MAKALAH
KEBUTUHAN GIZI
Dosen Pengampu:
Ninna Rohmawati, S.Gz,, M.P.H.
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Chalarisa Emmanuela Tambun 222110102031
2. Adha Dzulhidjatul Izzah 222110102036
3. Yunita Dwi Lestari 222110102039
4. Veda Vania Syahda 222110102041
5. Maritza Rahma Aisyah 222110102045
6. Shabrina Salsabila 222110102046
7. Aulia Dzakiyyah Mamnun 222110102047
8. Hanifah Raudhatul Jannah 222110102051
9. Dola Elisa Silitonga 222110102055
10. Chatyusa Nastiti Dyah Asyafira 222110102056
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pemenuhan Kebutuhan Gizi dan Perkembangan Anak” dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
Latar Belakang.....................................................................................................4
Tujuan Umum.......................................................................................................4
Tujuan Khusus......................................................................................................4
Rumusan masalah.................................................................................................5
BAB IV PENUTUP...............................................................................................12
Kesimpulan.........................................................................................................12
Saran...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
LAMPIRAN...........................................................................................................14
Jurnal Ilmiah.......................................................................................................14
Job Desk.............................................................................................................14
Video..................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status gizi merupakan salah satu penentu tercapainya status kesehatan.
Status gizi baik pemenuhan secara optimal terjadi apabila tubuh memperoleh
zat zat gizi yang cukup digunakan secara efisien. Gizi baik memungkinkan
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan
secara umum pada tingkat setinggi mungkin (Setiawati, 2013). Salah satu
alasan mengapa kami menjadikan balita sebagai objek pembahasan ini karena
mereka adalah tumpuan masa depan bangsa dan negara. Pembentukan kualitas
pada sumber daya manusia terutama pada balita sangat tergantung pada proses
pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak usia dini, pembentukan
pemenuhan gizi merupakan salah satu pengaruh paling penting pada
pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita (Khofiah N. 2019)
B. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kebutuhan gizi yang diperlukan oleh anak
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada
anak
Untuk menambah wawasan terkait dengan pencegahan masalah gizi pada
anak
C. Tujuan Khusus
Untuk menganalisis kebutuhan gizi yang diperlukan oleh anak khususnya
usia balita
Untuk mengidentifikasi pengaruh kebutuhan gizi pada anak terhadap
masalah kesehatan
Untuk mengetahui solusi terkait dengan pemenuhan gizi pada anak
D. Rumusan masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita dipengaruhi olehh
pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi. Status gizi pada balita ditentukan oleh gizi
yang terkandung didalam makanan yang dikonsumsi oleh sang anak. Status gizi
baik terjadi apabila tubuh mendapatkan zat zat gizi secara efisien. Pertumbuhan
fisik, kemampuan kerja, perkembangan otak, dan kesehatan merupakan dampak
dari gizi baik. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2010 tercatat bahwa 26,7 jiwa
balita di Indonesia. Dari jumlah tersebut 4,7 juta (17,9%) menderita gizi kurang
dan 1,3 juta (5,4%) menderita gizi buruk. Dampak langsung dari gizi kurang ialah
kesakitan dan kematian, sedangkan gizi buruk akan memengaruhi pertumbuhan
tinggi anak, perkembangan otak anak yang memengaruhi tingkat kecerdasan.
Dampak lain dari gizi kurang ialah menurunkan produktivitas anak antara 20-30%
(Hernawati, 2011; h.5). masa balita ialah masa petumbuhan yang memerlukan gizi
baik. Kebutuhan gizi pada balita yang utama mempunyai 5 komponen dasar, yaitu
protein, lemak, mineral, vitamin (termasuk asupan air yang cukup), dan hidrat
arang (Merryana, 2012).
Gizi buruk sendiri merupakan keadaan dimana kondisi dari anak tersebut
kekurangan energi dan protein tingkat berat. Gizi buruk dapat ditandai dengan
status gizi yang sangat kurus. Di Indonesia, gizi buruk atau masalah pemenuhan
gizi yang kurang cenderung meningkat setiap tahunnya (Asrar, Hamam, dan
Drajat, 2009). Kebutuhan tubuh dan konsumsi gizi makanan yang tidk seimbang
akan mengakibatkan kesalahan gizi (Miharti, 2013).
Protein pada balita dapat diperoleh dari produk hewani dan nabati. Seperti
susu, telur, daging, ayam, kacang-kacangan, sayuran dan biji-bijian.
Berdasarkan AKG tahun 2013, kebutuhan cairan balita usia 1-3 tahun
ialah 1200ml dan usia 4-6 tahun butuh sekiar 1500ml. Kebutuhan cairan anak
balita tidak harus melalui air mineral, susu UHT maupun formula yang
dikonsumsi sehari-hari pun bisa. Anak balita usia 1-5 tahun sangat aktif dan
membutuhkan banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Balita lebih
mudah mengalami dehidrasi
BAB III
PEMBAHASAN
Masa balita dimulai sejak anak berusia 1 tahun hingga berakhir di usia 5
tahun. Di rentang usia ini, bukan hanya perkembangan fisik dan kemampuan
dalam diri anak yang perlu orang tua cermati, tapi juga kebutuhan dan asupan gizi
balita. Asupan gizi balita meliputi beberapa aspek diantaranya karbohidrat,
protein, lemak, serat dan cairan.
1. Karbohidrat
Ada dua jenis karbohidrat yang terkandung di dalam makanan,
karbohidrat kompleks dan sederhana. Karbohidrat sederhana adalah nama lain
dari gula yang bisa ditemukan di gula putih, buah, susu, madu, hingga
permen. Sementara karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang
cenderung lebih sulit dicerna, dan membuat anak lebih cepat kenyang.
Beberapa makanan yang termasuk karbohidrat kompleks yaitu: kelompok
umbi-umbian (kentang dan ubi), roti, pasta, jagung, gandum, dan singkong.
Selain mengandung karbohidrat yang bisa melengkapi kebutuhan nutrisi
balita, makanan di atas juga mengandung vitamin, mineral, dan serat yang
dapat membantu sistem pencernaan.
2. Protein
Kebutuhan protein balita dapat dipenuhi dari beberapa jenis makanan,
yaitu produk hewani dan nabati dengan kadar yang berbeda. Kandungan
protein di dalam produk hewani lebih tinggi, beberapa jenisnya seperti susu,
telur, daging, ayam, dan makanan laut. Sementara untuk produk nabati, seperti
kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian, kandungan proteinnya lebih rendah.
3. Lemak
Untuk meningkatkan asupan lemak balita, diperlukan kualitas lemak
yang sesuai dengan kebutuhan kalori balita. Sebaiknya anak usia 2-3 tahun
mengonsumsi lemak total sekitar 30 sampai 35 persen dari kalorinya.
Beberapa sumber lemak tak jenuh bisa didapatkan dari kacang-kacangan,
ikan, dan minyak sayur.
4. Serat
Serat dapat membantu mengendalikan rasa lapar, menjaga kadar gula
darah tetap stabil, dan membantu menjaga berat badan balita agar tetap ideal.
Serat dapat berasal dari pisang, apel, wortel, oatmeal, atau roti gandum.
5. Cairan
Jumlah kebutuhan cairan balita tergantung pada usia, ukuran tubuh
anak, kesehatan, tingkat aktivitas, sampai cuaca (suhu udara dan tingkat
kelembapan). Biasanya, anak balita akan lebih banyak minum ketika ia
sedang bergerak aktif, seperti berolahraga atau bermain permainan fisik.
Kebutuhan cairan anak usia balita berkisar sekitar 1350 ml / hari. Angka
kebutuhan cairan anak balita di atas tidak harus dari air putih atau air mineral,
tetapi dapat diperoleh dari susu UHT atau formula yang dikonsumsi sehari-
hari. Air putih dapat diberikan saat bangun pagi, setelah makan, atau saat
selesai berolahraga. Setelah berolahraga atau berkegiatan aktif anak
membutuhkan cairan untuk mengisi kembali cairan yang hilang lewat
keringat. Susu bisa diberikan sebagai selingan atau ketika anak akan pergi
tidur. Anak balita usia 1-5 tahun sedang dalam fase aktif dan membutuhkan
banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Balita cenderung lebih
mudah mengalami dehidrasi karena sering mengabaikan rasa haus ketika
asyik bermain.
Berbagai penyakit gangguan gizi dan gizi buruk akibat buruknya mutu
makanan maupun jumlah makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
masing-masing orang masih sering ditemukan di berbagai tempat di Indonesia.
Rendahnya status gizi jelas berdampak pada kualitas sumber daya manusia.
Kekurangan gizi merupakan kondisi yang sering dialami oleh balita karena
asupan nutrisinya tidak terpenuhi dengan baik. Kekurangan gizi akan
menghambat tumbuh kembang anak dan menyebabkan ia mengalami risiko
penyakit berbahaya. Gejala dari gangguan akibat tidak terpenuhinya gizi yaitu,
mudah sakit, kemampuan kognitif berkurang, saat tua beresiko terkena penyakit
berhubungan dengan pola makan, fungsi-fungsi tubuh tidak seimbang,
mengakibatkan kerugian ekomoni, postur tubuh tidak maksimal ketika dewasa.
A. Kesimpulan
Pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi merupakan salah satu hal yang
paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada balita ,
Tingkat Kesehatan atau disebut juga dengan status gizi ditentukan melalui
konsumsi asupan gizi. Gizi berfungsi untuk menghasilkan energi, membangun
dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
B. Saran
1. Hendaknya orang tua dari anak balita lebih memahami dan peduli
terhadap asupan gizi yang dibutuhkan oleh anaknya.
2. Proses pemenuhan kebutuhan gizi anak usia balita tersebut diimbangi
dengan wawasan dan serta pemahaman orangtua yang cukup
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2739/4/Chapter%202.pdf
https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/sarrah-ulfah/kebutuhan-gizi-balita-
usia-1-3-tahun
http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-anak-0-2-tahun/
https://www.vidoran.com/read/kesehatan/kebutuhan-gizi-balita
https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/gizi-balita/nutrisi-gizi-
anak-setiap-usia/
https://doktersehat.com/ibu-dan-anak/nutrisi-ibu-dan-anak/kebutuhan-gizi-anak/
https://www.halodoc.com/artikel/kebutuhan-gizi-yang-tepat-untuk-anak-usia-dini
http://p2ptm.kemkes.go.id/post/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-
pola-asuh-dan-sanitasi
https://primayahospital.com/anak/mencegah-anak-stunting/
https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-anak/#:~:text=Stunting
%20adalah%20masalah%20gizi%20kronis,saat%20anak%20berusia%20dua
%20tahun.
https://www.alodokter.com/dampak-gizi-buruk-terhadap-kesehatan-dan-daya-
tahan-tubuh
http://eprints.undip.ac.id/37466/
LAMPIRAN
A. Jurnal Ilmiah
https://journal.unwim.ac.id/index.php/sadeli/article/viewFile/443/335
B. Job Desk
1. Makalah
Chalarisa Emmanuela Tambun (222110102031)
Maritza Rahma Aisha (222110102045)
Shabrina Salsabila (222110102046)
Aulia Dzakiyyah Mamnun (222110102047)
Hanifah Raudhatul Jannah (222110102051)
Chatyusa Nastiti Dyah Asyafira (222110102056)
2. PPT
Adha Dzulhidjatul Izzah (222110102036)
Yunita Dwi Lestari (222110102039)
Dola Elisa Silitonga (222110102055)
C. Video
https://youtu.be/L4soDKmb68I