Dosen Pengampu:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Dasar-Dasar Komunikasi dengan materi “Menjaga Etika
Pergaulan”. Dalam menyelesaikan makalah ini kami di bantu oleh beberapa pihak
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar. Rasa terima kasih kami
ucapkan kepada dosen mata kuliah yang telah membimbing. Atas semua bantuan,
bimbingan dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran pembaca sangat kami
butuhkan untuk memperbaiki kekurangan dalam makalah ini. Kami harap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................11
KESIMPULAN..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya keharmonisan merupakan dambaan dalam kehidupan manusia,
namun seberapa jauh keharmonisan itu secara sadar diupayakan terwujudnya, masih
menjadi pertanyaan mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa
Indonesia yang mendiami 17.508 pulau, dikenal memiliki beragam tradisi, bahasa,
kebudayaan, ras, etnis, agama dan keyakinan. Keanekaragaman sosial budaya,
merupakan realitas alamiah yang dimiliki tanah air kita sehingga bangsa Indonesia
disebut sebagai masyarakat yang multikultural. Tetapi sayangnya, multikulturalisme
sebagai sesuatu “datum” (suatu yang terberi) dan “factum” (suatu yang dibuat dan
dihidupi) belum sepenuhnya menjadi kesadaran dan wawasan bersama. Meskipun
multikultural ini merupakan suatu postulat yang memiliki nilai positif di mata dunia,
namun di sisi lain, dalam keanekaragaman dan multi suku, bahasa, adat istiadat dan
agama, juga mengandung kerawanan-kerawanan yang dapat menimbulkan konflik-
konflik kepentingan antar kelompok, antar etnis, antar agama dan antar wilayah.
Karena manusia adalah pribadi yang berkaitan erat dengan hubungan. Hal
demikian terjadi karena manusia memiliki fitrah yang memaksanya untuk melakukan
hubungan karena manusia_antara objek dan subjek membutuhkan tanggapan dan
respon dari sesamanya begitu pun sebaliknya. Lalu bagaimana dengan orang yang
memiliki gangguan jiwa, apakah ia tidak memiliki hubungan dengan orang lain?
Jawabannya tetap sama, bahwa tidak mungkin manusia tidak memiliki hubungan
dengan orang lain.
Banyak sekali hal kecil yang dilupakan oleh kita sebagai seorang manusia. Hal
ini mengakibatkan tidak terciptanya hubungan yang harmonis antar sesama manusia.
Berikut kita akan bahas cara manjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui tentang defenisi etika dalam pergaulan.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari etika dalam pergaulan.
PEMBAHASAN
Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di ruang kuliah maupun dalam
kehidupan sehari-hari tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu, tetapi menjadi
kata- kata umum yang sering digunakan, termasuk diluar kalangan cendekiawan.
Dalam profesi bidan "etika" lebih dimengerti sebagai filsafat moral.Istilah "etika"
berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos dalam bentuk tunggal mempunyai
arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap;
dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan.
Menurur filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan
filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti: ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.Etika berasal dari bahasa
inggris Ethics, artinya pengertian, ukuran tingkah laku atau prilaku manusia yang
baik. Etika berasal dari bahasa latin Mos atau mores artinya moral, yang berarti juga
adat, kebiasaan, sehingga makna kata moral dan etika adalah sama.Menurut kamus
bahasa indonesia etika artinya ilmu pengetahuan tentang azas azas akhlak (moral).
Menurut kamus besar bahasa indonesia etika mengandung arti: watak; perasaan;
sikap; dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan.
Menurur filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan
filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti: ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika berasal dari bahasa
inggris Ethics, artinya pengertian, ukuran tingkah laku atau prilaku manusia yang
baik. Etika berasal dari bahasa latin Mos atau mores artinya moral, yang berarti juga
adat, kebiasaan, sehingga makna kata moral dan etika adalah sama.
Menurut kamus bahasa indonesia etika artinya ilmu pengetahuan tentang azas
azas akhlak (moral). Menurut kamus besar bahasa indonesia etika mengandung arti:
a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral.
C. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
a. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai nilai dan norma norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, arti
ini dirumuskan sebagai sistim nilai, Sistim nilai bisa berfungsi dalam hidup manusia
perorangan maupun pada taraf sosial.
b. Etika berarti kumpulan asas atau moral yang dimaksud disini adalah etika
mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik atau apa yang buruk( Burhan, 2019).
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku
baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar
istilah "kuper" atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut
kurang bahkan kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-
teman sebaya, di sekolah maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan
karena ketinggalan berita.
Pergaulan tidak sehat atau pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang. Bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran
yang ada.
Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu
faktor umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
1. Faktor umur
2. Faktor pekerjaan
3. Faktor keterikatan
4. Faktor lingkungan
1. Sadarilah bahwa setiap orang memiliki keunikan dan mem- punyai cara hidup
yang berbeda.
2. Pilihlah pendekatan yang cocok, sikap yang cocok, dan bahasa yang cocok,
untuk orang yang cocok.
3. Jadilah orang yang terbuka dan jadilah orang yang mudah didekati.
4. Bukalah kemudahan bagi orang lain untuk bekerja sama atau membicarakan
sesuatu dengan Anda.
12. Atasi konflik yang muncul dengan cara-cara yang konstruktif dan positif.
13. Amari perilaku orang lain, lalu jadikanlah pelajaran. Hindari menghabiskan
waktu untuk sebuah pertemuan yangtidak ada manfaatnya( Ubaendy, 2008).
Dalam hubungan dengan orang lain kita menyampai- kan pesan, berita, dan
maksud. Dengan semua itu, kita menunjukkan keberadaan dan peran kita. Kita meng-
inginkan tanggapan dari orang lain dan memengaruhi caranya. Dengan memberi
kesempatan kepada orang lain untuk menanggapi, sedikit banyak kita juga membantu
orang lain untuk menjadi diri sendiri dan menampilkan diri.
2. Pesan Sentuhan
Sentuhan menghubungkan kita dengan orang lain. secara khusus. Dengan saling
bersentuhan, kita bersama. orang lain berada dalam zona intim. Sentuhan dapat me-
nunjukkan pesan positif atau negatif. Misalnya, sentuhan lembut pada tangan, lengan,
atau bahu menandakan rasa sayang berjalan berpegangan tangan menandakan ke-
akraban; elusan pada pipi, peluk, dan cium menunjukkan hubungan kasih. Sentuhan
negatif, misalnya dalam bentuk cubitan, jeweran, garukan, dorongan, menjatuhkan,
dan pukulan menunjukkan kebencian, kemarahan, perseteruan, atau permusuhan.
Bentuk sentuhan negatif dapat berupa tindakan yang menolak uluran atau pemberian
rasa dan sikap sayang. Misalnya, menolak jabat tangan.
3. Pesan Suara
Kita dapat menyampaikan pesan melalui suara. Cara kita menggunakan suara
dapat mengungkapkan banyak hal yang sungguh-sungguh kita rasakan.
4. Pesan Verbal
Ketika kita menyampaikan pesan kepada orang lain, ada dua pribadi yang terlibat
di dalamnya, yaitu "saya" dan "orang lain". Dalam menyampaikan pesan, kita dapat
berfokus pada diri kita dengan kata "saya", tetapi juga dapat berfokus pada orang lain
dengan kata "engkau" atau "kamu".
5. Mengungkapkan Perasaan
6. Pesan Tindakan
Pesan yang kita lakukan melalui tindakan merupakan hal yang sangat penting dalam
hidup kita. Ketidakcocokan antara kata dan tindakan kita dapat menggerogoti keper-
cayaan yang merupakan dasar untuk menjalin hubungan yang baik antarmanusia
(Hardjana, 2012).
PENUTUP
KESIMPULAN
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku
baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. Secara garis besar jenis
pergaulan di bagi menjadi 2 macam yaitu: Pergaulan sehat adalah proses interaksi
yang dilakukan oleh individu dengan individu, atau individu dengan kelompok
dengan normal baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya. Pergaulan tidak sehat atau
pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang. Bebas yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
1. Sadarilah bahwa setiap orang memiliki keunikan dan mem- punyai cara hidup
yang berbeda.
2. Pilihlah pendekatan yang cocok, sikap yang cocok, dan bahasa yang cocok,
untuk orang yang cocok.
3. Jadilah orang yang terbuka dan jadilah orang yang mudah didekati.
4. Bukalah kemudahan bagi orang lain untuk bekerja sama atau membicarakan
sesuatu dengan Anda.
Kita selalu menyampaikan informasi dan mengungkap- kan diri kita. Pesan itu
dapat berupa pesan tubuh, sentuhan, suara, kata, atau tindakan. Pesan yang kita
sampaikan dipengaruhi oleh tujuan, kecakapan, peraturan masyarakat, dan
pendidikan, termasuk budaya di mana kita dididik. Penyampaian informasi dan
pengungkapan diri merupakan awal berhubungan dengan orang lain. Kita dapat
mengembangkan kemampuan kita untuk berhubungan, berteman, bersahabat, bekerja
sama, dan mencintai dengan mengungkapkan diri dengan baik. Ini berarti, pertama,
kita perlu cakap untuk menyampaikan pesan baik melalui tubuh, sentuhan, suara,
kata, dan tindakan kita; kedua, kita perlu berusaha memadukan kata- kata kita dengan
tindakan-tindakan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Abaedy, AN. (2008). Berkarier Di Era Global. Yogyakarta: PT. Gramedia.