Diusulkan Kelompok 2
Oleh ;
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat–Nya lah penulis dapat menyelesaikan
Makalah yang membahas tentang masalah kesehatan gizi di negara berkembang yang ada di
dunia dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas yang diberikan oleh
Ibu Dra. Damiati, M.Kes. . pada mata kuliah Ilmu Gizi dan Diet di Universitas Pendidikan
Ganesha. Selain itu, penulis juga berharap agar proposal ini dapat menambah wawasan bagi
penulis maupun pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Damiati, M.Kes.
selaku dosen pengajar pada mata kuliah Ilmu Gizi dan Diet di Universitas Pendidikan
Ganesha. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima agar menyempurnakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berbicara masalah gizi, tidak terlepas dari pembahasan mengenai zat-zat makanan
atau nutrisi yang masuk kedalam tubuh. Makanan yang bergizi adalah makanan yang
mengandung zat-zat nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh agar dapat melakukan fungsi-
fungsinya dengan sebaiknya. Dengan perkataan lain zat gizi sangat diperlukan oleh tubuh
untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan dan pemeliharaan tubuh beserta semua fungsinya.
Sejak dari masa janin, bayi, remaja sampai ke dewasa dan lansia (lanjut usia0, manusia
membutuhkan zat-zat yang berguna untuk membantu fungsi organ agar dapat berjalan
baik.
Kelompok ini merupakan usia peralihan dari remaja ke dewasa, kelompok ini
umumnya berada di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Periode ini
merupakan periode kritis dalam pertumbuhan fisik, psikis dan perilakunya. Banyak
kondisi fisik yang mengalami perubahan dalam menuju kematangannya. Mereka telah
survive dari penyakit dimasa anak-anak dan masalah kesehatan yang alami saat ini lebih
berkaitan dengan proses menua jauh di masa depan.
Memasuki kelompok remaja umumnya gaya hidup (lifestyle) dan kebiasaan makan
mulai berubah sesuai perubahan kebutuhan karena perubahan fisiknya. Zat gizi khusus
akan diperlukan berkaitan dengan kegiatannya yang dilakukan saat ini seperti olah raga,
merokok, alkohol, persiapan kehamilan, dll.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian dari anak ?
1.2.2. Apa faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi anak ?
1.2.3. Apa saja kebutuhan zat gizi dan energi pada anak ?
1.2.4. Apa pengertian dari remaja ?
1.2.5. Apa permasalahan gizi remaja ?
1.2.6. Apa kebutuhan gizi bagi remaja ?
1.2.7. Apa saja kebutuhan energi dan gizi pada remaja ?
1.2.8. Bagaimana solusi masalah pada gizi ?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari anak
1.3.2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi anak
1.3.3. Untuk mengetahui kebutuhan zat gizi dan energy pada anak
1.3.4. Untuk mengetahui pengertian dari remaja
1.3.5. Untuk mengetahui permasalahan gizi pada remaja
1.3.6. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada remaja
1.3.7. Untuk mengetahui kebutuhan energy dan gizi pada remaja
1.3.8. Untuk mengetahui solusi masalah pada gizi
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan menambah wawasan mengenai gizi anak dan remaja
1.4.2. Bagi pembaca
Diharapkan menjadi sumber referensi mengenai gizi anak dan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Anak
Pengertian Anak Menurut World Health Organization (WHO) yaitu,l golongan
yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak berusia
antara 7-12 tahun. Golongan ini mempunyai karakteristik mulai mencoba
mengembangkan kemandirian dan menentukan batasan-batasan atau norma. Di
sinilah variasi individu mulai lebih mudah dikenali seperti pada pertumbuhan dan
perkembangan, pola aktivitas, kebutuhan zat gizi, perkembangan kepribadian,
serta asupan makanan (Yatim, 2005).
Tahapan tumbuh kembang anak usia sekolah dimulai sejak anak berusia 6 tahun
sampai organ-organ seksualnya masak. Berdasarkan pembagian tahapan
perkembangan anak, ada dua masa perkembangan pada anak usia sekolah, yaitu
pada usia 6-9 tahun atau masa kanak-kanak tengah dan pada usia 10-12 tahun
atau masa kanak-kanak akhir.
Pertumbuhan fisik pada anak usia sekolah tidak secepat pada masa sebelumnya.
Anak akan tumbuh antara 5-6 cm setiap tahunnya. Pada masa ini, terdapat
perbedaan antara anak perempuan dan anak laki-laki. Namun, pada usia 10 tahun
ke atas pertumbuhan anak lakilaki akan menyusul ketertinggalan mereka.
Perbedaan lain yang akan terlihat pada aspek fisik antara anak laki-laki dan
perempuan adalah pada bentuk otot yang dimiliki. Anak laki-laki lebih berotot
dibandingkan anak perempuan yang memiliki otot lentur.
Kemampuan anak sekolah dalam menggunakan fisiknya atau sering disebut
kemampuan motorik terlihat lebih menonjol dibandingkan usia sebelumnya.
Kemampuan motorik pada anak dibagi menjadi dua, yaitu kemampuan motorik
kasar dan kemampuan motorik halus. Kemampuan motorik kasar dan halus yang
dimiliki oleh anak merupakan syarat mutlak untuk dapat memasuki dunia
sekolah. Mereka akan mempelajari keterampilan-keterampilan dasar untuk
menguasai pelajaran-pelajaran di sekolah. Kemampuan motorik halus anak pada
usia sekolah berkembang dengan pesat. Anak sudah dapat menggunakan fisiknya
untuk menggunakan alat-alat yang membutuhkan keterampilan motorik halus,
seperti alat tulis.
2.2. Permasalahan gizi yang ditemukan pada anak
Masalah gizi yang sering ditemukan dan berdampak pada prestasi belajar dan
pertumbuhan fisik anak SD antara lain Kurang Energi Protein (KEP), Anemia
Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A.
Beberapa permasalahan gizi yang ditemukan pada anak, seperti :
1. Kurang Energi Protein (KEP)
Suatu kondisi dimana jumlah asupan zat gizi yaitu energi dan protein kurang
dari yang dibutuhkan. Akibat buruk dari KEP bagi anak SD adalah anak
menjadi lemah daya tahan tubuhnya dan terjadi penurunan konsentrasi belajar.
2. Anemia Gizi Besi
Suatu kondisi pada anak SD dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah
kurang dari normal (kurang dari 12 gr %). Akibat buruk dari anemia gizi besi
adalah anak menjadi lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai (5 L) dan mengurangi
daya serap otak terhadap pelajaran.
3. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)
Suatu gejala yang diakibatkan oleh kekurangan asupan yodium dalam
makanan sehari-hari yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Masalah
GAKY pada umumnya ditemukan di dataran tinggi. Akibat buruk GAKY
adalah anak menjadi lamban dan sulit menerima pelajaran.
4. Kurang Vitamin A (KVA)
Suatu kondisi yang diakibatkan oleh jumlah asupan vitamin A tidak memenuhi
kebutuhan tubuh. Akibat buruk dari kurang vitamin A adalah menurunnya
daya tahan tubuh terhadap infeksi sehingga anak mudah sakit. Disamping itu
vitamin A terkait dengan fungsi penglihatan.
5. Karies gigi
Karies gigi biasanya berlanjut sampai anak memasuki usia remaja, bahkan
sampai dewasa. Makanan yang dapat dengan mudah menimbulkan karies,
antara lain keripik kentang, permen (terutama permen karet), kue yang berisi
krim, kue kering, dan minuman manis. Namun pada prinsipnya hal ini
disebabkan apabila sesudah makan anak tidak dibiasakan segera menggosok
gigi. Upaya mencegah karies, tentu sudah jelas, yaitu menggosok gigi dengan
pasta gigi berfluorida (sebaiknya segera sesudah makan), di samping tidak
mengkonsumsi makanan yang lengket atau bergula. Makanan cemilan yang
baik untuk gigi, antara lain buah segar, popcorn, kacang, keju, yogurt, kraker
berselai kacang, air buah dan sayuran, sayuran segar, dll. Di luar ini, permen
(terutama permen karet), lolipop, sereal berlapis gula, sebaiknya tidak
dibiasakan untuk dicemil. A.
6. Alergi
Secara teori, Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu
yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak berbahaya. Ini bisa
berupa substansi yang masuk atau bersentuhan dengan tubuh alergi makanan
diartikan sebagai respons tidak normal terhadap makanan, biasa dijumpai
terutama pada anak yang memiliki rawat keluarga sebagai penderita alergi.
Bergantung pada jenis makanan yang disantap, alergi boleh jadi bersifat
sementara atau bahkan menetap.
2.3. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi anak
a. Usia
Anak SD yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang
optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal.
b. Aktivitas fisik
Semakin tinggi tingkat aktivitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan
semakin banyak diperlukan.
c. Tidak suka makan makanan yang bergizi
Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan
yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga
menarik anak untuk mengkonsumsinya.
2.4. Kebutuhan zat gizi dan energi pada anak
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended Dietary
Allowance (RDA) adalah rata-rata banyaknya energi dan zat gizi yang harus terpenuhi
dari makanan setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended Dietary Allowance
(RDA) adalah rata-rata banyaknya energi dan zat gizi yang harus terpenuhi dari makanan
setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh
dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Kebutuhan gizi (Nutrient
Requirement) adalah banyaknya energi dan zat gizi minimal yang diperlukan oleh
masing-masing individu untuk mempertahankan kesehatannya. AKG yang dianjurkan
didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur,Jenis
kelamin, dan aktivitas fisik. Anak membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi yang
lebih dibanding dengan balita. Diperlukan pula tambahan energi, protein, kalsium, fluor,
zat besi karena pertumbuhan pada kisaran usia ini sedang pesat dan aktivitas anak
semakin bertambah.
1. Energi
Penggunaan energi dalam tubuh adalah sebesar 50% untuk metabolisme basal, 5 –
10% untuk SDA, 12% untuk pertumbuhan, 25 % untuk aktivitas fisik dan 10%
terbuang melalui feses. Anjuran pemenuhan energi sehari diperoleh dari 50 -60%
karbohidrat, 15 – 35% lemak dan 10 – 15% protein.
2. Protein
3. Lipid
Merupakan substansi yang terdiri dari lemak, minyak dan kolesterol. Asam lemak
merupakan bagian terbesar dari lipid sehingga harus disediakan dalam diet karena
tidak disintesis oleh tubuh sendiri. Asupan lemak pada anak sekolah dianjurkan
berasal dari sumber lemak essensial seperti kacang-kacangan, minyak nabati, beras
merah.
4. Karbohidrat
5. Mikronutrient
6. Cairan
Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia secara umum. Pada anak
sekolah 60%-70% berat tubuh adalah air, air juga merupakan kebutuhan & bagian
dari kehidupan manusia sehingga asupan air pun sebaiknya seimbang dengan
jumlah yang dikeluarkan. Asupan air yang kurang akan menimbulkan masalah
kesehatan, begitupun sebaliknya asupan air yang berlebih juga dapat menimbulkan
masalah kesehatan, khususnya pada anak yang menderita penyakit ginjal & gagal
jantung . Kebutuhan rata-rata cairan untuk anak sekolah adalah 1ml/Kkal/hr.