Anda di halaman 1dari 6

Vol.2 No.

3 Agustus 2022 673


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAHUAN IBU BERKAITAN
DENGAN STUNTING, ASI EKSLUSIF DAN MPASI

Oleh
Ravi Masitah
Program Studi SI Gizi, IkesT Muhammadiyah Palembang
Institution : Jl. J.A Yani 13 Ulu Kota Palembang, (0711) 516233
E-mail: masitahravi@gmail.com

Abstrak
Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena
defisiensi zat gizi dalam jangka panjang. Stunting berkontribusi terhadap berat badan lahir
rendah, menghambat perkembangan kognitif dan prestasi sekolah, dan membatasi prospek hidup
anak hingga dewasa. Pemahaman orang tua khususnya ibu sangat mempengaruhi pola asuh dan
status gizi anak. Kurangnya pengetahuan dan sikap ibu berkaitan dengan stunting, ASI ekslusif
dan makanan pendamping ASI (MPASI) menjadi penyebab tingginya angka kejadian stunting
pada balita. Salah satu bentuk pendidikan gizi yang mudah dilakukan di masyarakat adalah
penyuluhan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan diikuti dengan kegiatan diskusi dan
tanya jawab. Media yang digunakan adalah poster dan flyer. Pengabdian menggunakan
rancangan Quasi Eksperimen dengan desain one group pre-test and post-test. Sampel adalah ibu
hamil dan ibu balita di usia 0-59 bulan di Kecamatan Seberang Ulu II Kelurahan 13 Ulu RT 19.
Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor maksimum pengetahuan ibu
berkaitan dengan stunting, ASI ekslusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) setelah
diberikan intervensi berupa penyuluhan gizi. Selain itu berdasarkan hasil analisis statistik
diketahui terdapat pengaruh pendidikan gizi ibu terhadap pengetahuan berkaitan dengan stunting,
ASI ekslusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) (p-value < 0,005).
Kata Kunci: Stunting, Pengetahuan Gizi Ibu

PENDAHULUAN panjang badan dibanding umur (PB/U)


Malnutrisi adalah masalah gizi yang atau tinggi badan dibanding umur (TB/U)
umumnya terjadi pada balita terutama di dengan batas (z-score) kurang dari -2 SD. Data
negara berkembang. Malnutrisi menyebabkan UNICEF, WHO dan World Bank Group
angka kesakitan dan kematian anak mengalami menunjukkan bahwa pada tahun 2020, secara
peningkatan. Stunting merupakan salah satu global terdapat 149,2 juta anak di bawah usia 5
bentuk malnutrisi dan menjadi penyebab tahun mengalami stunting. Pada tahun 2019,
utama kematian anak dan beban penyakit yang lebih dari setengahnya yaitu 50,4% anak-anak
menyumbang sekitar 3,1 juta atau 45% stunting tinggal di Asia dan dua dari lima atau
kematian anak secara global per tahun selain 40% tinggal di Afrika. Berdasarkan data
karena penyakit dan kecacatan. Stunting RISKESDAS tahun 2018 proporsi stunting di
adalah suatu kondisi balita yang mengalami Indonesia mencapai 30,8%, menurut WHO.
kegagalan tumbuh dan berkembang secara Indonesia masuk dalam kategori wilayah
optimal karena kekurangan zat gizi dalam dengan masalah stunting yang tinggi (30-
kurun waktu yang lama. 39%). Sumatera Selatan adalah salah satu
Stunting merupakan kondisi kronis yang provinsi di Indonesia dengan proporsi stunting
menggambarkan terhambatnya pertumbuhan di atas nasional yaitu 31,65% (Kemenkes RI,
karena defisiensi zat gizi dalam jangka 2018). Kota Palembang pada tahun 2018
panjang. Stunting ditandai dengan indeks mempunyai 10,37% balita sangat pendek dan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
674 Vol.2 No. 3 Agustus 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
15,52% balita pendek (Balitbangkes, 2019). stunting pola asuh pemberian makan yang
Persentase balita pendek di kota Palembang dilakukan ibu sebagian besar kurang tepat
pada tahun 2019 dan 2020 masing-masing yang disebabkan ibu tidak memperhatikan
adalah 7,8% dan 3,3% (Dinas Kesehatan Kota kebutuhan gizi balita. Pemberian makan pada
Palembang, 2021). balita mengikuti pola makan keluarga dan
Stunting pada anak merupakan masalah memanfaatkan bahan makanan yang tersedia
kesehatan masyarakat yang utama dan dalam rumah tangga dan tidak mencari variasi
memiliki konsekuensi jangka pendek dan makanan lain.
jangka panjang pada kesehatan. Efek jangka Ibu dengan pengetahuan yang kurang
pendek termasuk morbiditas, mortalitas dan baik berkaitan dengan upaya pencegahan
perkembangan kognitif yang buruk selama stunting, pemberian ASI ekslusif, dan
masa kanak-kanak. Konsekuensi jangka makanan pendamping ASI (MPASI) sangat
panjangnya adalah perkembangan kognitif mempengaruhi tingginya kejadian stunting
yang buruk, kinerja sekolah yang buruk, pada balita. Permasalahan di masyarakat
produktivitas yang rendah, dan perawakan menunjukkan bahwa ibu tidak mengetahui
dewasa yang pendek. Stunting berkontribusi informasi berkaitan dengan stunting dan
terhadap berat badan lahir rendah, dampak kesehatannya pada anak, tidak
menghambat perkembangan kognitif dan memberikan ASI ekslusif, memberikan
prestasi sekolah, dan membatasi prospek makanan pendamping ASI (MPASI) kurang
hidup anak hingga dewasa. Stunting juga dari usia 6 bulan dengan makanan yang tidak
memiliki implikasi nasional yang signifikan, beragam dan rendah kandungan zat gizi.
termasuk tingginya tingkat kematian anak Hasil penelitian Suliasih et al (2019)
dan rendahnya produktivitas ekonomi. menunjukkan bahwa alasan ibu tidak
Stunting disebabkan oleh multi faktor memberikan ASI ekslusif sebagian besar
yang saling berhubungan. Pola asuh adalah adalah ASI tidak keluar, khawatir bahwa
salah satu faktor yang memegang peranan pemberian ASI saja tidak mencukupi
penting terhadap terjadinya stunting. kebutuhan bayi, tidak ada waktu untuk
Pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam memberikan ASI karena bekerja berkaitan
menghadapi pertumbuhan dan perkembangan dengan cuti dan jarak rumah yang jauh, serta
yang pesat sangat membutuhkan peran orang iklan susu formula yang mengakibatkan ibu
tua khususnya ibu. Seorang ibu yang menganggap susu formula sama dengan ASI
memiliki pengetahuan yang kurang baik atau bahkan lebih baik dari ASI. Hal ini juga
berkaitan dengan gizi akan sangat merupakan penyebab pemberian makanan
berpengaruh terhadap status gizi anak, ibu pendamping ASI (MPASI) sejak dini pada
akan mengalami kesulitan dan tidak tepat bayi. Tidak memberikan ASI atau
dalam memilih dan menyediakan makanan menggantikannya dapat memiliki efek buruk
yang bergizi untuk anak dan keluarganya. dan jangka panjang bagi ibu, bayi, dan anak.
Bayi yang tidak ASI eksklusif memiliki risiko
LANDASAN TEORI besar untuk efek jangka pendek dan jangka
Pola asuh adalah salah satu karakteristik panjang seperti pertumbuhan terhambat dan
keluarga yang berkaitan dengan perilaku gangguan kemampuan kognitif.
pemberian makan dan pemeliharaan kesehatan Pemberian makanan pendamping ASI
anak. Anak dengan pola asuh yang (MPASI) dianjurkan mulai bayi berusia 6
kurang baik akan lebih berisiko memiliki bulan dengan makanan yang beragam dan
status gizi pendek dibandingkan dengan anak tetap menyusui. Pemberian makanan
dengan pola asuh yang baik. Hasil pendamping ASI (MPASI) yang terlalu dini
penelitian menunjukkan bahwa pada balita menyebabkan kejadian infeksi yang tinggi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2022 675
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pada bayi seperti diare, infeksi saluran nafas, HASIL DAN PEMBAHASAN
alergi hingga gangguan pertumbuhan karena Karakteristik sampel penelitian
sistem pencernaan belum berfungsi dengan Tabel 1. Karakteristik Sampel
sempurna. Anak yang tidak diberikan bentuk
makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai
usianya menyebabkan diare dan risiko
dehidrasi yang berkontribusi pada penyakit
infeksi. Makanan pendamping ASI (MPASI)
yang diberikan tidak beragam dan rendah zat
gizi dapat menyebabkan defisiensi zat gizi
pada anak menyebabkan pertumbuhan tidak
optimal.

METODE PENELITIAN
Pengabdian menggunakan rancangan
Quasi Eksperimen dengan desain one group
pre-test and post-test. Kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan berupa pendidikan
gizi berkaitan dengan stunting, ASI ekslusif
dan makanan pendamping ASI (MPASI).
Metode yang digunakan adalah penyuluhan
diikuti dengan kegiatan diskusi dan tanya
jawab. Media dan instrumen yang digunakan
adalah poster dan flyer dan kuesioner
pengetahuan gizi ibu. Pengabdian
dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2022
di Kecamatan Seberang Ulu II Kelurahan 13
Ulu RT 19. Sasaran kegiatan pengabdian
adalah ibu hamil dan ibu balita usia 0-59 Berdasarkan data di atas diketahui
bulan. Analisis data menggunakan analisis bahwa sebagian besar sasaran (50%) berusia
univariat dan bivariat. Analisis univariat 17-25 tahun, pendidikan terkahir SMA
digunakan untuk menggambarkan karakteristik (46,7%), dan pekerjaan sebagai ibu rumah
umum sasaran sedangkan analisis bivariat tangga (76,7%).
digunakan untuk mengetahui pengaruh Hasil uji normalitas data
pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan Tabel 2. Hasil uji normalitas data
sikap gizi ibu tentang stunting, ASI ekslusif
dan makanan pendamping ASI (MPASI).
Untuk mengetahui pengaruh tersebut
menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai
kepercayaan 95% dan α = 0,05.
Berdasarkan hasil uji normalitas data
diketahui bahwa data pengetahuan ibu
berkaitan dengan stunting, ASI ekslusif dan
Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebelum
dan setelah intervensi berdistribusi tidak
normal (p-value < 0,005).

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
676 Vol.2 No. 3 Agustus 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap menyediakan makanan dengan jenis dan
Pengetahuan Ibu berkaitan dengan jumlah yang tepat agar anak dapat tumbuh dan
Stunting, ASI ekslusif dan MPASI berkembang secara optimal. Pengetahuan
Tabel 3. Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap yang cukup tanpa diikuti sikap untuk
Pengetahuan Ibu berkaitan dengan Stunting, bertindak, tidak dapat merubah dan
ASI ekslusif dan MPASI memperbaiki masalah gizi pada anak.
Variabel n Maksimum Minimum Mean Pengetahuan
p- dan sikap yang baik diperlukan
value
untuk memenuhi kebutuhan dan rekomendasi
Pretest 30 20 70 46,66 gizi anak melalui praktik pemberian makan
0,000
Posttest 30 50 90 73,66 untuk mencapai status gizi yang optimal.
Berdasarkan data menunjukkan bahwa Kurangnya pemahaman ibu mengenai
terjadi peningkatan nilai maksimum gizi, pemberian ASI eksklusif serta MP
pengetahuan ibu berkaitan dengan stunting, ASI sangat mempengaruhi status gizi pada
ASI ekslusif dan Makanan Pendamping ASI anak. Asupan zat gizi pada sebelum, saat
(MPASI) sebelum intervensi 20point hamil dan setelah melahirkan dapat beresiko
sedangkan setelah intervensi 50 point. Hasil mengalami gangguan pertumbuhan dan
uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perkembangan, pembentukan struktur dan
pengaruh pendidikan gizi ibu terhadap fungsi otak, rendahnya produktivitas, serta
pengetahuan ibu berkaitan dengan stunting, penyakit kronis pada saat usia dewasa.
ASI ekslusif dan Makanan Pendamping ASI
(MPASI) (p-value < 0,005). KESIMPULAN
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Pendidikan gizi pada ibu dapat
pada ibu balita di Mampang Depok memberikan dampak positif terhadap
menunjukkan rerata skor pre-test dan post-test peningkatan pengetahuan ibu berkaitan dengan
masing-masing sebesar 15,78 dan 18,57. Hasil stunting, ASI ekslusif dan Makanan
uji statistik menunjukkan ada perbedaan Pendamping ASI (MPASI) dibuktikan dengan
bermakna (p = 0,0001) pengetahuan gizi dan hasil analisis data (p-value < 0,005).
kesehatan sebelum dan sesudah intervensi. Pengetahuan ibu yang baik terhadap gizi dapat
Berdasarkan perhitungan rumus efektivitas mencegah terjadinya stunting pada anak.
diperoleh nilai efektivitas penyuluhan ini Saran
adalah sebesar 83,3%. Dengan demikian, Pengabdian selanjutnya sebaiknya
penyuluhan gizi dan kesehatan ini dikatakan menggunakan media yang lebih menarik
cukup efektif. Hasil penelitian lainnya seperti video edukasi berupa film pendek
menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan ataupun animasi.
yaitu sebesar 13,76 dengan p=0,000. Oleh
karena p= (0.000) maka dapat disimpulkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa terjadi peningkatan yang signifikan [1] Sahanggamu PD, Purnomosari L, Dillon
tentang penyuluhan kesehatan terhdap D. Information exposure and growth
pengetahuan ibu dalam pemberian ASI monitoring favour child nutrition in rural
Ekslusif pada anak di Puskesmas Tuminting Indonesia. Asia Pac J Clin Nutr.
Kota Manado setelah diberikan penyuluhan. 2017;26(2):313–6.
Tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya [2] Chowdhury TR, Chakrabarty S, Rakib
informasi yang diterima dan kebiasaan turun M, Afrin S, Saltmarsh S, Winn S. Factors
temurun yang salah merupakan penyebab associated with stunting and wasting in
rendahnya pengetahuan ibu berkaitan dengan children under 2 years in Bangladesh.
stunting. Pengetahuan ibu tentang gizi akan Heliyon. 2020;6(9):e04849.
menentukan sikap ibu dalam menyediakan
makanan untuk anaknya dan dapat
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2022 677
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[3] Torlesse H, Cronin AA, Sebayang SK, [10] Rosita AD. Hubungan Pemberian MP-
Nandy R. Determinants of stunting in ASI dan Tingkat Pendidikan terhadap
Indonesian children: Evidence from a Kejadian Stunting pada Balita: Literature
cross-sectional survey indicate a Review. J Penelit Perawat Prof.
prominent role for the water, sanitation 2021;3(2):407–12.
and hygiene sector in stunting reduction. [11] Fitria F, Sudiarti T. Pengaruh
BMC Public Health. 2016;16(1):1–11. Penyuluhan terhadap Peningkatan
[4] Srivastava S, Chandra H, Singh SK, Pengetahuan Gizi dan Kesehatan pada
Upadhyay AK. Mapping changes in Ibu Balita di Mampang, Depok. J Gizi
district level prevalence of childhood Kerja dan Produkt. 2021;2(1):9.
stunting in India 1998-2016: An [12] Kimati R, Engkeng S, Kesehatan F,
application of small area estimation Universitas M, Ratulangi S. Pengaruh
techniques. SSM - Popul Heal. Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu
2021;14(October 2020):100748. Dalam Pemberian Asi Eksklusif Pada
[5] Rabaoarisoa CR, Rakotoarison R, Bayi Berusia 6 Bulan Sampai 24 Bulan
Rakotonirainy NH, Mangahasimbola RT, Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting.
Randrianarisoa AB, Jambou R, et al. The Kesmas. 2020;9(5):42–8.
importance of public health, poverty [13] Septamarini RG, Widyastuti N, Purwanti
reduction programs and women’s R. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
empowerment in the reduction of child Responsive Feeding Dengan Kejadian
stunting in rural areas of Moramanga and Stunting Pada Baduta Usia 6-24 Bulan
Morondava, Madagascar. PLoS One. Di Wilayah Kerja Puskesmas
2017;12(10):1–18. Bandarharjo, Semarang. J Nutr Coll.
[6] Olsa ED, Sulastri D, Anas E. Hubungan 2019;8(1):9.
Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap [14] Wati SK, Kusyani A, Fitriyah ET.
Kejadian Stunting pada Anak Baru Pengaruh Faktor Ibu ( Pengetahuan Ibu ,
Masuk Sekolah Dasar di Kecamanatan Pemberian ASI- Eksklusif & MP-ASI )
Nanggalo. J Kesehat Andalas. Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak.
2018;6(3):523. J Heal Sci Community. 2021;2(1):1–13.
[7] Bella FD, Fajar NA, Misnaniarti M.
Hubungan pola asuh dengan kejadian
stunting balita dari keluarga miskin di
Kota Palembang. J Gizi Indones.
2020;8(1):31.
[8] Oyelana O, Kamanzi J, Richter S.
International Journal of Africa Nursing
Sciences A critical look at exclusive
breastfeeding in Africa : Through the
lens of diffusion of innovation theory. Int
J Africa Nurs Sci. 2021;14:100267.
[9] Potts KS, Asaba M, Mulugeta A,
Bazzano AN. Heliyon Early
breastfeeding and complementary
feeding in Ethiopia : cross-sectional data
from implementation of nutrition
programming on regional inequalities.
Heliyon. 2021;7(March):e06746.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
678 Vol.2 No. 3 Agustus 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)

Anda mungkin juga menyukai