Anda di halaman 1dari 25

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK ( USIA PRA SEKOLAH

DAN SEKOLAH)

Disusun Oleh Kelompok 02:

Nama Anggota Kelompok :


1. Andre (P05120221005)
2. Ahtiya Nabila Putri (P05120221002)
3. Anggri Sari Furliana (P05120221006)
4. Cakra Adhitya Saputra (P05120221010)
5. Cut Aqila Selomita (P05120221011)
6. Fenina Virny Suryansyah (P05120221019)
7. Harri Ramadhan (P05120221024)
8. Imelda Oktania Manulang (P05120221026)
9. Okta Via (P05120221035)
10. Rizki Aljundi (P05120221038)
11. Sultan Kodri (P05120221043)
12. Sri vina Junasti (P05120221042)
13. Yolanda April Saputri (P05120221051)
Dosen Pengampu : Jumiyati, SKM., M.Gizi

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatu, Selamat pagi segala puji bagi Allah


SWT selaku Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Puji dan syukur Kami ucapkan kepada tuhan
atas berkat limpahan rahmat -Nya , sehingga makalah “ Kebutuhan Nutrisi Pada Anak ” ini dapat
terselesaikan. Makalah ini juga dibuat dan disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan
Diet. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan juga
kami sendiri selaku penulisnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bunda Jumiyati,
SKM., M.Gizi selaku dosen mata kuliah Gizi dan Diet yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi seluruh pembaca.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah yang Kami buat ini masih perlu banyak
penyempurnaan serta perbaikan dikarenakan banyaknya kesalahan dan kekurangan. Kami
terbuka terhadap kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya saat pembuatan makalah
lainnya Kami akan menjadi lebih baik.

Demikian yang dapat Kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat.
Wasalamuallaikum warahmatullahi wabarakatu, dan salam sejahtera untuk kita semua

Bengkulu, 27 Januari 2022

Kelompok 02

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................1
1.3 Manfaat................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
2.1 Definisi Nutrisi.....................................................................................................2
2.2 Tujuan Pemberian Nutrisi Pada Anak .................................................................3
2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Nutrisi Pada Anak..................9
2.4 Kebutuhan Nutrisi dan Zat Gizi Pada Anak......................................................10
2.5 Gangguan Nutrisi Pada Anak.............................................................................13
2.6 Upaya Peningkatan Nutrisi dan Zat Gizi Pada Anak ........................................13

BAB III PENUTUP.......................................................................................................


3.1 Kesimpulan........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17

ii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kunci untuk mendapatkan tubuh yang sehat adalah daya tahan tubuh yang kuat. Untuk
memperolehnya, tentu diperlukan beberapa langkah pasti seperti mengonsumsi nutrisi yang
seimbang. Sebuah jurnal penelitian yang dilakukan oleh A.Marcos mengemukakan kekurangan
gizi karena kurangnya asupan energi dan makronutrien atau karena kekurangan mikronutrien
tertentu bisa merusak sistem kekebalan tubuh. Ada sebuah studi yang menunjukan bahwa diet
seseorang bisa menjadi pengaruh pada sistem kekebalan tubuhnya, hingga semua aspek
kesehatan lainnya. Misalnya, nutrisi dapat mempengaruhi mikrobioma, fungsi penghalang usus,
proses inflamasi, dan fungsi sel darah putih, yang semuanya berdampak pada fungsi kekebalan
tubuh.

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Pada dasarnya didunia ini tidak terdapat satu
pun jenis makanan yang memiliki segala kandungan, dimana segala jenis kandungan ini mampu
membuat seseorang dapat hidup sehat , bertumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu,
setiap orang perlu mengkonsumsi beragam makanan.

Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua
makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama
puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari. Nutrisi sangat
bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita,
sehingga bisa menyebabkan penyakit/terkena gizi buruk. Oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi. Namun kebutuhan nutrisi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pada
masing-masing usia.

1|Page
Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. apalagi untuk anak dalam
masa pra sekolah hingga usia sekolah, makanan merupakan salah satu sumber yang diperlukan
tubuh manusia untuk membantu membuat anak menjadi cerdas. Anak prasekolah adalah anak
berusia tiga sampai lima tahun. Rentang usia tersebut merupakan periode emas seorang anak
dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama fungsi bahasa, kognitif, dan emosi. Untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangan tersebut, asupan nutrisi dari makanan merupakan
salah satu faktor yang berperan penting. Pada usia prasekolah, anak mengalami perkembangan
psikis menjadi balita yang lebih mandiri, dan dapat berinteraksi dengan lingkungannya, serta
dapat mengekspresikan emosinya. Sedangkan anak usia sekolahan menempati rentang usia
antara usia enam sampai dua belas tahun. Pada masa ini individu mengunakan fungsi-fungsi
biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar pada tahun
pertama dalam kehidupan individu, Freud menyebutnya sebagai masa oral (mulut), karena mulut
dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan
belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan sehingga anak belajar menguasai ruang, mulai
dari yang paling dekat sampai dengan ruang yang jauh. Pada tahun kedua umumnya terjadi
pembiasaan terhadap kebersihan. Melalui latihan kebersihan, anak belajar mengendalikan
impuls-impuls atau dorongan-dorongan yang datang dari dalam dirinya.

1.2 Tujuan

Tujuan kelompok kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata kuliah Gizi dan Diet serta memiliki tujuan khusus yakni, Untuk mengetahui dan memahami
tentang Definisi Nutrisi, tujuan dari pemberian nutrisi pada anak usia pra sekolah hingga
sekolah, mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian nutrisi pada anak usia pra
sekolah hingga sekolah, mengetahui kebutuhan energi dan zat gizi anak usia pra sekolah hingga
sekolah, mengetahui gangguan-gangguan nutrisi yang mungkin terjadi anak usia pra sekolah
hingga sekolah, serta mengetahui bagaimana upaya peningkatan nutrisi anak usia pra sekolah
hingga sekolah.

1.3 Manfaat
Manfaat dari kami membuat dan mengerjakan makalah ini adalah kami mendapatkan ilmu
tentang Nutrisi dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari sebagai perawat.

2|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Nutrisi

Nutrisi merupakan zat-zat penting yang berasal dari makanan yang telah dicerna dan diolah
oleh tubuh yang kemudian akan menjadi zat yang berguna untuk membentuk serta memelihara
jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur sistem fisiologi organ di dalam tubuh dan
melindungi tubuh terhadap serangan penyakit (Chandra, 2009). Menurut Susianto, dkk (2008)
nutrisi adalah sejumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh supaya organ-organnya dapat
berfungsi dengan baik. Sedangkan menurut Soenardi (2006) nutrisi berarti sesuatu yang
mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh yang dapat
mempertahankan kehidupan.

............................................................ Sebagai unsur penting dalam tubuh, gizi atau nutrisi memainkan peran pe
kehidupan makhluk hidup. Kebutuhan nutrisi dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena
nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber
zat pembangun dan pengatur dalam tubuh (Hidayat, 2008). Gizi atau nutrisi menjadi sumber
energi, didapatkan melalui proses metabolisme yang begitu kompleks yang mampu memberikan
tenaga bagi manusia untuk beraktivitas (Hasdianah, dkk. 2013). Oleh karena itu zat gizi sering
dikatakan sebagai sesuatu yang vital bagi tubuh manusia. Berikut adalah beberapa jenis zat gizi
yang diperlukan manusia untuk keberlangsungan hidupnya,

1. Air

.......................................................... Memiliki fungsi untuk melarutkan zat-zat makanan, untuk mengangkut zat-za
jaringan yang satu ke jaringan yang lain, serta untuk mengangkut sisa metabolisme dari jaringan
ke sistem ekskresi.

2. Karbohidrat

Karbohidrat dibutuhkan tubuh karena memiliki fungsi sebagai sumber kalori, bahan penyusun
senyawa organik lainnya dan penjaga keseimbangan asam dan basa. Untuk memenuhi zat

3|Page
makanan ini, kita dapat mengonsumsi ubi, nasi merah, jagung, gandum, kacang polong, pisang,
buah bit, apel, talas, kacang merah, dan wortel.

3. Protein

Komponen dasar dari protein adalah asam amino, dan diperlukan tubuh karena memiliki
beberapa funsi seperti dapat membangun sel-sel yang telah rusak, membentuk zat pengatur
hormone dan membentuk antibodi. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini, kita bisa
mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti daging, ikan, telur, susu dan produk olahannya,
makanan laut, kacang-kacangan, tahu, tempe, brokoli, hingga biji-bijian.

4. Vitamin

Pada dasarnya tubuh manusia membutuhkan sejumlah vitamin yakni diantaranya adalah
Vitamin A,D,E,K,C dan B. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolism energi,
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari
enzim. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini, kita bisa mengonsumsi harus mengonsumsi
makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang, terutama dalam bentuk sayur-mayur dan buah-
buahan.

5. Lemak

Fungsi lemak didalam tubuh manusia adalah sebagai penghasil kalori; Pelarut vitamin
A,D,E,K, serta pelindung organ tubuh dan sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah. Untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi ini, kita bisa mengonsumsi mengonsumsi alpukat, biji chia, cokelat
hitam, telur, ikan, kacang-kacangan, minyak zaitun, yogurt, tahu, minyak kelapa, ikan, bayam,
dan kubis .

6. Mineral

Zat makanan ini penting untuk berbagai fungsi tubuh, mulai dari membangun tulang dan gigi
yang kuat, mengatur metabolisme, mendukung pembentukan sel darah merah, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, hingga mempercepat penyembuhan luka. Ada berbagai jenis mineral
yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu kalsium, zat besi, zinc, fosfor, sodium, magnesium, sulfur,
klorida, selenium, mangan, kromium, tembaga, yodium, fluorida, dan molibdenum.

4|Page
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini, kita bisa mengonsumsi mengonsumsi daging tanpa
lemak, makanan laut, susu dan olahannya, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, buah-buahan,
hingga kuning telur.

2.2 Tujuan Pemberian Nutrisi Pada Anak

Pada dasarnya anak usia prasekolah dan sekolah merupakan peralihan usia yang cukup
signifikan pada anak, anak usia sekolah umumnya sudah memiliki banyak berkegiatan di luar
rumah sehingga pengaruh teman, tawaran jajanan, banyaknya kegiatan, dan paparan terhadap
sumber penyakit infeksi sudah tinggi. Oleh sebab itu, kebutuhan nutrisi anak usia prasekolah dan
sekolah akan meningkat atupun mengalami perubahan.

Hal ini menunjukkan bawah para orang tua harus memperhatikan asupan gizi yang diberikan
kepada anaknya. Dimulai dari jenisnya yang harus bervariasi dan jumlah serta porsinya sesuai
dengan kebutuhan usianya. Untuk nutrisi anak usia prasekolah dan sekolah, makanan yang
diberikan harus mencakup makanan pokok (sebagai sumber karbohidrat), lauk pauk (sebagai
sumber protein dan lemak), serta sayur dan buah (sebagai sumber mineral dan vitamin) dan air
putih dengan jumlah menyesuaikan dengan kebutuhan sesuai umur anak.

Maka dari itu tujuan pemberian nutrisi pada anak usia prasekolah dan sekolah dimaksudkan
untuk :

1. Memberikan zat gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan anak usia prasekolah dan
sekolah yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik
dan psikomotor, serta sarana dalam peningkatan Kesehatan tubuh.
2. Meminimalisirkan terjadinya penyakit obesitas secara dini
3. Mengajarkan serta meningkatkan Personal Hygyne maupun kebersihan lingkungan sedari
dini pada anak
4. Mendidik kebiasaan makan yang baik, yang mencakup pendisiplinan jadwal makan,
belajar menyukai, memilih dan menentukan jenis makanan yang bermutu serta sesuai
dengan syariat – syariat sesuai agama yang dianut.
5. Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi. Susunan hidangan disesuaikan dengan
pola menu seimbang, bahan makanan yang tersedia, kebiasaan makan dan selera terhadap

5|Page
makanan. Bentuk dan porsi makanan harus disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan
keadaan anak.
2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Nutrisi Pada Anak

Anak prasekolah memiliki rentang umur 3-5 tahun, sedangkan anak sekolah memiliki
rentang umur 6-12 tahun. Pada anak usia prasekolah, anak akan beralih dari pola makan yang
mengandalkan susu sebagai pemenuh sebagian besar kebutuhan nutrisi dimana 50% kandungan
energinya berasal dari lemak; menuju pola makan yang sesuai dengan pedoman pola makan
sehat yang mencakup semua makanan. Yang menjadi dasar dari pola makan yang baru adalah
makanan yang dimakan oleh keluarga. Kebutuhan kalorinya adalah 85 kkal/kgBB. Beberapa
karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada
anak Prasekolah adalah sebagai berikut :

1. Nafsu makan berkurang.


2. Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya dari pada
makan.
3. Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.
4. Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga.

Makanan anak pra sekolah tetap sama dari makanan sebelumnya terutama protein dan
vitamin A, disamping kalori dalam jumlah yang cukup, makanan anak usia prasekolah perlu
mendapat perhatian. Sepertiga dari kebutuhan protein sedapat mungkin diambil dari makanan
yang berasal dari hewan. Anak- anak dalam usia ini sudah dapat lebih banyak dikenalkan dengan
makanan-makanan yang disajikan untuk anggota-anggota keluarga lainnya. Ada hal yang sangat
penting yaitu kebiasaan memilih bahan makanan yang baik pada usia ini.

Pada umumnya anak –anak kurang menyukai sayuran dalam makanannya. Dalam hal ini
orang tua khususnya ibu harus bertindak sedemikan rupa untuk mengajak anak dalam memakan
makanan yang mengandung zat gizi seimbang. Namun tidak ada salahnya jika anak-anak usia
prasekolah ini diberikan makanan selingan berupa kue-kue, yang dibuat oleh ibunya sendiri ,asal
makanan selingan ini tidak membuat anak terlalu kenyang , hingga anak tidak lagi mau makan
nasi.

6|Page
Sedangkan Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah
adalah

1. Anak dapat mengatur pola makannya sendiri


2. Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah serta adanya reklame di
televisi dapat mempengaruhi pola makan untuk mencoba makanan yang belum
dikenalnya.
3. Kesukaan menyukai satu makanan tertentu berangsur-angsur hilang
4. Pengaruh aktivitas bermain dapat menyebabkan keinginan bermain lebih besar dari
makanan.

Sedangkan pada usia sekolah yang berusia 6 sampai 12 tahun membutuhkan energi sebesar
1600- 1800 Kl(Kkal) dan membutuhkan protein sebesar 45 gram setiap harinya.anak laki laki
usia 10 -12 tahun membutuhkan energi sebesar 2000 Kkal sedangkan anak perempuan
membutuhkan energi sebesar 1900 Kkal. Hal ini disebabkan karena anak laki – laki lebih banyak
aktivitas fisik sehingga memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan anak perempuan.
Selai itu, anak perempuan suda mulai memasuki masa haid sehingga memerluan lebih banyak
protein dan zat besi dari usia sebelumnya. Pada awal usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah.
Dengan demikian anak-anak ini mulai masuk kedalam dunia baru, di mana dia mulai banyak
berhubungan dengan orang-orang diluar keluarganya, dan dia berkenalan pula dengan suasana
dan lingkungan baru dalam kehidupannya. Maka dari kedua karakteristik diatas dapat ditarik
kesimpulan ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pemberian nutrisi pada anak usia
Prasekolah dan sekolah yakni;

1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi sebagaimana pentingnya konsumsi
makan seseorang, karena jenis kelamin menentukan besar kecilnya kebutuhan gizi bagi
seseorang. Laki-laki lebih banyak membutuhkan zat tenaga dan protein dari pada perempuan,
sehingga mereka membutuhkan lebih banyak makanan. Dalam suatu penelitian pada pengaruh
jenis kelamin terdahap preferensi anak terdahap makanan ditemukan bahwa jenis kelamin anak
justru memiliki pengaruh terhadap pemilihan makanan mereka, anak laki-laki cenderung tidak
menyukai makanan yang mengandung sayuran, sebaliknya anak-anak perempuan lebih banyak
menyukai makanan yang mengandung sayuran, sehingga kebiasaan makan pada anak laki-laki

7|Page
cenderung lebih buruk daripada kebiasaan makan pada anak perempuan. Tidak adanya hubungan
antara jenis kelamin dan kebiasaan makan anak sebabkan karena anak meskipun anak laki-laki
dan perempuan memiliki preferensi makanan yang berbeda, orang tua mereka memiliki
pengetahuan yang cukup tentang gizi, sehingga mereka masih dapat memberikan pendidikan
kepada anak supaya memiliki kebiasaan makan yang baik.
2. Pantangan
Pantangan atau alergi pada sesuatu bahan makanan juga dapat mempengaruhi kebiasaan
makan anak, misalnya larangan terhadap bahan makanan seperti telur, ikan atau daging, padahal
anak sangat membutuhkan bahan makanan tersebut guna memenuhi kebutuhan gizi apalagi pada
umur dimasa prasekolah dan sekolah. Sebagian besar makanan yang dipantang yaitu MSG, es,
pewarna dan pengawet.
3. Pekerjaan Ibu
Keluarga di Indonesia pada umumnya hanya terdapat satu dari dua orang tua (ayah dan
ibu) yang memiliki pekerjaan, dalam hal ini jika seorang ibu tidak memiliki pekerjaan akan
memiliki penghasilan yang lebih sedikit dibandingkan keluarga dengan ibu yang bekerja. Namun
disisi lain keluarga tersebut memiliki kelebihan tersendiri dimana ibu lebih banyak memiliki
waktu luang untuk lebih memperhatikan anak-anaknya apalagi pada saat kita sedang berbicara
tentang factor yang mempengaruhi pemberian nutrisi pada anak usia prasekolah dan sekolah.
4. Pengetahuan Ibu
Tingkat pendidikan ibu juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan pada anak. Tingkat
pendidikan mempengaruhi seseorang memiliki ilmu serta informasi tentang makanan yang baik
bagi kesehatan anak. Tingkat pendidikan ibu merupakan faktor penting yang dapat menjadi dasar
pengambilan keputusan dan melakukan tindakan. Semakin tinggi pendidikan ibu akan semakin
tinggi tingkat pengetahuan gizinya yang berpengaruh pada pemilihan bahan makanan untuk
dikonsumsi anak. Serta pengetahuan yang tinggi dapat menjadi salah satu factor pengaruh dalam
penentu pemberian nutrisi pada anak usia dini.
5. Jumlah anggota keluarga dan Tingkat Pendapatan orang tua
Jumlah anggota yang berada didalam satu keluarga memiliki pengaruh dalam
ketersediaan jenis dan jumlah makanan dalam keluarga. Jika anggota keluarga semakin banyak,
begitu pula kebutuhan pangan dalam keluarga semakin tinggi. Hal ini dapat menyebabkan
ketidak cukupan suatu keluarga tersebut dalam menyediakan gizi dan nutrisi yang lengkap untuk

8|Page
semua anggota keluarga, akibatkan anak usia prasekolah dan sekolah dituntut untuk mengikuti
pola makan orang dewasa yang terkadang kurang efektif untuk mencukupi nutrisi dan gizi
seimbang pada anak diusia tersebut.
6. Faktor Pola Asuh
Pola asuh sangat berkaitan dengan bagaimana cara orang tua menentukan strategi untuk
memberikan kontrol terhadap konsumsi makanan anak, di mana tujuan yang diharapkan mampu
menunjang pertumbungan serta perkembangan anak. Pola asuh yang baik dapat menjadi faktor
keberhasilan dalam menentukan hasil yang baik bagi anak mereka Pada pemberian nutrisi yang
sempurna
2.4 Kebutuhan Nutrisi dan Zat Gizi Pada Anak
Kebutuhan gizi anak usia sekolah tentu berbeda dengan kelompok anak usia lain, termasuk
di masa perkembangan anak usia 6-9 tahun. Kebutuhan nutrisi pada anak harus tercukupi dengan
baik karena perkembangan kognitif anak, perkembangan fisik anak, serta hal lainnya sedang
berjalan. Sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, anak usia
sekolah yang berkisar di umur 6-9 tahun, membutuhkan gizi harian sebagai berikut:
a) Kebutuhan gizi anak sekolah usia 6 tahun

Kebutuhan gizi anak sekolah usia 6 tahun sama untuk laki-laki dan perempuan. Berikut
rincian kebutuhan gizi anak sekolah usia 6 tahun yang terbagi menjadi mikro dan makro:

A. Kebutuhan zat gizi makro


1) Energi: 1400 kkal
2) Protein: 25 gram (gr)
3) Lemak: 50 gr
4) Karbohidrat: 220 gr
5) Serat: 20 gr
6) Air: 1450 ml
B. Kebutuhan zat gizi mikro
1) Vitamin
a) Vitamin A: 450 mikrogram (mcg)
b) Vitamin D: 15 mcg
c) Vitamin E: 7 miligram (mg)

9|Page
d) Vitamin K: 20 mcg
e) Vitamin B12: 1,5 mcg
f) Vitamin C: 45 mg
2) Mineral
a) Kalsium: 1000 mg
b) Fosfor: 500 mg
c) Natrium: 900 mg
d) Kalium: 2700 mg
e) Besi: 10 mg
f) Iodium: 120 mcg
g) Seng: 5 mg

a) Kebutuhan gizi anak sekolah usia 7-9 tahun


................................................... Berdasarkan AKG dari Kementerian Kesehatan RI, berikut rincian kebutu
sekolah usia 7-9 tahun yang terbagi menjadi mikro dan makro:
1. Kebutuhan zat gizi makro
1. Energi: 1650 kkal
2. Protein: 40 gram (gr)
3. Lemak: 55 gr
4. Karbohidrat: 250 gr
5. Serat: 23 gr
6. Air: 1650 ml
2. Kebutuhan zat gizi mikro
A. Vitamin
1. Vitamin A: 500 mikrogram (mcg)
2. Vitamin D: 15 mcg
3. Vitamin E: 8 miligram (mg)
4. Vitamin K: 25 mcg
5. Vitamin B12: 2,0 mcg
6. Vitamin C: 45 mg
B. Mineral

10 | P a g e
1. Kalsium: 1000 mg
2. Fosfor: 500 mg
3. Natrium: 1000 mg
4. Kalium: 3200 mg
5. Besi: 10 mg
6. Iodium: 120 mcg
7. Seng: 5 mg
c. Sumber makanan untuk penuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah
............................................. Jika pada masa prasekolah anak biasanya cenderung makan makanan yang sa
pilih-pilih makanan, maka kita dapat mencoba untuk mengubah cara pandangnya. Hal ini
dikarenakan pada usia sekolah anak dituntut untuk banyak beraktivitas di luar rumah, maka dari
itu kebutuhan gizi anak pun akan meningkat. Dengan menyajikan makanan sehat untuk
anak,maka tentu dapat menyumbangkan sejumlah energi dan zat gizi penting guna menunjang
aktivitas harian anak usia prasekolah dan sekolah. Berikut merupakan pilihan sumber makanan
yang setidaknya harus ada setiap harinya untuk mencukupi kebutuhan gizi atau nutrisi pada anak
prasekolah dan sekolah:
1. Karbohidrat
..................................................... Karbohidrat termasuk salah satu sumber energi utama yang diperlukan
menjalankan berbagai aktivitas dan proses metabolismenya. Terpenuhinya kebutuhan
karbohidrat anak berarti menambah asupan kalori anak yang nantinya dipakai sebagai energi
untuk beraktivitas. Namun tidak semua karbohidrat itu sama, ada dua jenis karbohidrat yang bisa
Anda berikan untuk memenuhi gizi anak prasekolah dan sekolah:
a. Karbohidrat sederhana
......................................................... Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang tersusun dari molekul gul
sedikit, yakni berkisar antara satu atau dua molekul. Ada beragam sumber makanan dengan
kandungan karbohidrat sederhana di dalamnya. Sebagai contohnya beberapa sayuran, buah,
madu, gula putih, gula merah, dan berbagai jenis pemanis lainnya. Selain itu, kue dan produk
olahan seperti permen serta soda, juga mengandung jenis karbohidrat ini.
b. Karbohidrat kompleks

11 | P a g e
Kebalikan dari karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang
tersusun dari banyak rantai molekul gula. Anda bisa memberikan roti, nasi, kentang, jagung,
pasta, sereal gandum, kacang-kacangan, serta beberapa jenis sayur dan buah-buahan untuk anak.
2. Lemak
Meski sering dipandang sebelah mata, ternyata tidak semua sumber lemak itu buruk dan
masih dibutuhkan untuk memenuhi gizi anak usia prasekolah dan sekolah. Lemak berperan
sebagai sumber energi, khususnya ketika cadangan karbohidrat sudah menipis. Sama halnya
seperti karbohidrat, kebutuhan lemak anak yang terpenuhi berarti menambah asupan kalori yang
akan digunakan sebagai energi. Berikut pembagian kelompok makanan sumber lemak
berdasarkan jenisnya:
a. Lemak baik
Ada dua kategori utama sumber lemak baik, yakni:
- Lemak tak jenuh tunggal
Kandungan lemak tak jenuh tunggal dalam makanan diyakini dapat menurunkan kadar LDL
(low density lipoprotein) atau lemak “jahat”. Jenis lemak ini juga bisa membantu menjaga kadar
HDL (high density lipoprotein) atau lemak “baik” tetap tinggi. Ada banyak sumber makanan
yang bisa Anda berikan untuk anak, mulai dari minyak zaitun, kacang-kacangan, buah alpukat,
dan lain sebagainya.
- Lemak tak jenuh ganda
Makanan yang mengandung lemak tak jenuh ganda dipercaya baik untuk kesehatan tubuh.
Salah satu contohnya ikan, yang juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6. Berbagai
jenis ikan-ikanan dan minyak nabati bisa diberikan untuk menambah asupan gizi lemak baik
untuk anak usia prasekolah dan sekolah. Contohnya ikan sarden, makarel, salmon, minyak
safflower, kedelai, dan lainnya. Di samping itu, kacang-kacangan, biji-bijian, serta telur juga tak
kalah kaya kandungan omega-3.
b) Lemak jahat
Ada dua kategori utama sumber lemak jahat, yakni:
- Lemak jenuh
Lemak jenuh atau juga disebut sebagai lemak padat berisiko meningkatkan serangan
penyakit bila dikonsumsi terlalu banyak dan dalam waktu lama. Terlalu banyak makan makanan
sumber lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol sehingga membuka peluang terserang

12 | P a g e
penyakit jantung dan stroke. Sumber lemak jenuh biasanya terdapat pada lemak dalam daging,
produk daging, kulit ayam, keju, dan produk susu lainnya. Berbagai makanan olahan seperti kue,
biskuit, keripik, serta minyak kelapa sawit, juga mengandung lemak jenuh.
- Lemak trans
Lemak trans biasanya ada di dalam makanan yang digoreng, kemasan, dan cepat saja Ambil
contohnya seperti gorengan, kentang goreng, donat, kerupuk, dan sebagainya. Berkebalikan
dengan lemak baik, lemak trans ini berbahaya bagi kesehatan karena bisa meningkatkan kadar
LDL dan menurunkan kadar HDL. Itu sebabnya, membiarkan anak sering makan makanan yang
mengandung lemak trans, berisiko membuatnya terserang penyakit jantung dan stroke nantinya.
3. Protein
...........................................Protein adalah zat gizi makro yang berperan dalam membangun serta memper
tubuh yang rusak. Protein yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi asam amino. Asam
amino inilah yang nantinya dipergunakan sebagai bahan baku untuk membangun sel-sel dan
jaringan baru. Sama halnya seperti karbohidrat, kebutuhan lemak anak yang terpenuhi berarti
menambah asupan kalori yang akan digunakan sebagai energi. Ada dua jenis protein yang dapat
diberikan untuk mencukup kebutuhan gizi harian anak usia prasekolah dan sekolah:
a. Protein hewani
Protein hewani adalah protein yang bersumber dari hewan. Kandungan asam amino adalah
poin utama yang membedakan protein hewani dan nabati. Protein hewani yang terkandung
dalam daging merah, daging ayam, ikan, telur, susu, dan keju, mengandung asam amino esensial
lengkap.
b. Protein nabati
Protein nabati adalah protein yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan. Tidak seperti protein
hewani yang punya struktur asam amino lengkap, protein nabati punya asam amino yang lebih
sedikit. Meski begitu, makanan sumber protein nabati sama baiknya untuk melengkapi zat gizi
protein bagi anak. Orang tua dapat memberikan tahu, tempe, kacang-kacangan, gandum, oat,
serta beberapa jenis buah-buahan pada anak.
4. Serat
Agar proses pertumbuhannya berjalan dengan optimal, serat adalah salah satu zat gizi yang
diperlukan oleh anak. Serat sebenarnya merupakan bagian dari karbohidrat kompleks, tetapi

13 | P a g e
tanpa kandungan kalori di dalamnya. Bukan hanya satu, tapi ada dua jenis serat yang dapat
membantu mencukupi kebutuhan gizi anak:
a. Serat larut air
Serat larut air adalah jenis serat yang bisa langsung larut bersama air. Itulah mengapa sesat
setelah masuk ke dalam tubuh, serat larut air langsung melebur bersama air dan berubah bentuk
menjadi. Dengan kata lain, jenis serat ini bisa diserap dengan mudah oleh tubuh tanpa harus
dicerna dalam sistem pencernaan. Contoh makanan dengan kandungan serat larut air seperti
beragam jenis jeruk, apel, wortel, alpukat, brokoli, ubi, kacang merah, dan oat.
b. Serat tidak larut air
Serat tidak larut air adalah jenis serat yang harus melalui proses pengolahan di sistem
pencernaan, karena tidak bisa langsung larut bersama air. Oleh karena itu, ketika berada di
sistem pencernaan, serat tidak larut air ini bertugas untuk membantu melancarkan kerja sistem
pencernaan. Tercukupinya zat gizi serat larut air bisa membantu mencegah masalah pencernaan
pada anak.
5. Vitamin
Vitamin memang tergolong zat gizi mikro, tapi asupannya untuk anak di usia sekolah tidak
boleh terlewatkan. Ada 6 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, yakni vitamin A, B, C, D, E,
dan K. Semua vitamin tersebut digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
a. Vitamin larut air
Vitamin larut air adalah jenis vitamin yang tidak disimpan di dalam tubuh, sehingga harus
didapatkan dari makanan harian. Terdapat 9 jenis vitamin larut air, meliputi vitamin B1, B2, B3,
B5, B6, B7, B9, B12, dan C.
b. Vitamin larut lemak
Vitamin larut lemak hanya larut bersama lemak dan tidak dengan air. Jenis vitamin ini dapat
menyumbang manfaat yang lebih baik untuk anak usia sekolah jika dikonsumsi bersamaan
dengan makanan yang mengandung zat gizi lemak. Beberapa macam vitamin larut lemak seperti
vitamin A, D, E, dan K. Ada banyak sumber vitamin anak dalam makanan demi mencukupi
kebutuhan hariannya. Contoh utamanya yakni sayur dan buah-buahan, tapi produk pangan
lainnya juga tak kalah kaya kandungan lemak. Misalnya daging merah, daging unggas, ikan,
susu, serta produk olahannya. Bahkan, vitamin juga bisa menjadi suplemen yakni vitamin
penambah nafsu makan anak bila ia susah makan.

14 | P a g e
6. Mineral
Ada beragam jenis mineral yang diperlukan selama masa pertumbuhan dan perkembangan
anak. Mulai dari kalsium, fosfor, magnesium, kalium, zat besi, natrium, fluor, seng, iodium,
mangan, tembaga, kromiun, dan selenium. Kesemua zat gizi mikro tersebut punya peran yang
sama besarnya untuk menunjang segala fungsi tubuh anak, khususnya selama tumbuh
kembangnya di usia sekolah.
2.5 Gangguan Nutrisi Pada Anak
A. Masalah gizi yang terjadi pada anak prasekolah

Kita menyadari bahwa usia pra sekolah atau usia dini,pada usia ini masalah gizi pada anak
sangat perlu di perhatikan. Sering sekali kita temui tentang masalah gizi yang terjadi pada anak
usia prasekolah. Biasanya anak-anak prasekolah yang mengalami ini berkisar usia 1-4 tahun.
Adapun masalah yang sering terajadi pada gizi anak-anak tersebut di antaranya :

1. Karies Gigi

2. Anemia Kekurangan Zat Besi

.......................................................... Diagnosis anemia kekurangan zat besi di dasarkan pada tes darah. Biasan
kekurangan zat besi dapat menyebabkan:

A. Pucat,kuku bebentuk-sendok,peradangan di sudut mulut ,dan peradangan lidah


B. .Kelelahan,iritabilitas
C. Nafsu makan buruk
D. Berkurangnya toleransi olahraga
E. Meningkatnya risiko infeksi
F. Keterlambatan perkembangan dll

Untuk menjaga cadangan zat besi dan mencegah defisiensi pada anak-anak 1-4 tahun bisa kita
lakukan beberapa cara:

1. Menasihati anak untuk tidak mengubah susu sapi sebagai minuman susu utama sebelum
berumur satu bulan dan setelah itu membatasinya sampai dengan 360 mL/hari

15 | P a g e
2. Mendorong anak untuk mengkonsumsi makanan-makanan kaya zat besi (misalnya daging
merah,ikan berminyak,kacang-kacangan,sayur berwarna hijau tua,dan buah yang di keringkan )

3. Memberikan buah-buahan dan sayur-sayuran yang kaya vitamin C, seperti jeruk, kiwi,
paprika, stroberi dan kentang serta selalu menasihati anak ketika selesai makan, seperti tidak
boleh mengkonsumsi teh.

5. Obesitas

Untuk anak-anak pada usia ini sangat rentan mengalami obesitas. Para orang tua harus
memperhatikan pola makan si anak,dan olahraga yang cukup. Serta ketika anak telah mengalami
obesitas mulai lah mengajarkan diet yang baik.

7. Konstipasi

Konstipasi biasa kita kenal dengan sembelit. Biasanya anak normal yang usia 1-4 tahun
adalah antara tiga kali sehari sampai sekali setiap tiga kali. Gejala untuk anak-anak yang
mengidap Konstipasi diantaranya:

a..Sakit perut

b.Pendarahan dari anus (fisura anal )

c.Keluarnya fases yang sangat besar yang sangat sulit untuk di buang sampai tuntas

d.Perilaku menahan buang air besar yang dapat keliru di interpertasi sebagai mengejan

e.Buang air besar di celana. Karena diare yang hebat,anak biasa nya mengakibatkan retensi feses
kronis.

2.6 Upaya Peningkatan Nutrisi dan Zat Gizi Pada Anak

................................................ Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak
mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan. Secara garis besar
dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologi.

1. Upaya dietetik

16 | P a g e
Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan ialah :
a. Umur dan berat badan anak
b. Keadaan penyakit anak
c. Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb
d. Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan
e. Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan
.................................................... Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat mem
atau berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan seorang ahli gizi dapat dirancang
makanan anak yang memenuhi persyaratan yakni :
a. Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan
besarnya makanan.
b. Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan
dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan makanan.
c. Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau cair.
d. Jadwal waktu makan dalam sehari
e. Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat
2. Upaya psikologik
Merupakan suatu upaya yang dilakuka orang tua dalam mengelola dan mengatur makan
anak. Dapat dilakukan dengan cara antara lain :
a. Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar, tenang,dan
tekun.
b. Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian apabila anak
melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.
c. Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak sehingga
memudahkan anak untuk makan.
d. Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara, memberi
porsi makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta memberi pujian
pada anak karena dapat menghabiskan makanannya.
e. Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk meningkatkan variasi
selera makannya.

17 | P a g e
f. Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.
Saran dalam mencukupi kebutuhan gizi pada anak sekolah
Kebutuhan nutrisi atau gizi pada anak di usia prasekolah dan sekolah ini tentu lebih banyak
ketimbang usia sebelumnya. Hal ini karena ia masih dalam masa tumbuh kembang dan nantinya
akan mengalami masa pubertas. Berikut beberapa anjuran pemenuhan gizi untuk anak usia 6-9
tahun:
1) Makan sebanyak 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam).
2) Rutin makan ikan serta sumber protein lainnya. Anjuran asupan protein hewani harian sebanyak
30 persen, sementara protein nabati 70 persen.
3) Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
4) Batasi makan makanan cepat saji, jajanan, serta camilan yang manis, asin, dan berlemak.
5) Rutin menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari, yakni setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
....................................................... Memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi pada anak usia sekolah artinya deng
jumlah kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral. Selain dari makan di rumah,
sebagai oranag tua kita dapat berkreasi seperti membawakan bekal anak sekolah agar
mencegahnya jajan sembarang makanan.
Contoh menu sehari untuk memenuhi gizi anak usia sekolah
Perubahan aktivitas dari masa prasekolah dan sekolah, membuat kebutuhan gizi anak akan
mengalami sedikit peningkatan. Di samping itu, asupan gizi anak di usia sekolah ini juga harus
tercukupi dengan baik sebagai persiapan sebelum masa pubertasnya tiba. Terlebih karena di usia
sekolah ini anak biasanya jauh lebih aktif, sehingga membutuhkan lebih banyak energi sebagai
pembangun dan pendukung fungsi tubuh. Bukan hanya itu, banyaknya aktivitas yang harus
dijalani anak di luar rumah juga sebaiknya diimbangi dengan asupan berbagai zat gizi yang
memadai. Nah, sebagai contohnya, berikut menu sehari yang dapat membantu mencukupi
kebutuhan gizi anak sekolah (1850-2100 kkal):
A. Makan pagi (sarapan)
A. 1 piring nasi goreng (100 gram)
B. 1 ikat sawi hijau (10 gram)
C. iris tomat (10 gram)
D. iris timun (10 gram)
E. 1-2 butir telur rebus ukuran sedang (50-125 gram)

18 | P a g e
F. 1 gelas susu putih (200 ml)
B. Selingan (camilan)
A. buah jeruk ukuran sedang (200 gram)
C. Makan siang
A. 1 piring nasi putih (100-200 gram)
B. 1 mangkuk sedang tumis kangkung (30 gram)
C. 1 mangkuk sedang udang balado (30-50 gram)
D. 1 mangkuk kecil tumis oncom (30 gram)
D. Selingan (camilan)
A. buah apel ukuran sedang (200 gram)
E. Makan malam
A. 1 piring nasi putih (150-250 gram)
B. 1 mangkuk sedang tumis tauge (40 gram)
C. 1-2 potong ikan bawal bakar (45-75 gram)
D. potong sedang tempe (40 gram)
Aturan pemberian makan untuk memenuhi gizi anak usia sekolah
Asupan makan harian pada anak usia sekolah sebaiknya diperhatikan untuk membantu
memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi hariannya. Pasalnya, kadang mungkin anak susah makan
atau bahkan terlalu banyak makan sehingga berpengaruh pada asupan hariannya. Kalau sudah
begini, mungkin beberapa zat gizi anak tidak tercukupi secara optimal atau bisa juga kelebihan.
Padahal, anak di usia sekolah ini masih terus tumbuh sehingga perlu asupan gizi yang mencukupi
agar status gizi dirinya baik. Sebagai orangtua, sebaiknya terapkan kebiasaan makan sehat teratur
sebagai pondasi utama dalam pola makan hariannya.
1. Sarapan
Idealnya, sarapan sebaiknya bisa memenuhi sekitar seperempat dari kebutuhan energi anak
dalam sehari. Waktu sarapan optimal yakni sebelum jam 9 pagi. Porsi sarapan dianjurkan tidak
terlalu banyak, karena ditakutkan malah akan mengganggu kegiatan dan kerja sistem pencernaan
anak di pagi hari. Meski porsi sarapan biasanya tidak sebanyak makan siang dan malam, tapi
pastikan semua kebutuhan gizi anak tetap tercukupi.
2. Camilan

19 | P a g e
...................................................... Tak jarang, anak sering merasa lapar di sela-sela waktu makannya. Di sinila
untuk anak berperan sebagai pengganjal perut sebelum waktu makan tiba. Selain itu, camilan
juga bisa membantu menyumbang sejumlah zat gizi tambahan untuk mencukupi kebutuhan
harian anak. Sayangnya, tidak semua camilan itu sehat untuk dimakan. Beberapa jenis camilan
biasanya diolah dengan tambahan gula, garam, pewarna, perasa, dan zat aditif yang berpotensi
buruk bagi kesehatan anak. Sebagai solusinya, Anda bisa menyediakan camilan lain yang kaya
beragam zat gizi. Jenis camilan yang bisa diberikan misalnya yogurt, kacang-kacangan, oatmeal,
smoothies, atau popcorn buatan sendiri.
3. Makan siang
Makan siang yang biasanya berkisar di jam 12-2 siang penting untuk mengembalikan energi
anak yang hilang setelah beraktivitas sejak pagi hari. Asupan makanan di siang hari ini juga
berperan dalam mempertankan energi anak sampai sore atau malam hari. Berbeda dengan
sarapan, porsi makan siang sebaiknya bisa mencukupi sekitar sepertiga energi dalam sehari.
Mudahnya, porsi makan siang tentu harus lebih banyak ketimbang saat sarapan.
4. Makan malam
.....................................................Makan malam untuk anak sebaiknya dilakukan sebelum jam 8 malam. Ini k
pencernaan makanan membutuhkan waktu, sehingga jam makan malam sebaiknya tidak
mendekati waktu tidur. Biasakan untuk menghindari makan makanan berat di atas jam 8 malam.
Jika anak lapar setelah jam makan tersebut, Anda boleh memberikannya camilan sehat untuk
mengganjal perut. Ambil contohnya dengan tidak mengandung banyak kalori, lemak, gula, atau
garam.

20 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penatalaksanaan gizi pada anak usia pra sekolah menjadi sangat penting untuk tujuan
mendukung proses tumbuh kembang yang optimal dan mampu meminimalisasi kondisi,
patologis yang muncul disebabkan oleh malnutrisi atau kekurangan gizi.

Kebutuhan akan zat gizi yang seimbang bagi anak usia pra sekolah harus tetap dipenuhi
melalui penerapan pola makan yang sehat. Kebiasaan untuk mengonsumsi makanan dan
minuman ringan harus dibatasi kalua belum dapat dihilangkan. Ada banyak anak usia pra
sekolah mengalami defisiensi zat gizi tertentu yang berakibatkan fatal bagi proses tumbuh
dan kembangnya. Kasus anemia gizi, karies, obesitas, dan kekurangan gizi masih menjadi
masalah Kesehatan bagi anak pra sekolah.

Sangat diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus bagi orang tua untuk mendidik
dan membiasakan anak usia pra sekolah memiliki pola makan yang sehat. Kesulitan
mengonsumsi sayuran, susu, dan makanan bergizi lainnya harus diubah dengan segera.
Kebiasaan ngemil menyenangi makanan siap saji dengan enggan mengonsumsi sayuran dan
susu akan menjadi masalah besar bagi anak di kemudian hari. Peran tenaga Kesehatan sangat

21 | P a g e
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada anak pra sekolah yang erat hubungan
dengan Kesehatan dan kecerdasan dan tumbuh kembang anak. Mengingat juga pengetahuan
dan sikap terhadap makanan bergizi ibu pedesaan dan perkotaan masih miskin di kedua
masyarakat. Ibu dikota memiliki rekomendasi makanan yang lebih baik, sedangkan ibu
pedesaan mengalami hambatan besar. Ini menjadi suatu tantangan penting bagi tenanga
Kesehatan untuk mengubah pola piker masyarakat mengenai makanan yang sehat dan gizi
yang diperlukan unttuk anak pra sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

22 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai