Anda di halaman 1dari 15

E-ISSN: 2621-3737

Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank


Komang Indra Apsaridewi
Fakultas Hukum, Universitas Hindu Indonesia
dewiapsari94@gmail.com

Published: 01/02/2023
How to Cite:
Apsaridewi, K.I. (2023). Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank. KERTHA WICAKSANA: Sarana
Komunikasi Dosen dan Mahasiswa. 17 (1), Pp 59-73. https://doi.org/10.22225/kw.17.1.2023.59-73

Abstrak
Kredit yang dikelola dengan prinsip kehati-hatian akan menempatkan pada kualitas yang Performing Loan sehingga
dapat memberikan pendapatan yang besar bagi Bank. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan perkreditan berupa
selisih antara biaya dana dengan pendapatan bunga yang dibayar para pemohon kredit. Aspek hukum merupakan
salah satu aspek yang sangat penting dalam setiap transaksi apapun termasuk pemberian kredit yang merupakan
perbuatan hukum perjanjian sehingga setiap analis dan pejabat pengelolaan kredit harus dibekali dengan
pengetahuan hukum yang berkaitan dengan pemberian kredit tersebut. Meskipun aspek-aspek lainnya diluar hukum
telah memenuhi syarat tetapi kalau aspek hukumnya tidak memenuhi syarat atau tidak sah maka semua ikatan
perjanjian dalam pemberian kredit dapat gugur sehingga akan menyulitkan Bank untuk menarik kembali kredit yang
telah diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan hukum yang dilakukan oleh bank dalam
penyelamatan kredit yang diberikan kepada debitur, kedua, bagaimana upaya Bank menyelesaikan kredit bermasalah
yang dilakukan oleh nasabah debiturnya. Metode Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yang
didukung oleh penelitian empiris, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan
konseptual, yaitu analisis normatif memperlihatkan bahwa tindakan hukum didasarkan pada asas-asas dan norma-
norma hukum yang berlaku, sedangkan pendekatan konseptual menyangkut upaya penyelesaian kredit bermasalah.
Berdasarkan hasil pembahasan, bahwa tindakan hukum penyelamatan kredit bermasalah antara lain: melalui
perundingan kembali antara Kreditur dan Debitur atau dengan istilah lain disebut restrukturisasi, dengan langkah-
langkah seperti : penurunan suku bunga kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit, pengurangan tunggakan pokok
kredit dan perpanjangan jangka waktu kredit. Ada tiga model penyelesaian kredit bermasalah yang dapat dilakukan
oleh pihak Bank yaitu sebagai berikut: 1). Penyelesaian secara damai, yang dilakukan terhadap debitur yang masih
mempunyai itikad baik (kooperatif) untuk menyelesaikan kewajibannya: 2). Penyelesaian melalui saluran hukum
atau melalui bantuan pihak ketiga antara lain: a) Penyelesaian kredit melalui Pengadilan Negeri; b) Pengurusan
piutang macet melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang, dan c). Penyelesaian Kredit Melalui
Pengadilan Niaga Dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kata Kunci: Penyelamatan Kredit, Bank dan Tindakan Hukum

Abstract
Prudent managed loans will place on the quality of the Performing Loan so as to provide substantial revenues to the
Bank. Revenues earned from lending activities are the difference between the cost of funds and the interest income
paid by the credit applicants. Legal aspect is one of the most important aspects in any transaction including credit
extension which is a legal act of agreement so that every analyst and credit management officer must be equipped
with legal knowledge related to the crediting. Although other aspects beyond the law are eligible but if the legal
aspect is not eligible or invalid then all covenant agreements in crediting may be void so that it will make it difficult
for Banks to withdraw credit already granted. Problems in this research, first whether the legal action performed by
the bank in the rescue of loans granted to the debtor, secondly, how the Bank's efforts to solve the problem loans
made by its debtor customers. This research was supported by the normative juridical empirical research, using the
approach of legislation and conceptual approaches, the normative analysis shows thatlegal action based on the
principles and norms of law, while the conceptual approach regardingtroubled loan settlement efforts. Based on the

KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License Halaman 59
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

results of the discussion, that egal action to rescue problem loans include: through renegotiation between Creditors
and Debtors or in other terms called restructuring, with steps such as: decrease of loan interest rate, reduction of
loan interest arrears, reduction of arrears principal and extension of credit term. There are three models of problem
loans settlement that can be done by the Bank that is as follows: 1). A peaceful settlement, committed against a
debtor who still has good faith (co-operative) to settle his obligations: 2). Settlement through legal channels or
through third party assistance include: a) Debt settlement through the District Court; b) Handling of bad debts
through the State Wealth Service Office and Auction, and c). Completion of Credit through Commercial Courts
Conducted in accordance with applicable regulations.
Keywords: Rescue credit, Bank and Legal Actions

I. PENDAHULUAN bank salah satunya dalam bentuk kredit mengingat


Perbankan merupakan lembaga yang berfungsi modal yang dimiliki perusahaan atau perorangan
sebagai perantara antara kreditur dengan debitur, biasanya tidak mampu mencukupi untuk
dimana bank salah satu sumber dana dari mendukung peningkatan usahanya.
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada Perlu dipahami bahwa sumber dana perbankan
masyarakat berupa pemberian kredit (Janni W, yang dipinjamkan kepada masyarakat dalam
2018). Oleh karena dana yang diperoleh dari bentuk kredit tersebut bukan dana milik Bank
masyarakat diantaranya disalurkan kembali ke sendiri karena modal perbankan juga sangat
masyarakat dalam bentuk perkreditan baik bagi terbatas, tetapi merupakan dana-dana masyarakat
masyarakat perorangan atau badan usaha untuk yang disimpan pada Bank tersebut, sehingga
memenuhi kebutuhan konsumsinya atau untuk perbankan berusaha dan berlomba-lomba menarik
meningkatkan produksinya. Kebutuhan yang dan mengumpulkan dana masyarakat agar bersedia
menyangkut kebutuhan produktif misalnya untuk menyimpan dananya pada Bank tersebut dengan
meningkatkan dan memperluas kegiatan berbagai undian, hadiah atau iming-iming lainnya
usahanya. Kepentingan yang bersifat konsumtif dengan tujuan semata-mata agar masyarakat
misalnya untuk membeli rumah sehingga menyimpan dananya dalam Bank dalam waktu
masyarakat dapat memanfaatkan pendanaan dari yang lama. Dana masyarakat yang disimpan pada
Bank yang dikenal Kredit Pemilikan Rumah Bank pada umumnya dalam bentuk Tabungan,
disingkat KPR. Salah satu Bank Milik Negara Deposito, Giro, Sertifikat Deposito dan lain-lain.
yang secara luas telah menyediakan pendanaan Dana masyarakat yang terkumpul dalam jumlah
bagi masyarakat untuk membeli rumah dengan yang sangat besar dengan jangka waktu cukup
berbagai type, dan harga adalah Bank Tabungan lama merupakan sumber utama bagi Bank dalam
Negara (BTN). Bank ini telah membuktikan ikut menyalurkan kembali kepada masyarakat yang
memberikan kontribusi dalam pembangunan memerlukan dana bentuk pinjaman/kredit. Inilah
Negara, turut mensejahterakan warga negaranya yang dinamakan fungsi Bank sebagai Intermediasi.
dengan menyediakan Kredit Pemilikan Rumah Karena itu suatu Bank yang tidak memiliki sumber
untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok dana dari masyarakat yang memadahi akan sangat
dalam hidup seseorang, sehingga jutaan mengganggu usaha dan kegiatan Bank dan Bank
masyarakat indonesia telah memiliki rumah yang juga tidak mampu memperluas ekspansinya.
memadahi dan layak sehingga hidupnya menjadi Di negara-negara berkembang seperti Indonesia
lebih tentram dan sejahtera. Kebutuhan untuk ini, kegiatan Bank terutama dalam pemberian
membeli kendaraan misalnya sepeda motor atau kredit merupakan salah satu kegiatan Bank yang
mobil masyarakat dapat memanfaatkan dana dari sangat penting dan utama sehingga pendapatan
bank yang biasa dikenal dengan kredit pemilikan dari kredit yang berupa bunga merupakan
motor atau mobil. kebutuhan yang bersifat komponen pendapatan paling besar dibandingkan
produktif misalnya untuk meningkatkan atau dengan pendapatan jasa-jasa diluar bunga kredit
memperluas kegiatan bisnisnya, dagangnya atau untuk biasa disebut fee base income. Berbeda
usaha lain apapun. Contohnya membeli mesin- dengan Bank-Bank di negara-negara yang sudah
mesin pabrik, membangun pabrik dan lain-lain. maju laporan keuangan menunjukkan bahwa
setiap orang atau badan usaha yang berusaha komponen pendapatan bunga dibandingkan
meningkatkan kebutuhan konsumtif atau dengan pendapatan jasa-jasa perbankan lainnya
produktif sangat memerlukan pendanaan dari sudah cukup berimbang.

Halaman 60 KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

Seperti dijelaskan dimuka bahwa sumber dana pengelolaan kredit yang sehat dan menguntungkan
perbankan yang disalurkan kepada masyarakat maka sejak awal permohonan kredit harus
dalam bentuk kredit bukan dana milik Bank dilakukan analisa yang akurat dan mendalam oleh
sendiri tetapi dana yang berasal dari masyarakat, seorang analis dan pejabat-pejabat yang bertugas
sehingga penyaluran kredit harus dilakukan di unit kerja pengelolaan kredit guna mengurangi
dengan prinsip kehati-hatian melalui analisa yang resiko kredit bermasalah. Seorang analis dan
akurat dan mendalam, penyaluran yang tepat, pejabat yang bekerja di unit pengelolaan kredit
pengawasan dan pemantauan yang baik, harus mampu melakukan analisa dari berbagai
perjanjian yang sah dan memenuhi syarat hukum, aspek seperti aspek hukum, aspek pemasaran,
pengikatan jaminan yang kuat dan dokumentasi aspek lingkungan, aspek keuangan, aspek sosial
perkreditan yang teratur dan lengkap, semuanya ekonomi, aspek tenis dan aspek-aspek lainnya
itu bertujuan agar kredit yang disalurkan tersebut yang masih berkaitan dengan tujuan permohonan
dapat kembali tepat pada waktunya sesuai kredit. Maka sangat penting membekali berbagai
perjanjian kredit yang meliputi pinjaman pokok pengetahuan yang berkaitan dengan aspek-aspek
dan bunga. Apabila yang kredit yang telah tersebut kepada para analis dan pejabat
disalurkan Bank kepada masyarakat dalam jumlah pengelolaan kredit.
besar tidak dibayar kembali kepada Bank tepat Aspek hukum merupakan salah satu aspek yang
pada waktunya sesuai perjanjian kredit maka sangat penting dalam setiap transaksi apapun
kualitas kredit dapat digolongkan menjadi Non termasuk pemberian kredit yang merupakan
Performing Loan (NPL). Jumlah kredit yang NPL perbuatan hukum perjanjian sehingga setiap analis
nya tinggi akibatnya dapat mengganggu likuiditas dan pejabat pengelolaan kredit harus dibekali
Bank yang bersangkutan. Kondisi likuiditas dengan pengetahuan hukum yang berkaitan
terganggu akibat meningkatnya kredit bermasalah dengan pemberian kredit tersebut. Meskipun
(NPL), akan bertambah parah bila masyarakat aspek-aspek lainnya diluar hukum telah memenuhi
yang menanamkan dana pada Bank tersebut tiba- syarat tetapi kalau aspek hukumnya tidak
tiba banyak yang menarik simpanannya dalam memenuhi syarat atau tidak sah maka semua
jumlah besar dan Bank harus membayar saat itu ikatan perjanjian dalam pemberian kredit dapat
juga, tidak boleh menunda-nunda atau menolak gugur sehingga akan menyulitkan Bank untuk
akibatnya Bank tersebut bisa mengalami kesulitan menarik kembali kredit yang telah diberikan.
likuiditas. Karena itu setiap Bank harus menjaga Demikian pentingnya aspek hukum bagi seorang
kepercayaan masyarakat penyimpan dana, yang bekerja di suatu Bank maka seorang ahli
memperlakukan nasabah penyimpan dana adalah yang bernama (Hatta Zul, 2021) mengatakan
sebagai sumber profit, Costumer is a king. bahwa seorang Direktur Bank yang baik harus
Peranan tim Asset Liquidity Committee (ALCO) memiliki sifat-sifat yaitu :
sangat penting dalam mengelola dan 1. Wibawa seperti seorang Uskup atau Kyai.
mengantisipasi likuiditas antara dana yang 2. Humor seperti seorang Badut sandiwara.
dipinjamkan dalam bentuk kredit dengan dana- 3. Senyum seperti seorang Bintang Film.
dana yang berasal dari masyarakat. 4. Kulit Tebal seperti seekor Badak.
Kredit yang dikelola dengan prinsip kehati- George A. Alian mengatakan bahwa seorang
hatian akan menempatkan pada kualitas yang Banker harus memiliki pengetahuan hukum 2/5
Performing Loan sehingga dapat memberikan bagian. Pendapat ini menurut penulis sangat tepat
pendapatan yang besar bagi Bank. Pendapatan dan benar karena setiap transaksi-transaksi yang
yang diperoleh dari kegiatan perkreditan berupa dilakukan Bank hampir semuanya mengandung
selisih antara biaya dana dengan pendapatan aspek hukum. Tidak ada transaksi Bank yang tidak
bunga yang dibayar para pemohon kredit. Dengan mengandung aspek hukum karena transaksi yang
demikian keberhasilan unit kerja pengelola kredit dilakukan Bank adalah suatu perbuatan hukum.
seperti Seksi Kredit, Bagian Kredit atau Divisi Oleh karena itu sangat penting membekali setiap
Kredit dalam menjaga kualitas kredit berupa pegawai Bank dengan pengetahuan hukum
pembayaran bunga dan pokok yang lancar khususnya hukum keperdataan dan hukum dagang
merupakan sumbangan yang besar bagi suksesnya yang berkaitan erat dengan jasa-jasa yang
suatu Bank. Untuk mencapai tujuan keberhasilan diberikan perbankan. Hubungan antara penabung,

KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License Halaman 61
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

deposan, pemegang rekening giro, pembayaran be believed” (Steward, 1996).


cek, wesel, pemberian kredit dan lain-lain adalah Pengertian Kredit adalah kemampuan untuk
perbuatan hukum antara Bank dengan pemegang melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan
rekening. Dengan pengetahuan hukum yang suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran
memadahi bagi pegawai Bank maka akan sangat akan dilaksanakan pada jangka waktu yang telah
membantu kelancaran tugas bagi pegawai Bank disepakati (Fuady, 2002).
yang bersangkutan dan menghindarkan kesalahan Pengertian kredit yang lebih mapan untuk
yang dapat merugikan Bank dalam transaksi yang kegiatan perbankan di Indonesia telah
dilakukan. Tujuan Penelitian untuk membahas dirumuskan dalam Undang – Undang Pokok
dan menganalisis tindakan hukum yang dilakukan Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang menyatakan
oleh bank dalam penyelamatan kredit bermasalah bahwa kriteria adalah penyediaan uang / tagihan
yang diberikan oleh pihak bank. Untuk membahas yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan
dan menganalisis upaya Bank menyelesaikan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam
kredit bermasalah terhadap debitur dilakukan oleh antara pihak bank dengan pihak lain yang
nasabah debiturnya. mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan
dengan jumlah bunga sebagai imbalan. Dalam
II. METODE PENELITIAN praktek sehari – hari pinjaman kredit dinyatakan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka dalam bentuk perjanjian tertulis baik dibawah
penulis menggunakan metode penelitian hukum tangan maupun secara materiil. Dan sebagai
yuridis normative yang didukung oleh penelitian jaminan pengaman, pihak peminjam akan
empiris. Penelitian hukum yuridis normative memenuhi kewajiban dan menyerahkan jaminan
adalah penelitian yang mengacu pada norma baik bersifat kebendaan maupun bukan
hukum yang terdapat dalam peraturan perundang- kebendaan. Sebenarnya sasaran kredit pokok
undangan atau putusan pengadilan, serta norma- dalam penyediaan pinjaman tersebut bersifat
norma yang hidup dan berkembang dalam penyediaan suatu modal sebagai alat untuk
masyarakat (Ali, 2010). melaksanakan kegiatan usahanya sehingga kredit
( dana bank ) yang diberikan tersebut tidak lebih
III. HASIL PENELITIAN dari pokok produksi semata. Dari Kamus Hukum
1. Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Oleh Ekonomi adalah : “Kecakapan atau kelaikan
Bank seseorang atau suatu perusahaan untuk
Kredit berasal dari bahasa Romawi credere mendapatkan pinjaman uang: penyediaan uang
yang berarti percaya atau credo atau creditum atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan
yang berarti saya percaya. Seseorang yang dengan itu berdasarkan perjanjian pinjam
mendapatkan kredit adalah seseorang yang telah meminjam antara kreditur dengan debitur”
mendapat kepercayaan dari kreditur. Black’s (Erawaty, A.F. Ell, 1996).
Law Dictionary memberi pengertian bahwa Mariam Darus Badrulzaman memberikan
kredit adalah : “The ability of a business man to beberapa kredit dari literatur :
borrow money, or obtain goods on time, 1. Savelberg menyatakan bahwa kredit
inconsequence of the favourable opinion held by mempunyai arti antara lain adalah:
the particular lender, as to his solvency and a. Sebagai dasar dari setiap perikatan di
reliability” (Campbell, 1990). mana seseorang berhak menuntut sesuatu
Pengertian Kredit menurut Collins Dictionary dari orang lain;
Law adalah : b. Sebagai jaminan, di mana seseorang
1. to put money into a person’s account; in menyerahkan sesuatu kepada orang lain
contrast to debit which is the taking of money dengan tujuan untuk memperoleh
from an account. 2. A period given to someone kembali apa yang diserahkan itu
before he has to make payment. 3. In the law of (commodatus, depositus, regulare,
evidence, credit is synonymous with credibility; pignus) (Badrulzaman, 1983).
objections that were formely sufficient to make a 2. Levy merumuskan arti hukum dari kredit
witness incompetent are now, in general, only sebagai berikut :
available as affecting his credit or worthiness to “Menyerahkan secara sukarela sejumlah uang

Halaman 62 KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

untuk dipergunakan secara bebas oleh penerima kredit bermasalah dengan tujuan
kredit. Penerima kredit berhak mempergunakan mempertahankan dan tetap melanjutkan
pinjaman itu untuk keuntungannya dengan hubungan dengan debitur.
kewajiban mengembalikan jumlah pinjaman itu Secara administratif, kredit yang diselamatkan
di belakang hari adalah kredit yang semula tergolong kurang
3. (Subekti, 1991) mengemukakan bahwa kredit lancar, diragukan atau macet yang kemudian
adalah suatu ukuran kemampuan dari seseorang diusahakan untuk diperbaiki sehingga mempunyai
untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai kolektibilitas lancar.
ekonomis sebagai ganti dari janjinya untuk Sejak negeri ini mengalami krisis ekonomi dan
membayar kembali hutangnya pada tanggal moneter salah satunya berakibat pada
tersebut. kemerosotan di bidang usaha atau bisnis. Bisnis
Selanjutnya dikatakan bahwa dapat yang dilakukan para pengusaha besar, menengah
disimpulkan empat elemen yang penting yaitu: atau kecil biasanya memanfaatkan kredit dari
a. Tidak seperti hibah, transaksi kredit perbankan untuk memperkuat usaha bisnisnya.
mensyaratkan peminjam dan pemberi kredit Tetapi dengan terjadinya krisis moneter,
untuk saling tukar menukar sesuatu yang ekonomi, bisnis yang dilakukan para pengusaha
bernilai ekonomis; banyak mengalami kegagalan dan dampaknya
b. Tidak seperti pembelian secara kontan pinjaman kredit tidak dapat dikembalikan dan di
transaksi kredit mensyaratkan debitur untuk perbankan menjadi kredit bermasalah atau non
membayar kembali kewajibannya pada suatu performing loan yang jumlahnya sangat besar.
waktu di belakang hari; Untuk mengatasi kredit bermasalah dan
c. Tidak seperti dalam hibah maupun pembelian menghindarkan kerugian yang besar di
secara tunai, transaksi kredit akan terjadi perbankan, Bank Indonesia mengeluarkan
sampai pemberi kredit bersedia mengambil petunjuk dan pedoman tentang tata cara
risiko bahwa pinjamannya mungkin tidak penyelamatan kredit melalui restrukturisasi kredit
akan dibayar; bermasalah dengan surat Direksi Bank Indonesia
Sebegitu jauh ia bersedia menanggung risiko, nomor 31/150/KEP/DIR tanggal 12 November
bila pemberi kredit menaruh kepercayaan 1998. Restrukturisasi adalah upaya yang
terhadap peminjam. Risiko dapat dikurangi dilakukan Bank dalam usaha perkreditan agar
dengan meminta kepada peminjam untuk Debitur dapat memenuhi kewajibannya. Jadi
menjamin pinjaman yang diinginkan, tujuan restrukturisasi adalah:
meskipun sama sekali tidak dapat dicegah a. Untuk menghindarkan kerugian bagi Bank
semua risiko kredit. karena Bank harus menjaga kualitas kredit
Salah satu tindakan penyelamatan kredit yang telah diberikan.
dilakukan dengan merestrukturisasi kredit b. Untuk membantu memperingan kewajiban
debitur dengan harapan debitur akan dapat Debitur sehingga dengan keringan ini
kembali lancar memenuhi kewajibannya kepada Debitur mempunyai kewajiban untuk
kreditur. Penyelamatan kredit dapat dilakukan melanjutkan kembali usahanya dan dengan
antara lain dengan melakukan upaya menghidupkan kembali usahanya akan
restrukturing, rescheduling ataupun memperoleh pendapatan yang sebagian
reconditioning yang dalam istilah perbankan dapat digunakan untuk membayar
lebih dikenal dengan sebutan 3 R. hutangnya dan sebagian untuk melanjutkan
Penentuan langkah-langkah yang akan kegiatan usahanya.
ditempuh dalam rangka upaya tindakan c. Dengan restrukturisasi maka penyelesaian
penyelamatan kredit, harus terlebih dahulu kredit melalui lembaga-lembaga hukum
didahului dengan adanya penelitian secara dapat dihindarkan karena penyelesaian
menyeluruh mengenai sebab-sebab suatu kredit melalui lembaga hukum dalam prakteknya
menjadi bermasalah (Susatyo, 2011). Pada setiap memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang
proses pemberian kredit kepada debitur selalu tidak sedikit dan hasilnya lebih rendah dari
mengandung resiko. Secara prinsip tindakan piutang yang ditagih.
penyelamatan kredit adalah tindakan penanganan Fasilitas atau kebijakan yang dapat digunakan

KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License Halaman 63
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

untuk melakukan restrukturisasi kredit kredit tersebut.


bermasalah menurut keputusan Direksi Bank
Indonesia tersebut diatas antara lain : b. Pengurangan Tunggakan Bunga Kredit
a. Penurunan Suku Bunga Kredit Salah satu tanda kredit bermasalah adalah
Penurunan suku bunga kredit merupakan adanya tunggakan bunga kredit lebih dari tiga kali
salah satu bentuk restrukturisasi yang bertujuan pembayaran. Bunga kredit yang seharusnya
memberikan keringanan kepada Debitur dibayar setiap bulan atau dalam jangka waktu
sehingga dengan penurunan bunga kredit tertentu sesuai perjanjian kredit, tidak dibayar
besarnya bunga yang harus dibayar Debitur sehingga tunggakan bunga kredit lama kelamaan
setiap tanggal pembayaran menjadi kecil menjadi menumpu yang jumlahnya menyamai
dibanding suku bunga yang ditetapkan hutang pokok. Dalam kondisi krisis seperti
sebelumnya. Misalnya bunga kredit yang sekarang ini usaha yang dilakukan Debitur tidak
ditetapkan dalam perjanjian kredit sebelumnya berjalan sesuai rencana bahkan gagal sehingga
pertahun 20% diturunkan menjadi 15%. Dengan pendapatan usaha merosot dan akibatnya tidak
adanya keringanan suku bunga maka mampu memenuhi kewajiban membayar bunga
pembayaran bunga setiap bulannya menjadi kepada Kreditur setiap bulannya.
lebih kecil sehingga pendapatan dari hasil usaha Untuk menyelamatkan kredit bermasalah
Debitur dapat dialokasikan untuk membayar restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan
sebagian pokok dan sebagian lainnya untuk memperingan beban Debitur dengan cara
melanjutkan dan mengembangkan usaha. mengurangi tunggakan bunga kredit atau
Dengan demikian dalam waktu tertentu sesuai menghapus seluruhnya tunggakan bunga kredit.
perhitungan cash flow atas usaha Debitur dapat Debitur dibebaskan dari kewajiban membayar
diprediksi akan mampu menyelesaikan seluruh tunggakan bunga kredit sebagian atau seluruhnya.
hutang dan usaha dapat berkembang kembali. Langkah penyelamatan dengan menghapus
Akta-akta yang perlu dibuat atau sebagian atau seluruh tunggakan bunga kredit
diperbaharui berkenaan dengan terjadinya diharapkan Debitur memiliki kemampuan
penurunan suku bunga yaitu perlu dilakukan kembali untuk melanjutkan usahanya sehingga
amandemen atau addendum terhadap perjanjian menghasilkan pendapatan yang dapat digunakan
kredit. Pasal yang semula mengatur tentang untuk membayar hutang pokoknya yang tidak
besarnya suku bunga kredit perlu diadakan mungkin dihapus seluruhnya oleh Kreditur/Bank.
perubahan atau amandemen untuk disesuaikan Misalnya tunggakan bunga selama 30 bulan
dengan besarnya penurunan suku bunga kredit. sebesar 400 juta rupiah, kemudian dikurangi
Mungkin saja terjadi, dengan penurunan suku sebesar 250 juta sehingga Debitur hanya memberi
bunga kredit, Kreditur atau Bank memberikan 150 juta rupiah inipun masih dijadwal kembali
syarat tambahan atau merubah syarat yang telah atau tunggakan bunga dihapus seluruhnya
ada. Oleh karena itu syarat tambahan atau menjadi nol.
merubah syarat yang sudah ada perlu dituangkan Pengurangan tunggakan bunga tidak
dalam amandemen atau addendum perjanjian mengakibatkan perubahan akta perjanjian kredit
kredit. Amandemen atau addendum merupakan karena yang dikurangi adalah besarnya
kesatuan yang tak terpisahkan dengan perjanjian tunggakan bunga yang seharusnya dibayar
kredit lama. Semua ketentuan dan syarat dalam Debitur. Bukti adanya pengurangan tunggakan
perjanjian kredit yang tidak diubah tetap berlaku bunga, Bank cukup mengeluarkan surat yang
dan yang telah dirubah dinyatakan tidak berlaku ditujukan kepada Debitur yang menegaskan
lagi. Penurunan suku bunga tidak merubah bahwa besarnya tunggakan bunga yang harus
perjanjian ikutannya yaitu perjanjian pengikatan dibayar dikurangi sehingga lebih kecil dari
jaminan. Penurunan suku bunga hanya merubah perhitungan sebenarnya berdasarkan perjanjian
ketentuan dan syarat dalam perjanjian kredit. kredit.
Bentuk addendum perjanjian kredit dapat dibuat
dengan akta dibawah tangan yaitu akta yang c. Pengurangan Tunggakan Pokok Kredit
dibuat oleh para pihak. Biasanya Bank/Kreditur Sejumlah pinjaman uang yang diberikan
akan mempersiapkan addendum perjanjian Kreditur/Bank kepada Debitur inilah yang disebut

Halaman 64 KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

pokok kredit. Misalnya Bank meminjamkan melanjutkan usahanya. Pendapatan usaha yang
uang kepada Debitur sebesar satu milyar rupiah seharusnya digunakan untuk membayar hutang
dan Debitur telah menarik seluruh pinjaman ini yang jatuh tempo dapat digunakan untuk
maka satu milyar rupiah inilah yang disebut memperkuat usaha dan dalam jangka waktu
pokok kredit yang harus dibayar kembali oleh tertentu mampu melunasi seluruh hutangnya.
Debitur sesuai jangka waktu yang ditentukan Akta yang perlu dibuat berkenaan dengan
dalam perjanjian kredit. Pembayaran pokok perpanjangan jangka waktu kredit adalah
kredit dapat dilakukan sebagian-sebagian setiap amandemen atau addendum perjanjian kredit.
bulan berbarengan dengan pembayaran bunga Pasal atau ketentuan yang mengatur jangka waktu
atau sekaligus di akhir jangka waktu kredit. Hal pelunasan. Bentuk akta amandemen bisa
ini sesuai kesepakatan yang tercantum dalam berbentuk akta dibawah tangan yaitu akta yang
perjanjian kredit. Pengurangan tunggakan pokok dibuat dan dipersiapkan sendiri oleh Bank atau
merupakan restrukturisasi kredit yang paling akta otentik yang dibuat oleh dan dihadapan
maksimal diberikan Bank kepada Debitur karena notaris. Bentuk addendum yang merubah jangka
pengurangan tunggakan pokok biasanya diikuti waktu perjanjian kredit sebenarnya bisa berbentuk
dengan penghapusan bunga dan denda surat yang dibuat Bank dan dikirimkan kepada
seluruhnya. Pengurangan tunggakan pokok ini Debitur isinya merubah jangka waktu kredit.
merupakan pengorbanan Bank yang sangat besar Sebagai tanda persetujuan Debitur dapat
karena asset Bank yang berupa hutang pokok ini menandatangani surat itu. Surat yang telah
tidak kembali dan merupakan kerugian yang disetujui Debitur dapat dianggap sebagai
menjadi beban Bank. addendum.
Besarnya hutang pokok kredit tercantum
dalam perjanjian kredit sehingga dengan adanya e. Penambahan Fasilitas Kredit
pengurangan pokok kredit yang harus dibayar, Kadang-kadang menjadi tandatanya kredit
perlu dilihat akta addendum perjanjian kredit macet justru diberikan penambahan kredit
yang menegaskan bahwa besarnya pengurangan sehingga hutang menjadi bertambah besar.
pokok kredit dan besarnya pokok kredit yang Apakah Debitur mempunyai kemampuan untuk
harus dibayar setelah dikurangi. Selain mengembalikan. Inilah strategi penyelamatan
menggunakan instrumen addendum pengurangan kredit. Penambahan kredit diharapkan usaha
pokok dapat dilakukan dengan surat dari Debitur akan berjalan kembali dan berkembang
Kreditur yang ditujukan kepada Debitur yang yang akan menghasilkan-pendapatan yang dapat
menegaskan hutang pokok yang harus dibayar digunakan untuk mengembalikan hutang lama
dikurangi sehingga lebih kecil dari hutang pokok dan tambahan kredit baru. Untuk memberikan
yang tercantum dalam perjanjian kredit. tambahan fasilitas kredit harus dilakukan analisa
Addendum atau surat pemberitahuan ini yang cermat, akurat dan dengan perhitungan yang
merupakan bukti bagi Bank dan Debitur dalam tepat mengenai prospek usaha Debitur harus
melakukan restrukturisasi dengan fasilitas mampu menghasilkan pendapatan yang dapat
pengurangan pokok. digunakan untuk melunasi hutang lama dan
tambahan kredit baru dan masih mampu
d. Perpanjangan Jangka Waktu Kredit mengembangkan usaha ke depan.
Perpanjangan jangka waktu kredit merupakan Keputusan restrukturisasi dengan penambahan
bentuk restrukturisasi kredit yang bertujuan fasilitas kredit harus dibuatkan akta perjanjian
memperingan Debitur untuk mengembalikan kredit baru atau addendum terhadap perjanjian
hutangnya. Misalnya hutang seluruhnya yang kredit lama. Penambahan fasilitas kredit mungkin
seharusnya dikembalikan selambat-lambatnya diikuti syarat-syarat tambahan sehingga syarat-
pada 16 Juni 2006 diperpanjang menjadi 16 Juni syarat tambahan harus dirumuskan dalam
2007. Dengan memperpanjang jangka waktu perjanjian kredit baru atau dalam addendum. Jika
kredit maka kualitas kredit Debitur digolongkan penambahan fasilitas kredit itu disyaratkan ada
menjadi performing loan (tidak bermasalah) jaminan tambahan maka harus dilakukan
dengan dengan perpanjangan jangka waktu pengikatan jaminan tambahan yang bentuk
memberikan kesempatan kepada Debitur untuk pengikatan jaminan tergantung benda yang

KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License Halaman 65
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

menjadi jaminan tambahan. Kalau jaminan lebih produktif. Penguasaan agunan sebagai
tambahan berupa tanah dan bangunan maka aktiva tetap Bank yang terlalu lama tidak
pengikatan jaminan menggunakan instrumen hak memberikan keuntungan bagi Bank, sehingga
tanggungan. Jika jaminan tambahan berupa undang-undang perbankan mengharuskan agar
benda bergerak maka pengikatan jaminan agunan yang telah diambil alih Bank tersebut
menggunakan instrumen fiducia atau gadai. segera dicairkan/dijual kembali dalam waktu
selambat-lambatnya satu tahun sejak tanggal
f. Pengambil Alihan Agunan/Aset Debitur pengambil alihan.
Pengambil alihan aset Debitur dalam hukum Untuk melakukan pengambil-alihan atau
dapat disebut Kompensasi atau Perjumpaan kompensasi atas jaminan kredit diperlukan syarat-
hutang. Untuk menyelamatkan kredit dengan syarat atau kriteria agar nantinya dalam waktu
cara ini Bank/Kreditur mengambil alih agunan satu tahun agunan yang diambil alih segera dapat
kredit yang nilai jaminan tersebut dijual kembali sehingga menjadi aktiva yang
dikompensasikan dengan jumlah kredit sebesar produktif kembali. Syarat-syarat atau kriteria
nilai agunan yang diambil, maka terjadilah yang diperlukan antara lain :
kompensasi. Dengan kata lain agunan kredit a. Agunan yang akan diambil alih atau
yang diambil alih Bank dibayar dengan dikompensasikan dengan tunggakan kredit
menggunakan kredit yang tertunggak. Dengan tersebut marketable dan strategis sehingga
demikian agunan kredit menjadi milik/aset Bank sewaktu-waktu Bank dengan mudah untuk
dan hutang Debitur dinyatakan lunas. Pengambil menjual kembali atau dikerjasamakan dengan
alihan aset Debitur juga dapat disebut set off. pihak lain.
Menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara b. Dokumen atau surat-surat benda yang
Bank mengambil alih jaminan kredit secara sah menjadi agunan tersebut lengkap dan sah
menurut hukum. Untuk mengalihkan suatu benda menurut hukum.
jaminan milik Debitur kepada Bank secara c. Nilai agunan yang diambil alih lebih besar
hukum perlu alas hak yang menjadi landasan dari tunggakan kredit yang dikompensasikan.
hukum beralihnya suatu benda. Bank tidak Untuk melakukan pengambil-alihan atau
cukup hanya dengan mengeluarkan surat yang kompensasi agunan kredit diperlukan akta-akta
menyatakan telah mengambil alih agunan kredit. untuk kepentingan Bank dan Debitur yaitu :
Surat yang dikeluarkan Bank seperti ini tidak a. Akta jual-beli dari Debitur atau pemilik
dapat digunakan untuk mengalihkan agunan agunan kepada Bank. Jika agunan berupa
menjadi milik Bank. Untuk mengambil alih tanah berikut bangunan maka dengan akta jual
diperlukan alas hak yang berupa akta jual beli beli yang dibuat oleh Pejabat Akta Tanah
yang dibuat Pejabat Akta Tanah (PPAT) agunan (PPAT). Bila agunan berupa barang-barang
tanah antara Kreditur sebagai pembeli dan bergerak seperti mesin-mesin, mobil, motor
Debitur sebagai penjual. Akta Jual Beli PPAT dan benda bergerak lainnya dibuat dengan
merupakan alas hak atau alas hukum untuk akta notaris atau akta dibawah tangan.
memindahkan hak milik Debitur berupa agunan b. Adanya penegasan dalam akta jual atau
tanah kepada Kreditur. Akta jual beli digunakan dengan kwitansi tersendiri bahwa jual beli
sebagai alas hak untuk balik nama sertifikat barang agunan/jaminan tersebut dibayar atau
menjadi atas nama Kreditur jika agunan berupa dikompensasikan dengan menggunakan kredit
tanah dan bangunan dan sebagai dasar yang tertunggak.
penyerahan agunan kepada Kreditur jika benda Kelemahan restrukturisasi pengambil alihan
agunan berupa benda bergerak. Dengan akta jual agunan (set off)
beli agunan menjadi milik Kreditur dan kredit Terdapat kelemahan atau kesulitan dalam
yang tertunggak menjadi/luas seluruhnya atau melakukan restrukturisasi kredit bermasalah
sebagian tergantung kesepakatan Kreditur dan dalam bentuk pengambil alihan agunan yaitu :
Debitur. Karena agunan telah menjadi milik atau a. Untuk membuat alas hak yang berupa akta
aktiva tetap Bank maka dalam batas waktu jual beli agunan antara Kreditur (pembeli)
tertentu Bank segera menjual kembali kepada dengan Debitur (penjual) memerlukan biaya
masyarakat untuk mendapatkan aktiva yang seperti pajak jual beli, biaya akta dan biaya

Halaman 66 KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

balik nama sertifikat untuk agunan berbentuk 8. Konversi kredit menjadi penyertaan modal
tanah dan bangunan. Biaya pajak jual beli sementara pada perusahaan debitur.
tanah cukup besar sehingga menjadi
persoalan siapa yang menanggung biaya 2. Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah Oleh
pajak ini. Bank
b. Setelah agunan menjadi milik Bank yang Penyelesaian kredit adalah upaya penyelesaian
berarti menjadi aset Bank, untuk menjual kredit bermasalah yang dilakukan oleh bank
kembali aset tersebut sesuai kebutuhan terhadap debitur yang usahanya tidak mempunyai
anggaran dasar perusahaan biasanya prospek lagi atau tidak mempunyai usaha lagi,
memerlukan persetujuan rapat umum atau mempunyai itikad tidak baik sehingga
pemegang saham (RUPS). Untuk kreditnya tidak dapat direstrukturisasi.
memperoleh persetujuan RUPS memerlukan Ada 3 model penyelesaian kredit bermasalah
waktu tertentu karena RUPS tidak setiap saat yang dapat dilakukan oleh pihak Bank yaitu
diselenggarakan. sebagai berikut :
c. Persyaratan undang-undang perbankan yang 1) Penyelesaian secara damai
menentukan waktu satu tahun segera Dilakukan terhadap debitur yang masih
menjual kembali agunan yang telah diambil mempunyai itikad baik (kooperatif) untuk
alih terlalu pendek karena untuk menjual menyelesaikan kewajibannya, meliputi antara
kembali agunan seperti tanah dan bangunan lain:
tidak mudah. a. Perubahan/penurunan tingkat suku bunga
Terpaan badai krisis ekonomi yang menimpa kredit
dunia perbankan secara signifikan sangat b. Keringanan tunggakan bunga atau denda
mempengaruhi kondisi portofolio kredit dari c. Penjadwalan angsuran
suatu bank. Pada masa krisis ekonomi kegiatan d. Penjualan sebagian atau seluruh agunan
dunia usaha berada pada kondisi stagnant secara dibawah tangan oleh debitur atau
sehingga tingkat resiko gagal bayar dari debitur pemilik agunan untuk angsuran atau
bank-pun juga menjadi semakin meningkat. penyelesaian kewajiban debitur
Pengertian kredit bermasalah tidak dapat e. Penundaan pembayaran kewajiban
dipersamakan dengan kredit macet, cakupan bunga/penalty (deferred interest
pengertian kredit bermasalah lebih luas payment)
dibanding kredit macet, tidak setiap kredit f. Pengurangan tunggakan pokok kredit.
bermasalah merupakan kredit macet namun 2) Penyelesaian melalui saluran hukum atau
setiap kredit macet adalah bagian dari kredit melalui bantuan pihak ketiga antara lain
bermasalah. meliputi :
Menurut (I Made Jaya Nugraha, 2017) a) Penyelesaian kredit melalui Pengadilan Negeri
Tindakan penyelamatan kredit yang dilakukan Dapat dilakukan dengan menempuh alternatif
Bank pada umumya dalam kegiatan usaha sebagai berikut:
perkreditan sebagai upaya agar debitur dapat I. Somasi/peringatan diajukan kepada
memenuhi kewajibannya, dilakukan antara lain Ketua Pengadilan Negeri melalui
dengan cara-cara sebagai berikut : Panitera Pengadilan Negeri.
1. Perpanjangan jangka waktu kredit. II. Parate Eksekusi dilakukan dengan cara
2. Perubahan jadwal pembayaran/ angsuran mengajukan flat eksekusi kepada Ketua
(termasuk perubahan jumlah angsuran baik Pengadilan Negeri atas barang agunan
atas pokok, bunga, denda atau biaya-biaya yang telah diikat sempurna dan nyata
lain, perubahan grace periode). (Hipotik/CV/Hak Tanggungan).
3. Pengurangan tunggakan pokok kredit . III. Gugatan diajukan sebagai perkara perdata
4. Penurunan suku bunga kredit biasa bila barang jaminan belum
5. Pengurangan tunggakan bunga kredit. mempunyai hak kepemilikan sempurna
6. Penambahan fasilitas kredit. atau bukti-bukti kepemilikan telah
7. Pengambil-alihan asset debitur sesuai sempurna tetapi belum dibebani hak
ketentuan yang berlaku. tanggungan.

KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License Halaman 67
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

Kredit macet dengan tidak dapat dipenuhinya Debitur agar Debitur memenuhi ketentuan
kewajiban debitur untuk melunasi hutangnya perjanjian kredit, khususnya pembayaran
kepada bank merupakan bagian dari lingkup hutangnya baik hutang pokok atau bunga karena
permasalahan sengketa perdata, sehingga apabila waktu pembayaran sudah jatuh tempo. Jatuh
para pihak tidak dapat menyelesaikannya maka tempo disini bisa terjadi karena waktu-waktu
para pihak dapat menempuh upaya penyelesaian yang ditentukan pembayaran bunga setiap bulan
secara hukum melalui pemgadilan. Upaya bank atau triwulan sudah waktunya dibayar namun
untuk melakukan tindakan penyelesaian kredit Debitur belum melakukan pembayaran atau
melalui jalur pengadilan seringkali banyak jangka waktu kredit sudah jatuh berakhir tetapi
menemukan kendala-kendala. Penyelesaian Debitur belum membayar seluruh hutangnya baik
kredit melalui pengadilan hanya akan ditempuh pokok, bunga dan denda. Peringatan atau somasi
oleh bank apabila debitur atau penjamin debitur ini dapat dilakukan Kreditur/Bank sendiri
masih mempunyai harta kekayaan yang dapat langsung kepada Debitur. Peringatan dapat
digunakan untuk melunasi hutang debitur dilakukan beberapa kali. Bukti peringatan atau
ataupun berlaku bagi debitur yang tidak somasi ini dapat digunakan oleh Kreditur sebagai
beritikad baik untuk melunasi hutangnya kepada alat bukti pada waktu mengajukan somasi atau
bank. gugatan atau eksekusi melalui Pengadilan. Ini
Penyelesaian kredit bermasalah melalui jalur menunjukkan bahwa Kreditur beretikad baik atau
pengadilan merupakan the last action yang tidak melakukan tindakan yang semena-mena
ditempuh oleh sebagian besar bank-bank swasta, kepada Debiturnya. Jadi somasi atau peringatan
karena untuk bank-bank milik pemerintah dapat dilakukan sendiri oleh Kreditur atau melalui
penyelesaian kredit dilakukan melalui PUPN. bantuan Pengadilan.
UU No.49 Prp. Tahun 1960 secara prinsip Somasi menurut pasal 1238 KUHPerdata
menegaskan bahwa semua instansi negara atau adalah satu peringatan atau perintah yang
pemerintah supaya menyerahkan piutangnya disampaikan Pengadilan kepada Debitur untuk
yang macet kepada PUPN untuk diurus segera membayar/menyelesaikan hutangnya
penyelesaiaannya, meskipun tidak tertutup pula kepada Kreditur. Somasi melalui Pengadilan ini
penyelesaian melalui peradilan umum. Secara penting untuk menambah memperkuat
detail penyelsaian melalui pengadilan ini dapat pembuktian bahwa Debitur telah cidera janji.
disampaikan sebagai berikut : Namun untuk menentukan Debitur cidera janji
Berbeda dengan penyelamatan kredit melalui tidak harus ditentukan adanya somasi dari
restrukturisasi, penyelamatan kredit melalui Pengadilan. Dengan lewatnya waktu pembayaran
lembaga-lembaga hukum akan terjadi pemutusan dari jadwal yang ditentukan tetapi Debitur belum
hubungan antara Kreditur dan Debitur. melakukan pembayaran juga bisa dikualifikasikan
Penekanan penyelamatan kredit melalui lembaga Debitur telah cidera janji.
hukum lebih ditujukan pada eksekusi jaminan Pengadilan akan melakukan somasi jika ada
yang hasilnya untuk melunasi hutang Debitur. permohonan terlebih dahulu dari Krediturnya
Oleh karena itu kondisi barang jaminan harus maka Kreditur harus mengajukan permohonan
strategi dan marketable didukung dokumen yang somasi secara tertulis kepada Pengadilan yang
lengkap Penyelamatan kredit melalui lembaga daerah hukumnya meliputi domisili hukum
hukum terpaksa dilakukan karena penyelamatan Debitur atau domisili yang telah dipilih sesuai
melalui restrukturisasi tidak dapat dilakukan perjanjian kredit. Atas permohonan somasi dari
karena syarat-syarat restrukturisasi tidak bisa Kreditur Pengadilan akan mengeluarkan
dipenuhi Debitur. Langkah seperti ini dalam penetapan Pengadilan tentang Debitur cidera janji
bahasa penyelamatan kredit disebut Second Way dan memberikan surat somasi kepada Debitur
Out. yang isi pokoknya:
Langkah-langkah penyelamatan kredit 1. Pemberitahuan mengenai jatuh tempo
(Second Way Out) melalui lembaga-lembaga pembayaran bunga dan/atau pokok kredit.
hukum (pengadilan) ini antara lain meliputi : 2. Perintah untuk membayar hutangnya dalam
1. Somasi jumlah tertentu sesuai
Somasi atau peringatan oleh Kreditur kepada permintaan/pemberitahuan Kreditur.

Halaman 68 KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

3. Batas waktu bagi Debitur untuk disalurkan melalui prosedur hukum yang berlaku
melaksanakan pembayaran. dengan meminta perlindungan hukum dari
Terkait dengan hal tersebut Somasi secara Pengadilan yaitu memperoleh putusan perdata
yuridis tidak mempunyai akibat hukum memaksa dari Pengadilan yang isinya memberikan hak
kepada Debitur untuk membayar artinya jika kepada Kreditur untuk memaksa Debitur
Debitur yang disomasi tidak memenuhi atau melunasi hutangnya. Untuk memperoleh putusan
menghiraukan somasi tersebut maka Kreditur dari Pengadilan Kredit harus terlebih dahulu
tidak dapat memaksa. Namun dengan adanya mengajukan gugatan kepada Debitur atau pihak
somasi diharapkan adanya tekanan psikologis lain yang turut bertanggung jawab atas hutang
dan membuat malu Debitur sehingga Debitur Debitur melalui Pengadilan Negeri (Anwar,
diharapkan menyelesaikan hutangnya atau paling 2014). Jadi tujuan Kreditur mengajukan gugatan
tidak menunjukkan etikad baik menyelesaikan Debitur antara lain:
hutangnya. 1. Untuk memperoleh perlindungan hukum
dari Pengadilan yaitu untuk melaksanakan
2.Gugatan Kepada Debitur haknya menagih secara paksa berdasarkan
Apabila somasi atau teguran yang diberikan keputusan Pengadilan kepada Debitur agar
Kreditur sendiri atau somasi melalui bantuan membayar kembali hutangnya.
Pengadilan tidak mendapat tanggapan dari 2. Untuk memperoleh suatu putusan
Debitur yang dianggap telah melakukan Pengadilan yang tetap/pasti dari Pengadilan.
wanprestasi maka tindakan selanjutnya yang Keputusan tetap atau pasti dalam bahasa
dapat dilakukan Kreditur menurut hukum ialah Belanda dinamakan In krach Van Gewijsde.
mengajukan gugatan perdata kepada Debitur Keputusan Pengadilan yang tetap artinya
melalui Pengadilan Negeri. keputusan itu sudah tidak bisa dirubah lagi
Pada asasnya setiap penyelesaian kredit yang karena sudah tidak ada upaya hukum lagi.
disebabkan Debitur macet/cidera janji dan Misalnya keputusan Pengadilan negeri para
penyelamatan melalui restrukturisasi tidak dapat pihak tidak mengajukan banding ke
dilakukan atau restrukturisasi telah dilakukan Pengadilan Tinggi maka putusan Pengadilan
tetapi mengalami kegagalan dalam Negeri menjadi putusan tetap. Contoh lagi
implementasinya maka penyelesaian yang harus keputusan Pengadilan negeri salah satu
ditempuh Kreditur menurut hukum, Kreditur pihak mengajukan ke Pengadilan Tinggi
harus mengajukan gugatan perdata kepada maka putusan Pengadilan Negeri belum
Debitur atau melakukan eksekusi sesuai memperoleh putusan tetap. Atas keputusan
peraturan hukum atas jaminan-jaminan jika Pengadilan Tinggi salah satu pihak
Kreditur memiliki dasar hukum melakukan mengajukan kasasi maka putusan Pengadilan
eksekusi. Kreditur tidak dibenarkan memaksa, Tinggi belum disebut keputusan. Keputusan
menekan, menakut-nakuti, mengancam, Pengadilan Tinggi merupakan keputusan
menciderai secara phisik atau melakukan tetap jika salah satu pihak tidak mengajukan
kekerasan atau tindakan intimidasi lainnya kasasi ke Mahkamah Agung. Keputusan
kepada Debitur agar membayar hutangnya. Mahkamah Agung merupakan keputusan
Kreditur juga tidak dibenarkan menjual sendiri tetap karena upaya hukum biasa sudah tidak
jaminan secara langsung tanpa melalui ada lagi. Meskipun ada upaya hukum
perantaraan kantor lelang atau menjadi pemilik peninjauan kembali keputusan kasasi
dari jaminan yang ada. Tindakan-tindakan merupakan keputusan tetap karena
Kreditur seperti itu merupakan tindakan yang peninjauan kembali merupakan upaya
ingin melaksanakan haknya sesuai kehendak hukum luar biasa yang secara hukum tidak
sendiri dan sewenang-wenang yang dapat mempengaruhi pelaksanaan keputusan
dikualifikasikan sebagai tindakan main hakim kasasi yang tetap/pasti kecuali Mahkamah
sendiri (eigenrichting). Agung atas kebijakannya menunda
Hak-hak yang dimiliki Kreditur/Bank untuk pelaksanaan keputusan kasasi.
memperoleh kembali haknya yang berupa 3. Putusan Pengadilan yang tetap/pasti inilah
pengembalian hutang dari Debitur harus merupakan perlindungan hukum bagi

KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License Halaman 69
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

Kreditur untuk melaksanakan haknya secara Indonesia ini membutuhkan waktu paling cepat 6
paksa kepada Debitur untuk membayar tahun. Dengan penyelamatan kredit melalui
kembali hutangnya. gugatan ini yang bertujuan untuk memperoleh
4. Jika Debitur berdasarkan putusan keputusan tetap membutuhkan waktu sangat
Pengadilan yang tetap/pasti tersebut tidak lama. Biaya yang dibutuhkan juga sangat mahal
secara sukarela melunasi hutangnya maka karena ada biaya resmi yang harus dibayar sesuai
Kreditur dapat menggunakan putusan ketentuan perundang-undangan sehingga
Pengadilan tetap/pasti itu sebagai dasar besarnya sudah pasti dan ada bukti pembayaran
hukum untuk melelang harta milik Debitur dan biaya tidak resmi yaitu biaya yang diminta
baik yang dijaminkan atau harta lain yang oknum-oknum Pengadilan yang besarnya sangat
tidak menjadi jaminan. relatif tergantung tawar menawar dengan oknum
5. Untuk melakukan lelang harta kekayaan Pengadilan. Jika biaya tidak resmi ini tidak
Debitur berdasarkan keputusan Pengadilan dibayar maka perjalanan perkara tidak lancar
yang tetap/pasti Kreditur harus mengajukan bahkan perkara yang diajukan menjadi kalah.
permohonan lelang melalui Pengadilan Tenaga yang dibutuhkan sangat menyita waktu
setempat dimana barang yang akan dilelang kerja karena harus menghadiri persidangan yang
berada. Kemudian Pengadilan akan berulang-ulang yang kadang-kadang jam
meminta bantuan kantor lelang untuk persidangan selalu mundur dari jadwal yang
melaksanakan lelang harta Debitur. ditentukan. Belum lagi Debitur sering tidak
6. Dengan adanya gugatan itu, secara hukum datang tetapi tidak diberi sanksi misalnya hak
Debitur memiliki kesempatan untuk untuk menjawab menjadi hilang.
membela diri atau menyampaikan hak Gugatan kepada Debitur atau orang yang
jawabnya melalui persidangan di menjamin hutang Debitur ini terpaksa dilakukan
Pengadilan. Dengan demikian dalam karena Kreditur tidak memegang jaminan
menyelesaikan Debitur cidera janji hukum kebendaan secara khusus yang telah diikat secara
memberikan keseimbangan hak Kreditur khusus seperti hak tanggungan atau gadai fiducia.
dan Debitur. Hukum memberi perlindungan Kreditur hanya memiliki perjanjian kredit saja
yang sama antara Kreditur dan Debitur. dan dokumen atas jaminan seperti sertifikat tanah.
Penyelamatan kredit melalui gugatan kepada Jika Bank hanya memiliki bukti berupa perjanjian
Debitur dalam pelaksanaannya kurang efektif kredit saja dan barang jaminan yang ada belum
karena memerlukan waktu, tenaga dan biaya dilakukan pengikatan maka penyelamatan kredit
yang cukup besar. Waktu yang digunakan untuk hanya dapat dilakukan melalui gugatan perdata
memproses gugatan sampai ada keputusan melalui Pengadilan karena jaminan-jaminan yang
memerlukan waktu terlalu lama karena terikat ada tetapi belum dilakukan pengikatan maka
pada prosedur acara perdata yaitu panggilan jaminan ini tidak dapat dilakukan lelang secara
kepada para pihak untuk persidangan, adanya langsung. Untuk melakukan lelang Kreditur harus
Penggugat yang disebut replik, jawaban Debitur mendapatkan putusan Pengadilan yang
atas replik dari Debitur yang disebut duplik, berkekuatan hukum tetap sebagai dasar hukum
kemudian acara pembuktian berupa bukti melakukan lelang harta kekayaan Debitur. Atau
tertulis, saksi-saksi, dan lain-lain, kesimpulan berdasarkan akta yang oleh undang-undang
dan terakhir baru keputusan. Belum lagi Debitur kekuatannya disamakan dengan keputusan
mengulur-ulur waktu dengan mengajukan upaya Pengadilan tetap. Misalnya Sertifikat Hak
hukum teru menerus. Misalnya putusan Tanggungan, Sertifikat Hipotik selain tanah,
Pengadilan Negeri, Debitur mengajukan banding sertifikat fiducia, akta gadai dan lain-lain sebagai
ke Pengadilan Tinggi, kemudian atas putusan dasar hukum untuk melakukan lelang terhadap
Pengadilan Tinggi Debitur mengajukan kasasi ke jaminan kredit. Eksekusi yang tidak berdasarkan
Mahkamah Agung. Atas keputusan Mahkamah keputusan Pengadilan tetapi berdasarkan akta-
Agung Debitur mengajukan peninjauan kembali. akta yang kekuatannya disamakan dengan
Untuk memperoleh keputusan Pengadilan yang keputusan Pengadilan akan diuraikan lebih lanjut
tetap sampai dengan keputusan kasasi oleh dibawah ini. Untuk melakukan eksekusi
Mahkamah Agung dalam praktek peradilan di berdasarkan akta-akta tersebut petugas kredit

Halaman 70 KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

jangan sampai lalai melakukan pengikatan d. Bank Indonesia (dalam hal menyangkut
jaminan yang sempurna karena kelalaian itu debitur yang merupakan bank)
mengakibatkan penyelesaian kredit menjadi e. Bapepam (dalam hal yang menyangkut
berlarut-larut atau tidak efisien lagi. debitur yang merupakan perusahaan efek)
a) Pengurusan piutang macet melalui Kantor Sedangkan kriteria debitur yang dapat
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang diajukan pailit adalah :
(KPKNL). a. Debitur yang mempunyai hutang pada 2
Dilakukan sesuai dengan ketentuan yang (dua) atau lebih kreditur.
berlaku. Sebelum kredit macet diserahkan b. Debitur tidak membayar minimal 1 (satu)
kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan utang yang telah jatuh tempo dan dapat
Lelang (KPKNL), terlebih dahulu harus ditagih.
dilakukan upaya restrukturisasi atau Tujuan PKPU adalah menghindarkan debitur
penyelesaian secara damai oleh pihak Bank pada keadaan tidak mampu membayar utang
secara maksimal. untuk sementara waktu agar debitur tersebut tidak
b) Penyelesaian Kredit Melalui Pengadilan dinyatakan pailit. PKPU diajukan oleh debitur
Niaga agar debitur diberikan kesempatan untuk
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan mengatur kembali schedule pembayaran
perundang-undangan yang berlaku. Krisis hutangnya kepada kreditur. (Kheriah, 2013)
ekonomi yang berkepanjangan secara signifikan dimana pada waktu itu debitur mengalami
akan mempelopori pailitnya suatu perusahaan kesulitan financial sehingga debitur pada saat itu
ataupun debitur perorangan yang tengah dilibat tidak dapat memenuhi kewajiban hutangnya
hutang. Upaya penyelesaian kredit dengan kepada kreditur apabila debitur mengajukan
mengajukan permohonan pailit diatur PKPU maka :
berdasarkan Undang-Undang No.4 Tahun 1998 a. Pengadilan harus segera mengabulkan
tentang Kepailitan yang disahlan oleh DPR pada penundaan sementara kewajiban pembayaran
tanggal 24 Juli 1998. Debitur apabila dinyatakan utang dengan menunjuk hakim pengawas.
pailit akan kehilangan hak untuk mengelola harta b. Mengangkat satu/lebih pengurus untuk
kekayaannya dan atas harta kekayaan tersebut mengurus harta debitur dan
akan dijual guna memenuhi kewajiban menyelenggarakan sidang paling lambat pada
hutangnya kepada para debiturnya. hari ke 45 terhitung sejak putusan PKPU
Permohonan Kepailitan dan Penundaan sementara ditetapkan.
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) c. Bank harus segera menyampaikan tagihan-
merupakan bentuk lain sebagai salah satu sarana tagihan dalam kedudukannya sebagai
hukum dalam penyelesaian utang piutang. kreditur konkruen dengan melampirkan data-
Permohonan kepalitian pada dasarnya ditujukan data pendukungnya.
sebagai upaya melakukan sita umum yang d. Bank mengikuti persidangan dengan
mencakup seluruh kekayaan debitur untuk memberikan atau menolak PKPU tetap.
kepentingan untuk kepentingan para kreditur e. Agar dapat memberikan rekomendasi kepada
yang mengarah pada adanya jaminan mekanisme pengurus harta debitur, bank disarankan
penyelesaian sengketa hutang piutang antara untuk ikut sebagai panitia kreditur.
kreditur dan debitur secara adil, cepat, terbuka Dikabulkannya PKPU yang diajukan oleh
dan effektif melalui lembaga peradilan berupa debitur sangat bergantung pada rapat kreditur
adanya pembagian kekayaan debitur melalui ataupun keputusan para kreditur dipersidangan
kurator untuk memenuhi kewajiban hutangnya apakah para kreditur tidak berkeberatan atas
sesuai dengan hak-hak dari masing-masing PKPU sementara yang diajukan oleh debitur.
kreditur. (I Gusti Ngurah Krisna Aditya Putra, Dalam pelaksanaan penyelamatan dan
2017) Pihak-pihak yang dapat mengajukan penyelesaian kredit fokus utama yang hendak
permohonan pailit adalah : dicapai adalah keberhasilan dengan tingkat
a. Debitur pengembalian kredit yang maksimal dari debitur.
b. Seorang atau lebih kreditur Pada setiap upaya penyelesaian kredit hal prinsip
c. Kejaksaan (untuk kepentingan umum) yang harus dipersiapkan dan diperhatikan adalah

KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License Halaman 71
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

mencakup banyak aspek baik atas prosedur sudah diupayakan secara maksimal tetapi belum
pemberian kredit, pencairan kredit ataupun dari memberikan hasil yang positif atau debitur tidak
sisi kelengkapan dokumen kredit serta dokumen- menunjukkan itikad baik.
dokumen terkait lainnya yang akan digunakan
sebagai sarana pengesahan peng-legitimasian 3) Penyelesaian kredit macet dengan bantuan
bank yang secara yuridis formal dianggap pihak ketiga
sebagai pihak yang sah dan benar serta i. Penyelesaian kredit macet dengan
dilindungi hukum untuk menagih kredit debitur bantuan Kejaksaan Dilakukan sesuai
dengan menjual asset-assetnya guna pelunasan ketentuan yang berlaku.
kreditnya. Untuk memonitor debitur yang penagihannya
Kecukupan agunan atau collateral coverage dimintakan bantuan Kejaksaan agar agar Kantor
dari nilai agunan kredit debitur merupakan Cabang membuat Register Penyelesaian Piutang
instrumen pokok penting lainnya yang mutlak Macet ke Kejaksaan.
harus diperhatikan sehingga dalam hal bank
harus berperkara melawan debitur, bank tidak ii. Penyelesaian kredit macet dengan
hanya menang secara diatas kertas on sheet pengajuan klaim asuransi
dengan tangan hampa karena agunan kreditnya Penyelesaian kredit dengan pengajuan klaim
tidak mampu untuk mengcover atau mencukupi yang risikonya dibebankan kepada perusahaan
seluruh kewajiban hutang debitur, namun harus asuransi pada prinsipnya dapat dilakukan
menang dalam arti yang sesungguhnya. Dalam terhadap kredit yang diasuransikan (asuransi
hal demikian Legal Officer (LO) bank kredit) ataupun terhadap debiturnya (asuransi
memegang posisi kunci bank untuk dapat jiwa).
menang dalam perkara yang diajukannya dalam Pilihan penyelesaian kredit hanya akan
rangka penjualan asset debitur untuk melunasi ditempuh apabila upaya penyelamatan kredit
kredit dan kewajiban debitur kepada bank. dalam hal ini upaya restrukturing, rescheduling
Praktek beracara di pengadilan dalam rangka ataupun reconditioning (3R) tidak dapat
penyelesaian kredit cenderung terlalu berlarut- dilaksanakan. (Perbawa, 2016). Hal-hal penting
larut bahkan tidak menutup kemungkinan bank yang harus diperhatikan sebelum dilakukannya
akan menemui kegagalan dalam tindakan penyelesaian kredit antara lain meliputi :
penyelesaiannya. Para pihak berperkara dalam a. Kepastian bahwa pemberian kredit kepada
hal merasa berkeberatan terhadap isi putusan debitur telah sesuai dengan prinsip kehati-
dapat menggunakan haknya untuk melakukan hatian “prudential banking “ maupun telah
upaya hukum. Upaya-upaya hukum baik berupa sesuai dengan Kebijakan Perkreditan Bank
banding, kasasi ataupun permohonan peninjauan (KPB) Bank Danamon yang disusun
kembali serta adanya bantahan ataupun berdasarkan pedoman penyusunan kebijakan
perlawanan verset dari para pihak berperkara perkreditan bank yang dicanangkan Bank
ataupun pihak ketiga lainnya jelas akan semakin Indonesia.
memperpanjang dan memperumit proses b. Kepastian bahwa pemberian kredit yang
penyelesaian kredit yang ditempuh oleh bank. dilakukan tidak melanggar ketentuan
Penyelesaian kredit hanya dilaksanakan untuk peraturan perundangan-undangan yang
menangani kredit bermasalah yang sudah tidak berlaku, masih dalam batas sektor ekonomi,
dapat terselamatkan dan bertujuan untuk tidak segmen pasar serta dalam toleransi resiko
memperpanjang hubungan dengan debitur. yang ditetapkan sesuai kemampuan atau
Penyelesaian kredit melalui lembaga pengadilan keterbatasan yang ada.
merupakan salah satu bentuk law enforcement c. Kepastian bahwa calon debitur tidak beritikad
yang dijalankan bank sebagai upaya the last baik untuk melunasi kredit atau hutangnya
action dalam rangka memperoleh tingkat kepada bank.
pengembalian kredit yang maksimal . d. Kepastian bahwa agunan kredit yang
Penyelesaian kredit melalui saluran hukum diserahkan sebagai second way out benar-
ditempuh apabila upaya penyelamatan melalui benar meng-cover dan memiliki preferensi
restrukturisasi atau penyelesaian secara damai serta executable.

Halaman 72 KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License
Tindakan Hukum Penyelamatan Kredit Bermasalah Pada Bank

e. Kepastian bahwa bank memiliki jaringan Anwar, M. (2014). Perlindungan Hukum Terhadap
yang memadai pada waktu ditempuhnya Kreditur Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan
upaya penyelesaian kredit. Hak Tanggungan Menurut Undang-Undang No. 4
f. Kepastian bahwa dokumen hukum yang Tahun 1996. Jurnal Jendela Hukum, Fakultas
Hukum UNIJA, 1(1).
tersimpan pada bank sudah lengkap dan
Badrulzaman, M. D. (1983). Perjanjian Kredit Bank.
sempurna. Alumni.
g. Kepastian bahwa biaya-biaya yang Campbell, H. B. (1990). Black’s Law Dictionary, Sixth
diperlukan dalam rangka pelaksanaan Edition, West Publishing Co, St. Paul Minn.
tindakan penyelesaian kredit tidak Erawaty, A.F. Ell, dan J. S. B. (1996). Kamus Hukum
menjadikan beban kerugian tersendiri bagi Ekonomi. ELIPS.
bank.. Fuady, M. (2002). Hukum Perkreditan Kontemporer.
PT.Citra Aditya Bakti.
IV. KESIMPULAN Hatta Zul, E. Y. (2021). Analisis Yuridis Mengenai
Tindakan hukum penyelamatan kredit Kedudukan Kode Etik Bankir Dalam Dimensi
Tindak Pidana Perbankan. Jurnal Ilmiah
bermasalah antara lain : melalui perundingan
Universitas Batanghari Jambi, 21(2).
kembali antara Kreditur dan Debitur atau dengan I Gusti Ngurah Krisna Aditya Putra, I. N. D. (2017).
istilah lain disebut restrukturisasi, dengan Pihak Yang Berwenang Mengajukan Permohonan
langkah-langkah seperti : penurunan suku bunga Pernyataan Pailit Terhadap Debitur Dalam Kredit
kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit, Sindikasi. Kertha Semaya, 5(1).
pengurangan tunggakan pokok kredit dan I Made Jaya Nugraha, I. M. U. (2017). Upaya Bank
perpanjangan jangka waktu kredit. Dalam Penyelamatan Dan Penyelesaian Kredit
Ada 3 model penyelesaian kredit bermasalah Bermasalah. Kertha Semaya, 5(2).
yang dapat dilakukan oleh pihak Bank yaitu Kheriah. (2013). Independensi Pengurus Penundaan
sebagai berikut : 1). Penyelesaian secara damai, Kewajiban Pembayaran Utang (Pkpu) Dalam
Hukum Kepailitan. Jurnal Ilmu Hukum, 3(2).
yang dilakukan terhadap debitur yang masih
Perbawa, I. K. S. L. P. (2016). Penyelesaian Kredit
mempunyai itikad baik (kooperatif) untuk Macet dalam Perbankan. Jurnal Advokasi.
menyelesaikan kewajibannya: 2). Penyelesaian Steward, W. J. and R. B. (1996). Collins Dictionary
melalui saluran hukum atau melalui bantuan Law, Harper Collins Publisher, Sidney.
pihak ketiga antara lain : a) Penyelesaian kredit Subekti. (1991). Jaminan jaminan Untuk Pemberian
melalui Pengadilan Negeri; b) Pengurusan Kredit Menurut Hukum Indonesia. Citra Aditya.
piutang macet melalui Kantor Pelayanan Susatyo, R. (2011). Aspek Hukum Kredit Bermasalah
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), dan c). Di Pt. Bank International Indonesia Cabang
Penyelesaian Kredit Melalui Pengadilan Niaga Surabaya. Jurnal Ilmu Hukum, 7(13).
Dilakukan sesuai dengan ketentuan yang W, A. M. J. (2018). Peranan Perbankan Sebagai
Lembaga Penyalur Kredit Bagi Masyarakat.
berlaku.
Jurnal Ilmiah Serat Acitya, 7(3).
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Z. (2010). Metode Penelitian hukum. Sinar
Grafika.

KERTHA WICAKSANA Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa Volume 17, Nomor 1 2023 — CC-BY-SA 4.0 License Halaman 73

Anda mungkin juga menyukai