Dosen pembimbing:
Nontje Legi, S. Si., M.Kes
Disusun oleh:
1. Ramdani Kusuma (22210053)
2. Runi Irtika Ismail (22210057)
3. Sri Puput Yunus (22210058)
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
mata kuliah Gizi Diet dan kepada teman-teman yang telah mendukung terselesaikannya makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
LATAR BELAKANG............................................................................................1
RUMUSAN MASALAH.......................................................................................2
TUJUAN................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.1 Lanjut Usia.......................................................................................................3
2.2 Proses Penuaan.................................................................................................3
2.3 Nutrisi Lanjut Usia...........................................................................................4
2.4 Kebutuhan Gizi Lanjut Usia.............................................................................5
2.5 Panduan atau pola makan untuk memenuhi kebutuhan gizi lansia..................8
2.6 Langkah –langkah Hidup Sehat Untuk Lansia...............................................10
BAB III....................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Asupan makanan sangat mempengaruhi proses menua karena seluruh aktivitas sel
atau metabolisme dalam tubuh memerlukan zat-zat gizi yang cukup. Sementara itu
perubahan biologis pada lanjut usia merupakan faktor internal yang pada akhirnya
dapat mempengaruhi status giri.
Kebutuhan gizi pada lanjut usia spesifik, karena terjadinya perubahan proses fisiologi
dan aktivitas dan adanya penyakit yang di derita oleh lanjut usia. psikososial sebagai
akibat proses menua. Pada prinsipnya kebutuhan gizi pada lanjut usia mengikuti
prinsip gizi seimbang. Konsumsi makanan yang cukup dan seimbang bermanfaat bagi
lanjut usia untuk mencegah atau mengurangi risiko penyakit degeneratif dan
kekurangan gizi, Kebutuhan gizi lanjut usia dihitung secara individu berdasarkan
berat badan, tinggi badan,
Angka kecukupan gizi (AKG) adalah angka kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari
bagi hamper semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan
aktivitas untuk mencegah terjadinya defisiensi gizi.
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia untuk kelompok umur lansia adalah sebagai
berikut:
5
Tabel 2.2 Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat. Serat dan Air yang
dianjurkan untuk orang Indonesia (perorang perhari)
Kelompok Umur BB TB Energi Protein Lemak(g) Karbon Serat Air
(kg) (kg) (kkal) (g) Hidrat (g) (ml)
Total n-6 n-3 (g)
LAKI-LAKI
30-44 tahun 62 168 2625 65 73 17,0 1,6 394 38 2600
50-64 tahun 62 168 2325 65 65 14,0 1,6 349 33 2600
65-80 tahun 60 168 1900 62 53 14,0 1,6 309 27 1900
80+ tahun 58 168 1522 60 42 14,0 1,6 248 22 1600
PEREMPUAN
30-44 tahun 55 159 2150 57 60 12,0 1,1 323 30 2300
50-56 tahun 55 159 1990 57 53 11,0 1,1 285 28 2300
65-80 tahun 54 159 1550 56 43 11,0 1,1 252 22 1600
80+ tahun 53 159 1425 55 40 11,0 1,1 232 20 1500
Perempuan:25 Kkal/kgBB
2) Kebutuhan Protein
Perhitungan kebutuhan protein
a) Kecukupan protein sehari yang dianjurkan pada lanjut usia adalah sekitar 0,8
gram/kgBB atau 10-15% dari kebutuhan energy
b) Dianjurkan memenuhi kebutuhan protein nabati lebili banyak dari protein
hewani Sumber protein nabati yang dianjurkan adalah kacang-kacangan dan
produk olahannya. Sumber protein hewan yang dianjurkan adarah ikan, daging
dan ayam tanpa lemak.susu tanpa lemak
3) Kebutuhan Lemak
Perhitungan kebutuhan lemak.
a) Pada lanjut usia konsumsi lemak dianjurkan tidak melebihi 20-25% dari
kebutuhan energi dengan rasio lemak tidak jenuh lemak jenuh = 2:1
b) Kolesterol merupakan sejenis lemak yang hanya terdapat di makanan hewani
terutama pada otak. hati, daging berlemak, kuning telur, konsumsinya harus
dibatasi. Kolesterol tidak melebihi 300 mgr hari didalam makanan. Perhatian
khusus untukkonsumsi lemak pada lanjut usia adalah mengurangi jumlah
asupan lemak jenuh dengan meningkatkan asupan lemak tak jenuh.
4) Kebutuhan Karbohidrat
Penggunaan karbohidrat relatif menurun pada lanjut usia, karena kebutuhan energi
juga menurun, Lanjut usia disarankan mengkonsumsi karbohidrat komplek dari
pada karbohidrat sederhana, karena mengandung vitamin, mineral dan serat.
Perhitungan kebutuhan karbohidrat didasarkan kepada sisa dari total energi setelah
dikurangi energi dari protein dan lemak, Dianjurkan lanjut usia mengkonsumsi
karbohidrat 60-65% dari total kebutuhan energi.
5) Kebutuhan Vitamin,
Perhitungan kebutuhan vitamin didasarkan kepada angka kecukupan gizi yang
dianjurkan. Namun untuk kondisi tertentu vitamin diberikan dalam jumlah yang
lebih tinggi atau lebih rendah diandingkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan.
Perubahan biologis dan fisiologis pada proses penuaan menyebabkan asupan
vitamin rendah. Selain itu juga ada gangguan absorpsi dari beberapa vitamin.
Vitamin memiliki peran penting untuk mencegah dan memperlambat proses
degeneratif pada lanjut usia. Bila asupan tidak adekuat bisa diberikan suplementasi
7
vitamin dengan dosis yang tepat. Karena pemberian vitamin dalam dosis besar
juga dapat menurunkan fungsi organ. Vitamin yang dianjurkan untuk lanjut usia
adalah vitamin A. D. E. K. Vitamin B1 B2 B3, B5 (Pantotenat), B6, folat, B12.
Biotin Kolin, dan vitamin C.
6) Kebutuhan Mineral
Perhitungan kebutuhan mineral didasarkan kepada angka kecukupan gizi yang
dianjurkan. Namun untuk kondisi tertentu mineral diberikan dalam jumlah yang
lebih tinggi atau lebih rendah diandingkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan.
Beberapa penurunan asupan mineral berpengaruh terhadap kesehatan lanjut usia:
a) Kalsium
Kelompok lanjut usia wanita rentan mengalami osteoporosis, abosrpsi kalsium
dan meningkatnya sekresi kalsium menyebabkan kehilangan massa tulang.
Kebutuhan besi berkurang pada perempuan karena tidak menstruasi.
Peningkatan asupan kalsium pada wanita postmenopausal tidak banyak berarti,
kecuali jika dibarengi dengan vitamin D dan estrogen.
b) Zat Besi
Kebutuhan zat besi pada kelompok lanjut usia wanita berkurang karena
mengalami menopause
c) Magnesium
Berguna untuk menjaga fungsi otot, saraf dan struktur tulang. Semakin
bertambah usia maka absorpsi menurun dan ekskresi mengalami peningkatan.
7) Kebutuhan serat dan cairan
Serat : Kebutuhan serat 25-30 gram/hari
Cairan :Masukan cairan pedu diperhatikan karena adanya mekanisme rasa haus
dan menurunnya cairan tubuh total (penurunan massa lemak). Lanjut usia
membutuhkan cairan antara 1.5-2 liter per hari (6-8 gelas).
2.5 Panduan atau pola makan untuk memenuhi kebutuhan gizi lansia
Selain memenuhi daftar gizi, lansia pun perlu menerapkan pola makan yang
seimbang agar tubuhnya tetap sehat. Berikut adalah tips untuk menerapkan pola makan
lansia yang sehat dan seimbang:
Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak sangat penting untuk menjaga
kesehatan lansia. Pasalnya, konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih akan
meningkatkan risiko hipertensi, stroke, penyakit jantung, dan diabetes. Oleh karena itu,
Anda sebaiknya menghindari makanan mengandung gula, mengurangi asupan garam,
serta membatasi konsumsi lemak jenuh, seperti mentega, kulit ayam, atau daging sapi.
Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi makanan mengandung lemak tak jenuh,
8
seperti kacangkacangan, biji-bijian, ikan, atau minyak sayur. Anda pun bisa mengganti
garam dengan rempah untuk menambah rasa, seperti lada.
Tak hanya mengatur pola makan, gaya hidup sehat lansia lainnya juga perlu
diterapkan, yaitu melakukan aktivitas fisik. Melalui aktivitas fisik, kalori yang masuk dari
makanan akan terbakar sehingga dapat membantu menjaga berat badan.
Tak hanya itu, aktivitas fisik juga dapat membantu Anda merasa lapar. Cara ini biasanya
digunakan untuk mengatasi kehilangan nafsu makan pada lansia.
Melewatkan makan dapat meningkatkan risiko malnutrisi pada lansia. Oleh karena
itu, sebaiknya lansia harus memastikan untuk tidak melewatkan sarapan, makan siang,
dan makan malam secara teratur. Cara ini juga dapat membantu Anda mencegah rasa
lapar pada waktu yang tidak tepat, seperti malam hari. Selain itu, ini juga dapat
membantu mengontrol porsi makan lansia agar tidak berlebih dalam sekali makan.
9
2.6 Langkah –langkah Hidup Sehat Untuk Lansia
Selain dari makanan untuk menjaga kesehatan, lansia juga perlu beberapa kegiatan
yang harus dilakukan seperti :
1. Olah raga yang teratur dan sesuai
2. Istirahat tidur yang cukup
3. Menjaga kebersihan
4. Memeriksakan kesehatan secara teratur
5. Mental dan batin tenang dan seimbang
6. Rekreasi
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah zat yang diperlukan tubuh untuk membentuk energi dan
berlangsungnya fungsi organ tubuh secara normal. Nutrisi sangat penting bagi manusia
karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup. Pada tiap tahapan
usia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan pola makan dan
menu yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pada tahapan usia masing-masing.
3.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara
makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk
setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka
tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imunt tubuh yang menurun.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahlistavanny.blogspot.com/2014/10/kebutuhan-nutrisi-pada-
berbagai-tahapan.html
Morley JE, Silver AJ. Nutritional issues in nursing home care. Ann Intern Med
1995;123:850-59. 20. Enny E. Elnovriza D. llamid S. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan status gizi usila di Kota Padang tahun 2006. Jurnal Kesehatan Masyarakat
2006;1(1):5-8, 21.
Saniawan IM. Status gizi pada lanjut usia pada Banjar Paang Tebel di Desa
Peguyangan Kaja
12