DOSEN PENGAMPU:
Pdt.Bernard Sitorus,S.Th,M.Th
AGRIBISNIS-A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Ketiga topik ini (Love,Sex,and Dating) senantiasa relevan denga kebutuhan
remaja.Sebab pada usia remaja tengah terjadi pertumbuhan yang pesat.Yang
sangat terlihat jelas adalah pertumbuhan fisik,remaja putra tampak gagah
seperti laki laki dewasa,lengkap dengan kumis tipis yang mulai
tumbuh.Remaja putri tumbuh menjadi perempuan cantik yang
matang,tubuhnya mulai memiliki lekuk tanda perempuan dewasa.
Pada usia itu,seorang remaja juga memiliki kematangan seksual.Inilah yang
menyebab kan mengapa remaja memiliki nafsu seksual yang besar.Tanpa
pendampingan untuk mengelola diri dengan bijak,seorang remaja bisa jatuh
pada penyelahgunaan relasi yang terkait dengan seksualitas.Dimasa inilah
pornografi mulai menyergap dan memengaruhi kehidupan kehidupan seorang
remaja.Yang menyedihkan,Ditengah keadaan semacam ini kerap orang tua
justru menjadi ‘lawan’ anak remaja.Kelabilan emosi membuat remaja kerap
dianggap pemberontak .Inilah masa yang sering disebut sebagai storm
period.Tak heran ketika tidak kita didampingi dengan baik ole orang tua dan
komunitas remaja menunjukkan pemberontakannya dengan cara mencari dan
mencoba berbagai hal,termasuk seksualitas.Persoalannya bukanlah terletak
pada seorang remaja yang memiliki cinta atau menjalin relasi cinta,tapi
bagaimana menghidupi cinta dengan benar
Semangat cinta yang membebaskan dan memberdayakan dalam arti
menumbuhkan itu kerap pudar ditengah ilusi cinta,yang dimaksud dengan
ilusi cinta adalah imajinasi cinta yang tidak tepat.Sebagai contoh,ada banyak
iv
orang berpikir bahwa kalau pacaran harus berciuman,atau bahakan
berhubungan seks,sebagaimana persiapan pernikahan,dan banyak ilusi cinta
lainnya,Ilusi cintasemacam ini justru merusak hakikat cinta itu sendiri.Ketika
remaja bergolak dengan cinta,memulasi relasi dengan cinta,maka buah buah
cinta sejati akan menghasilkan kehidupan yang menghargai sesama,yang
membebaskan dan memberdayakan orang yang dicintainya.Seorang yang
memiliki cinta yang benar akan melakukan segala sesuatu yang baik demi
orang yang dicintainya.
Sebagaimana kerinduan remaja akan kebebasan ,maka kebebasan seringkali
menjadi argumentasi remaja untuk membenarkan perbuatannya.Tentang
kebebasan yang dimiliki manusia adalah hal yang benar,sebagai manusia yang
telah menerima penebusan dari kristus,tentu aja manusia memiliki
kebebasan.Namun kebebasan harus dijalani dengan tanggung
jawab.Keduanya bagai mata uang yang dua sisinya tidak dapat
dipisahkan,justru karena mengingat tanggung jawab itu,kita bisa
belajar.Dalam kerangka itu remaja perlu menydari bahwa pacaran adalah
persiapan awal atau penjagahan dalam rangka pernikahan.Tujuan pacaran
adalah mempersiapkan diri untuk memasuki prnikahan.Lewat pacaran kira
mengenal orang yang kita cintai itu,dengan demikian pacaran adalah sesuatu
yang baik dan harus,namun motifnya harus benar.Remaja perlu mengamini
bahwa jodoh ada di tangan Tuhan,tetapi pendekatan ada di tangan nya.Justru
karena itu ia perlu melakukan pendekatan kepada orang yang membuatnya
jatuh cinta,remaja juga dituntun untuk percaya bahwa Tuhan menyediakan
pasangan untuk dirinya.Namun remaja harus menemukan,memelihara,dan
membangunnya.Sebab relasi tanpa tindakan pemeliharaan tidak mungkin
terpelihara.
Dalam proses berpacaran itu,remaja setidaknya mulai melihat apakah
memang pasangannya itu cocok dengan dirinya.Beberapa cara melihatnya
v
dapat dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan.Pertanyaan itu
adalah sebagai alat bantu untuk melihat relasi berpacaran remaja.Ketika
semua jawaban bermakna positif,maka pacaran perlu dilanjutkan untuk
semakin mengenal atau matang sehiingga makin siap memasuki pernikahan.
Lalu bagaimana dengan hubungan seks?sebagaimana cinta,hasrat seks juga
diciptakan oleh Tuhan,hasrat itu ada pada manusia,apalagi remaja yang
tengah menggebu gebu.Namun,sebagaimana dikatakan Anne
K.Hershberger,seksualitas bukan untuk disalah-gunakan melainkan untuk
dirayakan.Untuk merayakannya diperlukan wakyu yang tepat.Anda tentu
tidak mau merayakan ulang tahun sebelum waktunya bukan?Demikian juga
dengan seks.Keindahannya justru karena ia dirayakan bersama dengan orang
yang tepat di waktu yang tepat.
(Patriabara Addi,”Lembaga Alkitab Indonesia.”Love,Sex,and Dating.2022))
Generasi muda pada umur 18 tahun sampai kira kira 40 tahun adalah generasi
yang penting dalam berbagai aspek kehidupan,usia muda merupakan waktu
bagi seseorang untuk berkarya secara produktif dan pada usia ini adalah suatu
masa transisi antara hidup untuk belajar tentang jati diri menuju kepada masa
seorang pemuda atau pemudi yang akan mengaktualisasikan dirinya dalam
berbagai aspek.Seorang pemuda juga dianggap sebagai seseorang yang akan
menjadi generasi penerus bangsa.Seiring berjalan nya waktu,aktovitas seorang
pemuda tentunya akan sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi atay konteks
kehidupan,baik dalam hal yang negatif.Salah satu hal yang sangat
mempengaruhi kehidupan pertumbuhan seorang pemuda adalah
seksualitas(pergaulan bebas).Seksualitas adalah sebuah naluri alamiah yang
ada dalam setiap diri manusia yang diciptakan oleh Allah bagi kita manusia
untuk berkembang biak dan melanjutkan keturunan yang didasarkan oleh
cinta.
vi
Pergaulan bebas dalam hal ini “seks bebas” memang menjadi ancaman secara
tidak langsung bagi kehidupan para pemuda pemudi.Salah menempatkan diri
untuk bergaul akan berdampak buruk bagi kehidupan pertumbuhan baik
secara fisik maupun secara emosional bahkan juga social.kurangnya
pemahaman yang benar terhadap dunia seksualitas,menjadi factor juga bagi
seorang pemuda melakukan kegiatan seks bebas.
Salah satu factor terjadinya seks bebas ialah pengetahuan terhadap
seksualitas yang kurang baik,dan juga pengetahuan terhadap
reproduksi yang kurang baik
(Theresia tiodora sitorus,”Implikasi pembinaan pemuda gereja atas
faktor factor penyebab kasus hamil diluar nikah,(2020)):196-197.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas,maka dapat dirumuskan beberapa masalah
berikut ini:
Apakah pengertian dari Love,Sex,and Dating?
Bagaimanakah pengaruh buruk “arti cinta” bagi seorang remaja?
Apakah yang dilakukan untuk mencegah Love,Sex,and Dating yang
berpengaruh buruk?
Apa saja contoh positif dari seksualitas?
Bagaimana mewujudkan relasi cinta yang baik bagi kalangan remaja?
Apa saja factor terjadinya Love,Sex,and Dating?
1.3.TUJUAN
Menjelaskan makna dari LOVE menurut agama Kristen atau alkitab Kristen
Menjelaskan makna dari SEX menurut agama Kristen dan alkitab Kristen
Menjelaskan makna dari DATING menurut agama Kristen dan alkitab Kristen
vii
BAB 2
PEMBAHASAN
viii
manusia,bukan hasil karya setan,melainkan sesuatu yang wajar,yang
indah,dan untuk dinikmati manusia.Seksualitas merupakan hal yang baik bagi
manusia dan bukan suatu hal yang jahat(dosa).2
Karena seksualitas itu anugerah yang diberikan Allah kepada
manusia.Verkuyl menuliskan hal demikian:nafsu birahi dan persetubuhan
antara suami dan istri oleh alkitab tidak dipandang sebagai suatu dosa.Tetapi
alkitab memandang sebagai anugerah Tuhan kepada manusia,sejak ia
diciptakan.Anugerah Tuhan itu sepatutnya hanya terdapat dalam
pernikahan,dan kedua orang itu tidak perlu malu karena anugrah itu.
Anugerah dari Tuhan ini menjadi berkat bagi manusia dan juga kebahagiaan
bagi manusia,Tuhan Allah memberikan kemampuan skesualitas kepada
manusia untuk kebahagiaan brsama.(Kej.1:27-48;Ams.5:18-1;Ams.30:18-19)
(Marulak Pasaribu,Pernikahan dan Kelurga Kristen(Batu :YPPII,n,d),40.
ix
adalah salah satu pemberian terindah yang oleh Allah dimaksudkan untuk
member kesukaan besar,bukan petaka.34
3
(Marulak Pasaribu,Pernikahan dan Kelurga Kristen(Batu :YPPII,n,d),40.
4
(William Dyrness,”Tema tema Dalam Teologi perjanjian lama”;Gandum Mas.2013))
x
memaparkan bahwa karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan tidak
ada satupun yang haram jika diterima dengan ucapan syukur,sebab semuanya
itu dikuduskan oleh Firman Allah dan Doa.Seks adalah bagian tubuh yang
diciptakan oleh Tuhan dan dikuduskan nya.Seks bukan sesuatu yang kotor
dan tabu,seks itu baik,kudus,dan agung.5
Seksualitas adalah sesuatu yang indah,baik,kudus,layak dan merupakan suatu
hubungn perjanjian anatara seorang pria dengan istrinya.Kitab kejadian
menyatakan bahwa maanusia diperintahkan Allah untuk berkembang biak
tersebut tidak mungkin terjadi diluar pernikahan,sebab seksualitas itu suci dan
hanya dapat berlangsung dalam pernikahan kudus dihadap Tuhan,karena
Allah menghendaki kesucian hidup orang percaya.Berkenan dengan
itu,Solbakken mngemukakan “kehidupan seksual antara laki laki dan
perempuan dalam pernikahan bukan dosa,melainkan atas kehendak Allah.
Seksualitas adalah kudus kudus di dalam pernikahan,tidak kudus kalau
dilakukan diluar pernikahan,bahkan firman Tuhann meyebut sebagai
perzinahanan.Seksualitas kudus sesusai ciptaan Allah adalah menggunakan
organ organ seks sesuai dengan rancangan dan peruntukannya.Pernikahan
tanpa seksualitas,juga bukan suatu pernikahan yang dikehendaki
Tuhan.Kesucian seksual berarti kebebasan dari sikap dan tindakan seks yang
tidak bermoral.Dalam b ahasa yunani “Kudus” dipakai kata HAGNOS yang
memiliki arti “bebas dari kotoran”.Kata ini berasal dari Haigos yang
menandakan “kudus,murni,dan dipisahkan”.Jadi kekudusan seksual berarti
suatu kebebasan dari hal hal yang kotor atau hal hal yang
negative,penyimpangan penyimpangan seksual membuat sifat seksualitas
yang adalah judus menjadu tercemar.6
(June Hunt,”Pastoral konseling Alkitabiah” 2,2015)),15.
5
(Abieno Ch J L,”Seksualitas dan Pendidikan seksua”l,BPK Gunung Mulia,1980))
6
(June Hunt,”Pastoral konseling Alkitabiah” 2,2015)),15.
xi
2.1.4.Seksualitas menurut Yesus Kristus
Pengenalan dan pengertian alkitabiah yang paling komprehensif,yaitu
memahami kebenaran didalam yesus kristus melalui pengajaran pengajaran
nya.Pengajaran Yesus juga mengajarakan tentang hal seksualitas,dalam injil
sinoptik,Yesus memaparkan pengajaran nya tentang seksulitas.7
Yesus memegang teguh defenisi perkawinan dalam perjanjian lama.Standar
Allah atas perkawinanmerupakan inti yang sama:sprang pria dan seorang
wanita bersatu sampai kematian yang memisahkan.Ini bisa tampak dari
kenyataan bahwa Yesus menegaskan kembali defenisi perkawinan yang jelas.
Dalam beberapa hal mengenai seksualitas,Yesus mengutuknya karena telah
menyeleweng dari kebenaran adalah salah satu nya ialah pencabulan.Yesus
mengutuk pencabulan (MAT 5:32).Pencabulan dioahami sebagai hubungan
seksual yang disepakatiuntuk dilakukan diluar
pernikahan,Pelacuran,sebaliknya merupakan hubungan seksual yang
disepakati dan dilakukan oleh orang yang sudah menikah .Namun tindakan
yang sama bisa merupakan pelacuran bagi seseorang(yang sudah
menikah)dan perzinahan bagi orang lain(yang belum menikah),kasus seperti
ini bisa silihat dalam matius 15:19-20,.ketika Yesus berkata “karena dari hati
timbulsegalapikiran yang jahat,pembunuhan,perzinahan,pencabulan,pencurian
,sumpah palsu dan hujat,itulah yang menajiskan orang.Tetapi makan dengan
tangan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang lain.Yesus melihat
pencemaran moral sebagai sarana merusak jiwa,jelaslah bahwa Yesus
menganggap bahwa sumber pencabulan berasal dari kejahatan yang ada
didalaam manusia,dan itu merupakan sarana mencemari manusia.Jadi,jelaslah
bahwa Yesus hanya menghendaki hubungan seksual didalam
pernikahan,bukanlah diluar pernikahan.Bila hubungan seksual dilakukan
7
(June Hunt,”Pastoral konseling Alkitabiah” 2,2015)),15.
xii
diluar pernikahan,maka hal itu disebut sebagai perzinahan,dan itu dipandang
Allah sebagai kekejian.8
(Norman L.Geisher ,Etika Kristen edisi kedua,317)
2.2 MAKNA CINTA MENURUT PANDANGAN AGAMA KRISTEN
Hampir sebagian agama besar aliran agama atau kepercayaan yang ada di
dunia ini mengajarjan kebaikan bagi setiap umatnya.Cinta tentu merupakan
salah satu bagian yang dapat ditemukan dalam setiap pengajaran yang ada di
setiap aliran agama atau aliran kepercayaan yang ada di dunia yang mereka
anut.Tidak dapat dipungkiri bahwa cinta adalah salah satu hakikat bagi
kehidupan manusia yang dapat ditemukan dalam ajaran beberapa aliran
agama.
Cinta dalam pandangan iman Kristen tergambarkan secara implicit dan juga
eksplisit dalam kitan suci Alkitab,baik di dalam perjanjian lama ataupun
perjanjian baru.Cinta dalam pandangan iman Kristen tidak dapat terlepas dari
ajaran agama Kristen yang berintikan pada kasih.Kasih Allah yang begitu
besar terhadap manusia menjadi landasan untuk memahaami konsep cinta
dalam pandangan Kristiani.Kasih Allah yang besar tersebut dalam alkitab dari
perjanjian lama hingga perjanjian baru.Bentuk kasih Allah ditujukan melalui
berbagai cara kepada manusia hingga akhirnya manusia pun sampai pada titik
menyadari kebearan kasih Allah dan membalas kasih-Nya.
Cinta merupakan suatu hal yang mendasar dalam kehidupaan manusia yang
tidak dapat diabaikan keberadaan nya,keberagaman sudut pandang dalam
mengartikan cinta juga menjadi suatu hal yang wajar terjadi dalam
kehidupaan.Cinta filosofi dan cinta religious seringkali dilihat sebagai dua hal
yang bertentangan dan tidak dapat bersatu.Bagaimana filsafat dan agama
Kristen melihat cinta dan hubungan diantara keduanya menjadi kajian yang
paling penting dalam makalah ini yang berusaha membuktikan bahwa cinta
8
(Norman L.Geisher ,Etika Kristen edisi kedua,317)
xiii
yang dilihat dari sudut pandang filosofis maupun religious dapat saling
melengkapi satu sama lain,sekaligus membuktikan adanya relasi yang tidak
selalu berlawanan antara filsafat dan agama.Disadari atau tidak cinta
merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia yang
memiliki peranan penting dalam sebuah institusi agama.Dimana setiap agama
atau aliran kepercayaan yang ada di dunia dan yang diyakini oleh
umatnya.Memiliki pengertian serta pemahaman nya sendiri tentang apa itu
cinta,pemahaman akan konsep cinta akan berbeda jika dilihat dari sudut
pandang agama yang berbeda pula,masing masing agama memiliki arti serta
bentuk cinta yang berbeda satu dengan yang lainnya.9
Tuhan dan manusia menjadi subjek yang sama sama mencintai dan juga
dicintai dakam relasi cinta dalam pandangan iman kristiani.Cinta dalam
agama Kristen merupakan suatu landasan dari ajaran agama Kristen itu
sendiri.Cinta didalam pandangan agama Kristen tidak dapat dipahami sebagai
konsep cinta yang hanya sebatas relasi antara sepasang manusia yang saling
mencintai dan memiliki hasrat atau desire,yang kuat untuk bersama dengan
orang yang dicintai,relasi ini bisa kita pahami dengan eros.Terdapat hal yang
lebih dari sekedar relasi antara manusia didalam konsep cinta kristiani,yaitu
keterlibatan Tuhan sebagai sosok yang dicintaai oleh manusia,dimana relasi
ini kita kenal dengan agape
9
(Norman L.Geisher ,Etika Kristen edisi kedua,317)
xiv
Hasrat untuk berduaan dengan seseorang yang istimewa yang juga
mengganggapmu istimewa bisa kuat sekali,bahkan pada saat muda manusia
sudah banayak mengalami tekanan untuk berpacaran.Jikta kita bertanya
didalam diri kita ,sudaah siapkah aku berpacaran?Kemungkinan jika ditujukan
kepada remaja remaja sekarang mungkin mereka akan menjawab sudah siap.
Berpacaran adalah kegiatan apapun antar teman yang didalamnya minat
romantic mu fokus pada satu orang dan minat itu terfokus padamu.Karena
itu,setiap kita berkumpul dengan teman teman maka kita akan sering berfokus
kepadalawan jenis yang sama.10
Entah melalui telepon atau bertemu langsung ,entah terang terangan atau diam
diam,jika teman lawan jenis memilikiperasaan romantic dan berkomunikasi
secara rutin,itu nama nya telah berpacaran.
(Anonym.2012.Pertanyaan kaum muda jawaban yang praktis Jilid
2.Jakarta:Saksi saksi yehuwa Indonesia hal:15.
10
(Anonym.2012.Pertanyaan kaum muda jawaban yang praktis Jilid 2.Jakarta:Saksi saksi yehuwa
Indonesia hal:15.
xv
Tetapi,berpacaran hendaknya punya tujuan yang terhormat umtuk membantu
seseorang laki laki dan seseorang perempuan mementukan apakah mereka
ingin menjadi suami istri,yang jelas jika berpacaran dengan seseorang itu
berarti berurusan dengan perasaan orang itu.Maka,pastikan maksud mu
terhormat,coba pikirkan apakah kamu suka jika ada orang yang menganggap
mu sebagai mainan,yang sebentar lalu dibuang,kadang pacaran itu hanya main
main tapinkalau satu pihak kemudian menganggapnya serius,maka itu tidak
termasuk permainan lagi.11
xvi
(Anonym.”Pertanyaan kaum muda jawaban praktis jilid 2”.2012)),15.
xvii
2.4.1.PENGERTIAN BERPACARAN MENURUT IMAN KRISTIANI
Konsep kehidupan orang Kristen berbeda dengan orang orang
lain.Kehidupan orang Kristen adalah kehidupan dalam anugerah untuk
mengambil bagian dalam rencana karya penyelamatan Allah dalam Tuhan
Yesus Kristus,kehidupan yang bertujuan untuk mengerjakan pekerjaan baik
yang sudah di persiapkaan Allah sebelum dunia dijadikan .Oleh karena
itu,bagi orang Kristen bahwa pergaulan,pacaran,dan pernikahan tidak lain dari
proses kematangan hidup untuk semakin dipersiapkan,memikul dan
mengerjakan pekerjaan baik yang sudah disiapkan Allah.Dalam kekristenan
berpacaran disebutkan sebagai suatu masa perkenalan antara dua pribadi yang
menjadi satu kesatuan tubuh dalam iman yang sungguh kepada
Allah.Berpacaran bukanlah sekedar perkenalan saja,melainkan suatu
hubungan yang mengikat dua pribadi menjadi satu keutuhan yang menuju
kepada suatu pernikahan kudus.
a.Cara berpacaran(dating)menurut iman kristiani
Dalam berpacaran,ada hal yang harus kita perhatikan agar kita mengetahui
mana pacaran yang sesuai dengan iman kita(Kristen) dan mana yang tidak.Hal
tersebut antara lain:13
1.Pacaran itu harus didasari kasih Allah
Apa tujuan kita pacaran?apakah hanya mengisi kekosongan dalam hidup
kita,keinginan dalam hidup kita,keinginan mata atau hal hal menyangkut
kepada kepuasan diri sendiri,dimana yang menjadi pusat perhatian hanya pada
diri sendiri.Sehingga pada masa pacaran timbul istilah bahwa dunia ini hanya
milik mereka berdua,orang dunia mengatakan bahwa asmara itu adalah cinta
13
(Eliyansen saragih,”teologi tentang berpacaran menurut amsal 30;18-19”,jurnal teologi,2018))
xviii
dan itu sangat dibutuhkan bagi orang yang berbeda pada masa
pacaran.Menurut kamus,asmara itu mempunyai dua pengertian yaitu:
Cinta Kasih
Cinta birahi,dimana seorang anak muda digoda dan tergila gila pada pasangan
nya.Pada dasarnya asmara itu bukan cinta,karena asmara itu naksir/keinginan
yang semua ini berpusat pada diri sendiri.Cinta kasih atau kasih itu menurut
alkitab bisa kita baca dalam 1 korint 13:4-7.Cinta yang benar tidak dapat
dijadikan topeng untuk satu maksud dan motivasi tertentu,cinta yang benar
tidak mementingkan diri sendiri,melainkankan mengutamakan orang lain.Jadi
asmara itu tidak sama dengan cinta sebab dampak dari asmara itu adalah
kebalikan dari makna cinta yang sebenarnya,ini merupakan ucapan Tuhan
kepada babil,dimana anak anak muda tidak peduli lagi terhadap kudusnya
pernikahan itu.Sehingga dampak nya kebebasan seks,adanya pengguguran
kandungan dan sebagainya.
14
(Eliyansen saragih,”teologi tentang berpacaran menurut amsal 30;18-19”,jurnal teologi,2018))
xix
>Tahap kesepakatan:hubungan kedua individu yang berlainan tersebut bukan
lagi sekedar kenal,bukan lagi sekedar bersahabat,melainkan melangkah dalam
kesepakatan untuk menikah,
15
(Eliyansen saragih,”teologi tentang berpacaran menurut amsal 30;18-19”,jurnal teologi,2018))
xx
dilakukan oleh paasangan yang sudah menikah,menjadikan pasangan sebagai
sahabat baaik yang saling mendukung satu sama lain.Mencintai
kepribadiannya dan bukan fisik ataupun materi yang dimilikinya.Beberapa
syarat yang harus dimiliki seperti adam dan hawa(kej.2:23-25).Pria:memiliki
visi,mampu menjadi pemimpin atau menjadi kepala keluarga yang baik,dan
bertanggumh jawab.Perempuan:memiliki kecantikan batin,pendukung,lemah
lembut,tenang dan tidak mudah khawatir .Secara keseluruhan pasangan yang
baik adalah pasanga yang memilki kasih sejati di dalam hidupnya.Dalam 1
korintus 14:4-5,”kasih itu sabar,kasih itu murah hati,ia tidak cemburu.Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong dan tidak mencari keuntungan sendiri.Ia
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Masing masing dari kita harus mengaplikasikan sifat sifat tersebut,sehingga
kita mampu menjadi pasangan yang penuh kasih sesuai dengan apa yang baik
di mata Tuhan.16
2.5.BATAS PERGAULAN DALAM DATING (BERPACARAN)
Apakah dalam masa berpacaran boleh ada keterlibatan seksual?pertanyaan ini
merupakan hal yang menjadi pertanyaan banyak kaum muda dikala mereka
berpacaran,yaitu berciuman,berpelukan dan meraba raba.Praktek berciuman
dianggap oleh kaum muda sebagai suatu tindakan “yang biasa”,yang “tidak
perlu diganggu gugat lagi”,yang tidak usah dijadikan bahan cerita lagi”,dan
sebagainya
Bahkan banyak para pemuda yang mengartikan bahwa hubungan seks
merupakan cara untuk menunjukkan rasa sayang kita kepadaorang yang kita
sayangi apabila kalau dilakukan dan dialami sebagai wujud cinta
kasih,sebagai sarana cinta.Padahal hubungan seks hanya dapat dilakukan oleh
orang yang telah menikah sebagai pernyataan kasih,karena hubungan seks
16
(Putra sitompul,”Pacaran menurut iman Kristen”,jurnal teologi.2015))
xxi
yang dilakukan bukan hanya karena nafsu birahi saja,tetapi karena dorongan
cinta personal.
Seorang pemuda atau pemudi yang bijaksana,lebih lebih yang takut akan
Tuhan,perlu tahu bahwa praktek berciuman hanya dilakukan dikalangan
khusus yang sudah menikah saja.Praktek bepelukan ini juga sudah dianggap
menjadi “hal biasa” di kalangan orang muda,sambil duduk duduk
berdekatan ,dua orang muda ini saling membelai dan memeluk.Mengenai
kebiasaan itu,itu memang perlahan tetapi pasti akan membawa kearah
kerusakan.Fakta fakta yang menyedihkan dalam kehidupan sehari hari
membuktikan bahwa sudah teramat banyak jumlah pemuda dan pemudi yang
menjadi korban keb iasaan yang keliru itu.
Kebiasaan meraba raba adalah suatu kombinasi antara berciuman dan
berpelukan.Kebiasaan ini lazim disebut dengan istilah “bercinta system
Braille”.Dan kebiasaan inipun telah menelan banyak korban yaitu
menghasilkan suatu pernikahan yang kacau atau tidak terhormat.Harapan
mereka akan cita cita yang murni dalam perkawaninan telah kandas ditengah
jalan.17
Remaja merupakan masa peralihan dari kanak kanak menjadi dewasa,dimasa
remaja seseorang mengalami masa apuber yang menumbuhkan rasa ingin tahu
yang besar.Seseorang juga ingin mencoba segala sesuatu yang baru seperti
pacaran.Pacaran adalah prosess memadukan dua hati (wanita dan
pria).Khusus bagi remaja Kristen,harus mengetahui cara berpacaran seperti
apa yang sesuaai dengan firman tuhan,dan harus mengutamakan kasih dalam
berpacaran apakah itu kasih terhadap sesame terutama kasih terhadap Tuhan.
Sekarang ini banyak berkembang gaya berpacaran remaja yang
berlebihan.Sering terjadi hal hal yang tidak diinginkan.Oleh karena itu,perlu
dikembangkan gaya pacaran menurut iman kristiani di usia remaja,sehingga
17
(Putra sitompul,”Pacaran menurut iman Kristen”,jurnal teologi.2015))
xxii
dampak negative dari berpacaran dapat diminalisasikan dan memperbesar
dampak positif dari dating(berpacaran).
(Putra sitompul,”Pacaran menurut iman Kristen”,jurnal teologi.2015)) 18
BAB 3
18
(Putra sitompul,”Pacaran menurut iman Kristen”,jurnal teologi.2015))
xxiii
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah:
1.Usia muda merupakan waktu bagi seseorang untuk berkary secara
produktif,masa ini adalah suatu masa transisi antara hidup untuk belajar
tentang jaati diri menuju kepada maa seseorang pemuda atau pemudi yang
akan menganktualisasikan dirinya dalam berbagai aspek.
2.Banyak hal yang akan dilakukan olehb para pemuda pemudi untuk
mengaktualisasikan kehidupan masa muda nya.Namu seiring berkembang nya
zaman,banyak factor yang sangat mempengaruhi generasi muda dalam
hubungan nya dengan sesame,salah satunya adalah seks.
3.Seks merupakan hal yang indah bagi manusia karena di anugerahi oleh
Allah.Tanpa seksualitas manusia tidak bisa berhubungan intim satu dengan
yang lain,Allah memperkenankan manusia untuk melakukan hubungan intim
atau hubungan seksual tersebut hanya dalam ikatan pernikahan.Karena dalam
pernikahan nya sebuah hubungan yang intim menjadi kudus.
4.Love,sex and dating adalah tiga hal yang saling bertergantungan,banyak
dampak negatif dari ketiga hal ini yang merugikaan banyak pihak, sehingga
tidak heran zaman sekarang banyak sekali anak dibawah umur yang sudah
menjadi orang tau atau baahkan hamil,itu dikarenakan kurang nya
pengawasan orang tua dalam tumbuh kembang seoraang anak pada saat
mereka dewasa.
5.Love,sex and dating tidak hanya memiliki daampak negative,tetapi juga
memiliki dampak positif.Tetapi untuk sex,ini hanya bisa dilakukan oleh orang
yang malukan pernikahan,dan sexx menurut orang yang sudah menikah
adalah suatu karunia yang patut untuk disyukuri,apabila sex dilakukan oleh
orang yang belum melakukan pernikahan maka perbuatan sudah menjadi
xxiv
suatu kekecian atau bahkan merupakan suatu perbuatan dosa yang sangat
merugikan.
3.2.Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dibagian sebelumnya,saya sebagai
pembuat makalah ini mengajak remaja sebaiknya memahami terlebih dahulu
fungsi romantis yang dijalani selama berpacaran yaitu sebagai figur untuk
memberikan rasa nyaman ,aman ,serta menjaga kedekatan dengan pasangan
nya sehingga tercpta hubungan yang sehat.
Selain itu,apabila telah megetahui adanya indikasi perilaku yang tidak baik
dalam berpacaran(dating) maka remaja dapat berbagi dengan orang tua atau
pasangan yang sudah menikah untuk mempertimbangkan apakah hubungan
tersebut layak diteruskan atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
xxv
Abineno Ch J L.Seksualitas dan pendidikan seksual.Jakarta:BPK Gunung
Mulia.1980.
Addi Pattiabara.Lembaga Alkitab Indonesia,Love sex and
dating.2022:Jakarta.
Anonym.”Pertanyaan kaum muda jawaban praktis jilid 2”,Jakarta,2012.
June Hunt.Pastoral konseling alkitabiah 2.Yogyakarta:ANDI,2015
Marulak Pasaribu.Pernikahan dan keluarga Kristen.Batu:YPPII,n,d.
Norman L.Geiser .Etika Kristen edisi kedua.Malang:SAAT,2010.
Saragih,Eliyanse,2018.Teologi tentang berpacaran menurut amsal 30:18-
19.Jurnal Teologi dan pendidikan Kristen kontektual,Vol 1.No 2,Hal 167-178.
Sitompul,Putra.”pacaran menurut iman Kristen”.Jurnal teologi Kristen.2015
Sitorus,Theresia Tiodors.”Implikasi pembinaan pemuda gereja atau faktor
penyebab kasus hamil diluar nikah.”Evengelikal :Jurnal Teologi Injil dan
Pembinaan warga jemaat.2020 .
William Dyress.”Tema tema dalam teologi perjanjian lama”,Malang.2013.
xxvi