Anda di halaman 1dari 9

Pelaksanaan Pinjamanan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Pada Bank Nagari Cabang Simpang Empat


Chintya fardilah efendi, Ratna Widayati
Akademi Keuangan dan Perbankan ‘’Pembangunan’’
cintiafardilah@gmail.com

ABSTRACT

The porpose of this study was to find out how the implementation of people’s
Business Credit (KUR)loans at Bank Nagari Cabang Simpang Empat. to analzye
the auther’s data, Using qualitative methodes as aresearch method that describes
descriptively about the implementation of people’s business credit loans. The
results of this study indicate that the implementation of providing poeple’s
business credit (KUR) at Bank Nagari Cabang Simpang Empat is in accordance
with established procedures, starting from appilacation and verification,
feasibility analysis, credit approval, credit agreements, and credit disbursement
processes.

Keywords : implementations, loan, KUR

PENDAHULUAN
Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia yang
mempunyai peran penting bagi kelangsungan perekonomian di Indonesia. Selain
itu, bank juga menjadi tempat penukaran uang, memindahkan uang dan menerima
pembayaran dalam segala bentuk mulai dari pembayaran listrik, telepon, uang
kuliah dan lainnya
Menurut UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 ayat 2, Bank
adalah sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit aau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga
perentara keuangan (Financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak
yang kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang membtuhkan dana atau
kekurangan dana (deficit unit)pada waktu yang ditentukan (hamin, 2017)
Menurut UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 ayat 11, Kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak pinjamaan untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberiaan bunga.
Menurut (Ternando, 2019) kredit adalah sumber utama pengahsilan bagi
bank yang merupakaan sekaligus sumber operasi terbesar, sebagian besar dana
operisional diputarkan dalam bentuk kredit. Bila kegiataan tersebut berhasil maka
usaha bank pun berhasil. Namun bila bank banyak terjerat kredit bermasalah, hal
ini akan berpengaruh besar bagi operasional bank.

1
Kredit usaha rakyat (KUR) adalah kredit atau pembiayaan kepada usaha
mikro kecil menegah (UMKM) dalam bentuk pemberian modal kerja dan
investasi yang didukung oleh fasilitas pinjaman untuk usaha produktif dan layak
feasible namun mempunyai keterbatasan dalam pemenuhan persyaratan yang
ditetapkan oleh perbankan (Ternando,2019)
Kredit Usaha Rakyat (KUR) yaitu jenis kredit atau pembiayaan khusus
kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM) yang diberikn dalam
pemberiaan modal kerja dan investasi dengan fasilitas pinjaminan untuk usaha
yang produkif serta membiayai sektor perdagangan jasa (Bayu Septiawa, 2009)
Kredit usaha rakyat (KUR) yaitu jenis kredit atau pembiayaan khususu
kepada usaha mikro, kecil, menegah dan koperasi (UMKM) yang diberikan dalam
pemberian modal kerja dan investasi dengan fasilitas penjamin unuk usaha
produkif serta membiayai sektor perdagangan jasa. Pada peleksana KUR, kredit
yang diberikan oleh pihak bank harus dianalisi terlebih dahulu untuk menetukan
kesanggupan kreditur dalam membayar kembali pinjaman dengan persyaraaan
yang terdapa dalam suatu perjanjiaan pinjaman (Pratama, 2019)
Dalam melakukan penelitian ini penulisan meneliti tentang Pelaksanaan
Pinjaman Kredit Usaha Rakyat dengan alasan unuk mengetahui bagaimana
Prosedur Pinjaman Kredit Usaha Rakyat pada Bank Nagari Cabang Simpang
Empat, diluar teori yang telah dipelajari selama perkulihaan.
Untuk memperahankan kualitas kredit lebih penting dari pada menciptakan
kredit baru. Dalam pemberian kredit tanpa adanya mempertimbangkan kualitas
dari kredit, bisa menyebabkan kerugiaan yang sangat besar dikemudian hari,
untuk mengurangi timbulnya kerugiaan tersebut perlu adanya pengawasaan yang
efektif (Cahyani & Iswanaji,2021)
Maka dalam hal itu diharapkaan penyaluraan KUR oleh Bank Nagari
Cabang Simpang Empat berjalan dengan baik serta didukung dalam pelaksanaan
sepenuhnya maka setiap pelaksana kredit dapat menyalurkan perencanaan
penyaluran KUR tersebut dan direlisasi sebagaimana yang diharapkan.
Untuk mempertahan kualitas kredit lebih penting dari pada menciptakan
kredit baru. Dalam pemberian kredit tanpa adanya mempertimbangkan kualitas
dari kredit, bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar kemudian hari, untuk
mengurangi timbulnya kerugian tersebu perlu adanya pengawasan yang sangat
efektif (Cahayani & Iswanaji, 2021)

2
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpula Data
Untuk keperluan penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua
cara:
a. Riset Kepustakaan (Library Research)
Merupakan data sumber yang diperoleh dari pustaka yaitu
mengumpulkan data dari buku, jurnal, artikel, yang berkaitan dengan
pembahasan penulis serta mengumpulkan data dan teori yang bermakna
terhadap permasalahan yang diteliti dalam literature dan penelitian
terdahulu.
b. Riset Lapangan(Field Research)
Yaitu penelitian yang mendapatkan data dengan cara melakukan
wawancara dengan pihak-pihak tertentu yang berperan dalam Bank Nagari
Syariah Cabang Simpang Empat.
Metode Analisis Data
Dalam menganalisa data penulis menggunakan metode kualitatif. Metode
kualitatif yaitu dengan cara mencatat, menggambarkan, memahami, menjelaskan,
serta menganalisis kondisi yang terjadi secara tepat dan jelas, dikumpulkan lalu
dipelajari data yang diteliti selama penelitian berlangsung (Sandu & Ali, 2015).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Landasan Teori.
1. Pengertian Bank
Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2
tentang Perbankan, Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya, hal ini dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Perbankan adalah salah satu faktor pendukung dalam
perekonomian suatu negara, karena perbankan memiliki fungsi sebagai
sebuah perantara antara pihak yang berkelebihan dana (surplus unit)
dengan pihak yang kekurangan dana (defisi unit) yang didasarkan kepada
prinsip kepercayaan terhadap bank.
Menurut (Kasmir, 2014) Bank merupakan suatu lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah mengumpulkan dana dari
masyarakat kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat
dan memberikan jasa-jasa yang lainnya.
2. Pengertian kredit
Pengertian kredit menurut para ahli yaitu:
Menurut Muljono, kredit adalah suatu kemampuan untuk
melakukan pembelian atau melaksanakaan sebuah pinjamaan dengan
perjanjian untuk membayar dalam waktu yang sudah ditentukaan
(Widayati & Mendari, 2019)
Menurut Mecleodrivai dan veithzal, kredit adalah suatau
penyerahaan uang,biasa atau barang dari satu pihak ke pihak lain atas

3
dasar kepercayaan dengan sebuah perjanjian mampu atau bisa membayar
pada tanggal yang sudah disepakati (Muhammad Akbar Sidik, 2003)
Menurut No 10 tahun 1998 tentang Perbankaan, Kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamaakaan dengan itu
berdasarkan persetujuaan atau kesepakaatan pinjam meminjam antara
pihak bank dengan pihak debitur, yang mewajibkaan pihak debitur untuk
melunasi utang nya sesuai dengan yang diperjanjiaan dan disertai dengan
bunga.
3. Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Rakyat adalah kredit atau pembiayaan kepada usaha
mikro kecil menegah koperasi (UMKM/K) dalam bentuk pemberian modal
kerja dan investasi yang didukung fasilitas pinjaminan untuk usaha
produktif yang tidak sedang menerima kredit/pembiayan dari perbankan
atau yang tidak sedang menerima kredit program dari pemerintah.
4. Landasan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kebijakaan pemerintah yang tertuang dalam inpres Nomor 5 Tahun
2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008-2009 dalam hal usaha
mikro, kecil dan menegah. Pemerintah memiliki program untuk
meningkatkaan efektivitas Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
Tindakaan yang dilakukaan adalah evaluasi pelaksanaan KUR,
perluasaan bank pelaksana, dan penyaluran KUR melalu lembaga
keuangan mikro, sasarannya adalah KUR yang tersalur dari perbankan
semakin meningkat sebagai alternatif smbe pembiayaan UMKM.
5. Sasaran dan Tujuan Bank Terhadap KUR
Sasaran dan tujuan bank terhadap KUR (Cahayani &
Iswanaji,2021) antara lain :
a. Sasaran
1) Kelompok masyarakat yang telah dilatih dan ditingkatkan
keberdayaan srta kemandiriannya pada kluster program sebelumnya.
2) Dilihat dari sisi kelembagaan maka sasaran KUR adalah Usaha
Mikro, Kecil, Menegah dan koperasi. Sektor usaha yang
diperbolehkan untuk memperoleh KUR adalah semua sektor usaha
produktif.
b. Tujuan Bank Terhadap KUR
1) Untuk mepercepat pengembangan sektor-sektor primer dan pemberdayaan
usaha skala kecil.
2) Untuk meningkatkaan aksebilitas terhadap kredit dan lembaga-lembaga
keuangan.
3) Untuk memperluas kesempatan kerja
4) Untuk menguragi tingkat kemiskinan
6. Manfaat Kredit Usaha Rakyat
Manfaat kredit usaha rakyat (Sintiya Tira Saputro, 2020), yaitu:
a. Membuka usaha baru
KUR dapat dipakai untuk membuka usaha baru yang sesuai
dengan regulasi dan memiliki potensi bisnis yang baik namun, pihak
Bank masih sangat selektif dalam memberikaan KUR dikarenakan

4
belum ada garansi yang dapat memastikan mengenai prospek usaha
yang akan dijalankan nasabah.
b. Membiayai proses produksi
Yaitu digunakan untuk pembiayaan proses produksi seperti
pembeliaan bahan baku, pimbiayaan persediaan pengelolaan bahan
baku menjadi finis good.
c. Membiayai proses distribusi
Membiayai proses distribusi juga akn membantu para pelku
usaha dalam menjaga likuiliditas keuanga da menghasilkan keuntungan
yang lebih besar demi kelancaraan usahanya.
d. Membiayai pemeliharaan alat produksi usaha
Dengan adanya alat-alat baru tentu proses produksi diharapkaan
menjadi efisien dan keuntungan yang didapat juga lebih besar.
7. Jenis-Jenis KUR
Kredit usaha rakyat (KUR) memiliki 3 (tiga) jenis penggolongan
sebagaimana diatur dalam pasal 12 Permenko Nomor 8 Tahun 2015
Tentang Pedoman Pelaksana Kredit Usaha Rakyat, yaitu: KUR Mikro,
KUR Ritel dan KUR Penempatan Tenaga Kerja Indonesia.

PEMBAHASAN
Pelaksanaan Pemberian Kredit usaha Rakyat yaitu :
1. jenis-jenis kur yang diberikan oleh bank nagari yaitu:
a. KUR Kecil
Berdasarkan hasil penelitian, maksimal plafond yang diberikan
kepada satu orang debitur dengan jumlah diatas Rp. 500.000.000. ada
beberapa dokumen yang harus dipenuhi calon debitur, yaitu:
1) Aplikasi permohonan kredit telah ditanda tangani dan diisi dengan
informasi yang dibtuhkan bank.
2) Fotocopy KTP.
3) Fotocopy NPWP.
4) Fotocopy SIM atau Paspor.
5) Fotocopy KK.
6) Pas Foto calon debitur ukuran 4x6 yang berwarna (2 lembar).
7) Foto usaha minimum (2 lembar)
8) Surat izin usaha.
9) Fotocopy kepemilikan agunan.
10) Surat keterangan hubungan keluarga dari instansi yang berwenang.
11) Bukti print out SLIK
12) Surat keterangan lunas dengan lampiran cetakan rekening dari Bank.
13) Fotocopy buku tabungan.
14) Dan dokumen lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan analisis.
b. KUR Khusus
Berdasarkan hasil penelitian, maksimal plafond yang diberikan
kepada satu orang debitur per anggota kelompok dengan jumlah Rp.
500.000.000/ orang anggota kelompok. ada beberapa dokumen yang
harus dipenuhi calon debitur, yaitu:

5
1) Dokumen persyaratan untuk anggota kelompok usaha yang
dipedomani dokumen persyaraan bagi perorangan.
2) Fotocopy sura keterangan kelompok usaha yang diterbitkan oleh
dinas.
3) Surat keterangan sebagai anggota kelompok usaha dari ketua
kelompok usaha.
4) Surat persyaraan kesediaan tanggung rentang bermaterai cukup.
5) Surat penyataan yang bersedia bertanggung jawab dan
mengkoordinasi pelaksanaan tanggung rentang oleh usaha.
2. Prosedur permohonan dan verifikasi
a. Tahap Permohonan dan verifikasi yaitu :
Calon debitur mengajukan surat permohonan atau mengisi
aplikasi permohonan dalam lampiran dokumen-dokumen persyaratan
yang telah ditetapkan oleh Bank Nagari Cabang Simpang Empat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksana
kredit dalam menerima suatu permohonan kredit, yaitu:
1) Surat permohonan atau aplikasi permohonan yang diajukan secara
tertulis oleh calon debitur.
2) Penerimaan permohonan dicatat pada buku registar dan diberikan
nomor registar, serta disposisi oleh pejabat Bank yang berwenang
dalam tindakan lanjut atas surat permohonan.
3) Jika memenuhi syarat secara lengkap, selanjutnya petugas kredit
dikantor melakukan upload data Calon Debitur KUR ke aplikasi
Lending intergartet Support system yang melalui menu yang
khususkan untuk permohonan KUR.
4) Data permohonan yang telah diupload ke Aplikasi LISS oleh
Kantor Cabang atau Cabang pembantu, setiap hari akan
direkapitulasi oleh uni kerja yang akan bertugas mengelola
adminstrasi KUR di satuan Kerja Prekrediatan Pusat.
5) Unit kerja yang bertugas mengelola adminstrasi KUR disatuan
kerja prekreditan pusat melakukan upload ke sistem informasi
kredi Program (SKIP).
6) Selanjutnya, SKIP akan melakukan verifikasi atas data calon
debitur yang dimaksud dalam hasil verifikasi SKIP berupa disetujui
atau tidak disetujui dapat dilihat report SKIP.dari hasil verifikasi
SKIP dimonitor setiap hasil kerja oleh unit kerja yang bertugas
mengelola adminstrasi KUR di satuan Kerja Prekreditan Pusat.
7) Download hasil verifikasi SKIP tersebut dan melakukan upload ke
aplikasi LISS.
8) Mencetak hasil verifikasi SKIP pada aplikasi LISS selambatnya
pada hasil kerja yang telah diterima hasil verifikasi.

6
3. Perkembangan Kredit Usaha Rakya (KUR) Cabang Simpang Empat.
a. Perkembangan Pemberian Kredit Usaha Rakyat
Perkembangan pemberian kredit pada Bank Nagari dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 1
Perkembangan pemberian kredit usaha rakyat (KUR) Bank Nagari
Cabang Simpang Empat Periode 2018-2020
Tahun Jumlah pemberian kur Naik/turun
2018 63,688,7883,58 -
2019 115,130,000,000 naik
2020 82,286,781,159 turun
Sumber :PT. Bank nagari cabang simpang empat
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah nasabah
yang menerima kredit kur pada tahun 2018 sebesar 63,688,788,358
sedangkan pada tahun 2019 mengalami kenaikan yang cukup signifikan
sebesar Rp. 115,130,000,000 dan pada tahun 2020 mengalam
penurunan tetapi tidak terlalu drastis menjadi sebesar
Rp.82,286,781,159
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan pemberian KUR
mengalami penurunan pada tahun 2020 hal ini disebabkan oleh
penurunan pertumbuhan kredit yang dikarenakan melambatnya
permintaan kur sebagai dampak dari aktifitas ekonomi yang melambat.

b. Perkembangan penerima kredit usaha rakyat


Perkembangan penerimaan kredit usaha rakyat pada Bank
Nagari Cabang Simpang Empat dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 2
Perkembangan Penerimaan Kredit Usaha Rakyat Bank Nagaari
Cabang Simpang Empat periode 2018-2019
Tahun Jumlah debitur Naik/turun
2018 641 -
2019 955 naik
2020 1068 naik
Sumber :PT. Bank Nagari Cabang Simpang Empat
Dari diatas dapat diketahui bahwa penerima kredit pada bank
nagari cabang simpang empat pada tahun 2018 berjumlah 641 orang.
Pada tahun 2019 penerima kredit usaha rakyat mengalami peningkatan
sebanyak 955 orang dan tahun 2020 juga masih mengalami peningkatan
sebanyak 1068 orang
Dari jumlah penerima kredit usaha rakyat pada bank nagari
cabang simpang empat mengalami peningkataan dari tahun ke tahun
yang berkemungkinan pemberiaan kredit usaha rakyat pada waktu yang
akan mendatang akan mengalami perkembangan penerima KUR.

7
SIMPULAN
Pelaksanaan Pinjaman Kredit Usaha Rakyat pada Bank Nagari Cabang
Simpang Empat dimulai dari pengajuan permohonan kredit hingga proses terkait
dalam pencairan kredit usaha rakyat. Pada pelaksanaan pinjaman Kredit Usaha
Rakyat mengalami beberapa Hambatan seperti kurangnya sosialisasi yang
dilakukan Bank Nagari Cabang Simpang Empat terhadap masyarakat yang
berpengasilan tetap dan terjadi kesalahan yang dilakukan oleh nasabah dalam
melengkapi persyaratan yang akan diserahkan kepada Bank Nagari Cabang
Simpang Empat. Untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pinjaman KUR
Bank Ngarai Cabang Simpang Empat lebih meningkatkan mutu pegawai Bank
Nagari Cabang Simpang Empat dalam menawarkan produk pinjaman kepada
nasabah serta menjalin hubungan baik antara pihak Bank dengan pihak nasabah.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terimakasih penulis sampaikan kepada Pimpinan Bank Nagari Cabang Simpang
Empat, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya.

DAFTAR PUSTAKA
Bayu Septiawan. (2009). Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (Kur) Ditinjau Dari
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Pelaksanaan
Kredit Usaha Rakyat (KUR), 7, 1–10.

Cahyani, A. P., & Iswanaji, C. (2021). Analisis Sistem Pengendalian Intern


Pengajuan Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Jateng Cabang Koordinator
Magelang. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah).
https://doi.org/10.36778/jesya.v4i1.359

Deo Pratama, Fernos. J. (2019). Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat


(Kur) Pada Pt. Bank Nagari Cabang Padang.
https://doi.org/10.31227/osf.io/ag68j

hamin, mohammad wisno. (2017). Pengertian Perbankan, Bank, Fungsi Bank dan
Jenis Bank. Lex Crimen, VI, 11–45.
https://media.neliti.com/media/publications/149520-ID-perlindungan-
hukum-bagi-nasabah-debitur.pdf

Kasmir. (2014). Kewirausahaan Edisi Revisi. In Kewirausahaan Edisi Revisi.

Muhammad Akbar Sidik, J. F. (2003). Mekanisme Penyaluran Kredit Modal


Kerja Pada PT . Bank Negara Indonesia KCU Bukittinggi

Muhammad Akbar Sidik, Jhon Fernos. Mekanisme Penyaluran Kredit Modal


Kerja Pada PT. Bank Negara Indonesia Kcu Bukittinggi, 1–14.

Sintiya Tira Saputro. (2020). Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Kertajaya Surabaya.

8
Orphanet Journal of Rare Diseases, 21(1), 1–9.
Ternando, A. (2019). Pelaksanaan Pemberian Pinjaman Menengah Ke Bawah
Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Unit Fatahillah Jambi. Jurnal Yuridis Unaja.
https://doi.org/10.35141/jyu.v2i1.535

Widayati, R., & Mendari, W. E. (2019). Upaya Penanganan Kredit Bermasalah


Pada Bank Nagari Cabang Utama Padang. 1–12.
https://doi.org/10.31219/osf.io/ewm65

Anda mungkin juga menyukai