Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERAN ORANG MUDA KATOLIK DALAM MEMBENTUK KARAKTER TANGGUNG


JAWAB

Dosen : Magdalena, M.M


Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

Disusun Oleh:
1. Michael Christian (22101114)
2. Mila Sartika (22101116)
3. Nata Nesya Sabrina (22101123)
4. Oktavia Anica (22101130)
5. Pelagia Purnama (22101140)
6. Prisila Emelia (22101147)
7. Rita (22101155)
8. Rosaria Susika Seri (22101159)
9. Samuel Nyimpado ( 22101163)
10. Sapna Marito Yulia Br. Sihombing (22101164)

PRODI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN AGAMA KATOLIK


SEKOLAH TINGGI AGAMA KATOLIK NEGERI PONTIANAK
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peran Orang Muda Katolik Dalam
Membentuk Karakter Tanggung Jawab.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Magdalena, M.M yang telah membantu kami
secara moral maupun materi. Terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Sungai Raya, 30 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
1. LATAR BELAKANG................................................................................................................. 4
2. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 6
A. HAKIKAT KARAKTER TANGGUNG JAWAB ............................................................................ 6
1. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB .................................................................................... 6
2. FUNGSI KARAKTER TANGGUNG JAWAB........................................................................... 7
B. FUNGSI DAN TUGAS OMK .................................................................................................... 8
1. FUNGSI OMK .................................................................................................................... 8
2. TUGAS OMK.................................................................................................................... 11
C. PEMBENTUKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB ............................................................... 14
KESIMPULAN ................................................................................................................................. 15

3
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pemuda adalah kaum yang berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa dan
negara. Namun, dalam kenyataannya beberapa permasalahan muncul akibat peraan pemuda
yang tidak berlaku sesuai dengan norma pada masyarakat.

Gereja Katolik sebenarnya sudah memiliki ajaran sosial gereja yang menjadikan dasar
dan pegangan bagi umat untuk berkontribusi di kehidupan sosial dan kemasyarkatan, tetapi
ajaran tersebut tidak begitu dikenal oleh umat. Ajaran Sosial Gereja berisi tentang sikap politik
gereja Katolik, gereja Katolik sebagai institusi tidak boleh terlibat dalam satu partai akan tetapi
boleh menyatakan pandangan, serta menyampaikan ajaran politiknya sebagai perjuangan bagi
kehidupan sosial dan bermasyarakat.

Orang Muda Katolik (OMK) adalah komunitas wadah kreativitas, pengembangan,


pengaderan generasi muda di lingkungan stasi atau paroki gereja Katolik Roma. OMK berada di
bawah naungan Komisi Kepemudaan yang merupakan perangkat Gereja dengan tugas khusus
memberi perhatian pada pembinaan dan pendampingan kaum muda. Nama OMK, sebelumnya
bernama Mudika (Muda-mudi Katolik).

Peran orang muda katolik dalam keterlaksanaan visi-misi Gereja dalam menjalankan
tugasnya di masyarakat sangat penting. Sebab, orang muda katolik secara umum memiliki
tanggung jawab dalam menjalankan agenda Gereja yang telah menjadi tugas mereka. Orang
Muda Katolik secara umum, dituntut secara aktif untuk menghidupi kegiatan kepemudaan
maupun umat. Namun, peran pemuda dalam organisasi kelompok sering terbentur dengan
loyalitas dan totalitas orang muda dalam keiatan kepemudaan Gereja. Alasan utama
permasalahan tersebut adalah pada pengelolaan waktu dan pencapaian peran sosial dalam
kehidupan bermasyarakatnya. Sehingga, tugas dan perkembanan orang muda katolik tidak
berjalan dengan lancar.

Pemuda memang menjadi suatu ujung tombak bagi negara, begitupun Organisasi Muda
Katolik (OMK) juga menjadi ujung tombak bagi Gereja dannegara. Perjuangan kaum muda
katolik dari awal yang membangun suatu organisasi pergerakan untuk membela Tanah Air
sampai menuju pada Kemerdekaan dan ikut membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta Gereja Katolik Indonesia. Dengan sejarah Pemuda Katolik kita menjadi mengerti bahwa
kaum muda Katolik saat itu bersusah payah dan jatuh bangun memberikan kontribusi dan
pengabdiannya kepada bangsa Indonesia dan Gereja.

4
Sebagai wadah untuk organisasi pemuda, OMK adalah lembaga yang dinamis dan
mengusung nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. OMK harus dapat memfasilitasi
rasa ingin tahu anggotanya pada bidang keilmuan, rasa empati kepada sesama dan kematangan
spirital. Sebab, pemuda gereja adalah pemudayang sungguh-sungguh menyadari dan meyakini
ketergantungannya kepada Tuhan. Semangat yang melandasi pergerakan dan perjuangan
Pemuda Katolik adalah Pro Ecclesia Et Patria, yakni membela Gereja dan tanah air. Nilai-nilai
yang mendasari Pemuda Katolik dalam pergerakaannya senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai
kekristenan dan disemangati oleh nilai-nilai kebangsaan, sehingga Pemuda Katolik harus
independen dan berorientasi pada pelbagai persoalan social kemasyarakatan serta terikat
dalam satu persekutuan dengan Gereja sebagai umat Allah dalam aktualisasi iman, cinta kasih
dan persaudaraan antar seluruh umat manusia.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah
1. Bagaimana hakikat karakter tanggung jawab?
2. Apa fungsi dan tugas OMK?
3. Bagaimana pembentukan karakter tanggung jawab?

A. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dalam makalah ini adalah


1. Mampu menjelaskan hakikat tanggung jawab
2. Mampu menjelaskan fungsi dan tugas OMK
3. Mampu menjelaskan pembentukan karakter tanggung jawab

5
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT KARAKTER TANGGUNG JAWAB

Semua individu memiliki tanggung jawab; tanggung jawab terhadap diri sendiri,
terhadap keluarga, terhadap masyarakat, dan sebagainya. Sebagai warga negara yang baik,
Anda tentunya sadar akan tanggung jawab Anda. Kepada siapa sajakah tanggung jawab Anda
ditujukan? Apakah Anda sudah melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan baik?

1. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan keadaan
untuk wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam hal ini, jika dijabarkan tanggung jawab
adalah kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang
telah diperbuatnya. Menurut kamus yang sama, tanggung jawab (dalam bidang hukum)
diartikan sebagai fungsi menerima pembebanan akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain.
Adapun kata bertanggung jawab diartikan sebagai (a) berkewajiban menanggung, (b) memikul
tanggung jawab, dan (c) menanggung segala sesuatunya.

Pada dasarnya, tanggung jawab merupakan keharusan untuk menanggung segala


konsekuensi atau akibat yang timbul karena perkataan atau perbuatan tertentu serta karena
keadaan atau tuntutan tertentu. Semua individu dewasa yang normal paham bahwa setiap
individu akan menanggung akibat dari dan atas segala perkataan dan perbuatannya kata-kata
‘menanggung akibat’ itulah yang lebih gamblangnya lazim disebut tanggung jawab. Namun,
selain segala sesuatu yang timbul dari diri sendiri, ada hal eksternal lain yang menyebabkan
manusia diharuskan memiliki rasa tanggung jawab. Hal eksternal lain itu, misalnya, lingkungan
sosial. Tanpa mengeluarkan perkataan atau melakukan perbuatan tertentu pun, dalam konteks
kehidupan sosial setiap individu akan dituntut untuk turut bertanggung jawab menciptakan hal-
hal positif demi kebaikan bersama.

Tanggung jawab menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Sebagai makhluk yang dianugera-hi akal dan perasaan sekaligus sebagai makhluk sosial,
manusia dihadapkan pada keharusan untuk mempu-nyai rasa tanggung jawab. Bayi dan anak-
anak umum-nya dianggap belum perlu menanggung beban tang-gung jawab karena belum
memiliki kematangan jiwa dan pikiran sehingga segala tanggung jawab mereka lazim diambil
alih orang tuanya, tetapi semua orang yang telah dewasa dan secara kejiwaan sehat diharus-
kan bertanggung jawab atas banyak hal yang terkait dengan kehidupannya atas perbuatannya,
perkataannya, keputusannya, dan sebagainya.

6
Keharusan manusia untuk memiliki dan melaksanakan tanggung jawab, antara lain,
juga terkait dengan tuntutan hukum dan sosial. Hukum, yang lazim dirumuskan bersama untuk
mengatur tingkah laku individu, mengharuskan semua anggota masyarakat untuk memikul
tanggung jawab dalam dua sisi yang berbeda: di sisi satu diharuskan menjaga ketertiban dan
kepentingan umum dan di sisi lain harus bersedia menerima hukuman jika perbuatannya
melanggar aturan hukum karena itu, seringkali kita dengar ungkapan “Siapa berani berbuat,
harus berani bertanggung jawab.” Adapun dari sisi sosial, demi kerekatan dan keutuhan hidup
bersama, setiap individu diharuskan turut bertanggung jawab mewujudkan ketertiban,
keamanan, kerukunan, dan kedamaian dengan saling menghormati, saling menghargai, saling
tolong, toleran, solider, dan sebagainya.

2. FUNGSI KARAKTER TANGGUNG JAWAB

Secara pribadi, setiap manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap dirinya
sendiri. Dengan kemampuan akal, fisik, dan psikis yang diberikan Tuhan, setiap manusia
dituntut untuk bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri, yakni mempertahankan dan
melangsungkan kehidupan yang diberikan Tuhan. Cara yang lazim dilakukan sebagai bentuk
pertanggung-jawaban kehidupan pribadi manusia, antara lain, mencari penghasilan untuk
menghidupi diri, mencari pasangan hidup (suami/istri), membentuk keluarga dan menghasilkan
keturunan, memeluk agama dan beribadah sesuai ajaran agamanya, serta melakukan kerja
sama dengan orang lain.
Secara sosial, setiap individu manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap
masyarakat tempat ia hidup. Manusia mustahil dapat sepenuhnya hidup sendiri, tanpa
melakukan interaksi dan kerja sama dengan manusia lainnya. Manusia adalah makhluk sosial
yang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya lazim hidup berkelompok serta saling
berhubungan dan bekerja sama. Oleh sebab itu, secara sosial manusia dituntut untuk
bertanggung jawab mengupayakan terwujudnya ketertiban, ketenangan, kerukunan, toleransi,
solidaritas, dan keharmonisan hidup. Demi keperluan itulah, manusia bertanggung jawab untuk
mengatur tingkah lakunya agar tidak melanggar etika dan hukum karena etika dan hukum
dibuat dan diberlakukan untuk menciptakan keteraturan dan keharmonisan hidup manusia.

Tampak jelas bahwa tanggung jawab mempunyai fungsi yang krusial dalam kehidupan
pribadi dan sosial manusia. Baik secara pribadi maupun secara sosial, tang-gung jawab
berfungsi mengendalikan keinginan dan kesadaran manusia. Dengan memiliki rasa tanggung
jawab, secara pribadi manusia menjadi termotivasi untuk melakukan hal-hal positif demi
kebaikan hidup pribadinya. Adapun secara sosial, dengan memiliki rasa tanggung jawab,
manusia menjadi tergerak untuk mengatur perilakunya agar tak merugikan ketertiban dan
kepentingan umum.

Secara umum, tanggung jawab berfungsi menyadarkan manusia akan kewajiban-


kewajibannya sebagai makhluk yang bermartabat dan beradab. Sebagai makhluk yang
bermartabat dan beradab, manusia merasa perlu mengendalikan hasrat dan perilakunya agar
tidak merugikan diri sendiri dan orang lain serta tidak mencederai ketertiban dan kepentingan

7
umum dengan tujuan mewujudkan kehidupan yang teratur, damai, serasi, sejahtera, dan
sejenisnya. Dan kesadaran mulia semacam itu hanya dapat tertanam jika manusia memiliki dan
melaksanakan tanggung jawab melalui tindakan nyata.

B. FUNGSI DAN TUGAS OMK

Untuk mengerti dan memahami kaum muda kita perlu mengetahui siapa yang termasuk
kaum muda dan apa batasan-batasannya, sehingga kita bisa memberikan pembinaan itu sejak
usia dini. Dari berbagai pendapat, yang dimaksudkan dengan kaum muda adalah orang yang
berada pada rentan umur 11-25 tahun. Ada juga pendapat yang memberikan rentan waktu
yang berbeda, antara umur 13-30 tahun. Biasa juga disebutkan bahwa remaja adalah orang /
anak yang masih duduk antara bangku SMP sampai SMA / perguruan tinggi. Namun, definisi ini
terkadang terkendala dengan kenyataan bahwa ada pernikahan usia dini, yaitu remaja yang
telah menikah di usia muda mereka (antara 17-20 tahun) karena dilatar belakangi oleh alasan
tertentu.Maka, untuk itu perlu
ditambahkan juga bahwa rentan umur remaja adalah termasuk mereka yang belum menikah,
yaitu rentan umur antara 13-30 tahun.

Yang dimaksud dengan OMK menurut Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda (PKPKM)
yang dikeluarkan Komisi Kepemudaan KWI adalah merekayang berusia 13 s.d. 35 tahun dan
belum menikah, sambil tetap memperhatikan situasi dan kebiasaan masing-masing daerah.
OMK mencakup jenjang usia remaja, taruna dan pemuda. Mudika, dikenal juga dengan nama
OMK. Singkatan dari Muda-mudi Katolik, adalah istilah yang dipergunakan untuk menyebut
komunitas Katolik muda yang ada di suatu teritori tertentu, baik itu lingkungan,wilayah, stasi,
atau paroki.

1. FUNGSI OMK

Generasi muda dapat melahirkan inspirasi untuk membangun ke arah yang lebih baik
dan mengatasi berbagai kondisi dan masalah yang dihadapkan kepada kita pada era reformasi
ini. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut tentunya setiap generasi muda memerlukan wadah
untuk bernaung dalam rangka merumuskan berbagai hambatan dan gejala yang dihadapi dunia
dan Gereja saat ini, melalui wadah organisasi Orang Muda Katolik (OMK).
 OMK Menghadapi Radikalisme
Faktor yang mendorong radikalisme :
1. Faktor sosial. Yaitu ketidakpuasan pelaku yang tidak bisa di atasi dengan ide yang mereka
miliki. Mereka berusaha untuk mengubah kondisi yang ada menjadi seperti apa yang mereka
inginkan.
2. Faktor emosi keagamaan. Kelompok radikal akan masuk dan berusaha untuk memposisikan
dirinya sebagai korban dari kondisi yang ada saat ini dan kemudian mencari dukungan dari

8
kelompok agama tersebut untuk mencapai tujuan dan mengubah kondisi yang ada sesuai
dengan keinginan mereka.

 OMK Meakukan Bakti Sosial


Keterlibatan OMK tidak hanya terfokus dengan kegiatan intern seperti pertemuan OMK
pelayanan altar (liturgia) di Gereja melainkan juga aktif dalam kehidupan sosial pelayanan
(Diakonia), persekutuan (Koinonia) dan pewartaan (Kerygma). Kegiatan yang dilakukan dalam
kehidupan bermasyarakat dapat membangun dan mengikat kuat tali persaudaraan antar
sesama.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mempererat persaudaraan seperti kegiatan
olahraga futsal, voli, bola, bulutangkis dan sebagainya. Keterlibatan lainnya juga seperti
kegiatan peduli kasih kepada saudara kita yang membutuhkan dengan melakukan bakti sosial
penggalangan dana, terlibat dalam pertemuan rutin di komunitas peribadatan tidak hanya
sebagai partisipan namun menjadi subjek kegiatan tersebut mulai dari sharing, diskusi, saling
memperteguhkan dan memotivasi.
 OMK Mengusahakan Pelestarian Budaya
Gereja ikut terlibat dalam mengupayakan pendidikan iman Katolik demi
membangun pribadi orang muda yang beriman tangguh dan utuh. Pendampingan iman orang
muda yang seadanya tidak cukup untuk mengubah karakter orang muda, yakni dari budaya
konsumtif ke budaya kreatif. Hal ini menjadi tantangan Gereja untuk menyiapkan generasi
masa depan.
Kegiatan yang dapat dilakukan seperti Gereja memberikan kesempatan dan ruang
bebas kepada Orang Muda Katolik (OMK) untuk mengeksplorasi budaya dan menemukan hal
hal baru. Dengan ini Orang Muda katolik terlibat aktif dalam kegiatan menggereja mencakup
segi Liturgi, Diakonia Kerygma, dan Martiria.
 OMK Melestarikan Lingkungan Hidup
Melestarikan ciptaan Tuhan adalah hal yang sangat penting salah satunya bentuk
kepedulian kita dan rasa syukur atas ciptaan Tuhan yang begitu indah, meskipun sebagian
masyarakat menganggap hal itu tidak lebih penting dibanding urusan ekonomi.
Melihat keadaan lingkungan hidup yang begitu memprihatinkan saat ini, peran Orang
Muda Katolik (OMK) adalah menyadari pentingnya menjaga dan merawat kelestarian
lingkungan hidup. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga dan merawat
lingkungan hidup yakni dengan mulai melaksanakan gerakan menanam pohon, merawat air
dan udara segar. Selain itu paroki dan Orang Muda Katolik dapat membuat program katekese
dengan bentuk pendalaman iman. Kegiatan ini dapat dilakukan agar umat mampu
merekflesikan imannya dan dapat berbagi pengalaman kepada umat lain. Sasaran akhir umat
semakin menghayati panggilannya sebagai pelestari lingkungan hidup dan bisa dinikmati
sampai generasi mendatang.

9
 OMK Membangun Dialog Antar Iman
Pemahaman umat yang keliru tentang hakikat dialog antar umat beriman membuat
mereka tidak ingin bergaul dengan orang lain yang berbeda suku, agama dan budaya. Umat
masih memahami dialog antar umat sebagai debat teologis sehingga menurut mereka yang
berhak untuk ikut ambil bagian dalam bagian adalah orang-orang yang berkompeten soal
agama seperti pemuka agama.

Gereja dan Orang Muda Katolik (OMK) perlu meningkatkan pemahaman dan
keterlibatan umat mengenai dialog antar iman melalui katekese yang bisa di lakukan di setiap
komunitas. Kegiatan yang dapat dilakukan seperti doa lingkungan, Pendalaman Kitab Suci,
Pertemuan antar OMK, Devosi Maria dan lain sebagainya. Keterlibatan OMK dalam hidup
menggereja ini menjadi gambaran bahwa Orang Muda Katolik (OMK) mempunyai tanggung
jawab dalam membangun persaudaraan bersama umat dan tanggung jawab untuk masa depan
Gereja.
Fungsi mendasar OMK adalah berkumpul bersama kaum muda lainnya yang memiliki
visi dan misi yang sama. Untuk itu, perkumpulan Orang Muda Katolik (OMK) bisa dijadikan
pilihan utama. Berikut adalah beberapa fungsi yang dapat kamu rasakan saat berpartisipasi
dalam kegiatan organisasi ini.
 Berkumpul dengan Saudara Seiman
OMK menjadi ajang perkumpulan yang bisa kamu manfaatkan untuk mempererat
persahabatan dan menguatkan kebersamaan bersama saudara seiman. Kerja sama serta
kesetiakawanan adalah beberapa nilai yang dapat terus dirasakan saat kamu aktif dalam
mengadakan berbagai kegiatan bersama OMK.
 Melayani Gereja dengan Lebih Maksimal
Orang muda yang beriman tentu memiliki kerinduan dan keinginan tersendiri untuk bisa
melayani gereja dengan maksimal. Tujuan ini bisa tercapai lebih mudah jika kamu
melakukannya bersama teman-teman dalam satu perkumpulan. Kamu akan punya
kesempatan lebih besar untuk ikut melibatkan diri dalam berbagai acara keagamaan.
Beberapa di antaranya adalah menjadi koordinator atau pemazmur di bagian liturgi
maupun menjadi koordinator insidental saat perayaan besar seperti Natal atau Paskah.
Selain kegiatan di dalam ruang lingkup gereja, kamu pun bisa turut menyebarkan kasih
Tuhan dengan terlibat dalam berbagai aksi sosial seperti penggalangan dana. Jika kamu
merasa sebagai orang muda yang hatinya telah terpanggil untuk melayani, bergabung
bersama perkumpulan OMK adalah pilihan terbaik.
 Mengembangkan Potensi dan Kemampuan Diri
Di OMK, kamu tidak hanya berkembang bersama kelompok, tetapi juga mampu
mengembangkan potensi dan kemampuan diri sendiri. Umumnya, paroki masing-masing
gereja yang membawahi anak-anak muda kerap mengadakan berbagai macam
pelatihan, dari mulai pelatihan public speaking hingga pembinaan kepemimpinan dan
berorganisasi.
Beruntungnya lagi, seluruh pelatihan tersebut dilakukan dengan menonjolkan ciri khas
Katolik. Jadi, kamu tetap bisa memasukkan nilai-nilai keimanan pada setiap aktivitas di
dalam maupun di luar gereja. Selain itu, ilmu dan keterampilan yang kamu dapatkan

10
setelah mengikuti pelatihan tersebut juga bisa diterapkan di lingkunganmu yang lebih
luas seperti lingkungan akademis atau lingkungan tempat tinggal.
 Mendalami Iman dan Kerohanian
Yang tak boleh dilewatkan dari sederet kegiatan bersama OMK adalah pendalaman
iman dan kerohanian. Dengan bergabung bersama perkumpulan ini, kamu akan
mendapatkan ilmu yang lebih dalam mengenai keimanan Katolik, termasuk pentingnya
pertobatan serta menjalankan misa pada waktu-waktu tertentu.
Pengetahuan keimanan adalah modal penting untuk menjalani kehidupan di mana pun
kamu berada. Saat mempertebal keimanan bersama saudara-saudara dalam satu
perkumpulan, kamu diharapkan bisa selalu mengingat dan menemukan Tuhan dalam
semua aspek kehidupan. Dengan begitu, kekudusan dalam aktivitas sehari-harimu akan
lebih mudah untuk dicapai.

2. TUGAS OMK

Orang muda katolik secara umum, memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
menjalankan karya-karya/agenda Gereja yang telah diberikan kepadanya. Seperti yang telah
disepakati, kaum muda dituntut secara aktif untuk menghidupi kegiatan-kegiatan kepemudaan
maupun umat secara umum.

TUGAS & TANGGUNG JAWAB PENGURUS SEKSI KEPEMUDAAN


TUGAS UMUM
 Menjalankan seluruh fungsi teknis organisator dalam kelompok, mengundang rapat,
memimpin rapat, melaksanakan keputusan rapat, melancarkan jalannya kegiatan &
program kelompok.
 Menggiatkan, menyemangati & menggerakkan partisipasi kelompok dalam setiap
kegiatan & pembinaan secara optimal.
 Menjalin kebersamaan dan kerjasama dengan kelompok/organisasi, instasi lain ->
terkait program kelompok.
 Menyusun program kerja tahunan yg menjawab masalah & kebutuhan kelompok,
melaksanakannya & mengevaluasinya.

Ketua
1. Bertanggung jawab atas semua program Sie Kep
2. Mengkoordinasi pengurus agar dapat berfungsi dengan baik.
3. Menyusun rencana kerja bersama anggota pengurus.
4. Menyelenggarakan dan memimpin rapat pengurus Sie Kep sekurang-kurangnya sekali
dalam sebulan.
5. Mewakili Sie Kep dalam rapat-rapat Dewan Paroki.
6. Mewakili Sie Kep untuk berhubungan dengan pihak luar paroki, dengan sepengetahuan
Dewan Paroki.
7. Menjalin hubungan baik dengan pihak orang tua OMK.

11
8. Bersama pengurus pada periode berjalan melaksanakan pemilihan calon pengurus baru.
Wakil Ketua I
1. Membantu ketua dalam mengkoordinasi semua kegiatan yang berhubungan dengan
pihak internal paroki, termasuk teritorial dan kategorial.
2. Menjalankan tugas dan tanggung jawab Ketua saat berhalangan, sesuai dengan delegasi
Ketua.

Wakil Ketua II
1. Membantu ketua dalam mengkoordinasi semua kegiatan yang berhubungan dengan
pihak eksternal paroki, misalnya dakenat, keuskupan, masyarakat.
2. Menjalankan tugas dan tanggung jawab Ketua saat berhalangan, sesuai dengan delegasi
Ketua.
Sekretaris
1. Membuat notulensi dalam rapat-rapat.
2. Membuat korespondensi (surat-menyurat) kepada pihak-pihak yang terkait.
3. Menginventaris semua sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Sie Kep, misalnya
perlengkapan olah raga, teater, dsb.
4. Memelihara dan membuat arsip.
Keterangan: Sejauh diperlukan, ada sekretaris II untuk membantu kelancaran tugas
kesekretariatan, misalnya pengarsipan.
Bendahara
1. Memegang anggaran rutin bulanan.
2. Mengeluarkan uang sesuai dengan anggaran seizin ketua.
3. Membuat laporan keuangan untuk disampaikan kepada Dewan Paroki.
4. Bersama dengan Ketua mengetahui (memberi paraf) prosposal dalam kepanitiaan.
Bidang Pengembangan Kapasitas
1. Melakukan penelitian dan pengembangan OMK, kemudia mempublikasikan hasil
penelitian tersebut dengan seizin ketua.
2. Menyelenggarakan pelatihan, termasuk kaderisasi.
3. Mendampingi pengurus OMK wilayah / lingkungan / kategorial untuk pengembangan
kapasitas OMK.
4. Menjadi pusat informasi mengenai data OMK.
Bidang Kerohanian
1. Menyelenggarakan program-program rohani untuk pengembangan iman bagi OMK,
misalnya retret, rekoleksi, pendalaman iman, koor, ziarah, rosario, seminar liturgi.
2. Membuat jadwal tugas liturgi OMK wilayah/lingkungan, kategorial (apabila mendapat
jadwal tugas di paroki).
Bidang Kreatifitas dan Seni
 Mengkoordinir kegiatan kesenian, misalnya vocal group, tari, drama/teater.
Bidang Sosial - Kemasyarakatan
1. Menyelenggarakan dan menggerakan program-program sosial OMK bagi internal
maupun eksternal paroki.

12
2. Menghidupkan kembali dan mendorong semangat OMK untuk berbagi kepada sesana
sebagaimana cara hidup Gereja Perdana.
3. Menjalin komunikasi, relasi dan kerjasama OMK lintas agama.
Bidang Teritorial
1. Membantu wakil ketua I dalam mengkoordinasi semua kegiatan yang berhubungan
dengan pihak teritorial.
2. Menjalin hubungan baik dengan pengurus wilayah/lingkungan, pengurus OMK, OMK,
dan orang tua dalam wilayah dan lingkungan.
3. Mengkomunikasikan program kerja dari Siekep kepada wilayah dan lingkungan, begitu
juga sebaliknya.
Bidang Kategorial
1. Membantu Wakil Ketua I dalam mengkoordinasi semua kegiatan yang berhubungan
dengan pihak kategorial.
2. Menjalin hubungan baik dengan pengurus OMK, OMK dan orang tua dalam bidang
kategorial.
3. Mengkomunikasikan program kerja dari Sie Kep kepada kelompok kategorial, begitu
juga sebaliknya.
4. Mendorong anggota kelompok kategorial untuk berpartisipasi secara aktif dalam
kegiatan di paroki / wilayah / lingkungan.
Bidang Olah Raga
 Mengkoordinasikan semua kegiatan olah raga, misalnya latihan dan pertandingan.
Bidang Humas
1. Memberikan informasi seputar Sie Kep kepada semua pihak melalui media komunikasi
yang ada.
2. Membuat berbagai media sarana komunikasi, misalnya web site, e-mail, SMS, dsb.
3. Membuat sarana informasi yang terkait dengan pengembangan relasi antar OMK,
misalnya perjodohan, lowongan kerja.

13
C. PEMBENTUKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB

Karakter tanggung jawab merupakan tingkah laku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, baik tanggung jawab pada diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social),
negara maupun terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tanggung jawab dapat diartikan sebagai
tanggungan yang dilaksanakan sehingga ketika dipertanyakan (perihal tanggungan itu), orang
yang bersangkutan dapat menjawabnya. Tanggung jawab dapat pula diartikan sebagai keadaan
wajib menanggung segala sesuatu.

Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Melalui Pengkondisian


Pembentukan karakter terpuji (tanggung jawab) melalui pengkondisian menurut
Kemendiknas dapat melalui beberapa cara yaitu :
1. Penanaman nilai tanggung jawab sejak kecil
2. Pemberian tata tertib di sekolah.
3. Pemberian tugas rumah
4. Pemberian tugas pekerjaan rumah oleh orang tua
5. Penanaman dan melatih sikap mandiri (melakukan segalanya sendiri) oleh orang tua
6. Pembelajaran kooperatif di kelas
7. Menciptakan lingkungan kelas yang demokratis
8. Pengajaran nilai karakter tanggung jawab melalui mata pelajaran

Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Melalui Keteladanan


Pembentukan karakter terpuji (tanggung jawab) melalui keteladanan meliputi:
1. Guru harus mampu memberikan contoh menjadi orang yang bertanggung jawab dengan
mengajar sesuai jadwalnya. Contoh, masuk kelas sesuai jadwalnya, tidak makan gaji
buta, dll.
2. Orang tua mampu memberikan contoh sikap tanggung jawab dengan memperlihatkan
cara bertanggung jawab seperti merawat rumah dihadapan anak. Contoh,
membersihkan rumah, sopan terhadap orang-orang yang ada di rumah, dll.
3. Guru dan orang tua harus memperlihatkan sikap tanggung jawab, baik terhadap diri
sendiri, masyarakat (orang lain), lingkungan, dan Tuhan. Contoh, menjalankan
kewajibannya baik dalam hal pekerjaan, kebersihan, dan agama.

Untuk mengembangkan karakter tanggung jawab tersebut, siswa membutuhkan


kesempatan agar dapat berperilaku baik secara moral. Sekolah harus dapat mengadakan
kurikulum belajar yang memberikan kesempatan dan pengalaman bagi murid dalam
mengaplikasikan nilai yang sudah ditanamkan kepada mereka. Perlu pula dibangun kerja sama
dengan berbagai pihak mulai dari orang tua siswa, seluruh komponen sekolah dan berbagai
pemangku kepentingan yang lainnya.

14
KESIMPULAN
Semua individu memiliki tanggung jawab; tanggung jawab terhadap diri sendiri,
terhadap keluarga, terhadap masyarakat, dan sebagainya. Secara umum, tanggung jawab
berfungsi menyadarkan manusia akan kewajiban-kewajibannya sebagai makhluk yang
bermartabat dan beradab. Sebagai makhluk yang bermartabat dan beradab, manusia merasa
perlu mengendalikan hasrat dan perilakunya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain
serta tidak mencederai ketertiban dan kepentingan umum dengan tujuan mewujudkan
kehidupan yang teratur, damai, serasi, sejahtera, dan sejenisnya. Dan kesadaran mulia
semacam itu hanya dapat tertanam jika manusia memiliki dan melaksanakan tanggung jawab
melalui tindakan nyata. Pemuda adalah kaum yang berperan penting dalam kemajuan
suatu bangsa dan negara. Namun, dalam kenyataannya beberapa permasalahan muncul akibat
peraan pemuda yang tidak berlaku sesuai dengan norma pada masyarakat.

Gereja Katolik sebenarnya sudah memiliki ajaran sosial gereja yang menjadikan dasar
dan pegangan bagi umat untuk berkontribusi di kehidupan sosial dan kemasyarkatan, tetapi
ajaran tersebut tidak begitu dikenal oleh umat. Ajaran Sosial Gereja berisi tentang sikap politik
gereja Katolik, gereja Katolik sebagai institusi tidak boleh terlibat dalam satu partai akan tetapi
boleh menyatakan pandangan, serta menyampaikan ajaran politiknya sebagai perjuangan bagi
kehidupan sosial dan bermasyarakat.

Fungsi mendasar OMK adalah berkumpul bersama kaum muda lainnya yang memiliki
visi dan misi yang sama. Untuk itu, perkumpulan Orang Muda Katolik (OMK) bisa dijadikan
pilihan utama. Berikut adalah beberapa fungsi yang dapat kamu rasakan saat berpartisipasi
dalam kegiatan organisasi ini. Orang muda katolik secara umum, memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk menjalankan karya-karya/agenda Gereja yang telah diberikan kepadanya. Seperti
yang telah disepakati, kaum muda dituntut secara aktif untuk menghidupi kegiatan-kegiatan
kepemudaan maupun umat secara umum.

Karakter tanggung jawab merupakan tingkah laku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, baik tanggung jawab pada diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social),
negara maupun terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tanggung jawab dapat diartikan sebagai
tanggungan yang dilaksanakan sehingga ketika dipertanyakan (perihal tanggungan itu), orang
yang bersangkutan dapat menjawabnya. Tanggung jawab dapat pula diartikan sebagai keadaan
wajib menanggung segala sesuatu.

15

Anda mungkin juga menyukai