NAMA : NIM :
1. ANANDA AJI IVAN PERMANA DBC 117 067
2. NATANIEL LORENDI DBC 117 068
3. DENI IRAWAN DBC 117 075
4. JOCKEN ANASTRIO DBC 117 076
5. ROBET KRISTIANTO DBC 117 078
6. LEO SANJAYA DBC 117 053
7. LOLA KAROLINA DBC 117 059
8. I GEDE BAWA APRILYANTA DBC 117 060
9. YEREMIA BINSAR THEODIKA DBC 117 061
10. VILIA LEGITA INEKE PUTRI DBC 117 065
11. YOAN MAYRANDI SAPUTRA DBC 117079
12. JACKY DBC 117080
13. GAMALIEL KURNIA DBC 117083
14. PRILINDO BEBI DBC 117084
15. GABRIEL PADMA AMRATI DHINA DBC 117085
16. DIO SINGGAN JINGGO B. DBC 117066
i
DAFTAR ISI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
karena atas perkenanan dan tuntunan-NYA telah memberikan hikmat serta
kekuatan-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak bisa
menyelesaikan dengan baik.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Kasih Karunia Kristus Yesus menyertai dan memberkati kita semua. Amin.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan bukan saja sebagai makhluk individu, tetapi juga
sebagai makhluk sosial (Kejadian 2:18; 3:8). Artinya manusia tidak dapat hidup
sendiri, tetapi harus juga bergaul satu dengan yang lain. Pergaulan juga
merupakan alat sosialisasi bagi manusia, yang melaluinya kita dipersiapkan untuk
hidup bermasyarakat. Ternyata, hubungan antar manusia (human relation) ini
sangat menentukan keberhasilan dalam kehidupan seseorang, baik dalam bidang
pekerjaan maupun dalam hidup berumahtangga. Karena itu penting sekali kita
mempelajari seni bergaul yang baik.
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (Yoh 15:13).
Tujuan
Mengerti definisi bergaul
Untuk mengetahui cara-cara bersikap dalam pergaulan.
Untuk mengetahui jenis-jenis pergaulan.
Untuk mengetahui apa saja dampak dari pergaulan.
Untuk mengetahui upaya mewujudkan pola pergaulan yang sehat.
Mengerti Pengertian cara berteman yang baik dalam Agama Kristen
Mengerti Hubungan berteman dengan Agama Kristen
Manfaat
Menambahwawasan
Mengetahui cara berteman yang baik
Cara pertemanan yang lebih baik
Sebagaiacuandalambergaul/bersahabat dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI BERGAUL
2. Norma masyarakat
Kehidupan manusia dapat berlangsung oleh hubungan-hubungannya
yang terus menerus dan timbal-balik dengan lingkungan hidupnya, dengan
alam sekelilingnya. Dalam hubungan timbali-balik dengan lingkungan ini,
manusia dipengaruhi dan bisa mempengaruhi lingkungan tempat ia berada.
Adakalanya manusia bisa berbuat semena-mena terhadap sesuatu yang terdapat
di lingkungan demi kebutuhan pribadinya. Dilain pihak kebebasan tingkah laku
ini dibatasi oleh adanya batas-batas atau norma-norma. Batas atau norma-
norma ini sengaja dibuat untuk mengatur kehidupan manusia sebagai pribadi
masyarakat dan Negara, dan dapat memungkinkan manusia hidup dengan tata
cara dan petunjuk-petunjuk yang benar dan teratur.
3. Teman sebaya
Pertimbangan dari teman-teman sebaya mengenai pakaian, makanan,
musik dan bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting. Mereka cenderung
lebih menghargai pandangan yang diberikan oleh teman-temannya. Teman-
teman merupakan bagian penting dari usaha seseorang remaja untuk tumbuh
menuju kedewasaan.
Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan,
seseorang perlu bersikap antara lain:
1. Perhatian terhadap orang lain.
2. Menghormati orang yang lebih tua atau yang dituakan, teman
sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.
3. Mengetuk pintu jika akan memasuki suatu ruangan.
4. Memberi salam jika berjumpa seseorang.
5. Mohom maaf jika melakukan kesalahan.
6. Melakukan perintah dengan wajah cerah.
7. Dapat menempatkan diri.
8. Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
9. Rendah hati dan tidak ingin menang sendiri.
10. Siap memberi bantuan sesuai dengan batas kemampuan.
11. Mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan dari orang
lain.
12. Tidak membeda-bedakan sesama dalam pergaulan.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur
mencemari diri individu antara lain:
Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan
bermanfaat adalah dengan berpegang pada prinsip sebagai berikut.
1. Jadilah Humas untuk Diri Sendiri, Langkah ini penting agar orang lain
mengenal, mengetahui kemampuan dan prestasi anda. Sebarkan
informasi ini saat anda bertemu relasi baru tetapi buanglah jauh-jauh
sikap menyombongkan diri.
2. Bidik Sasaran yang Tepat, Saat butuh sesuatu anda haru tahu kemana
mencari batuan. Pikirkan tujuan yang ingin anda capai. Setelah itu buka
daftar jaringan anda. Pilihlah relasi yang tepat yang bisa memberi hasil
cepat. Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika relasi tidak
memberi solusi instan, anda haruss sedikit sabar. Tunggu samapi kapan
ia menghubungi anda.
3. Berbagi Hal yang Menyenangkan, Buatlah rekan anda merasa senang dan
merasa nyaman bekerja atau berhubungan dengan anda.
4. Bersosialisasi, Jangan terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja.
Sesekali hirup udara segar di luar sana. Temui orang-orang yang
mempunyai potensi tinggi untuk memajukan karir anda.
5. Biarkan Mereka Bicara, Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara
perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan dengan sabar, jangan sampai
terlihat anda sedang ‘menunggu giliran’ untuk berbicara. Biarkan ada
sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin banyak anda bisa
membuat relasi bicara, makin banyak informasi yang anda dapatkan.
6. Buang Sikap Angkuh, Jangan pernah memandang rendah atau sebelah
mata terhadap orang yang berposisi lebih rendah dari pada anda.
7. Buat Mereka Merasa Penting, Buat relasi anda menjadi orang penting
dengan mengingat beberapa detail pribadi.
8. Bergabunglah dalam Berbagai Kegiatan, Banyak perkumpulan, organisasi
atau klub professional yang didirikan dengan tujuan untuk membangun
jaringan. Cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang paling
sesuai dengan anda. Ini merupakan cara efektif untuk bertemu,
berkenalan dan melakukan kontak dengan orang-orang yang bisa
membantu perkembangan karir anda.
H. PENGERTIAN ETIKA
Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang
artinya watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat
dengan kata moral yang merupakan istilah bahasa latin yaitu mos, dan bentuk
jamaknya mores, yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan
yang buruk.
Etika dan moral kurang lebih sama pengertiannya. Tetapi dalam kegiatan
sehari-hari terdapat perbedaan: moral untuk memberi penilaian terhadap
perbuatan yang dilakukan seseorang sedangkan etika untuk pengkajian sistem
nilai /adat kebiasaan yang seharusnya berlaku.
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua
kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas.
Semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk
mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah
wawasan.
Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin di harga dan di
hormati orang lain, maka kita harus lebih dulu bisa menghargai dan
menghormati orang lain. Mengahargai dan menghormati orang lain ini
bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan menghormati
pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang
lain, menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai
dan menghormati cara berpikir orang lain dan sebagainya.
Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi
fisik, psikologis, ras, suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu
memiliki keunikan tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami
perbedaan tersebut.
Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu
mengajak ke jalan yang baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini
juga salah satu prinsip pergaulan yang sehat. Dengan saling memberikan
nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin hubungan yang lebih sehat
bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak.
Dengan memiliki etika pergaulan dalam kehidupan kita sehari-hari, maka akan
tercipta hubungan yang harmonis dengan orang-orang di lingkungan tempat
kita berada.
Selain 6 hal diatas, dalam memahami prinsip-prinsip etika yang baik maka
perlu juga untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tetapi juga jangan
sampai meningglkan kewajiban kita sebagai makhluk social.
4. Kesederhanaan
5. Kejujuran
6. Keadilan
7. Cinta Kasih
Ini sangat penting juga bagi kita dan harus menjadi bahan
pertimbangan serta menjadi perhatian kita semua.
2. Lingkungan
Lingkungan akan memengaruhi anak untuk melakukan hubungan
bebas. Lingkungan yang tidak sehat akan mendukung anak untuk
melakukan hal-hal yang negatif. Apabila lingkungannya sehat, anak akan
malu melakukan hal negatif karena terdapat hukum atau norma yang tidak
tertulis di lingkungan tersebut. Maka, terciptalah budaya malu yang
penting untuk diterapkan.
3. Media Massa
Pengaruh media massa yang terus menjamur seiring semakin
terbukanya kebebasan berekspresi. Peran media dalam mengampanyekan
pergaulan bebas melalui budaya pacaran dan berganti-ganti pasangan
sangat besar.
2. Putus Sekolah
Hal ini merupakan dampak negatif pergaulan bebas. Karena mereka
lebih mengutamakan ego ketimbang akal sehat dan realita yang ada.
Akibatnya, meningkatnya kemiskinan karena kurangnya pendidikan dan
semakin bodohnya masyarakat menjadi hal yang sering terjadi.
3. Kriminalitas Tinggi
Pergaulan bebas memicu meningkatnya kriminalitas. Tentu saja
dampak negatif pergaulan bebas ini memicu angka kriminalitas. Pendidikan
yang rendah, kemiskinan, dan kebutuhan akan hal-hal kesenangan seperti
penggunaan narkoba dan zat adiktif memicu seseorang untuk melakukan
kriminalitas seperti mencuri, merampok, memperkosa, atau membunuh
seseorang.
4. Penyakit Sosial
Dampak negatif pergaulan bebas selanjutnya adalah meningkatnya
penyakit sosial. Rasa empati dan belas kasih sudah tidak dianggap ada lagi.
Diganti dengan rasa egoisme, tidak peduli asalkan senang, sifat hedonisme,
dan melakukan segala cara buruk untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Amsal 18:24 : Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga
sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
Mungkin banyak dari Anda yang mengeluhkan bahwa ada beberapa teman
anda yang berteman dengan anda hanya karena kekayaan yang anda punya.
Lalu, jika demikian bagaimana bila suatu hari nanti anda jatuh miskin?
Dalam Amsal 19:6-7 berkata bahwa banyak orang yang bersahabat hanya
karena ingin mendapat untung. Ini adalah gambaran dunia persahabatan yang
sesungguhnya saat ini. Maka tidak heran, banyak orang kaya yang memang
memiliki banyak teman, dibanding orang miskin.
Amsal 19 : 6-7 : Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap
orang bersahabat dengan sipemberi. Orang miskin dibenci oleh semua
saudaranya, apalagi sahabat-sahabatnya, mereka menjauhi dia. Ia mengejar
mereka, memanggil mereka tetapi mereka tidak adalagi”.
Amsal 17:17 :Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi
seorang saudara dalam kesukaran”.
Ketika anda bersahabat dengan orang lain, kriteria yang ideal adalah anda
harus menaruh kasih setiap waktu. Seorang sahabat tidak mengenal suka saja.
Namun dalam setiap duka, anda harus mengusap setiap air mata sahabat anda.
Itulah persahabatan sesungguhnya.
Amsal 22:11 : Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis
bicaranya menjadi sahabat raja.
Amsal 22 : 24-25 :
Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan
seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah
lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
Ayat ini dengan jelas berkata bahwa anda tidak boleh berteman dengan orang
yang pemarah. Mengapa Alkitab melarang? Karena pergaulan yang buruk
bisa merusak kebiasaan yang baik. Jika awalnya anda bukan orang yang
permarah, namun ketika anda berteman dalam beberapa waktu, anda bisa
berubah menjadi orang yang pemarah. Ini adalah penyakit yang memang
pasti tertular.
1 Korintus 15:33: Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan
kebiasaan yang baik.
Q. HUKUM KASIH
The Good Samaritan. Perumpamaan orang Samaria yang merefleksikan Hukum Kasih.
Yesus memberi perumpaan mengenai orang Samaria yang murah hati, sebagai
gambaran, siapakah sesamaku itu.
Orang Samaria bukanlah orang yang terhormat bagi bangsa Yahudi, mereka tidak
bergaul satu sama lain, namun justru orang Samarialah yang menunjukkan belas
kasihan kepada orang Yahudi yang dirampok dan dianiaya itu, tanpa memandang
latar belakang dan etnisnya. Dia malah mau bersusah-susah membalut luka-
lukanya, membawanya ke penginapan dan membayar biaya penginapan dan biaya
perawatan
Hukum yang terutama :
Hukum ini diungkapkan Yesus ketika ada orang-orang Farisi yang ingin mencobai
Yesus dan menanyakan "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum
Taurat?" (Matius 22:36)
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 22:37-40)
Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama adalah bagian yang tak terpisahkan,
seseorang tidak dapat mengatakan dia mengasihi Allah apabila tidak mengasihi
manusia. Namun dalam kenyataannya, mengasihi sesama mengalami degradasi,
kita biasanya mengasihi sesama kita kalau itu segolongan dengan kita atau paling
tidak, hal itu bisa menguntungkan kita, atau paling tidak kita disebut sebagai
orang yang baik.
Paulus menjabarkan, kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak
memegahkan diri dan tidak sombong, ia tidak melakukan yang tidak sopan dan
tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain, ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran, ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak mengenal batas
dan sekat.
Tuhan Yesus sendiri berkata, “Tetapi Aku berkata kepadamu; kasihilah musuhmu
dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Jangankan musuh, saudara
kita sendiri saja seringkali kita benci, kita jauhi, padahal Yesus mengajarkan kita
untuk mengasihi mereka. Dan dalam mengasihi ada unsur mengampuni,
lakukanlah itu
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas kami menyimpulkan:
1. Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang
berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
2. Cara yang baik bersikap dalam pergaulan adalah bagaimana seseorang
tersebut mengutamakan perilaku yang sopan santun saat berhubungannya
dengan setiap orang.
3. Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu
faktor umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
4. Dampak positif dari pergaulan adalah Mampu membentuk kepribadian yang
baik yang bisa diterima di berbagai lapisan sehingga bisa tumbuh dan
berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.
5. Dampak negatif dari pergaulan adalah tumbuh menjadi sosok individu dengan
kepribadian yang menyimpang.
6. Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan
bermanfaat adalah dengan jadilah humas untuk diri sendiri, membidik sasaran
yang tepat, berbagi hal yang menyenangkan, bersosialisasi, buang sikap
angkuh, biarkan mereka bicara, buat mereka merasa penting dan bergabunglah
dalam berbagai kegiatan.
SARAN – SARAN
A. Harus lebih memperhatikan lingkungan pergaulan agar tidak masuk atau bergaul
dengan kelompok-kelompok yang dapat “merusak diri kita sendiri”. Belajar
tentang ilmu agama agar kita tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari
agama, mengetahui hal yang baik dan jahat untuk dilakukan dan tidak dilakukan,
baik bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungannya seperti yang sudah Tuhan
ajarkan kepada umat-Nya.
B. Saran Biarlah pergaulan kita berfondasikan firman Tuhan agar supaya iman kita tidak goyah
dan kita tidak akan menyimpang dari apa yang menjadi kehendak Tuhan karena seperti
Mazmur 1:1 mengatakan “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang
fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh”. Sudah jelas, dan dapat kita pahami bahwa ketika kita tetap ada dalam lintasan
yang tepat, kita akan selalu berbahagia dan itupun adalah janji Tuhan kepada kita yang taat dan
setia kepada-Nya. Dan hendaklah kita selalu berpegang teguh kepada-Nya sehingga kita dapat
disebut “Generasi penakluk” yang dapat menaklukan segala bentuk kuasa kegelapan yang ingin
menjatuhkan kita, dan kiranya kita dapat menjadi “Generasi Penikmat Janji Tuhan” karena
Tuhan takan pernah ingkar janji dan janji-Nya adalah janji yang murni seperti isi dari Mazmur
12:7-8 “Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimu rnikan
dalam dapur peleburan ditanah. Engkau, Tuhan, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga
kami senantiasa terhadap angkatan ini”. Dan biarlah kita menjadi seorang yang teladan seperti
yang dikatakan dalam firman Tuhan “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena
engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah
lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1 Tim 4:12).
DAFTAR PUSTAKA
https://deamilendalo.wordpress.com/2015/09/10/makalah-pergaulanremaja
Afandi Kusuma .Etika Pergaulan Dalam Masyarajat.Diakses pada 25 April 2018.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2543/etika-pergaulan-dalam-masyarakat
http://sriichwaniwidiyati.wordpress.com/2011/10/28/memelihara-etika pergaulan
Universitas Ciputra. Etika Pergaulan yang Sehat di Segala Aspek. Diakses pada
25 April 2018.
http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/6/18/etika-per