Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Filasafat Pendidikan

HAKIKAT GURU/PENDIDIK

DISUSUN OLEH:

Nama : Nurhanifah Br. Sihombing


Nim : 4222441002
Kelas : PSPB 22 A
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu : Sani Susanti S.Pd. M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Kata Pengantar

Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan dengan judul materi
“Hakikat Guru/Pendidik”
Saya juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan,
yaitu ibu Sani Susanti S.Pd. M.Pd. yang telah mempercayakan saya untuk membahas materi
Filsafat Pendidikan ini. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat diselesaikan.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna
hal ini dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena
itu, saya mengharapkan segala bentuk saran, masukan serta kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Semoga pembahasan materi yang telah saya sajikan ini dapat menambah
pengetahuan pembaca dan meningkatkan pengetahuannya juga.

Medan, 22 Oktober 2022

Nurhanifah Br Sihombing
4222441002
Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi .............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tuhuan.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1 Hakikat Guru/Pendidik................................................................................................2
2.2 Fungsi dan Tugas guru................................................................................................2
2.3 Kompetensi Guru........................................................................................................4
2.4 Guru di Indonesia........................................................................................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Guru merupakan suatu profesi dimana sebutan untuk pengajar atau pendidik yang
memberikan ilmu kepada peserta didiknya. Guru sendiri mempunyai berbagai jenis dan
tingkatan, contohnya saja guru paud, guru TK, guru sd, dan seterusnya. Didunia yang
semakin berkembang ini, guru tidak hanya sebutan formal untuk pendidik yang ada disekolah
namu mempunyai nama lain untuk berbagai bidang yang diembannya.
Guru juga memiliki tugs-tugas dan fungsi yang harus dilakukan untuk menunjang proses
pembelajaran. Guru merupakan tonggak utama dalam keberhasilan Pendidikan. Oleh karena
itu, cukup besar tanggug jawab dari seorang guru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian guru?
2. Apakah fungsi guru?
3. Apakah tugas-tugas guru?
4. Bagaimana perkembangan guru di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan.
2. Mengetahui pengertian guru.
3. Mengetahui fungsi dan tugas guru.
4. Mengetahui perkembangan guru di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Guru/Pendidik


Kata pendidik berasal dari didik, artinya memelihara, merawat dan pelatihan agar
sesorang memiliki ilmu pengetahuan seperti yang diharapkan(tentang sopan santun, akal
budi, akhlak dan sebagainya). Kata pendidik sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KKBI) artinya orang yang mendidik. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI pasal 39, pendidik meupakan tenaga professional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
permbelajara, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1, Tenaga pendidik meliputi guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususanya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan Pendidikan.
Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen mengartikan bahwa guru adalah pendidik dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
penddidikan anak usia dini jalur Pendidikan formal, Pendidikan dasar dan Pendidikan
menengah.
Dalam pandangan luas, pendidik dapat diartikan sebagai semua orang (guru, dosen,
tutor, dsb) yang berusaha dan memberikan pengaruh terhadap pembinaan orang lain (peserta
didik) agar tumbuh dan berkembang potensinya menuju kesempurnaan. Dan secara garis
besar, tenaga pendidik memiliki tanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan anak
didiknya meliputi aspek jasmani maupun rohani.
Hakikat profesi guru adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang dinyatakan
oleh tenaga professional tidak sama dengan suatu pernyataan yang dikemukakan oleh
nonprofessional. Janji tersebut bukan hanya diucapkan tetapi merupakan ekspresi ekspresi
kepribadian yang tampak pada tingkah laku sehari-hari yang mana janji tersebut bersifat etik
dan akan berhadapan dengan sanksi-sanksi tertentu. (Octavia, 2019)

2.2 Fungsi dan Tugas Guru


Guru sendiri dalam proses mengajar adalah orang yang memberikan pelajaran. Guru
merupakan orang yang berwenang terhadap pendidikan anak muridnya, baik secara
individual maupun secara klasikal, baik disekolah maupun diluar sekolah.
Tugas dan fungsi guru sendiri adalah sebuah kesatuan yang tak dapat dipisahkan dan
seringkali disejajarkan sebagai peran. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 dan UU No. 14 Tahun
2005, peran guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai,
dan pengevaluasi peserta didik.
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru merupakan tokoh utama panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik dan
lingkungannya. Guru harus mempunyai standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup
tanggung jawab, kewibawaan, kemandirian, dan kedisiplinan. Guru juga harus
mempunyai norma moral dan sosial yang baik dan selalu siap bertanggung jawab atas
segala perilakunya. Karena segala hal tentang guru dapat menjadi contoh untuk anak
didiknya. Maka guru harus sebisa mungkin menjadi tokoh terbaik untuk dilihat dan
dicontoh oleh muridnya.

2. Guru Sebagai Pengajar


Sebagai pengajar memiliki makna bahwa guru merupakan tokoh yang membnatu
muridnya untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi,
dan dapat memahami materi yang diberikan. Guru sebagai pengajar harus selalu
mengikuti segala perkembangan yang ada, agar anak muridnya juga tidak mengalami
ketertinggalan dengan kemajuan didunia luar.
Dengan kemajuan IPTEK yang semakin pesat dimana memudahkan semua orang
untuk mengakses dan mencari segala hal dengan mudah memunculkan pertanyaan apakah
peran guru sebagai pengajar akan tergantikan?. Untuk itu guru harus selalu siap untuk
berkembang dan maju agar tidak ada satupun peran guru tergantikan dan guru senantiasa
dibutuhkan sepanjang hayat.

3. Guru Sebagai Pembimbing


Sebagai pembimbing guru dapat diartikan sebagai orang yang mengarahkan jalan
yang baik kepada anak muridnya. Guru mengarahkan dan membuka jalan menuju
ilmu pengetahuan yang luas untuk muridnya. Guru harus menetapkan tujuan yang
jelas, menetapkan waktu perjalanan, memberi petunjuk jalan, dan menilai kelancaran
perjalanan setiap anak muridnya.

4. Guru sebagai Pengarah


Sebagai pengarah berarti guru harus menjadi sosok pengarah dan penuntun anak
muridnya dakam pengambilan keputusan dan menemukan jadi dirinya. Guru dituntut
untuk dapat mengarahkan anak muridnya dalam mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya dan dapat membangun karakter yang baik bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.

5. Guru sebagai Pelatih


Sebagai pelatih guru bertugas untuk melatih muridnya dalam pembentukan potensi
dasar sesuai dengan potensi masing-masing muridnya. Guru harus menghargai setiap
perbedan dalam diri muridnya, dan senantiasa menerima semua ide-ide yang
disampaikan. Dengan begitu guru dapat menjadi pelatih yang sesuai dan dibutuhkan oleh
muridnya.

6. Guru sebagai Penilai


Tidak ada pembelajaran tanpa ada penilaian. Penilaian merupakan proses menentukan
kualitas hasil belajar dan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik. Penilaian
harus dilakukan dengan Teknik dan prinsip yan jelas. Penilain juga harus dilakukan
dengan prosedur yang jelas dan sesuai, yaitu meliputi tiga tahap: persiapan, pelaksaaan,
dan tindak lanjut. Guru harus memahami Teknik evaluasi, Teknik, karakteristik, prosedur,
serta cara menentukan baik atau tidaknya ditinjau dari berbagai segi, validitas, reliabilitas,
daya beda dan daya tingkat. Guru harus selalu berpandangan luas dalam pemberian
penilaian terhadap anak muridnya.
2.3 Kompetensi Guru
Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan
pembelajaaran dan Pendidikan. Menurut Mohammad Amin, kompetensi guru pada
hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari konsep hakikat guru dan tugas. Kompetensi guru
mencerminkan tugas dan kewajiban guru, yang harus dilakukan sehubungan dengan profesi
guru. Tuntutan atas berbagai kompetensi ini mendorong guru untuk terus memperoleh
informasi yang dapat memperkaya kemampuan dan tidak mengalami ketertinggalan dalam
kompetensi profesionalnya.
Menurut Undang-Undang RI mengenai guru dan dosen, ada empat bagian dari
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu: pedagonik, kepribadian, sosial, dan
professional.
1. Kompetensi Pedagonik
Seorang guru harus bisa memahami atau menilai anak muridnya berdasarkan kompetensi
pedagonik yang dimilikinya. Kompetensi pedagonik sendiri berkenaan dengan aspek
fisik, sosial, kultural, emosial, dan intelektual.
Kompetensi pedagonik juga berkenaan dengan bagaimana cara guru dalam
mengembangkan kurikulum yang ada, memfasilitasi siswa agar dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya, berkomunikasi yang baik dengan muridnya, melakukan
penilaian dan evaluasi, serat dapat melakukan tindakan refleksi.

2. Kompetensi Profesional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru
dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi ini meliputi:
a) Kemampuan dalam menguasai materi, konsep, dan pola pikir yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran.
b) Menguasai standar kompetensi ataupun kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c) Mengembangkan materi pembelajaran dengan kreatif.
d) Memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Kompetensi Sosial
Guru dituntut untuk mempunyai kompetensi sosial, karena profesi keguruan sangan
berhubungan erat dengan lingkungan masyarakat. Kompetensi sosial meliputi:
a) Mampu bersikap objektif dan tidak deskriminatif pada siswa, sesama guru,
ataupun orang tua siswa.
b) Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun baik kepada sesama
guru atau tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, siswa, dan juga orang tua.
c) Mampu beradaptasi dimanapun ia ditempatkan
d) Mampu berkomunikasi dengan baik kepada sesama komunitas satu profesinya.

4. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian berkenaan dengan kemantapan dari kepribadian dari seorang
guru, yang meliputi:
a) Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebuadayaan naisonal.
b) Menampilkan kepribadian yang jujur dan berakhlak mulia yang dapaat dijadikan
teladan bagi orang banyak.
c) mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang netral dan berwibawa.
d) Mampu menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab tinggi terhadap pekerjaan
yang sedang diemban.
e) Mampu memegang teguh kode etik profesi guru.

2.4 Guru di Indonesia


Secara formal, guru merupakan sesorang pengajar disekolah negeri maupun swasta yang
memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang Pendidikan formal minimal berstatus
sarjana, dan ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan Undang-Undang guru dan
dosen yang berlaku di Indonesia. Berikut merupakan tipe guru di Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2005 Pasal 1 (1) disebutkan guru dari
guru Pewagai Negeri Sipil (PNS) dan guru bukan Pegawai Negeri Sipil yang disebut guru
honorer.
1. Guru Tetap
Guru tetap adalah guru dengan status pegawai negeri atau calon pegawai negeri yang
ditugaskan disekolah sebagai instansi induknya. Merupakan guru yang sudah diangkat
oleh negara dan digaji tetap oleh pemerintah.

2. Guru Honorer
Guru honorer adalah guru tidak tetap yang belum berstatus minimal sebagai calon
pegawai negeri sipil. Belum diangkat oleh negara dan mendapatkan gaji berdasarkan
ketetapan dari sekolah yang ditempati.
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Guru bukanlah hanya suatu pekerjaan yang berputar pada transfer informasi guru dan
siswa, tetapi memiliki pandangan yang lebih luas. Guru merupakan seorang yang
menyerahkan hidupnya kepada dunia Pendidikan, dan sesorang yang menjadi tonggak
Pendidikan.
Fungsi dan tugas guru merupakan dasar dari terciptanya proses pembelajaran. Guru harus
mampu menjadi tokoh terbaik yang dapat dijadikan contoh untuk semua muridnya. Guru juga
memiliki tanggung jawab yang besar dalam pengembangan potensi diri muridnya. Guru
sebagai pembuka pintu dunia luas berdasarkan ilmu pengetahuan dan penunjuk jalan dalam
proses perjalanan semua muridnya.
Semua tugas dan fungsi guru harus dijalankan dan merupakan janji yang bersifat etik bagi
semua guru. Profesionalisme yang merupakan sikap setiap guru, yang dalam arti kata guru
harus menempatkan diri dan menyesuaikan diri menjadi pribadi yang terbaik dimanapun dan
kapanpun untuk anak muridnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Rahmat Hidayat, MA., Dr. Abdillah, S.Ag, M.Pd., Amiruddin, M.Pd. 2019. Ilmu
Pendidikan “Konsep, Teori, dan Aplikasinya”. Medan: Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

M. Ramli. 2015. HAKIKAT PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK. Tarbiyah Islamiyah:


Jurnal
Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 5(1) 61-85.

Muhammad Jufni, Syifa Saputra, Azwir. 2020. Kode Etik Guru dalam Meningkatkan mutu
Pendidikan. Serambi Akademica: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora,
8(4) 575-580.

Anda mungkin juga menyukai