Disusun oleh :
Kelompok 4
Kelas 1C KEPERAWATAN
PRODI D3KEPERAWATAN
TA 2019/2020
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :
Berkat rahmat dan inayah Allah SWT akhirnya Makalah ini dapat
terselesaikan meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini
disusun memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Diet.
i 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 5
1.1. Latar belakang5
1.2. Rumusan masalah 6
1.3. Tujuan 6
BAB 2 PEMBAHASAN 7
2.1. Masalah gizi pada anak sekolah 7
2.2. Kebutuhan energi dan zat gizi pada anak sekolah 8
2.3. Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi anak sekolah 9
2.4.Masalah gizi remaja 10
2.5. Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi remaja 10
2.6. Kebutuhan energi dan zat gizi pada remaja 12
BAB 3 PENUTUPAN 13
3.1. Kesimpulan 13
3.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
4
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa Masalah gizi pada anak sekolah ?
5
2. Apa Kebutuhan energi dan zat gizi pada anak sekolah ?
3. Apa saja Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi anak sekolah ?
4. Apa Masalah gizi remaja ?
5. Apa saja Faktor yang mempengauhi kebutuhan gizi remaja ?
6. Apa Kebutuhan energi dan zat gizi pada remaja ?
C. Tujuan
6
BAB 2
PEMBAHASAN
Suatu kondisi dimana jumlah asupan zat gizi yaitu energi dan protein
kurang dari yang dibutuhkan(KemenkesRI, 2017).
5. Karies gigi
6. Alergi
7
makanan diartikan sebagai respons tidak normal terhadap makanan, biasa
dijumpai terutama pada anak yang memiliki rawat keluarga sebagai penderita
alergi(KemenkesRI, 2017).
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi yang
lebih dibanding dengan anak balita. Diperlukan pula tambahan energi, protein,
kalsium, fluor, zat besi karena pertumbuhan pada kisaran usia ini sedang pesat dan
aktivitas anak semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat
gizi, anak terkadang makan hingga 5 kali sehari. Namun sebaiknya anak tetap
diajari untuk makan 3 kali sehari dengan menu gizi yang tinggi, yaitu : sarapan,
makan siang, dan makan malam. Anak juga perlu untuk diajari sarapan pagi agar
dapat berpikir dengan baik di sekolah(KemenkesRI, 2017).
Kebutuhan zat gizi makro maupun mikro untuk anak balita dibutuhkan
untuk mempercepat pembelahan sel dan sintesis DNA selama masa
pertumbuhan(KemenkesRI, 2017).
1. Energi
2. Protein
8
3. Lipid
4. Karbohidrat
5. Mikronutrient
6. Cairan
Pada anak sekolah 60%-70% berat tubuh adalah air, air juga
merupakan kebutuhan & bagian dari kehidupan manusia sehingga asupan air
pun sebaiknya seimbang dengan jumlah yang dikeluarkan(KemenkesRI,
2017).
9
Ada dua macam gangguan makan yang biasa terjadi pada remaja yaitu
bulimia nervosa dan anoreksia(KemenkesRI, 2017).
2. Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja
daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak
melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk(KemenkesRI, 2017).
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak
selalu berupa akibatterlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik(KemenkesRI,
2017).
4. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum
dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-
sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan
tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen(KemenkesRI, 2017).
Pada usia remaja tubuh memerlukan zat gizi tidak hanya untuk
pertumbuhan fisiknya saja tetapi juga untuk perkembangan organ tubuh
khususnya organ seksualnya. Oleh karena itu tubuh memerlukan zat gizi makro
10
seperti karbohidrat, lemak dan protein serta zat gizi mikro baik vitamin maupun
mineral(KemenkesRI, 2017).
Jumlah kebutuhan zat gizi untuk masa remaja ini ditetapkan dalam Widya
Karya Nasional Pangan dan Gizi (2013), untuk anak laki-laki usia 13 -15 th
dengan berat badan 46 kg, tinggi badan 158 cm dan usia 16 – 18 th dengan berat
badan 56 kg dan tinggi 165 cm, sementara untuk perempuan usia 13 – 15 th
dengan berat 46 kg, tinggi badan 155 cm dan usia 16 – 18 th dengan berat badan
50 kg dan tinggi 158 cm(KemenkesRI, 2017).
1. Energi
2. Karbohidrat
3. Protein
4. Lemak
11
kolesterol darah yaitu 20- 25% dari kalori total, sumber : minyak,
mentega(KemenkesRI, 2017).
5. Serat
6. Mineral
12
BAB 3
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Risiko masalah gizi pada masa ini adalah diakibatkan oleh perilaku makan
kurangseimbang baik zat gizi makro maupun mikro serta kelebihan konsumsi
pangan tinggienergi,lemak jenuh dan karbohidrat terutama karbohidrat sederhana.
Kondisi yang muncul antaralain KEP, anemia Gizi, GAKY, dan KVA di samping
munculnya obesitas.
Untuk mencapai kesehatan fisik yang optimal perlu penanganan yang baik
antaraasupan makan, aktivitas harian dan kebersihan lingkungan.
B. Saran
Untuk menjadi manusia yang sehat kita harus menjaga kesehatan dan
lingkungan denagan makan, makanan yang bergizi seimbang, berolahraga yang
cukup, dan beristirahat yang cukup. Makanan sehat belum tentu seimbang,
makanan seimbang sudah pasti sehat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aini, S. N. (2013). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih
pada remaja di perkotaan. Unnes Journal of Public Health, 2(1).
Pritasuri. Didit Damayanti., dan Nugraheni Tri L. (2017). Gizi dalam daur
kehidupan Volume 97-111.Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Mardalena, Ida dan Eko Suryani. (2017). Ilmu gizi keperawatan. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI.
14