DISUSUN OLEH:
1. ALFIAN WIDYA P
2. HAFIF
3. ASMAWATI
4. SITI ARIFATUS S
5. KUSMIYATI
KELAS B19
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Akhir kata dengan kerendahan hati, semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi penulis maupun bagi pembaca makalah ini.
Hormat kami,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan
2.1
2.2
2.3
2.4
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mewujudkan manusia yang berkualitas, faktor gizi menjadi salah satu unsur penting
yang perlu diperhatikan. Masa kanak-kanak, terutama usia balita yang sering disebut Periode
Emas, merupakan periode yang “rawan” karena pertumbuhan dan perkembangan pada usia ini
menentukan kondisinya di kemudian hari.
Pada masa tersebut, perkembangan otak anak berlangsung sangat pesat hingga mencapai
80%. Kemampuan penyerapan informasi pada masa ini juga sangat tinggi; segala informasi yang
diterima pada masa tersebut akan menjadi fondasi pembentukan karakter, kepribadian dan
kemampuan anak pada masa yang akan datang.
Masalah gizi merupakan hal yang umum terjadi, terutama di Indonesia. Masalah gizi timbul
karena terjadi suatu ketidak seimbangan atau gangguan antara asupan yang diterima dengan
kebutuhan tubuh. Ketidak seimbangan tersebut bisa berarti kelebihan maupun kekurangan gizi.
Beberapa faktor penyebab masalah gizi, antara lain :
1. Konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi
syarat gizi seimbang.
2. Penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular terutama diare,
cacingan dan penyakit pernapasan akut (ISPA). Hal ini terjadi karena lingkungan dan kualitas
hidup yang kurang sehat.
3. Ketersediaan pangan di keluarga, pola asuh, dan juga akses informasi mengenai gizi dan
kesehatan.
4. Tingkat kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi.
Anak-anak hingga remaja tetap membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk memaksimalkan
pertumbuhannya. Karena terjadi perubahan fisiologis saat remaja yang mempengaruhi kebutuhan gizi.
Sangat disayangkan bila generasi muda bangsa sudah mengalami masalah gizi. Padahal mereka lah
yang diharapkan menjadi calon pemimpin bangsa di kemudian hari yang sehat dan juga produktif.
Seseorang bisa tetap mengalam kekurangan gizi meski mengonsumsi banyak makanan. Hal ini
disebabkan makanan tersebut tidak mengandung makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan
mikronutrien (vitamin dan mineral) yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
Selain itu, malnutrisi juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan tubuh yang tidak dapat
menyerap nutrisi, masalah kesehatan mental, dan kecanduan narkotika atau alkohol, serta
kemiskinan. Tanpa perbaikan asupan nutrisi dan pengobatan yang tepat, malnutrisi dapat
menyebabkan gangguan kesehatan.
2.1. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas patobiologi tentang
Konsep Penyakit yang berhubungan dengan Nutrisi dan masalah kesehatan yang sering terjadi akibat
masalah gizi yang kurang seimbang.
BAB II
TINJAUAN TEORI