Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEKOLAH DAN REMAJA (Gizi dan Diet)

Disusun oleh :

Kelompok 4

Kelas 1C KEPERAWATAN

PRODI D3KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN RS dr.SOEPRAOEN

KESDAM V/BRAWIJAYA MALANG

TA 2019/2020
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :

1. Alifadia Rizky Meideta 191123


2. Anis Hasanah 191128
3. Anis Nuraeni 191129
4. Dewi Nurmalasari 191135
5. Farahdila Dhea Anggrayni 191142
6. Firdaus Anggi Prayogo 191145
7. Hesti Gitayana 191148
8. Irfin halim sapitri 191150
9. Mohammad bariansyah 191153
10. Novita Dian Pratiwi 191159
11. Nurcahyo Setya Baskoro 191162
12. Vera Amelia Yuniar 191176
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT,yang telah memberikan rezeki yang


berlimpah berupa harta yang dititipkan kepada manusia sebagai amanah di muka
bumi. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW manusia pilihan yang telah menyampaikan wahyu kepada
umatnya yang dapat menerangi kehidupan umat islam hingga akhir zaman.

Berkat rahmat dan inayah Allah SWT akhirnya Makalah ini dapat
terselesaikan meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini
disusun memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Diet.

i 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 5
1.1. Latar belakang5
1.2. Rumusan masalah 6
1.3. Tujuan 6
BAB 2 PEMBAHASAN 7
2.1. Masalah gizi pada anak sekolah 7
2.2. Kebutuhan energi dan zat gizi pada anak sekolah 8
2.3. Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi anak sekolah 9
2.4.Masalah gizi remaja 10
2.5. Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi remaja 10
2.6. Kebutuhan energi dan zat gizi pada remaja 12
BAB 3 PENUTUPAN 13
3.1. Kesimpulan 13
3.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14

4
ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Aini (2013) mengatakan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu yang berperan
dalam peningkatan kualitas SDM adalah gizi yang baik, terutama untuk
peningkatan gizi remaja. Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan perilaku
gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan
gizi yang dianjurkan. Salah satu masalah gizi pada remaja adalah gizi lebih yaitu
ditandai dengan berat badan yang relatif berlebihan bila dibandingkan dengan usia
atau tinggi badan remaja sebaya, sebagai akibat terjadinya penimbunan lemak
yang berlebihan dalam jaringan lemak tubuh

Anak sekolah menurut World Health Organization (WHO) yaitu golongan


yang berusiaantara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak
berusiaantara 7-12 tahun.Golongan ini mempunyai karakteristik mulai
mencobamengembangkan kemandirian danmenentukan batasan-batasan atau
norma. Disinilah variasi individu mulai lebih mudahdikenali seperti pada
pertumbuhan dan perkembangan, pola aktivitas, kebutuhan zat gizi,perkembangan
kepribadian, serta asupan makanan (KemenkesRI,2017).

Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.


MenurutMenteriKesehatan RI tahun 2010, batas usia remaja adalah antara 10
sampai 19 tahun dan belummenikah. Kelompok usia ini merupakan
perkembangan untuk menjadi dewasa oleh karenaitu perlu bimbingan dan
pengalaman untuk menuju ke pematangan kedewasaan yang baiktermasuk di
dalamnya kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja
adalahperalihan dari masa anak ke masadewasa yang mengalami perkembangan di
semua aspekatau fungsi untuk memasuki masa dewasa (KemenkesRI, 2017).

B. Rumusan masalah
1. Apa Masalah gizi pada anak sekolah ?

5
2. Apa Kebutuhan energi dan zat gizi pada anak sekolah ?
3. Apa saja Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi anak sekolah ?
4. Apa Masalah gizi remaja ?
5. Apa saja Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi remaja ?
6. Apa Kebutuhan energi dan zat gizi pada remaja ?
C. Tujuan

Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan menambah


wawasan tentang gizi seimbang yang diperlukan anak sekolah dan remaja. Dan
pembaca dapat memjadiakan pedoman dalam pemberian nutrisi pada anak dan
remaja.

6
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Masalah gizi pada anak sekolah

Masalah gizi yang sering ditemukan dan berdampak pada prestasi


belajardanpertumbuhan fisik anak SD antara lain :

1. Kurang Energi Protein (KEP)

Suatu kondisi dimana jumlah asupan zat gizi yaitu energi dan protein
kurang dari yang dibutuhkan(KemenkesRI, 2017).

2. Anemia Gizi Besi

Suatu kondisi pada anak SD dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam


darah kurang dari normal (kurang dari 12 gr %)(KemenkesRI, 2017).

3. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Suatu gejala yang diakibatkan oleh kekurangan asupan yodium dalam


makanan seharihari yang berlangsung dalam jangka waktu lama(KemenkesRI,
2017).

4. Kurang Vitamin A (KVA)

Suatu kondisi yang diakibatkan oleh jumlah asupan vitamin A tidak


memenuhi kebutuhan tubuh(KemenkesRI, 2017).

5. Karies gigi

Karies gigi biasanya berlanjut sampai anak memasuki usia remaja,


bahkan sampai dewasa(KemenkesRI, 2017).

6. Alergi

Secara teori, Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap


sesuatu yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak berbahaya. Ini
bisa berupa substansi yang masuk atau bersentuhan dengan tubuh alergi

7
makanan diartikan sebagai respons tidak normal terhadap makanan, biasa
dijumpai terutama pada anak yang memiliki rawat keluarga sebagai penderita
alergi(KemenkesRI, 2017).

B. Kebutuhan energi dan zat gizi pada anak sekolah

Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended


Dietary Allowance (RDA) adalah rata-rata banyaknya energi dan zat gizi yang
harus terpenuhi dari makanan setiap hari bagi hampir semua orang menurut
golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal(KemenkesRI, 2017).

Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi yang
lebih dibanding dengan anak balita. Diperlukan pula tambahan energi, protein,
kalsium, fluor, zat besi karena pertumbuhan pada kisaran usia ini sedang pesat dan
aktivitas anak semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat
gizi, anak terkadang makan hingga 5 kali sehari. Namun sebaiknya anak tetap
diajari untuk makan 3 kali sehari dengan menu gizi yang tinggi, yaitu : sarapan,
makan siang, dan makan malam. Anak juga perlu untuk diajari sarapan pagi agar
dapat berpikir dengan baik di sekolah(KemenkesRI, 2017).

Kebutuhan zat gizi makro maupun mikro untuk anak balita dibutuhkan
untuk mempercepat pembelahan sel dan sintesis DNA selama masa
pertumbuhan(KemenkesRI, 2017).

1. Energi

Penggunaan energi dalam tubuh adalah sebesar 50% untuk


metabolisme basal, 5 – 10 % untuk SDA, 12% untuk pertumbuhan, 25 %
untuk aktivitas fisik dan 10% terbuang melalui feses(KemenkesRI, 2017).

2. Protein

Jumlah yang diberikan sesuai kebutuhan (10-15% total kebutuhan) dan


mengandung semua unsur asam amino essensial, mudah dicerna dan diserap
tubuh(KemenkesRI, 2017).

8
3. Lipid

Asupan lemak pada anak sekolah dianjurkan berasal dari sumber


lemak essensial seperti kacang-kacangan, minyak nabati, beras
merah(KemenkesRI, 2017).

4. Karbohidrat

Kebutuhan karbohidrat untuk balita adalah 45 – 60% total kebutuhan


energi. Beberapa sumber gula sebagai komponen karbohidrat harus dibatasi
tidak lebih dari 10%, antara lain gula murni, kue, permen cokelat,
dll(KemenkesRI, 2017).

5. Mikronutrient

Digunakan untuk Pertumbuhan sel epitel, metabolisme karbohidrat dan


keseimbangancairantubuh, proses oksidasi dalam sel, penyerapan kalsium dan
fosfor oleh vit D, mencegahperdarahan dan pembelahan sel (vitamin E),
pembentukan protrombin dalam prosespembekuan darah (vitamin K)
(KemenkesRI, 2017).

6. Cairan

Pada anak sekolah 60%-70% berat tubuh adalah air, air juga
merupakan kebutuhan & bagian dari kehidupan manusia sehingga asupan air
pun sebaiknya seimbang dengan jumlah yang dikeluarkan(KemenkesRI,
2017).

C. Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi anak sekolah


Kebutuhan gizi anak sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Usia
2. Aktivitas fisik
3. Sikap terhadap makanan
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi

D. Masalah gizi remaja


1. Gangguan Makan

9
Ada dua macam gangguan makan yang biasa terjadi pada remaja yaitu
bulimia nervosa dan anoreksia(KemenkesRI, 2017).

2. Obesitas

Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja
daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak
melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk(KemenkesRI, 2017).

3. Kurang Energi Kronis

Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak
selalu berupa akibatterlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik(KemenkesRI,
2017).

4. Anemia

Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum
dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-
sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan
tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen(KemenkesRI, 2017).

E. Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi remaja


Faktor–faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi usia remaja seperti :
1. Aktivitas fisik.
2. Lingkungan.
3. Pengobatan.
4. Depresi dan kondisi mental.
5. Penyakit.
6. Stres.

F. Kebutuhan energi dan zat gizi pada remaja

Pada usia remaja tubuh memerlukan zat gizi tidak hanya untuk
pertumbuhan fisiknya saja tetapi juga untuk perkembangan organ tubuh
khususnya organ seksualnya. Oleh karena itu tubuh memerlukan zat gizi makro

10
seperti karbohidrat, lemak dan protein serta zat gizi mikro baik vitamin maupun
mineral(KemenkesRI, 2017).

Jumlah kebutuhan zat gizi untuk masa remaja ini ditetapkan dalam Widya
Karya Nasional Pangan dan Gizi (2013), untuk anak laki-laki usia 13 -15 th
dengan berat badan 46 kg, tinggi badan 158 cm dan usia 16 – 18 th dengan berat
badan 56 kg dan tinggi 165 cm, sementara untuk perempuan usia 13 – 15 th
dengan berat 46 kg, tinggi badan 155 cm dan usia 16 – 18 th dengan berat badan
50 kg dan tinggi 158 cm(KemenkesRI, 2017).

1. Energi

Secara umum remaja laki-laki memerlukan energi lebih banyak dari


pada perempuan. Remaja laki-laki memerlukan 2400 – 2800 Kkal/hari
sementara perempuan memerlukan energi sebesar 2000 – 2200 Kkal/hari.
Angka tersebut dianjurkan sebanyak 50 - 60% berasal dari karbohidrat
kompleks yang diperoleh dari bahan makanan seperti beras, terigu, umbi-
umbian, jagung dan hasil olahnya(KemenkesRI, 2017).

2. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk aktivitas tubuh


sehingga pemenuhannya dianjurkan sebesar 50 – 60% total kalori. Bahan
makanan sumber karbohidrat yang baik untuk dikonsumsi antara lain beras,
umbi-umbian, jagung, dll(KemenkesRI, 2017).

3. Protein

Anjuran kebutuhan protein pada kelompok remaja laki-laki adalah 66 –


72 g/hr, sedang untuk remaja perempuan 59 - 69 g/hari atau 14 - 16% dari
kalori total. Sumber protein utama adalah ikan, daging, ayam, tempe, tahu, dan
kacang-kacangan(KemenkesRI, 2017).

4. Lemak

Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia remaja tidak di anjurkan


karena dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar

11
kolesterol darah yaitu 20- 25% dari kalori total, sumber : minyak,
mentega(KemenkesRI, 2017).

5. Serat

Pada manusia usia remaja serat di perlukan untuk memungkinkan


proses buang air besar menjadi teratur dan menghindari penyakit. Serat dapat
memberi rasa kenyang pada waktu lama. Sumber : sayuran-sayuran dan buah-
buahan yang tinggi serat(KemenkesRI, 2017).

6. Mineral

G. Kebutuhan mineral usia Remaja :

a. Kalsium : 1000 - 1200 mg/hr (pria),1000-1500mg/hr (wanita).


b. Zat Besi : 13-19 mg/hr untuk laki-laki dan 26 mg/hr untuk perempuan.
c. Na : 1200 -1500 mg/ org/ hr.
d. Air : 6-8 gls/ org/ hr.
7. Vitamin
Kebutuhan vitamin usia Remaja :
a. Vitamin A : 600 mg/org/hr
b. Vitamin B1 : 1,0-1,2 mg/hr
c. Vitamin B6 : 2,0-2,2 mg/org/hr
d. Vitamin B12 : 1,8 -2,4 mcg/org/hr
e. Vitamin C : 60 – 75 mg/hr
f. Vitamin D : 15 mcg/hr
g. Vitamin E 11 - 15 mg/org/hr

12
BAB 3

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Risiko masalah gizi pada masa ini adalah diakibatkan oleh perilaku makan
kurangseimbang baik zat gizi makro maupun mikro serta kelebihan konsumsi
pangan tinggienergi,lemak jenuh dan karbohidrat terutama karbohidrat sederhana.
Kondisi yang muncul antaralain KEP, anemia Gizi, GAKY, dan KVA di samping
munculnya obesitas.

Untuk mencapai kesehatan fisik yang optimal perlu penanganan yang baik
antaraasupan makan, aktivitas harian dan kebersihan lingkungan.

B. Saran

Untuk menjadi manusia yang sehat kita harus menjaga kesehatan dan
lingkungan denagan makan, makanan yang bergizi seimbang, berolahraga yang
cukup, dan beristirahat yang cukup. Makanan sehat belum tentu seimbang,
makanan seimbang sudah pasti sehat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aini, S. N. (2013). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih
pada remaja di perkotaan. Unnes Journal of Public Health, 2(1).

Pritasuri. Didit Damayanti., dan Nugraheni Tri L. (2017). Gizi dalam daur
kehidupan Volume 97-111.Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Mardalena, Ida dan Eko Suryani. (2017). Ilmu gizi keperawatan. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI.

14

Anda mungkin juga menyukai