Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENJAGA ETIKA PERGAULAN

Dosen Pengampu:

Indah Sukmawati, S.Pd.. M.Pd. Kons.

Disusun Oleh: kelompok 8

1. Adinda Mustika (23006049)

2. Nurul Khalishah (23006161)

3. Wilda Amelia (23006123)

DEPARTEMEN BIMBIMGAN DAN KONSELING

FULKUTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Dasar-Dasar Komunikasi dengan materi “Menjaga Etika
Pergaulan”. Dalam menyelesaikan makalah ini kami di bantu oleh beberapa pihak
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar. Rasa terima kasih kami
ucapkan kepada dosen mata kuliah yang telah membimbing. Atas semua bantuan,
bimbingan dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran pembaca sangat kami
butuhkan untuk memperbaiki kekurangan dalam makalah ini. Kami harap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca.

Padang, 11 November 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

BAB I............................................................................................................................4

PENDAHULUAN........................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................5

C. Tujuan......................................................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................6

PEMBAHASAN...........................................................................................................6

1. Pengertian pergaulan dan etika dalam pergaulan...........................................6

2. Jenis- jenis pergaulan..........................................................................................7

3. Menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain...................................8

4. Kiat sukses dalam pergaulan..............................................................................9

PENUTUP..................................................................................................................11

KESIMPULAN..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakekatnya keharmonisan merupakan dambaan dalam kehidupan manusia,
namun seberapa jauh keharmonisan itu secara sadar diupayakan terwujudnya, masih
menjadi pertanyaan mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa
Indonesia yang mendiami 17.508 pulau, dikenal memiliki beragam tradisi, bahasa,
kebudayaan, ras, etnis, agama dan keyakinan. Keanekaragaman sosial budaya,
merupakan realitas alamiah yang dimiliki tanah air kita sehingga bangsa Indonesia
disebut sebagai masyarakat yang multikultural. Tetapi sayangnya, multikulturalisme
sebagai sesuatu “datum” (suatu yang terberi) dan “factum” (suatu yang dibuat dan
dihidupi) belum sepenuhnya menjadi kesadaran dan wawasan bersama. Meskipun
multikultural ini merupakan suatu postulat yang memiliki nilai positif di mata dunia,
namun di sisi lain, dalam keanekaragaman dan multi suku, bahasa, adat istiadat dan
agama, juga mengandung kerawanan-kerawanan yang dapat menimbulkan konflik-
konflik kepentingan antar kelompok, antar etnis, antar agama dan antar wilayah.

Karena manusia adalah pribadi yang berkaitan erat dengan hubungan. Hal
demikian terjadi karena manusia memiliki fitrah yang memaksanya untuk melakukan
hubungan karena manusia_antara objek dan subjek membutuhkan tanggapan dan
respon dari sesamanya begitu pun sebaliknya. Lalu bagaimana dengan orang yang
memiliki gangguan jiwa, apakah ia tidak memiliki hubungan dengan orang lain?
Jawabannya tetap sama, bahwa tidak mungkin manusia tidak memiliki hubungan
dengan orang lain.

Banyak sekali hal kecil yang dilupakan oleh kita sebagai seorang manusia. Hal
ini mengakibatkan tidak terciptanya hubungan yang harmonis antar sesama manusia.
Berikut kita akan bahas cara manjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui tentang defenisi etika dalam pergaulan.

2. Apa jenis-jenis pergaulan.

3. Mengetahui tentang cara menjalin hubungan yang harmonis dengan


orang lain.

4. Mengetahui tentang kiat sukses dalam pergaulan.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari etika dalam pergaulan.

2. Menjelaskan jenis-jenis pergaulan.

3. Untuk mengetahui cara menjalin hubungan yang harmonis dengan


orang lain.

4. Untuk mengetahui tentang kiat sukses dalam pergaulan.


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian pergaulan dan etika dalam pergaulan


Pengertian pergaulan adalah interaksi sosial antara individu yang satu dengan
individu yang lainnya dalam kurun waktu yang lama sehingga menimbulkan tindakan
yang saling memberikan pengaruh satu sama lain. Definisi pergaulan yaitu hubungan
sosial yang dilakukan seseorang dengan orang lain atau seseorang dengan kelompok
orang secara normal baik jiwa, raga dan juga kehidupan sosialnya. Berikut ini
karakteristik atau tanda pergaulan sehat, diantaranya yaitu: Memiliki akhlak yang
baik, selalu memiliki prasangka yang baik, mudah memaafkan, tidak mudah dengki
dan iri, pemalu, berbicara dengan sopan, selalu mencoba menepati janji, ramah
kepada orang lain, terus ingat pada kebaikan, membantu orang lain yang terkena
musibah, memberikan nasihat yang baik kepada orang lain, dan tak menyebarkan aib
saudara ataupun teman.

Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di ruang kuliah maupun dalam
kehidupan sehari-hari tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu, tetapi menjadi
kata- kata umum yang sering digunakan, termasuk diluar kalangan cendekiawan.
Dalam profesi bidan "etika" lebih dimengerti sebagai filsafat moral.Istilah "etika"
berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos dalam bentuk tunggal mempunyai
arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap;
dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan.
Menurur filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan
filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti: ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.Etika berasal dari bahasa
inggris Ethics, artinya pengertian, ukuran tingkah laku atau prilaku manusia yang
baik. Etika berasal dari bahasa latin Mos atau mores artinya moral, yang berarti juga
adat, kebiasaan, sehingga makna kata moral dan etika adalah sama.Menurut kamus
bahasa indonesia etika artinya ilmu pengetahuan tentang azas azas akhlak (moral).
Menurut kamus besar bahasa indonesia etika mengandung arti: watak; perasaan;
sikap; dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan.
Menurur filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan
filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti: ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika berasal dari bahasa
inggris Ethics, artinya pengertian, ukuran tingkah laku atau prilaku manusia yang
baik. Etika berasal dari bahasa latin Mos atau mores artinya moral, yang berarti juga
adat, kebiasaan, sehingga makna kata moral dan etika adalah sama.

Menurut kamus bahasa indonesia etika artinya ilmu pengetahuan tentang azas
azas akhlak (moral). Menurut kamus besar bahasa indonesia etika mengandung arti:

a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral.

b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.

C. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Bertens merumuskan arti etika sebagai berikut;

a. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai nilai dan norma norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, arti
ini dirumuskan sebagai sistim nilai, Sistim nilai bisa berfungsi dalam hidup manusia
perorangan maupun pada taraf sosial.

b. Etika berarti kumpulan asas atau moral yang dimaksud disini adalah etika
mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik atau apa yang buruk( Burhan, 2019).

Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku
baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar
istilah "kuper" atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut
kurang bahkan kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-
teman sebaya, di sekolah maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan
karena ketinggalan berita.

2. Jenis- jenis pergaulan


Secara garis besar jenis pergaulan di bagi menjadi 2 macam yaitu: Pergaulan
sehat adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, atau
individu dengan kelompok dengan normal baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya.

Pergaulan tidak sehat atau pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang. Bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran
yang ada.
Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu
faktor umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.

1. Faktor umur

Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-anak


berbeda dengan usia remasa, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut dan sebaginya.
Dapat dikatakan baik. apabila bentuk pergaulan itu dilakukan oleh dan untuk umur
sebaya.

2. Faktor pekerjaan

Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku pergaulan


antara orang-orang kantor akan berbeda dengan orang-orang di lapangan, pekerja
pabrik, pekerja bangunan, pekerja di terminal dan sebagainya.

3. Faktor keterikatan

Faktor keterikatan, misalnya pelaku organisasi sosial, organisasi partai politik,


peserta didik tentu cara bergaulnya juga akan berbeda

4. Faktor lingkungan

Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam pendidikan, kegiatan, status


sosialnya sangat berbeda-beda, dan heterogen memerlukan penyesuaian yang sangat
ekstra hati-hati.

3. Menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain


Kunci yang paling menentukan untuk memiliki hubungan yang harmonis dengan
orang lain adalah memiliki hubungan yang har- monis dengan diri sendiri. Studi
ilmiah sudah banyak membuktikan bahwa orang yang hubungannya ke dalam
bermasalah, hubungan- nya ke luar juga akan rentan terkena masalah. Contoh yang
paling mudah adalah orang yang sedang terkena stres atau depresi. Umumnya, orang
yang batinnya terkena masalah ini tidak dapat menjalin hubungan secara harmonis
dengan orang lain. Ketika stres atau depresi, kita cenderung mengeluarkan tuntut- an
yang tidak rasional kepada orang lain, melakukan sesuatu yang kurang disukai orang
lain, atau mudah merasa tersinggung oleh orang lain. Semua ini tentu mengancam
keharmonisan.
Beberapa Tip untuk Mengharmoniskan Hubungan:

1. Sadarilah bahwa setiap orang memiliki keunikan dan mem- punyai cara hidup
yang berbeda.

2. Pilihlah pendekatan yang cocok, sikap yang cocok, dan bahasa yang cocok,
untuk orang yang cocok.

3. Jadilah orang yang terbuka dan jadilah orang yang mudah didekati.

4. Bukalah kemudahan bagi orang lain untuk bekerja sama atau membicarakan
sesuatu dengan Anda.

5. Latihlah kemampuan Anda dalam mendengarkan orang lain.

6. Berbagilah informasi dengan orang lain.

7. Pahamilah isyarat nonverbal.

8. Perbanyak melakukan kontak dengan orang lain.

9. Latihlah kemampuan Anda dalam menyikapi ucapan yang menyakitkan, opini


yang menyudutkan, dan opini yang negatif.

10. Belajarlah membuat kalimat-kalimat yang dapat mencairkan situasi.

11. Tingkatkan kemampuan Anda dalam menyikapi orang yang menganggap


Anda musuh.

12. Atasi konflik yang muncul dengan cara-cara yang konstruktif dan positif.

13. Amari perilaku orang lain, lalu jadikanlah pelajaran. Hindari menghabiskan
waktu untuk sebuah pertemuan yangtidak ada manfaatnya( Ubaendy, 2008).

4. Kiat sukses dalam pergaulan.


1. Menampilkan dan Mengungkapkan Diri

Dalam hubungan dengan orang lain kita menyampai- kan pesan, berita, dan
maksud. Dengan semua itu, kita menunjukkan keberadaan dan peran kita. Kita meng-
inginkan tanggapan dari orang lain dan memengaruhi caranya. Dengan memberi
kesempatan kepada orang lain untuk menanggapi, sedikit banyak kita juga membantu
orang lain untuk menjadi diri sendiri dan menampilkan diri.
2. Pesan Sentuhan

Sentuhan menghubungkan kita dengan orang lain. secara khusus. Dengan saling
bersentuhan, kita bersama. orang lain berada dalam zona intim. Sentuhan dapat me-
nunjukkan pesan positif atau negatif. Misalnya, sentuhan lembut pada tangan, lengan,
atau bahu menandakan rasa sayang berjalan berpegangan tangan menandakan ke-
akraban; elusan pada pipi, peluk, dan cium menunjukkan hubungan kasih. Sentuhan
negatif, misalnya dalam bentuk cubitan, jeweran, garukan, dorongan, menjatuhkan,
dan pukulan menunjukkan kebencian, kemarahan, perseteruan, atau permusuhan.
Bentuk sentuhan negatif dapat berupa tindakan yang menolak uluran atau pemberian
rasa dan sikap sayang. Misalnya, menolak jabat tangan.

3. Pesan Suara

Kita dapat menyampaikan pesan melalui suara. Cara kita menggunakan suara
dapat mengungkapkan banyak hal yang sungguh-sungguh kita rasakan.

4. Pesan Verbal

Ketika kita menyampaikan pesan kepada orang lain, ada dua pribadi yang terlibat
di dalamnya, yaitu "saya" dan "orang lain". Dalam menyampaikan pesan, kita dapat
berfokus pada diri kita dengan kata "saya", tetapi juga dapat berfokus pada orang lain
dengan kata "engkau" atau "kamu".

5. Mengungkapkan Perasaan

Perasaan merupakan gejala alamiah dan merupakan bagian pokok kemanusiaan


kita. Mengungkapkan perasaan adalah memberi rasa pada kata-kata kita. Kita
menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan dan menguraikannya. Perasaan yang
kita alami berkaitan dengan penafsiran kita atas situasi, misalnya sakit hati, marah,
dihina, cemas, tegang, lega, percaya, optimis, dan sebagainya. Untuk dapat
menyampaikan pesan perasaan, sangatlah berguna jika kita memiliki cukup banyak
perbendaharaan kata yang mengungkapkan perasaan. Karena dengan kata-kata itu,
kita dapat menguraikan perasaan kita dan menangkap perasaan yang
diungkapkan orang lain.

6. Pesan Tindakan

Pesan yang kita lakukan melalui tindakan merupakan hal yang sangat penting dalam
hidup kita. Ketidakcocokan antara kata dan tindakan kita dapat menggerogoti keper-
cayaan yang merupakan dasar untuk menjalin hubungan yang baik antarmanusia
(Hardjana, 2012).
PENUTUP

KESIMPULAN
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku
baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. Secara garis besar jenis
pergaulan di bagi menjadi 2 macam yaitu: Pergaulan sehat adalah proses interaksi
yang dilakukan oleh individu dengan individu, atau individu dengan kelompok
dengan normal baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya. Pergaulan tidak sehat atau
pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang. Bebas yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.

Beberapa Tip untuk Mengharmoniskan Hubungan:

1. Sadarilah bahwa setiap orang memiliki keunikan dan mem- punyai cara hidup
yang berbeda.

2. Pilihlah pendekatan yang cocok, sikap yang cocok, dan bahasa yang cocok,
untuk orang yang cocok.

3. Jadilah orang yang terbuka dan jadilah orang yang mudah didekati.

4. Bukalah kemudahan bagi orang lain untuk bekerja sama atau membicarakan
sesuatu dengan Anda.

5. Latihlah kemampuan Anda dalam mendengarkan orang, dll.

Kita selalu menyampaikan informasi dan mengungkap- kan diri kita. Pesan itu
dapat berupa pesan tubuh, sentuhan, suara, kata, atau tindakan. Pesan yang kita
sampaikan dipengaruhi oleh tujuan, kecakapan, peraturan masyarakat, dan
pendidikan, termasuk budaya di mana kita dididik. Penyampaian informasi dan
pengungkapan diri merupakan awal berhubungan dengan orang lain. Kita dapat
mengembangkan kemampuan kita untuk berhubungan, berteman, bersahabat, bekerja
sama, dan mencintai dengan mengungkapkan diri dengan baik. Ini berarti, pertama,
kita perlu cakap untuk menyampaikan pesan baik melalui tubuh, sentuhan, suara,
kata, dan tindakan kita; kedua, kita perlu berusaha memadukan kata- kata kita dengan
tindakan-tindakan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Abaedy, AN. (2008). Berkarier Di Era Global. Yogyakarta: PT. Gramedia.

Burhan, Asmawan. (2019). Buku Ajar Etika Umum. Yogyakarta: DEEPUPLISH

Hardjan, A. (2012). Rahasia Sukses Pergaulan. Yogyakarta: PT. Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai