Disusun Oleh :
RAHMANIA SETYARINI
KELAS XI IPA 3
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah dengan judul Limbah Air Beras Alternatif Untuk
Mempercepat Pertumbuhan Tanaman yang disusun oleh Rahmania Setyarini.
Telah selesai dikerjakan dan dapat diserahkan untuk melaksanakan tugas pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Semester 2.
Penyusun,
Rahmania Setyarini
Kepala Madrasah,
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karuniaNya Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Limbah Air Beras Alternatif Untuk
Mempercepat Pertumbuhan Tanaman telah terselesaikan.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada :
1. Drs. Kusnan M.pd selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo.
2. M. Ilyas S.pd selaku wali kelas XI IPA 3.
3. Dra. Siti Faidah selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Tentunya ada hal-hal yang ingin diberikan kepada sekolah bahkan
masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu diharapkan semoga karya ilmiah
ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Diharapkan semoga karya tulis ini
bisa bermanfaat bagi para pembacanya.
Sidoarjo, 26 Mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data...............................................................................13
4.2 Hasil Penelitian..............................................................................17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................19
5.2 Saran..............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................21
LAMPIRAN.....................................................................................................22
iii
ABSTRAKSI
Limbah air beras tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena
banyak dari mereka yang belum mengetahui bahwa limbah air beras memiliki
kandungan gizi yang melimpah. Dan ada banyak manfaat yang ada pada limbah
air beras. Diantaranya yang paling menonjol adalah limbah air beras bermanfaat
untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
Ternyata didalam Limbah air beras yang jarang dimanfaatkan terdapat
karbohidrat jenis pati sebanyak 76%. Karbohidrat ini berguna sebagai perantara
hormon auksin dan giberelin dalam pertumbuhan tanaman. Selain karbohidrat,
limbah air beras juga mengandung vitamin. Vitamin sangat berperan dalam proses
pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein
untuk mengaktifkan enzim). Disamping itu, limbah air beras juga mengandung
fosfor (P), salah satu unsur utama yang dibutuhkan tanaman. Dan fakta terbaru
mengatakan bahwa air cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri
Pseudomonas fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang berperan dalam
pengendalian petogen penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan
tanaman.
Cara pemakaian limbah air cucian beras untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman yaitu dengan menyiramkan limbah air beras kedalam media tanaman.
Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada saat pagi hari dan sore
hari. Dan pada saat penyiraman, usahakan tanah tetap lembab dengan kadar air
yang di siramkan tidak terlalu sedikit maupun terlalu banyak.
Dan dapat diketahui bahwa limbah air cucian beras merupakan bahan
organik yang berpotensi untuk dijadikan pupuk organik. Selain mudah didapat dan
murah, juga mudah cara pembuatannya, dan tidak mengakibatkan pencemaran
lingkungan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
iv
2. Bagi siswa :
Siswa dapat belajar cara menyusun karya ilmiah sesuai dengan
pedoman.
Siswa dapat memperluas wawasan dan pengetahuan umum
tentang lingkungan.
3. Bagi sekolah :
Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan bahwa MAN
Sidoarjo tidak hanya berfokus pada pembelajaran agama islam
saja tetapi juga bisa unggul dalam pengetahuan umum tentang
kebaharian.
Sebagai tambahan sarana media pembelajaran.
4. Bagi masyarakat :
Masyarakat dapat mengetahui manfaat yang terdapat dalam
Limbah air beras.
5. Bagi pemerintah :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beras
Padi memiliki
nama
latin
Oryza
terpenting
sativa L.
Merupakan
dalam peradaban.
Padi
salah
berasal
dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang
yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Produksi padi dunia
menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum.
Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras (Wikipedia, 2012). Beras adalah
bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa
merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma'
(bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi,
gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling dan disosoh menggunakan alat
pengupas dan penggiling (huller) serta penyosoh (polisher) sehingga bagian
luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Dan bagian isi yang berwarna putih
itu disebut beras.
Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari
aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses
pemisahan kulit,
endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat
tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa
sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok
terpenting bagi mayoritas penduduk dunia. Beras juga digunakan dalam
bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras
(lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi
tepung bekatul (rice bran). Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen
makanan dengan sebutan tepung mata beras.
bagian
80-85%).
Beras
terbesar
juga
beras
didominasi
mengandung
6
Sayangnya sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah hilang selama proses
penggilingan.
Tabel 1 Kandungan gizi dalam beras
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama Kandungan
Vitamin B1
Vitamin B3
Vitamain B6
Mangan (Mn)
Fosfor
Zat Besi
Serat
Persentase
80 %
70 %
90 %
50 %
50 %
60 %
100 %
2.3 Limbah
Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses
kegiatan manusia (Ign Suharto, 2011 : 226). Limbah dapat berupa tumpukan
barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran. Limbah lebih
dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini
terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik.
a. Berdasarkan polimer penyusun mudah dan tidak terdegradasinya, limbah
dibagi menjadi dua :
1. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami yaitu limbah
7
yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti
daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
2. Limbah yang tidak atau sangat lambat mengalami perubahan secara
alami misanya plastic, kaca, kaleng, dan sampah sejenisnya.
b. Berdasarkan wujudnya, limbah dibedakan menjadi tiga :
menghasilkan
makanan
mereka
sendiri
dengan
proses
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang saya gunakan adalah jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam kegiatannya tidak
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan
penafsiran terhadap hasilnya (Haryanto,2012:01). Selain itu penelitian
kualitatif dapat dijadikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah
sebagai sumber data.Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi
sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif.
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data
dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa,
dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan.
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari
deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris.
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan
manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek
itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan
sewajarnya (natural setting), hal ini berkenaan dengan aspek/bidang
kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi,
agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam
10
11
Saya
menggunakan
teknik
eksperimen
karena
cara
penyajian
12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Penyajian Data
14
fluorescens. Bakteri
tersebut
15
16
3. Masukkan tanah secukupnya kedalam gelas aqua yang sudah diberi
lubang menggunakan sendok.
4. Kemudian taburkan biji tanaman yang akan ditanam secukupnya diatas
media tanam.
5. Siapkan baskom ukuran sedang untuk mencuci beras.
6. Masukkan beras secukupnya kedalam baskom. Kemudian tuangkan air
secukupnya.
7. Bersihkan beras yang ada di dalam baskom dengan cara mengaduknya.
8. Setelah air berubah warna menjadi keruh, pisahkan beras dengan air di
tempat yang berbeda.
9. Ambil sebuah gelas aqua. Tuangkan limbah air beras tersebut kedalam
gelas aqua.
10. Perlahan-lahan siramkan limbah air beras yang ada dalam gelas aqua
kedalam media tanam. Usahan tanah dalam keadaan lembab, tidak terlalu
kering dan tidak terlalu basah.
11. Lakukan penyiraman pada tanaman dua kali dalam sehari, yaitu pada
pagi hari dan sore hari.
12. Amati pertumbuhan tanaman setiap hari.
17
lingkungan.
Namun
banyak
masyarakat
yang
tidak
memanfaatkan limbah air beras, karena banyak dari mereka yang tidak
mengetahui bahwa didalam air beras terdapat karbohidrat jenis pati sebanyak
76%. Karbohidrat ini berguna sebagai perantara hormon auksin dan giberelin
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Limbah air beras yang jarang dimanfaatkan ternyata sangat bermanfaat
untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
b. Didalam air beras terdapat karbohidrat jenis pati sebanyak 76%.
Karbohidrat ini berguna sebagai perantara hormon auksin dan giberelin
dalam pertumbuhan tanaman. Selain karbohidrat, limbah air beras juga
mengandung vitamin. Vitamin sangat berperan dalam proses pembentukan
hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein untuk
mengaktifkan enzim). Disamping itu, limbah air beras juga mengandung
fosfor (P), salah satu unsur utama yang dibutuhkan tanaman. Dan fakta
terbaru mengatakan bahwa air cucian beras merupakan media alternatif
pembawa bakteri Pseudomonas
fluorescens. Bakteri
tersebut
adalah
19
20
d. Air limbah beras merupakan bahan organik yang berpotensi untuk dijadikan
pupuk organik. Selain mudah didapat dan murah, juga mudah cara
pembuatannya, dan tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Admin.
2011,
Kandungan
Air
Cucian
Beras.
Dalam
2013,
Jenis
Dan
Pengertian
Tanaman.
Dalam
2012,
Penelitian
Kualitatif.
Dalam
diunduh
21
LAMPIRAN
22