KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Hidayah nyalah penulis/ saya dapat menyusun dan makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul ‘’Pergaulan sehat dan Penyalanggunaan narkoba’’. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu saya selaku penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada Guru mata pelajaran PJOK. Dalam penyusunan makalah ini saya telah berusaha dengan sungguh sungguh dan penuh ketelitian tetapi tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh kaarena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya berharap, kiranya tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. DAFTAR ISI Kata Pengantar..........................................................................................................................1 Daftar isi....................................................................................................................................2 BAB I PERGAULAN SEHAT 1.1 Definisi.................................................................................................................................3 1.2 Bagaimana...........................................................................................................................4 1.3 Pergaulan tidak sehat..........................................................................................................5 1.3.1 Akibat...............................................................................................................................6 1.3.2 Penanganan......................................................................................................................7
BAB II PENYALANGGUNAAN NAPZA / NARKOTIKA
2.1 Apa.......................................................................................................................................8 2.2 Jenis.....................................................................................................................................9 2.3 Penyebab penyalanggunaan..............................................................................................10 2.4 UU dan hukum...................................................................................................................11 2.4.1 Pengedar........................................................................................................................12 2.4.2 Pengguna........................................................................................................................13 2.5 Pencegahan dan Penanggulangan.....................................................................................14 2.6 Akibat................................................................................................................................15 2.6.1 Diri sendiri.......................................................................................................................16 2.6.2 Keluarga..........................................................................................................................17 2.6.3 Lingkungan.....................................................................................................................18 BAB I ‘’PERGAULAN BEBAS’’ 1.1 Latar belakang / definisi Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kini lemahnya interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Remaja merupakan fase transisi dari fase anak-anak menuju fase dewasa awal. Dibutuhkan perhatian serta pendampingan agar remaja mampu melakukan pergaulan yang sehat. Pada umunya remaja mengalami berbagai kesulitan dan masalah dalam melakukan penyesuaian diri terhadap dirinya dan lingkungan pergaulannya. Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu yerlalu sensitive / menutup diri atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih ditekankan kepada hal-hal positif. Untuk mendapatkan pergaulan yang sehat hendaklah memilih dalam berteman. Berteman boleh dengan siapa saja, namun ada batasan-batasan tertentu, sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 1.2 Bagaimana Bentuk pergaulan sehat 1. Memiliki akhlak yang baik 2. Sopan dan ramah kepada orang lain, terutama orang yang lebih tua 3. Saling menghargai perbedaan yang ada 4. Saling memahami satu sama lain. Cara pergaulan bebas 1. Belajar menerima diri sendiri. Pertama, anda harus belajar menerima diri apa adanya 2. Bergaul dengan niat baik 3. Perluas lingkup pergaulan anda 4. Senyum 5. Jadilah pendengar yang baik 6. Belajar memulai obrolam 7. Jangan mudah tersinggung 8. Tolong teman yang sedang kesusahan.
1.3 Pergaulan tidak sehat
Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang . ‘’Bebas’’ yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar, baik di lingkungan maupun dari media massa. Penyebab pergaulan bebas bermacam-macam. Berikut adalah bebrapa diantaranya : -Agama dan iman Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seseorang individu. Dengan agama, individu dapat membedakan mana yang baik dan man yang tidak baik. Remaja yang ikut ke dalam pergaulan yang tidak sehat ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik. -Kesenjangan Kesenjangan ekonomi dan pertujukan kemewahan di media massa memungkinkan seorang terpicu untuk ikut bermewah mewahan tanpa melihat kmampuan ekonominya. Akibatnya, tidak jarang yang nenempuh jalan sesat guna memenuhi kehidupan mewahnya. Kesenjangan pendapat antara orang tua dan remaja mengandung arti bahwa sebagin remaja indonesia masih memiliki pandangan bahwa orang tua mereka ketinggalam zaman dakam urusan orang muda. -Kurang kontrol Berkurangnya kontrol terhadap remaja dapat mengakibatkan lepas kontrol sehingga tidak jarang sesuatu sudah terlambat. Remaja menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan ikut campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal, ketika sesuatu itu telah terjadi, segala seseuatu sudah terlambat.