Disusun Oleh:
Kelompok 7
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia
nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Dasar Ilmu Gizi. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW. Yang syafa’atnya kita nantikan
kelak kepada kita sebagai umatnya.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Dasar Ilmu
Gizi Kesmas. Adapun judul dari makalah ini “Dasar Penyusun Menu”. Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kami serta kami berharap
pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu belumlah
sempurna dan masih terdapat beberapa kesalahan serta kekurangan. Untuk itu kami
berharap kritikan dan saran dari para pembaca yang membangun demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Apabila terdapat keselahan pada makalah ini,
kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
Kelompok 7 Gizi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali
makan atau untuk sehari-hari. Kata “menu” biasa diartikan “hidangan”. Menu
seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah
dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan. Menu seimbang adalah makanan yang
beraneka ragam yang memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan pedoman
Umum Gizi Seimbang. Pedoman umum gizi seimbang harus diaplikasikan dalam
penyajian hidangan yang memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan menu
seimbang.
BABII
PEMBAHASAAN
A. Pengertian menu
Menu merupakan daftar makanan yang ditampilkan dan umumnya dilengkapi
dengan gambar dan harga untuk menarik pelanggan serta bisa memberikan nilai
lebih terhadap makanan yang ditawarkan. Menu adalah daftar makanan yang
disajikan kepada tamu di ruang makan. Menu ini berasal dari bahasa Prancis “ Le
Menu” atau dalam bahasa inggris disebut “Bill of Fare” sebagai pedoman untuk
menyiapkan suatu hidangan atau makanan.
B. Klasifikasi menu
Jenis-jenis menu :
Menu A’la Carte : suatu susunan menu, dimana setiap makanan
dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga
tersendiri.
Table d’hote Menu : adalah suatu susunan hidangan lengkap (complete
meal) dengan suatu harga yang pasti. Jumlah hidangan biasanya terbatas
dan terdiri dari beberapa kelompok hidangan.
SPESIAL PARTY MENU :pada hakekatnya adalah Table d’hote Menu,
perbedaannya hanya pada tujuan menu tersebut.
Jenis hidangan (MEAL) :
1. Menu sarapan (menu hidangan makan pagi)
2. Menu luncheon (menu hidangan siang)
3. Tea time menu (menu hidangan ringan pengiring minum the sore)
4. Menu makan malam (menu hidangan makan malam)
5. Menu penjamuan (menu hidangan penjamuan)
6. Menu buffet (menu hidangan buffet)
D. Fungsi hidangan/menu
Dalam usaha boga (catering) sebuah menu mempunyai peranan penting.
Karena pada menu dapat di ketahui berbagai jenis makanan yang mampu
diproduksi oleh perusahan tersebut. Fungsi menu dapat ditinjau dari 3 segi, yaitu
1. Dari bagian pengolahan makanan (dapur) menuberfungsi untuk :
a. Sumber informasi tentang bahan yang diperlukan. Pembelian bahan
makanan harus sesuai dengan bahan makanan yang diperlukan oleh
menu, baik jenis, kualitas maupun banyaknya.
b. Menu memberikan informasi tentang peralatan dapur yang di perlukan.
Pembelian peralatan dapur juga harus menunjang atau berguna untuk
mengelolah makanan dalam menu.
c. Menu digunakan untuk membuat pembagian tugas dan struktur
organisasi dapur.
2. Dari bagian penyajian (restoran) menu berfungsi untuk :
a. Sumber informasi untuk penyiapan peralatan saji seperti : piring,
piranti saji, gelas dan sebagainya.
b. Menu memberi informasi kepada pramusaji tentang produk yang di
tawarkan dan pramusaji harus mampu menjelaskan menu yang dijual
di restoran.
3. Dari segi pelanggan (customer) menu berfungsi sebagai sumber informasi
tentang makanan yang dapat dipesan pada restoran tersebut. Tamu
mengtahui jenis dan harga tiap-tiap makanan dan harga makanan dan tamu
dapat menyesuaikan dana yang dimiliki dengan kebutuhan makan mereka.
Dengan demikian maka nama-nama makanan yang baku dan mudah
dimengerti oleh tamu.
Menurut Mukri 1990 yang dikutip oleh Aining Oktaviasari, 2011: 26,
perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun hidangan dalam
variasi yang serasi untuk manajemen penyelenggaraan makanan di institusi.
Menurut Rizqie Auliana, 1999: 65-66, dalam penyusunan menu seimbang perlu
diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
a) 1 Pengumpulan data
b) 2 Analisis data
c) 3 Rancangan kebutuhan pangan dan penyusunan menu
d) 4 Pelaksanaan penyusunan menu
e) 5 Menilai hasil konsumsi.
Pada tahap pengumpulan data, data yang harus diketahui, diantaranya adalah:
1) Jumlah calon konsumen, umur, jenis kelamin, aktivitas, status kesehatan dan
keadaan fisiologis tertentuhamil, menyusui atau sakit.
2) Daya beli, tingkat sosial serta pantangan atau tabu terhadap makanan
tertentu.
3) Ketersedian bahan pangan.
F. Penyusunan menu
Penyusunan menu termasuk suatu tahap perencanaan dalam pengolahan
makanan. Agar dalam pelaksanaannya dapat berhasil dengan baik, maka dalam
penyusunan menu perlu ada dasar-dasar yang harus dipertimbangkan.
Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut.
1. Tujuan penyusunan menu dibedakan menjadi menu untuk sehari-hari dan
menu untuk kesempatan khusus.
2. Anggaran atau dana yang tersedia.
3. Kebutuhan gizi.
4. Sasaran penyajian yang meliputi jumlah yang akan makan, umur, selera
makan, larangan agama, tradisi daerah, jenis pekerjaan, jenis kelamin, dan
keadaan seseorang.
5. Variasi menu yang meliputi rasa, rupa, bentuk, konsistensi, bahan makanan,
dan teknik olah.
6. Waktu makan meliputi pagi, siang, atau malam.
7. Bahan makanan yang sedang musim.
8. Orang yang memasak.
9. Alat yang tersedia, alat masak maupun alat hidang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
gizi seimbang adalah susunan asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pemenuhan asupan gizi ini juga harus memperhatikan
prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan
mempertahankan berat badan normal guna mencegah masalah gizi.