PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
NABILA AGUSTINA
NIM: 0191032146
KATA PENGANTAR
Pada Rencana Penelitian ini, kami sadari bahwa hasilnya masih jauh
dari sempurna sehingga terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis
memohon saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan.
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Pustaka ................................................................................. 4
A. Pengertian Kredit ......................................................................................... 4
B. Fungsi kredit ................................................................................................ 5
C. Unsur – unsur Kredit .................................................................................... 6
D. Jenis – jenis Kredit ....................................................................................... 7
E. Kredit Usaha Rakyat (KUR)......................................................................... 8
F. Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) ................................................ 9
G. Prinsip pemberian Kredit ........................................................................... 12
H. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus berkontribusi terhadap produk domestik
bruto (PDB) dari tahun ke tahun. Kontribusi UMKM terhadap PDB atas dasar harga konstan
sebesar Rp 7.034,1 triliun pada 2019, naik 22,9% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp
5.721,1 triliun. Sementara kontribusi UMKM terhadap PDB atas dasar harga berlaku sebesar Rp
9.580,8 triliun. Kontribusi ini naik 5,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9.062,6 triliun.
Tidak hanya itu, UMKM Indonesia berkontribusi dalam menyerap 119,6 juta atau 96,92% dari
total tenaga kerja di unit usaha Indonesia. Penyerapan tenaga kerja ini meningkat 2,21% dari
2018. Walaupun di tahun 2020 dan tahun 2021 kontribusi UMKM mengalami penurunan
terhadap PDB tetapi tidak bisa dijadikan dasar kurang pentingnya UMKM penurunan tersebut
tidak lepas dari kondisi perekonomian yang masih lesu akibat Covid-19.
Besarnya kontribusi UMKM dikarenakan mayoritas unit usaha Indonesia disumbangkan dari
UMKM. Sebanyak 64,2 juta atau 99,99% unit usaha Indonesia adalah UMKM. Rinciannya
sebanyak 63,4 juta adalah Usaha Mikro (UMi), 783,1 ribu adalah Usaha Kecil (UK), dan 60,7
ribu Usaha Menengah (UM). Sementara Usaha Besar (UB) hanya sebanyak 5,5 ribu atau 0,01%
dari total unit usaha Indonesia. Tenaga kerja yang terserap dari unit usaha ini sebanyak 3,6 juta
atau 3% dari total tenaga kerja Indonesia.
terbesar dari pendanaan sektor UMKM diperoleh melalui pendanaan internal, yaitu melalui dana
setoran dari pemilik usaha tersebut. Sementara bagian terbesar pendanaan eksternal diperoleh
dari kredit bank. Industri perbankan selayaknya terus mendukung upaya pengembangan
UMKM sebagai salah satu pendorong/penggerak perekonomian Indonesia. Usaha mikro yang
pemainnya jelas merupakan rakyat kecil dan dalam jumlah banyak sangat perlu dikembangkan
5
terutama untuk menopang kestabilan kondisi sosial politik yang merupakan prasyarat mutlak
adalah sumber dari inovasi produksi dan teknologi, pertumbuhan wirausaha yang kreatif dan
Dalam kaitan ini, terdapat beberapa faktor yang membuat kredit terhadap UMKM menjadi
terbatas, antara lain: UMKM memiliki tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan perusahaan
besar, UMKM memiliki tingkat kegagalan bisnis yang lebih besar sehingga lebih berisiko,
UMKM memiliki informasi keuangan yang terbatas, UMKM memiliki tingkat jaminan yang
lebih kecil. Dalam kondisi Indonesia dimana perbankan masih mendominasi lembaga keuangan,
peran perbankan sangat diperlukan dalam mengembangkan UMKM melalui penyaluran kredit
Perilaku perbankan dalam penawaran atau pemberian kredit nya dipengaruhi oleh berbagai
faktor termasuk kondisi perbankan itu sendiri. Salah satu faktor penting bagi bank dalam
menjalankan operasi nya adalah dana pihak ketiga (DPK). Dendawijaya (2009)
mendefinisikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai dana berupa simpanan dari masyarakat.
Dana Pihak Ketiga (DPK) ini lah sumber penghasilan dari bank. Bank dapat memanfaatkan
dana dari pihak ketiga ini untuk ditempatkan pada pos-pos yang menghasilkan pendapatan
bagi bank, salah satunya yaitu dalam bentuk kredit. Pemberian kredit merupakan
Non Performing Loan (NPL) adalah salah satu indikator untuk menilai kinerja
bank, karena apabila Non Performing Loan (NPL) tinggi menunjukkan indikator
gagalnya sebuah Bank dalam mengelola bisnis. Indikator gagalnya sebuah bank tersebut
6
(utang tidak bisa ditagih), serta Solvabilitas (modal berkurang) yang pada akhirnya
Mengacu dari latar belakang yang sudah disampaikan sebelumnya, maka masalah yang
1. Bagaimana pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap pemberian kredit UMKM
2. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pemberian kredit UMKM
3. Bagaimana pengaruh Non Performing Loan (NPL), dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Rakyat?
Sesuai dengan rumusan masalah dan latar belakang diatas, maka tujuan yang hendak
Ketiga (DPK) secara bersama-sama terhadap pemberian kredit UMKM pada Bank
Perkreditan Rakyat?
7
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berminat akan
permasalahan yang di bahas. Berikut:
1. Secara Teoritis
Diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya manajemen
keuangan, terutama bagi para akademisi yang ingin menganalisis Non Performing
Loan (NPL), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) serta pengaruhnya dalam pemberian
kredit UMKM.
2. Secara Praktis
Dengan mengetahui bagaimana sebetulnya preferensi dari setiap Bank dalam
menyalurkan kredit kepada sektor UMKM, ke depan akan dapat
dirumuskan bentuk kebijakan yang dapat diterapkan terhadap perbankan dalam
pemberian kredit UMKM.
Apakah perlu ada pembedaan kebijakan perkreditan terhadap setiap kelompok
perbankan?
Apakah perlu ada aturan yang mewajibkan bank memberikan kredit kepada
sektor UMKM dalam porsi tertentu?
Hal-hal tersebut menjadi rangkaian pertanyaan yang diharapkan dapat terjawab
dan ditindaklanjuti setelah diperoleh gambaran yang jelas mengenai hal tersebut dari
hasil penelitian ini.
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, tujuan
Bab ini berisi landasan teori, kajian penelitian terdahulu, definisi operasional,
Bab ini berisi jenis penelitian, variable penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Kredit
pemberian bunga.
2.1.2. Bank
rakyat banyak.
Perkreditan Rakyat.
Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) adalah salah satu jenis bank yang
kegiatannya
12
jasa dalam lalulintas pembayaran. Dengan demikian, sifat dan jasa yang
diberikan bank umum mencakup seluruh jasa perbankan yang ada, termasuk
kelebihan dana untuk disalurkan pada pihak yang kekurangan dana. Oleh
bank bukan berasal dari modal pemilik bank melainkan pihak lain
seperti para deposan maupun bank lain sehingga pada setiap neraca
ketat.
b) Risiko bunga (interest rate risk), risiko bank membiayai assets dengan
jenis dana tertentu yang tidak sama jangka waktu reviewing bunganya,
c) Risiko kredit (credit risk), risiko dimana bank tidak dapat membayar
kepada bank. Tingginya suku bunga dana yang dibayar oleh bank
kepada deposan.
modal dan leverage (equity terhadap assets). Oleh sebab itu apabila
biaya dana tinggi risiko modal akan besar karena apabila rugi akhirnya
dan sumber utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara
bentuk kredit. Dana - dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak
bank (Dendawijaya,
17
berhasil
18
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
dengan bank.
20
sebuah bank, yang mana indikator Non performing loan (NPL) yang
baik dapat dibandingkan dengan rata-rata nilai Non performing loan (NPL)
industri bank, jika nilai Non performing loan (NPL) sebuah bank lebih rendah
dari nilai Non performing loan (NPL) industri maka dapat dikatakan aset bank
Non perf
orm
ing
loa
n (NPL):
21
berikut:
22
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang
23
langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
berikut:
24
usaha; atau
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
tahun
bertahan dibandingkan dengan usaha besar. Hal ini disebabkan karena sifat
UMKM yang kurang bergantung pada pasar formal dan lembaga keuangan
pembiayaan UMKM berasal dari pihak internal, yaitu dana dari pemilik
tinggi,
26
cara yang umum dilakukan oleh bank dalam pemberian kredit termasuk
sekitarnya.
27
secara informal dari pemilik usaha dan masyarakat sekitar lokasi UMKM
banknya.
kepada perusahaan besar yang memiliki informasi dan data keuangan yang
Gambar 1
Kredit UMKM
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Variabel Dependen
ini:
32
Tabel 1
2. Variabel Independen
(NPL) dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pengukuran tersebut secara detail
Tabel 2
Variabel Definisi
No
Perbandingan antara
kredit bermasalah
dengan total kredit Kredit Bermasalah
1 bank Total Kredit
NPL Rasio
Dana simpanan
nasabah Pihak Ketiga
Total Simpanan Dana
2 yang dihimpun bank
Pihak Ketiga
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Variabel Dependen
ini:
Tabel 1
Pengukuran Variabel Dependen
(NPL) dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pengukuran tersebut secara detail
Tabel 2
Perbandingan Skala
kreditantara
bermasalah
NPL dengan total kredit Kredit Bermasalah Rasio
1 bank Total Kredit
Dana simpanan
nasabah Pihak
DPK Ketiga Total Simpanan
2 yang dihimpun Dana
bank
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, objek adalah hal, perkara, atau
orang yang menjadi pokok pembicaraan. Dengan kata lain objek penelitian
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
1. Populasi
2. Sampel
data bulan januari 2015 sampai dengan bulan desember 2020. Karena
laporan data sesuai bulan maka jumlah sampel adalah jumlah total bulan
yaitu 72.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang penulis terapkan dalam penelitian ini
1. Data Primer yaitu semua data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk
2. Data Sekunder yaitu data yang telah tersedia, namun telah pernah digunakan
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data
1. Statistik Deskriptif
asumsi-asumsi yang ada pada regresi linear berganda. Uji tersebut berupa
a. Uji Multikolinearitas
antar sesama variable bebas. Pedoman dari suatu model regresi yang
multikolinearitas
b. Uji Autokorelasi
Jika dL< d < dU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat
disimpulkan.
Deteksi Autokorelasi Negatif
Jika dL< (4-d) < dU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak
dapat disimpulkan.
a. Uji Heterokedastisitas
dan tidak membentuk pola khusus maka dapat dikatakan bahwa tidak
3. Regresi Berganda
Keterangan
a
β1, β2, .… βn = Koefisien regresi
+
+ + ……………… (3.1)
Keterangan:
a = Konstanta
e = eror
independent.
huungan dua variabbel acak. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua
tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi juga. Sebaliknya, jika koefisien
6) 1 : Korelasi sempurna
Dimana:
D = Koefisien determinasi
R = Koefisien korelasi berganda
sudah bisa langsung dibaca pada output tanpa perlu menghitung lagi.
c. Uji Parsial (Uji Statistik t)
terikat secara parsial. Uji hipotesis dengan t-test secara individual pada
Jika hasil t hitung bertanda negatif (-) ataupun positif (+) hanya
2. Jika nilai sig. > 0.05 maka variabel independen tidak berpengaruh
tidaknya pengaruh signifikan uji F ada dua. Cara yang pertama kita
lebih besar atau lebih kecil dari nilai standar statistik yang digunakan
yaitu 0.05.
tabel :
dependent (terikat).
Keterangan :
1. Jika nilai sig. < 0.05 maka variabel independen secara simultan
2. Jika nilai sig. > 0.05 maka variabel independen secara simultan