Anda di halaman 1dari 3

RESENSI BUKU KAHLIL GIBRAN

Oleh : Rahmania Setyarini

Judul Buku

: Suara Sang Guru

Judul Asli

: The Voice of the Master

Pengarang

: Kahlil Gibran

Penerbit

: Classic Press

Tahun Terbit

: 2003

Tebal

: 120 halaman

Penerjemah

: Drs. Arvin Saputra

Kehidupan merupakan sebuah pulau di samudera kesepian, sebuah


pulau yang batu-batu karangnya adalah pengharapan, yang
pepohonannya adalah impian, yang bunga-bunganya adalah kesendirian,
dan yang sungai-sungainya adalah dahaga.
Jutaan manusia dipermukaan bumi telah mendengar hikmah-hikmah serta
pelajaran tentang kehidupan yang disampaikan oleh Kahlil Gibran melalui
karyanya yang membuat orang mengenal sosok penyair yang lahir di kota
kecil Bisharri di kaki Gunung Cedar di Libanon Utara, 6 Desember 1883
dengan karya yang berjudul, Sang Nabi. Melalui karya besar tersebut ia
memperoleh gelar Dante Abad XX. Penyair ini sudah tidak diragukan lagi
kemampuannya karena ia sudah menciptakan berbagai karya dalam
berbagai bahasa salah satunya karyanya yang menggunakan bahasa Arab
berjudul Broken Wings (al-ajnihah al-mutakasirah) yang diterbitkan
sebelum tahun 1912 bercerita tentang cinta Karma Salami kepada
seorang muridnya. Membuat karya tersebut sangat berpengaruh di Arab.
Buku Suara Sang Guru bercerita tentang seorang guru yang menceritakan
tentang perjalanannya ke Venesia dan duka cita yang menghidupkan
kenangan-kenangan lamanya bersama kekasih impiannya, serta

perjalanan hidupnya dalam menyebarkan kebaikan di muka bumi yang


tidak mudah kepada muridnya yang bernama Almuhtada. Setelah sang
guru wafat, perjalanan sang guru dalam rangka menyebarkan kebaikan
dilanjutkan oleh sang murid melalui gulungan kitab yang diwariskan
kepadanya. Namun, perjalanan sang murid dalam menyebarkan kebaikan
lebih mudah dibandingkan jalan yang ditempuh sang guru dulu.
Buku ini secara mengharukan membicarakan tentang kemenangan takdir
atas duka dan cinta atas kesepian. Tentang Perkawinan, Keilahian
Manusia, serta Nalar dan Pengetahuan merupakan beberapa hal yang
disampaikan oleh Kahlil Gibran dalam menyajikan pandangannya
terhadap seluk beluk kehidupan yang paling rumit.
Jika kita membaca buku non fiksi ini secara keseluruhan, kita seakan
mengetahui bahwa pengarang sangat menginginkan kehidupan yang
penuh dengan cinta dan cahaya keindahan, karena keduanya merupakan
anugrah dari Tuhan yang sangat diidam-idamkan oleh umat manusia.
Setelah kita membaca buku Suara Sang Guru, kita akan mendapatkan
banyak pelajaran hidup salah satunya yaitu kita harus terus maju dan
tidak boleh menyerah karena takut akan duri atau batu-batuan yang
tajam yang akan menghadang kita di jalan kehidupan. Serta dibagian
akhir dari buku ini kita akan mendapatkan pelajaran berharga lainnya
yaitu setelah kesedihan pasti akan ada kebahagiaan. Dan dengan
memahami buku ini kita mungkin akan mengetahui bahwa manusia
merupakan insan yang sangat kesepian.
Namun disamping banyaknya pelajaran-pelajaran yang bisa kita ambil,
buku ini masih memiliki hal-hal yang membuat orang-orang merasa malas
untuk membacanya yaitu buku ini terlalu mengarah pada satu agama jadi
bagi para pembaca yang memiliki agama yang berbeda dengan
pengarangnya akan malas membacanya, penggunaan kata-kata yang
terlalu puitis membuat orang sulit untuk memahami apa yang diinginkan
pengarang.

Keluar dari semua permasalahan itu buku Suara Sang Guru karya Kahlil
Gibran ini baik di rekomendasikan bagi orang-orang yang ingin
mempelajari tentang makna hidup dan orang yang ingin mendengar
hikmah-hikmah kehidupan dari penyair yang meninggal di New York City,
Amerika Serikat, 10 April 1931.

Anda mungkin juga menyukai