus dapat memperhatikan keakuratan posisi keuangan
perusahaan dan kinerja perusahaan yang tercantum dalam laporan posisi keuangan
dan laporan laba rugi, kemudian bank harus selalu memperhatikan permintaan dan
penawaran pasar yang terjadi agar tidak terjadi penurunan yang terlalu jauh yang
dapat menyebabkan perusahaan tidak sanggup menyelesaikan permasalahan
keuangan. Bank harus selalu memperhatikan tingkat kemampuan sebuah
perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya sehingga bank harus dapat
mengimbangi dan mengelola pendapatan dan biaya operasional agar dapat
mencapai efisiensi kinerja keuangan yang baik. Akan lebih baik apabila bank
harus mengurangi penggunaan biaya operasional dan terus meningkatkan
pendapatan operasional.
DAFTAR PUSTAKA

Astiko. 1996. Manajemen Perkreditan. Yogyakarta: Andi Offset.


Bank Indonesia. 1998. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Efriani, Meliza dan Ratna Widayati. 2019. Aktivitas Kredit Usaha pada PT. Bank
Perkreditan Rakyat Batang Kapas. Akademi Keuangan dan Perbankan
Padang.
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisi Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Rajawali.
Kasmir. 2003. Dasar-Dasar Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Munawir S. 2000. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Ndruru, Noverius. 2019. Pengaruh Analisa Kinerja Keuangan Perusahaan untuk
Keputusan Pemberian Kredit Terhadap Calon Nasabah pada PT. BPR Dana
Mandiri. Universitas Dharmawangsa. Medan.
Nurullasari, Haninditya, Nanang Yusroni, dan Ernawati Budi Astuti. 2018.
Analisis Laporan Keuangan dalam Menilai Kesehatan Kinerja Kuangan
Perusahaan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jateng Tahun 2013-
2017. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Wahid Hasyim.
Ottay, Maikel Ch dan Stanly W. Alexander. 2015. Analisis Laporan Keuangan
untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT. BPR Citra Dumoga Manado.
Universitas Sam Ratlangi Manado. Jurnal EMBA. 841-950.
Putri, Donna Eka dan Ratna Widayanti. 2019. Pelaksaaan Kredit pada Bank
Perkreditan Rakyat LPN Pasar Baru Durian Sawahlunto. Akademi
Keuangan dan Perbankan Padang.
Rabuisa, Wilna Feronika, Tressje Runtu, dan Heince RN Wokas. 2018. Analisis
Laporan Kinerja Keuangan Perusahaan pada Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) Dana Raya Manado. Jurnal Riset Akuntansi. 13. 02.
Silaban, Siahaan. 2017. Manajemen Keuangan, Teori, dan Aplikasi. Universitas
HKBP Nomensen. Medan.
Shanjaya, Ananda Rahmi dan Doni Marlius. 2017. Peranan Laporan Keuangan
Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah Pada PT.
BPR Batang Kapas.
Sofyan, Moh. 2016. Pengaruh Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Capital
Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Kredit Modal Kerja
Bank Perkreditan Rakyat. Ekonomika. 9(2). 131-137.
Sofyan, Moh. 2019. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas bank
Perkreditan Rakyat ((BPR) di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Inspirasi Bisnis
dan Manajemen. 3(1). 63.
Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998. Tentang Perbankan. Citra Umbara.
Bandung.
Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998. Tentang Perbankan.
Widjaja, Drs. Amin. 2000. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. PT Rineka
Cipta. Jakarta.
Zalpi, Shinta Oktavia, dan Romi Susanto. 2019. Analisis Pemberian Kredit pada
PT. Bank Perkreditan Rakyat Samudera Painan. Akademi Keuangan dan
Perbankan Pembangunan Padang.

Anda mungkin juga menyukai