Anda di halaman 1dari 9

Di susun oleh :

Nama : JULFIKRI USMAN


Nim : 14620965
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ............................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 2

A. Latar Belakang .......................................................................... 2

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Makanan yang bergizi ............................................................... 4

B. Gizi balita .................................................................................. 5

C. Pemberian Makanan Pada Balita ............................................... 11

D. Anak Susah Makan...................................................................... 12

E. Pengaruh Gizi Buruk Bagi Perkembangan Balita ...................... 15

BAB III KESIMPULAN .......................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 21


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Setiap orangtua tentu mendambakan anak yang sehat, cerdas, kuat, dan berprestasi,
menurut para pakar laju tumbuh kembang dan tingkat intelegensia seorang anak sebagian
besar dipengaruhi oleh asupan gizi. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya
manusia, diantaranya kualitas kecerdasan anak (Waluyo, 2010:2). Kecukupan dan
keseimbangan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu sejak dalam kandungan, bayi, anak-
anak, remaja, hingga usia lanjut. Kebutuhan gizi yang baik ditentukan oleh pola makan atau
jenis makanan yang dikonsusmsi seseorang, pada umumnya pola makan yang dijalankan
seseorang adalah pola makan empat sehat lima sempurna yang kemudian berkembang dengan
istilah kuarter nabati yang dijalankan oleh vegetarian.

Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental anak tidak lepas dari


pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Agar otak anak berkembang optimal, tentu saja
harus memenuhi aneka zat gizi yang diperlukan, dalam arti harus mengonsusmi makanan
yang bergizi lengkap dan seimbang terutama untuk perkembangan otaknya.

1.2 Rumusan masalah


1. Mengapa gizi harus seimbang?

2. Bagaimanakah pengaruh gizi terhadap kecerdasan anak?

1.3 Tujuan penulisan makalah


1. Untuk mengetahui pentingnya gizi seimbang untuk kesehatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh gizi terhadap kecerdasan anak.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya gizi seimbang

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat yang tidak lagi digunakan oleh tubuh untuk mempetahankan kehidupan dan
menghasilkan energi.

Kecukupan dan keseimbangan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu sejak dalam
kandungan, bayi, anak-anak, remaja, hingga usia lanjut. Kebutuhan gizi yang baik ditentukan
oleh pola makan atau jenis makanan yang dikonsusmsi seseorang. Setiap orang memerlukan
5 kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah cukup,
tidak berlebihan maupun kekurangan. Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan
memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu, beberapa makanan mengandung karbohidrat
tinggi tetapi kekurangan vitamin dan mineral. Sementara itu beberapa makanan lain kaya
vitamin C tetapi miskin vitamin A (Wiboworini, 2007:16).

Konsumsi makanan sehari-hari yang kurang beragam dapat menimbulkan


ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat
dan produktif. Dengan mengonsusmi makanan sehari-hari yang beragam, kekurangan zat gizi
pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis
makanan lain sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang.

Uutuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi oleh satu
jenis makanan melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan, kecuali pada bayi
umur 0-4 bulan yang cukup mengonsumsi air susu ibu (ASI) saja. ASI merupakan satu-
satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar
dan sehat ( Wiboworini, 2007:16 ).

Makan makanan yang beragam sangat bermanfaat bagi kesehatan, Mengonsumsi


beraneka jenis makanan setiap hari akan melengkapi kandungan zat gizi pada makanan
tersebut. Secara umum, fungsi makanan bagi tubuh dapat dikelompokkan menjadi tiga atau
dapat disebut dengan istilah triguna makanan, yaitu sumber zat tenaga terdapat pada
karbohidrat protein dan lemak, sumber zat pembangun terdapat pada protein dan air,
sedangkan sumber zat pengatur terdapat pada air dan mineral. Keanekaragaman makanan
yang dikonsumsi sehari-hari minimal harus berasal dari triguna makanan tersebut, yaitu harus
berasal dari satu jenis zat tenaga, satu jenis zat pembangun dan satu jenis zat pengatur.

Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang, apakah seseorang


tersebut memiliki status gizi baik atau status gizi buruk. Status gizi baik atau optimal terjadi
apabila tubuh memperoleh zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, zat gizi dapat
memungkinkan meningkatkan kesehatan, salah satunya memungkinkan meningkatkan
pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Sedangkan status gizi buruk terjadi apabila
tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah lebih maupun kurang sehingga dapat
membahayakan kesehatan.

Keadaan kesehatan gizi seseorang tergantung pada kualitas dan kuantitas makanan
yang dikonsumsi. Kualitas makanan menunjukkan ketersediannya zat gizi antara makanan
yang satu dengan makanan yang lain yang diperlukan oleh tubuh, sedangkan kuantitas
makanan menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Apabila susunan
makanan memenuhi kebutuhan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, akan menghasilkan
keadaan gizi yang baik dan seimbang.

2.2 Gizi mempengaruhi kecerdasan anak

Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk menggabungkan informasi yang


didapat, serta kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi secara cepat dan efektif.
Kecerdasan seorang anak sangat ditentukan oleh bagaimana perkembangan dan pertumbuhan
otaknya saat dalam kandungan dan setelah kelahiran.

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas kecerdasan anak, gizi yang cukup dan
seimbang sangat berperan dalam pencapaian pertumbuhan badan yang optimal. Pertumbuhan
badan yang optimal mencakup pertumbuhan otak anak dan otak sangat menentukan
kecerdasan anak. Apabila gizi yang diberikan kurang maka akan berefek langsung maupun
tidak langsung terhadap kesehatan anak. Kekuarangan gizi yang berefek langsung akan
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan otak anak serta terganggunya
fungsi sistem neuron dari susunan saraf pusat. Sedangkan kekurangan gizi yang berefek tidak
langsung akan mengakibatkan anak tidak aktif, apatis, dan tidak mampu berkonsentrasi. Oleh
karena itu, pada keadaan gizi kurang, perkembangan kognitif anak terhambat dan aktivitas
tubuh menurun.

Survei kesehatan nasional 2005-2006 menunjukkan bahwa 18 juta balita Indonesia


menderita kurang gizi. Penyebab kekurangan gizi pada balita biasanya disebabkan oleh dua
hal, yaitu secara langsung melalui makanan dan penyakit infeksi. Sedangkan penyebab tidak
langsung melalui ketidakmampuan keluarga memenuhi kebutuhan pangan, pola pengasuhan
anak yang kurang baik, serta layanan kesehatan dan kesehatan lingkungan yang kurang baik
(Waluyo, 2010:80).

Orang tua berperan penting dalam pengawasan pola makan anak-anaknya. Makanan
yang diberikan sebaiknya memenuhi kecukupan energi dan zat-zat gizi yang seimbang.
Susunan hidangan diberikan sesuai dengan selera makan anak, porsi makan yang diberikan
harus sesuai kemampuannya dan makanan yang diberikan harus terbebas dari kotoran.

Para ahli menyebutkan bahwa kelompok makanan yang berguna untuk pembentukan,
pertumbuhan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh terdapat pada makanan yang mengandung zat
tenaga dan zat pengatur. Zat tenaga dapat diperoleh dari makanan yang mengandug
karbohidrat dan banyak ditemukan di makroni, ubi kayu, mie, kentang, jagung, beras, gula,
dan ubi jalar. Makanan yang mengandung protein banyak ditemukan di susu, keju, ikan,
daging, telur, ayam, tahu, dan tempe. Protein memegang peranan utuk pertumbuhan optimal
(Pamilu, 2009:39).

Kecerdasan anak sangat ditentukan oleh otaknya. Perkembangan dan kinerja otak anak
ditentukan oleh kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan. Untuk mencapai hal tersebut,
maka berikanlah buah-buahan kepada anak karena pada umumnya semua buah kaya akan
kalium, khususnya buah aprikot, avocad, jeruk, melon dan pisang. Kandungan kalium ini
sangat dibutuhkan oleh otak sebagai penghasil energi. Selain kalium, bahan untuk pemasok
energi pada otak adalah natrium yang terdapat hampir dalam setiap bahan makanan.
Kurangnya kalium pada otak akan berakibat mengurangi aliran arus listrik di dalam otak dan
mengurangi informasi yang diterima oleh otak sehingga berpengaruh terhadap belajar anak.
Kurangnya kalium secara drastis akan menimbulkan beberapa resiko seperti mengantuk,
pingsan, dan muntah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia, diantaranya
sebagai penentu kualitas kecerdasan anak. Kecukupan dan keseimbangan gizi sangat
diperlukan sejak dalam kandungan hingga usia lanjut, kebutuhan gizi yang baik
diperoleh dari zat gizi yang seimbang, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
air dan mineral.

Kecerdasan adalah kemampuan seseorang dalam menggabungkan informasi secara


cepat dan efektif. Kecerdasan anak sangat ditentukan oleh otaknya, perkembangan dan
kinerja otak anak ditentukan oleh kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan, untuk
mencapai hal tersebut maka berikanlah buah-buahan kepada anak karena pada umumnya
semua buah kaya akan kalium yang sangat dibutuhkan oleh otak sebagai penghasil
energi.
DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, Kusno. 2010. Memahami Gizi untuk Bayi dan Anak. Bandung : Puri Delco.

Wiboworini, Budiyanti. 2007. Gizi dan Kesehatan. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka.

Pamilu, Anik. 2009. Mengoptimalkan Keajaiban Otak Kanan dan Otak Kiri Anak.
Magelang : Pustaka Horizona.

Anda mungkin juga menyukai