Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini  tentang bergaul yang baik
menurut iman kristen.
Makalah ini tidak hanya ditujukan kepada kalangan akademis tetapi juga ditujukan
masyarakat luas. Pembahasan masalahnya akan dibahas dalam makalah ini secara detail
sesuai dengan rumusan masalah.
Apabila dalam pembuatan makalah ini belum lengkap, mohon dimaafkan. Karena
penulis adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Dan kesempurnaanlah hanya
milik Tuhan Yang Maha Esa. Apabila makalah ini masih banyak kekurangannya, diharapkan
pembaca memberikan kritik dan saran agar penulis mengetahui kekurangan makalah ini dan
juga akan memberi masukan kepada penulis terhadap makalah ini.
Terimakasih.

Medan, 15 April 2020


Penulis

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………........ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………. 2
2.1 Defenisi Pergaulan…………………………………………………………………… 2
2.2 Pandangan Alkitab Tentang Pergaulan……………………………………………… 4
2.3 Faktor-faktor Penyebab Pergaulan yang Buruk……………………………………… 5
2.4 Norma-norma Pergaulan Dalam Alkitab…………………………………………….. 7
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………. 8
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 8
3.2 Saran …………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk sosial. Jadi manusia tidak dapat hidup tanpa
orang lain. Dalam menjalankan kehidupannya, seorang manusia selalu membutuhkan
pergaulan dengan manusia lainnya agar dapat mencapai taraf tingkah laku sebagai
manusia.
Tak jarang pada saat ini banyak manusia yang mengabaikan cara bergaulnya
dengan sesamanya, sehingga banyak manusia yang mengalami permasalahan dalam
berinteraksi sosial. Awalnya manusia dilahirkan dengan keadaan suci, tetapi akibat
pergaulan yang salah, semakin dia dewasa maka ia semakin mengenal dosa.
Disebutkan didalam Alkitab dalam Injil 1 Korintus 15 ayat ke 33 yaitu bahwa
“Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
Untuk menghindari permasalahan dalam beriteraksi (bergaul) kepada sesama
manusia dibutuhkan sebuah teknik atau cara untuk bergaul yang baik agar dapat
bergaul dengan benar. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul makalah yaitu
“Bergaul Yang Baik Menurut Iman Kristen”.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana cara bergaul dengan baik menurut iman Kristen diera modern sekarang ini
agar dapat terhindar dari masalah pergaulan yang buruk?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara bergaul dengan baik.
2. Untuk mengetahui bagaimana menurut pandangan alkitab tentang pergaulan yang
baik.
3. Untuk mengetagui faktor-faktor penyebab pergaulan yang buruk
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pergaulan


Menurut KBBI pergaulan adalah kehidupan bermasyarakat, pergaulan juga berasal
dari kata bergaul yang berarti hidup berteman (bersahabat). Pergaulan dapat didenifisikan
sebagai hubungan pertemanan atau persahabatan dengan orang lain dalam suatu lingkup
lingkungan masyarakat tertentu.
Mengapa Manusia Perlu Bergaul ?
1) Manusia adalah Makhluk Ciptaan Yang Berpribadi
Bermakna manusia memiliki kemandirian yang relatif (tidak mutlak) , dalam pengertian
bahwa ia memiliki kemampuan untuk membuat keputusannya sendiri, tetapi manusia
tidak dapat berdiri sendiri . Hidupnya bergantung pada Allah pencipta-Nya . Di dalam
Allah manusia hidup , bergerak dan bernafas (Kejadian 1:26 ; 2:7 ; Kisah Para Rasul
17:28).
2) Manusia adalah Makhluk Sosial
Bermakna bahwa manusia tidak bisa menjalani semua jalan kehidupannya sendirian ,
tetapi manusia membutuhkan peran orang lain dalam menjalani kehidupannya (Kejadian
2:18-23).
2.2. Pandangan Alkitab Tentang Pergaulan
Di dalam Amsal 18:24 dikatakan, “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi
ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara.” Ada sahabat yang lebih baik
daripada saudara sendiri. Ayat di atas bukan mengajak kita hanya bersahabat dengan orang
Kristen saja. Siapa saja boleh menjadi sahabat kita. Dengan kata lain, pergaulan Kristen
bukanlah eksklusif pada orang Kristen saja. Sebaliknya, pergaulan Kristen juga bukan “asal
bergaul” sehingga dapat merusak kehidupan dan kesaksian kita, melainkan harus
memerhatikan prinsip bergaul yang benar. Pergaulan yang berprinsip bukan pergaulan yang
eksklusif. Tetapi pergaulan yang bertanggung jawab, beretiket dan pergaulan yang sesuai
dengan prinsip Firman Tuhan.
Motif dalam pergaulan Kristen adalah “kasih yang sudah kita terima dari Kristus,
bukan ‘kasih yang sekuler’.” misalnya kasih yang dikuasai oleh hawa nafsu, kasih yang
materialistis atau kasih yang egoistis. Beberapa prinsip pergaulan yang berdasarkan kasih
Kristus dan yang sesuai dengan kebenaran Alkitab adalah sebagai berikut.
1. Kemuliaan bagi Allah
Motif tertinggi yang patut dimiliki orang yang menyebut dirinya anak anak Allah
ialah melakukan segala sesuatu demi kemuliaan Allah. Hanya Dialah yang layak beroleh
pujian tertinggi. Di dalam 1 Korintus 10:31 dikatakan, “Jika engkau melakukan sesuatu
yang lain, lakukanlah semua itu untuk kemuliaan Allah.” Selain itu, di dalam Kolose
3:23 dikatakan,“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
2. Demi kebaikan orang lain
Dalam 1 Korintus 10:24 dikatakan, “Jangan seorang pun yang mencari
keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap- tiap orang mencari keuntungan orang
lain”. Jadi dalam pergaulan kita tidak boleh merugikan sesama, melainkan melakukan
sesuatu yang mendatangkan berkat bagi sesama.
3. Kebaikan bagi diri sendiri
Dalam 1 Korintus 10:23 dikatakan, “Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi
bukan segala sesuatu berguna. Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala
sesuatu membangun.” Manusia memang diberi Tuhan kebebasan, tetapi harus diingat
bahwa tidak semua yang boleh dan dapat kita lakukan, berguna bagi sesama dan diri kita
sendiri. Oleh karena itu, kalau hendak melakukan sesuatu hendaklah yang bermanfaat
bagi manusia.
4. Saling mempercayai
Sikap saling mempercayai ini akan membangun persahabatan yang baik.
Sebaliknya, sikap saling mencurigai akan menghancurkan persahabatan. Sikap “saling
curiga” membuat seseorang menjadi terlalu sensitif, cemburu buta, penyebar gosip, atau
tidak jujur. Hindarilah sikap saling curiga.
5. Saling menghargai
Sikap saling menghargai menghasilkan sifat suka menghormati orang lain, lebih
banyak mendengar daripada berbicara, toleransi, berani menerima pendapat orang lain
dan tidak suka memperalat orang lain. Sebaliknya, orang yang “suka menghina” akan
terlihat dari sifatnya yang kurang menghargai pribadi orang lain, suka mencela,
emosinya tidak stabil, ceroboh, kasar, pemarah, dan terlalu agresif.
6. Saling mengasihi
Kasih yang benar adalah kasih yang berasal dari Kristus. Kasih yang seperti itu
terlihat dari sifat tenggang rasa, tidak suka perhitungan dengan teman, tahan diri untuk
tidak selalu membicarakan diri sendiri, rela berkorban dan suka mengalah untuk
menang. Kasih yang seperti itu mendasari pergaulan yang menjadi sahabat lebih baik
daripada saudara, karena orang yang seperti itu rela menerima sahabatnya sebagaimana
dia adanya. Dalam keadaan bagaimanapun, pada saat kapanpun dan di mana pun
tempatnya, dia tetap menjadi “sahabat yang baik.”
2.3. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan Yang Buruk
Banyaknya faktor yang menyebabkan kenakalan atau pergaulan yang buruk bagi para
remaja, antara lain :
 Kurangnya kasih sayang orang tua;
 Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya maupun teman yang mendatangkan pengaruh
buruk;
 Peran dari perkembangan Iptek yang berdampak negatif;
 Tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah;
 Dasar-dasar agama yang kurang; dan
 Tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya.

2.4. Norma-norma Pergaulan Dalam Alkitab


1. Kita harus memahami bahwa tujuan hidup kita adalah untuk kemuliaan Tuhan (Roma
11:33-36)
2. Kita harus menjalankan kehidupan secara bebas dan bertanggung jawab (Kejadian 2:16-
17)
3. Kita perlu menyadari bahwa manusia itu unik dan mulia , diciptakan dalam 2 gender di
mana setiap orang berbeda satu dengan yang lainnya . Tetapi dalam perbedaan ini semua
orang dikasihi oleh Tuhan (Yesaya 43:4)
4. Kita harus menjalani kehidupan (berpikir, berkata,dll) secara wajar (Roma 12:3)
5. Dalam bergaul hendaklah selalu mengingat firman Tuhan berikut ini , yaitu : Hiduplah
bergaul dengan Allah (Kejadian 6:9-10) ; bergaul dengan sesama saudara seiman dengan
rukun dan damai (Mazmur 133:1-3) ; hidup kudus dan tak bercela (Roma 12:1-2) ; tidak
bergaul dengan penipu (Mazmur 26:4), orang bebal (Amsal 13:20) , orang bocor mulut
(Amsal 20:19) , orang rakus (Amsal 27:8), dan orang cabul (1 Korintus 5:9).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial dimana manusia itu tidak dapat hidup
sendirian. Oleh sebab itu, manusia membutuhkan pergaulan. Pergaulan itu sendiri
merupakan hubungan antara dua orang atau lebih yang biasanya terbentuk oleh beberapa
faktor, seperti faktor kesamaan. Dalam membangun pergaulan hendaklah kita tidak
memandang orang dari luarnya saja, sama seperti Tuhan yang mengasihi semua manusia
tanpa pandang bulu.Tak hanya itu saja, pergaulan umat kristen bukanlah pergaulan yang
eksklusif dengan orang kristen saja.
Kita boleh bergaul dengan semua orang asalkan pergaulan itu merupakan
pergaulan yang benar dan bertanggungjawab. Pergaulan itulah yang akan menjadi
hubungan persahabatan yang sejati. Persahabatan sejati adalah persahabatan yang teguh
sama seperti hubungan Tuhan dan manusia. Hubungan Tuhan dan manusia adalah
perwujudan dari persahabatan sejati. Dan kita sebagai mahluk sosial hendaklah dapat
membangun pergaulan yang baik yang nantinya dapat menjadi hubungan persahabatan
yang sejati
3.2. Saran
Sebagai Mahasiswa dan Pengikut Kristus, kita boleh bergaul dengan semua orang,
tetapi dengan pergaulan yang benar sesuai Firman Tuhan serta pergaulan yang
bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

Kesler,Jay.1994.Keterbukaan:Kunci Menuju Persahabatan dalam Kesler,Jay(ed.)1994.Pola


Hidup Kristen.Malang:Gandum Mas (hal.975977).

Osborne,Cecil G. 1996.Seni Bergaul.Jakarta:BPK Gunung Mulia.

Renaldy.2018. Cara Bergaul Yang Baik Menurut Alkitab. Diambil dari:


https://www.scribd.com/document/391009665/Cara-Bergaul-Yang-Baik-Menurut-
Alkitab (25 November 2019)

Anda mungkin juga menyukai