Anda di halaman 1dari 3

Aqufer (akuifer) adalah lapisan batuan/tanah yang Sist Penyaliran tambang adalah suatu metode yang

permeabel atau lulus air sehingga dapat melewatkan dilakukan untuk mencegah masuknya aliran air kedalam
atau meluluskan air. lubang bukaanm tambang atau mengeluarkan air
Tiga tipe aquifer yang dikenal adalah: tersebut
Aguifer Pori, yang kelulusannya disebab-kan oleh pori- Penyaliran (drainage)
pori diantara butir-butir padatan, umumnya terdapat 1.Metode Siemens
pada lapisan sedimen. Pada setiap jenjang dari kegiatan penambangan
Aquifer rekahan, yang kelulusannya dipengaruhi oleh dipasang pipa ukuran 8 inch, di setiap pipa tersebut pada
rekahan-rekahan yang terdapat pada lapisan batuan; bagian ujung bawah diberi lubang-lubang, pipa yang
misalnya batuan beku. berlubang ini berhubungan dengan air tanah, sehingga di
Karstaquifer, yang merupakan lapisan batu gamping Bentuk panampang saluran air umumnya dipilih pipa bagian bawah akan terkumpul air, yang selanjutnya
karst. berdasarkan debit air, tipe material pembentuk saluran dipompa ke atas secara seri dan selanjutnya dibuang.
2. Aquifuge, adalah lapisan batuan atau tanah yang serte kemudahan dalam pembuatannya. Saluran air 2,Metode Elektro Osmosis
impermiabel/tidak lulus air sehingga tidak memiliki dengan penampang segi empat atau segi tiga umumnya Bilamana lapisan tanah terdiri dari tanah lempung, maka
kemampuan untuk menyimpan dan meluluskan air. untuk debit kecil, sedangkan penampang trapesium pemompaan sangat sulit diterapkan karena adanya efek
3. Aquiclude (akuiklud), adalah lapisan batuan atau untuk debit yang besar. Perhitungan kapasitas kapilaritas yang disebabkan oleh sifat dari tanah
tanah yang dapat menyimpan air, tetapi tidak dapat pengaliran sutau saluran air dilakukan dengan rumus lempung itu sendiri.
mengalirkannya. Manning; 3.Metode kombinasi dengan lubang bukaan bawah
4.Aquitard (akuitar), adalah akuifer yang secara Q = 1/n.R2/3.S1/2.A Q = (A5/3.S1/2)/(np2/3) tanah Dilakukan dengan membuat lubang bukaan
regional mempengaruhi neraca air, tetapi tidak cukup Dimana : Q = debit R = jari-jari hidrolik = A/P S = mendatar didalam tanah guna menampung aliran air dari
untuk dapat dimanfaatkan. gradient A = luas penampang basah p = keliling basah n permukaan.
Sifat-sifat qkuifer = koefisien kekasaran Manning, yang menunjukkan 1.Membuat sump di dalam front tambang (Pit)
-Porositas/ Kesarangan; Lapisan tanah yang porous kekasaran dinding saluran Sistem ini diterapkan untuk membuang air tambang dari
(sarang) memiliki ruang-ruang di antara butir-butir lokasi kerja. Air tambang dikumpulkan pada sumuran
padatannya (sump), kemudian dipompa keluar.
-Permeabilitas/ Kelulusansifat spesifik dari suatu 2.Membuat puritan
medium padat, dalam hal ini lapisan batuan, untuk Pembuatan parit sangat ideal diterapkan pada tambang
meluluskan fluida (cairan atau gas). terbuka open cast atau kuari. Parit dibuat berawal dari
-Transmisibilitas hasil perkalian dari permeabilitas K sumber mata air atau air limpasan menuju kolam
dengan ketebalan lapisan jenuh : T = ( K dm = K m) penampungan, langsung ke sungai atau diarahkan ke
-Storage Coefficient dan Specific Yield suatu selokan (riool).
Penampang segi tiga Secara garis besar, sistem penyaliran (sering pula
perbandingan antara volume air yang dikeluarkan dari
Sudut tengah = 90o à z = 1
atau dimasukkan ke dalam aquifer melalui satu satuan disebut : pengawairan) dibagi menjadi dua golongan
A = h2 P = 2hÖ2 R = H / 2Ö2
luas sebesar 1 m2 jika terjadi perubahan muka air tanah besar, yaitu :
Penampang segi empat
sebesar 1 m dengan volume 1 m3. untuk aquifer bebas Sistem Penyaliran Langsung (Konven-sional).Adalah
B = 2h A = 2h2 P = 4h R = ½.h
definisi di atas disebut ‘ specific yield’. sistem penyaliran dengan cara mengeluarkan
Penampang trapesium
(memompa) air yang sudah masuk ke dalam tambang.
f= 60o à z = 1/Ö3 B= 2[Öz2 + 1 – z]h Sistem ini dapat dibagi dua lagi, menjadi :
Jenis-JenisAquifer A= [b + zh]h R = h/z
-Penyaliran dengan terowongan (tunnel) atau
-Aquifer Tertekan (Confined aquifer)
terowongan buntu (adit).
-Aquifer Setengah Tertekan (Semi-Confined Aquifer) Sumuran berfungsi sebagai penampung air sebelum
-Penyaliran dengan sumur (Sump)
-Aquifer Setengah Bebas (Semi-Unconfined Aquifer ) dipompa keluar tambang. Dengan demikian, dimensi
Sistem Penyaliran Tak Langsung (Inkon-vensional)
-Aquifer Bebas (Unconfined Aquifer ) sumuran ini sangat tergantung dari jumlah air yang Adalah sistem penyaliran dengan cara mencegah
masuk serta keluar dari sumuran. masuknya air ke dalam tambang. Adapun cara yang
Penirisan (pengontrolan air pada tambang) Beberapa metoda yang dikenal adalah ;
dapat dilakukan pada preventive drainage system ini
-Lubang penirisan horizontal, keuntungan cara ini adalah dengan membuat beberapa lubang bor di bagian
adalah;
luar daerah penambangan atau di jenjang-jenjang,
Relatif dapat dengan cepat dan mudah dibuat
kemudian dari lubang-lubang tersebut air dipompa
Penirisan berdasarkan gravitasi sehingga tidakl
keluar tambang. Penyaliran tak langsung ini dapat
memerlukan pompa
dilakukan dengan beberapa macam cara, antara lain :
Fleksibel terhadap perubahan struktur geologi
- Siemens methods, Small pipe with vacuum pump, -
Sedangkan kerugian dengan cara ini adalah; Deep well pump method, - Electro osmosis method
pengaruhnya sangat terbatas dan tidak dapat dibuat pada
saat pekerjaan pengalian.
AAT: lindian, rembesan atau aliran air yang bersifat
-Sumur Penirisan Vertikal, keuntungan cara ini adalah;
asam
Dapat dibuat sebelum penggalian dimulai
Air asam tambang dapat terjadi secara alamiah atau
Instalasinya tidak mengganggu kegiatan produksi sebagai akibat kegiatan manusia, dimana batuan sulfidis
‘Pre-mining drainage’ akan mengurangi biaya terbuka sebagai akibat kegiatan konstruksi,
peledakan dan pengangkutan pertambangan atau lainnya.
air yang dipompa dapat dimanfaatkan. Sumber-sumber AMD dari kegiatan pertambangan :
Sedangkan kerugian cara ini adalah ;
1) Penambangan
Modal awal untuk peralatan
- tambang bawah tanah
Penanganan masalah air dalam suatu tambang terbuka Jika terjadi kemacetan akan meningkatkan tekanan air
- tambang terbuka
dapat dibedakan menjadi : tanah.
2) Unit Pengelolaan batuan buangan /
‘Mine drainage’ yang merupakan upaya untuk -Galeri Penirisan
overburden
mencegah masuk mengalirnya air ke tempat pengaliran. Sistem penirisan ini merupakan upaya untuk mencegah
3) Stockpile
Hal ini umumnya dilakukan untuk penanganan air tanah mengalirnya air tanah ke dalam tambang dengan cara
4) Unit pengelolaan tailing
dan air yang berasal dari sumber air permukaan (sungai, membuat sumur-sumur penirisan yang berfungsi
AMD tidak terbentuk bila :
danau, dan lain-lain). sebagai ‘dinding penahan’.
- mineral sulfida tidak reaktif
‘Mine dewatering’ yang merupakan upaya untuk Keuntungan cara ini adalah; - batuan mengandung cukup mineral bersifat
mengeluarkan air yang telah masuk ke tempat Potensi penirisannya besar
basa sebagai penetral asam yang terbentuk
penggalian, terutama untuk penanganan air hujan. Lebih terpercaya untuk suatu jangka panjang
- iklim kering
Air Permukaan Dapat mengambil informasi tentang karakteristik batuan
- infiltrasi air hujan tidak cukup untuk
Sumber utama air permukaan pada suatu tambang Sedangkan kerugian utama cara ini adalah mahalnya
membentuk AMD
terbuka adalah air hujan. Curah hujan yang relatif tinggi biaya pembuatan instalasi.
pada tambang di Indonesia berakibat pentingnya
penanganan air hujan yang baik agar produktivitas
tambang tidak menurun.
Untuk menghitung jumlah air/limpasan permukaan dari
suatu daerah dapat digunakan rumus rasional yaitu ;
Q = 0,278 C.I.A
Q = debit air (m3/s) C = koefisien limpasan I = intensitas
hujan (mm/h) A = luas daerah (km2).
Dalam sistem pemompaan dikenal ada beberapa macam
tipe sambungan pemompaan yaitu :
-Seri Dua atau beberapa pompa dihubungkan secara seri
maka nilai head bertambah sebesar jumlah head masing- Unsur-Unsur dalam Siklus Hidrologi
masing sedangkan debit pemompaan tetap. 1.Evaporasi (presipitasi)
-Pararel Kapasitas pemompaan bertambah sesuai Air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut
kemampuan debit masing-masing pompa namun head dipanasi oleh sinar matahari kemudian berubah menjadi
tetap. Kemudian untuk menentukan kebutuhan pompa uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Proses semuanya
ada dua hal yang perlu diperhatikan itu disebut evapotranspirasi.
PENENTUAN DAYA POMPA 2.Transpirasi
Dengan rumus : Merupakan proses pelepasan uap air yang berasal dari
P = SG x HT x Q / 102 x Ep tumbuh - tumbuhan melalui bagian daun, terutama
Dimana : P = Daya pompa, (kw), SG = Spesifik stomata atau mulut daun.
Gravity, HT = Head Total Sistem, (m), Q = Debit 3.Evapotranspirasi
3
Pemompaan, (m /s), Ep = Efisien Pompa Merupakan gabungan antara proses evaporasi dan
transpirasi.
SETTLING POND 4.Kondensasi
Dalam penentuan dimensi settling pond perlu Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan
diketahui beberapa hal yang mendukung kolam mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan
tersebut diantaranya yaitu volume air yang akan wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air,
ditampung, volume butiran yang tersuspensi dan salju dan es. Kumpulan embun, titik-titik air, salju dan
kecepatan waktu pengendapan. es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.
Untuk menentukan kolam besarnya volume air yang 5.Presipitasi (Hujan)
ditampung berdasarkan debit air limpasan maksimal Presipitasi atau Curah Hujan ketika titik-titik air, salju
maka harus dikalikan dengan faktor koreksi dan dan es di awan ukurannya semakin besar dan menjadi
waktu konsentrasi air. Faktor koreksi lumpur berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada
digunakan untuk mengetahui volume padatan pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal
(lumpur) yang terlarut dalam air limpasan serta dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak
kerapatan material yang ada dalam air. mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai
Kecepatan padatan tersuspensi tergantung pada contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju
diameter partikel dalam padatan yang lolos keluar pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan
dari kolam pengendapan sehingga kecepatan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air
pengendapan dapat dihitung dengan menggunakan tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail),
rumus "Stuks", yaitu : tergantung pada suhu udara sekitarnya.
Vt = g.D.(SG-1)/18v 6.Adveksi
Dimana : Vt = Kecepatan pengendapan partikel, Merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan
(m/dtk) , G = Percepatan Gravitasi, ( m/dtk2 ) , SG = horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air dari
Berat jenis partikel padatan , v = Viskositas kinematika satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara
air (m2/dtk), D = Diameter partikel padatan (m) mendatar.
7.Infiltrasi (Perkolasi)
HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, daratan, kemudian meresap ke dalam tanah dengan cara
terjadinya peredaran dan agihannya, sifat-sifat kimia mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-
dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, celah dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga mencapai
termasuk hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air
(Internatinal Glossary of Hidrology, 1974) bawah tanah.
[ErsinSeyhan,1990]. 8.Surface run off
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah
ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali
Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus sistem air permukaan. Air permukaan, baik yang
hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa),
bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan
ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.
mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik 9.Infiltrasi
air dan jatuh sebagai hujan. Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui
Suklusi hidrologi pori - pori tanah.
A.Siklus Pendek / Siklus Kecil 10.Intersepsi
1.Air laut menguap menjadi uap gas karena panas Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai
matahari ke tanah, akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh daun-
2.Terjadi kondensasi dan pembentukan awan daunan dan batang pohon
3.Turun hujan di permukaan laut
B.Siklus Sedang Hidrogeologi berasal dari kata hidro yang berarti air dan
1.Air laut menguap menjadi uap gas karena panas geologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang batuan.
matahari Hidrogeologi merupakan bagian dari hidrologi yang
2.Terjadi kondensasi mempelajari penyebaran dan pergerakan air tanah dan
3.Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat batuan di kerak bumi(umumnya dalam akuifer).
4.Pembentukan awan Siklus hidrogeologi atau siklus air tanah erat
5.Turun hujan di permukaan daratan hubungannya dengan siklus air meteorik.
6.Air mengalir di sungai menuju laut kembali Siklus ini dapat berlangsung akibat panas dari radiasi
sinar matahari. Kedua siklus ini
merupakan bagian dari siklus hidrologi di permukaan
bumi.
. Simple Present Tense [+] She was cooking an hour ago. (Dia sedang memasak
Rumus: satu jam yang lalu)
[-] She wasn’t cooking an hour ago. (Dia tidak sedang
[+] S + Verb I + O memasak satu jam yang lalu)
[-] S + don’t/doesn’t + Verb I + O [?] Was she cooking an hour ago? (Apakah dia sedang
[?] Do/does + S + Verb I + O memasak satu jam yang lalu?)

Contoh Kalimat Simple Present Tense: 8. Past Perfect Tense


Rumus:
[+] They play tennis on Sunday. (Mereka bermain tenis
pada hari Minggu) [+] S + had + Verb III + O
[-] They don’t play tennis on Sunday. (Mereka tidak [-] S + hadn’t + Verb III + O
bermain tenis pada hari Minggu) [?] Had + S + Verb III + O
[?] Do they play tennis on Sunday? (Apakah mereka
bermain tenis pada hari Minggu) Contoh Kalimat Past Perfect Tense:

2. Present Continuous Tense [+] He had gone to the beach. (Dia sudah pergi ke pantai)
Rumus: [-] He had not gone to the beach. (Dia belum pergi ke
[+] S + is/am/are + Verb I + ing + O pantai)
[-] S + is/am/are + not + Verb I + ing + O [?] Had he gone to the beach? (Apakah dia sudah pergi
[?] Is/am/are + S + Verb I + ing +O ke pantai?)

Contoh Kalimat Present Continuous Tense: 9. Past Perfect Continuous Tense


Rumus:
[+] The boy are talking about you. (Anak itu sedang
membicarakanmu) [+] S + had + been + Verb I + ing + O
[-] The boy aren’t talking about you. (Anak itu tidak [-] S + hadn’t + been + Verb I + O
sedang membicarakanmu) [?] Had + S + been + Verb I + ing + O
[?] Are the boy talking about you? (Apakah anak itu
sedang membicarakanmu?) Contoh Kalimat Past Perfect Continuous Tense:

3. Present Perfect Tense [+] Tika had been running along the street. (Tika telah
Rumus: sedang berlari sepanjang jalan)
[-] Tika hadn’t been running along the street. (Tika tidak
[+] S + have/has + Verb III + O telah sedang berlari sepanjang jalan?)
[-] S + haven’t/hasn’t + Verb III + O [?] Had Tika been running along the street? (Apakah
[?] Have/has + S + Verb III + O Tika tidak telah sedang berlari sepanjang jalan?)

Contoh Present Perfect Tense:

[+] Laura has bought a hat. (Laura telah membeli topi)


[-] Laura hasn’t bought a hat. (Laura tidak telah membeli
topi)
[?] Has Laura bought a hat? (Apakah Laura telah
membeli topi?)

4. Present Perfect Continuous Tense


Rumus:

[+] S + have/has + been + Verb I + ing + O


[-] S + haven’t/hasn’t + been + Verb I + ing + O
[?] Have/has + S + been + Verb I + ing + O

Contoh Kalimat Present Perfect Continuous Tense:

[+] Mischa has been living in Batam since 1990.


(Mischa telah sedang tinggal di Batam sejak 1990)
[-] Mischa has not been living in Batam since 1990.
(Mischa tidak sedang tinggal di Batam sejak 1990)
[?] Has Mischa been living in Batam since 1990?
(Apakah Mischa telah sedang tinggal di Batam sejak
1990?)

Contoh Tenses Positif Negatif Interogatif lainnya antara


lain sebagai berikut:

6. Simple Past Tense


Rumus:
[+] S + Verb II + O
[-] S + didn’t + Verb II + O
[?] Did + S + Verb II + O
Contoh Kalimat Simple Past Tense:
[+] You sleep well last night. (Kamu tidur pulas tadi
malam)
[-] You didn’t sleep well last night. (Kamu tidak tidur
pulas tadi malam)
[?] Did you sleep well last night? (Apakah kamu tidur
pulas tadi malam?)

7. Past Continuous Tense


Rumus:

[+] S + was/were + Verb I + ing + O


[-] S + was/were + not + Verb I + ing + O
[?] Was/were + S + Verb I + ing + O

Contoh Kalimat Past Continuous Tense:

Anda mungkin juga menyukai