Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

TUGAS UJIAN PRAKTEK PRAKARYA DAN


KEWIRAUSAHAAN TENTANG PENGOLAHAN YAITU

NASI LIWET JAWA BARAT ( SUNDA) DAN MAKANAN


PENDAMPINGNYA

Disusun oleh:

BINTI MAHFIROH

NISN :0059328634

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

SMK NEGERI 1 GEDUNG AJI

2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
LAPORAN TUGAS UJIAN PRAKTEK PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
TENTANG PENGOLAHAN dapat terselesaikan dengan baik.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada:

1. Ibu Arliyanti, S.Pi.,M.M, Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gedung


Aji.
2. Ibu Silfia Miftahul Janah , Selaku guru pelajaran PKWU SMK Negeri 1
Gedung Aji.
3. Guru-guru SMK Negeri 1 Gedung Aji.
4. Kepada Ayah Ibu yang telah membesarkan dan mendidik kami hingga
saat ini.

Penulis tugas ujian praktek PKWU menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu keritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Gedung Aji , Januari 2024

Binti MAHFIROH
BAB I SEJARAH

A. Pengertian Nasi Liwet

Tradisi merupakan sedala sesuatu yang di warisi di masa lalu dan terlihat pada
sikap dan perilaku manusia yang sudah ber proses dan diwariskan secara turun
temurun. Eksistensi nasi liwet dapat di telusuri pada mantra Jangjawok, atau jenis
produk kesususatraan lisan ( Turgarini, 2020). Hingga kini, tradisi membuat Nasi
Liwet masih berjalan dalam tradisi botram dan bancakan di suku sunda dan masih
sering dijadikan sebagai sebagai menu makanan bersama hingga disajikan pada
tradisi upacara adat.

Sanguliwet atau Nasi Liwet Sunda merupakan salah satu jenis Nasi Liwet yang
popular hingga saat ini dalam tatar sunda. Liwet an berasal dari kehidupan
masyarakat perkebunan dan lahir dari alas an penghematan dimana penghematan
tersebut tak lain karena masayarakat ditanah suda menempuh perjalanan ber jam-jam
ke perkebunan ( Adakurnia, 2017)

Teddi Muhtadin juga menjelaskan bahwa kata “ngaliwet” sebenarnya merupakan


istilah untuk proses pembuatan Nasi Liwet Sunda, yang pada umumnya akan
menggunakan ketel/kastrol lalu dimasak dengan bumbu –bumbu antara lain
garam,bawang merah,bawang putih, daun salam,serei,lengkuas,dan cabe.

Proses memasak liwet ini dimuat di dalam Serat Centini pada penulisan di tahun ke
1819, dan menurut Murdijati Gardijito produk hasil dari liwetan ini tersebar
keseluruh pulau jawa dan Sumatra hingga akhirnya ada penyesuaian berdasarkan
kearifan local setempat (Adiakurnia,2017). Serat Centhini merupakan salah satu
sastra sejarah Jawa yang mulai dituliskan pada bulan januari 1819 dan pengerjaannya
memakan waktu hingga tahun 1823. Serat centhini ini berisikan 4.200 halaman yang
memuat tentang sejarah Jawa, ilmu-ilmu pendidikan, geografi,asitektur,ilmu alam,
filsafat, agama , sulap, kesakitan ,pelambang, adat istiadat, tata upacara tradisi, etika ,
pisikolog, flora dan fauna, obat-obatan, makanan,seni dan masih banyak lagi
beberapa hal lainnya (Bayik,2016), serat centhini ini pada awalnya dituliskan penuh
dalam bahasa jawa,namun saat ini sudah dapatditemukan versi novelisasinya yang
ditulis dalam bahasa indnesia oleh Agus Wahyudi.
B. Awal Mula Liwetan.
Liwet sunda lahir dari kebiasaan masyarakat sunga yang mayoritas berprofesi
sebagai petani untuk membawa Liwetan sebagai bekal mereka di sawah karena
keadaan tanah Sunda pada masa itu merupakan luasan daerah perkebunan. Beda
halnya seperti pedesaan yang ada didaerah Jawa Tengah yang di dominasi oleh
wilayah peternakan ( Mawandhi,2017).

Nasi dan lauk yng di masak di kastrol memudahkan mereka untuk membawa dan
menghangatkan kebali bekal yang telah di bawa dan di santap beramai-
ramai.Kemudian sebagai pelengkap biasanya mereka mengambil beberapa jenis sayur
di sekitaran sawah atau kebun saebagai pelengkap santapan yang disebut dengan
lalap, kemudian Liwetan disantap dengan alas dari daun pisang.

Nasi liwet pertama kali dari kalangan masyarakat di desa Menuran, Kecamatan Baki,
Kabupaten Sukoharjo, di Jawa Tenggah, dan proses masaknya sudah terdapat
didalam serat centhini (1814-1823) pada penulisan di tahu ke 1819.Hingga
kemudaian, pada tahun 1934 meulai terjadi menyebaran ke berbagai wilayah
Indonesia. Wilayah Jawa Barat atau disebut juga dengan Tanah Pirangan merupakan
salah satunya . Namun, perbedaan komponen bahan yang di gunakan pada hidangan
Nasi Liwet antara tiap daerah, akhirnya disesuaikan dengan kearifan dan keadaan
lokasi setempat. ( Hidayat,2019).

Terdapat beberapa naskah sejarah yang berisikan mengenai kuliner sunda dalam
bentuk lisan kuno seperti contohnya sejarah Kabuyutan Sunda pada tahun 612-
1595(Kerajaan Galuh), serat centhini pada tahun 1819 dengan sejarah Cirebon pada
tahun 1518, serta sejarah kehidupan kamum Menar Priangan tahun 1800-1942 yang
masih tersimpan catatan di masa sekarang .

Dilansir dari tirto.id, Nasi Liwet awalnya dihadiahkan dengan upacara doa tang
dinaikan sebagai permohonan atas keselamatan seluruh semesta dan harapan agar
malapetaka tidak terulang lagi , dan makna dibalik tradisi Liwetan ini juga
kaitannyazaman dahulu dengan kebersamaan dan persaudaraan ketika orang-oaran
menyantap makanan bersama-sama menggunakan tangan tanpa memandang derajat
orang lain dengan mengitari daun pisang sebagai alas makan.

Sejak zaman dahulu Nasi Liwet memang merupakan hidangan yang bias disajikan
saminggu sekali bagi keluarga-keluarga sunda. Bagi orang sunda, makna trade si
Liwetan ini sepenuhnya adalah mengenai kesederhanaan. Makna kesederhanaan itu
dapat dengan jelas kita lihat pada menu-menu lauk yang di sajikan di Liwetan Sunda
yang dalam hal penyajiannya maupun mempersiapkan tergolong mudah. Namun saat
ini seiring dengan meninggkatnya taraf hidup masyarakat sunda ,kini ayam ungkep
kuning pun mulai di sajikan (menurut Dewi Turgarini)

C. Perbedaan Liwetan Sunda Dan Liwetan Solo .


Nasi Liwet adalah nasi gurih yang sangat mudah di jumpai di Jawa Tengah dan
Jawa Barat. Meski memiliki makna yang sama , nama Sego Liwet Solo dan Liwet
Sunda berbeda , yaitu;

1. Liwetan Solo.
Sego Liwt Solo lahir dari kalangan masyarakat di desa Menuran, Kecmatan
Baki, kabupaten Sukoharjo dan memang dibuat dengan tujuan konsumsi
peribdi dan dijual kepada masayarakat sekitar. Hingga akhirnya pada
tahun1932, Nasi Liwet Solo tersebut mulai di perdagangkan lebih luas oleh
masyarakat setempat dan terus berkembang ke beberapa daerah lain seperti
Mangkunegara, Kalteng hingga Yogyakarta.

Rasa gurih Khas Nasi Liwet khas Solo berasal dari santan yang dimkasal
bersama dengan serai dan daun salam yang di campurkan pada saat
pemasakan nasi. Liwetan Solo merupakan makanan yang disajiakan dengan
lauk lebih berkuah, oleh Karen itu Liwetan Solo dimakan dengan
menggunakan alat makan.
Liwetan Solo yang tradisional yang tradisional disantap dengan menggunakan
wadah yang terbuat dari daun pisang yang bisasanya di sebut “ dipincuk”
yang terbuat dari daun pisang juga.

2. Liwetan Sunda.
Liwetan Sunda yang biasa disebut dengan “Nasi Botram” atau “ Sangu
Liwet” juga memiliki ciri khas gurih yang berasal dari bumbu yang dimasak
bersama , Liwetan Sunda tidak menggunakan santan sebagai perasa gurih
dikarenakan letak geografis di dataran tinggi sehingga sangat sulit ditemukan
pohon kelapa. Liwetan Sunda lahir dari kebiasaan masyarakat Sunda yang
mayoritas berprofesi sebagai petani untuk membawa Liwetan sebagai bekal
mereka disawah Karen keadaan tanah Sunda pada masa itu merupakan luasan
daerah perkebunan. Beda halnya seperti pedesaan yang ada di daerah Jawa
Tengah yang lebih di domonasi oleh wilayah perternakan .
Nasi dan lauk yang di masak di kastrol memudah kan mereka untuk
membawa dan menhangatkan kembali bekal yang telah dibawa dan di santap
beramai –ramai. Kemudian sebagai mereka biasa mengambilbeberapa
sayuran disekitar sawah atau kebun sebagai pelengkap santapan yang disebut
lalapan , kemudian Liwetan dan di santap dengan alas pisang .

Liwetan Sunda pada zaman dahulu hanya disantap dengan ikan asin pada
atau ikan kembung, Namun sekarang telah disajikan lauk pauk yang lebih
varisai dan lebih lengkap juga. Menurut Adrian Madzharov dari Stervens
Institute Of Technologi. Cara menyantap makanan secara langsung dari
tangan kosong sebetulnya mempengaruhi pemikiran kita terhadap rasa
masakan dan jumlah makanan yang di knsumsi makan dari itu Liwetan Sunda
di sajikan kering ini terasa sangat nikmat apa bila disntap langsung
menggunakan tangan dan beramai-ramai bersama kerabat
BAB II RESEP DAN CARA MEMBUAT NASI LIWET
Berikut adalah alat dan bahan yang di gunkan untuk membuat Nasi Liwet;

 Bahan
 Beras 500 gram
 Bawang merah 5 siung

 Bawang putih 5 siung


 Serai 2 batang
 Daun Salam 3 helai
 Air secukupnya
 Garam 1 sendok makan
 Cabai Rawit sesuai selera
 Alat
 Panci kastrol/periuk
 Pisau
 Talenan
 Tutil kayu

 Cara Membuat Nasi Liwet Sunda


1. Iris bawang merah dan bawang putih, lalu geprek serai.
2. cuci bersih beras lalu masukan ka panci liwet. Tuangkan air hingga
batas sebuku jari tangan .
3. tambahkan bawang merah, bawang putih ( sudah di iris), daun salam,
serai ( sudah di geprek) dan garam aduk hingga rata.
4. Tata cabe rawit di atasnya.

5. Sesekali diaduk dan setelah air agak menyusut tutup panci liwet dan
masak hingga air menyusut dan nasi matang . Gunakan api kecil .
6. Siap disajikan
BAB III KOMPONEN TAMBAHAN

A. Ayam Goreng Lengkuas


1. Sejarah Ayam Goreng Lengkuas

Ayam goreng memang menjadi makanan paling populer, terutama di


Indonesia makanan ini menjadi favorit. Disajikan dengan variasi yang
begitu beragam membuat penikmat ayam goreng tak pernah bosan. Bahkan
tiap daerah memiliki resep olahan ayam tersendiri dengan cita rasa khas
daerah masing-masing.

Salah satunya Ayam Goreng Lengkuas khas Sunda. Jangan lagi


meragukan masakan yang satu ini. Lezatnya taburan lengkuas parut yang
berbaur dengan bumbu halus menciptakan rasa gurih hingga membuat lidah
bergoyang.

Sebenarnya di beberapa daerah lain juga memiliki jenis masakan ini,


namun memiliki nama khasnya masing-masing, seperti Ayam Goreng
Lengkuas gula jawa khas Surabaya dan ayam goreng lengkueh khas
Padang. Cita rasa yang kaya akan rempah menjadi salah satu alasan
mengapa Ayam Goreng Lengkuas ini banyak digemari.
Ayam Goreng Lengkuas, Olahan Kuliner Berempah Khas Sunda

ada dasarnya sajian Ayam Goreng Lengkuas ini berbahan dasar


menggunakan bumbu seperti lengkuas parut, kunyit, bawang putih, dan
serai untuk menciptakan rasa gurih yang khas. Bumbu – bumbu tersebut
digunakan untuk mengungkep ayam hingga berjam-jam. Sehingga
bumbunya benar-benar meresap kedalam membuat rasa ayam semakin
gurih.

Sekilas, jika diperhatikan Ayam Goreng Lengkuas ini mirip ayam goreng
yang ditaburi serundeng. Namun Ayam Goreng Lengkuas bukan bertabur
serundeng melainkan taburan ini berasal dari lengkuas yang diparut seperti
namanya.
Penggunaan lengkuas ini menjadi kunci utama dan berperan penting
terhadap resep Ayam Goreng Lengkuas yang akan dibuat. Namanya juga
Ayam Goreng Lengkuas, pasti menggunakan bahan lengkuas dong.

Remahan lengkuas ini membuat cita rasa yang super istimewa. Sangat
krispi, gurih dan lezat cocok dinikmati dengan nasi putih hangat dan
sambal lalapan. Kuliner Nusantara Ayam Goreng Lengkuas khas Sunda ini
nikmatnya membuat untuk tidak rela bagi-bagi

2. Komponen Dan Proses Pemasakan


Berikut adalah alat dan bahan yang di gunkan untuk membuat Nasi Liwet;

 Bahan

1. Ayam yang sudah di ptong-potong


2. Bawang putih 3 siung
3. Bawang merah 4 siung
4. Kemiri 5 butir
5. Kunyit 2 cm
6. Jahe ½ ruas
7. Daun salam 2 lembar
8. Lengkuas 2 ruas
9. Air 100ml, garam, dan kaldu bubuk
10. Minyak secukupnya

 Alat

 Cobek dan ulekan


 Parutan
 Wajan
 Sepatula
 Serokan

 Cara Membuat ayam goring lengkuas


 Haluskan bumbu ; bawang merah bawang
putih,ketumbar,kemiri,jahe,kunyit.

 Dan parur lengkuas juga geprek sereh


 Tumis bumbu halus bersana dengan lengkuas parut, daun salam, sereh
sampai harum.tambahkan rasa dan sedikit air.

 Masak sampai ayam empuk dan bumbu meresap,air mongering/


menyusut dan sesekali di aduk.
 Goreng semua dengan minyak panas dengan api sedang dan goring sisa
unkepan sampai kering dan kecoklatan

 Siap disajikan
B. Sambal Terasi

1. Sejarah Sambal Terasi

Aroma dan cita rasa dari olahan makanan dengan bumbu terasi ditemani
dengan nasi hangat tentu akan sangat nikmat nan lezat. Berbicara terasi di
Indonesia, tidak akan terlepas dari Kota Cirebon sebagai salah satu daerah
penghasil terasi. .

Bumbu masak yang dibuat dari ikan dengan tambahan udang rebon yang
difermentasikan, dibentuk seperti adonan atau halnya pasta berwarna hitam,
merah atau kadang-kadang coklat. Aneka varian warna tersebut karena telah
ditambah dengan pewarna atau tambahan lain. Proses pengolahan terasi
terjadi dalam proses fermentasi, penumbukan sampai dengan penjemuran
kurang lebih selama 20 hari. Dalam prosesnya garam digunakan sebagai
bahan pengawet.
Ciri unik dengan bau yang tajam merupakan ciri khas terasi yang
menjadikannya bumbu masak popular di kawasan Asia Tenggara dan
Tiongkok Selatan. Tidak hanya digunakan sebagai pelengkap olahan sambal,
kini terasi juga digunakan sebagai penyedap beragam masakan resep
tradisional Indonesia.

Setiap asal usul suatu makanan pasti mempunyai sejarah tersendiri, begitu
pula dengan terasi yang tak kalah beken menjadi primadona bagi para
pelancong saat berkunjung ke kota Cirebon.

Bumbu terasi memiliki sejarah panjang. Sejak era Padjajaran, jauh sebelum
lahir Kesultanan Cirebon, terasi menjadi upeti dan komoditas penting.
Terlebih di era kejayaan Kesultanan Cirebon hingga sekarang.

Dalam sejarah Cirebon, terasi berasal dari kata asih yang diberi imbuhan ter-.
Kata "asih" sendiri dalam Bahasa Sunda bermakna cinta atau halnya suka.
Dengan demikian jika kata asih diberi imbuh ter-, maka akan menjadi kata
terasih yang artinya sangat dicintai atau sangat disukai. Karena bahasa selalu
mengalami perkembangan seiring dengan perubahan zaman, begitupun
dengan kosa kata bahasa yang seringkali mengalami pengurangan atau
penambahan seperti kata terasih ini. Kata "terasih" tersebut mengalami
pengurangan suku kata sehingga menjadi kata "terasi".

Terasi pada awalnya merupakan bumbu masakan sebagai bentuk penyedap


rasa yang diciptakan oleh Pangeran Walasungsang, salah satu pendiri Cirebon.
Hal ini bermula karena kebiasaanya yang sering mencari udang rebon.
Kemudian hasil dari tangkapannya tersebut diolah menjadi terasi.

Raja Kerajaan Galuh (Sunda Timur) sangat menyukai bumbu masakan terasi
ini. Oleh sebab itu, dalam cerita sejarah Cirebon disebutkan Raja pernah
marah pada pelayan kerajaan dikarenakan makanan yang disediakan tidak
dibumbui terasi.

Dalam beberapa naskah mengenai sejarah Cirebon menyatakan bahwa awal


mula kemarahan Raja Galuh hingga berakhir dengan penyerangan Cirebon
secara besar-besaran diakibatkan karena Cirebon menghentikan pengiriman
upeti garam dan terasi. Pada masa itu, Cirebon merupakan negeri bawahan
Kerajaan Sunda Galuh sehingga pada setiap kurun waktu yang telah
ditentukan Cirebon memberikan terasi sebagai bentuk upeti untuk Kerajaan
Galuh.

Dengan sejarahnya yang begitu panjang dan unik serta sensasi rasa yang
menggulir di lidah, tentulah ini menjadi sesuatu yang tak biasa dan membuat
kagum. Tak heran jika sampai saat ini olahan makanan dengan menggunakan
bumbu terasi masih banyak diminati bagi para pecintanya. Bagi Anda yang
belum pernah mencoba atau bahkan tidak suka dengan cita rasa aroma terasi,
rasanya patut Anda coba untuk sesuatu hal baru di lidah Anda.

2. Komponen Dan Proses Pemasakan


 Bahan
 Terasi
 Cabai rawit
 Cabai keriting
 Bawang putih
 Bawang merah
 Tomat
 Garam
 Minyak

 Alat
 Cobek dan ulekan
 Wajan
 Sepatula
 Serokan
 Solet sambel

 Cara Membuat Sambal Terasi


 Panaskan minyak lalu Goreng terasi
 setelah itu goreing cabai rawit, cabai keriting,bawang putih, bawang
merah, dan tomat secara barsamaan dan tutup adar tidak meletus/
muncrat kemana.

 Angkat dan ulek semua komponen dan masukan penyedap makanan.


 Siap disajikan

C. Lalapan
 Sejarah Lalapan

Lalapan merupakan salah satu pendamping pada kuliner khas Sunda.


Keberadaan lalapan selalu hadir untuk menemani nasi panas dan sambal pada
aneka makanan, terlebih pada kuliner Jawa Barat.

Bagi orang Sunda, sebuah masakan terasa tak lengkap tanpa kehadiran
beraneka ragam sayuran mentah di sampingnya. Lalapan berasal dari kata
"lalap" yang berarti daun-daun muda, mentimun, petai mentah, dan masih
banyak lagi.

Keberadaan lalapan sebagai pelengkap sebuah masakan sudah menjadi


tradisi dan karakter masyarakat Sunda. Dikutip dari berbagai sumber,
keberadaan lalapan sudah ada sejak ribuan tahun lamanya.

Makanan ini bahkan disebutkan dalam Parasati Taji 910 masehi yang
ditemukan di Ponorogo. Dalam prasasti ini, lalapan dikenal sebagai kuluban
Sunda.
Pada 1930-an, lalapan tidak hanya berbentuk dedaunan mentah di tanah
Sunda. Lalap juga berupa umbi seperti kunyit atau kencur, buah-buahan
muda, mentimun, juga bunga seperti kenikir, honje atau combrang.

Retno Hendariningrum dalam jurnalnya yang berjudul Budaya dan


Komunikasi Kesehatan (Studi Pandangan Kesehatan pada Masyarakat Sunda
dalam Tradisi Makan Lalapan) menuliskan bahwa beberapa penelitian
sosiologi mengungkap konsumsi lalapan sudah menjadi budaya, tradisi, dan
karakter masyarakat Sunda.

Hal ini diperkuat oleh letak geografis dan keadaan alam tanah Sunda.
Letaknya berada di wilayah Jawa Barat yang dikelilingi oleh gunung dan
pegunungan, menjadikan tanah Sunda begitu subur.

Berbagai jenis sayur mayur dapat tumbuh dengan baik di tanah Sunda.
Keadaan alam yang dingin membuat orang Sunda berupaya membuat
makanan yang mampu meningkatkan rasa panas dalam tubuh.

Pewarisan budaya mengonsumsi lalapan juga terlihat dengan adanya mitos


mengenai kecantikan dan rahasia kulit mulus gadis Sunda berkat makan
lalapan sebagai gaya hidup. Meskipun kini banyak makanan Sunda yang
modern, tetapi dalam penyajiannya tetap tak pernah lepas dari lalapan

 Kandungan Lalapan
1. Timun
Sayur yang dapat dimakan langsung ini memiliki banyak kandungan
air ini berkhasiat untuk melancarkan pencernaan dan menurunkan
berat badan. Selain itu, timun juga memiliki kandungan antioksidan
yang dapat menimalisir resiko kanker dan penyakit jantung.

2. Kemangi
Sayuran kecil yang memiliki wangi yang khas juga memiliki
kandungan untuk meredakan sariawan. Penelitian dari Swiss Federal
Institute Of Technology mengungkapkan daun kemangi memiliki
kandungan (E)-bet-caryolhyllene (BPC) yang ditafsir dapat
mengobati radang sendi dan radang usus.

3. Terong
Terong yang dimaksud kali ini adalah terong yang berukuran bulat
dan berwarna hijau. Walaupun berukuran kecil, sayur ini juga
memiliki banyak khasiat bagi tubuh kita untuk meminimalisir kejang
akibat panas dingin, mengobat encok, dan melancarkan buang air
kecil.

4. Kol
Sayur berukuran besar yang dapat dimakan mentah ini kaya akan
vitamin C dan K ;yang berguna unuk meningkatakan imun tubuh.
Selain itu, kol juga dapat memperbaiki saluran pencernaan dan radang

Berikut ini adalah gambar hasil pengolahan nya ;

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai