PROPOSAL
SALSA NURFIRANI
PROPOSAL
Oleh :
SALSA NURFIRANI
O 121 18 227
Palu 2022
Menyetujui,
PembimbingUtama PembimbingAnggota
Dr. Ir.Hj. Ritha Rahayu MSi Dr. Ir. Suharno H. Syukur, M.P
NIP. 19600912 198601 2 001 NIP. 196006061989031001
Menyetujui,
Ketua Program Studi
Peternakan
Halaman
iii
SAMPUL .................................................................................................................
i SAMPUL DALAM ................................................................................................
ii HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................
iii DAFTAR
ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................
1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian ..........................................................................................
2
1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................................
2
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Efektivitas penyuluhan peternakan Berdasarkan jumlah ternak Di Desa
Pewunu kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi……………………..17
v
BAB 1 PENDAHULUAN
Usaha ternak sapi potong dapat di katakan berhasil apabila telah memberikan
hal ini dapat dilihat dari berkembangnya jumlah kepemilikan ternak, pertumbuhan
berat badan ternak dan tambahan pendapatan rumah tangga. Pengelolaan dan
pemeliharaan sapi potong adalah salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan
(tradisional), dimana ternak dilepas sepanjang hari, bulan, bahkan tahun, tanpa ada
kontrol dari pemiliknya. Sapi mendapat pakannya, baik dari segi kuantitas
suatu daerah. Jika, demikian akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap
pengembangan usaha peternakan sapi potong yang cukup luas,” Kata Agus
ternak sapi potong yang juga akan memenbeikan kontribusi besar terhadap
sapi di Kabupaten Sigi pada tahun 2013 sekitar 26 ekor dan meningkat menjadi
28.131 ribu ekor 2014. pada tahun 2015 ini Pembkab Sigi yakin populasi ternak
bantu penyuluhan yang tepat guna, sehingga sasaran dapat mendengar, melihatdan
sehingga para petugas penyuluhan harus memilih dan menentukan metode yang
tepat sesuai dengan situasi dan kondisi peternak, agar informasi yang di
pelajaran.
ternak sapi potong Di Desa Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupates Sigi
3
2.1 Efektivitas
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata efektif mempunyai arti efek,
pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil. Jadi, efektivitas adalah keaktifan,
tugas dengan sasaran yang dituju. Efektvitas padadasarnya menunjukan pada taraf
pada hasil yangdi capai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara
mencapai hasil yang di capai itu dengan membandingkan antara input dan
outputnya (Siagaan,2001).
sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari anggota serta
merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang di nyatakan, dan menunjukan
derajat kesesuaian antara tujuan yang di nyatakan dengan hasil yang dicapai.
3.membawa hasil
fungsi (operasi kegiatan program atau isi) dari pada suatu organisasi atau
(Kurniawan,2005).
sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan
bahwa efektivitas berarti kualitas dan kuantitas (output) barang dan jasa. Tingkat
efektivitas yang dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah
ditentukan dengan hai nyata yang telah di wujudkan. Namun, jika usaha atau hasil
pekerjaan dan tindakan yang di lakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan
tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan,maka hal itu dikatakan tidak efektif
Siagian (1978). Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif
a. Kejelasan tujuan yang hendak di capai, dan tujuan hal ini di maksudkan
supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan
tujuan yang hedak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya kebijakan
kegiatan operasional.
e. Penyususn program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu dijabrkan
apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka organisasi tersebut
penedakatan yang dapat digunakan, seperti yang dikemukakan oleh Martini dan
memperoleh sumber daya, baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan
kebuthan organisasai
mekanisme organisasi.
1. Produktivitas
3. Keputusan kerja
4. Kemampuan berlaba
1. Pencapaian tujuan
suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakain terjamin,
terdiri dari beberapa faktor yaitu kurun waku dan sasaran yang merupakan target
kongkrit.
2. Integrasi
3. Adaptasi
lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian
tenaga kerja
mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar
dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan .
penyuluhan dapat dipadang sebagai suatu bentuk pendiddkan untuk orang dewasa.
suluh yang berarti obor atau pelita memberi terang. Dengan penyuluhan diharpkan
meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan sudah tahu
dari yang tidak mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang
sebagai kegiatan penerangan,yang bersifat searah (one way) dan pasif. Tetapi,
penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan
yang dapat diamati oleh orang pihak lain, baik secara langsung (berupa: ucapan,
tindakan, bahasa tubuh dll). Maupun tidak langsung (melalui kinerja dan atau
hasil kerjanya). Dengan kata lain, kegiatan penyuluhan tidak berhenti pada
proses yang di lakukan secara terus menerus, sekuat tenaga dan pikiran, memakan
teknologi.
1. Pengumupulan data
2. Analisis keadaan.
3. Identifikasi masalah
antara keadaan. Yang ingin dicapai dengan yang sudah dicapai, dan
sebagainya.
4. Perumusan tujuan
tujuan yang hendak dicapai, ditinjau dari kemampuan sumber daya (biaya,
Tahap ini merupakan tahap pelaksaan dari rencana kerja yang telah
disusun. Masalah utama yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah
tepat, lokasi yang tepat, agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan
yang dilakukan.
kesejahteraan petani, dan juga dapat meningkatkan devisa Negara, sebagai ternak
sebagai lagnkah awal dapat mewujudkan peningkatan populasi ternak sapi potong
sakitar 24 bulan sudah dapat melahirkan dan sekitar umur 4,2 tahun
petani, peluang pasar cukup baik, nilai harga jual sapi potong setiap
sekitar perkebunan kelapa sawit, kelapa dan lahan kosong yang belum
efektif.
14
5. Usaha ternak sapi potong lokal agar berhsil, maka perlunya dukungan
dan tenaga kerja, utnuk mewujudkan popilasi ternak sapi potong lokal
survey. yaitu suatu cara penelitian untuk memperoleh data dan keterangan tentang
sesuatu yang diteliti dengan menggunakan sensus maupun sampel terhadap kinerja
suatu penelitian yang membahas tentang data yang akan di kumpulkan dari
faktafakta dan sifat-sifat suatu objek yang akan diteliti. Deskriptif kuantitatif
bertujuan
menggambarkan suatu objek yang akan diteliti. Penelitian kuantitatif menilai sifat
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peternak yang ada di Desa Pewunu
data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
sekunder.
Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi, dan data-data dari instansi lain
setelah semua data yang di perlukan guna memecahkan masalah yang di teliti
sudah diperoleh secara lengkap ketajaman dan ketetapan dalam pengunaan alat
kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang tidak dapat di abaikan begitu saja
dalam proses penelitian. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
Data yang di peroleh dari hasil kerja lapang selanjutnya dianalisis untuk
18
mencapai tujuan penelitian ini. Analisis yang akan di gunakan untuk menganalisis
data dengan teknik skoring atau sekala nilai dengan ketentuan (Sugiyono,2004).
pemeberian skor terbagi kedalam beberapa interval kelas (efektif, cukup efektif,
tidak efektf) dengan scoren untuk kriteria efektif 3 kurang efektif 2 dan tidak
efektif 1.
Interval=
Kategori;
1. 2,34-3,00 (Efektif)
Jumlah
peternakan