Anda di halaman 1dari 16

DAMPAK SEKS BEBAS

BAGI REMAJA

Oleh :
KELOMPOK III
1
2
3
4
5

SMKN 1 LENANGGUAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “DAMPAK SEKS BEBAS BAGI
REMAJA”.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Guru kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
ini.

Metro

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .................................................................................................


KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN....................................................................................
1.1     Latar Belakang .......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................

BAB II: PEMBAHASAN......................................................................................


2.1  Pendidikan Seks Bagi remaja ...........................................................................
2.2  Tujuan Pendidikan Seks....................................................................................
2.3  Pentingya Pendidikan Seks ...............................................................................
2.4  Pencegahan Seks Bebas.....................................................................................
2.5  Penyakit Akibat Seks Bebas .............................................................................

BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................


3.1     Kesimpulan ...................................................................................................
3.2     Saran ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sampai saat ini penanggulangan seks bebas belum juga menunjukan perkembangan positif,
hal ini dapat dilihat makin banyaknya praktek seks bebas utamanya di kalangan remaja.
Banyaknya tempat-tempat prostitusi saat ini menjadikan seks bebas meraja lela. Namun tidak
bisa dipungkiri bahwa pemerintah saat ini terus berusaha agar seks bebas ini bisa teratasi.

Penutupan beberapa tempat prostitusi menunjukan usaha pemerintah untuk mengurangi seks
bebas ini, namun sebenarnya akar permasalahan dari praktek seks bebas di kalangan
masyarakat kita utamanya kalangan remaja adalah bukan hanya masalah merajalelanya
tempat-tempat prostitusi tersebut.

Namun lebih pada rendahnya kesadaran atau pengetahuan tentang dampak seks bebas
terhadap kesehatan, terhadap psikologi, dan lain-lain. Merupakan tugas bersama baik itu
orang tua, orang tua didik (di sekolah), pemerintah, tokoh agama, bahu-membahu dalam
menanggulangi masalah ini.

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak seks bebas bagi remaja, dan bagi
masyarakat pada umumnya maka sejak usia dini seorang anak wajib diberikan dasar-dasar
norma kepatutan, norma agama, bahwa seks bebas itu melanggar hal-hal tersebut.

Untuk itu makalah ini mengangkat judul “Dampak Seks Bebas Pada Remaja dan
Penanggulangannya”

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

“ Bagaimanakah cara menanggulangi dampak seks bebas bagi remaja ?”


BAB II

PEMBAHASAN

DAMPAK SEKS BEBAS BAGI REMAJA

1. Pendidikan Seks Bagi Remaja

Pengertian Pendidikan Seks Bagi Remaja

Pendidikan seks bagi remaja bukan hanya dalam artian youth heterseksual (remaja yang
hanya mempunyai keinginan seks pada lawan jenisnya), serta masalah biologis atau
fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi, sosio-kultular, agama dan kesehatan.

Dalam pendidikan seks secara umum, dibedakan antara sex intruction, ialah penerangan
mengenai anatomi seperti pertumbuhan rambut ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai
biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hubungan kelamin pada usia
remaja, untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk didalamnya pembinaan keluarga dan
metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan pada usia dini.

Adapun Education in sexuality meliputi bidang-bidang etika, moral, fisikologi, ekonomi, dan


pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri
sebagai individual seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik. Sex
intruction tanpa education in sexuality dapat menyebabkan promiscuity (pergaulan dangan
siapa saja) serta hubungan seks yang menyimpang.

2. Tujuan Pendidikan Seks

Tujuan seks bebas secara umum menurut kesepakatan internasional “Cnference of Sex


Education and Family Planning” pada tahun 1962, adalah Untuk menghasilkan manusia-
manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, karena dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggungjawab terhadap
dirinyadan terhadap orang lain.

Tujuan utamanya adalah melahirkan individu-individu yang senantiasa daat menyesuaikan


diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggungjawab, baik terhadap dirinya
maupun orang lain. Tujuan akhir dari pendidikan seks adalah pencegahan kehamilan diluar
perkawinan.

Tujuan pendidikan seks dapat dirinci sebagai berikut :

1. Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria dan wanita dalam keluarga,
pekerjaan dan seluruh kehidupan, yang selalu berubah dan berbeda dalam setiap
masyarakat dan kehidupa
2. Membenuk pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dan
keluarga; hubungan seks dan cinta, perasaan seks dalam perkawinan dan sebagainya.
3. Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi dan kebutuhan
seks. Jad pendidikan seks dalam arti sempit (in context)adalah pendidikan mengenai
seksualitas manusia.
4. Membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian, sehingga mampu mengambil
keputusan yang bertanggung jawab, misalnya memilih jodoh, hidup berkeluarga atau
tidak, perceraian, kesusilaan dalam seks, dan lain-lain.

3. Pendidikan Seks Penting Bagi Remaja

Kini kemajuan di bidang teknologi informasi telah mengubah struktur dan pandangan hidup
masyarakat kita. Dampak negatif tersebut adalah pergeseran nilai dan moral yang terjadi di
masyarakat. Sesuatu yang dianggap abu kini menjadi lazim dan begitu juga sebaliknya.

Dengan demikian memberikan bimbingan serta penerangan seks kepada remaja merupakan
suatu yang sangat penting dan perlu. Alasan pendidikan seks sangat penting kepada para
remaja adalah :

1. Dapat mencegah penyimpangan dan kelaina seksual


2. Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral.
3. Dapat mengatasi gangguan psikis.
4. Dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak.
4. Bahaya Seks Bebas

Perilaku seks pranikah dan seks bebas terutama di kalangan remaja sangat berbahaya bagi
perkembangan mental (psikis), fisik, dan masa depan seseorang. Berikut bahaya utama akibat
seks bebas.

5. Menciptakan kenangan buruk

Norma-norma yang berlaku di masyarakat menyatakan bahwa seks pranikah dan seks bebas
merupakan perbuatan yang melanggar kepatutan. Apabila seseorang terbukti melakukan seks
pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku akan dihantui rasa bersalah yang berlarut-
larut.

Bukan hanya dirinya tetapi juga keluarga besarnya. Hal ini tentunya menjadi beban mental
yang berat.

6. Mengakibatkan kehamilan

Kehamilan menjadi akibat seks pranikah dapat menjadi beban mental yang luar biasa hebat.
Dalam keadaan ini biasanya timbul depresi dan frustasi terutama menyerang wanita yang
hamil diluar nikah tersebut.

7. Menggugurkan kandungan (abrosi) dan pembunuhan bayi

Banyak kehamilan yang terjadi akibat perilaju seks pranikah merupakan kehamilan yang
tidak dihatapkan. Tindakan menggugurkan kandungan dengan tidak berdasarkan alasan
medis jelas bertentangan dengan hukum yang berlaku. Pelakunya akan mendapat hukuman.
Dampak lainnya asalah mengganggu kesehatan seperti kerusakan pada rahim, kemandulan
dan lainnya.

8. Penyebaran penyakit

Perilaku seks bebas dengan berganti-ganti pasangan sangat berpotensi pada penyebaran
penyakit kelamin. Penyakit kelamin biasanya menular dan sangat mematikan. Tidak hanya
menular kepada pasangannya melainkan akan menular pada keturunannya.
9. Timbul rasa ketagihan

Seks pranikah dan seks bebas mengundang rasa ketagihan bagi para pelakunya. Sekali
mencoba meka dipastikan akan melakukan seks terus menerus.

PENANGGULANGAN SEKS BEBAS PARA REMAJA

1. Menghindari Seks Bebas

Untuk menghindari seks bebas, perlu dilakukan pendidikan seks kepada semua anggota
keluarga. Salah satu bentuk pendidikan seks di keluarga diantaranya adalah :

2. Pencegahan Menurut Agama

1. Memisahkan tempat tidur anak, setiap orangtua berusaha untuk mulai memisahkan
tempat tidur mereka ketika memasuki usia minimal tujuh tahun.
2. Meminta izin ketika memasuki kamar orang tua, Sejak dini anak-anak sudah diijinkan
untuk selalu minta izin untuk masuk ke kamar orangtuanya pada saat-saat tertentu.
3. Mengajarkan adab memandang lawan jenis, Berilah pengertian mengenai adab
memandang lawan jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan
buruk.
4. Larangan menyebarkan rahasia suami-istri, Hubungan seksual merupakan hubungan
yang sangat khusus antara suami-istri. Mereka tidak boleh menceritakan kekurangan
pasangannya kepada orang lain, apalagi terhadap anggota keluarga terutama anak-
anaknya.

3. Pencegahan Seks Bebas dalam Keluarga

Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan seks sehingga perilaku seks
bebas dapat dihindari. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipertahankan dalam usaha
mencegah perilaku seks bebas.

1. Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks sebelum menjelaskannya kepada


anak-anak mereka.
2. Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak
perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
3. Jangan menjelaskan masalah seks pada anak laki-laki dan perempuan pada waktu dan
ruang yang sama.
4. Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, pilih kata-kata
yang sopan.
5. Penting bagi orangtua untuk meyakinkan bahwa teman-teman putra-putri mereka
adalah anak-anak yang baik.
6. Tanamlah etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu
merupakan sesuatu yang paling berharga.
7. Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan ana

4. Macam – Macam Penyakit Kelamin

1. Sifilis (Raja Singa)

Gambar penderita penyakit sifilis.

1. Pengertian Sifilis (raja singa)

Penyakit Kulit Kelamin sifilis merupakan salah satu penyakit berbahaya. Sifilis mempunyai
sejarah panjang. Kaum gay dan homoseksual memiliki risiko besar terjangkiti penyakit kulit
kelamin ini. Penyakit ini juga dikenal dengan “Raja Singa”.

2. Gejala Sifilis (raja singa)

Gejala-gejala yang timbul jika terkena Penyakit Kulit Kelamin Sifilis ini adalah benjolan-
benjolan dan lecet-lecet di kulit sekitar alat kelamin. Timbulnya benjolan sering pula disertai
pusing-pusing dan rasa nyeri pada tulang, mirip seperti gejala flu. Anehnya, gejala-gejala
yang timbul ini dapat menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Penyakit Kulit Kelamin Sifilis dapat dikatakan sebagai musuh dalam selimut karena selama
jangka waktu 2-3 tahun pertama tidak akan menampakkan gejala mengkhawatirkan. Namun,
setelah 5-10, sifilis baru akan memperlihatkan keganasannya dengan menyerang sistem saraf,
pembuluh darah, dan jantung.

3. Penyebab dan Mekanisme Penularan Sifilis (raja singa)

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema palladium. Bakteri tersebut dapat
pindah dari orang yang telah terinfeksi bakteri ke orang sehat karena hubungan seksual
berlainan jenis (heteroseksual) serta hubungan sesama jenis (homoseksual) juga oral seks.

Ibu yang mengidap Penyakit Kulit Kelamin sifilis juga dapat menularkan sifilis pada
janinnya.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Penyakit Kulit Kelamin sifilis tidak akan
menyebar dari handuk, kloset, dan pegangan pintu yang dipakai penderita sifilis.

4. Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahannya adalah dengan tidak melakukan hubungan seks bebas, apalagi hubungan seks
sesama jenis. Bagi para homoseksual, meskipun tidak melakukan hubungan kelamin, oral
seks juga berisiko besar untuk menularkan Penyakit Kulit Kelamin ini. Sedangkan untuk
pengobatan, dapat menggunakan antibiotic sesuai anjuran dokter.

2. HIV AIDS

Gambar penderita penyakit HIV AIDS


1. Pengertian HIV AIDS

Penyakit Hiv Aids – INFEKSI HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan infeksi
salah satu virus dari dua jenis virus yang secara progresif merupakan sel-sel darah putih.
Kerusakan sel-sel darah putih atau limfosit menyebabkan AIDS (Aquired Immunodeficiency
Snydrome) dan penyakit lainnya sebagai dari gangguan kekebalan tubuh.

2. Gejala penyakit HIV AIDS

1. Mual, Muntah Dan Diare. Orang yang positif terkena penyakit hiv aids biasanya akan
mengalami hal seperti mual,muntah dan juga diare. Penderita hiv aids akan
mengalami diare yang terus menerus dan akan disertai dengan mual bahkan muntah.
2. Nyeri Otot. Penderita penyakit hiv aids akan mengalami nyeri pada bagian otonya,
nyeri yang terjadi akan terasa tidak normal dan tidak biasa karena nyeri ini
disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada kelenjar getah bening. Penderita
penyakit hiv aids juga akan mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening.
3. Ruam Kulit. Biasanya gejala yang lain yang ditimbulkan oleh penyakit hiv aids
adalah ruam pada kulit, penderita akan mengalami jerawat dan bisul yang secara tiba-
biba terjadi pada kulit tubuhnya. Ini merupakan tanda awal yang akan terjadi pada
penderita hiv aids, kulit anda akan menjadi kemerahan jika positif mengidap hiv aids.
4. Penurunan Berat Badan. Penderita yang positif mengidap penyakit hiv aids akan
mengalami gejala hiv aids seperti penurunan berat badan secara drastis dan tiba-tiba,
penurunan berat badan yang tidak normal harus diwaspadai karena ini merupakan
gejala yang paling sering dialami penderita hiv aids.
5. Batuk Kering. Gejala hiv aids yang lainnya adalah batuk kering, penderita hiv aids
akan mengalami batuk yang tak kunjung sembuh, bahkan semakin lama batuk
tersebut akan mejadi semakin parah. Gejala ini terjadi karena virus hiv yang sudah
menyerang kekebalan tubuh penderita dan menyerang sel-sel yang lain yang ada
didalam tubuh.
6. Pada tahap awal penderita penyakit hiv aids akan mengalami deman, bahkan
penderita akan berkeringan pada malam hari walau cuaca sedang dingin. Ini adalah
pertanda virus hiv mulai menyerang tubuh penderita. Biasanya penderita juga akan
mengalami sakit pda bagian tenggorokan.
7. Perubahan Pada Kuku. Untuk gejala hiv aids yang satu ini penderita akan mengalami
perubahan pada kukunya, biasanya penderita hiv aids kukunya akan menjadi sedikit
lebih tebal dan melengkung bahkan akan mengalami perubahan pada warna kukunya,
infeksi ini terjadi karena jamur yang namanya kandida.

3. Penyakit HIV AIDS dan penularannya

1. Penyakit HIV AIDS dan penularannya yang disebabkan karena hubungan seksual
yang bebas dengan mereka yang sudah positif menderita penyakit HIV. Maka unutk
mereka pelaku hubungan seksual biasanya akan menggunakan salah satu alat
kontrasepsi misalnya adalah menggunakan kondom.
2. Penyakit HIV AIDS dan penularannya lewat transfusi darah dari si penderita yang
terkena penyakit HIV.
3. Penyakit HIV AIDS dan penularannya karena penggunaan dari jarum suntik yang
tatto yang sudah tercemar dengan virus HIV. Dalam hal penggunaan dari jarum
suntuk, maka para pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntuk sebagai salah
satu media adalah salah satu golongan orang yang mempunyai resiko tertinggi dalam
mengalami penyakit HIV AIDS.
4. Penularan penyakit HIV AIDS dari ibu hamil yang sudah positif mengalami penyakit
HIV ke janin kandungan mereka. Sehingga jika bayi tersebut lahir, resiko dalam
mengidap penyakit HIV AIDS juga bisa saja terjadi.

4. Mencegah Penyakit HIV AIDS

3. Melakukan hubungan seksual yang aman. Maka sebaiknya setia dengan pasangan dan
melakukan hubungan seksual dengan pasangan Anda dengan cara yang aman.
4. Menghindari hubungan seksual bebas, baik dengan mereka pekerja seks komersial
dan juga dengan berganti-ganti pasangan.
5. Jika pasangan Anda memang sudah terbukti dalam mengidap penyakit HIV AIDS
maka sebaiknya adalah menggunakan kondom dalam melakukan hubungan seksual.
6. Pencegahan penyakit hubungan seksual yang terjadi lewat transfusi darah adalah
sebaikya jangan melakukan transfusi darah.
7. Selain itu hindari juga penggunaan dari beberapa jenis obat-obatan terlarang, dan
penggunaan dari alat suntik bersama, tatto atau juga tindik.
8. Untuk ibu yang positif menderita penyakit HIV AIDS, maka sebaiknya adalah tidak
hamil. Hal ini bertujuan untuk menghambatnya terjadi penularan pada bayi yang akan
dilahirkan.
 3. Penyakit Gonorrhea

Gambar penderita penyakit Gonorrhea

Gonorrhea adalah penyakit menular seksual yang disebabkan olehNeisseria


gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan
bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh
lainnya, terutama kulit dan persendian.

Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam
pinggul sehingga timbul nyeri pinggul.

1. Gejala

Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti
oleh nyeri ketika berkemih (kencing) serta keluarnya nanah dari penis.

Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah
terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan,
dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya
tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan.

Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih ,
nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang
leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri
pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.

Hubungan seksual melalui mulut seks oral dengan seorang penderita gonore biasanya akan
menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Umumnya, infeksi tersebut
tidak menimbulkan gejala, namun kadang-kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan
gangguan untuk menelan.

Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka bisa menyebabkan terjadinya infeksi mata
luar (konjungtivitis gonore). Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya
selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan
dari matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan menimbulkan kebutaan.

2. Masa Inkubasi

Masa inkubasinya sangat singkat, pada pria umumnya berkisar antara 2-5 hari, kadang-
kadang lebih lama. Pada wanita masa inkubasi sulit untuk ditentukan karena pada umumnya
tidak menimbulkan gejala. Pada pria, awalnya terdapat rasa gatal dan panas di sekitar uretra,
saluran yang menghantarkan urine dari kandungan kemih keluar tubuh.

3. Pencegahan

1. Cara yang paling pasti untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual adalah
dengan tidak melakukan hubungan seksual.
2. Berhubungan seks secara monogami, pastikan pasangan tidak terinfeksi.
3. Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penularan penyakit.
4. Pastikan toilet yang digunakan higienis, hindari penggunaan toilet duduk di tempat
umum.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN DAN HARAPAN

1. Kesimpulan

Bahaya dari seks bebas bagi remaja, sehingga membutuhkan usaha dari berbagai kalangan
utamanya orangtua, guru, pemerintah, tokoh agama, dan lain-lain, bahu-membahu dalam
menumbuhkan kesadaran kepada remaja tentang dampak seks bebas.

Pendidikan seks utamanya pada usia remaja itu sangat penting guna memberikan pemahaman
bagaimana memahami norma-norma agama tentang seks itu, sehingga tidak salah arah, sebab
bila hal ini terjadi maka akan merugikan diri remaja itu sendiri, dan dapat merusak moral
bangsa.

2. Saran

Sebaiknya orangtua, masyarakat dan pemerintah bersama-sama mencegah, memerangi


pergaulan yang tidak baik, khususnya pada seks bebas yang sangat mengerikan dan
berbahaya bagi semua orang.

3. Harapan

Semoga dengan adanya rangkuman ini dapat membuat masyarakat lebih tahu bahaya seks
bebas. Semoga seks bebas dikalangan masyarakat dapat dikurangi dan dihilangkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://pittraamrullah.wordpress.com/2012/

https://nopanova1.blogspot.in/p/pengertian-dan-penyebab-prilaku-seks_23.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Seks_bebas?

https://www.pontianakpost.com/penyebab-dan-dampak-pergaulan-bebas

Anda mungkin juga menyukai