Anda di halaman 1dari 28

PENGAMBILAN SAMPEL SAYUR SAWI PUTIH DI PASAR

TRADISIONAL DI DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI SULAWESI SELATAN


JLN. DR RATUANGI NO.47 KELURAHAN BONTO BIRAENG KECAMATAN
MAMAJANG

OLEH :

NI’MA TIARA

105961104418

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
B LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG KERJA JUDUL :

Disetujui Oleh :

Pembimbing Lapang Pembimbing Utama

Ilyas SP. Dr. Jumiati.,S.P.,M.M.


NIDN : 0912087504

Mengetahui :

Ketua Jurusan Agribisnis


Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar
2021

Dr. SRI MARDIYATI.,S.P.,M.P


NIDN : 0921037003
KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur serta nikmat pada Allah SWT atas rahmat-Nya yang

melimpah, sehingga terselesaikannya kegiatan magang di Dinas Ketahanan Pangan, Provensi

Sulawesi Selatan

Laporan ini sengaja dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah praktik

kerja di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. Tujuan dibuatnya laporan

magang ini ialah untuk melaporkan segala sesuatu yang terdapat kaitannya dengan dunia kerja di

Dinas Ketahanan Pangan Provensi Sulawesi Selatan.

Dalam penyusunan laporan magang ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan

bimbingan dari berbagai pihak terkait. Maka saya ucapkan rasa hormat serta terima kasih kepada

seluruh pihak yang telah membantu.

Pihak – pihak yang ada berkaitan dengan laporan ini diantaranya sebagai berikut :

Ir. Hj. Endah Zuraedah MM Selaku kepala bidang

Ahmad sukri SP. Seksi kelembagaan keamanan pangan

Indrawati M.SP Seksi pengawasan keamanaan pangan

Dra hidayah mustafa Seksi kerjasama dan informasi keamanan pangan

Karyawan/karyawati serta staf Dinas Pertanian Holtikultura Provinsi yang secara tulus memberi

pengarahan selama magang.

Orang Tua serta teman – teman yang telah mendukung dan memotivasi.
Segala kebaikan yang diberikan seluruh pihak, dimana telah di sebutkan tadi. Maka saya dapat

menyelesaikan laporan magang ini dengan sebaik – baiknya dan semaksimal mungkin. Laporan

magang ini memang masih jauh dari kata kesempurnaan, tapi saya telah berusaha sebaik

mungkin, sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, Maret 2021

NI’MA TIARA
105961104418
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................

HALAMAN JUDUL......................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................v

DAFTAR TABEL..........................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

Latar Belakang ....................................................................................1

Tujuan .................................................................................................2

Manfaat................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................4

Sejarah Tanaman Sawi Putih ..............................................................4

BAB III METODE KERJA MAGANG.......................................................5

3 Waktu dan Tempat .......................................................................................5

Metode Magang...................................................................................8

Prosedur pengambilan sampel ............................................................8

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG................................9


Profil Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Makassar.............................13

Visi Misi .............................................................................................13

Struktur Organisasi..............................................................................13

Tugas Dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan.......................................13

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................15

Hasil ....................................................................................................15

Pembahasan..........................................................................................15

BAB VI PENUTUP........................................................................................16

Kesimpulan..........................................................................................18

Saran ...................................................................................................18

Lampiran 2. Foto – foto kegiatan Magang.......................................................20


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-


bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian
organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang
aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta tidak merusak lingkungan. (Deptan
2002).

Di Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang


banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Sehingga ditinjau dari
aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan bisnis sayuran. Diantara
tanaman-tanaman yang mudah dibudidayakan salah satunya adalah sawi putih, karena
sawi putih sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan
memanfaatkannya.

Tanaman sawi (Brassica rapa L .) merupakan salah satu tanaman sayur yang


sangat mudah dikembangkan baik pada daerah dingin maupun panas, yaitu pada
ketinggian 500–1200m diatas pemukaan laut. Tanaman tersebut dapat ditanam setiap
tahun, karena tergolong dalam tanaman yang toleran terhadap suhu tinggi dan akan lebih
baik lagi jika di tanam dalam keadaan tanah yang gembur, kaya dengan bahan organik,
dan drainase yang baik dengan drajat keasaman (pH) 6-7.

Selain itu, ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan
aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di
Indonesia. Kelayakan pengembangan budidaya sawi antara lain ditunjukkan oleh adanya
keunggulan komparatif kondisi wilayah tropis Indonesia yang sangat cocok untuk
komoditas tersebut, Di samping itu, umur panen sawi relatif pendek dan hasilnya
memberikan keuntungan yang memadai.

Keuntungan yang didapat apabila budidaya tanaman sawi putih organik dari data
BEP dengan harga 8000/kg adalah Rp.2.190.067 dengan luas lahan sebesar 2000 m 2.
Selain itu tanaman ini merupakan komoditas tanaman hortikultura yang banyak digemari
oleh masyarakat karena memilki rasa yang paling enak dibanding jenis sawi yang lain
dan mudah didapat. Setiap 100 g bahan segar sawi mengandung 2,3 g protein, 4,0 g
karbohidrat, 0,3 g lemak, 220 mg Ca, 38 mg P, 2,9 mg Fe, 1.940 mg vitamin A, 0,09 mg
vitamin B serta 102 mg vitamin C (Haryanto et al., 2007).

Tanaman sawi yang berkualitas baik dapat diperoleh dengan berbagai cara,
misalnya dengan pemberian pupuk dan pestisida yang ramah terhadap lingkungan dan
tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut Hadisuwito (2012), kelebihan pupuk
organik adalah mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi jumlahnya
sedikit, dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah menjadi gembur, memiliki
daya simpan air ( water holding capasity) yang tinggi, tanaman lebih tahan terhadap
serangan penyakit, meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan,
memiliki residual effectyang positif, sehingga tanaman yang ditanam pada musim
berikutnya tetap bagus pertumbuhan dan produktivitasnya, dan kelebihan dari tanaman
sawi putih yang di tanam secara organik memiliki nilai jual tinggi dan baik untuk
kesehatan karena mengandung kandungan gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan
tanaman sawi yang di tanam secara anorganik.

B. Tujuan

Kegiatan magang bertujuan untuk memberi bekal dan pengalaman kepada


mahasiswa agar mampu melakukan usaha pertanian berkelanjutan yang meliputi aspek:

1. Untuk mengetahui dan mempelajari mengenai ketersediaan dan kerawangan pangan


segar asal tumbuhan yang di lakukan di bidang kerawagaan pangan pada Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan

2. Untuk mengetahui dan mempelajari mengenai keamanan pangan segar Asal Tumbuhan
(PSAT)yang di lakukan oleh bidang keamanan pangan pada Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Sulawesi Selatan

3. Untuk Mengetahui dan mempelajari mengenai pengawasanmutu dan keamaan pangan


segar asal timbuhan oleh bidang UPT Pengawasan Mutu Dan Keamanan Pangan Pada
Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan

4. menumbuhkan mental/jiwa wirausaha, rasa percaya diri, tangguh, kreatif, inovatif,


dinamis, disiplin, dan bertanggungjawab.

C. Manfaat

Kegiatan magang di harapkan memberikan manfaat bagi mahasiswa berupa:

1. Bagi Mahasiswa mampu menambah ilmu pengetahuan serta keterampilan dalam


melakukan pengambilan sampel untuk melakukan pengujian pada bahan pangan segar
yang terdapat kandungan formalin serta menganalisis mutu dan menganalisis mutu akan
ketersediaan dan kerawanan pangan yang terdapat di provensi sulawesi selatan

2. Bagi inatanai yaitu mampu membantu dalam mengerjakan tugas dan fungsi dinas
ketahanan pangan provensi sulawesi selatan dalam melakukan pengawasan dan analisa
mutu serta mengimput dan mengelola data ketersedian pangan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah tanaman sawi putih

Petsai merupakan tanaman sayuran daun dari keluarga cruciferae yang memiliki
nilai ekonomis tinggi dan cocok untuk di kembangkan di daerah sub tropis maupun
tropis,petsai di duga berasal dari tiongkok (cina) dan asia Timur,tanaman ini telah di
budidayakan sejak tahun 2.500 yang lalu,kemudian menyebar ke fiifina dan indonesia.

Klasifikasi tanaman sawih putih

Menurut klasifikasi tanaman tumbuhan petsai termasuk kedalam :

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Sub kelas : Dicotlyledonge

Ordo : Papavorales

Famili : Cruicifarae atau Brassicacae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica cinensis L. Atau B. Campetris var chinensis

Tanaman sawi putih termasuk tanaman sayuran cruciferge (kubis-kubisan) yang


memiliki ciri daun dan bunga yang terbentuk vas kembang, crucifarae berbunga
sempurna dengan enam benang sari yang terdapat dalam dua lingkaran, Empat benang
sari dalam lingkaran dalam sisa nya dalam lingkaran luar, sayuran crucifarae atau
Brasicacaemeliputi beberapa genus diantara nya ialah kubis (kol) petsai (sawi putih) sawi
dan lobak. (Sunarjono 2007)
BAB III

METODE KERJA MAGANG

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Pelaksanaan magang di laksanakan dalam waktu satu bulan yaitu pada tanggal 3
Maret Sampai Dengan 10 April 2021, tiap hari senin-jumat, pada pukul 09-00 WITA di
Dinas Ketahanan Pangan Privinsi Sulawesi Selatan, Bagian keamanan pangan

B. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang di gu akan pada saat pengambilan sampel yaitu, Kaos
Tangan, Aliminium Foil, Plastik Seal

C. PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN


Mekanisasi pengambilan sampel pangan segar asal tumbuhan yang terbagi
menjadi enam tahapan yaitu persiapan survey pasar pengambilan
sampel,pencatatan,mengkomposisikan dan pengebasan atau penglebalan adapun
penjelasanterkait tahapan pengambilan sampel pangan segar asal tumbuhan yaitu :

1. Persiapan merupakan proses awal dari pengambilan sampel pangan asal tumbuhan
yait, menetapkan tempat pengambilan sampel yaitu setelah menetapkan jenis
komoditas sampel lalu membeli perlengkapan pengambilan sampel kemudian
menghubungi lab uji untuk di lakukan pengujian.

2. Survey pasar merupakan proses mensurvey jumlah pedagang dan komoditas yang
banyak yang di jual di pasar tersebut, menetapkan sampling pedagang komoditas.

3. Pengambilan sampel proses ini mengambil sampel berdasarkan metode yang telah di
tentukan kemudian di lakukan penimbangan sampel sebanyak ½- 1kg dengan
memasukan ke dalam plastis seal

4. Pencatatan di lakukan pada saat pengambilan sampel pangan asal tumbuhan dengan
mencatat nama pasar, nama sampel, dan berat sampel

5. Mengkopositkan merupakan poses pengabungan sampel yang sama dari seluruh


sampel dari pedagang. Memili dan menimbang sampel sebanyak 1-2 kg

6. Pengemasan dan pelabelan merupakan proses trakhir dari proses pengambilan


sampel pangan asal tumbuhan yaitu dengan membungkus dengan aliminium foil
yang kemudian siap untuk di uji formlin.
D. METODE MAGANG

Metode Magang Pada Dinas ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan adalah
sebagai berikut :

a. Observasi dan pengamatan metode ini di lakukan dengan melihat dan mengamati
langsung serta ikut dalam kegiatan yang di lakukan di Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Sulawesi Selatan, Bagian keamanan pangan

b. Diskusi Metode di lakukan dengan melakukan diskusi terhadap hal-hal yang


berhubungan dengan Dinas ketahanan Pangan yang akan di lakukan pengambilan
sampel secara langsung, pengujian formalin dan tata cara pengambilan sampel secara
langsung, dan pengujian formalin dan tata cara pengemasan pada sayur sawi putih
yang di laksaan di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi sulawesi Selatan, Di Bidang
Ketahanan Pangan

c. Analisis Data Hasil data pengamatan dan pengujian akan di lakukan analisis data
dengan mencantumkan data-data hasil pengujian dan pengamatan.
BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

A. Profil Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Makassar

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan terletak di kelurahan Bonto


Biraeng, Kecematan Mamajang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi selatan dan berkantor
pusat di jalan DR Ratulangi NO. 47. Dinas ketahanan Pangan,tanaman Pangan Provinsi
Sulawesi Selatan melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang pangan dan pemerintahan
di bidang pertanian. Dalam Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan,Tanaman
Pangan Provinsi Sulawesi Selatan Terdiri atas Kepala Dinas, Sekertariat, Bidang
ketersediaan , dan kerawanan pangan, Bidang, Distribusi dan Candangan Pangan, Bidang
Komsumsi Dan Penganekaragaman Pangan, dan Bidang Keamanan Pangan Serta UPT-
Balai Pengawasa Mutu Dan Keamanan Pangan.

B. MISI VISI

VISI

1. Sulawesi selatan yang inovatif, produktif, kompotitif, insklusif, dan berkarakter

MISI

1. Dari dinas ketahanan pangan provinsi sulawesi selatan yaitu pemerintah yang
berorientasi melayani, inovatif, dan berkarakter, peningkatan infrastruktur yang
berkualitas dan aksesibel. Pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang
produktif. Pembangunan manusia yang kompotitif dan insklusif, serta peningkatan
produktifitas dan daya saing produk sumber day alam yang berkelanjutan.
C. STRUKTUR ORGANISAS

KEPALA DINAS

SEKRETARIS DINAS

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

KASUBAG KSUBAG KASUBAG


PROGRAM UMUM, KEUANGAN
KEPEGAWAIAN
DAN HUKUM

KABID KABID DISTRIBUSI KABID KABID KEAMANAN


KETERSEDIAAN, DAN ADANGAN KOMSUMSI DAN PANGAN
DAN PANGAN KEANEKARAGAM
KERAWANAN AN PANGAN
PANGAN
UPT

D. TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN

Tugas dan fungsi dari dinas ketahanan pangan provinsi sulawesi selatan pada
bidang keamanan pangan memiliki fungsi yaitu:

1. Bidang keamanan pangan berfungsi menjamin tersedianya pangan segar yang aman
uantuk di komsumsi agar masyarakat terhindar dari pangan yang terkontaminasi oleh
cemaran biologis, kimi maupun cemaran fisik, sehingga akan mendukung
terjaminnya pertumbuhan atau perkembangan kesehatan dan kecer dasan manusia

2. Menyelenggarakan kegiatan keamanan pangan mulai dari tahap produksi ( budidaya


pemanenan, pengolahan, penyimpanan, distribusi, peredaran hingga sampai ketangan
konsumen dengan tujuan agar masyarakat terlindungi untuk megomsusmsi pangan
yang aman bagi kesehayan dan keselamatan jiwa

Adapun seksei yng terdapat pada bidang keamanan pagan yaitu:

1. Seksi kelembagaan keamnan pangan memiliki tugas yaitu kordinasi


kelembangaaan keamnanpangan segar baik dengan instansi terkait diantaranya
balai POM, dinas TPH .Bun, dinas peternakan, dinas perikanan, dinas kesehatan,
dinas perdagangan, balai karantina universitas yayayasan lembaga konsumen
indonesia(YLKI) dan peningkatan kapasitas SDM petugas pelaku usaha
kelompok tani atau wanita tani, karang taruna, mahasiswa, PKK, majelis ta’lim,
UKM terkait kemnan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) melalui bimbingan
teknis (BIMTEK), pelatihan dan worshoop

2. Seksi pegawasan keamanan pangan memiliki tugas yaitu pengawsan dan


pemantauaan keamanan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) di peredaran (pasar
tradisional dan moderen). Melakukan pengawsan keamanan pangan terpadu
bersama tim jaringan keamanan pangan (JKP)dan melakukan kordinasi dengan
lembaga pemerintahan dan non pemerintahan dalam rangka pengawasan
keamanan pangan.

3. Seksi kerja sama dan informasi keamanan pangan memiliki tugas yaitu
melakukan sosialisasi keamanan pangan , melakukan pengembangan kerja sama
pangan dengan pelaku usaha dan organisasi perangkat daerah, melakukan
penyiapan bahan komunikasi, informasi dan edukasi keamanan pangan,
melakukan kordinasi dan konsultan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang dilakukan
promosi keamanan pangan melalui pembuatan leaflet foster, banner dan media
eletronik.
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Kegiatan yang kami lakukan di dinas ketahanan pangan provinsi sulawesi selatan
adalah pengambilan sampel pangan segar untuk mengetahui apakah tanaman pangan
yang di jual di pasar tidak mengandung formalin

B. PEMBAHASAN

kegiatan yang di lakukan di Dinas ketahanan pangan, provinsi sulawesi selatan yaitu
melakukan pengambilan sampel terhadap keamanan pangan segar untuk menguji apakah
sampel yang di ambil layak untuk di komsumsi
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi
Selatan yaitu, Mengetahui Prosedur Pengambilan Sampel Pangan Segar Asal Tumbuhan
agar aman dan layak untuk di komsumsi pengujian keamanan pangan pangan segar asal
tumbuhan terdiri dari pengujian formalin dan pengemasan pada sayuran .

B. .Saran Berdasarkan Kegiatan Magang yang telah di lakukan di Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di jalan Dr. Ratulangi Kecematan Mamajang
yaitu, Pengambilan sampel di pasar agar setiap komoditi mengambil sampel lebih dari 3
tempat pengambilan sampel di setiap pasar.
LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai