Anda di halaman 1dari 10

PEMULIABIAKKAN PADA SAPI POTONG

(Makalah Ilmu Pemuliaan Ternak)

Oleh Kelompok:

DiyahSelawati 2014141001
Aulia Putri Zenix 2014141003
Indri Sofi Nazifah 2014141005
Viki Rahmawati 2014141007
Revina Damayanti 2014141009
Lilis Permata Sari 2014141011
Syifa Nur Fadillah 2014141013
Fahmi Fadhillah Alfaruq 2014141015

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok mata kuliah
Manajemen Industri Ternak yang berjudul “Pemuliabiakkan Pada Sapi Potong”
dengan tepat waktu.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dian Kurniawati, S.PT., M.Sc.
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan Ternak. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
terselesaikannya tugas makalah kelompok ini.
Penulis menyadari bahwa makalah kelompok ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dalam
kesempurnaan tugas makalah kelompok ini ini.

Bandar Lampung, 23 April 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN .......................................................................... 3


A. Pengertian pemuliaan ternak ............................................................... 3
B. Tujuan dari pemuliaan ternak. .............................................................. 4
C. Seleksi dan perbiakan dalam pemuliaan ternak sapi potong ................ 4

BAB III. KESIMPULAN. ......................................................................... 6


DAFTAR PUSTAKA. ............................................................................... 7
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pemuliaan diera sekarang bertalian dengan manipulasi perbedaan
biologi diantara ternak dengan pendekatan tujuan yaitu memaksimalkan
keuntungan baik pada jangka waktu yang pendek maupun jangka waktu
yang lama. Adanya perbedaan biologis diantara ternak tercermin didalam
keragaman suatu sifat individu-individu didalam sekelompok/populasi
ternak.

Pemuliaan ternak adalah cabang ilmu biologi, genetika terapan dan metode
untuk peningkatan atau perbaikan dalam genetik ternak. Pemuliaan ternak
diartikan sebagaisuatu teknologi beternak yang digunakan untuk
meningkatkan mutu genetik ternak. Mutu genetik adalah kemampuan
warisan yang berasal dari tetua dan moyang suatu individu. Kemampuan
ini dapat dimunculkan setelah bekerja sama dengan pengaruh faktor
lingkungan dari tempat pemeliharaan ternak. (hewan, 2013)

Sapi potong merupakan sapi penghasil daging yang banyak dikonsumsi


masyarakat untuk mencukupi kebutuhan protein hewani. Produksi daging
sapi potong lebih banyak dibandingkan dengan sapi perah sehingga lebih
banyak dipotong untuk dikonsumsi sehingga sapi produktif menjadi
sasaran pemotongan untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani.
Pemotongan sapi pada umur produktif dapat menurunkan populasi sapi
sehingga perlunya pengembangan populasi sapi potong untuk peningkatan
populasi dan pencegahan terhadap pemotongan sapi produktif. Populasi
sapi potong dapat ditingkatkan dengan cara pemilihan sapi yang akan
digunakan sebagai bibit. Bibit tersebut dipilih dengan dilakukan proses
seleksi. Berdasarkan latar belakang di atas maka dibuatnya makalah ini
agar dapat mengetahui lebih jauh tentang pemuliabiakan ternak sapi
potong.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu pemuliabiakan?
2. Apakah tujuan dari pemuliabiakan sapi potong?
3. Bagaimanakah seleksi dan pembiakan yang dilakukan pada sapi
potong?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui apa itu ilmu pemuliabiakan;
2. Dapat mengetahui tujuan dari pemuliabiakan sapi potong; dan
3. Dapat mengetahui tentang seleksi dan pembiakan yang dilakukan pada
sapi potong.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemuliabiakan
Pemuliaan ternak adalah usaha jangka panjang dengan suatutantangan
utama yaitu memperkirakan ternak macam apa yang menjadipermintaan di
masa mendatang serta merencanakan untuk menghasilkanternak-ternak
yang diharapkan tersebut (Warwick et al.1990). Peranpemuliaan dalam
kegiatan produksi ternak sangat penting diantaranyauntuk menghasilkan
ternak-ternak yang efisien dan adaptif terhadaplingkungan. Produksi
ternak yang efisien bergantung pada keberhasilanmemadu sistem
managemen, makanan, kontrol penyakit dan perbaikangenetik. Sistim
PerkawinanSebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa dasar
dalampemuliaan ternak adalah untuk meningkatkan produksi dan
produktifitasternak melalui perbaikan atau peningkatan mutu genetiknya.

Cara ataumetode yang digunakan terdiri dari sistim perkawinan dan


sistimseleksi.Sistim perkawinan yang selalu dan sering digunakan
untukmeningkatkan mutu genetic ternak antara lain :a. Perkawinan dengan
tujuan meningkatkan homosigotas (Inbreeding).b. Perkawinan dengan
tujuan meningkatkan heterogositas (Outbreeding). Keragaman populasi
dalam proses budidaya merupaka hasil kombinasi dari faktor genetis,
lingkungan, dan interaksi antara genetik dan lingkungan (Tave, 1986;
Tave, 1999 dalam Imron dkk, 2010). Imron dkk (2010) menjelaskan lebih
lanjut bahwa di dalam budidaya, perbedaan tingkat homozigositas atau
heterozigositas antar populasi terutama disebabkan oleh perbedaan dalam
sistem perkawinan induk; inbreeding, outbreeding, dan crossbreeding.
Faktor utama yang membedakan ketigasistem perkawinan tersebut adalah
tingkat kedekatan hubungan kekerabatan antara induk-induk yang
dikawinkan. Persilangan antar ternak yang memiliki hubungan
kekerabatan dekat (inbreeding) dapat meningkatkan gen-gen yang
homozigot (individu yang memiliki genotip 2 gen yang sama) dan
menurunkan proporsi heterozigositas yang ada (Khan and Sing, 1990
dalam Wulandari, 2008). Makin jauh hubungan kekerabatannya antara
kedua ternak, maka makin sedikit kesamaan gen-gennya dan makin besar
pula tingkat heterosigozitasnya (Noor, 2000 dalam Wulandari, 2008).
Dalam suatu populasi ternak apabila terjadi perkawinan secara acak dan
terjadi migrasi, kecil kemungkinan terjadinya perkawinan inbreeding,
karena faktor yang dapat menyebabkan tingginya heterozigositas adalah
perkawinan outbreeding.

B. Tujuan Pemuliabiakan Sapi Potong


Tujuan dari usaha pemuliaan ternak adalah untuk meningkatkan mutu
genetik ternak berupa bertambahnya rata-rata nilai genetik atau
peningkatan potensi produksi yang akan terekspresikan bila kondisi
lingkungan kondusif. Peningkatan mutu genetik dapat dilakukan dengan
cara seleksi, dan atau pengaturan sistem perkawinan. Peningkatan mutu
genetik dapat diartikan meningkatkan frekuensi gen (gen-gen) yang
diinginkan, sekaligus menurunkan frekuensi gen (gen-gen) yang tidak
diinginkan di dalam suatu populasi atau kelompok ternak. Dengan
demikian usaha peningkatan mutu genetik harus diimbangi dengan
perbaikan lingkungan. Contoh: perbaikan potensi produksi telur pada
unggas harus disertakan perbaikan pakan, sistem pemeliharaan dan
sebagainya. Ibarat sebuah pabrik, peningkatan kapasitas produksi harus
diikuti dengan peningkatan jumlah bahan untuk diproduksi. Secara kasat
mata, peningkatan mutu genetik menghasilkan peningkatan rata-rata
penampilan suatu atau beberapa sifat dari suatu populasi ternak.

C. Seleksi pemuliabiakan Sapi Potong


Dengan melakukan seleksi pada sapi potong dibedakan atas 2 metode
pokok yaitu seleksi tradisional adalah metode metode seleksi yang telah
lama dilakukan oleh para peternak tradisional selama bertahun-tahun dan
yang tanpa disadari oleh landasan ilmiah yang kuat. Kemudian Seleksi
secara kuantitatif, seleksi kuantitatif adalah metode seleksi yang
didasarkan pada perhitungan kuantitatif. Dengan metode nilai nilai genetik
ternak ditaksir dari performanya yang diukur secara kuantiatif. kriteria-
kriteria pada sapi yang digunakan dakam menyekeksi yaitu berat badan
pada umur tertentu, kecepatan pertumbuhan, ukuran tubuh pada umur
tertentu.

Terdapat dua kelompok upaya yakni seleksi dan pembiakan


(perkawinan=breeding). Dalam seleksi dilakukan pemilihan ternak untuk
menjadi tetua yang menghasilkan generasi selanjutnya. Namun, sebelum
melakukan seleksi harus diprediksi Nilai Pemuliaan (Breeding Value)
masing-masing individu didalam kelompok/populasi. Berbagai metode
telah dikembangkan untuk memprediksi nilai pemuliaan. Untuk itu,
catatan (recording) yang tepat sangat diperlukan. Setelah seleksi
dilakukan, dan kemajuan genetik yang diharapkan tercapai, perkawinkan
dilakukan antara ternak yang mempunyai mutu genetik yang terbaik
dengan yang terbaik (best to best).
Dalam “breeding” tercakup pemanfaatan ternak tertentu dalam berbagai
cara pembiakan. Cara pembiakan terbagi dalam tiga kelompok utama yaitu
Biak-setara (assortative mating), Biak-dalam (inbreeding) dan Biak-luar
(outbreeding). Cara pembiakan apapun yang dipilih, tujuan yang
terpenting dalam hal ini sama dengan tujuan seleksi yaitu menghasilkan
perubahan dalam susunan atau mutu genetik hewan atau ternak.
Sistem breeding terbagi menjadi tiga kelompok utama yaitu:

1. Assortative mating (Biak setara)


Assortative mating adalah perkawinan antara individu yang mempunyai
kemiripan yang nampak dari luar atau kemiripan fenotipik. Karena
fenotipe juga merupakan ekspresi dari genotype, maka perkawinan ini
akan mempengaruhi frekuensi genotype. Dalam hal ini generasi
turunannya akan terjadi peningkatan homozigositas. Kebalikan dari system
ini adalah disassortative mating, akan menghasilkan peningkatan
heterozigositas.

2. Inbreeding (Biak dalam)


Inbreeding (biak dalam) adalah perkawinan antara individu yang
berkerabat (related) lebih dekat dari kekerabatan rata-rata dalam populasi.
Individu berkerabat adalah yang mempunyai tetua bersama atau moyang
bersama beberapa generasi sebelumnya. Individu berkerabat apabila
individu tersebut mempunyai moyang bersama kurang dari 6 generasi.
Kekerabatan terdekat pada ternak adalah antara tetua denagan anak dan
antara saudara kandung, kemudian antara saudara tiri. Secara umum
inbreeding mengakibatkan peningkatan persentase pasangan gen
homozigot dan turunnya jumlah pasangan gen heterozigot, baik gen yang
dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki.

3. Out breeding (Biak luar)


Out breeding adalah perkawinan antara ternak-ternak yang hubungan
keluarganya jauh atau tidak ada (unrelated). Ternak-ternak yang unrelated
bila ternak tersebut tidak mempunyai ancestor yang sama sebelu generasi
keenam. Outbreeding umumnya disengaja dilakukan untuk
menggabungkan sifat-sifat baik dengan jalan memasukkan darah baru
yang merupakan sekelompok ternak (umumnya pejantan) yang
didatangkan dari luar kelompok sehingga mempunyai hubungan
kekeluargaan yang jauh.
BAB III

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah antara lain :

1. Ilmu pemuliaan ternak adalah usaha jangka panjang dengan suatu


tantangan utama yaitu memperkirakan ternak macam apa yang menjadi
permintaan di masa mendatang serta merencanakan untuk menghasilkan
ternak-ternak yang diharapkan;
2. Tujuan pemuliabiakan pada sapi potong yaitu untuk meningkatkan mutu
genetic ternak berupa bertambahnya rata-rata nilai genetik atau
peningkatan potensi produksi yang akan terekspresikan bila kondisi
lingkungan kondusif;
3. Peningkatan mutu genetic pemuliabiakan sapi potong dapat dilakukan
dengan cara seleksi dan atau pengaturan sistem perkawinan; dan
4. Seleksi yang gunanakan yaitu seleksi tradisional dan kuantitatif,
sedangkan perkawainan yang digunakan yaitu assortative mating (biak
setara), inbreeding (biak dalam), dan out breeding (biak luar).
DAFTAR PUSTAKA

Hardjosubroto, Wartomo. 1994.Aplikasi Pemuliaan Ternak di Lapangan.


Gramedia.Jakarta.

Lestari Maksur. 2018. Buku Ajar Ilmu Pemuliaan. Unram Press. Universitas
Mataram.

Olivia Saron. 2019.EXTREME CROSSING ILMU PEMULIAAN TERNAK.


Fakultas Peternakan Udayana.

Supriyanto.2018. Buku Pemuliaan Ternak. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai