Oleh
Golongan E
Nama Anggota:
1.
Dosen:
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................2
2.1 Asal usul tahu.................................................................................................2
2.2 Teori-teori Tentang Tahu...............................................................................2
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................4
3.1 Lokasi dan waktu Penelitian..........................................................................4
3.2 Jenis Penelitian..............................................................................................4
3.3 Sample Penelitian...........................................................................................4
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................................4
3.5 Teknik Analisis Data.....................................................................................4
3.6 Prosedur Penelitian........................................................................................4
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................5
5.1 Kesimpulan....................................................................................................5
5.2 Saran...............................................................................................................5
LAMPIRAN............................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN
Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, tauhu (hanyu pinyin: doufu) yang
secara harfiah berarti “kedelai yang difermentasi”. Di Jepang dikenal dengan
nama tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur
dan Asia Tenggara, lalu juga menyebar ke seluruh dunia
Tahu pertama kali mucul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200
tahun yang lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan,
cucu Kaisar Han Gaozu Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.Liu An adalah
ilmuan, filosof, penguasa, dan ahli politik ,
Untuk membuat tahu kedelai harus melewati beberapa tahap, yaitu pernyotiran,
pencucian, perendaman, penggilingan, pendidihan, penyaringan, penggumpalan,
pencetakan, dan perebusan
4.2 Perendaman
Setelah kedelai itu dicuci kemudian kedelai direndam dalam bak besar selama 6-
12 jam. Tetapi biasanya home industri ini merendam kedelai selama 7 jam.
Perendaman kedelai dimaksudkan agar kedelai menyerap air sehingga lebih lunak
dan kulitnya mudah dikupas.Cara mengupas kulit kedelai ini 7 1 0 adalah dengan
meremas-remas kedelai dalam air kemudian dikuliti sehingga biji-biji kedelai
kelihatan bersih
4.3 Penggilingan
Keping-keping kedelai ditambah air panas dan dimasukkan ke dalam alat
penggiling. Untuk 1 bagian kedelai ditambah dengan dan bagian air panas dengan
tujuan untuk menonaktifkan enzim lipoksigenasi dalam kedelai yang
menyebabkan bau langu. Cara penggilingan : keping-keping kedelai direndam air
panas selama beberapa menit kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan yang
digerakkan generator. Keping-keping kedelai tergiling menjadi halus dan menjadi
bubur putih yang kemudian ditampung dalam wadah besar
4.4 Perebusan
Setelah digiling, bubur kedelai tadi dididihkan
Cara pendidihan : bubur kedelai dimasukkan ke dalam wajan besar lalu
dipanaskan diatas tungku. Karena bubur kedelai ini masih kental maka perlu
ditambahkan air. Selama pendidihan ini akan mengeluarkan busa, maka agar
buasa tidak tumpah perlu diaduk. Lama pendidihan ini sekitar 15-39 menit.
4.5 Penyaringan
Setelah dididihkan, bubur kedelai ini selanjutnya disaring untuk mendapatkan
sari kedelai. Caranya bubur kedelai diletakkan diatas kain mori kasar yang ada di
dalam panic. Setelah itu, kain mori ditutupkan pada bubur lalu diletakkan diantara
penjepit papan kayu yang berada pada peremukaan panic. Papan kayu ditekan
sekuat-kuatnya agar semua air yang terdapat dalam bubur terperas semua. Bila
perlu, ampas saringan diperas lagi dengan menambah sedikit air, penyaringan ini
dapat dilakukan berulang kali hingga diperoleh sari kedelai yang optimal.
Selain sari kedelai, kita juga mendapatkan hasil lain yaitu ampas tahu yang dapat
dijadikan pakan ternak dan tempe gembus.
4.6 Pencentakan
1.5 proses pemisahan ampas 1.6 foto ampas kedelai yang suah
1.4 proses penyaringan
dari sari tahu dipisahkan