Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “PENGOLAHAN
KEDELAI MENJADI TAHU”Adapun tujuan dari penulisan dari laporan observasi ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu kealaman dasar. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang manfaat Teknologi di bidang industri bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu,
Sarintan Nurcahyati Kaharu, M.Pd selaku Dosen Ilmu kealaman dasar yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan ini.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................
1.3 TUJUAN........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
A. PENGELOLAHAN KEDELAI MENJADI TAHU...................................................
B. BAGAIMANA SEJARAH TERCIPTANYA TAHU
C.MANFAAT TAHU BAGI KESEHATAN.....................................................................
BAB III HASIL PENGAMATAN...........................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN..............................................................................................................
B. MANFAAT.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui pengelolaan kedelai menjadi tahu
2. Untuk mengetahui sejarah terciptanya tahu
3. Untuk mengetahui manfaat tahu bagi kesehatan
1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengelolahan kedelai menjadi tahu
Pengolahan kedelai menjadi tahu adalah proses produksi makanan yang telah dilakukan
selama berabad-abad di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia. Berikut adalah beberapa
tinjauan pustaka yang terkait dengan pengolahan kedelai menjadi tahu:
Menurut penelitian oleh Sriwongchai et al. (2018), kacang kedelai adalah bahan baku
utama dalam pembuatan tahu. Kualitas kedelai sangat mempengaruhi kualitas tahu yang
dihasilkan. Kualitas kedelai dapat dinilai dari kandungan protein, lemak, karbohidrat, serat,
dan mineralnya.Proses koagulasi adalah tahap kritis dalam pembuatan tahu. Menurut
penelitian oleh Nout dan Kiers (2005), koagulan yang digunakan dalam pembuatan tahu dapat
bervariasi tergantung pada wilayah dan budaya setempat. Beberapa koagulan yang sering
digunakan adalah cuka, garam nigari, dan gipsum. Tahu memiliki sifat fisik dan kimia yang
bervariasi tergantung pada bahan baku dan proses produksinya. Menurut penelitian oleh Abd
El-Hady (2002), sifat fisik dan kimia tahu meliputi kekerasan, kekenyalan, dan rasio air-
ketahu. Selain itu, sifat-sifat ini juga dipengaruhi oleh koagulan dan Teknik pengolahan
selanjutnya Setelah proses pembuatan tahu, tahu dapat diolah menjadi berbagai jenis
makanan. Menurut penelitian oleh Song et al. (2017), teknik pengolahan selanjutnya, seperti
penggorengan dan perebusan, dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia tahu, termasuk
kekerasan, kekenyalan, dan rasio air-ke-tahu.Kandungan nutrisi Tahu memiliki kandungan
nutrisi yang tinggi, termasuk protein, serat, vitamin, dan mineral. Menurut penelitian oleh
Kumar et al. (2019), tahu juga memiliki efek antidiabetes, antioksidan, dan anti-inflamasi,
sehingga cocok dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehat.Dalam pembuatan tahu,
faktorfaktor seperti bahan baku, proses koagulasi, sifat fisik dan kimia tahu, teknik
pengolahan selanjutnya, dan kandungan nutrisi harus diperhatikan dengan baik. Dengan
memahami tinjauan pustaka ini, diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi tahu yang baik dan bergizi.
2
B. Sejarah tercipta tahu
Selain tempe, makanan yang juga kaya akan manfaat bagi kesehatan dan mempunyai rasa yang sangat
enak yaitu tahu. Makanan tahun ini merupakan sumber protein nabati yang dapat diolah menjadi
berbagai masakan yang sangat lezat dan menggugah selera lainnya.Bicara tentang tahu, kali ini akan
dibahas terkait asal usul dari tahu. Meski tahu sangat mudah dijumpai di sejumlah kota maupun daerah
yang telah tersebar di Indonesia. Dilansir dari laman unicurd.com, tahu merupakan makanan yang
berasal dari daerah Tiongkok, China.Sejumlah pendapat mengatakan bahwa bila tahu diciptakan di
Tiongkok Utara pada tahun 164 sebelum masehi oleh seorang pangeran bernama Liu An yang berasal
dari kita Huainan selama Dinasti Han. Wilayah Huainan ini sendiri merupakan sebuah wilayah
penghasil kacang kedelai dengan jumlah yang begitu melimpah.
Sementara itu, pendapat lain mengatakan bila tahu tercipta secara tidak sengaja ketika bubur kedelai
bercampur dengan air garam laut murni sampai membentuk menjadi tahu. Selain itu, pendapat lainnya
ada yang mengatakan bahwa tahu dibuat oleh orang Tionghoa kuno dengan mengentalkan susu kedelai.
Teknik mengentalkan susu ini sendiri menjadi salah satu teknik yang seringkali ditiru dari teknik
menyimpan susu orang India dan Mongol dengan cara mengentalkan susu. Serta pendapat lain yang
diperkuat dengan adanya sebutan tahu Tionghoa yaitu doufu atau tahu yang sama dengan sebutan
fermentasi susu khas Mongolia bernama rufu.
Makanan tahu ini sendiri mulai keluar dari daerah Tiongkok pada masa dinasti tang. Tahu masuk ke
jepang, dikenal dengan sebutan tofu. Kemudian, tahu mulai menyebar secara luas ke berbagai negara di
dunia, contohnya Korea, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia. Sementara itu, di negara barat
makanan tahu ini diproduksi pertama kali pada tahun 1880 oleh seorang kebangsaan Perancis bernama
Pailieux. Semenjak saat itulah, mulai bermunculan berbagai perusahaan tahu bermula di daerah San
Fransisco, California, dan negara lainnya.
3
C. Manfaat Tahu Untuk Kesehatan
Tahu mempunyai manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat tahu :
1. Penyakit Kardiovaskular
Kandungan isoflavon pada kedelai telah terbukti membantu mengurangi kadar kolesterol jahat LDL.
Walaupun terlihat tidak meningkatkan HDL atau kadar kolesterol baik. Sebuah penelitian menunjukan
bahwa dengan mengkonsumsi kedelai setiap hari mampu menurunkan penanda risiko penyakit
kardiovaskular, seperti berat badan, indeks massa tubuh, fan kolesterol total. FDA telah menetapkan bahwa
25 gram protein kedelai sehari sebagai asupan minimum yang dibutuhkan untuk mempengaruhi kadar
kolesterol. Mengkonsumsi tahu menjadi alternatif protein hewani yang mampu membantu menurunkan
kadar kolesterol LDL. Hal itu bisa menurunkan resiko aterosklerosis dan tekanan darah tinggi.
2. Diabetes Tipe 2
Orang dengan penyakit diabetes tipe 2 kerap mengalami penyakit ginjal. Sehingga mengakibatkan tubuh
mengeluarkan protein dengan jumlah yang banyak melalui urin. Sebuah penelitian juga membuktikan
bahwa seseorang yang hanya mengkonsumsi protein kedelai dalam makanannya akan mengeluarkan lebih
sedikit protein daripada mereka yang hanya mengkonsumsi protein hewani. Sehingga para peneliti
berpendapat bahwa tahu yang memiliki kandungan kedelai sangat bermanfaat untuk pasien diabetes tipe 2.
3. Fungsi Ginjal
Kandungan protein di dalam kedelai mampu meningkatkan fungsi ginjal manusia dan sangat bermanfaat
pula bagi orang yang sedang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal. Sebuah analisis meta dari sembilan
percobaan membuktikan bahwa efek positif kedelai pada beberapa penanda biologis penderita penyakit
ginjal kronis.
4. Osteoporosis
Kandungan isoflavon yang terdapat dalam kedelai ini ternyata mampu membantu mengurangi keropos
tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang, khususnya setelah menopause. Selain itu, kedelai dalam
tahu ini juga mampu mengurangi sejumlah gejala menopause lainnya
4
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3. Perendaman
Selanjutnya kedelai yang susah di cuci akan melewati proses perendaman selama 5
jam, yang bertujuan untuk menghasilkan kedelai yang lunak agar mudah di haluskan. 4.
Penggilingan Meggunakan Mesin Penggiling Kedelai setelah melakukan perendaman
kacang kedelai, selanjutnya kacang kedelai di
haluskan menggunakan mesin penggiling kedelai Penggilingan kedela i ini
menggunakan di namo sebagai alat penggerak mesinnya sehingga di katakan ramah
lingkungan karena menghasilkan suara yang lebih kecil di bandingkan dengan mesin
disel yang menggunakan solar sebagai bahan bakarnya sehingga menghasilkan suara
yang lebih besar, dan menggunakan dinamo lebih irit biayaya dibandingkan
menggunakan solar.
G
Gambar-5. Mesin Boiler
kemudian kedelai yang sudah di haluskan di masukkan kedalam wadah kemudian
di isi air dan di lakukan proses penguapan selama 5 menit yang uapnya panasnya
berasal dari boiler. Dan bahakan bakar nya mengguunkan kayu.
6. Penyaringan.
setelah melewati proses penguapan kedelai
yang telah halus akan di saring dengan
menggunakan kain mori untuk melakukan
penyaringan pada kedelai yang telah di uapkan
sebelumnya. Yang bertujuan untuk memisahkan
air kedelai dengan ampas tahu.
6
Gambar-6 Penyaringan Menggunakan Kain
7. Pencukaan.
setelah melakukan penyaringan air tahu
tersebut melewati proses pencukaan,
sebelum di berikan cuka air tersebut di
dinginkan telebih dahulu kemudia di
berikan cuka yang di sesuaikan dengna
banyaknya air kedelai
sampai menghasilkan gumpalan protein,
dan cuka yang digunakan adalah cuka
murni.
8. Pencetakan Menggunakan Alat Bantu Berupa Dongkrak. setelah pencukaan air kedelai yang
menghasilkan gumpalan protein. Dan di
masukkan ke dalam cetakan yang di bagian
bawahnya di alasi dengan kain muri, lalu di
tutup dan di atasnya di beri pemberat berupa
dongkarak yang bertujuan untuk mempres
dan mengeluarkan sisa air dan membentuk
tahu sesuai cetakan agar menghasilkan
tekstrur yang sedikit padat. Kemudia di
diamkan selama 3 menit agar menghasilkan
tahu
7
di suhu ruang dan airnya di ganti setiap harinya, jika di simpan di dalam kulkas dapat
bertahan sampai lebbih dari
2 × 24. Gambar-9. Hasil pengolahan tahu
C. PEMANFAATAN LIMBAH.
Tahu merupakan makanan tradisional yang sudah lama merakyat di negara Indonesia dan
menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian masyarakat yang bergerak di bidang
industri pembuatan tahu. Namun demikian limbah cair yang berasal dari industrim tahu
merupakan masalah serius dalam pencemaran lingkungan, karena menimbulkan bau
busuk dan pencemaran sumber air, sedangkan limbah padat belum dirasakan dampaknya
terhadap lingkungan karena dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Upaya untuk
penanganan limbah cair sudah dilakukan baik oleh pemerintah maupun warga dengan
membangun Instalasi Pengolahan Akhir Limbah (IPAL), tapi belum semua industri
memiliki IPAL sehingga limbah cair kebanyakan langsung dibuang ke aliran sungai
tanpa pengolahan terlebih dahulu pada hal limbah cair akan mengakibatkan bau busuk
dan akan menyebabkan tercemarnya sungai tersebut.
Limbah tahu adalah limbah yang
ditimbulkan dalam proses
pembuatan tahu. Limbah yang
ditimbulkan berupa limbah padat
dan cair. Limbah padat belum
dirasakan dampaknya terhadap
lingkungan karena dapat
8
dimanfaatkan untuk makanan ternak. Dan produsen mendapatkan keuntungan dari
limbah padat pembuatan yang di jual Kembali sebagai pakan ternak seperti
babi,kambing, ayam potong, dan sapi. Gambar-10. Pengolahan limbah
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknologi dalam pengelohan kedelai menjadi tahu mempunyai keuntungan dalam
menghasilkan sebuah tahu, hanya saja di butuhkan keahlian dalam memanfaatkan
teknologi tersebut, kualitas dari tahu tidak berpengaruh pada teknologi karna berbahan
dasar kacang kedelai hanya saja teknologi dapat mempengaruhi tekstur pada tahu, Adapun
keuntungan dari pemanfaatan teknologi tersebut yaitu lebih ramah lingkungan dan
mempermudah pengolahan kedelai menjadi tahu dan membutuhkan tenaga manusia lebih
sedikit hanya saja membutuhkan tenaga kerja yang ahli dalam penggunaan teknologi
tersebut dan dengan adanya teknologi ini dapat menghasilkan daya produksi yang lebih
tinggi, dan menguntungkan masyarakat menengah ke bawah untuk lebih mudah
mendapatkan tahu untuk di konsumsi karena harga dari tahu tersebut yang terjangkau dan
kadungan yang terdapat pada kacang kedelai sebagai bahan baku dari tahu yang sangat
banyak manfaatnya salah satunya menurunkan resiko penyakit, sehingga banyak pula
mesyarakat menengah ke atas mengkonsumsi tahu dengn di olah menjadi berbagi macam
kuliner melihat kandungan pada tahu yang banyak manfaatnya.
B. MANFAAT
Teknologi telah memainkan peran yang semakin penting di berbagai bidang, termasuk
di industri. Perkembangan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan dalam hal
peningkatan produktivitas dan efisiensi di industri. Dalam kata pengantar ini, kita akan
membahas bagaimana teknologi telah memainkan peran yang penting dalam meningkatkan
efisiensi dan kinerja di sektor industri. Dengan melakukan observasi kami dapat
mengetahui banyak sekali maanfaat teknologi di bidang industri, contohnya pengolahan
kedelai menjadi tahu, seperti yang kita ketahui limbah dari industri dapat mencemari
lingkungan baik itu berupa bau, kotoran, zat beracun, dan udara.
selain itu kami juga bisa mengembangkan wawasan tentang cara pengolahan limbah
industri menjadi nilai tambah pendapatan perusahaan seperti yang terjadi di tempat
observasi kami yang di mana limbah dari pembuatan tahu di manfaatkan menjadi pakan
ternak.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sriwongchai, W., Charoenrein, S., Smitinont, T., Wuttijumnong, P., & Siriamornpun, S.
(2018). Physicochemical properties, antioxidant activity, and sensory evaluation of
tofu manufactured from different varieties of Thai soybeans. Journal of Food Science
and Technology, 55(8), 3239-3247. doi: 10.1007/s13197-018-3231-1
Nout, M.J.R dan Kiers, J.L. (2005). A Review : Tempe Fermentation, Innovation and
Functionality: Update Info the third Millenium. Journal of Applied Microbiology,
98,789-805.
10