Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENYESUAIAN DIRI REMAJA


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DOSEN PENGAMPU : HUMAEDI, M.Pd,I

KELOMPOK 8 ( Delapan ) :

1. Alifia Suci Rahayu (2019010003)


2. Alifia Yan Ghaida (2019010004)
3. Nuraini (2019010086)
4. Nurul Ihsan (2019010136)

KELAS REGULER 1A SEMESTER 2


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-KHAIRIYAH
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kita dan senantiasa
meridhoi amal ibadah kita. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

“Penyesuaian Diri Remaja” adalah salah satu materi yang di pelajari dalam
mata kuliah Perkembangan Pesesrta Didik. Penyesuaian diri adalah suatu proses.
Untuk mengetahui bagaimanakah penyesuaian diri dilingkungan remaja, kami
menyusun makalah ini sebagai bahan rujukan untuk pembaca. Makalah ini kami
susun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
Penyusun berharap dengan adanya makalah ini, dapat membantu pembaca dalam
memahami materi yang akan kami bahas.

Namun demikian, kami meyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.


Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saan dari pembaca agar makalah
ini menjadi lebih baik lagi kedepannya. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih,
pada kesempatan ini pula, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak,
khususnya kepada bapak Humaedi, M.Pd,I atas saran – sarannya yang sangat
berharga.

Cilegon, 27 Maret 2020

Penyusun

i | Penyesuaian Diri Remaja


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................iii
PENDAHULUAN..................................................................................................iii
A. Latar Belakang.............................................................................................iii
B. Rumusan Masalah........................................................................................iii
C. Tujuan..........................................................................................................iii
BAB II......................................................................................................................1
PEMBAHASAN......................................................................................................1
A. Konsep Penyesuaian Diri Remaja.................................................................1
B. Aspek – Aspek Penyesuaian Diri..................................................................1
C. Proses Penyesuaian Diri................................................................................2
D. Faktor – faktor Penyesuaian Diri..................................................................2
E. Permasalahan-Permasalahan Dalam Penyesuain Diri Remaja.....................5
F. Implikasi Penyesuaian Diri Remaja Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
……………………………………………………………………………...6
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii | Penyesuaian Diri Remaja


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada


sejumlah hal yang telah di pelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri
dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang didapat di sekolah dan diluar sekolah
ia memiliki sejumlah pengetahuan, kecakapan, minat-minat, dan sikap-sikap.
Dengan pengalaman-pengalaman itu ia secara berkesinambungan dibentuk
menjadi seorang pribadi seperti apa yang dia miliki sekarang dan menjadi seorang
pribadi tertentu dimasa mendatang.Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan
telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi
fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor
lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik
atau yang salah.
Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan organism yang
aktif. Ia aktif dengan tujuan dan aktivitas yang berkesinambungan. Ia berusaha
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan jasmaninya dan juga semua dorongan
yang memberi peluang kepadanya untuk berfungsi sebagai anggota kelompoknya.
Penyesuaian diri adalah suatu proses. Dan salah satu cirri poko dari kepribadian
yang sehat mentalnya ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian
diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri dan lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dan proses penyesuaian diri ?
2. Apa saja permasalahan dalam proses penyesuaian diri ?
3. Apa implikasi proses penyesuaian diri remaja terhadap
penyelenggaraan pendidikan ?

iii | Penyesuaian Diri Remaja


C. Tujuan
Penyususnan makalah ini bertujuan agar mahasiswa/pembaca dapat
mengetahui bagaimana konsep dan proses penyesuaian diri remaja. Dan
dapat mengetahui apa saja permasalah –permasalahan dan implikasinya
penyesuain diri bagi remaja.

iv | Penyesuaian Diri Remaja


BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Penyesuaian Diri Remaja

Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai adaptasi dapat


mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan
jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan
tuntutan sosial. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas, yang
berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip. Penyesuaian sebagai
penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan
mengorganisasi respons-respons sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala
macam konflik, kesulitan, dan frustrasi-frustrasi secara efisien.
Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara
yang memenuhi syarat. Penyesuaian sebagai penguasaan dan kematangan
emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki
responss emosional yang tepat pada setiap situasi. Disimpulkan bahwa
penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri
sendiri dan pada lingkungannya.
Remaja atau adolescence adalah periode diantara pubertas dan selesainya
pertumbuhan fisik secara kasar mulai dari usia 11 hingga 20 tahun (Dorland
2011). Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa akhir kanak-
kanak menuju masa dewasa.
Jadi penyesuaian diri remaja adalah usaha remaja untuk mencapai
keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.

B. Aspek – Aspek Penyesuaian Diri

1. Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya
sendiri sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan

1 | Penyesuaian Diri Remaja


sekitarnya. Ia menyadari sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan
kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.
2. Penyesuaian Sosial
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu
hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup
hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, teman
atau masyarakat luas secara umum. Dalam hal ini individu dan masyarakat sebenarnya
sama-sama memberikan dampak bagi komunitas. Individu menyerap berbagai
informasi, budaya dan adat istiadat yang ada, sementara komunitas (masyarakat)
diperkaya oleh eksistensi atau karya yang diberikan oleh sang individu.

C. Proses Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai


keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya.
Penyesuian diri secara sempurna tentu saja tidak dapat kita raih karena banyak hal
terutama dalam hal pencapaian kebutuhan/keinginan yang selalu tidak terpenuhi.
Maka dari itu penyesuaian diri lebih bersifat sepanjang hayat karena manusia
terus-menerus berupaya menemukan pencapaian kebutuhan/keinginannya dimana
dalam prosesnya manusia mengalami tekanan dan tantangan hidup di
sekelilingnya guna mencapai pribadi yang sehat.
Menurut Baum (1985), tingkah laku penyesuaian diri diawali dengan
stress, yaitu suatu keadaan dimana lingkungan mengancam atau membahayakan
keberadaan atau kesejahteraan atau kenyamanan diri seseorang. Individu adalah
makhluk yang unik dan dinamik,tumbuh dan berkembang, serta memiliki
keragaman kebutuhan, baik dalam jenis, tataran(level),maupun identitasnya.
Proses pemenuhan kebutuhan ini pada hakikatnya merupakan proses penyesuaian
diri. Dalam hal ini Mustafa Fahmi(1997) menulis: “pengertian luas tentang
proses penyesuaian terbentuk sesuai dengan hubungan individu dengan
lingkungan sosialnya, yang dituntut dari individu tidak hanya mengubah
kelakuannya dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan dirinya dari dalam dan
keadaan di luar, dalam lingkungan di mana dia hidup, akan tetapi juga dituntut
untuk menyesuaikan diri dengan orang lain”.

2 | Penyesuaian Diri Remaja


D. Faktor – faktor Penyesuaian Diri
1. Kondisi Jasmaniah
Kondisi jasmaniah merupakan kondisi primer yang penting bagi proses
penyesuaian diri (sistem saraf, kelenjar otot). Beberapa
penelitian  menunjukkan bahwa gangguan-gangguan dalam sistem syaraf,
kelenjar dan otot menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, perilaku dan
kepribadian. Kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syarat bagi
tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Kualitas penyesuaian diri yang
baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah
yang baik pula.
2. Perkembangan Kematangan dan Penyesuaian Diri
Sesuai dengan hukum perkembangan, tingkat kematangan yang dicapai
berbeda - beda antara individu yang satu dengan yang lainnya, sehingga
pencapaian pola - pola penyesuaian diri pun berbeda pula secara individual.
Pola penyesuaian diri akan bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kematangan yang dicapainya. Kondisi - kondisi
perkembangan mempengaruhi setiap aspek kepribadian seperti emosional,
sosial, moral, keagamaan dan intelektual.
3. Lingkungan Sebagai Penentu Penyesuaian Diri
a. Rumah dan Keluarga
Keluarga merupakan satuan kelompok sosial terkecil. Interaksi
sosial yang pertama diperoleh individu adalah dalam keluarga.
Kemampuan interaksi sosial ini kemudian akan dikembangkan di
masyarakat.
b. Hubungan Orang Tua dan Anak
Pola hubungan antara orang tua dengan anak akan berpengaruh
terhadap prosespenyesuaian diri anak-anak. Beberapa pola hubungan yang
dapat dipengaruhi adaptor diri antara lain:
1) Menerima ( acceptance ),
2) Menghukum dan disiplin yang berlebihan,
3) Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan.

3 | Penyesuaian Diri Remaja


4) Penolakan.
5) Hubungan saudara yang penuh persahabatan, saling menghormati,
penuh kasih sayang, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
tercapainya penyesuaian yang lebih baik, sebaliknya suasana
permusuhan, perselisihan, iri hati, kebencian, dan sebagainya dapat
menimbulkan kesulitan dan kegagalan penyesuaian diri.
c. Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat dimana individu berada
merupakan kondisi yaang menentukan proses dan pola-pola penguasaan
diri. Kondisi studi menunjukan bahwa banyak gejala perilaku yang
meyimpang bersumber dari kondisi masyarakat. Pergaulan yang salah
dikalangan remaja dapat mempengaruhi pola-pola penyesuaian
dirinya. Faktor  kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau "rawan",
dapat merupakan faktor yang kondusif bagi anak / remaja untuk
berperilaku menyimpang. Faktor masyarakat ini dapat dibagi dalam 2
bagian, yaitu pertama, faktor kerawanan masyarakat dan kedua,
faktor daerah rawan (gangguan kamtibmas).
d. Sekolah
Sekolah memiliki peranan sebagai media untuk mempengaruhi
kehidupan intelektual,sosial, dan moral para siswa. Suasana disekolah baik
sosial maupun psikologi menentukan proses dan pola penyesuaian diri.
Disamping itu, hasil pendidikan yang diterima anak disekolah merupakan
bekal bagi proses penyesuaian diri di masyarakat.
4. Kultur dan Agama Sebagai Penentu Penyesuaian Diri
Lingkungan kultural dimana individu berada dan berinteraksi akan
menentukan pola penyesuaian diri. Misalnya tata cara kehidupan di sekolah, di
masjid dan semacamnya akan mempengaruhi bagaimana anak menempatkan
diri dan bergaul dengan masyarakat sekitarnya.  Agama memberikan suasana
psikologis tertentu dalam mengurangi konflik, frustasi dan ketegangan
lainnya. Agama memberi tuntunan, konsep dan filosofi hidup yang
meyakinkan dan benar. Oleh kepemilikan semua ini orang akan memperoleh
arti hidup, kemana tujuan hidup, apa yang dicari dalam hidup ini dan

4 | Penyesuaian Diri Remaja


bagaimana ia harus berperan dalam hidup sehingga  hidupnya di dunia tidak
sia-sia.

E. Permasalahan-Permasalahan Dalam Penyesuain Diri Remaja

Diantara persoalan yang terpenting yang dihadapai remaja dalam penyesuaian diri
yaitu:
1. Hubungan remaja dengan orang dewasa terutama orang tua.
Disini sangat dipengaruhi oleh sikap orang tua dan suasana
psikologis dan sosial dalam keluarga (kondisi lingkunan keluarga).
Orang tua yang otoriter akan menghambat perkembangan penyesuaian diri
remaja, begitu juga perlindungan orang tua yang berlebihan juga berakibat
tidak baik. Perpindahan tempat juga memiliki pengaruh yang kuat.
2. Sekolah juga memiliki peran / pengaruh yang kuat dalam dalam
perkembangan jiwa remaja

a. Kutub Keluarga (Rumah Tangga)


Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan, dikemukakan bahwa anak
/ remaja yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga yang tidak baik /
disharmoni keluarga, maka resiko anak untuk mengalami gangguan
kepribadian menjadi berkepribadian antisosial berperilaku menyimpang lebih
besar dibandingkan dengan anak / remaja yang dibesarkan dalam keluarga
sehat / harmonis (sakinah).
Kriteria keluarga yang tidak sehat tersebut menurut para ahli, antara lain:
1) Keluarga tidak utuh (broken home by death, separation, divorce)
2) Kesibukan orangtua, ketidakberadaan dan ketidakbersamaan orang tua
dan anak di rumah
3) Hubungan interpersonal antar anggota keluarga (ayah-ibu-anak) yang
tidak baik (buruk)
4) Substitusi ungkapan kasih sayang orangtua kepada anak, dalam bentuk
materi dari kejiwaan (psikologis).
b. Kutub Sekolah

5 | Penyesuaian Diri Remaja


Kondisi sekolah yang tidak baik dapat menganggu proses belajar
mengajar anak didik yang pada gilirannya dapat memberikan "peluang"
pada anak didik untuk menyimpang. Kondisi sekolah yang tidak baik
tersebut, antara lain;
1) Sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai
2) Kuantitas dan kualitas tenaga guru yang tidak memadai
3) Kualitas dan kuantitas tenaga non guru yang tidak memadai
4) Kesejahteraan guru yang tidak memadai
5) Kurikilum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan agama / budi
pekerti yang kurang
6) Lokasi sekolah di daerah rawan, dan lain sebagainya.
c. Kutub Masyarakat (Kondisi Lingkungan Sosial)
Faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau "rawan",
dapat merupakan faktor yang kondusif bagi anak / remaja untuk
berperilaku menyimpang. Faktor kutub masyarakat ini dapat dibagi dalam
2 bagian, yaitu pertama, faktor kerawanan masyarakat dan kedua, faktor
daerah rawan (gangguan kamtibmas ).

F. Implikasi Penyesuaian Diri Remaja Terhadap Penyelenggaraan


Pendidikan
Masa remaja adalah masa dimana seorang remaja mencari jati dirinya.
Masa remaja juga disebut masa emas (golden age). Namun, para remaja pada
masa perkembangan dihadapkan dengan berbagai masalah, baik eksternal maupun
internal. Masalah-masalah yang timbul pada masa remaja harus bisa di pahami
oleh seorang pendidik, agar remaja tidak mengalami keterbelakangan mental.
Karena remaja yang tidak mendapatkan bimbingan pada masa remaja, mereka
akan cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar norma-norma
kehidupan. Pemecahan masalah tersebut bisa di selesaikan dengan mengaitkan
masalah-masalah tersebut dengan pena -didikan, baik pendidikan formal atau non-
formal.
Masa perkembangan remaja juga ditandai dengan keinginan
mengaktualisasikan segala ide pikiran yang dimatangkan selama mengikuti

6 | Penyesuaian Diri Remaja


pendidikan. Mereka bersemangat untuk meraih keberhasilan. Oleh karena itu,
mereka berlomba dan bersaing dengan orang lain guna membuktikan
kemampuannya. Segala daya upaya yang berorientasi untuk mencapai
keberhasilan akan selalu ditempuh dan diikuti. Sebab dengan keberhasilan itu, ia
akan meningkatkan harkat dan martabat hidup mereka di mata orang lain. Laju
proses perkembangan perilaku dan pribadi remaja dipengaruhi oleh tiga faktor
dominan adalah faktor bawaan (heredity), kematangan (maturation), dan ling-
kungan (environment): termasuk belajar dan latihan (training and learning).
Ketiga faktor dominan utama itu senantiasa bervariasiyang mungkin dapat
menguntungkan, menghambat atau membatasi lajunya proses perkembangan
tesebut.
Lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap
perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga
fungsi pendidikan (transformasi norma). Dalam kaitannya dengan pendidikan ini,
peran sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peran keluarga, yaitu sebagai
referensi dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami masalah.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proeses penyesuaian diri
remaja khususnya di sekolah adalah:
a) Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa "betah" (at
home) bagi anak-anak didik, baik secara sosial, fisik maupun akademis.
b) Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak.
c) Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar,
sosial, maupun seluruh aspek pribadinya.
d) Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah
belajar.
e) Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi
belajar.
f) Ruang kelas yang memenuhi persyaratan kesehatan.
g) Peraturan / tata tertib yamg jelas dan dapat dipahami oleh siswa.
h) Teladan dari para guru dalam hal pendidikan.
i) Kerja sama dan saling pengertian dari para guru dalam melaksanakan
kegiatan pendidikan di sekolah.

7 | Penyesuaian Diri Remaja


j) Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang sbaik-baiknya.
k) Situasi kepemimpinan yang penuh saling pengertian dan tanggung jawab
baik pada murid maupun pada guru.
Diharapkan pula setiap guru memiliki atau dituntut memiliki figur pendidik
diantaranya:

1. Memberi kesempatan, antusias dan berminat dalam kegiatan siswa.


2. Ramah dan optimis
3. Mampu mengontrol diri, tidak mudah kacau dan teratur tindakannya
4. Senang kelakar, mempunyai rasa humor
5. Mengetahui dan mengakui kesalahan-kesalahan sendiri
6. Jujur dan objektif dalam memperlakukan siswa.
7. Menunjukkan pengertian dan rasa simpati dalam bekerja dengan siswa-
siswanya.
8. Kerja sama dan saling pengertian para guru.
9. Melaksanakan program BP yang baik.
10. Memiliki kepemimpinan yang penuh pengertian dan tanggung jawab.
11. Hubungan yang baik antara sekolah dan OT.

8 | Penyesuaian Diri Remaja


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penyesuaian diri remaja adalah usaha remaja untuk mencapai


keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Mustafa
Fahmi(1997) menulis: “pengertian luas tentang proses penyesuaian
terbentuk sesuai dengan hubungan individu dengan lingkungan
sosialnya, yang dituntut dari individu tidak hanya mengubah
kelakuannya dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan dirinya dari
dalam dan keadaan di luar, dalam lingkungan di mana dia hidup,
akan tetapi juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan orang lain”.
2. Diantara persoalan yang terpenting yang dihadapai remaja dalam
penyesuaian diri yaitu:
a. Hubungan remaja dengan orang dewasa terutama orang tua.
b. Sekolah juga memiliki peran / pengaruh yang kuat dalam dalam
perkembangan jiwa remaja
c. Faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau "rawan",
dapat merupakan faktor yang kondusif bagi anak / remaja untuk
berperilaku menyimpang.
3. Lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap
perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi
pengajaran juga fungsi pendidikan (transformasi norma). Dalam
kaitannya dengan pendidikan ini, peran sekolah pada hakikatnya tidak
jauh dari peran keluarga, yaitu sebagai referensi dan tempat
perlindungan jika anak didik mengalami masalah.

9 | Penyesuaian Diri Remaja


DAFTAR PUSTAKA

https://raflengerungan.wordpress.com/korupsi-dan-pendidikan/permasalahan-dan-
upaya-penanganan-masalah-penyesuaian-diri/, diakses pada 27 Maret 2020, 16:22
WIB
Mulyani, S. 2008. Perkembangan Peserta Didik . Jakarta: Universitas Terbuka.
Anonim. 2013 Penyesuaian Diri Remaja.
http://meccunindra.blogspot.com.Diakses pada tanggal 27 Maret 2020 , 17: 19
WIB
http://imammalik11.wordpress.com/2014/04/14/implikasi-penyesuaian-diri-
peserta-didik/, diakses pada 27 Maret 2020, 16:43 WIB

10 | Penyesuaian Diri Remaja

Anda mungkin juga menyukai