Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AGAMA

LOVE SEX AND DATING

YULI HARINIKITA BR BUTAR BUTAR


221320005

DOSEN PENGAMPU:
Pdt.Bernard Sitorus,S.Th,M.Th

AGRIBISNIS-A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN

2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang,puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan,yang telah
melimpahkan Rahmat,Hidayat nya,sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan mata kuliah agama ini,dengan judul “LOVE,SEX,AND DATING”
Saya sebagai penyusun makalah agama ini semaksimal mungkin sudah
menyelesaikan makalah agama ini dengan baik.Untuk itu tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepeda semua pihak yang telah membantu saya
menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pdt.Bernard
Sitorus,S.Th.M.Th yang telah memberikan beberapa asupan materi selama
proses kuliah ini berlangsung.
Namun tidak lepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.Oleh
karena itu,dengan lapang dada saya membuka selebar lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya saya sebagai penyusun sangat mengharapkan semoga dari laporan
ini dapat diambil manfaat nya .

Tebing Tinggi, Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………..


DAFTAR ISI……………………………………………………..
BAB 1…………………………………………………………….
PENDAHULUAN……………………………………………….
1.1.LATAR BELAKANG……………………………………….
1.2.RUMUSAN MASALAH……………………………………
1.3.TUJUAN……………………………………………………
BAB 2……………………………………………………………..
PEMBAHASAN……………………………………….
2.1.SEKSUALITAS MENURUT ALKITAB………………………
2.2.MAKNA CINTA MENURUT PANDANGAN
AGAMA KRISTEN………………………………………………
2.3.PENYEBAB TERJADINYA LOVE SEX AND DATING
2.4.PEMAHAMAN TENTANG DATING MENURUT
ALKITAB KRISTEN (AMSAL)………………………………….
2.5.BATAS PERGAULAN DALAM DATING (BERPACARAN)
BAB
3……………………………………………………………….
PENUTUP …………………………………………………………..
3.1.KESIMPULAN ……………………………………………..
3.2 SARAN……………………………………………………….

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Ketiga topik ini (Love,Sex,and Dating) senantiasa relevan denga kebutuhan
remaja.Sebab pada usia remaja tengah terjadi pertumbuhan yang pesat.Yang
sangat terlihat jelas adalah pertumbuhan fisik,remaja putra tampak gagah
seperti laki laki dewasa,lengkap dengan kumis tipis yang mulai
tumbuh.Remaja putri tumbuh menjadi perempuan cantik yang
matang,tubuhnya mulai memiliki lekuk tanda perempuan dewasa.
Pada usia itu,seorang remaja juga memiliki kematangan seksual.Inilah yang
menyebab kan mengapa remaja memiliki nafsu seksual yang besar.Tanpa
pendampingan untuk mengelola diri dengan bijak,seorang remaja bisa jatuh
pada penyelahgunaan relasi yang terkait dengan seksualitas.Dimasa inilah
pornografi mulai menyergap dan memengaruhi kehidupan kehidupan seorang
remaja.Yang menyedihkan,Ditengah keadaan semacam ini kerap orang tua
justru menjadi ‘lawan’ anak remaja.Kelabilan emosi membuat remaja kerap
dianggap pemberontak .Inilah masa yang sering disebut sebagai storm
period.Tak heran ketika tidak kita didampingi dengan baik ole orang tua dan
komunitas remaja menunjukkan pemberontakannya dengan cara mencari dan
mencoba berbagai hal,termasuk seksualitas.Persoalannya bukanlah terletak
pada seorang remaja yang memiliki cinta atau menjalin relasi cinta,tapi
bagaimana menghidupi cinta dengan benar
Semangat cinta yang membebaskan dan memberdayakan dalam arti
menumbuhkan itu kerap pudar ditengah ilusi cinta,yang dimaksud dengan
ilusi cinta adalah imajinasi cinta yang tidak tepat.Sebagai contoh,ada banyak

iv
orang berpikir bahwa kalau pacaran harus berciuman,atau bahakan
berhubungan seks,sebagaimana persiapan pernikahan,dan banyak ilusi cinta
lainnya,Ilusi cintasemacam ini justru merusak hakikat cinta itu sendiri.Ketika
remaja bergolak dengan cinta,memulasi relasi dengan cinta,maka buah buah
cinta sejati akan menghasilkan kehidupan yang menghargai sesama,yang
membebaskan dan memberdayakan orang yang dicintainya.Seorang yang
memiliki cinta yang benar akan melakukan segala sesuatu yang baik demi
orang yang dicintainya.
Sebagaimana kerinduan remaja akan kebebasan ,maka kebebasan seringkali
menjadi argumentasi remaja untuk membenarkan perbuatannya.Tentang
kebebasan yang dimiliki manusia adalah hal yang benar,sebagai manusia yang
telah menerima penebusan dari kristus,tentu aja manusia memiliki
kebebasan.Namun kebebasan harus dijalani dengan tanggung
jawab.Keduanya bagai mata uang yang dua sisinya tidak dapat
dipisahkan,justru karena mengingat tanggung jawab itu,kita bisa
belajar.Dalam kerangka itu remaja perlu menydari bahwa pacaran adalah
persiapan awal atau penjagahan dalam rangka pernikahan.Tujuan pacaran
adalah mempersiapkan diri untuk memasuki prnikahan.Lewat pacaran kira
mengenal orang yang kita cintai itu,dengan demikian pacaran adalah sesuatu
yang baik dan harus,namun motifnya harus benar.Remaja perlu mengamini
bahwa jodoh ada di tangan Tuhan,tetapi pendekatan ada di tangan nya.Justru
karena itu ia perlu melakukan pendekatan kepada orang yang membuatnya
jatuh cinta,remaja juga dituntun untuk percaya bahwa Tuhan menyediakan
pasangan untuk dirinya.Namun remaja harus menemukan,memelihara,dan
membangunnya.Sebab relasi tanpa tindakan pemeliharaan tidak mungkin
terpelihara.
Dalam proses berpacaran itu,remaja setidaknya mulai melihat apakah
memang pasangannya itu cocok dengan dirinya.Beberapa cara melihatnya

v
dapat dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan.Pertanyaan itu
adalah sebagai alat bantu untuk melihat relasi berpacaran remaja.Ketika
semua jawaban bermakna positif,maka pacaran perlu dilanjutkan untuk
semakin mengenal atau matang sehiingga makin siap memasuki pernikahan.
Lalu bagaimana dengan hubungan seks?sebagaimana cinta,hasrat seks juga
diciptakan oleh Tuhan,hasrat itu ada pada manusia,apalagi remaja yang
tengah menggebu gebu.Namun,sebagaimana dikatakan Anne
K.Hershberger,seksualitas bukan untuk disalah-gunakan melainkan untuk
dirayakan.Untuk merayakannya diperlukan wakyu yang tepat.Anda tentu
tidak mau merayakan ulang tahun sebelum waktunya bukan?Demikian juga
dengan seks.Keindahannya justru karena ia dirayakan bersama dengan orang
yang tepat di waktu yang tepat.
(Patriabara Addi,”Lembaga Alkitab Indonesia.”Love,Sex,and Dating.2022))

Generasi muda pada umur 18 tahun sampai kira kira 40 tahun adalah generasi
yang penting dalam berbagai aspek kehidupan,usia muda merupakan waktu
bagi seseorang untuk berkarya secara produktif dan pada usia ini adalah suatu
masa transisi antara hidup untuk belajar tentang jati diri menuju kepada masa
seorang pemuda atau pemudi yang akan mengaktualisasikan dirinya dalam
berbagai aspek.Seorang pemuda juga dianggap sebagai seseorang yang akan
menjadi generasi penerus bangsa.Seiring berjalan nya waktu,aktovitas seorang
pemuda tentunya akan sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi atay konteks
kehidupan,baik dalam hal yang negatif.Salah satu hal yang sangat
mempengaruhi kehidupan pertumbuhan seorang pemuda adalah
seksualitas(pergaulan bebas).Seksualitas adalah sebuah naluri alamiah yang
ada dalam setiap diri manusia yang diciptakan oleh Allah bagi kita manusia
untuk berkembang biak dan melanjutkan keturunan yang didasarkan oleh
cinta.

vi
Pergaulan bebas dalam hal ini “seks bebas” memang menjadi ancaman secara
tidak langsung bagi kehidupan para pemuda pemudi.Salah menempatkan diri
untuk bergaul akan berdampak buruk bagi kehidupan pertumbuhan baik
secara fisik maupun secara emosional bahkan juga social.kurangnya
pemahaman yang benar terhadap dunia seksualitas,menjadi factor juga bagi
seorang pemuda melakukan kegiatan seks bebas.
Salah satu factor terjadinya seks bebas ialah pengetahuan terhadap
seksualitas yang kurang baik,dan juga pengetahuan terhadap
reproduksi yang kurang baik
(Theresia tiodora sitorus,”Implikasi pembinaan pemuda gereja atas
faktor factor penyebab kasus hamil diluar nikah,(2020)):196-197.

1.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas,maka dapat dirumuskan beberapa masalah
berikut ini:
 Apakah pengertian dari Love,Sex,and Dating?
 Bagaimanakah pengaruh buruk “arti cinta” bagi seorang remaja?
 Apakah yang dilakukan untuk mencegah Love,Sex,and Dating yang
berpengaruh buruk?
 Apa saja contoh positif dari seksualitas?
 Bagaimana mewujudkan relasi cinta yang baik bagi kalangan remaja?
 Apa saja factor terjadinya Love,Sex,and Dating?

1.3.TUJUAN
 Menjelaskan makna dari LOVE menurut agama Kristen atau alkitab Kristen
 Menjelaskan makna dari SEX menurut agama Kristen dan alkitab Kristen
 Menjelaskan makna dari DATING menurut agama Kristen dan alkitab Kristen

vii
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.SEKSUALITAS MENURUT ALKITAB


Seksualitas dalam pandangan alkitab akan dibahas dalam beberarapa
hal.Seksualitas diciptakan Allah demi untuk memberi kesukaa besar,bukannya
membawa petaka,tujuan seksualitas kepada manusia ialah bukan saja untuk
meneruskan jenis di dalam dunia,seperti umum kita dapati pada mahkluk
mahluk yang lain.Piper menjelaskan bahwa tujuan dalam menciptakan
manusia dalam kepribadian dan gairah seksual untuk memastikan bahhwa ada
nada bahasa seksual dan gambaran seksual yang akan menunjukkan kepada
janji dan kesenangan kesenangan dalam relasi allah dengan umatnya dan
relasi kita dengan Dia.

2.1.1.Seks atau Seksualitas adalah Anugerah Allah


Anugerah merupakan pemberian Allah kepada manusia dengan Cuma Cuma
dan tidak ada tindakan manusia di dalam nya.Tindakan Tuhan menciptakan
alam semesta dan memberikan nya kepada manusia adalah permulaan dari
kasih karunia Tuhan.Melalui kasih karunia,Tuhan menciptakan pria dan
wanita,ia juga menciptakan kapasitas untuk cinta dan keintiman yang tidak
pernah dialami Adam jika ia hanya seorang diri saja.Kasih karunia Tuhan
menjadikan pria dan wanita bisa mengalami pengalaman seksual.Hubungan
seksual antara suamu istri adalah hadiah dari Allah untuk dinikmati berdua.1

Seksualitas merupakan anugrah Allah sebagai pencipta yang baik bagi


manusia.Alkitab menggambarkan seksualitas sebagai anugerah Allah kepada
1
(Marulak Pasaribu,Pernikahan dan Kelurga Kristen(Batu :YPPII,n,d),40.

viii
manusia,bukan hasil karya setan,melainkan sesuatu yang wajar,yang
indah,dan untuk dinikmati manusia.Seksualitas merupakan hal yang baik bagi
manusia dan bukan suatu hal yang jahat(dosa).2
Karena seksualitas itu anugerah yang diberikan Allah kepada
manusia.Verkuyl menuliskan hal demikian:nafsu birahi dan persetubuhan
antara suami dan istri oleh alkitab tidak dipandang sebagai suatu dosa.Tetapi
alkitab memandang sebagai anugerah Tuhan kepada manusia,sejak ia
diciptakan.Anugerah Tuhan itu sepatutnya hanya terdapat dalam
pernikahan,dan kedua orang itu tidak perlu malu karena anugrah itu.
Anugerah dari Tuhan ini menjadi berkat bagi manusia dan juga kebahagiaan
bagi manusia,Tuhan Allah memberikan kemampuan skesualitas kepada
manusia untuk kebahagiaan brsama.(Kej.1:27-48;Ams.5:18-1;Ams.30:18-19)
(Marulak Pasaribu,Pernikahan dan Kelurga Kristen(Batu :YPPII,n,d),40.

2.1.2.Seksualitas adalah ciptaan Allah


Semua yang ada didunia ini adalah ciptaan Allah .Allah mencptakan dunia ini
dari yang tidak ada menjadi ada,dan allah menciptakan dunia ini dengan
inisiatif-Nya sendiri,dan dalam akhir penciptaan Allah memandang semua
ciptaan-Nya sungguh amat baik(Kej.1:31).Jadi semua yang diciptaakn oleh
Allah tidak ada yang tidak baik,semua baik adanya termasuk juga dengan
seksualitas.
(William Dyrness,”Tema tema Dalam Teologi perjanjian lama”;Gandum
Mas.2013))

Seks adalah gagasan Allah,sehingga mausia diciptakan Allah sebagai


makhluk seksual,manusia diciptakan srebagai laki laki dan perempuan dan
dalam perbedaan seks itu mereka mencerminkan Allah(kej.1:27).Seksualitas
2
(Marulak Pasaribu,Pernikahan dan Kelurga Kristen(Batu :YPPII,n,d),40.

ix
adalah salah satu pemberian terindah yang oleh Allah dimaksudkan untuk
member kesukaan besar,bukan petaka.34

Memiliki keturunan juga merupakan tujuan dari seksualitas,penciptaan laki


laki dan perempuan menunjukkan bahwa Allah hanya menghendaki
keturunan melalui hubungan laki laki dan perempuan.Hubungan seksual yang
ditentukan Allah kepada manusia adalah heteroseksual.Hanya hubungan
heteroseksual yang dapat menghasilkan keturunan dan dengan demikian
mandate budaya untuk “beranak cucu dan bertambah
banyak”(kej.1:28).Leakmoono menjelaskan,beranak cucu,dengan perintah
ini,Allah memberikan mandate kepada manusia,laki laki dan perempuan
untuk mengulangi ciptaaan manusia melalui hubungan seksual,melalui
penghamilan maka dari satu sel mani menjadi manusia baru,Tuhan
menyerahkan itu kepada manusia,itulah yang diterima manusia dari Allah
pencipta mandate ini menutut dari semua manusia dengan rasa tanggung
jawab nya. Pendapat ini menjelaskan bahwa Allah memberikan mandate
kepada manusia untuk berkembang biak.Secara tidak langsung Allah
memerintahkan agar manusia melakukan hubungan seksual dalam pernikahan
sebagai sarana mutlak dalam melaksanakan perintah Allah tersebut.
(Abieno Ch J L,”Seksualitas dan Pendidikan seksua”l,BPK Gunung
Mulia,1980))

2.1.3.Seksualitas bersifat kudus


Manusia adalah ciptaan Allah paling sempurna,agung dan suci dibandingkan
dengan ciptaan lainnya menurut gambar dan rupa Allah(kej,1:27).Hal tersebut
berarti seluurh organ tubuh manusia termasuk organ seks adalah kudus.Tu’u

3
(Marulak Pasaribu,Pernikahan dan Kelurga Kristen(Batu :YPPII,n,d),40.
4
(William Dyrness,”Tema tema Dalam Teologi perjanjian lama”;Gandum Mas.2013))

x
memaparkan bahwa karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan tidak
ada satupun yang haram jika diterima dengan ucapan syukur,sebab semuanya
itu dikuduskan oleh Firman Allah dan Doa.Seks adalah bagian tubuh yang
diciptakan oleh Tuhan dan dikuduskan nya.Seks bukan sesuatu yang kotor
dan tabu,seks itu baik,kudus,dan agung.5
Seksualitas adalah sesuatu yang indah,baik,kudus,layak dan merupakan suatu
hubungn perjanjian anatara seorang pria dengan istrinya.Kitab kejadian
menyatakan bahwa maanusia diperintahkan Allah untuk berkembang biak
tersebut tidak mungkin terjadi diluar pernikahan,sebab seksualitas itu suci dan
hanya dapat berlangsung dalam pernikahan kudus dihadap Tuhan,karena
Allah menghendaki kesucian hidup orang percaya.Berkenan dengan
itu,Solbakken mngemukakan “kehidupan seksual antara laki laki dan
perempuan dalam pernikahan bukan dosa,melainkan atas kehendak Allah.
Seksualitas adalah kudus kudus di dalam pernikahan,tidak kudus kalau
dilakukan diluar pernikahan,bahkan firman Tuhann meyebut sebagai
perzinahanan.Seksualitas kudus sesusai ciptaan Allah adalah menggunakan
organ organ seks sesuai dengan rancangan dan peruntukannya.Pernikahan
tanpa seksualitas,juga bukan suatu pernikahan yang dikehendaki
Tuhan.Kesucian seksual berarti kebebasan dari sikap dan tindakan seks yang
tidak bermoral.Dalam b ahasa yunani “Kudus” dipakai kata HAGNOS yang
memiliki arti “bebas dari kotoran”.Kata ini berasal dari Haigos yang
menandakan “kudus,murni,dan dipisahkan”.Jadi kekudusan seksual berarti
suatu kebebasan dari hal hal yang kotor atau hal hal yang
negative,penyimpangan penyimpangan seksual membuat sifat seksualitas
yang adalah judus menjadu tercemar.6
(June Hunt,”Pastoral konseling Alkitabiah” 2,2015)),15.
5
(Abieno Ch J L,”Seksualitas dan Pendidikan seksua”l,BPK Gunung Mulia,1980))
6
(June Hunt,”Pastoral konseling Alkitabiah” 2,2015)),15.

xi
2.1.4.Seksualitas menurut Yesus Kristus
Pengenalan dan pengertian alkitabiah yang paling komprehensif,yaitu
memahami kebenaran didalam yesus kristus melalui pengajaran pengajaran
nya.Pengajaran Yesus juga mengajarakan tentang hal seksualitas,dalam injil
sinoptik,Yesus memaparkan pengajaran nya tentang seksulitas.7
Yesus memegang teguh defenisi perkawinan dalam perjanjian lama.Standar
Allah atas perkawinanmerupakan inti yang sama:sprang pria dan seorang
wanita bersatu sampai kematian yang memisahkan.Ini bisa tampak dari
kenyataan bahwa Yesus menegaskan kembali defenisi perkawinan yang jelas.
Dalam beberapa hal mengenai seksualitas,Yesus mengutuknya karena telah
menyeleweng dari kebenaran adalah salah satu nya ialah pencabulan.Yesus
mengutuk pencabulan (MAT 5:32).Pencabulan dioahami sebagai hubungan
seksual yang disepakatiuntuk dilakukan diluar
pernikahan,Pelacuran,sebaliknya merupakan hubungan seksual yang
disepakati dan dilakukan oleh orang yang sudah menikah .Namun tindakan
yang sama bisa merupakan pelacuran bagi seseorang(yang sudah
menikah)dan perzinahan bagi orang lain(yang belum menikah),kasus seperti
ini bisa silihat dalam matius 15:19-20,.ketika Yesus berkata “karena dari hati
timbulsegalapikiran yang jahat,pembunuhan,perzinahan,pencabulan,pencurian
,sumpah palsu dan hujat,itulah yang menajiskan orang.Tetapi makan dengan
tangan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang lain.Yesus melihat
pencemaran moral sebagai sarana merusak jiwa,jelaslah bahwa Yesus
menganggap bahwa sumber pencabulan berasal dari kejahatan yang ada
didalaam manusia,dan itu merupakan sarana mencemari manusia.Jadi,jelaslah
bahwa Yesus hanya menghendaki hubungan seksual didalam
pernikahan,bukanlah diluar pernikahan.Bila hubungan seksual dilakukan
7
(June Hunt,”Pastoral konseling Alkitabiah” 2,2015)),15.

xii
diluar pernikahan,maka hal itu disebut sebagai perzinahan,dan itu dipandang
Allah sebagai kekejian.8
(Norman L.Geisher ,Etika Kristen edisi kedua,317)
2.2 MAKNA CINTA MENURUT PANDANGAN AGAMA KRISTEN
Hampir sebagian agama besar aliran agama atau kepercayaan yang ada di
dunia ini mengajarjan kebaikan bagi setiap umatnya.Cinta tentu merupakan
salah satu bagian yang dapat ditemukan dalam setiap pengajaran yang ada di
setiap aliran agama atau aliran kepercayaan yang ada di dunia yang mereka
anut.Tidak dapat dipungkiri bahwa cinta adalah salah satu hakikat bagi
kehidupan manusia yang dapat ditemukan dalam ajaran beberapa aliran
agama.
Cinta dalam pandangan iman Kristen tergambarkan secara implicit dan juga
eksplisit dalam kitan suci Alkitab,baik di dalam perjanjian lama ataupun
perjanjian baru.Cinta dalam pandangan iman Kristen tidak dapat terlepas dari
ajaran agama Kristen yang berintikan pada kasih.Kasih Allah yang begitu
besar terhadap manusia menjadi landasan untuk memahaami konsep cinta
dalam pandangan Kristiani.Kasih Allah yang besar tersebut dalam alkitab dari
perjanjian lama hingga perjanjian baru.Bentuk kasih Allah ditujukan melalui
berbagai cara kepada manusia hingga akhirnya manusia pun sampai pada titik
menyadari kebearan kasih Allah dan membalas kasih-Nya.
Cinta merupakan suatu hal yang mendasar dalam kehidupaan manusia yang
tidak dapat diabaikan keberadaan nya,keberagaman sudut pandang dalam
mengartikan cinta juga menjadi suatu hal yang wajar terjadi dalam
kehidupaan.Cinta filosofi dan cinta religious seringkali dilihat sebagai dua hal
yang bertentangan dan tidak dapat bersatu.Bagaimana filsafat dan agama
Kristen melihat cinta dan hubungan diantara keduanya menjadi kajian yang
paling penting dalam makalah ini yang berusaha membuktikan bahwa cinta
8
(Norman L.Geisher ,Etika Kristen edisi kedua,317)

xiii
yang dilihat dari sudut pandang filosofis maupun religious dapat saling
melengkapi satu sama lain,sekaligus membuktikan adanya relasi yang tidak
selalu berlawanan antara filsafat dan agama.Disadari atau tidak cinta
merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia yang
memiliki peranan penting dalam sebuah institusi agama.Dimana setiap agama
atau aliran kepercayaan yang ada di dunia dan yang diyakini oleh
umatnya.Memiliki pengertian serta pemahaman nya sendiri tentang apa itu
cinta,pemahaman akan konsep cinta akan berbeda jika dilihat dari sudut
pandang agama yang berbeda pula,masing masing agama memiliki arti serta
bentuk cinta yang berbeda satu dengan yang lainnya.9
Tuhan dan manusia menjadi subjek yang sama sama mencintai dan juga
dicintai dakam relasi cinta dalam pandangan iman kristiani.Cinta dalam
agama Kristen merupakan suatu landasan dari ajaran agama Kristen itu
sendiri.Cinta didalam pandangan agama Kristen tidak dapat dipahami sebagai
konsep cinta yang hanya sebatas relasi antara sepasang manusia yang saling
mencintai dan memiliki hasrat atau desire,yang kuat untuk bersama dengan
orang yang dicintai,relasi ini bisa kita pahami dengan eros.Terdapat hal yang
lebih dari sekedar relasi antara manusia didalam konsep cinta kristiani,yaitu
keterlibatan Tuhan sebagai sosok yang dicintaai oleh manusia,dimana relasi
ini kita kenal dengan agape

2.3.PENYEBAB TERJADINYA LOVE,SEX AND DATING


Love,sex and dating adalah tiga hal yang saling bertautan,bahkan bisa
dibilang jika love,sex and dating memiliki beberapa penyebab yang sama
diantara nya adalah:
a.Berpacaran

9
(Norman L.Geisher ,Etika Kristen edisi kedua,317)

xiv
Hasrat untuk berduaan dengan seseorang yang istimewa yang juga
mengganggapmu istimewa bisa kuat sekali,bahkan pada saat muda manusia
sudah banayak mengalami tekanan untuk berpacaran.Jikta kita bertanya
didalam diri kita ,sudaah siapkah aku berpacaran?Kemungkinan jika ditujukan
kepada remaja remaja sekarang mungkin mereka akan menjawab sudah siap.
Berpacaran adalah kegiatan apapun antar teman yang didalamnya minat
romantic mu fokus pada satu orang dan minat itu terfokus padamu.Karena
itu,setiap kita berkumpul dengan teman teman maka kita akan sering berfokus
kepadalawan jenis yang sama.10
Entah melalui telepon atau bertemu langsung ,entah terang terangan atau diam
diam,jika teman lawan jenis memilikiperasaan romantic dan berkomunikasi
secara rutin,itu nama nya telah berpacaran.
(Anonym.2012.Pertanyaan kaum muda jawaban yang praktis Jilid
2.Jakarta:Saksi saksi yehuwa Indonesia hal:15.

B.Alasan seseorang untuk berpacaran


Mungkin sebagaian teman menganggap bahwa berpacaran itu tidak
serius,barangkali hanya suka ounya teman istimewa lawan jenis,tanpa berniat
untuk menikah.Ada yang mungkin menganggap pacar sebagai piala atau
aksesoris yang dipamerkan didepan umum untuk menaikkan harga diri,akan
tetapi hubungan seperti iyu umumnya tidak tahan lama (relative
singkat) .”Banyak anak muda yang berpacaran satu atau dua minggu lalu
putus,bisa dibilang menganggap hubungan seperti itu untuk mempersiapkan
mereka untuk bercerai bukannya untuk menikah. Dalam banyak
kebudayaan,berpacaran dianggap sebagai cara yang bisa diterima bagi dua
orang untuk lebih saling mengenal.

10
(Anonym.2012.Pertanyaan kaum muda jawaban yang praktis Jilid 2.Jakarta:Saksi saksi yehuwa
Indonesia hal:15.

xv
Tetapi,berpacaran hendaknya punya tujuan yang terhormat umtuk membantu
seseorang laki laki dan seseorang perempuan mementukan apakah mereka
ingin menjadi suami istri,yang jelas jika berpacaran dengan seseorang itu
berarti berurusan dengan perasaan orang itu.Maka,pastikan maksud mu
terhormat,coba pikirkan apakah kamu suka jika ada orang yang menganggap
mu sebagai mainan,yang sebentar lalu dibuang,kadang pacaran itu hanya main
main tapinkalau satu pihak kemudian menganggapnya serius,maka itu tidak
termasuk permainan lagi.11

C.Umur remaja yang kurang mencukupi


Untuk sekarang banyak anak muda yang belum sadar bahwa kepribadiannya
belum stabil dan tidak yakin pada diri sendiri.Jika dilihat dalam masa
sekarang,anak muda umumnya akan menulis atau mengatakan bahwa umur
tidak masalah,namu hati yang menjadi masalah.Jika kita menjadi anak muda
yang bijaksana untuk menunda berpacaran sampai merasa sudah cukup umur
untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik,bagi seorang wanita mungkin
syarat pria untuk mendapatkan nya mungkin dapat berubah dalam 2 tahun
sekali.Ketika seseorang menyangka,bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap
gadisnya,jika gadisnya itu sudah bertambah tua dan ia benar benra merasa
bahwa mereka harus menikah,dan hal itu bukan suatu perbuatan dosa.
Tetap berteman akrab dengan satu orang yang berlawanan jenis selagi berada
dalam perioe ini bisaa mengobarkan hawa nafsu dan mengarah ke perilaku
yang salah.Memang,itu mungkin dianggap sepele oleh orang lain.Banyak
diantara mereka iak sabar bereksperimen dengan seks.Tetapi bisa menolak hal
seperti itu.
Sambil menunggu melewati mekarnya masa remaja,kamu dapat menjauhkan
diri dari malapetaka.
11
(Anonym.2012.Pertanyaan kaum muda jawaban yang praktis Jilid 2.Jakarta:Saksi saksi yehuwa
Indonesia hal:15.

xvi
(Anonym.”Pertanyaan kaum muda jawaban praktis jilid 2”.2012)),15.

2.4.PEMAHAMAN TENTANG DATING MENURUT ALKITAB


KRISTEN(AMSAL)
Dalam amsal 30:18-19,dapat menjadi dasar teologis untuk fenomena
berpacaran,menariknya tek teks ini memberikan arahan tentang hubungan pria
dan wanita.Disini bisa dilihat bahwa penulis mengarahkan semua pembaca
dengan mengamati ppembentukan hubungan antara wanita dan pria.Secara
mudah,ini dapat diterapkanuntuk membantu kaum muda dalam mengantipasi
fenomena berpacaran(dating).Setiap pasangan remaja yang berkomitmen
untuk berpacaran harus dilengkapi dengan dasar teologi agama ini,sehingga
kehidupan mereka dapat terus dibangun secara fisik,mental,dan
spiritual(amsal 30:18-19).Dating atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
berpacaran adalah suatu peristiwa yang tidak atau kurang tertahankan dalam
kehidupan remaja saat ini.Dating adalah cara yang membawa kehidupan
remaja kedua arah,menuju kehidupan yang baik atau buruk semua pihak
dalam masyarakat harus bijak mengantisipasinya.Istilah “dating” tidak ada di
dalam alkitab,tapi dalam kita amsal tadi dapat sangat bermanfaat untuk
mengajukan suatu pengajaran hikmat,tentang pembentukan suatu hubungan
antara laki laki dan perempuan.12
Suatu pengejaran lewat kata kata di atas tadi yang mengambarkan bagaimana
hubungan laki laki dan perempuan itu dapat dicermatidan kemudia
ditingkatkan kualitas kebaikannya.Dalam amsal tadi berisikan pola
perbandingan antara jalan (pergerakan) seorang laki laki dengan jalan dari
tiga hal (hewan dan benda).yakni rajawali ular dan kapal.
(Eliyansen saragih,”teologi tentang berpacaran menurut amsal 30;18-
19”,jurnal teologi,2018))
12
(Anonym.”Pertanyaan kaum muda jawaban praktis jilid 2”.2012)),15.

xvii
2.4.1.PENGERTIAN BERPACARAN MENURUT IMAN KRISTIANI
Konsep kehidupan orang Kristen berbeda dengan orang orang
lain.Kehidupan orang Kristen adalah kehidupan dalam anugerah untuk
mengambil bagian dalam rencana karya penyelamatan Allah dalam Tuhan
Yesus Kristus,kehidupan yang bertujuan untuk mengerjakan pekerjaan baik
yang sudah di persiapkaan Allah sebelum dunia dijadikan .Oleh karena
itu,bagi orang Kristen bahwa pergaulan,pacaran,dan pernikahan tidak lain dari
proses kematangan hidup untuk semakin dipersiapkan,memikul dan
mengerjakan pekerjaan baik yang sudah disiapkan Allah.Dalam kekristenan
berpacaran disebutkan sebagai suatu masa perkenalan antara dua pribadi yang
menjadi satu kesatuan tubuh dalam iman yang sungguh kepada
Allah.Berpacaran bukanlah sekedar perkenalan saja,melainkan suatu
hubungan yang mengikat dua pribadi menjadi satu keutuhan yang menuju
kepada suatu pernikahan kudus.
a.Cara berpacaran(dating)menurut iman kristiani
Dalam berpacaran,ada hal yang harus kita perhatikan agar kita mengetahui
mana pacaran yang sesuai dengan iman kita(Kristen) dan mana yang tidak.Hal
tersebut antara lain:13
1.Pacaran itu harus didasari kasih Allah
Apa tujuan kita pacaran?apakah hanya mengisi kekosongan dalam hidup
kita,keinginan dalam hidup kita,keinginan mata atau hal hal menyangkut
kepada kepuasan diri sendiri,dimana yang menjadi pusat perhatian hanya pada
diri sendiri.Sehingga pada masa pacaran timbul istilah bahwa dunia ini hanya
milik mereka berdua,orang dunia mengatakan bahwa asmara itu adalah cinta

13
(Eliyansen saragih,”teologi tentang berpacaran menurut amsal 30;18-19”,jurnal teologi,2018))

xviii
dan itu sangat dibutuhkan bagi orang yang berbeda pada masa
pacaran.Menurut kamus,asmara itu mempunyai dua pengertian yaitu:
 Cinta Kasih
Cinta birahi,dimana seorang anak muda digoda dan tergila gila pada pasangan
nya.Pada dasarnya asmara itu bukan cinta,karena asmara itu naksir/keinginan
yang semua ini berpusat pada diri sendiri.Cinta kasih atau kasih itu menurut
alkitab bisa kita baca dalam 1 korint 13:4-7.Cinta yang benar tidak dapat
dijadikan topeng untuk satu maksud dan motivasi tertentu,cinta yang benar
tidak mementingkan diri sendiri,melainkankan mengutamakan orang lain.Jadi
asmara itu tidak sama dengan cinta sebab dampak dari asmara itu adalah
kebalikan dari makna cinta yang sebenarnya,ini merupakan ucapan Tuhan
kepada babil,dimana anak anak muda tidak peduli lagi terhadap kudusnya
pernikahan itu.Sehingga dampak nya kebebasan seks,adanya pengguguran
kandungan dan sebagainya.

2.Tahapan pacaran orang Kristen


Dalam berpacaran ada beberapa tahap yang harus dilalui,yaitu:
>Tahap perkenalan:suatu tahapan dimana dua pribadi berusaha untuk saling
mengenal satu sama lain,bagi pria dan wanita yang sudah saling kenal
sebelumnya,proses saling mengenal itu lebih cepat.14
>Tahap penjajakan:pria dan wanita saling berusaha untuk mengenali
kebiasaan,dan sifat sifat.Dari situ mereka berdua saling mengetahui apa
mereka berdua saling tertarik dan mau saling tertarik dan mau saling
berhubungan lebih dekat.
>Tahap pendekatan:kedua individu berusaha untuk saling menerima satu
sama lain,yang akhirnya menampakkan ada rasa ingin lebih dekat lagi

14
(Eliyansen saragih,”teologi tentang berpacaran menurut amsal 30;18-19”,jurnal teologi,2018))

xix
>Tahap kesepakatan:hubungan kedua individu yang berlainan tersebut bukan
lagi sekedar kenal,bukan lagi sekedar bersahabat,melainkan melangkah dalam
kesepakatan untuk menikah,

Akan tetapi dalam hubungan berpacaran,seringkali anak anak remaja jatuh ke


dalam dosa seks,dengan kataa lain melakukan seks diluar nikah.Berbuat
seoalh olah sudah suami istri,atau menganggap “dunia ini milik berdua” dan
kurang memperhatikan teman teman lain yang ada di sekitar nya.Selain
itu,dalam berpacaran sering juga terhalang karena factor orang tua tidak
setuju,misalkan karena perbedaan suku atau budaya,dan juga karena adanya
perbedaan penddidikan.Oleh karena itu,dalam berpacaran perlu adanya
keterbukaaan dan pengenalan yang lebih mendalam lagi mengenai latar
belakangan seseorang yang akan dijadikan pacar.Selain ituterdapat juga
masalah masalah yang lebih khusus lagi,misalnya cemburu.Hal iyu boleh saja
terjadi untuk menandakan rasa cinta.Tetapi jika berlebihan akan
mengankibatkan hal yang sangat fatal,saling menerima datu sama lain,bukan
yang didasarkan pada nafsu(cinta erotis) melainkan didasarjan pada kasih
ilahi.15

2.4.2.SIKAP YANG DIBUTUHKAN DALAM DATING


(BERPACARAN)
Jadi pacaran yang sehat sesuai firman Tuhan iyu seperti apa?kalau kita
mengerti bahwa kita adalah manusia yang berdosa sehingga mudah dikuasai
oleh hawa nafsu,maka usahakan jangan berduaan di tempat sepia tau bahkan
liburan berdua.Menghargai seks sebagai anugerah Allah yang harusnya

15
(Eliyansen saragih,”teologi tentang berpacaran menurut amsal 30;18-19”,jurnal teologi,2018))

xx
dilakukan oleh paasangan yang sudah menikah,menjadikan pasangan sebagai
sahabat baaik yang saling mendukung satu sama lain.Mencintai
kepribadiannya dan bukan fisik ataupun materi yang dimilikinya.Beberapa
syarat yang harus dimiliki seperti adam dan hawa(kej.2:23-25).Pria:memiliki
visi,mampu menjadi pemimpin atau menjadi kepala keluarga yang baik,dan
bertanggumh jawab.Perempuan:memiliki kecantikan batin,pendukung,lemah
lembut,tenang dan tidak mudah khawatir .Secara keseluruhan pasangan yang
baik adalah pasanga yang memilki kasih sejati di dalam hidupnya.Dalam 1
korintus 14:4-5,”kasih itu sabar,kasih itu murah hati,ia tidak cemburu.Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong dan tidak mencari keuntungan sendiri.Ia
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Masing masing dari kita harus mengaplikasikan sifat sifat tersebut,sehingga
kita mampu menjadi pasangan yang penuh kasih sesuai dengan apa yang baik
di mata Tuhan.16
2.5.BATAS PERGAULAN DALAM DATING (BERPACARAN)
Apakah dalam masa berpacaran boleh ada keterlibatan seksual?pertanyaan ini
merupakan hal yang menjadi pertanyaan banyak kaum muda dikala mereka
berpacaran,yaitu berciuman,berpelukan dan meraba raba.Praktek berciuman
dianggap oleh kaum muda sebagai suatu tindakan “yang biasa”,yang “tidak
perlu diganggu gugat lagi”,yang tidak usah dijadikan bahan cerita lagi”,dan
sebagainya
Bahkan banyak para pemuda yang mengartikan bahwa hubungan seks
merupakan cara untuk menunjukkan rasa sayang kita kepadaorang yang kita
sayangi apabila kalau dilakukan dan dialami sebagai wujud cinta
kasih,sebagai sarana cinta.Padahal hubungan seks hanya dapat dilakukan oleh
orang yang telah menikah sebagai pernyataan kasih,karena hubungan seks

16
(Putra sitompul,”Pacaran menurut iman Kristen”,jurnal teologi.2015))

xxi
yang dilakukan bukan hanya karena nafsu birahi saja,tetapi karena dorongan
cinta personal.
Seorang pemuda atau pemudi yang bijaksana,lebih lebih yang takut akan
Tuhan,perlu tahu bahwa praktek berciuman hanya dilakukan dikalangan
khusus yang sudah menikah saja.Praktek bepelukan ini juga sudah dianggap
menjadi “hal biasa” di kalangan orang muda,sambil duduk duduk
berdekatan ,dua orang muda ini saling membelai dan memeluk.Mengenai
kebiasaan itu,itu memang perlahan tetapi pasti akan membawa kearah
kerusakan.Fakta fakta yang menyedihkan dalam kehidupan sehari hari
membuktikan bahwa sudah teramat banyak jumlah pemuda dan pemudi yang
menjadi korban keb iasaan yang keliru itu.
Kebiasaan meraba raba adalah suatu kombinasi antara berciuman dan
berpelukan.Kebiasaan ini lazim disebut dengan istilah “bercinta system
Braille”.Dan kebiasaan inipun telah menelan banyak korban yaitu
menghasilkan suatu pernikahan yang kacau atau tidak terhormat.Harapan
mereka akan cita cita yang murni dalam perkawaninan telah kandas ditengah
jalan.17
Remaja merupakan masa peralihan dari kanak kanak menjadi dewasa,dimasa
remaja seseorang mengalami masa apuber yang menumbuhkan rasa ingin tahu
yang besar.Seseorang juga ingin mencoba segala sesuatu yang baru seperti
pacaran.Pacaran adalah prosess memadukan dua hati (wanita dan
pria).Khusus bagi remaja Kristen,harus mengetahui cara berpacaran seperti
apa yang sesuaai dengan firman tuhan,dan harus mengutamakan kasih dalam
berpacaran apakah itu kasih terhadap sesame terutama kasih terhadap Tuhan.
Sekarang ini banyak berkembang gaya berpacaran remaja yang
berlebihan.Sering terjadi hal hal yang tidak diinginkan.Oleh karena itu,perlu
dikembangkan gaya pacaran menurut iman kristiani di usia remaja,sehingga
17
(Putra sitompul,”Pacaran menurut iman Kristen”,jurnal teologi.2015))

xxii
dampak negative dari berpacaran dapat diminalisasikan dan memperbesar
dampak positif dari dating(berpacaran).
(Putra sitompul,”Pacaran menurut iman Kristen”,jurnal teologi.2015)) 18

BAB 3

18
(Putra sitompul,”Pacaran menurut iman Kristen”,jurnal teologi.2015))

xxiii
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah:
1.Usia muda merupakan waktu bagi seseorang untuk berkary secara
produktif,masa ini adalah suatu masa transisi antara hidup untuk belajar
tentang jaati diri menuju kepada maa seseorang pemuda atau pemudi yang
akan menganktualisasikan dirinya dalam berbagai aspek.
2.Banyak hal yang akan dilakukan olehb para pemuda pemudi untuk
mengaktualisasikan kehidupan masa muda nya.Namu seiring berkembang nya
zaman,banyak factor yang sangat mempengaruhi generasi muda dalam
hubungan nya dengan sesame,salah satunya adalah seks.
3.Seks merupakan hal yang indah bagi manusia karena di anugerahi oleh
Allah.Tanpa seksualitas manusia tidak bisa berhubungan intim satu dengan
yang lain,Allah memperkenankan manusia untuk melakukan hubungan intim
atau hubungan seksual tersebut hanya dalam ikatan pernikahan.Karena dalam
pernikahan nya sebuah hubungan yang intim menjadi kudus.
4.Love,sex and dating adalah tiga hal yang saling bertergantungan,banyak
dampak negatif dari ketiga hal ini yang merugikaan banyak pihak, sehingga
tidak heran zaman sekarang banyak sekali anak dibawah umur yang sudah
menjadi orang tau atau baahkan hamil,itu dikarenakan kurang nya
pengawasan orang tua dalam tumbuh kembang seoraang anak pada saat
mereka dewasa.
5.Love,sex and dating tidak hanya memiliki daampak negative,tetapi juga
memiliki dampak positif.Tetapi untuk sex,ini hanya bisa dilakukan oleh orang
yang malukan pernikahan,dan sexx menurut orang yang sudah menikah
adalah suatu karunia yang patut untuk disyukuri,apabila sex dilakukan oleh
orang yang belum melakukan pernikahan maka perbuatan sudah menjadi

xxiv
suatu kekecian atau bahkan merupakan suatu perbuatan dosa yang sangat
merugikan.

3.2.Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dibagian sebelumnya,saya sebagai
pembuat makalah ini mengajak remaja sebaiknya memahami terlebih dahulu
fungsi romantis yang dijalani selama berpacaran yaitu sebagai figur untuk
memberikan rasa nyaman ,aman ,serta menjaga kedekatan dengan pasangan
nya sehingga tercpta hubungan yang sehat.
Selain itu,apabila telah megetahui adanya indikasi perilaku yang tidak baik
dalam berpacaran(dating) maka remaja dapat berbagi dengan orang tua atau
pasangan yang sudah menikah untuk mempertimbangkan apakah hubungan
tersebut layak diteruskan atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

xxv
Abineno Ch J L.Seksualitas dan pendidikan seksual.Jakarta:BPK Gunung
Mulia.1980.
Addi Pattiabara.Lembaga Alkitab Indonesia,Love sex and
dating.2022:Jakarta.
Anonym.”Pertanyaan kaum muda jawaban praktis jilid 2”,Jakarta,2012.
June Hunt.Pastoral konseling alkitabiah 2.Yogyakarta:ANDI,2015
Marulak Pasaribu.Pernikahan dan keluarga Kristen.Batu:YPPII,n,d.
Norman L.Geiser .Etika Kristen edisi kedua.Malang:SAAT,2010.
Saragih,Eliyanse,2018.Teologi tentang berpacaran menurut amsal 30:18-
19.Jurnal Teologi dan pendidikan Kristen kontektual,Vol 1.No 2,Hal 167-178.
Sitompul,Putra.”pacaran menurut iman Kristen”.Jurnal teologi Kristen.2015
Sitorus,Theresia Tiodors.”Implikasi pembinaan pemuda gereja atau faktor
penyebab kasus hamil diluar nikah.”Evengelikal :Jurnal Teologi Injil dan
Pembinaan warga jemaat.2020 .
William Dyress.”Tema tema dalam teologi perjanjian lama”,Malang.2013.

xxvi

Anda mungkin juga menyukai