Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEBERAGAMAN MAKANAN KHAS DAN BAJU


ADAT DI INDONESIA

Kelas IX I smpn 02 solear


Nama Kelompok
1. Eka Wahyuningsih 4. Safira
2. Amanda 5. Nurholipah
3. Sri Mulyani
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Makalah ini berisi tentang keberagaman makanan khas dan baju adat di
indonesia

Makalah ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai
pihak.Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan
pikirannya yang telah diberikan.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih
jauh dari kata sempurna.

Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan makalah ini
dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan teman-teman
umumnya
1.Makanan Khas Dan Baju adat Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia. Ibukotanya adalah Bandung. Provinsi
Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayah Jawa Barat berbatasan dengan Laut
Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI
Jakarta di barat. Mayoritas penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang berbicara dengan
Bahasa Sunda. Provinsi Jawa Barat terdiri dari 18 kabupaten, 9 kotamadya, 627 kecamatan,
645 kelurahan dan 5.312 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai
44.039.313 jiwa dengan total luas wilayah 35.377,76 km² Sama dengan Provinsi lain di
Indonesia, Jawa Barat memiliki keanekaragaman budaya. Budaya suatu daerah menjadi ciri
budaya masyarakatnya. Ada banyak bentuk-bentuk budaya di Indonesia, di antaranya rumah
adat, pakaian adat, seni musik, tarian, senjata, hingga bahasa daerah

Makanan Khas Jawa Barat


Provinsi Jawa Barat terdiri dari 26 kota dan kabupaten yang memiliki makanan khas di
setiap daerahnya. Makanan Sunda memiliki rasa rempah dan ciri khasnya tersendiri. Ke-26
kota dan kabupaten tersebut di antaranya Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut,
Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang,
Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Sukabumi, Depok, Cimahi, Tasikmalaya, dan Banjar.
Berikut adalah daftar makanan khas Jawa Barat,
1. Nasi Liwet Nasi Liwet

merupakan makanan yang sering disajikan di berbagai acara. Nasi Liwet juga akrab disajikan
dengan tambahan ikan teri, daun serai, tahu, dan juga ayam goreng. Keunikan dari nasi liwet
adalah rasa nasinya yang sedikit manis dan kental dengan wangi santan kelapa.

2. Nasi Timbel Sajian


dari nasi timbel sendiri agak mirip dengan sajian dari nasi liwet. Hanya saja, nasi timbel
umumnya disajikan dengan bungkusan daun pisang. Untuk menikmati hidangan ini, Anda
dapat menambahkan sayur asam ataupun ikan asin.
3. Nasi Tutug Oncom

Hidangan yang berasal dari Tasikmalaya ini merupakan campuran dari nasi dan juga olahan
kedelai alias oncom. Tidak jarang bagi restoran-restoran untuk menyajikan nasi tutug oncom
dengan tambahan ikan asin, daun pisang, jeruk nipis, ataupun tempe. Bahan saus yang
membuat hidangan ini unik adalah karena sambal hijaunya.

Baju Adat
1.Kebaya Sunda

Pakaian adat Jawa Barat yang satu ini identik dengan warna cerah, seperti merah, putih, ungu,
dan kuning. Kalau dilihat secara sekilas, kebaya sunda mirip dengan kebaya Jawa Tengah
dan Jawa Timur. Bedanya adalah bagian lehernya.Ketika pakai kebaya sunda, biasanya
disertain dengan aksesori yang cukup banyak. Kamu harus pakai giwang, kalung, gelang, dan
cincin untuk membuatnya terlihat semakin elok. Tidak lupa membuat konde di rambut untuk
tampil lebih cantik lagi.

2. Pangsi
Pakaian adat yang satu ini sangat identik dengan masyarakat Sunda. Biasanya pangsi
berwarna serbahitam, mulai dari atasan hingga bawahannya. Atasannya berupa kemeja
dengan kerah tegak yang biasa disebut salontreng. Bawahannya adalah celana panjang
longgar yang panjangnya tidak melebihi mata kaki.

Pangsi biasa dipakai oleh masyarakat Jawa Barat yang berprofesi sebagai petani dan buruh.
Pakaian ini biasa disandingkan dengan baju kaos berwarna putih di bagian dalamnya.
Beberapa orang juga sering membawa sarung saat mengenakan pakaian pangsi ini.

3. Beskap

Pakaian adat ini biasanya digunakan untuk acara resmi, seperti pernikahan, pertemuan skala
nasional, atau upacara adat di Jawa Barat. Beskap punya warna hitam polos dan biasanya
digunakan seragam oleh sebagian besar orang.

Baju ini biasanya tebal dengan kerah tinggi tanpa lipatan. Potongan bagian depan dan
belakangnya pun berbeda dan tidak simetris. Hal ini untuk memudahkan pemakaian keris di
bagian belakangnya.

Kancing beskap juga terbilang cukup unik karena dibuat menyamping. Beskap bianya dipakai
dengan kain jarik yang memiliki pola khas Jawa Barat. Ada pula alas kaki tertutup yang
membuatnya jadi semakin terlihat formal

2.Makanan Khas Dan Baju adat Provinsi Sumatera Utara


Provinsi Sumatera Utara merupakan rumah bagi berbagai suku, seperti Suku Batak, Suku
Nias dan Suku Melayu. Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia
karena memiliki sub-sub suku yang cukup banyak. Maka dari itu, budaya yang dimilikinya
sangat beragam seperti pada pakaian adat Sumatera Utara.

Setiap sub suku Sumatera Utara memiliki pakaian adat mereka masing-masing yang dapat
memperlihatkan ciri khas dan karakteristik masing-masing kebudayaan mereka.

Pakaian adat
1. Pakaian Adat Suku Batak Toba

Yang pertama adalah pakaian adat Suku Batak Toba. Busana ini terbuat dari bahan utama
kain ulos dari mulai bagian atas sampai bagian bawah baju. Bagian atas disebut hande-hande
untuk laki-laki, sedangkan untuk bagian bawahnya disebut singkot.
Terdapat aksesori penutup kepala yang disebut bulang-bulang, detat atau tali-tali dan kain
selendang yang digunakan pada saat acara atau upacara adat yang terbuat dari kain ulos ukia
ragihotang, sadum, jugjaragidup dan runjat.
Selain itu baju adat suku Batak Toba dapat digunakan juga untuk perayaan pesta dan acara
pernikahan.Kain ulos yang digunakan ditenun secara manual, disematkan motif menarik
berupa benang emas atau perak, sehingga kilauan kain ini akan menambah menarik bagi yang
mengenakannya. Kain ulos memiliki bermacam corak dimana masing-masing memiliki motif
yang khas dan menarik, antara lain:

 Kain Ulos Antakantak 


 Kain Ulos Bintang Maratur 
 Kain Ulos Bolean 
 Kain Ulos Mangiring 
 Kain Ulos Padang Ursa 
 Kain Ulos Pinan Lobu-lobu 
 Kain Ulos Pinuncaan

2. Pakaian Adat Suku Batak Karo


Pakaian adat Suku Batak Karo tidak jauh berbeda dengan Batak pada umumnya. Pakaian adat
suku Batak Karo terbuat dari bahan kain berupa pintalan kapas yang dikenal dengan nama uis
gara. Uis gara pada umumnya menggunakan benang berwarna merah, maka dari itu kain ini
seringkali disebut dengan nama kain merah.

Kain Uis Gara memang artinya kain merah, yang terbuat dari tenunan benang merah yang
dipadukan dengan warna lain seperti warna hitam dan putih. Ditambah dengan motif
berwarnakan logam mulia seperti emas dan perak yang memberikan warna yang elegan dan
mewah.

Makanan Khas
1.Mie Gomak

Sesuai dengan namanya, mie gomak merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar mie.
Namun mie yang kerap digunakan adalah mie lidi atau mie besar. Dinamai mie gomak,
karena dalam sejarah pembuatannya mie ini dilakukan dengan cara digomak-gomak atau
digenggam dengan tangan. Walaupun saat ini tidak lagi dibuat dengan cara seperti itu.
Mie gomak bisa dibuat dengan dua cara pengolahan, yakni dengan cara basah dan berkuah
gurih atau dengan cara digoreng. Seperti umumnya ciri khas masakan Sumatera Utara, mie
gomak dibuat dengan tambahan bumbu andaliman untuk mempertajam rasa pedasnya.
2.Natinombur

Natinombur merupakan jenis masakan ikan yang disiram bumbu di atasnya. Sebutan
Natinombur berasal dari kata tombur yang berarti direbus.
Berdasarkan legenda pembuatnya, untuk membuat bumbu dari masakan ini harus direbus
dulu sebelum dihaluskan baru ditaburkan di atas ikan yang sudah dibakar. Namun seiring
berjalannya waktu, pengolahan bumbu tidak lagi dengan cara direbus melainkan ditumis.
Bumbu-bumbu yang dipakai adalah bawang merah, jeruk nipis, andaliman, jahe dan kemiri
yang dihaluskan lalu ditumis. Jenis ikan mas dan mujair merupakan yang terbaik untuk
masakan Natinombur.

3.Makanan Khas Dan Baju adat Provinsi Sulawesi Barat


Sulawesi Barat itu tidak hanya cocok dijadikan tempat berlibur karena banyaknya destinasi
wisata alamnya yang mempesona semata, namun juga bisa menjadi tempat berburu kuliner
lezat untuk memanjakan lidah. 

Berikut adalah sejumlah deretan makanan khas Sulawesi Barat yang tidak boleh Anda
lewatkan begitu saja.

1. Bau Peapi 

Bau Peapi merupakan kuliner berkuah dan terbuat dari olahan seafood. Anda bisa mencicipi
kelezatannya ketika bertandang ke kota Mamuju, Sulawesi Barat. 

Kelezatan rasanya sendiri didapatkan dari olahan daging ikan segar yang kemudian dimasak
bersama dengan kuah kuning aneka rempah. 

Bahkan aroma saja berhasil membuat siapapun tertarik mencobanya. Rasanya akan semakin
mantap ketika dikonsumsi selagi hangat bersama dengan nasi hangat dan minuman segar. 
Sekali mencicipinya, saat itu juga Anda telah dibuat jatuh hati dan tidak bisa berhenti
menyantapnya hingga habis tak bersisa. Kini kelezatannya bahkan sudah tersebar luas di
kalangan wisatawan luar daerah. Tertarik mencobanya ? 

2. Golla Kambu

Jika dilihat sekilas, Golla Kambu akan mengingatkan Anda dengan wajik si makanan khas
tanah jawa. Tapi kalau soal rasa, tentu saja keduanya memiliki keunikan tersendiri sebagai
keunggulannya. 

Golla Kambu hadir dengan rasa manis khas yang bisa membuat siapapun jatuh hati
kepadanya, karena adanya tambahkan gula merah sebagai pelengkapnya. 

Baju adat

Pakaian Adat Suku Mandar Wanita

Pakaian adat Sulawesi Barat oleh suku Mandar juga digunakan oleh kaum wanita. Pakaian
khas ini yang digunakan oleh wanita Mandar dikenal dengan pakaian Pattuqduq Towaine.

Secara umum, pakaian tradisional ini digunakan pada saat menari tarian daerah Sulawesi
Barat, yakni tari patuqdu. Selain itu, pakaian khas ini juga kerap dikenakan pada saat upacara
adat pernikahan.

Busana tradisional ini memiliki ciri bagian lengan tidak sampai pergelangan tangan, atau
dengan kata lain pakaian ini berlengan pendek. Pakaian ini dibuat dengan kombinasi warna
yang cerah seperti warna merah, kuning, dan hijau.
Ada perbedaan dalam menggunakan pakaian adat untuk wanita Mandar. Berdasarkan
kegunaannya, ketika pakaian Mandar digunakan pada saat menari tarian tradisional maka
aksesoris yang terdapat pada pakaian tersebut berjumlah 18 buah, sedangkan ketika pakaian
Mandar digunakan untuk upacara adat pernikahan maka aksesorisnya berjumlah 24 buah.

Aksesoris yang kerap ditambahkan pada saat mengenakan pakaian adat wanita Mandar ini
meliputi hiasan kepala, ikat pinggang, serta perhiasan gelang.

Perhiasan gelang itu dibedakan menjadi beberapa macam gelang. Adapun daftar macam-
macam gelang khas Mandar Sulawesi Barat adalah sebagai berikut:

1. Gallang Balleq adalah sepasang gelang yang digunakan di kedua tangan, yakni kanan
dan kiri. Gelang ini memiliki ukuran 15 sampai 20 cm.
2. Poto adalah gelang kecil yang digunakan sebagai pengait gelang dengan ukuran lebih
besar. Gelang ini juga digunakan di kedua pergelangan tangan.
3. Jima Salleto adalah gelang dengan ukuran yang cukup lebar dan dikaitkan di bagian
bahu wanita.
4. Teppang adalah gelang yang dipakai dibawah gelang Jima Salleto.
5. Jima Maborong adalah gelang yang digunakan para bangsawan. Gelang ini adalah
pengganti dari gelang Jima Salleto.
6. Sima-simang adalah gelang yang memiliki 8 buah bulir yang berukuran cukup besar.

Pakaian Adat Suku Mandar Pria

Bagi para kaum pria suku Mandar, pakaian yang biasa mereka kenakan terdiri dari busana
atas yang berupa jas hitam, kemudian untuk bawahan mereka padu padankan dengan celana
hitam beserta kain sarung tenun khas Mandar.
Kain tenun tersebut diperuntukkan sebagai ikat pinggang, yakni dengan cara melingkarkan
kain sarung di pinggang menjuntai sampai ke batas lutut pria dewasa. Kain tenun ini
cenderung berwarna kontras dari warna hitam busana atasan dan bawahan sebelumnya,
sehingga menjadikan pakaian adat pria Mandar terlihat elegan dan menawan.

Penggunaan pakaian adat Sulawesi Barat ini diharapkan bahwa setiap pria suku Mandar
berkarakter gesit dan cekatan dalam segala kegiatan dan pekerjaan.
Pakaian tradisional ini tidak lengkap tanpa adanya aksesoris tambahan, yakni biasanya para
pria Mandar mengenakan aksesoris berupa penutup kepala yang kerap dikenal dengan
sebutan songkok tabone.

Sementara itu pakaian adat pria Mandar juga dipadankan dengan aksesoris seperti perhiasan
liontin yang disematkan di saku jas bagian sisi kiri. Tidak lupa para pria juga menggunakan
sepatu pantofel atau sandal kulit sebagai alas kaki mereka

4.Makanan Khas Dan Baju adat Provinsi Maluku


Di mata masyarakat Ambon (Maluku), kebudayaan sangat berkaitan dengan adat istiadat dan
kepercayaan.

Pada umumnya penduduk Maluku telah beragama Nasrani dan Islam. Meskipun begitu,
mereka masih percaya akan roh-roh yang harus dihornati dan diberi makan, minum, dan
tempat tinggal yang disebut dengan Baileu ( rumah adat maluku), agar tidak menjadi
gangguan bagi mereka yang hidup di dunia ini. Orang-orang pun diwajibkan melakukan
upacara terlebih dahulu sebelum memasuki baileu dengan melalui perantara antara manusia
dengan roh-roh nenek moyang. Selain itu juga harus berpakaian adat berwarna hitam dengan
saputangan merah yang dikalungkan pada bahu. Dalam baileu terdapat pamili yaitu batu yang
dianggap keramat (berkekuatan gaib) yang besarnya kira-kira dua meter persegi. Batu itu
digunakan sebagai altar tempat kurban-kurban dan sajian

Makanan khas

1. Papeda

Belum lengkap makan tanpa Papeda, begitulah kata orang-orang ambon. Makanan yang
berasal dari sagu mentah ini sangat digemari di Ambon. Papeda biasanya dimakan dengan
ikan kuah kuning. Rasanya kalau kata orang ambon “Paleng Sadap Seng Ada Lawang” yang
artinya sangat enak dan tidak ada tandinganya. Orang ambon biasanya makan papeda terlebih
dahulu sebelum memakan nasi.

2. Ikan Komu Asar


Ikan komu asar ini adalah ikan cakalang yang dimasak dengan cara ditusuk dengan bambu
lalu diasar selama kira-kira satu jam. Ikan komu asar ini cocok disantap dengan nasi dan
sambal colo-colo

Baju Adat

1. Baju Cele

Pertama ada baju cele yang menjadi salah satu pakaian adat asal Maluku. Pakaian adat ini
banyak didasarkan dari adat Ambon.
Baju cele ini biasanya dipakai dalam upacara-upacara adat di Maluku, seperti acara
pelantikan raja, acara cuci negeri, acara pesta negeri, acara panas pela dan lain-lain.
Baju cele adalah kain kebaya yang dikombinasikan dengan kain salele di pinggang. Motif
baju cele bisa berupa garis-garis geometris atau berkotak-kotak kecil. Umumnya busana ini
memiliki corak warna merah yang dengan nilai kecerian, berani, dan cekatan.
Baju cele biasa dikombinasi dengan kain yang pelekat yang disalele atau disarung dari luar
dilapisi hingga batas lutut, dengan lenso (sapu tangan yang diletakan di pundak), dan biasa
dipakai tanpa pengalas kaki atau boleh juga pakai selop.
Berdasarkan jurnal berjudul "Busana Tradisional Daerah Maluku Dan Masa Depannya" oleh
Marthen M. Pattipeilohy, setiap pemakaian baju cele memiliki penyebutan yang berbeda-
beda, tergantung dari status wanita yang memakainya.
Misalnya, apabila yang memakainya adalah para jujaro (gadis), maka diberi istilah nona baju
cele kaeng/kain salele. Kalau seorang ibu (sudah kawin), maka penyebuatan adalah nyora
baju cele kain salele.
Pemakaian baju ada untuk wanita sendiri biasanya ditambah dengan sanggul atau konde.
Konde yang dipakai yakni konde bulan beserta tusukan konde (haspel) yang terbuat dari
emas atau perak yang terkesan mewah.

2. Kebaya Dansa
Pakaian adat kebaya dansa biasanya dipakai pada waktu pesta rakyat oleh lelaki, sedangkan wanita
memakai pakaian rok. Bentuknya seperti kemeja leher bundar yang tidak memakai kancing.
Baju motif cele leher bundar terbelah pada leher, di bagian tangan kancing dari baju tersebut alam
ditutup dengan band tangan variasi manik-manik warna emas.
Pada bagian kiri pakaian tersebut akan disisipkan lenso pinggang yang terbuat dari sisa kain jenis
brokar tadi dan divariasi dengan renda sedang (lenso), untuk bagian tangan terbuat dari kain putih
yang dibordir. Jenis kain boleh polos tapi boleh juga jenis kembang kecil.

5.Makanan Khas Dan Baju adat Provinsi NTT


Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang terkenal akan keindahan alamnya, dimana
provinsi ini berada pada bagian tenggara Indonesia.

Bukan hanya keindahan alam saja, melainkan provinsi Nusa Tenggara Timur juga
mempunyai kebudayaan yang unik, salah satunya adalah pakaian adat.

Pakaian Adat
1. Pakaian Adat Suku Dawan

Suku Dawan merupakan suku yang tinggal di beberapa wilayah yang ada di Nusa Tenggara
Timur, seperti Belu, Kupang, dan juga Timor. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku
Dawan ini dinamakan dengan baju Amarasi.

Dimana baju Amarasi merupakan baju yang digunakan oleh kaum wanita dan terdiri dari
beberapa komponen, diantaranya adalah kebaya, sarung tenun yang digunakan sebagai
bawahan, selendang yang akan diselempangkan untuk menutupi dada.

Bukan hanya itu, para kaum perempuan juga akan menggunakan beberapa macam aksesoris
seperti sisir emas, tusuk konde yang berhiaskan tiga join emas dan juga sepasang gelang
dengan bentuk kepala ular.
Sedangkan pada bagian pria, baju amarisi ini terdiri dari kemeja bodo dan juga sarung tenun
yang diikat pada pinggang. Biasanya para kaum pria juga akan menggunakan berbagai
macam aksesoris perhiasan seperti kalung muti salak, kalung habas, gelang Timor dan juga
menggunakan ikat kepala dengan hiasan tiara.

3. Pakaian Adat Suku Helong

Suku Helong merupakan suku dengan mayoritas penduduk asli dari pulau Timor. Dimana
kebanyakan suku Helong ini berada di wilayah Kupang, tepatnya di Kupang Tengah dan juga
Kupang barat, tapi ada juga suku Helong yang berada di pulau lain, seperti pulau Semau dan
juga pulau Flores.

Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Helong ini dibagi menjadi dua jenis, yakni pakaian
adat yang dikhususkan untuk wanita dan juga pakaian adat yang dikhususkan untuk laki-laki.

Untuk wanita, pakaian adat ini terdiri dari berbagai komponen diantaranya adalah atasan
yang berupa kebaya atau kemben dengan bawahan yang berupa sarung dengan cara
penggunaan diikat menggunakan ikat pinggang emas atau pending.

Tentunya juga para wanita dari suku Helong ini akan menggunakan aksesoris tambahan,
yakni berupa bula molik atau hiasan kepala dengan bentuk seperti bulan sabit. Kemudian ada
juga aksesoris berupa kalung yang mempunyai bentuk bulan serta anting-anting atau giwang
yang disebut dengan kerabu jangan lupakan hiasan leher yang berbentuk bulan.

Sedangkan untuk kaum pria suku Helong akan menggunakan pakaian adat berupa atasan
kemeja bodo dengan bawahan akan menggunakan selimut lebar. Jangan lupakan berbagai
aksesoris untuk pelengkap seperti ikat kepala yakni destar dan juga perhiasan leher yang
dikenal dengan habas

Makanan Khas
1. Kolo (Nasi Bambu)

Kolo merupakan makanan khas NTT yang terbuat dari beras yang dimasak dengan
menggunakan batang bambu. Hidangan ini juga kerap disebut dengan nasi bakar khas
NTT.
Disebut demikian karena dalam proses memasaknya dengan cara dibakar. Biasanya nasi
bambu ini dihidangkan saat syukuran menyambut musim panen.

2. Daging Belacang

Daging belacang adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur yang hampir sama seperti
rendang daging khas Padang. Namun keduanya memiliki resep dan cara pengolahan yang sangat
berbeda. Daging belacang terbuat dari daging sapi yang dipadukan dengan bumbu lokal, sehingga
menghasilkan cita rasa yang lezat dan istimewa

3. Lawar Ikan

Lawar ikan adalah salah satu hidangan khas NTT yang berbahan dasar ikan teri
mentah. Namun sebelum diolah, ikan teri akan dibersihkan terlebih dahulu lalu direndam
dalam campuran cuka dan juga jeruk nipis. Jika warna ikan sudah berubah menjadi putih
susu, maka ikan sudah bisa dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai