Disusun Oleh:
Kelompok III
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberi rahmat serta
karunia-NYA kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Gizi dan Diet dengan
judul “Nutrisi Anak Usia 4-5 Tahun”.
Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk ini Penulis
mengharapkan kritik serta saran dari ibu dosen pembimbing mata kuliah ini dan para
pembaca, agar dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, penulis memohon maaf sebesar-besarnya.
Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khusunya kepada
Ibu Jawiah S. Kp., M. Kes. yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
LAMPIRAN ..................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami nutrisi pada anak usia 4-5 tahun itu penting.
2. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi gizi anak.
3. Mengetahui dan memahami pemenuhan nutrisi pada anak usia 4-5 tahun.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka pemahaman orang tua tentang gizi seimbang
menitiberatkan pada persepsi, perilaku, keyakinan, arti, norma social, dan self-efficacy yang
masih rendah tentang gizi seimbang sehingga mengakibatkan dalam memilih makanan dan
mengkonsumsi makanan belum sesuai dengan yang seharusnya (Siti Maulani et al., 2021).
Anak yang sudah berusia di antara 4–5 tahun artinya sudah mendekati masa sekolah.
Karenanya, asupan makanan yang diberikan tidak lagi hanya untuk menjaga tubuh tetap sehat.
Pada usia tersebut, penting juga untuk memberi makanan yang bisa membantu perkembangan
otak dan kemampuan belajar anak.
Pada usia ini, anak sudah mulai lebih banyak mengonsumsi makanan dan sudah mulai
sama dengan apa yang dikonsumsi orang dewasa. Namun, bukan berarti ibu dan ayah bisa
sembarangan memberi makan pada anak. Selain memperhatikan jenisnya, penting juga untuk
mengetahui takaran atau kebutuhan anak terhadap nutrisi tertentu.
Anak yang berusia 4–5 tahun umumnya membutuhkan asupan gizi setidaknya 1.600
kalori (sesuai dengan AKG dari Kementerian Kesehatan RI). Sebenarnya, jenis asupan nutrisi
yang dibutuhkan anak pada usia ini tidak berubah, tetapi takarannya harus disesuaikan. Berikut
ini rinciannya:
2.3.1 Karbohidrat
Pada usia ini, anak membutuhkan asupan karbohidrat untuk diubah menjadi
energi. Sebisa mungkin, pastikan dalam satu hari anak mendapat asupan
8
karbohidrat sebanyak 220 gram. Ada dua jenis karbohidrat yang perlu diketahui,
yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks.
2.3.2 Protein
2.3.3 Lemak
Sementara untuk asupan lemak, anak usia 4–5 tahun membutuhkan setidaknya
62 gram setiap hari. Namun hati-hati, tidak sembarang lemak bisa diberikan begitu
saja pada anak. Ada beberapa jenis lemak, yaitu lemak baik dan lemak jahat. Anak
membutuhkan asupan lemak baik, yaitu lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak
tak jenuh ganda. Jenis lemak ini bisa didapatkan dari buah alpukat, kacang almond,
minyak zaitun, ikan salmon, tofu, dan lainnya.
2.3.4 Serat
Anak usia 4–5 tahun membutuhkan asupan serat sebanyak 22 gram dalam
satu hari. Untuk memenuhinya, ibu bisa membiasakan agar Si Kecil mengonsumsi
setidaknya 2–3 porsi sayuran dan buah setiap harinya. Satu porsi buah adalah satu
buah yang berukuran sedang atau dua buah ukuran kecil.
9
2.3.5 Vitamin dan Mineral
Memasuki usia sekolah, asupan vitamin dan mineral pun menjadi lebih
penting pada anak. Maka dari itu, pastikan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan
mineral anak dalam sehari dengan memberikannya sumber makanan bergizi. Ibu
bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin dengan mineral anak, di antaranya
zat besi, seng, kalsium, natrium, tembaga, vitamin A, vitamin B, serta segudang
vitamin dan mineral lainnya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan gizi anak usia balita sangat penting, karena pertumbuhan dan perkembangan
secara pesat terjadi pada kelompok usia ini. Periode ini bersifat irreversible, yang berarti tidak
dapat diperbaiki di fase kehidupan berikutnya dan akan memengaruhi outcome pada masa
anak-anak dan dewasa. 2Idealnya perkembangan anak sejalan dengan pertumbuhan.
Kekurangan gizi pada anak balita berdampak pada gangguan pertumbuhan yang
mengakibatkan gangguan terhadap perkembangan anak.
Kedua penyebab tidak langsung yaitu ketahanan keluarga yang memadai, pola
pengasuhan anak kurang memadai, tingkat pendapatan, pengetahuan gizi, sanitasi lingkungan,
umur, jenis kelamin dan aktivitas. Pembiasaan dalam membentuk pola makan sehat oleh orang
tua atau orang dewasa untuk anak usia dini dapat dilakukan dengan pemberian reward sebagai
salah satu bentuk penghargaan dan motivasi supaya anak belajar disiplin dan bersedia
mengkonsumsi makanan bergizi. Penerapan Reward untuk menerapkan disiplin anak dalam
belajar dapat diberikan dengan berbagai macam bentuk, diantaranya dalam bentuk ucapan
pujian, tepuk tangan, dan dalam bentuk point/angka. Implikasi atau dampak dari penerapan
reward ini dapat membuat anak-anak menjadi lebih disiplin dalam belajar.
Anak yang sudah berusia di antara 4–5 tahun artinya sudah mendekati masa sekolah.
Pada usia tersebut, penting juga untuk memberi makanan yang bisa membantu perkembangan
otak dan kemampuan belajar anak. Pada usia ini, anak sudah mulai lebih banyak mengonsumsi
makanan dan sudah mulai sama dengan apa yang dikonsumsi orang dewasa. Namun, bukan
berarti ibu dan ayah bisa sembarangan memberi makan pada anak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Barasi, E.,M. (2009). At a Glace Ilmu Gizi. Erlangga: PT. Glora Aksara Pratama.
Davidson, S. M., Khomsan, A., & Riyadi, H. (2020). Status gizi dan perkembangan anak usia
3-5 tahun di Kabupaten Bogor. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of
Nutrition), 8(2), 143–148. https://doi.org/10.14710/jgi.8.2.143-148
Perdani, Z. P., Hasan, R., & Nurhasanah, N. (2017). Hubungan Praktik Pemberian Makan
Dengan Status Gizi Anak Usia 3-5 Tahun Di Pos Gizi Desa Tegal Kunir Lor Mauk. Jurnal
JKFT, 1(2), 9. https://doi.org/10.31000/jkft.v2i2.59
Putri Ramadhani, H., Ratnawati, M., & Alie, H. Y. (2018). Hubungan Status Gizi Dengan
Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun Di Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)
Midanutta’Lim Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Journal of
Health Sciences, 10(1). https://doi.org/10.33086/jhs.v10i1.145
Siti Maulani, Fanny Rizkiyani, & Sari, D. Y. (2021). Pemahaman Orang Tua Mengenai Gizi
Seimbang pada Anak Usia 4-5 Tahun. Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini,
2(2), 154–168. https://doi.org/10.19105/kiddo.v2i2.4186
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sulistyoningsih. (2011). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: TIM.
Supriasa, et al. (2013). Penilain Status Gizi. Jakarta: EGC.
12
LAMPIRAN
1. Apa saja makanan yang sebaiknya diberikan pada bayi usia 3-5 tahun untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangannya?
Jawab:
Makanan seimbang seperti sayur-sayuran, buah-buahan, protein, dan sumber
karbohidrat.
2. Berapa kebutuhan cairan harian yang disarankan untuk bayi usia 3-5 tahun?
Jawab:
Kira-kira 1.000-1.200 ml cairan setiap hari, termasuk air dan minuman sehat.
3. Mengapa penting memberikan makanan tinggi kalsium pada bayi usia 3-5 tahun?
Jawab:
Kalsium mendukung pertumbuhan tulang dan perkembangan gigi yang optimal.
4. Apa peran zat besi dalam nutrisi bayi usia 3-5 tahun?
Jawab:
Zat besi diperlukan untuk mencegah anemia dan mendukung perkembangan otak.
6. Apa yang harus diperhatikan dalam memilih camilan sehat untuk bayi usia 3-5
tahun?
Jawab:
Pilih camilan yang rendah gula, tinggi serat, dan mengandung nutrisi penting.
13
7. Mengapa perlu membatasi konsumsi gula tambahan pada anak usia 3-5 tahun?
Jawab:
Mengurangi risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya serta mendukung gigi yang
sehat.
10. Apa pentingnya memperhatikan porsinya saat memberi makan bayi usia 3-5 tahun?
Jawab:
Mengontrol porsi membantu mencegah kelebihan berat badan dan menciptakan
kebiasaan makan sehat.
14