Diajukan Oleh :
Ni Wayan Ayu Candrika Kamara Wati
711331119046
Kepada
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2022
LEMBARAN PERSETUJUAN
Usulan Penelitian Untuk Skripsi
Pemberian Puding Buah Salak Sebagai Jajanan Untuk Anak Remaja Desa Tatengesan D
i Kecamatan Pusomaen
Pembimbing I
Pembimbing II
2
1 DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………5
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………………………………………….5
1. Tujuan Umum…………………………………………………………………………………………………………5
2. Tujuan Khusus…………………………………………………………………………………………………………5
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………………………………………….6
1. Manfaat Teoritis……………………………………………………………………………………………………..6
2. Manfaat Praktis………………………………………………………………………………………………………6
E. Tinjauan Pustaka…………………………………………………………………………………………………………7
1. Definisi Status Gizi…………………………………………………………………………………………………..7
2. Definisi dan Karakteristik Anak Remaja…………………………………………………………………..7
3. Gizi Anak Remaja…………………………………………………………………………………………………..10
4. Status Gizi Anak Remaja………………………………………………………………………………………..11
5. Definisi Puding………………………………………………………………………………………………………12
6. Manfaat Buah Salak……………………………………………………………………………………………..12
3
h. Instrumen Penelitian……………………………………………………………………………………………17
i. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………………………………………17
j. Jalannya Penelitian ……………………………………………………………………………………………..18
k. Prosedur Kerja…………………………………………………………………………………………………….19
l. Tahap Penelitian…………………………………………………………………………………………………..20
m. Pengolahan dan Analisis Data………………………………………………………………………………20
11. Analisis Data……………………………………………………………………………………………………….22
a. Analisis Univariat…………………………………………………………………………………………………..22
b. Analisis Bivariat…………………………………………………………………………………………………….22
12. Jadwal Penelitian……………………………………………………………………………………………………24
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………………26
A. Latar Belakang
Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang gizi yaitu gizi
kurang dan gizi lebih, status gizi anak remaja merupakan gambaran apa yang d
ikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Dari sudut zat gizinya, masalah gizi
dapat berupa masalah gizi makro dan masalah gizi mikro. Salah satu golongan
4
yang memerlukan perhatian dalam konsumsi makanan dan zat gizi adalah anak
usia sekolah (Yulni dkk, 2013). Status gizi adalah gambaran yang berasal dari
keseimbangan jumlah asupan makanan dan kebutuhan gizi. Konsumsi zat gizi
yang optimal akan menunjang anak untuk tetap sehat. Namun faktanya masih b
anyak anak sekolah dasar yang mengalami masalah gizi. Gizi yang baik dan bu
ruk yang dialami seorang anak sekolah merupakan pilihan dalam menentukan k
esehatan dan kecerdasan mereka. Terbentuk sumber daya yang berkualitas, yait
u sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif ditentukan oleh beber
apa faktor. Salah satunya yang sangat essensial adalah terpenuhinya kebutuhan
pangan yang bergizi (Devi, 2012). Pada anak usia sekolah dasar, permasalahan
gizi yang terjadi pada anak sekolah dasar di Indonesia yaitu pendek, sangat kur
menurut provinsi, di Jawa Timur prevalensi sangat kurus sebesar 1.9% dan kur
Anak Remaja adalah anak usia 12-15 tahun. Pertumbuhan dan perkemb
angan anak sangat membutuhkan gizi yang cukup agar tidak terjadi penyimpan
gan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Gizi yang kurang juga akan m
embuat sistem imun pada anaklemah. Aktifitas yang cukup tinggi dan kebiasaa
n antara asupan dan kecukupan gizi. Ketidakseimbangan antara asupan dan kec
ukupan gizi akan menimbulkan masalah gizi, baik itu masalah gizi lebih maupu
n gizi kurang (Seprianty, dkk, 2015). Pertumbuhan anak dipengaruhi oleh fakto
5
masuk Indonesia ternyata selalu tertinggal dibandingkan anak-anak dinegara m
aju. Penyebabnya tak lain adalah pola makan yang semakin tidak memenuhi sy
Gizi pada anak dan konsumsi makan berhubungan dengan status gizi an
ak, kurangnya pengetahuan tentang gizi merupakan faktor tidak langsung dala
m memicu terjadinya kekurangan dan kelebihan gizi pada anak sekolah dasar,
an seimbang (De Villiers dkk., 2016; Asakura dkk., 2017). Pada zaman yang se
karang ini semua serba instan, membuat anak-anak kebenyakan tidak mengetah
ui akan makanana jajanan yang berbahaya bagi mereka jika keadaan seperti ini
terus menerus akan berdampak negative pada tubuh anak-anak bangsa ini dan
Status gizi anak remaja perlu adanya perhatian karena pada saat ini anak
n dan perkembangan yang pesat terjadi dimasa remaja sehingga energi juga zat
gizi diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak. Masalah gizi sangat rent
an terjadi pada remaja karena gaya hidup yang salah karena Sebagian remaja p
utri memiliki keinginan agar tubuhnya sesuai dengan yang diinginkanyaitu dap
at langsing dan tinggi. Hal ini mengakibatkan remaja putri melakukan perubah
an perilaku makan yang tidak sehat agar tercapainya bentuk tubuh yang dikehe
ndaki sehingga membawa dampak negative salah satunya yaitu tidak seimbang
6
nya asupan gizi yang masuk kedalam tubuh dengan kecukupan gizi yang dianju
rkan. Selain itu, masalah gizi rentan terjadi karena aktivitas remaja menjadi leb
ih besar dibandingkan pada saat masih kanak-kanak, tetapi energi yang masuk t
idak sebanding dengan energi yang dikeluarkan. Kebutuhan gizi remaja relativ
e lebih besar karena remaja sedang mengalami masa pertumbuhan sehingga dia
njurkan untuk mengkonsumsi beraneka ragam makanan. Selain itu, tidak sediki
t remaja putri yang mulai membatasi pola makannya karena takut gemuk. Sebal
iknya, gaya hidup yang tidak sehat dan juga kesadaran yang kurang akan keseh
atan membuat sebagian besar remaja putri makan secara belebihan dan menyeb
tinggi badan dan berat badan, sehingga pemenuhan gizi yang optimal pada ana
k remaja sangat penting guna menunjang proses tumbuh dan kembang yang bai
k. Status gizi anak remaja diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB), dan
tinggi badan (TB). Prevalensi gizi buruk, gizi kurang, dan gizi lebih yang didas
arkan pada indikator berat badan menurut umur (BB/U). Status gizi berdasarka
n indikator tinggi badan menurut umur (TB/U) dinyatakan dalam tinggi badan
normal, pendek, dan sangat pendek. Indikator lain yang dipakai untuk menilai s
tatus gizi anak adalah berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), indikator ini
menyatakan kurus, sangat kurus, dan gemuk (Almatsier dkk, 2011). Pangan me
rupakan kebutuhan dasar pertama yang harus dipenuhi oleh setiap makhluk hid
up. Setiap manusia memerlukan pangan untuk mendapatkan zat gizi karbohidra
t, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air, dan komponen lain yang bermanf
7
at-zat gizi yang berlainan satu dengan lainnya, karenanya manusia memerlukan
engenai pudding buah salak dilakukan karena pemanfaatan buah salak selain da
ging buahnya yang rasanya manis atau kadang ketika dimakan rasanya kecut at
au asam ternyata dapat diolah untuk produksi pangan. Hal ini dikarenakan buah
salak memiliki kandungan gizi yang terdapat pada buah salak yang sangat bagu
s, yaitu vitamin C, antioksidan, zat besi, kalium, kalsium, juga buah salak mem
iliki kandungan kaya nutrisi yang banyak terkandung dalam buah salak, serta s
enyawa-senyawa aktif yang diketahui dapat mencegah penyakit kanker, dan dis
inyalir dapat mengatasi anemia. (Karta, Eva, Susila, I N. Mastra, P.G. Asnawa
Dikta 2015).
Puding merupakan salah satu hidangan penutup yang terbuat dari berbaga
i bahan makanan yang terdiri dari agar-agar, susu, gula, dan air yang diolah den
gan cara direbus. (Misnaiyah et al. 2018) . Hidangan penutup (dessert) adalah h
idangan yang disajikan paling akhir dalam sajian makanan dan biasanya memp
unyai rasa manis serta menyegarkan. Puding dengan cita rasa yang manis dige
mari oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembuatan puding dengan buah salak pa
buah salak seperti kandungan kaya nutrisi yang banyak terkandung dalam pudi
ng. Selain itu puding merupakan salah satu makanan/ hidangan penutup yang
udding dengan bahan dasar buah salak dalam pembuatan puding sehingga diper
8
oleh puding hasil suplementasi pudding buah salak yang tinggi dengan berbaga
i kandungan gizi.
B. Rumusan Masalah
ngaruh dalam status gizi dan pemenuhan asupan energi, protein, lemak dan kar
bohidrat sebelum dan selama pemberian puding buah salak pada anak remaja d
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
berian Puding Buah Salak Sebagai Jajanan Untuk Anak Remaja Desa T
an.
t dengan status gizi Anak Remaja Sebelum dan Selama Pemberian Pud
9
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah
n.
b. Siswa
c. Peneliti
E. Tinjauan Pusataka
Menurut Supariasa, Bakri, dan Fajar (2016) status gizi adalah eksp
resi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu, atau per
wujudan dari nutriture dalam bentuk variable tertentu. Status gizi adalah
10
kan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Sedangkan dalam keadaan a
cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Mengingat karakteristik ber
kan status gizi seseorang saat ini (current nutritional status) atau akut. Pe
nurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot, orga
n tubuh, dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status gizi dan tumbu
h kembang anak, berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitu
ngan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan (Hi
dayat, 2015).
pertumbuhan fisik yang pesat, kesadaran diri yang tinggi, dan selalu
11
tahap utama dalam pembentukan kepribadian seseorang. Remaja banyak
remaja mulai banyak menerima informasi dari media masa yang sudah
Remaja
jenis pangan yang dibeli, konsumsi yang tergantung pada pendapat agam
009).
Masalah gizi yang sering dialami remaja Antara lain kelebihan berat bada
n dan kekurangan zat gizi. Masalah gizi lebih dapat Berkaitan dengan sri
memiliki banyak kalori yang dapat Memicu obesitas pada usia remaja. K
otein yang tidak memenuhi kebutuhan gizi para remaja. Anjuran untuk m
enciptakan pola kebiasaan makan remaja yanga baik dapat dilakukan den
12
gan memberikan penekanan tentang manfaat makanan yang baik. Para or
ang tua umumnya kegiatan makanan aknya, karena anak sudah mulai m
dapat dipenuhi dari konsumsi energi yang berasal dari makanan yang dib
atau membantu orang tua. Selama remaja Harus dipenuhi dengan makana
n yang bergizi baik dan seimbang Status gizi remaja dapat dinilai secara i
upa data berat badan dan tinggi badan yang kemudian diinterpretasikan
drasari, 2020).
ga, serta untuk melakukan aktifitas fisik lainnya (Almatsier, Soetardjo & S
esi, zinc dan vitamin untuk memenuhi aktifitas fisik seperti kegiatan-kegiat
13
tubuh yang sehat agar bisa memenuhi aktifitas fisik. Konsumsi energi bera
sal dari makanan, energi yang didapatkan akan menutupi asupan energi ya
aja tidak mementingkan antara asupan energi yang dikeluarkan dengan asu
pan energi yang masuk, hal ini akan mengakibatkan permasalahan gizi sep
erti pertambahan berat badan atau sebaliknya jika energi terlalu banyak kel
remaja banyak terjadi karena perilaku gizi yang salah seperti ketidak seimb
angan antara gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Kekurangan ene
urang energi kronik (gizi buruk) dan anemia. Penilaian status gizi siswa/sis
zi yang keliru dan penyakit infeksi yang mungkin diderita. Faktor penyeba
lain yang lebih menarik dan kebiasaan makan yang buruk. Kebiasaan mak
an yang buruk Sering terjadi pada usia remaja karena meraka makan denga
(Winarsih, 2018).
14
entuk juga ukuran tubuh dapat menyebabkan remaja memiliki citra tubuh d
jadi di masa remaja sehingga energi juga zat gizi diperlukan oleh tubuh dal
am jumlah yang banyak. Masalah gizi sangat rentan terjadi pada remaja di
karenakan gaya hidup yang salah karena sebagian remaja putri memiliki ke
inginan agar tubuhnya sesuai dengan yang Diinginkan yaitu dapat langsing
dan tinggi. Hal ini mengakibatkan remaja puri melakukan perubahan perila
ku makan yang tidak sehat agar tercapainya bentuk tubuh yang dikehendak
a asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh dengan kecukupan gizi yang dia
njurkan. Selain itu, masalah gizi rentan terjadi karena aktifitas remaja menj
adi lebih besar dibandingkan pada saat masih kanak-kanak, tetapi energi y
n gizi remaja relative besar karena remaja sedang mengalami masa pertum
Banyak sekali akibat dari citra tubuh negatif ini, diantaranya remaja putri
mulai mempunyai persepsi mengenai citra tubuh dan berusaha untuk menj
Selain itu, tidak sedikit remaja putri yang mulai membatasi pola makannya
karena takut gemuk. Sebaliknya, gaya hidup yangtidak sehat dan juga kesa
daran yang kurang akan kesehatan membuat sebagian besar remaja putri m
15
akan secara berlebihan dan menyebabkan kegemukan.Hal ini akan mempe
5. Definisi Puding
han makanan yang terdiri dari agar-agar, susu, gula, dan air yang diolah de
enis hidangan penutup atau sebagai makanan pencuci mulut (dessert) yang
pada umumnya disajikan pada akhir suatu jamuan makan. Sebagai makana
ransiska, 2014).
Manfaat salak untuk kesehatan ini datang dari berbagai nutrisi yang
dan serat yang tinggi, tetapi juga mengandung berbagai vitamin dan
kalium, kalsium, fosfor, folat, dan zat besi. Selain itu, ada juga beberapa
kandungan senyawa kimia lain pada buah salak yang bermanfaat, seperti
16
yang tinggi, vitamin C, Kalsium, fosfor, zat besi, serta antioksidan. Buah
dengan etil asetat. (Afrianti dkk 2010). Penelitian Ariviani dan Parnanto
8. Kerangka Konsep
Anak Remaja
17
Status Gizi Bertambah Status Gizi Tetap
9. Hipotesis
H0 :
Tidak ada pengaruh pemberian puding terhadap Asupan Zat Gizi Makro (Ene
Ha :
Ada pengaruh pemberian puding terhadap Asupan Zat Gizi Makro (Energi, Prote
Penelitian akan dilakukan pada bulan Maret 2023 di SMP Kr. 17 Tatenges
an.
18
Pembuatan Puding buah salak dilakukan dirumah.
c. Variable Penelitian
1. Populasi
Dalam penelitian ini adalah anak remaja yang ada di SMP Kr. 17 Tate
2. Sampel
sebagai berikut :
- Rumus slovin
N
n ¿ 2
1+ N e
Ket :
n = Jumlah Sampel
N = Total Populasi
19
58
n = 2
1+ 58 x 0 , 1
58
n =
1, 58
n = 37 sampel
engurus surat izin penelitian dari Jurusan Gizi Poltekkes kemenkes Manad
f. Kriteria Sampel
g. Definisi Oprasional
1. Puding Salak
Puding salak merupakan salah satu hidangan penutup yang terbuat dari
berbagai bahan makanan yang terdiri dari agar-agar, susu, gula, dan air
20
2. Asupan Zat Gizi Makro
Asupan zat gizi makro merupakan ukuran untuk mengetahui zat gizi ya
d recall 24 jam. Jika terjadi perubahan asupan zat gizi makro maka ada
h. Instrumen Penelitian
2. Nutrisurvey
6. Laptop
1. Jenis Data
a. Data primer
Data primer meliputi data sampel (Nama, Tanggal Lahir, Umur,) dilak
status gizi anak remaja diukur berdasarkan umur (U), berat badan (B
21
B), dan tinggi badan (TB). Prevalensi gizi buruk, gizi kurang, dan gizi
lebih yang didasarkan pada indikator berat badan menurut umur (BB/
U). Status gizi berdasarkan indikator tinggi badan menurut umur (TB/
Indikator lain yang dipakai untuk menilai status gizi anak adalah berat
sangat kurus, dan gemuk. Selanjutnya data asupan energi, protein dan
b. Data Sekunder
j. Jalannya Penelitian
Manado.
Tatengesan.
22
7. Mendapat izin dari orang tua siswa siswi di SMP Kr. 17 Tatengesan.
k. Prosedur Kerja
Bahan- Bahan:
- Salak 500 gr
- Pertama-tama cuci salak dengan air garam, uleni supaya tidak kaku
der
23
- Lalu tambahkan gula pasir, aduk hingga rata aduk hingga rata dan gul
- Dalam wadah yang berbeda masak air matang sebanyak 300 ml, agar-
- Jika sudah panas, tambahkan air perasan salak yang telah dididihkan t
l. Tahap Penelitian
ek penelitian.
3 hari.
1. Pengolahan Data
24
Responden yang di data menjadi sampel dalam penelitian diwawan
ma, umur, tanggal lahir berat badan tinggi badan, jenis kelamin, data antro
pometri.
sung dari responden (anak) dan orang tua yang diukur dengan
dan selama intervensi dan data anak yang di data selama intervensi yang
Data status gizi responden (anak remaja) diukur berdasarkan umur (U), b
erat badan (BB), dan tinggi badan (TB). Prevalensi gizi buruk, gizi kuran
g, dan gizi lebih yang didasarkan pada indikator berat badan menurut um
(TB/U) dinyatakan dalam tinggi badan normal, pendek, dan sangat pende
25
k. Indikator lain yang dipakai untuk menilai status gizi anak adalah berat
ngat kurus, dan gemuk Pemberian jajanan untuk asupan makanan akan
a. Analisis Univariat
variable diteliti antara lain jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi
b.Analisis Bivariat
/bebas yaitu pemberian pudding buah salak sebagai jajanan, variabel dep
uji yang terhadap dua variabel yang diduga berpengaruh atau berkorelasi,
yaitu asupan zat gizi makro sebelum dan selama pemberian asupan zat gi
26
zi makro selama 12 kali dilakukan dengan menggunakan uji Paired Samp
Pengurusan izin
Pembuatan produk
Uji organoleptik
Pengumpulan data
Penyajan laporan
27
13. Biaya Penelitian
28
DAFTAR PUSTAKA
(Yulni dkk, 2013). Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang gi
zi.
(Devi, 2012). Status gizi adalah gambaran yang berasal dari keseimbangan jumlah
asupan makanan dan kebutuhan gizi. Dan Salah satunya yang sangat essen
(Wiradnyani et al., 2016). permasalahan gizi yang terjadi pada anak sekolah dasar
di Indonesia.
(Seprianty, dkk, 2015). Anak Remaja adalah anak usia 12-15 tahun.
(Seprianty, dkk, 2015). Ketidakseimbangan antara asupan dan kecukupan gizi aka
sia.
29
(De Villiers dkk., 2016; Asakura dkk., 2017). Gizi pada anak dan konsumsi maka
(Wowor Prisca ddk, 2018). dampak negative pada tubuh anak-anak bangsa ini dan
a dari makanan atau jajanan sekolah karena mereka belum memiliki penge
(Yusintha dan Adriyanto Amertha Nutr 2018). Status gizi anak remaja.
(Almatsier dkk, 2011). Status gizi anak remaja diukur berdasarkan umur (U), bera
(Karta, Eva, Susila, I N. Mastra, P.G. Asnawa Dikta 2015). Kandungan gizi buah
salak.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-
HERLINA/PERKEMBANGAN%20MASA%20REMAJA.pdf
Jurnal Kesehatan Indonesia (The Indonesian Journal of Health), Vol. X, No. 3, Jul
i 2020.
30
(Almatsier, Soetardjo & Soekatri, 2011). Gizi Anak Remaja
https://scholar.google.co.id/scholar?as_ylo=2018&q=gizi+anak+remaja+&hl=id&
as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1657362751041&u=%23p%3DTYU7C_IfNXwJ
LAMPIRAN
31
Lampiran 1
urusan Ggizi akan melaakukan penelitian tentang “Pemberian Puding Buah Salak Se
1. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Asupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat Pada Anak Remaja
di desa Tatengesan
3. Mengetahui Status Gizi Sesudah Pemberian Puding buah salak di SMP Kr.17 Tate
ngesan
4. Mengetahui Perbandingan Status Gizi Anak Remaja Sebelum dan Sesudah Pembe
32
2. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi mengenai manfaat p
2. Manfaat praktis
i. Sekolah
Dapat menengetahui Status Gizi serta pengaruh pemberian puding terhadap asupan
ii. Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada responden akan
iii. Peneliti
33
Lampiran 2.
Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pendidikan :
34