Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEKNIK PRODUKSI TANAMAN PANGAN

“Sejarah Tanaman Padi Sebagai Bahan Pangan Utama”

Disusun oleh :

Nama : Indah Liswanti

NPM : E1J020071

Kelas :A

Dosen : Dr. Ir. Reny Herawati ,MP

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Tuhan Semesta Alam, pemilik segala ilmu pengetahuan. Dengan
izin, limpahan rahmat,kasih sayang-Nya,anugerah kesehatan serta memberikan kemampuan dan
kemudahan bagi saya untuk penyusunan tugas makalah Teknik Produksi Tanaman Pangan yang
berjudul Bahan Pangan Dan Sumber Bahan Pangan.

Teknik Produksi Tanaman Pangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh
oleh mahasiswa progam studi Agroekoteknologi. Biasanya mata kuliah ini membahas tentang
produksi tanaman pangan ,agar para mahasiswa lebih memahmi dan mendalami mata kuliah ini
dilalukan pratikum dan diberikan tugas tugas oleh dosen pengampu yaitu membuat makalah seperti
judul yang ada pada paragraph pertama yaitu Bahan pangan dan sumber Bahan Pangan.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Dr. Ir.
Reny Herawati MP pada mata kuliah Teknlogi Produksi Tanaman Pangan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan agar para siswa lebih memahami dan menambah wawasan tentang Bahan Pangan
dan Sumber Bahan Pangan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Ir. Reny Herawati, MP
selaku dosen mata kuliah Teknlogi Produksi Tanaman Pangan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini secara maksimal dan makalah ini
bisa selesai dengan tepat waktu dan lancar. Untuk itu, saya selaku penyusun, banyak berterimakah
kepada semua pihak yang tidak bisa say sebutkan satu persatu atas segala bantuan dan supportnya
selama ini.

Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan laporan ini sangat saya harapkan.

Akhir kata saya berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi Program Studi Agroekoteknologi Universitas Bengkulu dan memberikan inspirasi
pengembangan yang lebih baik untuk menghasilkan suatu karya yang lebih optimal. Terima kasih

Bengkulu, 19 Februari 2022

Indah Liswanti (E1J020071)

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1 Sejarah Dari Tanaman Padi ...................................................................................................... 3
2.2 Pentingnya tanaman padi bagi Indonesia .................................................................................. 4
2.3 Sejarah tanaman padi sebagai bahan pangan utama ................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................... 8
PENUTUP .............................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Oryza sativa L. atau yang dikenal dengan tanaman padi merupakan tanaman pangan yang
dijadikan makanan pokok oleh sebagian penduduk dunia termasuk Indonesia karena
mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh. tanaman padi ini memiliki kandungan nutrisi yang
sangat berguna bagi tubuh, kandungan nutrisi yang ada pada padi yaitu kandungan karbohidrat
pada padi giling sebesar 78,9%, protein 6,8%, lemak 0,7% dan lai-lain sebesar 0,6%

komoditas tanaman pangan utama di Indonesia, karena sebagian besar dari penduduk
Indonesia mengkomsumsi beras sebagai bahan makanan pokok. Dengan berjalannya waktu
permintaan akan beras terus mengalami peningkatan sebesar 2,23% per tahun seiring
bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia ataupun dunia, dan terjadinya perubahan pola
makanan pokok pada beberapa daerah tertentu, dari umbi-umbian ke beras. Padi sudah dikenal
sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah (Purnamaningsih, 2006). Produksi beras telah
menjadi prioritas dibandingkan dengan hasil pertanian non beras.
Tanaman padi ini merupakan tanaman semusim dengan empat fase pertumbuhan, yaitu
fase vegetatif cepat, vegetatif lambat, reproduktif dan pemasakan. Tanaman padi termasuk
kedalam golongan tumbuhan graminae ditandai dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas.

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Sebagai kebutuhan dasar, pangan menjadi
perhatian bagi semua pemerintah di dunia untuk menjaga ketersediaan pangan. Kekurangan
pangan tidak hanya menimbulkan masalah ekonomi, tetapi dapat menimbulkan masalah sosial
politik di suatu negara. Pertambahan penduduk yang meningkat secara cepat tanpa mampu
dikontrol oleh pemerintah membuat komsumsi beras semakin tinggi. Penduduk yang banyak
membuat lahan-lahan pertanian menjadi lebih sedikit, lahan yang dulu untuk pertanian berubah
menajdi pemukiman penduduk. Pertambahan penduduk tahun 1950 mencapai 77,2 juta jiwa,
tahun 1955 berjumlah 85,4 juta jiwa, dan menurut sensus tahun 1961 adalah 97,02 juta jiwa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari tanaman padi ?
2. Apa pentingnya tanaman padi bagi Indonesia ?
3. Bagaimana sejarah tanaman padi sebagai bahan pangan utama ?

1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan sejarah dari tanaman padi
2. Mengetahui apa pentingnya tanaman padi bagi Indonesia
3. Mengetahui sejarah tanaman padi sebagai bahan pangan utama
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Dari Tanaman Padi

Mengenai asal-usul tanaman padi, para sejarahwan berbeda pendapat. Ada yang
menyatakan tanaman padi berasal dari China, sementara ada pula yang menyebut tanaman padi
berasal dari India. Dalam salah satu sastra China dituliskan bahwa tanaman padi telah
dibudidayakan oleh Kaisar ShenMung di China sekitar 5000 tahun sebelum Masehi, sementara
sastra-sastra India tidak pernah menyebutkan hal yang demikian. Menurut sejarahwan China, di
China banyak ditemukan jenis padi liar, terutama di bagian negara yang berbatasan dengan India
bagian utara. Jenis-jenis padi liar ini kemudian diketahui sebagai saudara sepupu Oryza sativa L.,
spesies tanaman padi yang dibudidayakan di seluruh dunia.

Para sejarahwan umumnya mengakui bahwa negara yang menyebarluaskan tanaman padi
ke seluruh penjuru dunia adalah India. Dari India, tanaman padi menyebar ke bagian selatan
Spanyol melalui negara-negara Arab. Dari Spanyol kemudian menyebar ke bagian selatan
Perancis dan ke lembah Sungai Po di Italia dan akhirnya ke negara-negara Balkan. Para
sejarahwan juga menyebutkan bahwa tanaman padi menyebar dari India ke negara-negara Asia
bagian timur seperti Jepang, Filipina, dan kepulauan di lautan Pasifik.

Penyebaran tanaman padi ke negara-negara yang terletak di bagian selatan India, diawali
dari Malaysia. Dari Malaysia, para perantau membawa ke Madagaskar. Sekitar tahun 1685
sebelum Masehi pelaut dari Madagaskar membawa ke negara bagian South Carolina, Amerika
Serikat. Menurut hikayatnya, para perantau Malaysia membawa tanaman padi ke Indonesia
sekitar tahun 1500 sebelum Masehi. Dengan demikian, cerita yang menyatakan bahwa tanaman
padi dibawa oleh orang Hindu ke Indonesia tidak benar, melainkan orang Malaysia setelah
memperolehnya dari India.

Tinjauan tersebut menunjukkan bahwa tanaman padi bukan tanaman asli Indonesia dan
tidak sesuai dengan hikayat-hikayat Jawa Kuno yang menyebutkan bahwa tanaman padi berasal
dari Indonesia yang merupakan keturunan Dewi Sri. Teori sejarahwan yang menyatakan tanaman
padi berasal dari China dan India ternyata ini tidak dapat dipertahankan apabila teori tersebut
didasarkan pada keragaman padi liar di kedua negara. Alasannya, di negara lain juga banyak
ditemukan jenis padi liar berdasarkan hukum filogeni.

Filogeni adalah suatu pengertian yang menyatakan bahwa semua tanaman yang
dibudidayakan dewasa ini berasal dari tanaman sejenisnya di zaman purbakala, biasanya
merupakan tanaman liar dan sangat primitif. Beberapa di antara spesies liar dan primitif tersebut
adalah Oryza spontanea, O. officinalis, O. brevigulata, O. perennis, dan O. punctata. Menurut
hipotesis para sejarahwan, tanaman padi yang dibudidayakan saat ini berasal dari padi liar yang
telah mengalami proses evolusi panjang, melalui penyerbukan antara padi jenis liar yang satu
dengan jenis padi liar lainnya.

Plasma nutfah dalam genus Oryza terdiri atas:

a) varietas komersial,
b) varietas lokal,
c) galur murni atau galur elite,
d) galur restorer, maintainer untuk sumber padi hibrida,
e) bahan-bahan hasil persilangan (breeding materials),
f) mutan, polyploid, aneuploid,
g) galur hasil intergenerik dan interspesifik,
h) komposit,
i) sitoplasmik dari bahan persilangan,
j) galur hasil persilangan antara kultivar dan padi liar,
k) spesies padi liar (wild Oryza species), dan
l) galur-galur transgenik hasil rekayasa genetik.

2.2 Pentingnya tanaman padi bagi Indonesia

Padi merupakan sumber bahan makanan dan sumber penghasilan masyarakat Indonesia.
Indonesia memiliki tanah yang subur serta wilayah yang sangat luas sehingga memiliki lahan
persawahan yang sangat luas. Indonesia adalah negara agraris sehingga masyarakatnya banyak
yang berprofesi sebagai petani. Kedekatan masyarakat Indonesia dengan padi tentu saja begitu
erat dan tak terpisahkan. Padi merupakan penopang kehidupan masyarakat Indonesia. Luas
pertanaman padi di Indonesia diperkirakan mencapai 11-12 juta ha, yang tersebar di berbagai
tipologi lahan seperti sawah (5,10 juta ha), lahan tadah hujan (2,10 juta ha), ladang (1,2 0 juta
ha), dan lahan pasang surut. Lebih dari 90% produksi beras nasional dihasilkan dari lahan sawah
(BPS, 2000). Daud (2018:23) menyebut padi merupakan sumber makanan karbohidrat,
keuntungan penanaman padi dan hasil olahanya memberi manfaat bagi masyarakat bagi
penghasilan msayarakat. Padi juga memberi manfaat seperti penghasilan tepung beras. Bagi
kesehatan, padi dan mengobati dan mencegah gangguan pencernaan, bisul, jerawat, dan penyakit
lainnya.

Begitu bergantung dan pentingnya padi bagi masyarakat Indonesia sehingga pemujaan
terhadap padi masih dilakukan hingga sekarang. Hal ini tidak terlepas dari mitologi masyarakat
Indonesia yaitu tentang Dewi Sri (Jawa) atau Nyai Pohaci (Sunda). Mitologi jaman lalu
menyebutkan bahwa Dewi Sri atau Nyai Pohaci merupakan asal-usul dari tumbuhan padi. Prof.
Drs. Jakob Sumarjo dalam sebuah tulisan di Republika menyebutkan cerita mengenai Dewi Sri
atau Nyai Pohaci. Dalam mitologi Jawa atau Sunda disebutkan bahwa Dewi Sri Nyai Pohaci
merupakan penjelmaan dari sebuah telur yang dibawa oleh seorang Dewa bernama Naga Anta.
Telur tersebut menjelma menjadi Dewi cantik yang hendak diperistri oleh Dewa Langit. Namun
malang nasibnya, sang Dewi tewas dan dikubur di Bumi manusia. Dari tubuh sang dewi
muncullah berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi manusia. Salah satunya adalah
tamanan padi.

Dari sisi fisiologi tumbuhan, padi (oryza sativa) adalah salah satu tanaman budidaya
terpenting di dunia. Padi termasuk suku padi-padian atau poaceae. Berakar serabut, batang
pendek. Sebulir padi berisi biji sebutir buah. Buah itu biasanya disebut beras. Beras mempunyai
selaput. Selaput itu memiliki banyak vitamin. Hasil pengolahan padi yaitu beras menyumbang
60-65 % total kecukupan energi di Indonesia.
2.3 Sejarah tanaman padi sebagai bahan pangan utama
Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah (Purnamaningsih,
2006). Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zheijiang (China) sudah dimulai pada
tahun 3000 SM. Fosil butir padi dan juga gabah telah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India
sekitar 100-800 SM (Purwono dan Purnamawati, 2007). Para sejarawan juga mengemukakan
bahwa tanaman padi menyebar dari India ke negara-negara Asia bagian timur seperti Jepang,
Filipina dan kepulauan di laut Pasifik (Silitonga, 2004).Padi termasuk famili Graminae, Sub family
Oryzidae dan genus Oryzae. Dari lebih kurang 25 spesies anggota genus Oryzae yang sering di
budidayakan adalah Oryza sativa L. dan O. glaberima Steund. Oryza sativa berbeda dengan O.
glaberima karena spesies ini memiliki cabang-cabang skunder yang lebih panjang pada malai, daun
dan ligula. Kedua spesies ini berasal dari leluhur yang sama yaitu O. parennis Moench yang berasal
dari Goudwanaland. Pra evolusi kedua kultigen tersebut berkembang menjadi 3 ras ekogeografik,
yaitu sinic (japonica), indica dan javanica (Firmanto, 2011).

Beras masih dianggap sebagai komoditas strategis yang dominan dalam ekonomi
Indonesia. Hal itu disebabkan karena beras merupakan makanan pokok sebagian besar rakyat
Indonesia, berkaitan erat dengan kebijakan moneter dan menyangkut masalah sosial dan politik.
Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi pada beras
impor. Namun, berkat teknologi baru yang diintroduksi para sarjana pertanian kepada para
petani, akhirnya bangsa Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984 (Adiratma,
2004) Kebutuhan pangan masyarakat di Indonesia sebesar 96,09% diperoleh dari konsumsi
beras, dengan demikian aspek sistem usaha pertanian tanaman pangan khususnya padi sangat
diperlukan. Hal tersebut guna mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap usaha petani
padi sawah sebagai produsen beras, yang sangat mempengaruhi ketersediaan pangan di
Indonesia. Usahatani padi berkaitan dengan dua hal yaitu dari sisi penerimaan dan dari sisi
pembiayaannya.

Komponen biaya usahatani pada umumnya terdiri dari biaya sarana produksi, upah
tenaga kerja, dan biaya lainnya (Arsyad dan Rustiadi, 2008). Komoditi tanaman pangan memiliki
peranan pokok sebagai pemenuh kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negri yang setiap
tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan
perkembangan industri pangan. Dari sisi ketahanan pangan Nasional fungsinya menjadi amat
penting dan strategis (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2011). Menurut Suparyono dan
Setyono (1993), Produksi padi di Indonesia sangat fluktuatif. Ketajaman fluktuasi akan
berdampak luas terhadap sistem tatanan negara yang sebagian besar rakyatnya memilih padi
sebagai bahan makanan pokok .

Hasil penelitian Esry. H. Laoh, dkk., (2015) menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi
yang berpengaruh secara nyata terhadap produksi padi Desa Tompasobaru Dua Kecamatan
Tompasobaru adalah luas lahan, penggunaan pupuk ponska, dan tenaga kerja. Hasil penelitian
menunjukan bahwa rata-rata produksi padi (GKP) di Desa Tompasobaru Dua adalah 2004,84
Kg/Ha. Angka ini masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan standar produksi padi sebesar
5000 Kg/Ha GPP (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2013) berarti masih terdapat peluang
yang besar untuk meningkatkan produksi karena dari sisi ketersediaan air, sawah di Desa
Tompasobaru Dua merupakan sawah dengan sistem pengairan yang baik. Selanjutnya dikatakan
bahwa Luas lahan mempengaruhi produksi padi. Namun penambahan luas lahan masih lebih
kecil dibandingkan dengan rata-rata produksi perha. Selanjutnya dikatakan bahwa pemberian
Pupuk ponska sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi padi sehingga penggunaan pupuk
urea tidak berpengaruh pada produksi. Disamping itu juga hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tenaga kerja berpengaruh pada produksi padi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari analisis pembahasan yang telah dilakukan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Tanaman padi dengan nama latin Oriza sativa L. merupakan tanaman pangan yang
penting karena menghasilkan beras yang adapat dijadikan sumber bahan makanan
2. Padi penting bagi masyarakat Indonesia karena merupakan kebutuhan mendasar bagi
manusia karena hampir seluruh masayarakat indonesia menjadikan padi sebagai makanan
pokok.
3. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan utama di
Indonesia, karena sebagian besar dari penduduk Indonesia mengkomsumsi beras sebagai
bahan makanan pokok. Kenapa tanaman padi sebagai bahan pangan utama karna padi
merupakan salah satu komoditas pangan yang paling dominan bagi sebagian besar
masyarakat, dimana padi merupakan bahan makanan yang mudah diubah menjadi energi,
di samping mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh.

3.2 Saran
Saran saya sebagai penulis yaitu seharusnya produksi tanaman padi harus ditingkatkan
karena mengingat padi sebagai makangan pangan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan
rakyat Indonesia dimasa yang akan datang.

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Kinanti, K. P., & Rachman, A. K. 2019. Padi bagi masyarakat Indonesia: Kajian semantik
inkuisitif pada peribahasa Indonesia. Basastra, 8(1), 29-43.

Kementerian Pertanian. 2015. Modul Pemberdayaan dalam Upaya Khusus Peningkatan Produksi
Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2015. Kerjasama Kementerian Pertanian RI dengan
Perguruan Tinggi. Jakarta. 34 hal.
Rembang, Janne H.W. dkk. 2018. Karakter Morfologi Padi Sawah Lokal di Lahan Petani Sulawesi
Utara (Morphological Character of Local Irrigated Rice on Farmer Field in North
Sulawesi). Jurnal Buletin Plasma Nutfah, Vol. 24 (1): 1-8.

Silitonga, T. S. 2017. Pengelolaan dan pemanfaatan plasma nutfah padi di Indonesia. Buletin
Plasma Nutfah, 10(2), 56-71.

Sitaresmi, T., Wening, R.H., Rakhmi, AT, Yunani, N., & Susanto, U. 2015. Pemanfaatan plasma
nutfah varietas padi lokal dalam perakitan varietas unggul. Ilmu tanaman pangan , 8 (1).

Situmorang, B. 2012. PENGARUH PERKEMBANGAN PERTANIAN PADI TERHADAP


PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA KAYU BESAR KECAMATAN BANDAR
KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (1990-2012) (Doctoral dissertation,
UNIMED).
Pertanian. 2018. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi (Oryza Sativa). https://pertanian-
mesuji.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-padi-oryza-
sativa/#:~:text=Padi%20termasuk%20golongan%20tumbuhan%20Graminae,Panjangnya%20
ruas%20tidak%20sama (11 maret 2021).

Anda mungkin juga menyukai