Anda di halaman 1dari 43

Patologi Penyakit Lingkungan dan Nutrisi

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Patologi

DOSEN PEMBINA
Feri Kadarusman dr. M.Kes.

Disusun oleh:
1. Tarisha Sani Nurfadilah (191FI03017)
2. Dida Lisnawati Nur Aidah (191FI03018)
3. Ramdhani Dwi Lestari (191FI03019)
4. Tresa Pratiwi (191FI03020)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI D4 ANESTESI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Dampak Korupsi Terhadap Kemiskinan Sosial dan Masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan,
baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh Karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang, Patologi Penyakit Lingkungan
dan Nutrisi dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Rumusan Masalah
 Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
 Pengertian Gizi Seimbang
 Kebutuhan pada Ibu Hamil
 Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil
 Kebutuhan Gizi Seimbang Pada Orang Dewasa
 Gizi Seimbang Pada Orang Dewasa
 Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia
 Gizi Seimbang Pada Lanjut Usia
BAB III. PENYAKIT YANG DISEBABKAN
KARENA MALNUTRISI
 Kwashiorkor
 Maramus
 Anemia
 Gondok
 Hiponatermia
 Hipokalemia
 Defisiensi Vitamin
 Vitamin A
 Vitamin B1
 Vitamin B2
 Vitamin B3
 Vitamin B12
 Vitamin C
 Vitamin D
BAB IV. LINGKUNGAN
 Pembahasan
 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
 Cara - Cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
 Program Kesehatan Lingkungan
 Rumah Sehat
 Penyediaan Air Bersih
BAB V. PENYAKIT KARENA LINGKUNGAN
 Asma
 Kanker Paru – Paru
 Gangguan Kesehatan Jantung
 Diare
 Askariasis
 Kolera
 Demam Tifoid
 Tetanus
 Demam Berdarah
 Hepatitis A
BAB VI. PENUTUP
 Kesimpulan
 Kritik & Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Bangsa maju memiliki ciri salah satunya adalah bangsa yang memiliki tingkat
kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh
keadaan gizi. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi
keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat.
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya,
karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan
kegiatan metabolismenya. Berbicara masalah gizi memang kita tidak terlepas atas
pembahasan mengenai zat-zat makanan atau nutrisi yang masuk kedalam tubuh, karena
makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat nutrien yang dibutuhkan
oleh tubuh agar tubuh dapat melakukan fungsi-fungsinya dengan sebaik-baiknya.
Terkait gizi, pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi
seimbang agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit
tidak menular (PTM). Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi yang
baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi,
produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.
Berdasarkan uraian diatas, adapun masalah gizi seimbang menjadi per-masalahan
tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Sebagian besar masyarakat belum memahami
pentingnya menjaga asupan gizi guna meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Sehingga
hal inilah yang melatar belakangi penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk
membahas gizi seimbang pada orang dewasa, ibu hamil, dan usia lanjut.
 Rumusan Masalah
Adapun yang rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang?
2. Bagaimana kebutuhan gizi pada ibu hamil?
3. Bagaimana gizi seimbang pada ibu hamil?
4. Bagaimana kebutuhan gizi pada orang dewasa?
5. Bagaimana gizi seimbang pada orang dewasa?
6. Bagaimana kebutuhan gizi pada lanjut usia?
7. Bagaimana gizi seimbang pada lanjut usia?
8. Apa saja penyakit yang disebabkan karena malnutrisi?
9. Apa itu kesehatan lingkungan ?
10. Apa saja ruang lingkup dari kesehatan lingkungan?
11. Bagaimana cara pemeliharaan kesehatan lingkungan?
12. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh lingkungan?

 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian gizi seimbang.
2. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada ibu hamil, orang dewasa, lanjut usia.
3. Untuk mengetahui gizi seimbang pada ibu hamil, orang dewasa, lanjut usia.
4. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan karena malnutrisi
5. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan lingkungan, ruang lingkup kesehatan
lingkungan, dan cara pemeliharaan nya
6. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN

 Pengertian Gizi Seimbang (Balanced Diet)


Istilah gizi berasal dari bahasa Arab yaitu giza yang berarti zat makanan, dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau
sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas diartikan bahwa gizi adalah sebagai
suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran
zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta
untuk menghasilkan.
Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk
pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia
energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di bawah
kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika
memiliki kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang
padat energi (kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes,
tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb. Oleh karena itu, pedoman gizi seimbang disusun
berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan
aktivitas fisik.
Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan
kelemahan tertentu. Bebarapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang vitamin
dan mineral. Sedangkan bebarapa makanan lain kaya vitamin C tetapi kurang vitamin A.
Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan timbul
ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat
dan produktif. Dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beranekaragam, kekurangan
zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis
makanan lain sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang.
Jadi, untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya
oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan.
Keterangan di atas juga berada saling ketergantungan antar zat gizi. Misalnya penyerapan
yang optimum dari masukan vitamin A memerlukan kehadiaran lemak sebagai pelarut dan
menyangkut vitamin A ke seluruh bagian tubuh. Selain itu, apabila cadangan mangan (Mn) di
dalam tubuh kurang, maka vitamin A juga tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara
optimal. Contoh lain, diperlukan vitamin C yang cukup dlam makanan untuk meningkat-kan
penyerapan zat besi (Fe).
Gizi seimbang menjadi kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia pada setiap
golongan usia. Mereka semua membutuhkan tersedianya gizi seimbang dan memadai baik itu
protein, karbohidrat, maupun lemak. Namun, untuk memenuhi tidak harus mengkonsumsi
makanan berharga mahal, yang penting adalah gizi seimbang untuk hidup sehat.
Berdasarkan (Kementrian Kesehatan RI, 2013) bahwa adapun prinsip gizi seimbang
terdiri dari 4 (empat) pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk
menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor
berat badan secara teratur. Empat Pilar tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengonsumsi makanan beragam.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik.
4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal.

 Kebutu
han
Gizi
Pada
Ibu
Hamil
Kehamilan
menyebabkan
meningkatnya
metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama
kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan
metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil
dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang seringkali
menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium
(Adriani, dkk. 2012).
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000
kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak
kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.
a. Zat Gizi Makro Pada Ibu Hamil
- Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbohidrat juga meningkatkan asupan serat serta untuk mencegah terjadinya konstipasi
atau sulit buang air besar dan wasir.
- Protein
Kebutuhan wanita hamil akan protein juga meningkat, bahkan mencapai 68 % dari
sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan
sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di Indonesia
melalui Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998 menganjurkan
penambahan protein 12 g/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan
protein dapat mencapai 75-100 g (sekitar 12 % dari jumlah total kalori); atau sekitar 1,3
g/kgBB/hari (gravida mature), 1,5 g/kg BB/hari (usia 15-18 tahun), dan 1,7 g/kg BB/hari
(di bawah 15 tahun) (Arisman, 2007).
Protein diberikan untuk menunjang pembentukan sel-sel baru bagi ibu dan bayi. Adapun
bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai
biologi tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, keju, susu, produk susu dan hasil
olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian.
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, yaitu untuk membentuk otot,
kulit, rambut, dan kuku.
- Lemak
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak
sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran
darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan
lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir. Khusus
untuk mengenai konsumsi lemak, harus dipilih lemak yang banyak mengandung asam
lemak esensial yang sangat diperlukan oleh tubuh selama kehamilan.
b. Zat Gizi Mikro Pada Ibu Hamil
- Vitamin dan Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum
hamil. ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses
diferensiasi sel. Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
1. Asam folat dan vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah anemia
megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumsi sebelum
dan selama 6 minggu kehamian. Sumber asam folat seperti buah-buahan segar,
asparagus, sayuran hijau seperti brokoli. Sedangkan sumber vitamin B12 seperti Ikan,
yogurt, telur, jamur.
2. Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta
untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil. Sumbernya hati, daging, ikan,
biji-bijian, kacang-kacangan.
3.  Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat mengaki-batkan
keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah
terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah
serta kebutuhan yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
Sumbernya sayur-sayuran, buah-buahan.
4.   Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi, dan
pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta mencegah kelainan
bawaan. Bila kelebihan dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak serta
jantung. Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari lebih tinggi dari pada ibu tidak
hamil. Sumbernya kuning telur, hati, sayuran, buah-buahan berwarna hijau dan
kemerahan-merahan, mentega, krim.
5.   Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan
kalsium dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Sumbernya banyak terdapat
pada kuning telur dan susu.
6.   Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah
merah, dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.
7.   Vitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
8.   Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan janin yang
sumbernya banyak terdapat pada produk susu, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe
dan sayuran berdaun hijau dengan jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil
sebanyak 900-1200 mg/hari.
9.   Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme
kalsium ibu. Sumbernya beras, gandum, biji labu, biji bunga matahari, kacang tanah.
10.  Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Sumber Fe yang baik
untuk dikonsumsi oleh ibu hamil adalah dari sumber hewani karena bernilai biologis
tinggi. Perbanyak makan daging merah, roti, hati, kacang hijau, sayuran hijau seperti
bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya dan sereal agar bisa meningkatkan
kandungan besi dalam tubuh.
11.  Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
Sumbernya susu tanpa lemak, daging, merah, telur, jamur, garlik ikan, biji kedelai.
12.  Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan gigi
tidak terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
13.  Yodium dapat mengakibatkan kretinisme, jika kekurangan terjadi kemudian
perumbuhan anak akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari. Sumbernya
sayuran hijau, ikan, stroberi, nanas, kacang tanah.
14.  Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat
cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil.
natrium pada ibbu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil
cenderung menderita edema.

 Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil


Gizi seimbang untuk ibu hamil dan ibu menyusui mengindikasikan bahwa
konsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan janin/bayinya. Oleh karena itu ibu hamil dan ibu menyusui membutuhkan zat
gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil atau tidak menyusui, tetapi
konsumsi pangannya tetap beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya.
Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi
oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi yang berada didalam tubuh ibunya. Selama hamil atau
menyusui seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dimakan untuk
mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang sedang mengandung
bayinya serta untuk memproduksi ASI. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup
mengandung zat gizi yang dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan
yang ada didalam tubuh ibunya. Misalnya sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari
simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi janin/bayi. Demikian juga beberapa zat
gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B yang banyak
terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan. Sehubungan dengan hal itu, ibu harus
mempunyai status gizi yang baik sebelum hamil dan mengonsumsi makanan yang
beranekaragam baik proporsi maupun jumlahnya.
Berikut adalah contoh susunan menu makanan dalam sehari untuk ibu hamil yaitu:
Ber Energi Protei Lema KH
Wakt Menu Bahan Makanan at (kal) n (g) k (g) (g)
u (g)

Pagi Nasi Nasi 1 porsi 100 175 4 - 40


Jam Opor Daging 1 potong 35 50 7 2 -
daging Minyak ½ Sdt 2,5 25 - 2,5 -
07.00 Santan 20 87,5 2 - 20
Tempe Tempe 1 potong 25 37,5 2,5 1,5 3,5
goreng Minyak 1 Sdt 5 50 - 5 -
Tumis Buncis 25 13 0,25 - 1,25
sayuran Wortel 25 13 0.25 - 1,25
Putren 25 13 0,25 - 1,25
Minyak ½ Sdt 2,5 25 - 2,5 -
Susu Susu 200 125 7 6 10
Snac Snack Crakers 5 buah 50 175 4 - 40
k pagi Sirup 1 gelas 125 56 - - 14,1

Jam
10.00
Siang Nasi Nasi 1 porsi 100 175 4 - 40
Ikan Ikan 1 potong 40 50 7 2 -
Jam
Minyak 1 sdt 5 50 - 5 -
goreng
12.00 Sop Bakso 5 biji 85 38 3,5 2,5 -
Wortel 25 13 0,25 - 1,25
Bakso
Kentang 1 buah 52 44 1 - 10
ukuran kecil
Air kaldu - Diabaika - - -
n
Jamur kuping Diabaika - - -
n
Tahu Tahu 110 75 5 3 7
Minyak 1 sdt 5 50 - -
goreng
Buah Pisang ambon 1 75 50 - - 12
buah
Minum Air Putih - Diabaika - - -
n
Snac Snack Kacang hijau 20 75 5 3 7
k sore Santan 1/3 gelas 40 175 4 - 40
Gula 2 sdk 26 100 - - 24
Jam Air putih - Diabaika - - -
16.00 n
Mala Nasi Nasi 1 porsi 100 175 4 - 40
Ayam Ayam 1 potong 40 150 7 13 -
m
Minyak 2 sdt 10 100 - 10 -
goreng
Jam
Cah Daun pakis 50 12,5 0,5 - 2,5
19.00 Kapri muda 50 12,5 0,5 - 2,5
pakis
Minyak ½ sdt 2,5 25 - 2,5 -
kapri
muda
Jus jeruk Jeruk manis 50 25 - - 6
Gula 1 sdt 13 50 - - 12
JUMLAH 2.290 69 65,5 335,
6

Adapun beberapa pesan gizi seimbang untuk ibu hamil yaitu:


1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak
2. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
3. Minumlah air putih yang lebih banyak
4. Batasi minum kopi

 Kebutuhan Gizi Seimbang Pada Orang Dewasa


Kebutuhan energi pada orang dewasa kurang lebih 1.700-2.250 kalori. Untuk
mencegah terjadinya penyakit gangguan metabolisme, maka perlu adanya penyeimbangan
masukan energi sesuai dengan kebutuhan tubuh, agar tidak terjadi penimbunan energi dalam
bentuk cadangan lemak dalam tubuh. Kebutuhan energi ada penurunan 5 % setiap tahun.
a. Zat Gizi Makro Pada Orang Dewasa
- Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat sebagai sumber energi utama pada usia dewasa kurang lebih 46%
dari total masukan energi. Karbohidrat mempunyai manfaat untuk menjaga kesehatan
tubuh, mempercepat waktu pemulihan tubuh, menjaga kondisi tubuh agar tetap prima
dalam melakukan aktivitas, sebagai perfoma serta kapasitas ketahanan tubuh yang baik.
Selain untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, konsumsi nutrisi yang baik adalah
memenuhi total kebutuhan energi (kalori)  melalui konsumsi makro nutrisi dengan
proporsi 60-70% melalui konsumsi karbohidrat, dan karbohidrat yang harus dipenuhi
sebesar 5-7 kg per berat badan.
- Protein
Kebutuhan protein pada usia dewasa adalah 50-60 gram per hari atau berkisar 11% dari
total masukan energi. Bahan makanan sebagai sumber protein kualitas tinggi adalah ikan
dan seafood, unggas, daging sapi ,daging domba, daging babi, hati, dan telur. Sumber lain
adalah semua jenis kacang-kacangan daran serealia, susu dan produk olahannya seperti
keju dan yogurt yang juga kaya protein.
- Lemak
Kebutuhan lemak pada orang dewasa tidak boleh melebihi 630 kkal atau sekitar 30% dari
total kalori. Lemak mengandung asam lemak bebas, baik yang jenuh maupun yang tidak
jenuh, tergantung pada struktur kimianya. Makanan yang mengandung lemak tidak jenuh
antara lain: daging merah, hasil peternakan yang banyak mengandung lemak serta telur
dan banyak juga ditemukan pada makanan olahan kalengan. Konsumsi lemak harus
diimbangi dengan makanan yang mengandung serat, karena serat mengikat kolesterol dan
menyingkirkannya dari darah.
b. Zat Gizi Mikro Pada Orang Dewasa
- Vitamin
Vitamin & mineral berfungsi untuk membuat tubuh bekerja dengan baik. Sebenarnya
vitamin & mineral sudah terdapat di dalam bahan makanan sehari-hari. Tetapi terkadang
karena gaya hidup, diet, ataupun hal lain yang menyebabkan kita tidak seimbang dalam
mengkonsumsi makanan membuat kebutuhan vitamin & mineral yang dibutuhkan tubuh
menjadi tidak terpenuhi.
Jenis vitamin yang dibutuhkan untuk orang dewasa yaitu:
1. Vitamin A berfungsi mencegah masalah kesehatan mata, meningkatkan sistem imun,
juga berperan penting dalam pertumbuhan & perkembangan sel serta menjaga
kesehatan kulit. Sumber banyak terdapat di sayuran & buah yang berwarna orange
seperti wortel, ubi, labu, apricot, peach, jeruk, pepaya & mangga. Terdapat juga
didalam susu, telur & hati. Untuk makanan biasanya terdapat dalam makanan yang
sudah difortifikasi (ditambahkan nilai gizinya).
2. Vitamin C dibutuhkan untuk pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang
menahan sel. Juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi & gusi serta pembuluh
darah. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi & kalsium, membantu dalam
proses penyembuhan luka & meningkatkan fungsi otak. Sumber vitamin C dalam
jumlah banyak dapat ditemukan di buah berry, kiwi, tomat, paprika hijau, brokoli,
bayam, serta dalam jus buah jambu biji, anggur & jeruk.
3. Vitamin D diperlukan untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu
penyerapan kalsium oleh tubuh. Sumber vitamin D merupakan vitamin yang unik
karena dapat diproduksi sendiri oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain
yang terdapat vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan & susu yang sudah
difortifikasi.
4. Vitamin E merupakan anti oksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan. Vitamin
E juga penting untuk kesehatan sel darah merah.
Sumber Vitamin E dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti minyak nabati,
kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat & gandum.
5. Vitamin B1 (biasa disebut juga dengan thiamin) dibutuhkan tubuh untuk merubah
karbohidrat menjadi energy, diperlukan juga oleh jantung, otot & sistem syaraf supaya
dapat berfungsi dengan baik. Sumber Sumber vitamin B1 terdiri dari daging, ikan,
kacang-kacangan, makanan yang terbuat dari kedelai & gandum. Vitamin B1 juga
dapat ditemukan dalam makanan yang sudah di fortifikasi seperti roti, pasta & sereal.
6. Vitamin B2 (biasa disebut juga dengan riboflavin) memiliki fungsi yang sama seperti
vitamin B1, berfungsi untuk merubah karbohidrat menjadi energi. Selain itu vitamin
B2 juga bermanfaat dalam proses pembentukan sel darah merah & kesehatan mata.
Sumber terbaik untuk mendapatkan vitamin B2 adalah daging, telur, kacang polong &
lentils, kacang-kacangan, produk olahan susu, sayuran berdaun hijau, brokoli,
asparagus. Sumber lainnya adalah makanan yang sudah difortifikasi.
7. Vitamin B3 (niacin) untuk membantu mengubah makanan menjadi energi, menjaga
kesehatan kulit & fungsi syaraf. Sumber terdapat dalam daging merah, unggas, ikan,
kacang serta makanan yang sudah difortifikasi.
8. Vitamin B6 untuk menjalankan fungsi normal otak & syaraf. Bermanfaat juga untuk
memecah protein & pembuatan sel darah merah. Sumber banyak terdapat pada
kentang, pisang, buncis, kacang-kacangan & biji-bijian, daging merah, ikan, telur,
bayam & makanan yang sudah diforti-fikasi.
9. Vitamin B9 (biasa disebut dengan asam folat) berfungsi membantu proses
pembentukan sel darah merah & DNA. Sumbernya sayuran, kacang-kacangan, sayuran
berdaun hijau, asparagus, berbagai macam jenis jeruk & unggas. Sumber lain adalah
makanan yang sudah difortifikasi seperti roti, mie & sereal.
10. Vitamin B12 berperan dalam proses pembentukan sel darah merah & men-jaga fungsi
syaraf. Sumbernya pada ikan, daging merah, unggas, susu, keju & telur. Terdapat juga
dalam makanan yang sudah difortifika.
11. Kalsium berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi dan relaksasi otot,
fungsi syaraf, penggumpalan darah, menjaga tekanan darah dan fungsi kekebalan.
Sumbernya seperti susu, ikan, dan kacang-kacangan.
12. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin, pembentukan energi tubuh,
pengaturan suhu tubuh, serta fungsi otak dan syaraf. Sumber Kekurangan zat besi:
menyebabkan anemia, kurang tenaga/ lemah, menurunnya daya kosentrasi dan daya
ingat, kekebalan menurun dan kurang mampu mengatur suhu tubuh. Sumbernya
sayuran hiaju, kacang-kacangan, dan hasil olahannya.
13. Serat berperan mampus menyerap air sehingga membantu gerakan usus, dengan
demikian dapat mencegah sembelit, mengikat kolesterol, mencegah kanker usus.
Sumber yaitu bahan makanan nabati seperti sayuran, buah, dan kacang-kacangan.
14. Air, asupan air lebih diperhatikan karena sering merasa tidak haus, harus dipantau
melalui ekresi urin. Sumbernya jus buah dan air minum.

2.5 Gizi Seimbang Pada Orang Dewasa


Perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh pola kegiatan
kelompok usia dewasa saat ini yaitu persaingan tenaga kerja yang ketat, ibu bekerja diluar
rumah, tersedianya berbagai makanan siap saji dan siap olah, dan ketidaktahuan tentang gizi
menyebabkan keluarga dihadapkan pada pola kegiatan yang cenderung pasif atau “sedentary
life”, waktu di rumah yang pendek terutama untuk ibu, dan konsumsi pangan yang tidak
seimbang dan tidak higienis.
Berikut adalah contoh susunan menu makanan dalam sehari untuk orang dewasa
2.500 kilo kalori ukuran rumah tangga yaitu:

Waktu Menu Porsi Berat (g)

Pagi Nasi Nasi 2 sendok nasi 200


Jam Daging bumbu Daging 1 potong 35
07.00 semur
Tumis sayur Sayur 1 mangkok 100
kacang panjang
dan tauoge
Minum Teh manis 1 gelas 10
Snack Snack pagi Bubur kacang hijau 50
Jam 1 gelas
10.00
Siang Nasi Nasi 2 sendok nasi 200
Ikan goreng Ikan 1 potong 50
Jam
Sayur botok daun Sayur 1 mangkok 150
12.00
labu kuning
Tempe bacem Tempe 2 potong 50
Lalapan ½ mangkok 25
Buah Nanas 1 potong 75
Minum Air Putih -
Snack Snack sore Selada buah 100
Jam
16.00
Malam Nasi Nasi 2 sendok nasi 200
Pepes ayam Ayam 1 potong 40
Jam
Tahu balado Tahu 1 potong 50
19.00 Sayur bening Sayur bening bayam dan 150
jagung muda 1 mangkok
Minum Air Putih -
Buah Pepaya 1 potong 100

Berikut pesan gizi untuk orang dewasa yaitu dengan memperhatikan perilaku
konsumsi pangan dengan gizi seimbang, termasuk kegiatan fisik yang memadai dan
memonitor BB normal, perlu diperhatikan untuk mencapai pola hidup sehat, aktif dan
produktif.

 Kebutuhan Gizi Seimbang Pada Lanjut Usia


Pada lansia, kebutuhan energi menurun sehubungan dengan meningkatnya usia. Hal
ini disebabkan banyak sel yang sudah kurang aktif mengakibatkan menurunnya kalori basal
yang dibutuhkan tubuh, yang akhirnya menyebabkan kegiatan fisik juga menurun. Dalam
Widya Karya Pangan Dan Gizi Tahun 1988 disebutkan bahwa kecukupan gizi yang
dianjurkan untuk pria manula adalah sebesar 2.100 kalori dan wanita 1.700 kalori. Kebutuhan
kalori akan mulai menurun usia 40-49 tahun sekitar 5%, pada usia 50-59 tahun dan usia 60-
69 tahun menurun 10%. Dengan penurunan ini berarti jumlah makanan yang seharusnya
dikonsumsi juga menurun.
a. Zat Gizi Makro Pada Lanjut Usia
- Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh,dan akan diproses didalam tubuh
yang akan berfungsi sebagai cadangan energi tubuh kita untuk beraktivitas. Contoh: nasi,
roti, kentang, sagu, sereal, pasta, singkong, dll. Karbohidrat yang dianjurkan untuk
dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari kalori total.
- Protein
Fungsi protein bagi manula tidak lagi untuk pertumbuhan, tetapi untuk pemeliharaan dan
pengganti sel-sel jaringan yang rusak, serta pengaturan fungsi biologis tubuh. Untuk lebih
aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg
berat badan atau 0,8 gr – 1 gr/ kg BB/hari. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi
ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari
orang dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh
tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien).
Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya
ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik
diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan. Pada usia tua, dianjurkan
kecukupan protein usia lanjut dipenuhi dari protein yang berkualitas baik seperti susu,
telur, daging karena kecukupan asam amino yang pentingnya pada usia lanjut meningkat.
Jumlah protein yang diperlukan pada laki-laki lanjut adalah 49 gram/hari dan perempuan
sebesar 41 gram/hari.
- Lemak
Konsumsi lemak yang berlebihan pada manula dihindari karena dapat meningkatkan kadar
lemak tubuh, khususnya kadar kolesterol darah. Dianjurkan konsumsi lemak hewani
dikurangi dan banyak menggunakan lemak nabati. Jumlah lemak yang dianjurkan diatur
tidak melebihi 25% dari total kecukupan energi sehari, karena kebutuhan lemak pada
lansia hanya berkisar antara 20-25% dari kalori/hari. Konsumsi lemak total yang terlalu
tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis
(penyumbatan pembuluh darah ke jantung).
b. Zat Gizi Mikro Pada Lanjut Usia
- Vitamin
Pada manula, konsumsi vitamin seperti riboflavin, tiamin, vitamin B6, asam folat,
Kalsium, vitamin C, D dan vitamin E dari makanan perlu mendapat perhatian yang khusus
terutama bagi mereka yang menginjak usia menopause (50 tahun ke atas) memerlukan
vitamin-vitamin antioksidan seperti vitamin A dan vitamin E (400-600 unit/hari).
- Mineral
Pada prinsipnya mineral memang dibutuhkan sedikit, tetapi pada manula sering dijumpai
masukan makanan kurang dalam beberapa jenis mineral seperti zat besi, kalsium. Kalsium
yang dibutuhkan pada usi 19-50 tahun 1.000 mg, sedangkan usia lebih dari 51 tahun
sebesar 1.200 mg. Organisasi kesehatan menyarankan bagi wanita yang sudah menopause
untuk menggonsumsi harian kalsium sebesar 1.500 mg, lebih tinggi dari kebutuhan biasa
sebesar 1.200 mg. Serta adapun kecukupan yodium yang dianjurkan untuk orang
Indonesia untuk usia 10-59 tahun dan lebih dari 60 tahun baik pria maupun wanita adalah
sebanyak 150 mg.
- Air & Serat
Kebutuhan air meningkat dengan bertambahnya usia. Manula dianjurkan mengonsumsi
cairan minimum 6-8 gelas sehari. Kebutuahn serat sendiri 25-30 gram/hari. Serat dalam
makanan akan membantu mendorong peristaltik usus dan dapat mencegah konstipasi pada
manula.

 Gizi Seimbang Pada Lanjut Usia


Dengan bertambahnya usia, khususnya usia di atas 60 tahun, terjadi berbagai
perubahan dalam tubuh yaitu mulai menurunnya fungsi berbagai organ dan jaringan
tubuh, oleh karenanya berbagai permasalahan gizi dan kesehatan lebih sering muncul pada
kelompok usia ini. Perubahan tersebut meliputi antara lain organ pengindra termasuk
fungsi penciuman sehingga dapat menurunkan nafsu makan; melemahnya sistem organ
pencernaan sehingga saluran pencernaan menjadi lebih sensitif terhadap makanan tertentu
dan mengalami sembelit; gangguan pada gigi sehingga mengganggu fungsi mengunyah;
melemahnya kerja otot jantung; pada wanita memasuki masa menopause dengan
berbagai akibatnya; dll. Hal tersebut menyebabkan kelom-pok usia lanjut lebih rentan
terhadap berbagai penyakit, termasuk terlalu gemuk, terlalu kurus, penyakit hipertensi,
penyakit jantung, diabetes mellitus, osteo-porosis, osteoartritis dll. Oleh karena itu,
kebutuhan zat gizi pada kelompok usia lanjut agak berbeda pada kelompok dewasa, sehingga
pola konsumsi agak ber-beda, misalnya membatasi konsumsi gula, garam dan minyak,
makanan berlemak dan tinggi purin. Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah
yang cukup.
Berikut adalah contoh susunan menu makanan dalam sehari untuk lanjut usia yaitu:

Waktu Menu Porsi Berat (g)

Pagi Bubur Manado Bubur 1 piring 100


Jam
07.00
Minum Susu non fat 20
Snack Jus tomat Jus 1 gelas 100
Jam strawbery
10.00
Siang Nasi Nasi 1 sendok nasi 100
Ikan mas bumbu Ikan 1 potong 50
Jam
acar
12.00
Cah kangkung Sayur 1 piring 150
Pepes tempe Tempe 1 potong 50
jamur
Jus pepaya Jus 1 gelas 100
Minum Air Putih -
Snack Snack sore Kolak pisang 1 mangkok 100
Jam
16.00
Malam Nasi putih Nasi 1 piring 100
Sup bakso ikan Sup 1 mangkok 50
Jam
Tahu balado Tahu 1 potong 50
19.00 Sayur bening Sayur bening bayam dan 150
jagung muda 1 mangkok
Minum Air Putih -
Buah Pisang 1 potong 75

Adapun beberapa pesan gizi seimbang pada lanjut usia yaitu:


1. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
2. Biasakan mengonsumsi makanan sumber kalsium seperti ikan dan susu
3. Biasakan mengonsumsi makanan berserat
4. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi natrium.
5. Minumlah air putih sesuai kebutuhan
6. Tetap melakukan aktivitas fisik
7. Batasi konsumsi gula, garam dan lemah.
BAB III
PENYAKIT YANG DISEBABKAN KARENA MALNUTRISI

1.      Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah salah satu penyakit malnutrisi protein yang paling akut di dunia. Hal ini
juga dikatakan sebagai malnutrisi protein-kalori yang mirip dengan marasmus, tapi yang
membedakan antara marasmus dengan kwashiorkor adalah adanya edema yang biasanya
terlihat pada kaki.

Gejala lain dari kwashiorkor antara lain perut buncit, pembesaran hati, penipisan rambut dan
tekstur rambut yang kasar, gigi mudah copot, dan dermatitis.

2.      Marasmus
Marasmus adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein dan kalori yang
sangat parah dan merupakan salah satu penyakit yang paling umum pada anak-anak.

Pada kondisi marasmus, berat tubuh lebih rendah 80% dari berat normal yang seharusnya
sehingga tubuh seseorang tampak kurus. Pengecilan otot, kulit kering dan bersisik, dan kulit
longgar merupakan gejala lain dari marasmus.

3.      Anemia

Anemia adalah penyakit kurang darah yang paling umum disebabkan karena kurang gizi.
Meskipun anemia dapat dipicu oleh banyak faktor, tapi salah satu alasan utama terjadinya
anemia adalah kekurangan zat besi dan defisiensi vitamin B12.

Kondisi anemia juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas, kelelahan,
pucat dan gejala lain yang menunjukkan rendahnya jumlah hemoglobin.

4.      Gondok
Gondok adalah penyakit yang sebagian besar disebabkan karena kekurangan yodium dalam
makanan. Gejala khas dari gondok ini adalah pembengkakan kelenjar tiroid. Gejala lainnya
mirip dengan gejala penderita hipotiroidisme, seperti lesu, lemah, tingkat metabolisme yang
rendah, peningkatan kerentanan terhadap dingin, dan lain-lain.

5.      Hiponatremia

Hiponatremia adalah suatu kondisi yang disebabkan karena kekurangan natrium dalam darah.
Kekurangan natrium ini merupakan gangguan elektrolit serius yang biasanya terlihat pada
orang yang memiliki tingkat hormon antidiuretik sangat rendah (konsentrasi natrium dalam
plasma kurang dari 135mEq /L).

Penyakit hiponatremia sering dilihat sebagai akibat dari komplikasi penyakit medis lainnya
yang serius, di antaranya diare, muntah berlebihan, dan polidipsia. Sementara gejala khas
hiponatremia termasuk mual, muntah, sakit kepala, dan lain-lain.

6.      Hipokalemia

Hipokalemia adalah kondisi medis yang disebabkan karena kekurangan kalium. Dan


hipokalemia sering dianggap sebagai komplikasi dehidrasi atau diare dan gizi buruk. Gejala
hipokalemia termasuk kram otot, gangguan tekanan darah, sembelit, dan lain-lain. Efek serius
dari hipokalemia termasuk depresi pernapasan dan aritmia jantung.

7.      Defisiensi Vitamin

 Vitamin A
Kekurangan vitamin ini termasuk defisiensi vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3,
vitamin 12, vitamin C, dan vitamin D. Kekurangan vitamin A merupakan penyebab umum
rabun senja, kebutaan permanen serta sangat rentan terhadap infeksi, gangguan nafsu makan,
kulit kering dan kasar, kerusakan rambut, kesulitan dalam penyembuhan luka, dan lain-lain.

 Vitamin B1

penyakit beri beri

Kekurangan vitamin B1 atau tiamin dapat menyebabkan gejala seperti badan lesu,
menurunnya nafsu makan, dan depresi mental. Penyakit karena defisiensi tiamin yaitu beri-
beri. Penyakit ini disebabkan akibat makanan yang kaya akan karbohidrat tetapi rendah
tiamin.
 Vitamin B2

Kekurangan vitamin B2 atau riboflavin biasanya sangat berhubungan dengan penyakit


malnutrisi protein dan energi. Gejala defisiensi riboflavin termasuk sakit tenggorokan dengan
pembengkakan dan kemerahan dari mulut, cheilosis, stomatitis, glositis, dermatitis, dan lain-
lain.

 Vitamin B3

Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan penyakit pellagra. Salah satu gejala pellagra
adalah keretakan kulit yang mirip dengan terbakar sinar matahari, retak, berkerak, dan
bersisik. Selain itu kekurangan vitamin B3 dapat menimbulkan gejala seperti luka sariawan,
depresi, diare, kelelahan, sakit kepala, insomnia, dan nyeri anggota badan.

 Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 ditandai dengan gejala seperti kesemutan pada lidah, anemia,
bintik-bintik putih pada kulit, luka pada mulut, sesak napas, sakit kepala yang mirip serangan
migrain, dan lain-lain.

 Vitamin C

Kekurangan vitamin C atau asam askorbat ini menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai
penyakit kudis. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti gusi berdarah, penyembuhan luka
yang sangat lama, bintik-bintik pada kulit, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

 Vitamin D

Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena kurangnya asupan kalsium ditambah dengan
paparan sinar matahari yang tidak memadai. Gejala kekurangan vitamin D menyebabkan
pembentukan tulang terganggu, sehingga tulang menjadi sangat lunak seperti pada
osteomalacia maupun osteoporosis.

Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi masih sangat banyak yang tidak dicantumkan
di atas, namun demikian bukan berarti Anda dapat menyepelekan penyakit kronis lain yang
disebabkan oleh kekurangan gizi ini.

BAB IV
LINGKUNGAN
 PEMBAHASAN
Menurut AL Slamet Riyadi (1986) kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-
dasar kesehatan masyarakat modern yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan, terikat dalam berbagai ekosistem, dengan tujuan untuk
meningkatkan dan mempertahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada tingkat setinggi-
tingginya, dengan jalan memodifisir tidak hanya faktor sosial dan lingkungan fisik semata-
mata, tetapi juga semua sifat-sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat membawa pengaruh
terhadap ketenangan, kesehatan, dan keselamatan umat manusia.
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan masyarakat modern
yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam hubungannya dengan lingkungan,
dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperttahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada
tingkat setinggi - tingginya dengan jalan memodifisir tidak hanya faktor social dan
lingkungan fisik sematamata, tetapi juga terhadap semua sifat - sifat dan kelakuan - kelakuan
lingkungan yang dapat membawa pengaruh terhadap ketenangan, kesehatan dan keselamatan
organisme umat manusia (Mulia Ricky M, 2005).
Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas
hidup manusia yang sehat dan bahagia.

 Ruang lingkup kesehatan lingkungan


Ruang lingkup kesehatan lingkungan (Ghandi, 2010) meliputi :
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan sampah padat
4. Pengendalian vektor
5. Pencegahan / pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan

 Tujuan  pemeliharaan kesehatan lingkungan


1. Menanami tumbuhan pada lahan yang kosong guna mengurangi zat CO2.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan dengan lingkungan yang sehat maka kita harus
menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih
dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama.
Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Membersihkan sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di
dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur
dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik : daun,
ranting,akar dari tumbuhan.
b. Membersihkan sampah non organik
Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh
zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan
dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.
3. Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang
essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah
kesehatan masyarakat.

 Cara - cara pemeliharaan kesehatan lingkungan


1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

 Program kesehatan lingkungan


 Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan sandang
dan pangan. Rumah berfungsi pula sebagai tempat tinggal serta digunakan untuk berlindung
dari gangguan iklim serta makhluk hidup lainnya. Selain itu rumah juga merupakan tempat
berkumpulnya anggota keluarga untuk menghabiskan sebagian besar waktunya (Depkes RI,
2002).
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. (Notoatmodjo,
2007). Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh
pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan
dengan baik. Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat
untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani
maupun sosial (Sanropie, dkk, 1989).
Rumah sehat menurut Winslow memiliki kriteria, antara lain (Chandra, 2007) :
1. Dapat memenuhi kebutuhan fisiologis
2. Dapat memenuhi kebutuhan psikologis
3. Dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan
4. Dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit
Hal ini sejalan dengan kriteria rumah sehat menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia (2002) secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi yang
sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari
pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan
dan penghawaan yang cukup.
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.
Dalam pemenuhan kriteria rumah sehat, ada beberapa variabel yang harus diperhatikan :
1. Bahan bangunan
a. Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan. Lantai dari tanah lebih baik
tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat
menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya. Oleh sebab itu, perlu
dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang tegel,
keramik, teraso dan lain-lain. (Notoatmodjo, 2010).
b. Dinding berfungsi sebagai pendukung atau penyangga atap, untuk melindungi
ruangan rumah dari gangguan serangga, hujan dan angin, serta melindungi
dari pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan dinding yang paling baik
adalah bahan yang tahan api yaitu dinding dari batu. (Sanropie, 1989).
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Atap berfungsi untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan angin,
panas dan hujan, juga melindungi isi rumah dari pencemaran udara seperti
debu, asap dan lain-lain. Atap yang paling baik adalah atap dari genteng
karena bersifat isolator, sejuk dimusim panas dan hangat di musim hujan.
(Sanropie, 1989).

2. Ventilasi
Menurut Sanropie (1989), ventilasi sangat penting untuk suatu rumah tinggal. Hal ini
karena ventilasi mempunyai fungsi ganda. Fungsi pertama adalah sebagai lubang masuk
udara yang bersih dan segar dari luar ke dalam ruangan dan keluarnya udara kotor dari dalam
keluar (cross ventilation). Dengan adanya ventilasi silang akan terjamin adanya gerak udara
yang lancar dalam ruangan.
Fungsi kedua dari ventilasi adalah sebagai lubang masuknya cahaya dari luar seperti
cahaya matahari, sehingga di dalam rumah tidak gelap pada waktu pagi, siang hari maupun
sore hari. Oleh karena itu untuk suatu rumah yang memenuhi syarat kesehatan, ventilasi
mutlak ada.
Berdasarkan Notoatmodjo (2007), ada dua macam cara yang dapat dilakukan agar
ruangan mempunyai sistem aliran udara yang baik, yaitu :
a. Ventilasi alamiah, dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara
alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan
sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena juga
merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk
itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi penghuninya dari gigitan
serangga tersebut.
b. Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk
mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara.

3. Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk ke
dalam rumah, terutama cahaya matahari, di samping kurang nyaman, juga merupakan media
atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya terlalu
banyak cahaya dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusak mata. Ada
dua sumber cahaya yang dapat dipergunakan, yakni :
a. Cahaya alamiah yaitu matahari. Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk
cahaya matahari yang cukup. Sebaiknya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya
sekurang - kurangnya 15%-20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan
rumah.
b. Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti
lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2007).

4. Luas Bangunan
Rumah Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,
artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas
bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan kepadatan
penghuni (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya
konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah
menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila
dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk setiap orang (tiap anggota keluarga).

 Penyediaan Air Bersih


Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh manusia sepanjang
masa. Sumber air yang banyak dipergunakan oleh masyarakat adalah berasal dari :
1. Air Permukaan, yaitu air yang mengalir di permukaan bumi akan membentuk air
permukaan. Air ini umumnya mendapat pengotoran selama pengalirannya.
2. Air Tanah, secara umum terbagi menjadi : air tanah dangkal yaitu terjadi akibat proses
penyerapan air dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam terdapat pada lapis
rapat air yang pertama.
3. Air Atmosfer/meteriologi/air hujan, dalam keadaan murni sangat bersih tetapi sering
terjadi pengotoran karena industri, debu dan lain sebagainya (Waluyo, 2005).
Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila tidak diperhatikan, maka
air yang dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. Untuk
mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang
mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan
manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-
kegiatan lainnya (Wardhana, 2004).
Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan
penyakit yaitu (Kusnoputranto, 1986) :
1. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang
terkontaminasi oleh bakteri pathogenn dari penderita atau karier. Bila air yang
mengandung kuman pathogen terminum maka dapat terjadi penjangkitan pada orang
yang bersangkutan, misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri Basiler.
2. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui
persediaan air sebagai pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.
3. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk
pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat
dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang
cukup maka penularan penyakit - penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi.
Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya : penyakit infeksi
saluran pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare.
Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water
borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water washed). Contoh
penyakit ini adalah cholera, thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya penyakit ini
erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk makan, minum, memasak dan kebersihan
alat-alat makan.
4. Water Related Insect Vectors, vektor-vektor insektisida yang berhubungan dengan air
yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria, demam
berdarah, yellow fever, trypanosomiasis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, yang
dimaksud air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih merupakan
salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat.
Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap
individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan.
Syarat-syarat kualitas air bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Syarat Fisik : tidak berbau, tidak berasa
b. Syarat Kimia : Kadar besi maksimum yang diperbolehkan 1,0 mg/l, kesadahan
maksimal
c. Syarat Mikrobiologis : Jumlah total koliform dalam 100 ml air yang diperiksa
maksimal adalah 50 untuk air yang berasal dari bukan perpipaan dan 10 untuk air
yang berasal dari perpipaan. Sarana air bersih adalah bangunan beserta peralatan dan
perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air bersih
untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu sumur gali,
sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam, tempat penampungan
air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan.
Air sumur merupakan sumber air yang paling banyak dipergunakan masyarakat
Indonesia. Sumur gali yang dipandang memenuhi syarat kesehatan ialah (Sanropie, 1986) :
1. Lokasi
 Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya jamban, tempat
pembuangan air kotor, lubang resapan, tempat pembuangan sampah, kandang
ternak dan tempat-tempat pembuangan kotoran lainnya.
 Pada tempat-tempat yang miring misalnya pada lereng-lereng pegunungan, letak
sumur gali diatas sumber pencemaran. Lokasi sumur gali harus terletak pada
daerah yang lapisan tanahnya mengandung air sepanjang musim.
 Lokasi sumur gali supaya diusahakan pada daerah yang bebas banjir.

2. Konstruksi
 Dinding sumur harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah untuk
mencegah rembesan dari air permukaan.
 Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan tanah
untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur.
 Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat mencegah
masuknya kotoran kembali melalui alat yang dipergunakan misalnya pompa
tangan, timba dengan kerekan dan sebagainya.
 Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar dinding
sumur minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai.
 Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang minimal 10
meter dihitung dari tepi sungai.
 Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang tidak
mempunyai saluran penerimaan air limbah.
Pengolahan air untuk keperluan rumah tangga dapat dilakukan dengan sederhana dengan
cara sebagai berikut (Azwar, 1989) :
a. Sediakanlah bahan-bahan seperti pasir, arang aktif (dapat dari batok kelapa, tawas,
kaporit dan bubuk kapur).
b. Sediakan pula empat buah kaleng. Kaleng pertama dipakai untuk menampung air
yang akan dibersihkan, dalam proses pengolahan kedalamnya dibubuhi setengah
sendok teh kaporit, 2 sendok makan tawas yang telah dilarutkan terlebih dahulu,
kemudian kesemuanya diaduk dalam beberapa menit. Setelah tampak kepingkeping
bubuhkanlah satu sendok makan bubuk kapur, kemudian aduk lagi, setelah beberapa
menit akan tampak kepingan yang lebih besar. Setelah itu endapkan selama setengah
jam.
c. Kedalam kaleng kedua yang berisi pasir dialirkan air dari kaleng pertama.
d. Kaleng ketiga adalah sebagai penampung air yang telah disaring dari kaleng kedua.
Air yang mengalir mula-mula keruh, tetapi lama-lama akan jernih. Air dalam kaleng
ketiga ini digunakan untuk proses pengendapan sisa kotoran yang mungkin ada.
e. Kaleng keempat diisi dengan arang aktif gunanya untuk menghilangkan bau khlor
yang ada. Air yang keluar dari kaleng keempat ini, telah dapat dipergunakan untuk
sumber air bersih.

BAB V
PENYAKIT KARENA LINGKUNGAN
1. Asma
Kondisi udara yang kotor dan mengandung banyak zat berbahaya akan meningkatkan risiko
asma. Zat-zat asing yang masuk ke saluran pernapasan akan mengganggu kelancaran proses
bernapas. Akibatnya, Anda rentan terhadap asma. Beberapa gejala yang mengganggu seperti
sesak napas, batuk, dan napas berbunyi pun sulit dihindari. Pengidap asma harus
mengonsumsi obat khusus untuk mengembalikan fungsi saluran pernapasan seperti sedia
kala.

2. Kanker Paru-Paru

Beberapa zat penyebab polusi (polutan) yang terdapat di udara ternyata memiliki sifat pemicu
kanker (karsinogenik). Bila zat-zat tersebut menumpuk dalam paru-paru, kemungkinan besar
sel paru-paru akan berkembang secara tidak normal. Sel-sel liar tersebut berpotensi
menimbulkan kanker paru-paru di kemudian hari.

3. Gangguan Kesehatan Jantung

Bila udara yang Anda hirup didominasi oleh zat berbahaya, jantung harus bekerja ekstra
keras untuk mengumpulkan oksigen bagi organ-organ tubuh lainnya. Jika hal ini terjadi terus-
menerus, tentu saja kondisi kesehatan jantung rentan terganggu. Sejumlah penyakit serius
seperti jantung koroner dan penyumbatan pembuluh darah pun tak dapat dihindari.
4. Diare 

Bakteri penyebab diare dapat berkembang biak secara maksimal di tempat yang kotor. Jika
air atau makanan yang kotor tersebut masuk ke tubuh Anda, maka bakteri yang ada di
dalamnya akan menyebabkan diare. Mencuci tangan dengan benar dan menyantap makanan
higienis adalah cara mudah yang patut Anda lakukan agar terhindar dari diare. Jadikan pola
makan sehat dan mencuci tangan sebagai bagian dari kebiasaan Anda mulai hari ini.

5. Askariasis

- Penyebab
Askariasis disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides yangoleh masyarakat umum
dikenal sebagai cacing gelang.
- Penularan
Penularan askariasis dapat terjadi melalui beberapa jalan, yaitutelur infektif masuk
mulut bersama makanan dan minuman yangtercemar, melalui tangan yang kotor, atau telur
infektif terhirupmelalui udara bersama debu.
- Gejala klinis
Pada manusia cacing dewasa dapat menimbulkan berbagaiakibat mekanik, yaitu
obstruksi usus, intususepsi, dan perforasi ulkusyang ada di usus. 
6. Kolera

Penyakit karena lingkungan kotor yang pertama adalah kolera. Kolera dapat
menyebabkan diare parah  tanpa rasa sakit, yang disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae.

Penyakit ini dapat menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Akibatnya
kita akan mengalami dehidrasi parah atau kehilangan banyak cairan tubuh karena
diare, bahkan disertai dengan muntah.

Akibatnya, pasien tidak sadarkan diri hingga kematian dalam beberapa jam jika tidak
segera diberikan perawatan. Gejalanya, diare berair, sakit perut, mulut kering, mata
cekung, dan urin berwarna pekat.

7. Demam Tifoid

Adalah penyakit karena lingkungan kotor yang serius dan berpotensi fatal yang
disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini timbul akibat lingkungan yang kotor dan
sanitasi yang buruk. Akibatnya, serangga seperti lalat akan mentransmisikan kuman
dari toilet ke tempat yang bersih.

Penyakit ini bisa membuat penderitanya meninggak jika tidak segera diberikan
pengobatan. Gejalanya meliputi hilang nafsu makan, sakit kepala, dan sakit perut.
8. Tetanus

Tetanus disebabkan oleh racun yang diproduksi oleh kuman  Clostridium tetani.
Kuman ini biasanya ditemukan pada kotoran manusia dan hewan.

Seseorang bisa terkena penyakit karena lingkungan kotor  ini saat kuman masuk ke
dalam tubuh melalui luka atau luka lainnya yang bersentuhan langsung dengan benda
yang terkontaminasi dengan kuman.

9. Demam Berdarah

Demam berdarah  juga merupakan penyakit karena lingkungan kotor. Penyakit ini
sangat berbahaya, bahkan telah merenggut ribuan nyawa di seluruh dunia. Hingga saat
ini, belum ditemukan obat manjur untuk mengobati demam berdarah.

Setelah tertular penyakit, pasien akan mengalami demam tinggi, dehidrasi, dan
perdarahan internal. Kegagalan merawat dengan benar dapat membuat pasien
meninggal.

Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk  Aedes aegypti. Lingkungan yang kotor
adalah tempat berkembang biaknya nyamuk ini dan meningkatkan risiko tertular
penyakit.
10. Hepatitis A

Penyakit karena lingkungan kotor ini menyebabkan demam, mual, dan kram perut
hinga kematian. Kuman yang menyebabkan hepatitis A umumnya ditemukan pada
kotoran orang yang sudah terinfeksi.

Lingkungan yang kotor juga berkontribusi terhadap transmisi kuman melalui lalat.
Kuman dapat ditularkan langsung dari orang ke orang, atau secara tidak langsung,
melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi oleh kuman.

BAB VI
PENUTUP
 KESIMPULAN

1. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal.
2. Tiap orang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari kelompok usia tertentu, karena itu
tiap usia tertentu memiliki porsi makan yang berbeda. Masalah gizi menyerang semua
lapisan umur, baik anak-anak hingga orang dewasa. Penanggulangannya adalah dengan
menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makan dan
penambahan latihan fisik atau olah raga serta menghindari tekanan hidup/ stress.

Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah kondisi atau keadaan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum.
Kesehatan kerja merupakan pencegahan kecelakaan akibat kerja. Ciri pokok kesehatan kerja
adanya upaya preventif dan promotif, upaya preventif berpedoman agar perusahaan tersebut
dapat mencegah timbul penyakit akibat oleh limbah atau produk perusahaan tersebut.
Sedangkan upaya promotif berpedoman dengan meningkatnya kesehatan pekerja, akan
meningkatkan produktivitas kerja. Dengan adanya kesehatan lingkungan yang baik dapat
mempengaruhi kesehatan kerja menjadi baik pula.

 KRITIK & SARAN


Dalam penyusunan makalah ini, Tim penyusun merasa masih banyak kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
1.
https://www.academia.edu/36001492/Makalah_Gizi_dan_Teknologi_Makanan_Tentang_Giz
i_Seimbang
2. http://nurulfahmikesling.blogspot.com/2016/09/makalah-penyakit-berbasis-
lingkungan.html
3. https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2700030/7-penyakit-yang-disebabkan-karena-
malnutrisi
4. https://www.academia.edu/16503885/makalah_kesehatan_lingkungan_masyarakat
5. https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-kesehatan-lingkungan-
42077119

Anda mungkin juga menyukai