NABI YEREMIA
Dosen:
Dibuat oleh:
(NIM 22101080)
(PKK 2/1)
2022
PENDAHULUAN
Yeremia menjadi nabi pertama yang menurut laporan Barukh menerima perintah untuk
menuliskan segenap pemberitaan ke dalam sebuah kitab. Barukh melaksanakannya berdasarkan
dikte langsung dari mulut Yeremia (Yer. 36:1-4). Gulungan hasil penulisan ini lantas dibakar oleh
Raja Yoyakim tetapi hasil tulisan kedua luput dari kuasanya (Yer. 36:32) dan sampai sekarang
menjadi bahan dasar dari Kitab Yeremia yang kita miliki. Penyadur-penyadur kitab ini menyatakan
bahwa Yeremia sendirilah yang menuliskan firman penghiburan dalam dirinya (Yer. 30:2) dan
firman penguhukuman atas Babel (Yer. 51:60).
Yeremia mencintai bangsanya dan hatinya menderita waktu menyaksikan kemalangan yang
menimpa bangsanya. Yeremia adalah salah seorang nabi yang sungguh-sungguh mau terlibat dalam
masalah yang dihadapi oleh bangsa Israel, ketika mengalami situasi genting saat kota Yerusalem
dikepung oleh bangsa Babel, untuk pertama kalinya tahun 597 sM dan untuk kedua kalinya tahun
587 sM. Pada peristiwa ini ia menyaksikan sendiri, Yerusalem ditinggalkan, dan penduduknya
dibuang ke Babel.
Pada masa Yeremia mulai berkarya, kerajaan Asyur mengalami penurunan kekuasaan.
Keadaan ini dimanfaatkan oleh Yosia, raja Yehuda pada masa itu bagi memainkan pemberontakan.
Yosia juga menggunakan kesempatan tersebut dengan membangun pusat-pusat religius bagi umat
Israel. Setelah Yosia wafat pada tahun 609 SM, Mesir menguasai Palestina dan menaruh Yoyakim
diproduksi menjadi raja menggantikan Yoahas. Pada tahun 605 SM, Nebukadnezar mengalahkan
Mesir pada perang di Karkemisy dan mengusir Mesir dari Palestina. Ketika Babel melemah pada
tahun 599 SM, Yoyakhim raja Yehuda memberontak melawan Babel. Babel kemudian menyerang
Yerusalem dan menaklukkan kota itu pada tahun 598 SM. Setelah Yoyakim wafat, Yoyakhin
dinobatkan diproduksi menjadi raja, namun Nebukadnezar membuang raja muda ini ke Babel dan
mengangkat Zedekia diproduksi menjadi raja. Pada tahun 589 SM, Zedekia menyelenggarakan
perlawanan namun tetap kalah dan menyebabkan kota dan Kenisah dihancurkan oleh orang-orang
Babel. Secara garis luhur, pada masa baktinya Yeremia menentang dua kejahatan pada zamannya,
yaitu penyembahan berhala dan ketidakadilan. Beliau menentang nubuat para nabi-nabi palsu.
Yeremia juga peka terhadap isu-isu kemanusiaan. Yeremia merupakan salah satu nabi yang tidak
hanya menyampaikan nubuat atas orang-orang Yehuda, tetapi beliau juga mengalami apa yang
beliau sampaikan. Pesan yang disampaikan melalui pengalaman hidupnya itu dimengerti sebagai
bentuk dari tindak kenabian.
A. PANGGILAN YEREMIA
Nabi Yeremia merupakan seorang nabi yang terkemuka di antara nabi orang Israel . Bahkan
Nabi Yeremia oleh Allah sendiri ditetapkan sebagai “nabi bagi bangsa-bangsa”. Dalam Kitab
Yeremia juga disebutkan bahwa “Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa”
(Yer 1:5). Yeremia mendapatkan wawasan tentang karya Allah dalam sejarah suatu bangsa. Berkat
wawasan yang ia peroleh itulah Yeremia diakui sebagai nabi besar bangsanya.
Nama Yeremia memiliki arti bahwa ”Tuhan adalah tinggi luhur” . Kedudukan Tuhan adalah
tertinggi, yang paling luhur. Nama itu dirasa sesuai dan tepat, oleh karena baik waktu senang, sedih
Yeremia tetapmeninggikan dan meluhurkan nama Tuhan. Yeremia tetap menjalankan
perintahTuhan walau dalam situasi sulit sekalipun. Yeremia tetap patuh pada perintah Tuhan.
Yeremia lahir kira-kira tahun 645 SM pada saat pemerintahan raja Yosia. Yeremia
dilahirkan di kampung Anatot, terletak kira-kira 5 km di sebelah utara Yerusalem. Hilkia adalah
nama ayahnya dan Yeremia berasal dari suatu keluarga para imam. Banyak yang menyangka bahwa
Yeremia merupakan seorang keturunan Abyatar, imam raja Daud, yang dipecat oleh Salomo dari
jabatannya di Yerusalem dan yang pindah ke tanah miliknya di Anatot (1 Raj 2: 26 - 27). Meskipun
Yeremia berasal dari keluarga imam-imam, namun Yeremia sendiri tidaklah menjabat sebagai
imam.
Berdasarkan Firman Tuhan kepadanya tentang masa iadikandung dan tentang masa
lahirnya, Yeremia akan dipanggil menjadi hamba-Nya. Namun tidak terduga olehnya bahwa
pekerjaannya nanti bukan memangku jabatan sebagai imam melainkan sebagai nabi. Tambah lagi
Yeremia tidak menyangka bahwa panggilan yang datang padanya kira-kira di saat umurnya belum
genap 30 tahun. Dibandingkan dengan para imam, ketika itu mereka barulah diperkenankan
menjalankan pekerjaannya sebagai imam sesudah genap 30 tahun umurnya (Bil. 4:3, 23, 30). Maka
Yeremia sungguh terkejut dan merasa belum siap tambah lagiia masih muda.
Yeremia adalah seorang yang memiliki perasaan yang halus. Namun Yeremia diminta Tuhan
tampil sebagai nabi di ibu kota Yerusalem dengan membawa pesan berupa ancaman akan
kehancuran. Orang-orang Yehuda tidak mau mendengarkan suaranya. Yeremia dibenci banyak
orang, disiksa dan bahkan mau dibunuh oleh orang sekampung (Yer 11:18 dst). Yeremia
berbentrokan dengan kalangan atas di Yerusalem, raja-raja, para penguasa dan pemimpin. Mereka
tidak menyukai dan tidak menyetujui kebenaran yang diberitakan oleh Yeremia dengan setia.
B. TANTANGAN DAN KELUH KESAH YEREMIA SEBAGAI NABI
1) TANTANGAN YEREMIA SEBAGAI NABI