Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRATIKUM BIOLOGI UMUM

" GIZI UNTUK REMAJA ”


DOSEN PENGAMPU :

 DRA. USWATUN HASANAH M.Si.


 DR. ASWARINA NASUTION M.Pd.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. DEDE ANTONIUS PERMANA SINAGA (4202421011)


2. PUTRI ADINTA BR SINULINGGA (4203321006)
3. LESTINA M LUMBAN TOBING (4203121041)
4. PUTRI MF SIREGAR (4203121052)
5. DARA ANGGITA LUBIS (4201121018)

KELAS : FISIKA DIK C 2020

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia nya , akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah Biologi Umum ini yang berjudul
“GIZI UNTUK REMAJA” makalah ini dituliskan untuk memenuhi tugas mata kuliah
PRATKUM BIOLOGI UMUM”.

Kami menyadari bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat dukungan, bantuan dan
bimbingan dari dosen pengampu dan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terimakasih
kami kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi
dalam penyelesaian ini.

Makalah Ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan yang penulis tidak sadari.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan . Semoga makalah ini dapat
berguna bagi kita semua.

Medan , 24 Februari 2021

KELOMPOK 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa perkembangan anak menjadi dewasa dari segi biologis,
emosi, sosial dan kognitif (Riskesdas, 2010). Masa remaja sangat penting diperhatikan karena
merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa. Gizi seimbang pada masa ini akan sangat
menentukan kematangan mereka di masa depan. Masalah gizi pada remaja timbul karena
perilaku gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi
yang dianjurkan. Status gizi merupakan gambaran apa yang dikonsumsi dalam jangka waktu
cukup lama. Keadaan gizi dapat berupa gizi kurang, gizi baik atau normal, maupun gizi lebih.
Masalah dengan status gizi lebih dapat mengakibatkan masalah emosional dan sosial bagi
remaja. Status gizi anak sekolah merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena pola
konsumsi anak di sekolah tidak terpantau oleh orang tua.
Pada hakikatnya masalah gizi lebih berpangkal pada terbatasnya pengetahuan tentang gizi
terutama gizi seimbang. Pengetahuan gizi seimbang akan mempengaruhi kebiasaan makan atau
perilaku makan suatu kelompok masyarakat. Banyak 3 remaja yang kurang mengetahui
pentingnya zat gizi yang terkandung dalam makanan serta fungsinya terhadap tubuh. Terkadang
remaja juga tidak peduli terhadap kandungan zat gizi dalam makanan tersebut sehingga terjadi
kesulitan dalam memilih jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Selain
pengetahuan tentang gizi seimbang juga banyak faktor lain yang mempengaruhi gizi lebih
(overweight dan obesitas) pada remaja antara lain pendidikan, pendapatan, aktifitas fisik, stres,
dan pola konsumsi makanan. Aktivitas fisik yang kurang menjadi salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi terjadinya gizi lebih pada remaja. Kemajuan teknologi saat ini cenderung
membuat anak malas untuk melakukan aktivitas, karena anak yang lebih senang duduk didepan
gadget dan permainan game fantasi masing-masing daripada bermain di luar rumah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gizi?
2. Apa itu gizi pada remaja?
3. Bagaimana pemenuhan kebutuhan gizi remaja?
4. Bagaimana cara pengukuran status gizi pada remaja?

C. Tujuan
Dalam penyusunan makalah dengan materi gizi untuk remaja ini, penulis berharap dapat
memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca dan masyarakat luas.
Adapun tujuan penyusunan Tugas Makalah ini bagi Penulis makalah ini adalah agar
penulis lebih memahami materi gizi untuk remaja. Bagi pembaca dan masyarakat luas,
makalah ini dimaksudkan sebagai salah satu referensi untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai materi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gizi
Gizi adalah kata-kata yang sering kita dengar dalam kehidupan kita sehari-hari baik itu
dalam lingkungan umum maupun dalam lingkungan sekolah. Apakah kita tau apa itu gizi ? Gizi
berasal dari bahasa arab “ghidza” yang berarti makanan. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan
makanan dan disisi lain dengan tubuh manusia. Secara klasikal ilmu gizi hanya dihubungkan
dengan kesehatan tubuh yaitu untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan
tubuh, serta mengatur proses proses kehidupan dalam tubuh (Almatsir, 2002 : 3).
Gizi adalah suatu proses dimana semua makhluk hidup memanfaatkan makanan untuk
keperluan pemeliharaan fungsi organ tubuh, pertumbuhan reproduksi dan sebagai penghasil
energi. Lebih luas lagi Gizi dapat diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan penyerapan, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran gizi untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal organ serta untuk menghasilkan tenaga.
Nah selain istilah gizi kita juga bertemu dengan status gizi , dimana setatus gizi dan gizi
sangat berkaitan erat. Jadi apa yang dimaksub dengan status gizi ? Status gizi adalah keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Pada remaja harus
mendapatkan asupan zat-zat gizi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan agar tercapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ketidakseimbangan asupan dan perkembangan
minumbulkan masalah gizi. Jadi dimana disaat gizi pada remaja kurang baik maka status gizi
pada remaza pun tidak baik. Sehingga kita harus paham apa itu istilah gizi dan bagaimana
memnuhui gizi tersebut.

2.2 Gizi Pada Remaja

Masa remaja amat penting diperhatikan karena merupakan masa transisi antara anak-anak
dan dewasa. Gizi Seimbang pada masa ini akan sangat menentukan kematangan mereka dimasa
depan. Perhatian khusus perlu diberikan kepada remaja perempuan agar status gizi dan kesehatan
yang optimal dapat dicapai. Alasannya remaja perempuan akan menjadi seorang ibu yang akan
melahirkan generasi penerus yang lebih baik. Tidak hanya pada remaja perempuan kita juga
harus memperhatikan status gizi pada remaja laki-laki karena remaja laki-laki memiliki
keaktivan yang lebih daripada remaja perempuan. Sehingga status gizi pada remaza laki-laki dan
perempuan harus diperhatikan dengan baik karena disitulah masa pertembuhan masa remaja ke
masa dewasa.
Intinya masa remaja adalah saat terjadinya perubahan-perubahan cepat, sehingga asupan
zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi dimasa ini
aktifitas fisik remaja pada umumnya lebih banyak. Selain disibukkan dengan berbagai aktifitas
disekolah, umumnya mereka mulai pula menekuni berbagai kegiatan seperti olah raga, hobi,
kursus. Semua itu tentu akan menguras energi, yang berujung pada keharusan menyesuaikan
dengan asupan zat gizi seimbang.
Dalam memenuhu giji remaja tentu saja kita harus mengetahhui bagaimana status gizi
remaja tersebu apakah gizi nya baik , kurang (gizi buru ), berlebih (Obesitas). Bagaimana jika
status gizi pada remaja buruk (gizi buruk) dan bagaimana jika berlebih (Obesitas) tentu
keduannya memiliki dampak yangburuk ketubuh remaja.
Pada dasarnya masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah, yaitu
ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Keadaan gizi
atau status gizi merupakan gambaran apa yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Keadaan
gizi dapat berupa gizi kurang , baik atau norma ataupun gizi lebih. Kekurangan salah satu zat
gizi dapat menimbulkan penyakit berupa penyakit defisiensi. Bila kekukarangan dalam batas
marginal menimbulkan gangguan yang sifatnya lebih ringan atau menurunnya kemampuan
fungsional(Jayanti , Novananda 2017)
Apasaja kah yang menyebakan remaja kekurangan gizi ? Tentu banyak faktor yang
mempengaruhi status gizi remaja baik itu faktor dalam diri remaja itu sendiri maupun faktor luar. Beriku
adalah faktor yang memppengaruhi satus gizi para remaja :
1. Sumber Informasi Rendah

Sumber informasi yang kurang dapat mempengaruhi status gizi seorang remaja , karena dengan
kurangnya sumber informasi tersebut remaja tidak mengetahui bagaimana gizi yang baik dan bagaimana
gizi buruk atau bagaimana kelebihan gizi (Obesitas).
2. Temppat Tinggal

Tempat tinggal merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi gizi seorang remaja . Misalnya
seorang remaja tinggal disebuat tempat dilingkungan yang memberdayakan keshatan tentu saja remaja
tersebut akan mendapat gizi yang sedangkan remaja tersebutberdempat tinggal di lingkungan kekurangan
gizi maka remaja tersebut akan kekurangan gizi.
3. Makanan

Hal yang utama mempengaruhi gizi seorang remaja adalah makanan. Jika makan yang dimakan
kurang vitamin , mineral , karbohidrat , lemak dan protein maka tentu saja remaja tersebut akan
kekurangan gizi.
4. Pola Hidup Sehat (Kurang Olah Raga )

Hal juga mempengaruhi gizi seorang remaja ada polah hidup sehat. Jika sesorang remaja kurang
dalam olahraga maka remaja tersebut dapat mengalami obesitas.
2.3 Pemenuhan Kebutuhan Gizi Remaja
Dalam pemenuhan gizi remaja tentu banyak hal yang perlu diperhatikan misalnya
makanan dan pola hidup remaja tersebut. Jika makanan yang dimakan remaja setiap hari tidak
bernutrisi tentu saja kebutuhan gizi remaja tidak terpenuhin begitu juga dengan pola hidup
remaja jika pola hidup remaja tidak baik misalnya malas berolah raga , ngerokok dan lain
sebgainya maka penyerapan gizi remja juga tidak dapa sempura bisa saja remaja dapat
mengalami obesitas.
Energi dan protein yang dibutuhkan remaja lebih banyak dari pada orang dewasa, begitu
juga vitamin dan mineral. Seorang remaja laki-laki yang aktif membutuhkan 3.000 kalori atau
lebih perhari untuk mempertahankan berat badan normal. Seorang remaja putri membutuhkan
2.000kalori perhari untuk mempertahankan badan agar tidak gemuk.
Energi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, aktifitas otot, fungsi
metabolik lainnya (menjaga suhu tubuh, menyimpan lemak tubuh), dan untuk memperbaiki
kerusakan jaringan dan tulang disebabkan oleh karena sakit dan cedera. Untuk memenuhi
kebutuhan seluruh remaja maka remaja harus melakukan pola hidup sehat dan memakan
makanan yang bergizi. Berikut adalah pembahasan mengenai gal yang harus diperhatikan dalam
pemenuhan kebutahan gizi remaja :
1. Makanan

Makanan merupa kan utama dalam pemunhan gize seorang remaja mulai dan merupakan
hal yangpaling penting. Makanan terbagi menjadi beberapa jenis mulai dari karbohidrat ,
protein , lemak , mineral , kalsium , serat dan lain sebagainya berikut pembahasan jenis-jenis zat
makanannya:
a) Karbohidrat
Karbohidrat dikenal sebagai zat gizi makro sumber “bahan bakar” (energi) utama bagi
tubuh. Sumber karbohidrat utama dalam pola makanan Indonesia adalah beras. Di
beberapa daerah, selain beras digunakan juga jagung, ubi, sagu, sukun dan lain-lain.
Karena sebagian besar energi berasal dari karbohidrat, maka makanan sumber
karbohidrat digolongkan sebagai makanan pokok. Sumber karbohidrat yang baik pada
diet adalah : karbohidrat simple (buah-buahan, sayur-sayuran, susu, gula, pemanis
berkalori lainnya), dan karbohidrat komplek (produk padi-padian dan sayur-sayuran).
b) Protein
Protein diperlukan untuk sebagian besar proses metabolic, terutama pertumbuhan,
perkembangan, dan mainteen/merawat jaringan tubuh. Makanan yang tinggi protein
biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan
nitrogen. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali Angka
Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein.
c) Lemak, Lemak juga sebagai sumber asam lemak esensial yang diperlukan oleh
pertumbuhan, sebagai sumber suplay energi yang berkadar tinggi, dan sebagai
pengangkut vitamin yang larut dalam lemak. Cara yang digunakan untuk mengurangi diet
berlemak adalah dengan memanfaatkan aneka buah dan sayur dan produk padi-padian
dan serelia : juga dengan memilih makanan rendah lemak dan daging tanpa lemak.
d) Serat
Serat pada diet jumlahnya berlimpah, fungsinya pada tubuh adalah untuk melancarkan
proses pengeluaran tubuh. Sumber yang baik dari diet, misalnya ; seluruh produk padi-
padian, beberapa jenis buah dan sayur, kacang-kacangan kering, dan biji-bijian. Bila
kekurangan asupan mungkin menimbulkan absorpsi mineral berkurang.
e) Zat besi
Kebutuhan zat besi meningkat pada remaja oleh karena terjadi pertumbuhan yang
meningkat ekspansi volume darah dan masa otot. Peran zat besi penting untuk
mengangkut oksigen dalam tubuh dan peran lainnya dalam pembentukan sel darah merah
gadis yang menstruasi membutuhkan tambahan zat besi yang lebih tinggi.
f) Kalsium
Pertumbuhan tinggi pada masa remaja mencapai 20 % pertumbuhan tingginya dewasa
dan 40 % masa dewasa. Kebutuhan kalsium pararel dengan pertumbuhan, dan meningkat
dari 800 mg/hari menjadi 1200 mg/hari pada kedua jenis kelamin pada umur 11-19tahun.
Retensi kalsium pada remaja mencapai 200 mg/hari dan pada laki-laki antara 300-400
mg/hari. Kebutuhan kalsium sangat tergantung pada jenis kelamin, umur fisiologis, dan
ukuran tubuh.
g) Seng
Seng merupakan mineral mikro esensial. Seng diperlukan untuk sistem reproduksi,
pertumbuhan janin, system pusat syaraf, dan fungsi kekebalan tubuh.(Soekirman, 2006 :
32). Seng didapatkan sebagai komponen sekitar 40 metaloenzim terlibat dalam proses
metabolism, seperti sistesis protein, penyembuhan luka, pembentukan sel darah, fungsi
imun, untuk pertumbuhan, dan pematangan seksual, terutama saat pubertas.
h) Vitamin
i. Vitamin A merupakan nutrisi yang larut dalam lemak, esensial untuk mata,
tulang, pertumbuhan, pertumbuhan gigi, sel reproduksi dan intregitas system
imun.
ii. Vitamin C , Fungsi vitamin C dalam pembentukan kolagen, tulang dan gigi,
promasi absorpsi zat besi ; melindungi vitamin lain dan mineral dari oksidasi
(antioksidan).
iii. Vitamin B1, B2 dan B3 penting untuk metabolism karbohidrat menjadi energi,
asam folat
iv. Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah.
2. Pola Hidup Sehat

Pola hidup seht juga mempengaruhi pemenuhan kebutuhan remaja karena dengan
pemenuhan gizi karena dengan pola hidup sehat maka akan berpengaruh dalam penyerapan gizi
remaja berikuthal yangdapat dilakukan dalam melaulakn pola hidup sehat :
a) Melakukan Olah Raga
b) Mengomsumsi Vitamin Tambahan
c) Menhindari makanan-makan ringan
d) Menhindari rokok dan zat-zat adiktif lainnya

2.4 Pengukuran Status Gizi Pada Remaja


Ada berbagai cara untuk menilai status gizi sesorang yaitu konsumsi makanan ,
antropometri , biokimia dan klinis. Antropometri atau ukuran tubuh merupakan refleks dari
pengaruh genetik dan lingkungan penilaian status gizi dengan menggunakan metode
antropometri merupakan cara yang mudah dan murah untuk membandingkan dengan penilaian
status gizi lainnya. Untuk antropometri terbagi dua yaitu ukuran masa jaringan dan ukuran
linier. Ukuran masa jaringan meliputi :
1. Berat Badan
2. Tebal lemak
3. Lingkaran llengan

Adapun ukuran linear pengukuran meliputi


1. tinggi badan
2. lingkaran kepala
3. lingkaran pinggang
4. lingkaran lengan

Berdasarkan Depkes 1995 parameter dan indeks antropometri yang umum digunakan
untuk menganalisis status gizi anak adalah indakotor berat badan menurut umur TB/U dan
INDEKS MASA TUBUH MENURUT UMUR IMT/U. Indeks berat badan menurut umur BB/U
sangat sensitif digunakan dalam pemantauan status gizi padaremaja. Berikut adal tabel status gizi
berbagai ukuran antropometri:
BB/U TB/U BB/TB

Gizi lebih (>2SD) Normal ≥2SD Gemuk (>2SD)


Gizi baik (≥-2 s/d Pendek /stunded <2SD Normal (-2 SD s/d 2SD)
≤2SD
Kurus / wasted(≤-2 SD)
Gizi kurang (<2 SD)
Sangat kurus (<l-3 SD
Gizi buruk (<3SD)
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Gizi dapat diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal organ serta untuk menghasilkan tenaga. Nah selain istilah gizi kita juga bertemu dengan
status gizi , dimana status gizi dan gizi sangat berkaitan erat. Pada remaja harus mendapatkan
asupan zat-zat gizi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan agar tercapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.Tidak hanya pada remaja perempuan kita juga harus
memperhatikan status gizi pada remaja laki-laki karena remaja laki-laki memiliki keaktivan yang
lebih daripada remaja perempuan.
Jika makanan yang dimakan remaja setiap hari tidak bernutrisi tentu saja kebutuhan gizi
remaja tidak terpenuhin, begitu juga dengan pola hidup remaja jika pola hidup remaja tidak baik
misalnya malas berolahraga , ngerokok dan lain sebagainya maka penyerapan gizi remaja juga
tidak dapat sempurna dan bisa saja remaja dapat mengalami obesitas.

SARAN
Saran untuk remaja agar selalu memeperhatikan asupan gizi sehari hari seperti mengkonsumsi
sayuran-sayuran dan buah-buahan. Dan jangan lupa utuk mengkombinasikan menu makanan
setiap harinya agar terpenuhi asupan nutrisi dalam tubuh. Dan seringlah berolahraga unuk
menjaga kesehatan kita. Jangan memakan makanan yang isntan karna makanan instan banyak
mengandung bahan pengawet dan tidak baik untuk kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Dyan Fajar Christianti dan Ali Khomsan. (2012). ASUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI PADA
REMAJA PUTRI. Jurnal Gizi dan Pangan,, 135-142.

Nindya, W. I. (2017). Hubungan Kebiasaan Dan Asupan Zat Gizi dengan Status Siswi SMAN 3
Surabaya. Atika dan Sumarmi. Amerta Nutr , 227-235.

Prof. Dr Hardinsyah , MS . I Dewa Nyoman Supariasa , MPS. (2014). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: AIPGI.

Putri, Y. ,. (2016). Pengetahuan Gizi dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian
Anemia Remaja Putri. Jurnal ILMU, 404-410.

Utami WahyuNingsih, A. K. (2014). Asupan zat giji , status gizi dan satus anemia pada remaja laki-laki
pengguna narkoba dilembaga pemasyarakatan anak pria tanggerang . Jurnal Giji dan Pangan ,
23-28.

Anda mungkin juga menyukai