Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL TUGAS AKHIR

EVALUASI DAMPAK PENYULUHAN BUDIDAYA PADI DENGAN PEMUPUKAN


BERIMBANG DI DESA SUNGAI KARIAS KECAMATAN AMUNTAI TENGAH
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

Diajukan oleh:

Muhamad Gufran
03.01.21.0226

Kepada
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal : Evaluasi Dampak Penyuluhan Budidaya Padi Dengan


ggPemupukan Berimbang Di Desa Sungai Karias
Kecamatan ggAmuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai
Utara
Nama : Muhamad Gufran
Nirem : 03.01.21. 0226
Program Studi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Jurusan : Pertanian

Menyetujui:
Pembimbing 1 Pembimbing 2

Budi Wijayanto, S.TP. M.Sc. Ir. Sumaryanto, MM.


NIP. 19760703 201101 1 003 NIP. 19601117 198603N1 002

Mengetahui:
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pertanian, Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan,

Dr. Endah Puspitojati, S.TP, MP. Sukadi, S.ST, M.Si.


NIP. 19810228 200501 2 003 NIP. 19840714 200604 1 001
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................6
C. Batasan Masalah.........................................................................6
D. Tujuan.........................................................................................6
E. Manfaat.......................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................8
A. Landasan Teori...........................................................................8
B. Kerangka Berpikir....................................................................13
C. Definisi Operasional.................................................................14
D. Hipotesis...................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................15
A. Waktu dan Tempat....................................................................15
B. Populasi dan Sampel.................................................................15
C. Metode Pengumpulan Data.......................................................15
D. Teknik Analisis Data................................................................16
E. Jadwal Penelitian......................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20
LAMPIRAN................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memerlukan petani sebagai pelaksana utama pembangunan

pertanian. Mayoritas petani kecil hanya mempunyai lahan sebagai modal yang

terbatas, keterampilan dan pengetahuan petani juga masih dalam kategori kurang.

Hal ini menjadi faktor bahwa petani kecil memerlukan sebuah penyuluhan

pertanian yang menjadi upaya dalam bidang pendidikan untuk menambah

pengetahuan dan keterampilan petani agar bisa meningkatkan keberhasilan

pembangunan sebuah pertanian dalam aspek produktivitas. Melalui teknologi baru

yang dikenalkan dalam penyuluhan pertanian diharapkan mampu mempengaruhi

eningkatan usahatani sebagai pelaksana dalam pembangunan pertanian.

Upaya untuk menanggulangi masalah kritis yang berkaitan dengan pertanian

juga memerlukan penyuluhan pertanian sebagai salah satu solusi. Pelaksanaan

penyuluhan pertanian menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan untuk

meningkatkan produktivitas pertanian terutama pada lokasi yang kurang memiliki

potensi sebagai lokasi pertanian yang dapat menghasilkan tanaman pangan

seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Demi kesejahteraan

keluarga petani untuk peningkatan produktivitas dan pendapatan maka

penyuluhan pertanian perlu dilaksanakan (ILYAS, 2015).

Kecamatan Amuntai Tengah termasuk kecamatan dalam kategori kurang

memiliki potensi dalam hal produksi tanaman terutama padi karena rata-rata
kondisi geografis daerahnya yang berupa rawa. Musim kemarau untuk penduduk

bisa bertani hanya datang satu kali dalam setahun. Maka dari itu pertanian yang

dilakukan harus dilaksanakan semaksimal mungkin pada musim tersebut sehingga

mampu mencapai target hasil pertanian yang paling tinggi. Berdasarkan hal

demikian, maka metode penyuluhan pertanian efektif sangat diperlukan sehingga

dapat mencapai target tersebut. Penyuluhan pertanian dapat di artikan sebagai

pendidikan yang bersifat nonformal dari anggota kelompok tani yang memiliki

tujuanuntuk meningkatkan pendapatan petani.

Salah satu materi yang perlu diberikan penyuluh pertanian terhadap petani

adalah tentang pemberian pupuk yang baik. Salah satunya adalah pemupukan

secara berimbang yang dapat diartikan secara umum merupakan cara pemupukan

secara lengkap (Urea, TSP/SP-36, KCl) tanpa menghilangkan unsur hara mikro

yang dibutuhkan tanaman. Unsur hara mikro (mikro esensial) hanya sedikit

diperlukan tumbuhan akan tetapi memiliki peran penting dalam proses fisiologis

dan metabolisme tanaman sebagai faktor penunjang produksi tanaman.

Penggunaan pupuk yang kurang berimbang akan mengakibatkan hasil mutu yang

tidak baik dan produktivitas menurun. Untuk menghindari hal tersebut perlu

dilakukan upaya buat mendorong petani memakai pupuk secara berimbang. Pupuk

harus diberikan dengan mempertimbangkan jenis pupuk yang digunakan dan yang

dibutuhkan tanaman, seberapa banyak pupuk yang digunakan dalam pemupukan,

cara yang benar dalam pemberian dan tempat yang tepat untuk meletakkan pupuk

agar pupuk berfungsi secara efektif dan maksimal sehingga bermanfaat untuk

tanaman padi.
Sesuai pemaparan tadi, maka dibutuhkan metode penyuluhan yang sangat

efektif sehingga dapat diterima petani untuk selanjutnya di aplikasikan dalam

pertanian. Potensi yang dimiliki juga harus terus diasah untuk mendapatkan

kualitas yang lebih maksimal lagi. Untuk itu, dibutuhkan suatu penelitian tentang

evaluasi dampak penyuluhan budidaya padi dengan pemupukan berimbang Di

Desa Sungai Karias Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara.

B.Rumusan Masalah

1. Kurangnya pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang

menyebabkan petani kecil di Desa Sungai Karias Kecamatan Amuntai

Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara yang lebih memilih pertanian

konvensional sehingga hasil produktivitas pertanaian kurang maksimal.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini menggunakan batasan masalah sebagai berikut:

- Petani responden merupakan anggota kelompok tani di wilayah Desa

Sungai Karias Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara

- Pemupukan Seimbang menggunakan pupuk Urea, TSP/SP-36, KCl dengan

tidak menghilangkan kebutuhan unsur hara mikro

D. Tujuan

1. Untuk mengetahui evaluasi dampak penyuluhan budidaya padi dengan

pemupukan berimbang Di Desa Sungai Karias Kecamatan Amuntai

Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara berhubungan dengan

pengetahuan petani dan peningkatan hasil produksi.


E.Manfaat

Manfaat dari penelitian evaluasi dampak penyuluhan budidaya padi dengan

pemupukan berimbang Di Desa Sungai Karias Kecamatan Amuntai Tengah

Kabupaten Hulu Sungai Utara:

1. Bagi petani diharapkan dapat merealisasikan penggunaan pemupukan

berimbang guna meningkatan produktivitas pertanian.

2. Bagi penyuluh diharapkan menjadi bahan untuk pertimbangan dan

evaluasi dalam meningkatkan program penyuluhan.

3. Bagi mahasiswa dapat:

a. Untuk mengetahui dampak evaluasi pelaksana penyuluhan pertanian

tentang pemupukan berimbang

b. Menaikkan tingkat kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam

menyusun laporan hasil dari evaluasi


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Evaluasi Dampak Penyuluhan Pertanian

a. Menentukan Tujuan Evaluasi Dampak Penyuluhan Pertanian

Evaluasi secara umum memiliki arti yaitu penilaian sebagai sebab akibat

dari hasil sebuah program seperti kegiatan apakah menciptakan perubahan pada

kelompok sasaran dalam kehidupan yang dijalani. Dari pelaksanaan evaluasi dapat

dilihat efektivitas sebuah program yang dilakukan telah mendapatkan hasil yang

maksimal atau malah tidak berpengaruh atau tidak efektif sama sekali. Evaluasi

seringkali dilakukan setelah kegiatan berakhir dan terkadang memiliki jangka

waktu sebagai jeda setelah kegiatan dilaksanakan.

Evaluasi dampak sebuah kegiatan memiliki tujuan untuk mengetahui dan

menganalisis apakah semua metode yang digunakan telah sesuai dengan yang

direncanakan dan kesesuaian dengan jadwal kegiatan yang telah di buat serta

pencapaian dari kegiatan apakah sudah sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Tiga hal yang menyebabkan evaluasi dampak perlu dilakukan, yana pertama dasar

perencanaan yang kurang ataupun tidak lengkap. Kedua biaya program yang

dilaksanakan tidak sedikit dan yang terakhir adanya masalah sosial yang terjadi.

Kegiatan evaluasi tidak bisa terlepas dari tujuan awal dilakukan kegiatan maka

dari itu sebelum memulai evaluasi harus terlebih dahulu merumuskan tujuan

dengan jelas dan rinci operasional kegiatan yang dilakukan. Kegiatan evaluasi
dampak dapat dibagi beberapa kategori tujuan atau sasaran evaluasi sebagai

berikut:

1) Bagi perencana

• Mengidentifikasi metode yang paling efektif dari perangkat program yang

berdampak paling terlihat untuk mencapai sasaran dan tujuan kegiatan.

• Mengetahui manfaat, efektivitas, efisiensi dan relevan dari program yang

dilkasanakan.

2) Bagi pengelola kegiatan

• Menyempurnakan atau memperbaiki (to fine-tune) pelaksanaan.dari segi

perencanaan

kegiatan evaluasi pada umumnya hanya evaluasi sumatif, bertujuan untuk

mengetahui penyimpangan dalam pelaksanaan program dan seberapa jauh

tercapainya tujuan program yang diharapkan.

2. Memilih Metode Evaluasi


Setelah tujuan pelaksanaan kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian

ditentukan, maka selanjutnya menentukan teknik/metoda evaluasi yang akan

digunakan untuk pengumpulan data evaluasi. Metode yang sering digunakan

dalam evaluasi adalah metode survey, melalui metode survei diharapkan mampu

menghasilkan fakta dan data yang dapat menggambarkan keadaan secara sebenar-

benarnya.

Dalam pelaksanaan dengan metode survei bisa dilakukan dengan

menggunakan wawancara secara langsung menggunakan kuisioner/angket

terstruktur untuk memperoleh data kuantitatif dan atau menggunakan kuisioner


terbuka untuk data kualitatif, angket/ kuisioner dijawab oleh petani, melakukan

pengamatan langsung (observasi) untuk mengetahui pekerjaan petani. Menurut

Setiawati dan Sujono (2017) langkah-langkah dalam memilih metode evaluasi

adalah sebagai berikut :

a. Kumpulkan semua dokumen, laporan tahunan BP3K, Programma BP3K,

laporan kegiatan penyuluhan, alat tulis, dan lain-lain.

b. Cermati tujuan evaluasi yang telah Saudara susun, dengan melihat tujuan ini

akan diketahui sasaran (populasi, sampel), lokasi, macam kegiatan, dan

sebagainya.

c. Berdasarkan tujuan tersebut disinkronkan dengan cara pengambilan data,

populasi, sampel, waktu, lokasi dan sebagainya.

d. Buatlah urutan macam metode evaluasi, lakukan sinkronisasi dengan tujuan

yang telah Saudara susun.

e. Pertimbangkan waktu, tenaga, biaya, keakuratan data, dan sebagainya untuk

membuat atau menentukan metode evaluasi.

3. Mempersiapkan Instrumen/Perangkat Evaluasi

Langkah-langkah dalam mempersiapkan instrumen evaluasi menurut

Setiawati dan Sujono (2017) adalah:

a. Kumpulkan informasi yang dibutuhkan, hal ini akan menuntun Saudara lebih

fokus pada materi. Perhatikan tujuan yang Saudara rumuskan sebagai hal

penting dalam menyusun kuisioner.

b. Buatlah profil, kisi-kisi, indikator, susunlah item pertanyaan/pernyataan.

c. Tentukan skala penilaian.


d. Susun format dengan jelas dan ringkas untuk mempermudah petani untuk

membaca dan menjawab.

e. Item disusun dengan diselingi pertanyaan/pernyataan negatif. Item yang

disusun tidak memberikan pertanyaan/pernyataan ganda.

4. Menetapkan Hasil Evaluasi


Menurut Setiawati dan Sujono (2017) beberapa langkah dalam menganalisis

data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan evaluasi adalah:

a. Kumpulkan hasil analisis dan semua data pendukung, termasuk literatur atau

sumber informasi lainnya.

b. Data kualitatif yang didapatkan selama evaluasi sangat penting untuk memberi

kelengkapan informasi dari data yang dianalisis (kuantitatif).

c. Berikan pointer hasil analisi yang didukung dengan data lain sesuai dengan

tujuan yang telah dirumuskan.

d. Sinkronisasikan hasil analisis dengan tujuan yang telah disusun.

e. Pertimbangkan hasil evaluasi dengan tiga aspek, yaitu aspek teoritis, aspek

empiris, dan implikasi hasil.

f. Persiapkan argumentasi hasil yang diperoleh yang didukung ketiga aspek

tersebut (menggunakan tinjauan pustaka).

5. Materi Penyuluhan Budidaya Padi Dengan Pemupukan Berimbang

Pemupukan berimbang merupakan pemupukan yang secara lengkap yaitu

(Urea, TSP/SP- 36, KCl) dengan memperhatikan unsur hara mikro. Unsur hara

mikro mempunyai peranan penting dalam metabolisme (terutama unsur hara

mikro esensial) meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit dan proses fisiologis
tanaman yang memiliki pengaruh terhadap hasil produksi tanaman. Peningkatkan

efisiensi hasil pertanian tidak lepas dari upaya pemupukan, dengan demikian

pemupukan N, P dan K yang berimbang perlu dilakukan (Syofjan & Ardiansyah,

2014).

Pupuk yang tidak berimbang menjadi penyebab penurunan mutu hasil dan

produktivitas. Maka dari itu dilakukan upaya untuk memotivasi petani

menggunakan pupuk berimbang. Pemberian pupuk harus mempertimbangkan

dosis, cara, waktu, jenis dan lokasinya. Petani harus memiliki pengetahuan

bagaimana dosis pemupukan, cara pemberian, kapan melakukan pemupukan, jenis

pupuk yang dibutuhkan tanaman dan lokasi pemberiannya agar pupuk diberikan

secara maksimal dan optimal bermanfaat bagi tanaman (Yahya, 2018).


B. Kerangka Berpikir

PENYULUHAN PERTANIAN
Materi : Pemupukan Berimbang

PERSIAPAN PENYULUHAN PERTANIAN


Makalah dan PPT
Anggota Kelompok Tani Desa Sungai Karias

KEGIATAN PENYULUHAN
PERTANIAN

Dampak yang diukur:


Peningkatan pengetahuan petani
Peningkatan produktivitas panen padi

Melalui Tes Kuesioner dan Wawancara

Analisis Korelasi dengan SPSS

KEGAGALAN PENYULUHAN
KEBERHASILAN PENYULUHAN
PERTANIAN
PERTANIAN
Tidak ada perubahan pengetahuan
Perubahan pengetahuan petani
petani
Peningkatan Produktivitas
Penurunan produktivitas

Evaluasi Dampak Penyuluhan

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDUKUNG PERTANIAN


C. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengetahuan Petani Tentang Pemupukan Berimbang


Pemupukan berimbang adalah pemupukan yang secara lengkap yaitu (Urea,
TSP/SP- 36, KCl) dengan memperhatikan unsur hara mikro. Pada penelitian
ini pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang diukur serta diuji
menggunakan kuesioner atau angket.
2. Produktivitas Pertanian
Produktivitas pertanian adalah tingkatan hasil yang diperoleh dari pertanian.
Pada penelitian ini produktivas pertanian setelah dilakukan penyuluhan
tentang pemupukan berimbang di dapatkan dari wawancara kepada anggota
kelompok tani yang telah menerapkan pemupukan berimbang.
3. Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Evaluasi penyuluhan pertanian adalah kegiatan untuk menilai perubahan
kelompok tani yang menjadi sasaran dari adanya program/proyek penyuluhan
pertanian sehingga dapat diketahui apakah proyek itu efektif dan berdampak
atau tidak. Pada penelitian ini evaluasi penyuluhan pertanian di uji
menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 25 untuk mengukur korelasi atau
hubungan antar variabel.

D. Hipotesis

1. Hipotesis sementara peneliti menduga pengetahuan kelompok tani tentang


pemupukan berimbang masih termasuk kategori rendah karena dampak dari
pelaksanaan penyuluhan pertanian yang kurang maksimal.
2. Hipotesis sementara peneliti menduga hasil produktivitas pertanian yang
diperoleh petani masih kurang maksimal karena kurangnya pemahaman petani
tentang pemupukan berimbang saat penyuluhan pertanian sehingga
menyebabkan masalah pada saat menggunakan pemupukan berimbang di
lapangan.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian evaluasi dampak penyuluhan budidaya padi dengan pemupukan

berimbang ini dilaksanakan pada bulan September 2022 sampai dengan Februari

2023 di Desa Sungai Karias Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai

Utara

B.Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan objek penelitian adalah

semua anggota kelompok di wilayah Desa Sungai Karias Kecamatan Amuntai

Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sampel pada penelitian ini bagian dari

populasi merupakan kelompok kecil yang di amati sehingga memiliki

karakteristik dan sifat sama Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah metode Non Probabability Sampling yaitu Purposive

Sampling dengan pertimbangan usia dan jenjang Pendidikan. Sampel dalam hal

ini adalah anggota kelompok petani sebanyak 20 orang.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati secara

langsung ke lapangan atau lokasi pertanian, dengan melihat bagaimana keadaan

sebenarnya dilokasi pertanian, dalam penelitian ini peneliti mengobservasi


kondisi tanah pertanian dan kebutuhan tanaman agar dapat menjadi acuan materi

pemupukan berimbang sebagai bahan penyuluhan pertanian.

2. Kuesioner

Intrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner

berisi daftar pertanyaan/pernyataan yang diajukan secara langsung langsung

kepada responden anggota kelompok tani sebelum dan sesudah dilaksanakan

penyuluhan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan petani. Kuesioner

dalam penelitian ini menggunakan skala Likert 4 indikator (STS, TS, S, SS).

Sebelum diberikan kepada petani kuesioner terlebih dahulu di uji validitas dan

reliabilitas kepada 30 responden (Sugiono, 2009) untuk mengetahui kevalid an

dan konsistensi soal yang digunakan. Uji validitas dan reliabilitas pada

penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 25.

3. Wawancara

Wawancara adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada

petani/anggota kelompok tani yang telah menerapkan pemupukan berimbang,

hal ini dilakukan untuk mendapatkan perbandingan hasil produksi padi dari

sesudah dan sebelum menggunakan pemupukan berimbang.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data-

data dari sumber penelitian terdahulu,foto dan administrasai yang diperlukan

sesuai dengan penelitian.

D. Teknik Analisis Data

1. Analisis Skala Likert


Penelitian ini menggunakan Skala likert 4 indikator pada semua

instrument yang digunakan baik itu pernyataan pada angket (Sangat Tidak

Setuju, Tidak Setuju, Setuju, Sangat Setuju) maupun pertanyaan pada

wawancara (Sangat Meningkat, Meningkat, Tidak Meningkat dan Menurun)

dengan interval kelas sebesar 10 diperoleh dari rumus:

skor tertinggi−skor terendah 40−10


Interval kelas = = = 10
jumlah skala 3

Maka diperoleh kriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Kriteria penilaian

No Skor Kriteria

1 30-40 Tinggi

2 20-29 Sedang

3 10-19 Rendah

Untuk mengukur efektivitas penyuluhan pada aspek peningkatan

pengetahuan dan peningkatan produktivitas. Cara menghitung rata- rata skor

dirumuskan sebagai berikut:

∑s
x̅= ∑f

Keterangan : x̅ = rata- rata skor

f = frekuensi

s = skor

2. Analisis Korelasi

Analisis korelasi pada penelitian ini menggunakan koefisien korelasi

Pearson, dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel


(peningkatan pengetahuan petani setelah dilakukan penyuluhan pertanian

dengan usia dan jenjang pendidikan), agar korelasi semakin mendekati

sempurna atau memiliki hubungan erat. Sementara nilai positif dan negatif

menunjukkan arah hubungan. Arah hubungan dari analisis korelasi digunakan

untuk menjabarkan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Pengujian hipotesis korelasi pada penelitian ini dilakukan menggunakan

aplikasi IBM SPSS Statistics 25. Jika hasil angka korelasi antara -1 positif

menandakan bahwa pola hubungan searah. Sedangkan, arah hubungan yang

negatif menandakan bahwa pola hubungan tidak searah (Muh. Abdillah

Maulana, Arifuddin, Maryam, 2017).


E.Jadwal Penelitian

Bulan
No. Kegiatan Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Proposal

2. Seminar Proposal

3. Pengambilan Data

4. Konsultasi Tugas Akhir

5. Analisis Data

6. Penyuluhan Pertanian

7. Seminar Hasil

8. Penyusunan Stugas Akhir

9. Ujian Tugas Akhir

10. Perbaikan Tugas Akhir

19
DAFTAR PUSTAKA

ILYAS, M. (2015). Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Padi Sawah


Terhadap Kelompok Tani Di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng
Kabupaten Bantaeng (Nomor 105960083711). UNIVERSITAS
MUAMMADIYAH MAKASSAR.
Muh. Abdillah Maulana, Arifuddin, Maryam, N. I. (2017). Hubungan Antara
Efektivitas Penyuluhan Dengan Produksi Padi Dikecamatan Pattallassang,
Kabupaten Takalar. Jurnal PENA, 3(2), 591–603.
Syofjan, J., & Ardiansyah, F. (2014). Rekomendasi Pemupukan N , P dan K pada
Tanaman Padi Sawah ( Oryza sativa L .) dalam Program Operasi Pangan
Riau Makmur ( OPRM ) di Kabupaten Kampar Recommendations of N , P
and K Fertilizers for Paddy-Rice ( Oryza sativa L .) in the Program of
Prosperous . 3(1), 32–38. idwarmansyur@yahoo.co.id
Yahya, M. (2018). Kemampuan Petani Dalam Penerapan Pemupukan Berimbang
Tanaman Jagung Di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Provinsi
Sumatera Utara. Journal Agrica Ekstensia, 12(1), 7–13.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN

A. Petunjuk Pengisian Kuesioner :


1. Isi biodata responden terlebih dahulu
2. Baca setiap pernyataan dengan teliti
3. Berilah tanda (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tertera sesuai
pendapat saudara
4. Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS :Tidak Setuju
S : Setuju
SS :Sangat Setuju

B. Biodata Responden

Nama : …………………………………………………………

Usia : …………………………………………………………

Tingkat Pendidikan : …………………………………………………………

C. Kuesioner

No. Pernyataan STS TS S SS


1 Tujuan dilakukan pemupukan berimbang untuk
meningkatkan hasil produksi
2 Pemupukan berimbang menggunakan pupuk
(Urea, TSP/SP-36, KCl)
3 Pemupukan berimbang berfungsi menghilangkan
unsur hara mikro
4 Pemupukan yang optimal dilakukan pada saat
pemeliharaan dan sebelum panen
5 Pemupukan berimbang mengacu pada kebutuhan
tanaman
6 Pemupukan berimbang dapat meningkatkan
kesuburan dan kelestarian tanah
7 Pemupukan berimbang didasarkan pada 6T
8 Pemupukan berimbang tidak perlu menyesuaikan
kondisi tanah
9 Pemupukan berimbang tidak memiliki takaran
dosis
10 Pemupukan berimbang tidak efisien digunakan
untuk daerah rawa

SOAL WAWANCARA

Biodata Responden

Nama : …………………………………………………………

Usia : …………………………………………………………

Tingkat Pendidikan : …………………………………………………………

1. Apakah anda menggunakan pemupukan berimbang untuk budidaya padi?

……………………………………………………………………………....

2. Apakah anda telah melakukan pemupukan berimbang sesuai dengan yang

direkomendasikan penyuluh pertanian?

……………………………………………………………………………....

3. Bagaimana cara anda dalam pengolahan tanah sebelum di lakukan

penanaman padi?

……………………………………………………………………………....

4. Apakah anda mengalami kesulitan saat menerapkan pemupukan

berimbang?

……………………………………………………………………………....

5. Apakah anda sudah melakukan pemupukan dengan teknik 4 tepat (tepat

cara, waktu, jenis dan dosis)?


……………………………………………………………………………....

6. Bagaimana anda melakukan pemupukan berimbang agar tepat dosis?

……………………………………………………………………………....

7. Bagaimana anda melakukan pemupukan berimbang agar tepat waktu?

……………………………………………………………………………....

8. Jenis pupuk apa saja yang anda gunakan dalam penanaman padi?

……………………………………………………………………………....

9. Apakah anda sudah melakukan pemupukan NPK tepat waktu sesuai

dengan rekomendasi?

……………………………………………………………………………....

10. Bagaimana hasil produktivitas pertanian anda setelah menggunakan

pemupukan berimbang?

……………………………………………………………………………....

Anda mungkin juga menyukai