DOSEN PEMBINA
Feri Kadarusman dr. M.Kes.
Disusun oleh:
1. Tarisha Sani Nurfadilah (191FI03017)
2. Dida Lisnawati Nur Aidah (191FI03018)
3. Ramdhani Dwi Lestari (191FI03019)
4. Tresa Pratiwi (191FI03020)
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Dampak Korupsi Terhadap Kemiskinan Sosial dan Masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan,
baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh Karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang, Patologi Penyakit Lingkungan
dan Nutrisi dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
Pengertian Gizi Seimbang
Kebutuhan pada Ibu Hamil
Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil
Kebutuhan Gizi Seimbang Pada Orang Dewasa
Gizi Seimbang Pada Orang Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia
Gizi Seimbang Pada Lanjut Usia
BAB III. PENYAKIT YANG DISEBABKAN
KARENA MALNUTRISI
Kwashiorkor
Maramus
Anemia
Gondok
Hiponatermia
Hipokalemia
Defisiensi Vitamin
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin B3
Vitamin B12
Vitamin C
Vitamin D
BAB IV. LINGKUNGAN
Pembahasan
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
Cara - Cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
Program Kesehatan Lingkungan
Rumah Sehat
Penyediaan Air Bersih
BAB V. PENYAKIT KARENA LINGKUNGAN
Asma
Kanker Paru – Paru
Gangguan Kesehatan Jantung
Diare
Askariasis
Kolera
Demam Tifoid
Tetanus
Demam Berdarah
Hepatitis A
BAB VI. PENUTUP
Kesimpulan
Kritik & Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bangsa maju memiliki ciri salah satunya adalah bangsa yang memiliki tingkat
kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh
keadaan gizi. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi
keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat.
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya,
karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan
kegiatan metabolismenya. Berbicara masalah gizi memang kita tidak terlepas atas
pembahasan mengenai zat-zat makanan atau nutrisi yang masuk kedalam tubuh, karena
makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat nutrien yang dibutuhkan
oleh tubuh agar tubuh dapat melakukan fungsi-fungsinya dengan sebaik-baiknya.
Terkait gizi, pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi
seimbang agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit
tidak menular (PTM). Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi yang
baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi,
produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.
Berdasarkan uraian diatas, adapun masalah gizi seimbang menjadi per-masalahan
tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Sebagian besar masyarakat belum memahami
pentingnya menjaga asupan gizi guna meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Sehingga
hal inilah yang melatar belakangi penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk
membahas gizi seimbang pada orang dewasa, ibu hamil, dan usia lanjut.
Rumusan Masalah
Adapun yang rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang?
2. Bagaimana kebutuhan gizi pada ibu hamil?
3. Bagaimana gizi seimbang pada ibu hamil?
4. Bagaimana kebutuhan gizi pada orang dewasa?
5. Bagaimana gizi seimbang pada orang dewasa?
6. Bagaimana kebutuhan gizi pada lanjut usia?
7. Bagaimana gizi seimbang pada lanjut usia?
8. Apa saja penyakit yang disebabkan karena malnutrisi?
9. Apa itu kesehatan lingkungan ?
10. Apa saja ruang lingkup dari kesehatan lingkungan?
11. Bagaimana cara pemeliharaan kesehatan lingkungan?
12. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh lingkungan?
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian gizi seimbang.
2. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada ibu hamil, orang dewasa, lanjut usia.
3. Untuk mengetahui gizi seimbang pada ibu hamil, orang dewasa, lanjut usia.
4. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan karena malnutrisi
5. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan lingkungan, ruang lingkup kesehatan
lingkungan, dan cara pemeliharaan nya
6. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
Kebutu
han
Gizi
Pada
Ibu
Hamil
Kehamilan
menyebabkan
meningkatnya
metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama
kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan
metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil
dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang seringkali
menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium
(Adriani, dkk. 2012).
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000
kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak
kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.
a. Zat Gizi Makro Pada Ibu Hamil
- Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbohidrat juga meningkatkan asupan serat serta untuk mencegah terjadinya konstipasi
atau sulit buang air besar dan wasir.
- Protein
Kebutuhan wanita hamil akan protein juga meningkat, bahkan mencapai 68 % dari
sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan
sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di Indonesia
melalui Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998 menganjurkan
penambahan protein 12 g/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan
protein dapat mencapai 75-100 g (sekitar 12 % dari jumlah total kalori); atau sekitar 1,3
g/kgBB/hari (gravida mature), 1,5 g/kg BB/hari (usia 15-18 tahun), dan 1,7 g/kg BB/hari
(di bawah 15 tahun) (Arisman, 2007).
Protein diberikan untuk menunjang pembentukan sel-sel baru bagi ibu dan bayi. Adapun
bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai
biologi tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, keju, susu, produk susu dan hasil
olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian.
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, yaitu untuk membentuk otot,
kulit, rambut, dan kuku.
- Lemak
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak
sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran
darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan
lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir. Khusus
untuk mengenai konsumsi lemak, harus dipilih lemak yang banyak mengandung asam
lemak esensial yang sangat diperlukan oleh tubuh selama kehamilan.
b. Zat Gizi Mikro Pada Ibu Hamil
- Vitamin dan Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum
hamil. ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses
diferensiasi sel. Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
1. Asam folat dan vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah anemia
megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumsi sebelum
dan selama 6 minggu kehamian. Sumber asam folat seperti buah-buahan segar,
asparagus, sayuran hijau seperti brokoli. Sedangkan sumber vitamin B12 seperti Ikan,
yogurt, telur, jamur.
2. Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta
untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil. Sumbernya hati, daging, ikan,
biji-bijian, kacang-kacangan.
3. Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat mengaki-batkan
keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah
terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah
serta kebutuhan yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
Sumbernya sayur-sayuran, buah-buahan.
4. Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi, dan
pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta mencegah kelainan
bawaan. Bila kelebihan dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak serta
jantung. Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari lebih tinggi dari pada ibu tidak
hamil. Sumbernya kuning telur, hati, sayuran, buah-buahan berwarna hijau dan
kemerahan-merahan, mentega, krim.
5. Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan
kalsium dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Sumbernya banyak terdapat
pada kuning telur dan susu.
6. Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah
merah, dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.
7. Vitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
8. Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan janin yang
sumbernya banyak terdapat pada produk susu, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe
dan sayuran berdaun hijau dengan jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil
sebanyak 900-1200 mg/hari.
9. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme
kalsium ibu. Sumbernya beras, gandum, biji labu, biji bunga matahari, kacang tanah.
10. Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Sumber Fe yang baik
untuk dikonsumsi oleh ibu hamil adalah dari sumber hewani karena bernilai biologis
tinggi. Perbanyak makan daging merah, roti, hati, kacang hijau, sayuran hijau seperti
bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya dan sereal agar bisa meningkatkan
kandungan besi dalam tubuh.
11. Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
Sumbernya susu tanpa lemak, daging, merah, telur, jamur, garlik ikan, biji kedelai.
12. Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan gigi
tidak terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
13. Yodium dapat mengakibatkan kretinisme, jika kekurangan terjadi kemudian
perumbuhan anak akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari. Sumbernya
sayuran hijau, ikan, stroberi, nanas, kacang tanah.
14. Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat
cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil.
natrium pada ibbu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil
cenderung menderita edema.
Jam
10.00
Siang Nasi Nasi 1 porsi 100 175 4 - 40
Ikan Ikan 1 potong 40 50 7 2 -
Jam
Minyak 1 sdt 5 50 - 5 -
goreng
12.00 Sop Bakso 5 biji 85 38 3,5 2,5 -
Wortel 25 13 0,25 - 1,25
Bakso
Kentang 1 buah 52 44 1 - 10
ukuran kecil
Air kaldu - Diabaika - - -
n
Jamur kuping Diabaika - - -
n
Tahu Tahu 110 75 5 3 7
Minyak 1 sdt 5 50 - -
goreng
Buah Pisang ambon 1 75 50 - - 12
buah
Minum Air Putih - Diabaika - - -
n
Snac Snack Kacang hijau 20 75 5 3 7
k sore Santan 1/3 gelas 40 175 4 - 40
Gula 2 sdk 26 100 - - 24
Jam Air putih - Diabaika - - -
16.00 n
Mala Nasi Nasi 1 porsi 100 175 4 - 40
Ayam Ayam 1 potong 40 150 7 13 -
m
Minyak 2 sdt 10 100 - 10 -
goreng
Jam
Cah Daun pakis 50 12,5 0,5 - 2,5
19.00 Kapri muda 50 12,5 0,5 - 2,5
pakis
Minyak ½ sdt 2,5 25 - 2,5 -
kapri
muda
Jus jeruk Jeruk manis 50 25 - - 6
Gula 1 sdt 13 50 - - 12
JUMLAH 2.290 69 65,5 335,
6
Berikut pesan gizi untuk orang dewasa yaitu dengan memperhatikan perilaku
konsumsi pangan dengan gizi seimbang, termasuk kegiatan fisik yang memadai dan
memonitor BB normal, perlu diperhatikan untuk mencapai pola hidup sehat, aktif dan
produktif.
1. Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah salah satu penyakit malnutrisi protein yang paling akut di dunia. Hal ini
juga dikatakan sebagai malnutrisi protein-kalori yang mirip dengan marasmus, tapi yang
membedakan antara marasmus dengan kwashiorkor adalah adanya edema yang biasanya
terlihat pada kaki.
Gejala lain dari kwashiorkor antara lain perut buncit, pembesaran hati, penipisan rambut dan
tekstur rambut yang kasar, gigi mudah copot, dan dermatitis.
2. Marasmus
Marasmus adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein dan kalori yang
sangat parah dan merupakan salah satu penyakit yang paling umum pada anak-anak.
Pada kondisi marasmus, berat tubuh lebih rendah 80% dari berat normal yang seharusnya
sehingga tubuh seseorang tampak kurus. Pengecilan otot, kulit kering dan bersisik, dan kulit
longgar merupakan gejala lain dari marasmus.
3. Anemia
Anemia adalah penyakit kurang darah yang paling umum disebabkan karena kurang gizi.
Meskipun anemia dapat dipicu oleh banyak faktor, tapi salah satu alasan utama terjadinya
anemia adalah kekurangan zat besi dan defisiensi vitamin B12.
Kondisi anemia juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas, kelelahan,
pucat dan gejala lain yang menunjukkan rendahnya jumlah hemoglobin.
4. Gondok
Gondok adalah penyakit yang sebagian besar disebabkan karena kekurangan yodium dalam
makanan. Gejala khas dari gondok ini adalah pembengkakan kelenjar tiroid. Gejala lainnya
mirip dengan gejala penderita hipotiroidisme, seperti lesu, lemah, tingkat metabolisme yang
rendah, peningkatan kerentanan terhadap dingin, dan lain-lain.
5. Hiponatremia
Hiponatremia adalah suatu kondisi yang disebabkan karena kekurangan natrium dalam darah.
Kekurangan natrium ini merupakan gangguan elektrolit serius yang biasanya terlihat pada
orang yang memiliki tingkat hormon antidiuretik sangat rendah (konsentrasi natrium dalam
plasma kurang dari 135mEq /L).
Penyakit hiponatremia sering dilihat sebagai akibat dari komplikasi penyakit medis lainnya
yang serius, di antaranya diare, muntah berlebihan, dan polidipsia. Sementara gejala khas
hiponatremia termasuk mual, muntah, sakit kepala, dan lain-lain.
6. Hipokalemia
7. Defisiensi Vitamin
Vitamin A
Kekurangan vitamin ini termasuk defisiensi vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3,
vitamin 12, vitamin C, dan vitamin D. Kekurangan vitamin A merupakan penyebab umum
rabun senja, kebutaan permanen serta sangat rentan terhadap infeksi, gangguan nafsu makan,
kulit kering dan kasar, kerusakan rambut, kesulitan dalam penyembuhan luka, dan lain-lain.
Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 atau tiamin dapat menyebabkan gejala seperti badan lesu,
menurunnya nafsu makan, dan depresi mental. Penyakit karena defisiensi tiamin yaitu beri-
beri. Penyakit ini disebabkan akibat makanan yang kaya akan karbohidrat tetapi rendah
tiamin.
Vitamin B2
Vitamin B3
Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan penyakit pellagra. Salah satu gejala pellagra
adalah keretakan kulit yang mirip dengan terbakar sinar matahari, retak, berkerak, dan
bersisik. Selain itu kekurangan vitamin B3 dapat menimbulkan gejala seperti luka sariawan,
depresi, diare, kelelahan, sakit kepala, insomnia, dan nyeri anggota badan.
Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 ditandai dengan gejala seperti kesemutan pada lidah, anemia,
bintik-bintik putih pada kulit, luka pada mulut, sesak napas, sakit kepala yang mirip serangan
migrain, dan lain-lain.
Vitamin C
Kekurangan vitamin C atau asam askorbat ini menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai
penyakit kudis. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti gusi berdarah, penyembuhan luka
yang sangat lama, bintik-bintik pada kulit, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
Vitamin D
Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena kurangnya asupan kalsium ditambah dengan
paparan sinar matahari yang tidak memadai. Gejala kekurangan vitamin D menyebabkan
pembentukan tulang terganggu, sehingga tulang menjadi sangat lunak seperti pada
osteomalacia maupun osteoporosis.
Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi masih sangat banyak yang tidak dicantumkan
di atas, namun demikian bukan berarti Anda dapat menyepelekan penyakit kronis lain yang
disebabkan oleh kekurangan gizi ini.
BAB IV
LINGKUNGAN
PEMBAHASAN
Menurut AL Slamet Riyadi (1986) kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-
dasar kesehatan masyarakat modern yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan, terikat dalam berbagai ekosistem, dengan tujuan untuk
meningkatkan dan mempertahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada tingkat setinggi-
tingginya, dengan jalan memodifisir tidak hanya faktor sosial dan lingkungan fisik semata-
mata, tetapi juga semua sifat-sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat membawa pengaruh
terhadap ketenangan, kesehatan, dan keselamatan umat manusia.
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan masyarakat modern
yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam hubungannya dengan lingkungan,
dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperttahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada
tingkat setinggi - tingginya dengan jalan memodifisir tidak hanya faktor social dan
lingkungan fisik sematamata, tetapi juga terhadap semua sifat - sifat dan kelakuan - kelakuan
lingkungan yang dapat membawa pengaruh terhadap ketenangan, kesehatan dan keselamatan
organisme umat manusia (Mulia Ricky M, 2005).
Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas
hidup manusia yang sehat dan bahagia.
2. Ventilasi
Menurut Sanropie (1989), ventilasi sangat penting untuk suatu rumah tinggal. Hal ini
karena ventilasi mempunyai fungsi ganda. Fungsi pertama adalah sebagai lubang masuk
udara yang bersih dan segar dari luar ke dalam ruangan dan keluarnya udara kotor dari dalam
keluar (cross ventilation). Dengan adanya ventilasi silang akan terjamin adanya gerak udara
yang lancar dalam ruangan.
Fungsi kedua dari ventilasi adalah sebagai lubang masuknya cahaya dari luar seperti
cahaya matahari, sehingga di dalam rumah tidak gelap pada waktu pagi, siang hari maupun
sore hari. Oleh karena itu untuk suatu rumah yang memenuhi syarat kesehatan, ventilasi
mutlak ada.
Berdasarkan Notoatmodjo (2007), ada dua macam cara yang dapat dilakukan agar
ruangan mempunyai sistem aliran udara yang baik, yaitu :
a. Ventilasi alamiah, dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara
alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan
sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena juga
merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk
itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi penghuninya dari gigitan
serangga tersebut.
b. Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk
mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara.
3. Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk ke
dalam rumah, terutama cahaya matahari, di samping kurang nyaman, juga merupakan media
atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya terlalu
banyak cahaya dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusak mata. Ada
dua sumber cahaya yang dapat dipergunakan, yakni :
a. Cahaya alamiah yaitu matahari. Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk
cahaya matahari yang cukup. Sebaiknya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya
sekurang - kurangnya 15%-20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan
rumah.
b. Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti
lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2007).
4. Luas Bangunan
Rumah Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,
artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas
bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan kepadatan
penghuni (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya
konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah
menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila
dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk setiap orang (tiap anggota keluarga).
2. Konstruksi
Dinding sumur harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah untuk
mencegah rembesan dari air permukaan.
Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan tanah
untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur.
Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat mencegah
masuknya kotoran kembali melalui alat yang dipergunakan misalnya pompa
tangan, timba dengan kerekan dan sebagainya.
Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar dinding
sumur minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai.
Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang minimal 10
meter dihitung dari tepi sungai.
Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang tidak
mempunyai saluran penerimaan air limbah.
Pengolahan air untuk keperluan rumah tangga dapat dilakukan dengan sederhana dengan
cara sebagai berikut (Azwar, 1989) :
a. Sediakanlah bahan-bahan seperti pasir, arang aktif (dapat dari batok kelapa, tawas,
kaporit dan bubuk kapur).
b. Sediakan pula empat buah kaleng. Kaleng pertama dipakai untuk menampung air
yang akan dibersihkan, dalam proses pengolahan kedalamnya dibubuhi setengah
sendok teh kaporit, 2 sendok makan tawas yang telah dilarutkan terlebih dahulu,
kemudian kesemuanya diaduk dalam beberapa menit. Setelah tampak kepingkeping
bubuhkanlah satu sendok makan bubuk kapur, kemudian aduk lagi, setelah beberapa
menit akan tampak kepingan yang lebih besar. Setelah itu endapkan selama setengah
jam.
c. Kedalam kaleng kedua yang berisi pasir dialirkan air dari kaleng pertama.
d. Kaleng ketiga adalah sebagai penampung air yang telah disaring dari kaleng kedua.
Air yang mengalir mula-mula keruh, tetapi lama-lama akan jernih. Air dalam kaleng
ketiga ini digunakan untuk proses pengendapan sisa kotoran yang mungkin ada.
e. Kaleng keempat diisi dengan arang aktif gunanya untuk menghilangkan bau khlor
yang ada. Air yang keluar dari kaleng keempat ini, telah dapat dipergunakan untuk
sumber air bersih.
BAB V
PENYAKIT KARENA LINGKUNGAN
1. Asma
Kondisi udara yang kotor dan mengandung banyak zat berbahaya akan meningkatkan risiko
asma. Zat-zat asing yang masuk ke saluran pernapasan akan mengganggu kelancaran proses
bernapas. Akibatnya, Anda rentan terhadap asma. Beberapa gejala yang mengganggu seperti
sesak napas, batuk, dan napas berbunyi pun sulit dihindari. Pengidap asma harus
mengonsumsi obat khusus untuk mengembalikan fungsi saluran pernapasan seperti sedia
kala.
2. Kanker Paru-Paru
Beberapa zat penyebab polusi (polutan) yang terdapat di udara ternyata memiliki sifat pemicu
kanker (karsinogenik). Bila zat-zat tersebut menumpuk dalam paru-paru, kemungkinan besar
sel paru-paru akan berkembang secara tidak normal. Sel-sel liar tersebut berpotensi
menimbulkan kanker paru-paru di kemudian hari.
Bila udara yang Anda hirup didominasi oleh zat berbahaya, jantung harus bekerja ekstra
keras untuk mengumpulkan oksigen bagi organ-organ tubuh lainnya. Jika hal ini terjadi terus-
menerus, tentu saja kondisi kesehatan jantung rentan terganggu. Sejumlah penyakit serius
seperti jantung koroner dan penyumbatan pembuluh darah pun tak dapat dihindari.
4. Diare
Bakteri penyebab diare dapat berkembang biak secara maksimal di tempat yang kotor. Jika
air atau makanan yang kotor tersebut masuk ke tubuh Anda, maka bakteri yang ada di
dalamnya akan menyebabkan diare. Mencuci tangan dengan benar dan menyantap makanan
higienis adalah cara mudah yang patut Anda lakukan agar terhindar dari diare. Jadikan pola
makan sehat dan mencuci tangan sebagai bagian dari kebiasaan Anda mulai hari ini.
5. Askariasis
- Penyebab
Askariasis disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides yangoleh masyarakat umum
dikenal sebagai cacing gelang.
- Penularan
Penularan askariasis dapat terjadi melalui beberapa jalan, yaitutelur infektif masuk
mulut bersama makanan dan minuman yangtercemar, melalui tangan yang kotor, atau telur
infektif terhirupmelalui udara bersama debu.
- Gejala klinis
Pada manusia cacing dewasa dapat menimbulkan berbagaiakibat mekanik, yaitu
obstruksi usus, intususepsi, dan perforasi ulkusyang ada di usus.
6. Kolera
Penyakit karena lingkungan kotor yang pertama adalah kolera. Kolera dapat
menyebabkan diare parah tanpa rasa sakit, yang disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae.
Penyakit ini dapat menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Akibatnya
kita akan mengalami dehidrasi parah atau kehilangan banyak cairan tubuh karena
diare, bahkan disertai dengan muntah.
Akibatnya, pasien tidak sadarkan diri hingga kematian dalam beberapa jam jika tidak
segera diberikan perawatan. Gejalanya, diare berair, sakit perut, mulut kering, mata
cekung, dan urin berwarna pekat.
7. Demam Tifoid
Adalah penyakit karena lingkungan kotor yang serius dan berpotensi fatal yang
disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini timbul akibat lingkungan yang kotor dan
sanitasi yang buruk. Akibatnya, serangga seperti lalat akan mentransmisikan kuman
dari toilet ke tempat yang bersih.
Penyakit ini bisa membuat penderitanya meninggak jika tidak segera diberikan
pengobatan. Gejalanya meliputi hilang nafsu makan, sakit kepala, dan sakit perut.
8. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh racun yang diproduksi oleh kuman Clostridium tetani.
Kuman ini biasanya ditemukan pada kotoran manusia dan hewan.
Seseorang bisa terkena penyakit karena lingkungan kotor ini saat kuman masuk ke
dalam tubuh melalui luka atau luka lainnya yang bersentuhan langsung dengan benda
yang terkontaminasi dengan kuman.
9. Demam Berdarah
Demam berdarah juga merupakan penyakit karena lingkungan kotor. Penyakit ini
sangat berbahaya, bahkan telah merenggut ribuan nyawa di seluruh dunia. Hingga saat
ini, belum ditemukan obat manjur untuk mengobati demam berdarah.
Setelah tertular penyakit, pasien akan mengalami demam tinggi, dehidrasi, dan
perdarahan internal. Kegagalan merawat dengan benar dapat membuat pasien
meninggal.
Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Lingkungan yang kotor
adalah tempat berkembang biaknya nyamuk ini dan meningkatkan risiko tertular
penyakit.
10. Hepatitis A
Penyakit karena lingkungan kotor ini menyebabkan demam, mual, dan kram perut
hinga kematian. Kuman yang menyebabkan hepatitis A umumnya ditemukan pada
kotoran orang yang sudah terinfeksi.
Lingkungan yang kotor juga berkontribusi terhadap transmisi kuman melalui lalat.
Kuman dapat ditularkan langsung dari orang ke orang, atau secara tidak langsung,
melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi oleh kuman.
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal.
2. Tiap orang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari kelompok usia tertentu, karena itu
tiap usia tertentu memiliki porsi makan yang berbeda. Masalah gizi menyerang semua
lapisan umur, baik anak-anak hingga orang dewasa. Penanggulangannya adalah dengan
menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makan dan
penambahan latihan fisik atau olah raga serta menghindari tekanan hidup/ stress.
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah kondisi atau keadaan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum.
Kesehatan kerja merupakan pencegahan kecelakaan akibat kerja. Ciri pokok kesehatan kerja
adanya upaya preventif dan promotif, upaya preventif berpedoman agar perusahaan tersebut
dapat mencegah timbul penyakit akibat oleh limbah atau produk perusahaan tersebut.
Sedangkan upaya promotif berpedoman dengan meningkatnya kesehatan pekerja, akan
meningkatkan produktivitas kerja. Dengan adanya kesehatan lingkungan yang baik dapat
mempengaruhi kesehatan kerja menjadi baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
1.
https://www.academia.edu/36001492/Makalah_Gizi_dan_Teknologi_Makanan_Tentang_Giz
i_Seimbang
2. http://nurulfahmikesling.blogspot.com/2016/09/makalah-penyakit-berbasis-
lingkungan.html
3. https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2700030/7-penyakit-yang-disebabkan-karena-
malnutrisi
4. https://www.academia.edu/16503885/makalah_kesehatan_lingkungan_masyarakat
5. https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-kesehatan-lingkungan-
42077119