Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Assajingeng: Politik Kekerabatan di PILKADA Kabupaten Bone (Analisis Antropologi


Politik) Pawennari Hijjang1 , Lia Amelia2

DOSEN PENGAMPU: Drs. Payerli Pasaribu, M.Si

MATA KULIAH: Antropologi Politik

No. Nama Mahasiswa NIM

1. Wahyuni Sinaga 3203122042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
IDENTITAS JURNAL YANG DIREVIEW

1. Judul : Assajingeng: Politik Kekerabatan di PILKADA Kabupaten Bone


(Analisis Antropologi Politik)
2. Penerbit : Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education
3. Penulis : Pawennari Hijjang & Lia Amelia
4. Tahun : 2019
5. ISSN : 2356-4180 (cetak) & 2442-8663 (online)
6. Vol. : Vol. 6, No.2, Th. 2019

PENDAHULUAN

Latar Belakang Yang Dikaji

Sistem kekerabatan atau pelapisan dan stratifikasi sosial dalam suatu perpolitikan merupakan
salah satu hal yang dikaji oleh antropologi politik. Karena dalam hal tersebut politik ditinjau
dari sudut pandang kebudayaannya. Sistem kekerabatan akan mempengaruhi suatu
perpolitikan yang ada di suatu wilayah yang memiliki budaya ataupun adat dan tradisi yang
sudah melekat di dalam masyarakatnya. Di dalam jurnal ini telah dijelaskan bahwa di dalam
Kabupaten Bone, sistem kekerabatan serta stratifikasi sosial akan mempengaruhi perpolitikan
yakni di kalangan keturunan bangsawan. Di dalam stratifikasi tersebut ada unsur-unsur dan
struktur yang berasal dari pola kekerabatan dari keturunan bangsawan dan sekaligus memiliki
berbagai simbol budaya. Warisan simbolik serta pola pola stratifikasi dari kerajaan Bone
pada masa lalu masih memiliki dampak pada perilaku politik yang kontemporer sampai saat
ini.

Mitologi To Manurung pada masa masa kerajaan menjadi salah satu Little masih kultural
kekuasaan Kerajaan Bone. Raja dan pewarisnya yang menggantikan kelak mengacu pada
mitos itu walaupun telah diakui bahwa alam demokrasi telah hidup pada masa lalu kerajaan
ini tetapi perlu dicatat bahwa seluruh raja yang pernah bertahta di Bone selalu berhubungan
dengan keturunan raja pertama. To Manurung, merupakan raja pertama di kerajaan ini yakni
turun dari langit serta Raja pengganti yang dipercaya sebagai keturunan langsung dari raja
pertama yang bergelar Arung Pone, dan proses pengangkatan Raja diangkat atas musyawarah
serta mufakat oleh Dewan Adat sesuai dengan aristokrasi atau demokrasi. Setelah
pemerintahan Hindia Belanda menguasai kerajaan ini, Raja diangkat oleh pemerintah India
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati yang ditandatangani pada tanggal 13 Februari
1860. Kan di setiap daerah terdapat masyarakat yang hidup mendiami wilayah tersebut
memiliki rasa kesatuan yang sama serta berinteraksi sebagai proses sosial yang saling taat
pada sistem sosial yang mereka anut. Otonomi daerah telah memberikan kewenangan penuh
untuk memimpin daerah dalam menjalankan pemerintahannya yang dimulai dari membuat
kebijakan sampai bagaimana mereka mempertahankan kepemimpinannya. Di dalam sistem
politik pemerintahan di daerah yang terkesan dinasti politik yang merupakan cerminan
bentuk politik kekuasaan pada masa lampau seperti yang telah diuraikan.
PEMBAHASAN

1. Keselarasan Pendahuluan dan Isi Jurnal


Di dalam pendahuluan telah dijelaskan yakni tentang sistem kekerabatan serta
pelapisan stratifikasi sosial yang ada di Kabupaten Bone. dalam hal ini keselarasan
pendahuluan serta isi jurnal bisa dikatakan cukup bagus dan sejalan. Pendahuluan
telah mencakup hal-hal apa saja yang akan dibahas di dalam pembahasan yakni dapat
kita lihat bahwa dalam pembahasan tersebut telah ditampilkan yakni tentang
Assajireng dan Abbodereng, dari orang Bugis. Jelaskan kembali dalam pembahasan,
yakni bahwa kekerabatan adalah pranata sosial yang paling tinggi. Istilah assajireng
merupakan hubungan kekerabatan yakni bilateral. Lanjutkan lagi dalam perluasan
pembahasan tentang pernikahan yakni

Salah satu cara mempertahankan kebangsawanan dari seorang yang memiliki gelar
arung, yakni laki-laki tidak menjadi masalah apabila mereka menikahi perempuan
berada pada lapisan sosial yang lebih rendah darinya. Dijelaskan pada hal ini bahwa
prinsip hirarki tradisional masyarakat Bugis masih dipertahankan oleh beberapa
arung, seperti dalam pernikahan yang telah dijelaskan perempuan yang perempuan
Bugis yang masih memiliki darah keturunan tersebut dan merupakan orang yang
terpandang dengan prestasinya akan mendapatkan yang lebih besar dari seorang pria.
Assajireng dalam praktik politik adalah suatu hal yang paling penting dalam
kesuksesan orang Bugis yakni hal tersebut merupakan hal kekerabatan. Arung
merupakan peranan keturunan dalam pemerintahan di Kabupaten yang masih
memiliki kedudukan Di lapisan teratas dalam pejabat daerah. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa keselarasan pendahuluan dan isi jurnal sangat sejalan dan tidak
ada melenceng dari pendahuluan.

2. Keakuratan Data Yang Digunakan Dalam Penulisan Jurnal


Setelah reviewer membaca dan memahami isi Dari jurnal tersebut. Disetiap isi jurnal
memiliki data-data yang akurat dan dapat dipercaya. Penulis juga membuat sitasi dari
setiap data-data yang diperoleh dari penelitian sebelumnya yang di penelitian yang
tentunya relevan dengan fokus kajian yang dibahas. Ditambah lagi jika kita membaca
bagian pembahasan yang dipaparkan oleh penulis penulis juga tetap memberikan
sudut pandangnya tentang pokok pembahasan dari pengembangan pendapat dari para
ahli tersebut. Tetapi walaupun penulis memberikan pandangannya yentang
pembahasan tersebut, hasil dan pembahasan itu dia yang melenceng dari pokok
kajian. Jurnal juga ditulis dari berbagai sumber yang terpercaya, hal itu dapat dilihat
dari daftar pustaka yang terpapar sangat jelas pada jurnal tersebut.
3. Perihal Pembahasan Secara Tuntas Masalah Dalam Pendahuluan
Pembahasan jurnal di dalam pendahuluan sudah secara tuntas dan secara keseluruhan.
Karena di dalam pembahasan jurnal dijelaskan secara sangat terperinci, dan secara
spesifik, dan secara holistik, bagaimana sistem kekerabatan itu menentukan dan
berpengaruh terhadap keputusan perpolitikan di dalam Kabupaten Bone. Hal-hal yang
sederhana sampai yang kompleks telah dijelaskan di dalam jurnal tersebut maka tidak
ada yang ketinggalan. Di dalam bagian hasil dan pembahasan jurnal telah menjawab
segala pokok permasalahan atau latar berbahasa lahan yang terletak di dalam
pendahuluan. Jadi perihal pembahasan secara tuntas masalah dalam pendahuluan telah
dijelaskan semuanya di dalam hasil dan pembahasan.

4. Referensi Yang Digunakan Dalam Pembahasan Jurnal


Telah dijelaskan bahwa penulis jurnal tersebut menulis pembahasan jurnal dengan
berlandaskan berbagai rujukan, baik itu buku dan jurnal-jurnal yang tentunya relevan
dengan pokok permasalahan. Dalam hal ini referensi yang digunakan oleh penulis ada
Dari jurnal ilmiah ilmu-ilmu budaya yang membahas tentang kerajaan Bone.
Tentunya jurnal tersebut sangat sesuai dengan pokok pembahasan tentang antropologi
politik. Di dalam di dalam jurnal juga ada Mengambil sumber dari buku antropologi
dan sosial budaya sebuah penghantar yakni buku dari Titian Galang Printika. Dan
masih banyak lagi sumber buku dan jurnal yang digunakan di dalam pembahasan isi
jurnal itu yang tentunya sesuai dan relevan dengan pokok permasalahan jurnal.

5. Perihal Keaktualan Masalah Yang Dikaji


Perihal keaktualan masalah yang dikaji di dalam jurnal ini Tentunya merupakan suatu
permasalahan yang aktual dan up to date. Isu politik merupakan suatu hal yang sangat
dinamis dan kontemporer di dalam kehidupan sosial serta budaya masyarakat bahwa
kekuasaan di dalam suatu wilayah adalah hal yang permanen dan bersifat kontinu dari
satu masa kemasa lain. Masalah yang dikaji di dalam jurnal ini adalah permasalahan
yang sangat aktual yakni seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa isu politik
merupakan hal yang selalu menjadi pokok pembicaraan baru dari tahun ke tahun dan
tidak pernah menjadi suatu isu yang ketinggalan zaman. Walaupun isu politik dalam
jurnal ini dibahas dalam sudut pandang kebudayaan yakni kekerabatan didalam
Kabupaten Bone, tetapi pembahasannya tetap aktual.
PENUTUP

1. Rangkuman Keseluruhan Kesimpulan


Di dalam jurnal telah dimuat kesimpulan titik di dalam kesimpulan yang dipaparkan
di dalam jurnal ini dapat dikatakan cukup sederhana dan sangat singkat hanya 2
paragraf saja. Tetapi Walaupun demikian bagian Kesimpulan tersebut telah
merangkum keseluruhan pembahasan dari jurnal tersebut. Tetapi hanya garis garis
besarnya saja bukan dijelaskan sampai hal yang lebih kompleks dan spesifik lagi. Jika
boleh ditambahkan sedikit lagi sedikit kesimpulan ataupun pengembangan bagi-
bagian Kesimpulan tersebut.

2. Pembahasan Isi Bagian Saran


Yang menjadi salah satu kekurangan di dalam artikel ini adalah bahwa jurnal ini tidak
memuat isi bagian saran. Padahal kita mengetahui bahwa bagian saran merupakan
salah satu wadah untuk penulis guna mencurahkan segala solusi ataupun segala hal-
hal guna untuk pengembangan masalah yang dikaji yakni tentang politik kekerabatan
di dalam Kabupaten Bone. Ada baiknya bagian saran tersebut dilengkapi lagi agar
jurnal ini makin lengkap dan sempurna.

3. Komentar Reviewer Tentang Artikel


Terkait dengan komentar reviewer tentang artikel Yakni dengan judul, Assajingeng:
Politik Kekerabatan di PILKADA Kabupaten Bone (Analisis Antropologi Politik),
Sudah dijelaskan dengan sangat baik dengan berbagai sumber yang terpercaya dan
Ditambah lagi dengan asumsi dan pendapat serta sudut pandang penulis tentang suatu
kajian tersebut. Pembahasan dalam jurnal itu sudah sangat kompleks dan cukup
menambah wawasan reviewer dalam hal kajian antropologi politik. Bahwasanya kita
mengetahui bahwa politik tidak hanya bisa dipandang dalam ilmu politik murni saja
tetapi dapat juga dipandang dari sudut kebudayaannya. Di dalam pembahasan isi
jurnal telah dijelaskan dan di paparkan berbagai hal hal yang sangat spesifik dan
kompleks tentang Assajingeng, yakni suatu politik kekerabatan di dalam Kabupaten
Bone. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
dan dengan berbagai istilah asing yang telah dijelaskan sedemikian mungkin maka
tentunya wawasan antropologi politik dari reviewer makin berkembang dan
bertambah. Jadi komentar reviewer tentang artikel tersebut bahwa penyusunan dari
artikel ini sangatlah baik dan telah mengikuti kaidah-kaidah ke penulisan artikel
ilmiah yang tentunya dapat menjadi suatu acuan dan pedoman untuk penelitian
selanjutnya lagi.

Anda mungkin juga menyukai