Anda di halaman 1dari 28

KARYA TULIS ILMIAH

LIMBAH AIR BERAS ALTERNATIF


UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN
TANAMAN

Disusun Oleh :
RAHMANIA SETYARINI
KELAS XI IPA 3

MADRASAH ALIYAH NEGERI SIDOARJO


TAHUN AJARAN 2013-2014

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah dengan judul Limbah Air Beras Alternatif Untuk
Mempercepat Pertumbuhan Tanaman yang disusun oleh Rahmania Setyarini.
Telah selesai dikerjakan dan dapat diserahkan untuk melaksanakan tugas pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Semester 2.

Sidoarjo, 26 Mei 2014


Guru Mata Pelajaran,

Penyusun,

Dra. Siti Faidah

Rahmania Setyarini

Kepala Madrasah,

Drs. Kusnan, M.Pd


NIP. 195605181985031003

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karuniaNya Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Limbah Air Beras Alternatif Untuk
Mempercepat Pertumbuhan Tanaman telah terselesaikan.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada :
1. Drs. Kusnan M.pd selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo.
2. M. Ilyas S.pd selaku wali kelas XI IPA 3.
3. Dra. Siti Faidah selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Tentunya ada hal-hal yang ingin diberikan kepada sekolah bahkan
masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu diharapkan semoga karya ilmiah
ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Diharapkan semoga karya tulis ini
bisa bermanfaat bagi para pembacanya.
Sidoarjo, 26 Mei 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
ABSTRAKSI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beras ..............................................................................................4
2.2 Kandungan Gizi Beras....................................................................5
2.3 Limbah............................................................................................6
2.4 Tanaman..........................................................................................8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................9
3.2 Metode Penelitian .........................................................................10
3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data .......................................10
3.4 Objek Penilitian ............................................................................12
3.5 Sumber Data ..................................................................................12

ii

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data...............................................................................13
4.2 Hasil Penelitian..............................................................................17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................19
5.2 Saran..............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................21
LAMPIRAN.....................................................................................................22

iii

ABSTRAKSI
Limbah air beras tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena
banyak dari mereka yang belum mengetahui bahwa limbah air beras memiliki
kandungan gizi yang melimpah. Dan ada banyak manfaat yang ada pada limbah
air beras. Diantaranya yang paling menonjol adalah limbah air beras bermanfaat
untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
Ternyata didalam Limbah air beras yang jarang dimanfaatkan terdapat
karbohidrat jenis pati sebanyak 76%. Karbohidrat ini berguna sebagai perantara
hormon auksin dan giberelin dalam pertumbuhan tanaman. Selain karbohidrat,
limbah air beras juga mengandung vitamin. Vitamin sangat berperan dalam proses
pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein
untuk mengaktifkan enzim). Disamping itu, limbah air beras juga mengandung
fosfor (P), salah satu unsur utama yang dibutuhkan tanaman. Dan fakta terbaru
mengatakan bahwa air cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri
Pseudomonas fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang berperan dalam
pengendalian petogen penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan
tanaman.
Cara pemakaian limbah air cucian beras untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman yaitu dengan menyiramkan limbah air beras kedalam media tanaman.
Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada saat pagi hari dan sore
hari. Dan pada saat penyiraman, usahakan tanah tetap lembab dengan kadar air
yang di siramkan tidak terlalu sedikit maupun terlalu banyak.
Dan dapat diketahui bahwa limbah air cucian beras merupakan bahan
organik yang berpotensi untuk dijadikan pupuk organik. Selain mudah didapat dan
murah, juga mudah cara pembuatannya, dan tidak mengakibatkan pencemaran
lingkungan.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

iv

Membuat karangan ilmiah merupakan salah satu materi pelajaran dalam


mata pelajaran bahasa indonesia kelas XI IPA/IPS. Membuat karangan ilmiah
bertujuan mengajak siswa-siswinya lebih mengenal dan meneliti lingkungan
serta diharapkan pada akhirnya membawa suatu hasil yang dapat diwujudkan
baik di sekolah maupun di masyarakat. kami diperbolehkan memilih materi
apa yang akan diteliti. Akhirnya saya mencoba meneliti tentang limbah air
beras. Saya meneliti tentang limbah air beras karena banyak dijumpai dan
terdapat di setiap rumah penduduk Indonesia.
Limbah air beras tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena
banyak dari mereka yang belum mengetahui bahwa limbah air beras memiliki
kandungan gizi yang melimpah. Maka dari itu saya meneliti kandungan yang
terdapat dalam limbah air beras. Setelah mendapat beberapa informasi, saya
mengetahui bahwa ada banyak manfaat yang ada pada limbah air beras.
Diantaranya yang paling menonjol adalah limbah air beras bermanfaat untuk
mempercepat pertumbuhan tanaman. Karena alasan itu pula maka akhirnya
saya mengambil judul Limbah Air Beras Alternatif Untuk Mempercepat
Pertumbuhan Tanaman.
2

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam pembuatan karya tulis Ilmiah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan limbah
1 air beras?
2. Apa kandungan yang terdapat dalam limbah air beras?
3. Bagaimana cara pemakaian limbah air beras untuk mempercepat
pertumbuhan tanaman?
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam pembuatan karya tulis Ilmiah ini adalah :


1. Untuk mengetahui limbah air beras.
2. Untuk mengetahui kandungan dalam limbah air beras.
3. Untuk mengetahui cara pemakaian limbah air beras untuk mempercepat
pertumbuhan tanaman.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini diantaranya adalah :
1. Bagi Peneliti :
Hasil penelitian dapat memberikan gagasan gagasan baru untuk
peneliti dalam usaha memajukan bangsa.
Peneliti dapat memahami kandungan yang terdapat dalam limbah
air beras.
Peneliti mampu mengolah limbah air beras untuk dimanfaatkan
sebagai alternatif mempercepat pertumbuhan tanaman.
3

2. Bagi siswa :
Siswa dapat belajar cara menyusun karya ilmiah sesuai dengan
pedoman.
Siswa dapat memperluas wawasan dan pengetahuan umum
tentang lingkungan.
3. Bagi sekolah :
Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan bahwa MAN
Sidoarjo tidak hanya berfokus pada pembelajaran agama islam
saja tetapi juga bisa unggul dalam pengetahuan umum tentang
kebaharian.
Sebagai tambahan sarana media pembelajaran.
4. Bagi masyarakat :
Masyarakat dapat mengetahui manfaat yang terdapat dalam
Limbah air beras.
5. Bagi pemerintah :

Pemerintah diharapkan lebih mengembangkan usaha pemanfaatan


limbah air beras karena banyak keuntungan yang dapat diperoleh.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beras
Padi memiliki

nama

satu tanaman budidaya

latin

Oryza

terpenting

sativa L.

Merupakan

dalam peradaban.

Padi

salah
berasal

dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang
yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Produksi padi dunia
menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum.
Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras (Wikipedia, 2012). Beras adalah
bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa
merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma'
(bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi,
gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling dan disosoh menggunakan alat
pengupas dan penggiling (huller) serta penyosoh (polisher) sehingga bagian
luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Dan bagian isi yang berwarna putih
itu disebut beras.
Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari

aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses
pemisahan kulit,

endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan

embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat
tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa
sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok
terpenting bagi mayoritas penduduk dunia. Beras juga digunakan dalam
bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras
(lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi
tepung bekatul (rice bran). Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen
makanan dengan sebutan tepung mata beras.

2.2 Kandungan Gizi Beras


Sebagaimana
oleh pati (sekitar

bulir serealia lain,

bagian

80-85%).

Beras

terbesar
juga

beras

didominasi
mengandung

protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air.


Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
Amilosa : pati dengan struktur tidak bercabang

Amilopektin : pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket


Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna
(transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau
pera). Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari.

6
Sayangnya sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah hilang selama proses
penggilingan.
Tabel 1 Kandungan gizi dalam beras
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Kandungan
Vitamin B1
Vitamin B3
Vitamain B6
Mangan (Mn)
Fosfor
Zat Besi
Serat

Persentase
80 %
70 %
90 %
50 %
50 %
60 %
100 %

2.3 Limbah

Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses
kegiatan manusia (Ign Suharto, 2011 : 226). Limbah dapat berupa tumpukan
barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran. Limbah lebih
dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini
terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik.
a. Berdasarkan polimer penyusun mudah dan tidak terdegradasinya, limbah
dibagi menjadi dua :
1. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami yaitu limbah
7
yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti
daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
2. Limbah yang tidak atau sangat lambat mengalami perubahan secara
alami misanya plastic, kaca, kaleng, dan sampah sejenisnya.
b. Berdasarkan wujudnya, limbah dibedakan menjadi tiga :

1. Limbah padat, limbah padat adalah limbah yang berwujud padat.


Limbah padat bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang
memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa makanan, sayuran,
potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam.
2. Limbah cair, limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah
cair terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam.
Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas
pencelupan warna pakaian, dan sebagainya.
3. Limbah gas, limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang
berwujud gas. Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah
gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh
limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor.
c. Berdasarkan Sumbernya, jenis limbah dapat dibedakan menjadi :
1. Limbah rumah tanggaadalah limbah yang dihasilkan melalui proses
aktivitas rumah tangga.
2. Limbah industri adalah limbah yang berasal dari industri pabrik.
3. Limbah pertanian adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
pertanian. Contohnya sisa daun-daunan, ranting, jerami, dan kayu.
8
4. Limbah konstruksi adalah material yang sudah tidak digunakan dan
dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan. Material
limbah konstruksi dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi, baik itu
proyek pembangunan maupun proyek pembongkaran.
5. Limbah radioaktif adalah limbah yang berasal dari setiap pemanfaatan
tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik
menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk
keperluan industri dan rumah sakit.
2.4 Tanaman

Tanaman adalah organisme eukariotik multiseluler dengan kemampuan


untuk

menghasilkan

makanan

mereka

sendiri

dengan

proses

fotosintesis. Tanaman sering dibudidayakan pada suatu ruang atau media


untuk dipanen ketika sudah mencapai tahap pertumbuhan tertentu.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang saya gunakan adalah jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam kegiatannya tidak
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan
penafsiran terhadap hasilnya (Haryanto,2012:01). Selain itu penelitian
kualitatif dapat dijadikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah
sebagai sumber data.Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi
sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif.
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data
dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa,
dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan.
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari
deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris.
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan
manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek
itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan
sewajarnya (natural setting), hal ini berkenaan dengan aspek/bidang
kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi,
agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam

10

kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang


bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.
Saya juga menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah
9 kuantitatif karena hal ini memberikan
bagian yang sentral dalam penelitian
hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
3.2 Metode Penelitian
Dalam metode penelitian saya menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Metode deskruptif kualitatif adalah prosedur penelitian berdasarkan
data deskriptif yaitu berupa lisan atau kata tertulis dari seorang subjek yang
telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa data yang diberikan
merupakan data asli yang tidak diubah serta menggunakan cara yang
sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data & analisis data, saya menggunakan dua
teknik antara lain teknik eksperimen dan teknik studi pustaka. Teknik
eksperimen adalah teknik yang disengaja dan dilakukan secara sistematis,
terencana, terarah pada suatu tujuan dengan mengamati dan mencakup
fenomena satu atau sekelompok orang dalam kompleks kehidupan sehari-

11

hari, dengan demikian hasil pengamatan dapat dipertanggung jawabkan


kebenarannya (Sumantri, 1999:157).

Saya

menggunakan

teknik

eksperimen

karena

cara

penyajian

pelajarannya dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri


apa yang saya pelajari, sehingga saya dapat menarik suatu kesimpulan dari
proses yang saya alami.
Lalu saya juga menggunakan teknik studi pustaka. Teknik studi pustaka
merupakan teknik pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun softcopy edition, seperti buku, ebook, artikel-artikel dalam majalah, surat kabar,
buletin, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah, publikasi pemerintah,
dan lain-lain (Purnomo, 2012). Bahan pustaka yang berupa soft-copy edition
biasanya diperoleh dari sumber-sumber internet yang dapat diakses secara
online.
Saya menggunakan teknik studi pustaka karena teknik ini sangat umum
dilakukan dalam penelitian karena peneliti tak perlu mencari data dengan
terjun langsung ke lapangan tapi cukup mengumpulkan dan menganalisis data
yang tersedia dalam pustaka. Selain itu, pengumpulan data melalui studi
pustaka merupakan wujud bahwa telah banyak laporan penelitian yang
dituliskan dalam bentuk buku, jurnal, publikasi dan lain-lain.

12

3.4 Objek Penelitian


Objek penelitian yang saya jadikan sasaran adalah Limbah Air Beras
atau yang lebih dikenal dengan nama leri. Saya menggunakan limbah air
beras karena banyak dijumpai di rumah penduduk Indonesia.
3.5 Sumber Data
Sumber data saya peroleh secara primer, yaitu data yang diperoleh
melalui hasil peneliti dengan eksperimen. Disini saya memperoleh sumber
data melalui eksperimen dengan menanam sebuah tanaman.
Selain secara primer kami juga menggunakan sumber data bentuk
sekunder yang berupa catatan atau dokumentasi laporan baik melalui buku
maupun internet yang mendukung, guna menguatkan laporan penelitian yang
telah kami lakukan.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1

Penyajian Data

4.1.1 Limbah Air Beras


Beras merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia.
Konsumsi beras tertinggi adalah beras putih. Beras jenis ini lebih sering
diolah menjadi nasi. Beras yang mengalami pengolahan lebih lanjut, akan
melalui proses pencucian. Proses pencucian ini menghasilkan limbah berupa
air cucian beras. Limbah air beras merupakan jenis limbah cair. Limbah air
beras juga termasuk dalam limbah domestik yang didapat melalui proses
aktivitas rumah tangga. Limbah ini juga dapat di manfaatkan kembali untuk
mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga tergolong kedalam limbah
organik karena di dalam limbah air beras terdapat senyawa-senyawa organik
yang menyusunnya.
4.1.2 Kandungan Dalam Limbah Air Beras
Saat mencuci beras, biasanya air cucian pertama akan berwarna keruh.
Warna keruh bekas cucian itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras
ikut terkikis. Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun pada bagian
kulit ari masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat. Air cucian
beras ini mengandung karbohidrat jenis pati sebanyak 76%. Karbohidrat
berguna sebagai perantara hormon auksin dan giberelin dalam pertumbuhan
tanaman. Auksi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan

14

kemunculan tunas baru sedangkan giberelin berguna untuk merangsang


pertumbuhan akar. Selain karbohidrat, air cucian beras juga mengandung
vitamin. Vitamin sangat berperan dalam proses pembentukan hormon dan
berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein untuk mengaktifkan
enzim). Diantaranya adalah vitamin B1. vitamin B1 merupakan unsur
hormon (fitohormon) dan hormon tersebut dibutuhkan dalam pertumbuhan
tanaman dan berguna dalam mobilisasi karbohidrat hingga bagus untuk
tanaman yang baru di tanam. Disamping itu, limbah air beras juga
mengandung fosfor (P), salah satu13unsur utama yang dibutuhkan tanaman
dan selalu ada dalam pupuk majemuk tanaman semisal NPK. Fosfor
berperan dalam memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem
perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda. Nutrisi lainnya adalah
zat besi yang penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil) juga berperan
penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu kulit
ari juga mengandung mineral dan fitonutrien yang tinggi.
Fakta terbaru mengatakan bahwa air cucian beras merupakan media
alternatif

pembawa bakteri Pseudomonas

fluorescens. Bakteri

tersebut

adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen penyebab


penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman (okezone, 19/10/11). P.
fluorescens sangat berperan dalam pengendalian patogen penyebab penyakit
karat dan pemicu pertumbuhan tanaman.

15

4.1.3 Cara Pemakaian Limbah Air Beras Untuk Mempercepat Pertumbuhan


Tanaman
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen ini antara lain :
Alat
1. 2 buah gelas aqua ukuran sedang.
2. 1 buah pisau.
3. 1 buah lampu sendok.
4. 1 buag baskom.
5. 1 buah penggaris.
Bahan
1. Tanah secukupnya.
2. Biji tanaman secukupnya.
3. Air secukupnya.
4. Beras secukupnya.
Prosedur kerja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam eksperimen ini sebagai berikut :
1. Pertama-tama siapkan alat dan bahan.
2. Ambil sebuah gelas aqua ukuran sedang. Kemudian lubangi di beberapa
sisi gelas menggunakan pisau. Hal ini dilakukan supaya memberi ruang
udara masuk agar tanah dapat bernafas dan tidak mengeras.

16
3. Masukkan tanah secukupnya kedalam gelas aqua yang sudah diberi
lubang menggunakan sendok.
4. Kemudian taburkan biji tanaman yang akan ditanam secukupnya diatas
media tanam.
5. Siapkan baskom ukuran sedang untuk mencuci beras.
6. Masukkan beras secukupnya kedalam baskom. Kemudian tuangkan air
secukupnya.
7. Bersihkan beras yang ada di dalam baskom dengan cara mengaduknya.
8. Setelah air berubah warna menjadi keruh, pisahkan beras dengan air di
tempat yang berbeda.
9. Ambil sebuah gelas aqua. Tuangkan limbah air beras tersebut kedalam
gelas aqua.
10. Perlahan-lahan siramkan limbah air beras yang ada dalam gelas aqua
kedalam media tanam. Usahan tanah dalam keadaan lembab, tidak terlalu
kering dan tidak terlalu basah.
11. Lakukan penyiraman pada tanaman dua kali dalam sehari, yaitu pada
pagi hari dan sore hari.
12. Amati pertumbuhan tanaman setiap hari.

13. Kemudian ukur setiap pertumbuhan tanaman menggunakan penggaris.


14. Lalu catatlah hasil pengamatan yang sudah dilakukan kedalam tabel.

17

4.2 Hasil Penelitian


Waktu Pengamatan
3 Mei 2014
1 hari kemudian
2 hari kemudian
3 hari kemudian
4 hari kemudian
5 hari kemudian
6 hari kemudian
7 hari kemudian

Tabel 2 Hasil Penelitian


Keadaan/Kejadian Tanaman
Berakar
Biji Membelah
Daun mulai muncul
Tanaman tumbuh sebagian
Kuncup daun membuka
Tanaman bertambah tinggi
Tanaman subur dan terus bertambah tinggi

Berdasarkan hasil pengamatan dari penyiraman tanaman menggunakan air


bekas cucian beras, dapat diketahui bahwa air limbah cucian beras merupakan
bahan organik yang berpotensi untuk dijadikan pupuk organik. Selain mudah
didapat dan murah, juga mudah cara pembuatannya, dan tidak mengakibatkan
pencemaran

lingkungan.

Namun

banyak

masyarakat

yang

tidak

memanfaatkan limbah air beras, karena banyak dari mereka yang tidak
mengetahui bahwa didalam air beras terdapat karbohidrat jenis pati sebanyak
76%. Karbohidrat ini berguna sebagai perantara hormon auksin dan giberelin

dalam pertumbuhan tanaman. Selain karbohidrat, limbah air beras juga


mengandung vitamin. Vitamin sangat berperan dalam proses pembentukan
hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein untuk
mengaktifkan enzim). Disamping itu, limbah air beras juga mengandung
fosfor (P), salah satu unsur utama yang dibutuhkan tanaman. Dan fakta18
terbaru mengatakan bahwa air cucian beras merupakan media alternatif
pembawa bakteri Pseudomonas fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba
yang berperan dalam pengendalian petogen penyebab penyakit karat dan
memicu pertumbuhan tanaman.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Limbah air beras yang jarang dimanfaatkan ternyata sangat bermanfaat
untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
b. Didalam air beras terdapat karbohidrat jenis pati sebanyak 76%.
Karbohidrat ini berguna sebagai perantara hormon auksin dan giberelin
dalam pertumbuhan tanaman. Selain karbohidrat, limbah air beras juga
mengandung vitamin. Vitamin sangat berperan dalam proses pembentukan
hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein untuk
mengaktifkan enzim). Disamping itu, limbah air beras juga mengandung
fosfor (P), salah satu unsur utama yang dibutuhkan tanaman. Dan fakta
terbaru mengatakan bahwa air cucian beras merupakan media alternatif
pembawa bakteri Pseudomonas

fluorescens. Bakteri

tersebut

adalah

mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen penyebab penyakit


karat dan memicu pertumbuhan tanaman.
c. Cara pemakaian limbah air cucian beras untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman yaitu dengan menyiramkan limbah air beras kedalam media
tanaman. Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada saat pagi
hari dan sore hari. Dan pada saat penyiraman, usahakan tanah tetap lembab
dengan kadar air yang di siramkan tidak terlalu sedikit maupun terlalu
banyak.

19

20

d. Air limbah beras merupakan bahan organik yang berpotensi untuk dijadikan
pupuk organik. Selain mudah didapat dan murah, juga mudah cara
pembuatannya, dan tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan.

5.2 Saran

a. Sebaiknya limbah air cucian beras dapat dimanfaatkan sebagai alternatif


untuk mempercepat pertumbuhan tanaman di masa depan karena mengingat
limbah air beras yang selama ini tidak dimanfaatkan dengan baik dan banyak
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Sebaiknya masyarakat lebih mengetahui manfaat limbah air beras yaitu
untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Admin.

2011,

Kandungan

Air

Cucian

Beras.

Dalam

http://www.gagaspertanian.com diunduh pada Selasa, 20 Mei 2014 jam 23.00.


Arisa. 2012, Lumbung Pustaka UNY. Dalam http://eprints.uny.ac.id/
diunduh pada Minggu, 25 Mei 2014 jam 14.25.
Hikmat.

2013,

Jenis

Dan

Pengertian

Tanaman.

Dalam

http://hikmat.web.id/biologi-klas-x/pengertian-tanaman/ diunduh pada Sabtu, 17


Mei 2014 jam 24.05.
Haryanto.

2012,

Penelitian

Kualitatif.

Dalam

http://penelitiankualitatif.com diunduh pada Kamis, 22 Mei 2014 jam 23.29.


Kuswardani, Indah. 2013, Pengertian Beras. Dalam http://indaharitonangfakultaspertanianunpad.blogspot.com/2013/05/pengertian-beras.html

diunduh

pada Sabtu, 24 Mei 2014 jam 03.00.


Sumbawa2. 2011, Buanglah Air Cucian Berasmu Dengan Baik Dan
Benar. Dalam http://sumbawabaratnews.com/ diunduh pada Minggu, 25 Mei 2014
jam 10.00.

21

LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai